Anda di halaman 1dari 27

STRUKTUR KRISTAL

Drs. Albertus D. Lesmono, M.Si


Drs. Srihandono B.P., M.Si
1819.1
KRISTAL
 kristal adalah bahan yang terdiri dari unit
terstruktur yang identik, tersusun dari satu
atau lebih atom yang teratur dan berulang
secara periodik dalam tiga dimensi.
Keteraturan ini berlanjut sampai ratusan
molekul.
 Bangunan terkecil dari kristal disebut basis
 susunan yang periodik dideskripsikan dengan
latis/kisi.

Kisi + Basis = Kristal


 Untuk mendeskripsikan sebuah kristal akan
lebih mudah jika kita fokus pada latis bukan
pada basisnya.
 Latis adalah susunan tiga dimensi dari titik
(titik latis) yang identik dengan sekelilingnya.
 Sebuah unit sel adalah bagian terkecil dari latis.
Seluruh bangunan latis dapat disusun dengan
mengulang sebuah unit sel tanpa ada ruang
kosong diantaranya.
 Sebuah unit sel dideskripsikan dengan tiga
independen unit vektor yaitu a, b dan c.
 Variable pada unit sel ada enam buah yaitu
panjang dari unit sel yang direpresentasikan oleh
tiga vektor (a, b, dan c) dan tiga independen sudut
antara dua vektor (α, β, and γ), dimana:
α adalah sudut antara b dan c
β adalah sudut antara c dan a
γ adalah sudut antara a dan b
SISTIM KRISTAL
Hingga saat ini baru terdapat 7 macam sistem kristal.
Dasar penggolongan sistem kristal tersebut ada tiga hal, yaitu:
jumlah sumbu kristal,
letak sumbu kristal yang satu dengan yang lain
parameter yang digunakan untuk masing-masing sumbu kristal.

Adapun ke tujuh sistem kristal tersebut adalah:


1. Sistem Isometrik
2. Sistem Tetragonal
3. Sistem Orthorombis
4. Sistem Hexagonal
5. Sistem Trigonal
6. Sistem Monoklin
7. Sistem Triklin
1. Sistem Isometrik
Sistem ini juga disebut sistem reguler,
bahkan sering dikenal sebagai sistem
kubus/kubik Jumlah sumbu kristalnya 3 dan
saling tegak lurus satu dengan yang lainnya.
Masing-masing sumbu sama panjangnya.
2. Sistem Tetragonal
Sama dengan sistem isometrik, sistem ini mempunyai 3 sumbu
kristal yang masing-masing saling tegak lurus (Gambar 1.3.2).
Sumbu a dan b mempunyai satuan panjang yang sama.
Sedangkan sumbu c berlainan, dapat lebih panjang atau lebih
pendek (umumnya lebih panjang).
3. Sistem Orthorombis
Sistem ini disebut juga orthorombis (Gambar 1.3.3) dan
mempunyai 3 sumbu kristal yang saling tegak lurus satu
dengan yang lain. Ketiga sumbu kristal tersebut mempunyai
panjang yang berbeda
4. Sistem Hexagonal
Sistem ini mempunyai empat sumbu kristal, dimana sumbu c
tegak lurus terhadap ketiga sumbu yang lain. Sumbu a, b, dan d
masing-masing saling membentuk sudut 120 satu terhadap
yang lain (Gambar 1.3.4). Sumbu a, b, dan d mempunyai
panjang yang sama. Sedangkan panjang c berbeda, dapat lebih
panjang atau lebih pendek (umumnya lebih panjang)
5. Sistem Trigonal / Rombohedral
Beberapa ahli memasukkan sistem ini ke dalam sistem
heksagonal demikian pula cara penggambarannya juga
sama. Perbedaannya bila pada trigonal setelah
terbentuk bidang dasar, yang berbentuk segienam
kemudian dibuat segitiga degnan menghubungkan dua
titik sudut yang melewati satu titik sudutnya.
6. Sistem Monoklin
Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari
tiga sumbu yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap
sumbu b; b tegak lurus terhadap c, tetapi sumbu c tidak tegak
lurus terhadap sumbu a. Ketiga sumbu tersebut mempunyai
panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c yang paling
panjang dan sumbu b yang paling pendek.
7. Sistem Triklin
Sistem ini mempunyai tiga sumbu yang satu dengan
lainnya tidak saling tegak lurus. Demikian juga
panjang masing-masing sumbu tidak sama
body CENTERED CUBIC (BCC)
Jumlah Atom = ( 8 x 1/8 ) + 1
= 2 Atom
Panjang sisi kubus = a
Diagonal ruangnya = a √3 terdapat 4 jari2 j
Jadi jari-jari atom = ¼ a. √3

Volume Atom = 2 atom x 4/3  r3


v = 2 x 4/3 x  x (¼ a. √3 )3
v = /8 . a3 . √3

Volume Kubus V = a3
$ APF = v / V =  / 8 . √3 )

Rapat bidang ( 2 0 0 ) = ( 4 x ½ x  r2 ) / a2
= ( 4 x ½ x  ( ¼ a. √2)2 / a2
=/4
FACE CENTERED CUBIC (FCC)
Jumlah Atom = ( 8 x 1/8 ) + ( 6 x 1/2 )
= 4 Atom

