Anda di halaman 1dari 10

NAMA : ARNI SOPIANTI

NIM : 17034004
PRODI : FISIKA B 17
TUGAS : RINGKASAN 1 FISIKA ZAT PADAT
STRUKTUR KRISTAL
1. Keadaan Kristal
Pada zat padat disebut kristal jika atom-atom tersusun sedemikian rupa, sehingga
posisinya betul-betul berulang (periodik). Kristal yaitu mempunyai titik lebur yang
tegas dan susunannya teratur.bentuk kristal:

Dimana jarak antara tetangga terdekatnya sepanjang sumbu X adalah a, dan sepanjang
sumbu Y adalah b ( X dan Y adalah sumbu yang boleh saling tegak lurus dan boleh
tidak). Suatu kristal benar-benar memelihara keberulangannya ini dalam arah X, dan Y
ini dari ( - ) sampai ( + ) . Menurut keberulangannya ini maka atom- atom A, B, C dan
seterusnya adalah sama, dengan kata lain kristal kelihatan benar- benar sama lokasinya
jika diamati dari sembarang kedudukan atom.

2. Definisi Pokok
a. Kisi kristal
Kristal digunakan kumpulan titik-titik yang diimanjinasikan mempunyai
hubungan yang tetap di dalam ruang dan dapat dilihat seperti rupa kerangka dimana
kristal yang sebenarnya dibentuk. Pembagian dari ruangan ini akan menghasilkan
suatu kumpulan sel-sel yang tiap-tiapnya identik ukurannya, bentuknya dan
orientasinya terhadap tetangga terdekat.

Ada dua jenis kisi yaitu kisi Bravais dan nonBravais, pada kisi Bravais semua
titik kisi adalah sama sehingga diperlukan semua atom dalam kristal sama (sejenis).
Dalam kisi nonBravais beberapa titik kisi tidak sama (ekuivalen).

b. Vektor Basis
Kisi yang akan dibicarakan seperti dalam gambar 1.4. Marilah dipilih koordinat
awal pada suatu titik kisi, katakanlah titik A. Sekarang vektor-vektor dari beberapa
titik kisi dapat ditulis sebagai berikut:
𝐑𝑛=𝑛1a+𝑛2b
a dan b merupakan dua vektor, dan (n,, n2) adalah pasangan kelipatan yang diarnbil
yang harganya tergantung pada letak titik kisi. Untuk titik D; (n,, nS = (0 , I) ; titik
B : (nl, n2) = (1 , 0) dan untuk titik F ; (nil n2) = (0 , -1).

Dengan (𝑛1,𝑛2) bilangan bulat positif atau negative, maka 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 dinamakan
vector basis.
Vektor basis itu:
• Tidak unik (ada berbagai kemungkinan)
• Harus tidak segaris (tak ko-linear)

Dua vektor a dan b (yang hams tidak segaris) membentuk kumpulan vektor-
vektor dasar kisi, dalam hubungan dimana posisi dari semua titik kisi dapat
ditetapkan oleh pernyataan persamaan (1-1). Ini sering dikatakan dengan cara lain,
bahwa kisi memiliki translasi simetris dalam semua penyimpangan yang tertentu
oleh vektor kisi 𝐑𝑛.

C. Sel Satuan(Unit Sel)


Semua unit sel memiliki luas yang sama. Sehingga sel yang dibentuk oleh
vektor a dan b memiliki luas S = (a x b) sama dengan luas sel yang dibentuk oleh
vektor a dan b' luas S' = (a x b') = a x a (a + b) = (a x b) = S. Karena itu luas unit sel
tertentu meskipun bentuknya tidak tertentu.

Sel satuan (Unit cell) adalah Luas daerah jajaran genjang yang sisi-sisinya
dibatasi oleh veckor basis adalah sell satuan. Apabila sel serupa itu digeser-geser
ke ujung suatu vektor translasi, maka seluruh kisi Kristal akan tercakup olehnya.

Sel satuan itu:


Tidak unik, karena vector basisi tidak unik Tetapi semua sel satuan itu sama
luasnya. Dalam contoh diatas sel satuan mengandung satu titik kisi (empat kali
seperempat sel kisi).

