Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kristal berasal dari bahasa Yunani yaitu krustallos yang berarti es atau sesuatu
yang menyerupai es yang sering disebut juga hablur. Kristal merupakan padatan
homogeny yang dibatasi oleh bidang-bidang datar (bidang muka) yang teratur dan
mempunyai susunan atom dan molekul dalam keadaan teratur pula.
Bentuk kristal yang terdapat di bumi mempunyai aneka ragam, dari bentuk yang
paling sederhana hingga yang sangat rumit. Bentuk-bentuk Kristal ini dapat
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dasar, yang pembagiannya berdasarkan
jumlah sumbu Kristal, letak atau posisi sumbu krisatal terhadap sumbu lain, besarnya
parameter masing-masing sumbu dan simetri sumbu c dari sumbu Kristal.
Penentuan klasikasi kristal tergantung dari banyaknya unsur-unsur simetri yang
terkandung di dalamnya. Sistem Kristal terbagi menjadi tujuh sistem :
1. Sistem Isometrik
2. Sistem Tetragonal
3. Sisitem Hexsagonal
4. Sisitem Orthorombik
5. Sistem Triklin
6. Sisitem Trigonal
7. Sisitem Monokin

BAB II
PEMBAHASAN

A. SISTEM KRISTAL ORTHOROMBIK


Sistem kristal ini disebut juga sistem rhombis yang mempunyai 3 sistem simetri yang
saling tegak lurus satu sama lain. Namun mempunyai panjang yang berbeda, sistem ini
memiliki axial ratio ( perbandingan sumbu ) a b c yang berarti sumbu-sumbunya berbeda
atau tidak sama panjang satu dengan yang lain. Satu sumbu vertikal yang disebut dengan
sumbu catau sumbu basal, satu sumbu yang lainnya memanjang ke belakang dari arah depan
yang disebut sumbu a atau sumbu brachy. Sumbu yang ketiga dari kiri ke kanan disebut
sumbu b atau sumbu macro. Tidak ada yang namanya sumbu pokokdalam sistem kristal ini.
Sistem ini mempunyai sudut kristalografi yang tegak lurus = = = 90 ,
penggambarannya menggunakan proyeksi orthogonal dengan perbandingan sumbu a : b : c =
sembarang. Dan sudut antar sumbunya a+^b- = 30 yang berarti sumbu a+ memiliki sudut 30
terhadap sumbu b- .

Ada juga contoh model sistem orthorombik Axian Kongfiguration Model oleh B. Kisi
Bravais, yang terdiri atas 4 bentuk :

Sistem orthorombik memiliki tiga kelas, dengan kelas yang paling simetris memiliki berbagai
macam mineral terbesar. Semua sumbu dari sistem orthorombik dapat berfungsi sebagai dua
sumbu rotasi kali lipat. Mereka juga dapat berfungsi sebagai persimpangan linear dua
pesawat tegak lurus cermin. Jika semua pesawat tegak lurus tiga cermin yang hadir, maka
tiga sumbu kristalografi didefinisikan oleh perpotongan dari cermin. Semua simetri ini
menghasilkan sebuah pusat simetri (operasiinversi). Kelompok dalam sistem kristal
orthorombik tercantum, dengan nomor internasional dan notasi, kelompok ruang mereka
dalam kristal nama dancontoh. Sistem kristal orthorhombik ini dibagi menjadi 3 kelas yaitu
sebagai berikut :
1. Orthorombik Pyramidal
Memiliki dua pesawat cermin dan satu sumbu dari dua lipatan. Sumbu dua lipatan
berfungsi menjadi persimpangan pesawat cermin. Kelas ini tidak mempunyai pesawat
cermin yang saling tegak lurus, sehingga rotasi terhadap sumbu lipatnya hanya dua.
Dan menghasilakan kristal hemimorpik atau kutub yang memiliki top berbeda dari
Axial Kongfiguration Model.

Ciri cirinya :
Kelas
Simetri
Elemen Simetri

Axes Kristalografi
Angles
Bentuk Umum
Mineral Umum

:6
:2mm
: hanya ada satu buah sumbu dari dua kali lipat rotasi
dan dua cermin
: tidak ada sama
: tiga sudut = 90
: piramida, prisma, kubuh, dan pedion
: anggota kelompok hermimorphite, bertrandite,
natrolite, dan prehnite.

Contoh Kelas Pyramidal

2. Orthorombik Disphenoidal
Memiliki 3 sumbu dua lipatan walau telah kehilangan pesawat cermin. Semua sumbu
tegak lurus, kristal mode ini mirip dengan disphenoid tertagonal di kelas 22 dan 24,
serta tetrahedron di kelas 31. Kelas ini juga memiliki bentuk wajah segitiga tak sama

panjang yang bertentangan dengan segitiga sama kaki dari disphenid tetragonal dan
equalateral dari tetrahedron. Semua bentuk muncul sebagai lawan wedges dan kristal
ini dapat di biarkan atau tangan kanan enantiomorpik.

Ciri cirinya :
Kelas
Simetri
Elemen Simetri
Axes Kristalografi
Angles
Bentuk Umum
Mineral Umum

:7
:222
: hanya ada tiga buah sumbu dari dua kali lipat rotasi
: tidak ada sama
: tiga sudut = 90
: epsomite
: anggota kelompok disphenoid orthorombik,
Prisma orthorombik, dan beberapa pinacoids.

