dengan sumbu b dan sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut
kristalografi = = = 90. Hal ini berarti, pada sistem ini, semua sudut
kristalnya ( , dan ) tegak lurus satu sama lain (90).
Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, sistem
Isometrik memiliki perbandingan sumbu a : b : c = 1 : 3 : 3. Artinya, pada
sumbu a ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis dengan nilai
3, dan sumbu c juga ditarik garis dengan nilai 3 (nilai bukan patokan, hanya
perbandingan). Dan sudut antar sumbunya a+^b = 30. Hal ini
menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 30 terhadap sumbu b.
Sistem isometrik dibagi menjadi 5 Kelas :
Tetaoidal
Gyroida
Diploida
Hextetrahedral
Hexoctahedral
Beberapa contoh mineral dengan system kristal Isometrik ini adalah gold,
pyrite, galena, halite, Fluorite (Pellant, chris: 1992)
Piramid
Bipiramid
Bisfenoid
Trapezohedral
Ditetragonal Piramid
Skalenohedral
Ditetragonal Bipiramid
Beberapa contoh mineral dengan sistem kristal Tetragonal ini adalah rutil,
autunite, pyrolusite, Leucite, scapolite (Pellant, Chris: 1992)
3. Sistem Hexagonal
Ketentuan:
Ada 4 sumbu yaitu a, b, c, d
Sumbu a : = b = d c
Sudut : b1 = b2 = b3 = 900
Sudut : g1 = g2 = g3 = 1200
Sb a, b, dan d terletak dalam bidang horisontal / lateral dan
membentuk 600.
Hexagonal Piramid
Hexagonal Bipramid
Dihexagonal Piramid
Dihexagonal Bipiramid
Trigonal Bipiramid
Ditrigonal Bipiramid
Hexagonal Trapezohedral
Beberapa contoh mineral dengan sistem kristal Hexagonal ini adalah quartz,
corundum, hematite, calcite, dolomite, apatite. (Mondadori, Arlondo. 1977)
Contoh salah satu mineral dengan system Hexagonal :
Sistem Kristal
: Hexagonal
Sifat Kristal
: a = b = c d; 1 = 2 = 3 = 90o ; 1 = 2 = 3 =
120o
Cara Penggambaran
: a+/b- = 17o ; b+/d- ; b : c : d = 3 : 1 : 6
Elemen Simetri
: A6, 6pc
Nama Kristal
: Dihexagonal Trafezohedron
Kelas Kristal
: Hexagonal Trafezohedral
Contoh Mineral
: KORONDUM ( Al2O3 )
Keterangan:
Korondum merupakan mineral yang memiliki sistem kristal Hexagonal ,
Sifat kristalnya a = b = c d; 1 = 2 = 3 = 90o ; 1 = 2 = 3 = 120o dan
cara penggambaran sudutnya a+/b- = 17o ; b+/d- ; b : c : d = 3 : 1 : 6 ,
Trigonal piramid
Trigonal Trapezohedral
Ditrigonal Piramid
Ditrigonal Skalenohedral
Rombohedral
: TRIGONAL
: a = b = d c; 1 = 2 = 3 = 90o ; 1 = 2 = 3 =
: a+/b- = 17o ; b+/d- ; b : d : c = 3 : 1 : 3
: A3
: Trigonal Phyramid
: Hexagonal Scalonohedra
: QUARTZ ( SiO2 )
Keterangan
: Quartz merupakan mineral yang memiliki
sistem kristal Isometrik, Sifat kristalnya a = b = d c; 1 = 2 = 3 = 90o ; 1
= 2 = 3 = 120o dan cara penggambaran sudutnya a+/b- = 17o ; b+/d- ; b :
d : c = 3 : 1 : 3, sedangkan elemen kristalnya A3, Nilai kristalnya menurut
Herman Mauguin adalah 3 dan menurut Schoelfish nilai kristalnya adalah c3
serta indeks warna yang di miliki yaitu Merah
( 1,1,1 ), dan coklat ( 0,0,0 ) dengan nama kristal Trigonal Phyramid dan klas
kristal Hexagonal Scalonohedral.
Quartz dengan rumus kimia SiO2 , merupakan mineral dengan warna
segar biru putih bening dan warna lapuk putih, ceratnya berwarna putih,
kilap nya kaca memiliki belahan yang tidak sempurna, kilapnya kaca sampai
mutiara, pecahannya rata dengan kekerasan 7 ( skala Mohs ), berat jenis
2,67 g/cm3, tenacitynya britle. Mineral ini terbentuk dari proses kristalisasi
magma pada suhu 5370C sehingga lebih stabil di bandingkan dengan mineral
pada suhu yang lebih tinggi. Mineral ini mengalami proses perubahan baru
yang disebabkan oleh pengaruh dari tekanan dan temperatur. Mineral kuarsa
membentuk kristal, dengan penampilan yang baik, mineral kuarsa ini
terbentuk di dalam batu karang plutonik dan vulkanik, kuarsa juga sering di
gunakan sebagai alat pengukur yang khusus, dan penstabilan gelombang.