D. Sel primitive dan tak primitive


• Sel primitive adalah sel satuan yang hanya memiliki satu titik kisi per sel.
• Sel tak primitive memiliki lebih dari satu titik kisi per sel.
Beberapa sifat:
• Luas sel tak primitive adalah kelipatan dari sel primitive
• Sel primitive dan sel tak primitive berkait dengan pemilihan vector basis
dalam kisi bravals.

Sel primitif adalah sel satuan yang hanya memiliki satu titik kisi per sel. Sel primitive
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a) Sebuah sel yang mempunyai luas atau volume terkecil.
b) Kebalikan dari sel konvensional, yaitu sel yang mempunyai luas atau volume
terbesar.
c) Sel yang mempunyai satu titik kisi.
d) Sebuah pararelepipid yang dibentuk oleh sumbu-sumbu. Sel epipid yaitu sebuah
bangun yang sisinya sejajar / bidang yang dibatasi oleh garis-garis sejajar.
Cara untuk memilih sel primitif yaitu dengan metode Wigner Seitz.
1) Ambillah salah satu titik kisi sebagai acuan (biasanya ditengah).
2) Titik kisi yang anda ambil sebagai acuan dihubungkan dengan titik kisi terdekat
disekitarnya.
3) Di tengah-tengah garis penghubung, buatlah garis yang tegak lurus terhadap garis
penghubung.
4) Luas terkecil (2 dimensi) atau volume terkecil (3 dimensi) yang dilingkupi oleh garis-
garis atau bidang-bidang ini yang disebut sel primitive Wigner-Seitz.

Untuk setiap struktur kristal ada sel unit konvensional, yang merupakan unit terkecil yang
memiliki simetri penuh kristal (lihat di bawah).Namun, sel unit konvensional tidak selalu
pilihan terkecil yang mungkin.Suatu sel unit primitif dari suatu struktur kristal merupakan sel
unit terkecil yang mungkin yang dapat membuat seperti itu, ketika ubin, itu benar-benar
mengisi ruang.Sel satuan primitif ini tidak Namun, menampilkan semua simetri yang melekat
pada kristal.Sebuah sel Wigner-Seitz adalah suatu jenis tertentu sel primitif yang memiliki
simetriyangsamasebagaikisi.

Sel non primitif memiliki lebih dan satu titik kisi per sel. Beberapa sifat;
1) Luas sel tak-primitif adalah kelipatan dan sel primitif.
2) Sel primitif dan sel tak primitif berkait dengan pemilihan vektor basis dalam kisi
bravais.
Jadi kesimpulannya adalah Sel satuan yang hanya mempunyai satu titik kisi disebut sel
kisi primitive, sel tersebut mempunyai volume yang paling kecil, sedangkan sel non-primitive
volumenya merupakan kelipatan dari volume sel primitive.

3. Sistem Kristal

Tujuh Sistem Kristal Dibagi Dalam 14 Kisi-Kisi Bravias

N Sistem Kisi Panjang rusuk Besar sudut- Gambar


o. Kristal Bravais sudut
Kubus  Sederhana α = β = γ = 90°
a=b=c
1.  Berpusat
badan
 Berpusat
muka

Tetragon  Sederhana α = β = γ = 90°


a=b≠c
2. al  Berpusat
Badan

Ortoromb Sederhana α = β = γ = 90°


a≠b≠c
3. ik  Berpusat
badan
 Berpusat
muka
 Berpusat
muka A, B,
atau C
Monoklin Sederhana α = γ = 90°,β ≠
a≠b≠c
4.  Berpusat 90°
muka C

Triklin  Sederhana α ≠ β ≠ γ ≠ 90°


a≠b≠c
5.