Contoh Kelas Disphenoidal

3. Orthorombik Dipyramidal
Sistem kristal orthorombik dipyramidal Ini menggambarkan simetri tertinggi dari
sistem orthorombik. Dengan simbologi dari 2 / m 2 / m 2 / m. Kelas ini memiliki,
sebagai penyederhanaan kotor, jenis model formulir yang merupakan kotak persegi
panjang sederhana yang enam wajah dipasangkan menjadi tiga set persegi panjang
ukuran yang berbeda.

Ciri cirinya :
Kelas
Simetri
Elemen Simetri

Axes Kristalografi
Angles
Bentuk Umum
Mineral Umum

:8
:2/m2/m2/m
: memiliki tiga sumbu rotasi dua kali lipat dan tegak
lurus cermin untuk ketiga sumbu dan pusat
: tidak ada sama
: tiga sudut = 90
: orthorombik dipyramid, prisma dan beberapa pinacoid
: Ini adalah kelas simetri terbesar sebelah
Kelas prismatik monoklinik dalam hal jumlah mineral
Yang diwakili di dalamnya seperti anggota Kelompok
Barit serta belerang, staurolite, olivin, andalusite,
6

Anggota dari Aragonite Group, marcasite, topaz,


brookite,enstatite, anthrophyllite, sillimanite, zoisite,
Adam,danburite, kordierit, wavellite dan lain-lain.
Contoh Kelas Dipyramidal

B. Sistem Kristal Triklin

Pada sistem ini, semua kristalnya memiliki tiga sumbu kristal yang tidak sama
panjang dan saling berpotongan tetapi tidak saling tegak lurus. Sumbu tersebut dinamai
seperti pada sistem orthorombik yaitu a: clino, b: ortho dan c: basal. Sumbu c membujur
vertical, sumbu b melintang dari kiri ke kanan, dan sumbu a melintang menuju pengamat.
Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Triklin memiliki axial ratio (perbandingan
sumbu) a b c , yang berartinya panjang sumbu-sumbunya tidak sama panjang atau
berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi = 90. Hal ini
berarti, pada system ini, sudut , dan tidak saling tegak lurus satu dengan yang
lainnya.
Pada penggambaran dengan menggunakan proyeksi orthogonal, Triklin memiliki
perbandingan sumbu a : b : c = sembarang. Artinya tidak ada patokan yang akan menjadi
ukuran panjang pada sumbu-sumbunya. Dan sudut antar sumbunya a+^b = 45 : b^c+=
80. Ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 45 terhadap sumbu b dan b
membentuk sudut 80 terhadap c+.
Tipe kristal ini memiliki 3 (tiga) sumbu yang tidak sama yang saling berpotongan
pada sisi miringnya. Felspar-Albit (sebuah silikat natrium dan aluminium) merupakan
contoh dari mineral dengan sistem kristal triklin.
Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal Triklin ini adalah albite, anorthite,
labradorite, kaolinite, microcline dan anortoclase, kyanit, oligoclase, thodonit, pherthite,
pectolite, amblygonute (Pellant, chris. 1992).

Sistem triklin terbagi menjadi dua kelas, yaitu :


1. Kelas Pinakoid

Kelas
:2
Simetri
:1
Elemen Simetri
: hanya sebuah pusat.
Sumbu Kristal
: tiga sumbu tidak sama panjang.
Sudut
: tidak ada yang tegak lurus.
Bentuk Umum
: pinakoid.
Mineral yang Umum : albit, ambligonit, anapait, andesine, babingtonit, bustamit,
colinsit, inesit, jamesit, labradorit, rhodonit, dan lain-lain.

2. Kelas Pedial

Kelas
:1
Simetri
:1
Elemen Simetri
: hanya sebuah pusat.
Sumbu Kristal
: tiga sumbu tidak sama panjang.
Sudut
: tidak ada yang tegak lurus.
Bentuk Umum
: pedion.
Mineral yang Umum : axinit, amesit, tundrit, kaolinit, epistolit, dan lain-lain.

BAB III
PENUTUP

10

KESIMPULAN
Sistem Orthorombik adalah sistem yang mempunyai 3 simetri yang tegak lurus satu
sama lain. Namun tidak sama panjang, sistem ini memiliki axia ratio atau perbedaan
perbandingan sumbu. Penggambaran sistem ini menggunakan proyeksi orthogonal dengan
perbandiangan a : b : c = sembarang. Kelas untuk sistem ini terbagi menjadi 3 kelas yaitu
Pyramidal, Disphenoidal dan Dipyramidal.
Sedangkan Sistem Triklin mempunyai 3 sumbu yang tidak saling lurus dan panjang
yang berbeda. Sistem ini juga memiliki axial ratio dan penggambarannya menggunakan
proyeksi orthogonal. Sistem ini terbagi menjadi dua kelas yaitu Pinakoid dan Pedial.

DAFTAR PUSTAKA
http://rizqigeos.blogspot.com/2013/04/sistem-kristal-ortorombik-sistem.html
http://deboratresiasinaga.blogspot.com/2013/01/sistem-orthorhombik.html
11

https://www.academia.edu/5562319/Tugas_Krismin
https://www.scribd.com/doc/110275555/Sistem-Kristal-Orthorhombic
http://rizqigeos.blogspot.com/2013/04/sistem-kristal.html
http://phiin.wordpress.com/category/kristalografi-mineralogi/

12

Anda mungkin juga menyukai