Logam adalah bahan kristalin yang membeku dari suatu cairan yang tumbuh banyak
kristal yang secara geometris berbentuk teratur sampai pada batasnya yang disebut butir-butir
(grains).
Tiap atom dalam sel satuan FCC ini dikelilingi oleh duabelas (12) atom tetangga, hal
ini berlaku untuk setiap atom, baik yang terletak pada titk sudut maupun atom dipusat
sel satuan (lihat Gambar 2a). Jumah atom tetangga yang mengelilingi setiap atom
dalam struktur kristal FCC yang nilainya sama untuk setiap atom disebut dengan
bilangan koordinasi (coordination number). Bilangan koordinasi struktur FCC adalah
12.
Faktor tumpukan atom (atomic packing factor, APF) adalah fraksi volum dari sel
satuan yang ditempati oleh bola-bola padat, seperti ditunjukkan oleh persamaan
berikut:
Body Centered Cubic (BCC)
Struktur kristal kubus berpusat badan (BCC): (a) gambaran model bola pejal sel
satuan BCC, (b) Sel satuan BCC digambarkan dengan bola padat kecil, (c) Sel satuan
BCC yang berulang dalam padatan kristalin
Logam–logam dengan struktur BCC mempunyai sebuah atom pada pusat kubus
dan sebuah atom pada setiap titik sudut kubus
Sel satuan BCC mempunyai dua (2) buah atom, yang diperoleh dari jumlah
delapan seperdelapan atom pada delapan titik sudutnya plus satu atom pada pusat
kubus (8 1/8 + 1).
Atom-atom atau inti ion bersentuhan satu sama lain sepanjang diagonal ruang.
Hubungan panjang sisi kristal BCC, a, dengan jari-jari atomnya, R, diberikan
sebagai berikut:
Tiap atom dalam sel satuan BCC ini dikelilingi oleh delapan (8) atom tetangga (lihat
Gambar 3a), sebagai akibatnya bilangan koordinasi struktur BCC adalah 8.Karena
struktur BCC mempunyai bilangan koordinasi lebih kecil dibandingkan dengan bilangan
koordinasi FCC, maka faktor tumpukan atom struktur BCC, yang bernilai 0.68, adalah
juga lebih kecil dibandingkan dengan faktor tumpukan atom FCC.
Hexagonal Close Packed (HCP)
Gambar Struktur kristal heksagonal tumpukan padat (HCP): (a) sel satuan HCP
digambarkan dengan bola padat kecil, (b) sel satuan HCP yang berulang dalam padatan
kristalin.
Ciri khas logam–logam dengan struktur HCP adalah setiap atom dalam lapisan
tertentu terletak tepat diatas atau dibawah sela antara tiga atom pada lapisan
berikutnya
Sel satuan HCP mempunyai enam (6) buah atom, yang diperoleh dari jumlah dua-
belas seperenam-atom pada dua belas titik sudut lapisan atas dan bawah plus dua
setengah-atom pada pusat lapisan atas dan bawah plus tiga atom pada lapisan
sela/tengah (12 x 1/6 + 2 x 1/2 + 3).
Sistem Kristal dan Kisi Bravais
Sistem kristal dapat dibagi ke dalam 7 sistem kristal. Adapun ke tujuh sistem kristal tersebut
adalah Kubus, tetragonal, ortorombik, heksagonal, trigonal, monoklin, dan triklin.
Pada kubus BCC, masing-masing terdapat satu atom pada semua pojok kubus, dan terdapat
satu atom pada pusat kubus (yang ditunjukkan dengan atom warna biru).
Pada kubus FCC, selain terdapat masing-masing satu atom pada semua pojok kubus, juga
terdapat atom pada diagonal dari masing-masing sisi kubus (yang ditunjukkan dengan atom
warna merah).
Pada sistem kristal tetragonal, dua rusuknya yang memiliki panjang sama (a = b ≠ c) dan
semua sudut (α = β = γ) sebesar 90°. Pada sistem kristal tetragonal ini hanya memiliki dua
bentuk yaitu sederhana dan berpusat badan.
Pada bentuk tetragonal sederhana, mirip dengan kubus sederhana, dimana masing-masing
terdapat satu atom pada semua sudut (pojok) tetragonalnya.
Sedangkan pada tetragonal berpusat badan, mirip pula dengan kubus berpusat badan, yaitu
memiliki 1 atom pada pusat tetragonal (ditunjukkan pada atom warna biru), dan atom lainnya
berada pada pojok (sudut) tetragonal tersebut.
b
Sistem kristal ortorombik terdiri atas 4 bentuk, yaitu : ortorombik sederhana, body center
(berpusat badan) (yang ditunjukkan atom dengan warna merah), berpusat muka (yang
ditunjukkan atom dengan warna biru), dan berpusat muka pada dua sisi ortorombik (yang
ditunjukkan atom dengan warna hijau). Panjang rusuk dari sistem kristal ortorombik ini
berbeda-beda (a ≠ b≠ c), dan memiliki sudut yang sama (α = β = γ) yaitu sebesar 90°.
4. Sistem kristal monoklin
Sistem kristal monoklin terdiri atas 2 bentuk, yaitu : monoklin sederhana dan berpusat muka
pada dua sisi monoklin (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau).
Sistem kristal monoklin ini memiliki panjang rusuk yang berbeda-beda (a ≠ b≠ c), serta sudut
α = γ = 90° dan β ≠ 90°.
Pada sistem kristal triklin, hanya terdapat satu orientasi. Sistem kristal ini memiliki panjang
rusuk yang berbeda (a ≠ b ≠ c), serta memiliki besar sudut yang berbeda-beda pula yaitu α ≠
β ≠ γ ≠ 90°.
Pada sistem kristal ini, panjang rusuk memiliki ukuran yang sama (a = b ≠ c). sedangkan
sudut-sudutnya adalah α = β = 90°dan γ =120°.
c
b
7. Sistem kristal heksagonal
Pada system kristal ini, sesuai dengan namanya heksagonal (heksa = enam), maka system ini
memiliki 6 sisi yang sama. System kristal ini memiliki dua nilai sudut yaitu 90° dan 120° (α
= β = 90°dan γ =120°) , sedangkan pajang rusuk-rusuknya adalah a = b ≠ c. semua atom
berada pada sudut-sudut (pojok) heksagonal dan terdapat masing-masing atom berpusat muka
pada dua sisi heksagonal (yang ditunjukkan atom dengan warna hijau).
Sederhana
2. Tetragonal Berpusat Badan a=b≠c α = β = γ = 90°
Sederhana
Berpusat badan
Berpusat muka
3. Ortorombik a≠b≠c α = β = γ = 90°
Berpusat muka A, B, atau
C