Panjang sisi kubus = a


Diagonal bidangnya = a. √2
terdapat 4 jari-jari
Jadi jari-jari atom = ¼ a. √2

Volume Atom = 4 atom x 4/3  r3


v = 4 x 4/3 x  x (¼ a. √2 )3
v = /6 . a3 . √2
Volume Kubus V = a3

$ APF = v / V =  / (3√2 )

Rapat bidang ( 2 0 0 ) = ( 4 x ½ x  r2 ) / a2
= ( 4 x ½ x  ( ¼ a. √2)2 / a2
=/4
BASE CENTERED CUBIC (BsCC)
Jumlah Atom = ( 8 x 1/8 ) + ( 2 x 1/2 )
= 2 Atom

Panjang sisi kubus = a


Diagonal bidangnya = a. √2 terdapat 4 jar-jari
Jadi jari-jari atom = ¼ a. √2

Volume Atom = 2 atom x 4/3  r3


v = 2 x 4/3 x  x (¼ a. √2 )3
v = /12 . a3 . √2
Volume Kubus V = a3

$ APF = v / V =  / (6√2 )

Rapat bidang ( 2 0 0 ) = ( 2 x ½ x  r2 ) / a2
= ( 2 x ½ x  ( ¼ a. √2)2 / a2
=/8
SoLat
 1. Massa jenis kristal NaCl = 21,6 gr/cm3 . Struktur
kristalnya adalah FCC dengan a=b=c dan α=β=γ= 900 .
MNa = 23 dan MCl = 35,5
Hitunglah |a|

Berarti Na membentuk X-tal FCC


Cl membentuk X-tal FCC
Kedua FCC ini saling bertumpang
tindih/overlapping. Diantara 2 atom Na yang
berjarak a, terdapat 1 atom Cl demikian juga
sebaliknya
 Bila 1 Na dan 1 Cl yg berdekatan dianggap
sebagai satu basis, maka rangkaian NaCl
juga akan membentuk X-talFCC.
 M NaCl = 23 + 35,5 = 58,5
 Dalam 1 mol NaCl terdapat N = N0 atom
= 6,02 x 1023
atom
 Massa jenis NaCl = 21,6 gram / cm3
berarti dalam 1cm3 NaCl = 21,6 gram
= 21,6 / 58,5 mol
= 0,369 mol
 Dalam 1 cm3 NaCl terdapat 0,369 x N0
= 0,369 x 6,02 x 1023 atom
= 2,223 x 1022 atom
Dalam 1 cm NaCl terdapat 3 2,223 x 1022 atom
= 6,000 x 107 atom

Maka konstanta kisi / jarak antar titik kisi kubus:


a = 1 / 6 . 107 cm
= 0,167 10-7 cm
= 1,67 Ǻ
2. Unit cell primitive memiliki α=β=γ=90o a=5Ǻ
b=6Ǻ, c= 7Ǻ
Unit cell non primitive dipilih dengan ujung vektor
basis terletak pada koordinat (3, 1, 0) (1, 2, 0)
(0, 0, 1)
Hitunglah : a).Volume unit cell primitive
b). a‘ , b’ , c’
c).Volume unit cell non primitive

a).Volume unit cell primitive


V = a .b .c
= 5 .6 .7
= 210 Ǻ
b). a’ = 3a i + 1b j + 0c k = 15 i + 6 j
b’ = 1a i + 2b j + 0c k= 5 i + 12 j
c’ = 0a i + 0b j + 1c k = 7 k

c).Volume unit cell non primitive:


V’ = a’ . b‘ x c’
= (15 i + 6 j ) . (5 i + 12 j) x (7 k)
= (15 i + 6 j ) . ( 84 i – 35 j)
= 1050 Ǻ
3. Suatu unit cell memiliki dimensi :
a = 6Ǻ b = 7Ǻ c = 8Ǻ
α = 900 β = 1150 γ = 900
Hitunglah :
a. Jarak antara titik P(0,200 ; 0,150 ; 0,333) dengan
titik Q(0,300 ; 0,050 ; 0,123)

b. Jarak antara titik P(0,200 ; 0,150 ; 0,333) dengan


titik S(0,300 ; 0,050 ; -0,123)

Note: cari / buat vektor2 a, b, dan c dulu, kemudian


transposisikan P(a, b, c) dalam P(i, j, k)
b

Ambil salah satu sumbu Cartesian


γ
berimpit dengan salah satu sumbu unit
α a cell ; misal x = a
β
a=6i
c b = ........ ?
c = ......... ?

a . b = a b cos γ c2 = c12 i + c22 j + c32 k


6i . b = 6 . 7 cos 90 > a . c = a c cos 115
6i . b = 0 6i c1i + 0 + 0 = - 20,286
b=7j c1 = -3,4
> b.c = b c cos 90
c2 = 0
> c3 = 7,24

>> c = -3,4 i + 7,24 k


P( 0,200 ; 0,150 ; 0,333 ) => P( 0,2 a + 0,15b +
0,333c)

Q(0,300 ; 0,050 ; 0,123) =>


S(0,300 ; 0,050 ; -0,123)=>

RPQ =
|RPQ |=

4. Berapakah rapat bidang (1 1 0) dan (0 2 0)


pada struktur BCC dan SC jika jari-jari
atomnya a ?

Anda mungkin juga menyukai