Mineral ini ditemukan pada batuan sedimen seperti batu pasir kuarsa.
Mineral pengikutnya yaitu mikrolin dan audit. Mineral ini berfungsi sebagai
bahan baku dalam industri kaca. Kuarsa juga merupakan bahan baku karbit,
dan juga berasosiasi dengan silika.
Bisfenoid
Piramid
Bipiramid
6. Sistem Monoklin
(Oblique = Monosymetric = Clinorhombic =
Hemiprismatik = Monoclinohedral)
Ketentuan:
Sumbu : a b c
Sudut : a = g = 900 b 900
Sb a disebut sumbu Clino
Sb b disebut sumbu Ortho
Sfenoid
Doma
Prisma
Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal Monoklin ini adalah azurite,
malachite, colemanite, gypsum, dan epidot (Pellant, chris. 1992)
Contoh salah satu mineral dengan system Monoklin :
Sistem Kristal
: MONOKLIN
Sifat Kristal
: a b c; = = 90o, 90o
Cara Penggambaran
: a+/b- = 45o ; a : b : c = 1 : 4 : 6
Elemen Simetri
: 3A2,
,
,
Nama Kristal
: Monoclin prism+ Pinacoids
Kelas Kristal
: Prismatic Pinacoid
Contoh Mineral
: HYDROMAGNESIT ( Mg5(CO3) )
Keterangan
: Hydromagnetic merupakan mineral yang
memiliki sistem kristal Monoklin, Sifat kristalnya a b c; = , 90o
dan cara penggambaran sudutnya a+/b- = 45o ; a : b : c = 1 : 4 : 6,
sedangkan elemen kristalnya A2, pc, Nilai kristalnya menurut Herman
Mauguin adalah : 2/m dan menurut Schoelfish C2H serta indeks warna yang
di miliki yaitu Hijau ( 0,1,0 ), Hitam ( 1,0,0 ), Dan Orange ( 0,0,1 ) dengan
nama kristal Monoclin prism+ Pinacoids dan klas kristal Prismatic Pinacoid.
Hydromagnetic adalah mineral yang kecil yang memiliki kristal jarang
biasanya menyebar di dalam kulit keras seperti peluru.
Mineral ini terbentuk dari penyatuan antara Atom Ca atau Kalsium leh
unsur Logam. Dan biasanya terdaapat pada beberapa kristal tertentu,
berasosiasi dengan gypsum, dll. Mineral ini sering digunakan sebagai karya
seni marmer.
7. Sistem Triklin
(Anorthic = Asymetric = Clinorhombohedral)
Ketentuan:
Sumbu : a b c
Sudut : a b g 900
Semua Sb a, b, c saling berpotongan dan
membuat sudut miring tidak sama besar.
Sb a disebut Sb Brachy
Sb b disebut Sb Macro
Sb c disebut Sb Basal
Cara menggambar:
a+ / c = 450
b- / c + = 800
a:b:c=1:4:6
Pedial
Pinakoidal
Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal Triklin ini adalah albite,
anorthite, labradorite, kaolinite, microcline dan anortoclase (Pellant, chris.
1992)
Contoh salah satu mineral dengan system Triklin :
Sistem Kristal
: TRIKLIN
Sifat Kristal
: a b c; = 90o
Cara Penggambaran
: a+/b- = 45o, b+/c- = 80 o ; a : b : c = 1 : 4 : 6
Elemen Simetri
:
,
,
, PC
Nama Kristal
: Phinacoid
Kelas Kristal
: Phinacoidal
Contoh Mineral
: ALBITE ( AlSi3O8 )
Keterangan
Chalcotite merupakan mineral yang memiliki sistem kristal Orthorombik,
Sifat kristalnya a b c; = 90o dan cara penggambaran
sudutnya a+/b- = 45o, b+/c- = 80 o ; a : b : c = 1 : 4 : 6, sedangkan elemen
kristalnya C, Nilai kristalnya menurut Herman Mauguin adalah : 1 dan
menurut Schoelfish Ci serta indeks warna yang di miliki yaitu Ungu ( 0,1,0 ),
Merah ( 1,0,0 ) dan Hitam ( 0,0,1 ) dengan nama kristal Phinacoid dan klas
kristal Phinacoidal. Albite merupakan mineral yang memiliki kilap kaca
sampai mutiara. Albite terbentuk dalam lingukngan sedimen yang
terbentukdalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang bervariasi
merupakangaram yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air
lau di ikuti hydrotermal. Mineral ini berasosiasi dengan hydrotermal.
Keterdapatan plagioklas feldspar sebagai mineral pembentuk batuan dalam
berbaga kelompok batuan beku, sedimen dan metamorf. Mineral ini
digunakan sebagai mineral pembentuk aluminium.