Rombohe Sederhana α = β = 90°,γ =


a=b≠c
6. dral atau 120°
trigonal
Heksagon Sederhana α = β = 90°,γ =
a=b≠c
7. al 120°

Total = 7 Total = 14
Sistem Kisi
Kristal Bravais

4. Kisi Bravais
Dalam geometri dan kristalografi, suatu kisi Bravais, dipelajari oleh Auguste
Bravais (1850), adalah suatu susunan tak terbatas dari titik diskret dalam ruang tiga dimensi
yang dihasilkan oleh satu himpunan operasi translasi diskret yang dijelaskan melalui
persamaan:

dengan ni adalah bilangan bulat ai dikenal sebagai vektor primitif yang terletak pada arah
yang berbeda dan membentang pada kisi. Rangkaian vektor diskret ini harus ditutup
dengan penambahan dan pengurangan vektor. Untuk pilihan vektor posisi R, kisi-kisi itu
terlihat persis sama.
Bila titik diskretnya adalah atom, ion, atau rangkaian polimer dari materi padat, konsep
kisi Bravais digunakan untuk mendefinisikan pengaturan kristal secara formal dan batas-
batasnya yang terbatas. Sebuah kristal terdiri dari susunan periodik satu atau lebih atom
(basis) yang diulang pada setiap titik kisi. Akibatnya, kristal terlihat sama bila dilihat dari
titik kisi yang setara, yaitu yang dipisahkan dengan translasi satu satuan sel (motif).
Dua kisi Bravais sering dianggap setara jika mereka memiliki kelompok simetri
isomorfik. Dalam pengertian ini, ada 14 kemungkinan kisi-kisi Bravais dalam ruang tiga
dimensi. Empat belas kelompok simetri yang mungkin dari kisi Bravais adalah 14 dari
230 grup ruang.
1 – sadak, 2 – persegi panjang, 3 – persegi panjang berpusat, 4 – heksagonal, dan 5 –
persegi.
Dalam ruang dua dimensi, terdapat 5 kisi Bravai.yang dikelompokkan dalam empat
keluarga kristal.

5 kisi Bravais
Keluarga
Schönflies
kristal
Primitif Berpusat

Monoklinik C2 Sadak

Persegi Persegi panjang


Ortorombik D2
panjang berpusat

Heksagonal D6 Heksagonal

Tetragonal D4 Persegi

Sel satuan ditentukan sesuai dengan panjang relatif tepi selnya (a dan b) serta sudut di
antara keduanya (θ). Luas sel satuan dapat dihitung dengan menghitung a × b,
dengan adan b adalah vektor kisi. Sifat-sifat keluarga kristal diberikan di bawah ini:

Keluarga Jarak sumbu (panjang Sudut


kristal tepi) sumbu
Monoklinik a≠b θ ≠ 90°

Ortorombik a≠b θ = 90°

Heksagonal a=b θ = 120°

Tetragonal a=b θ = 90°

Dalam ruang tiga dimensi, terdapat 14 kisi Bravais. Hal ini diperoleh dengan
menggabungkan salah satu sistem kisi dengan salah satu tipe keterpusatan. Jenis
keterpusatan mengidentifikasi lokasi titik kisi dalam sel satuan sebagai berikut:

 Primitif (P): titik kisi di sudut sel saja (kadang disebut sederhana)
 Berpusat-dasar (A, B, atau C): titik kisi di sudut sel dengan satu titik tambahan di tengah
setiap wajah sepasang muka paralel sel (kadang-kadang disebut berpusat-akhir)
 Berpusat-badan (I): titik kisi di sudut sel dengan satu titik tambahan di tengah sel
 Berpusat-muka (F): titik kisi di sudut sel dengan satu titik tambahan di tengah masing-
masing muka sel.
Tidak semua kombinasi sistem kisi dan tipe keterpusatan diperlukan untuk
menggambarkan semua kisi yang mungkin, karena dapat ditunjukkan bahwa beberapa di
antaranya sebenarnya setara satu sama lain. Sebagai contoh, kisi monoklinik dapat
digambarkan oleh kisi C monoklinik dengan pilihan sumbu kristal yang berbeda. Demikian
pula, semua kisi yang berpusat-A atau -B dapat digambarkan baik oleh pemetaan berpusat-
C atau -P. Hal ini mengurangi jumlah kombinasi menjadi 14 kisi Bravais konvensional,
yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

14 kisi Bravais
Keluarga Sistem Schönfli
kristal kisi es
Berpusat- Berpusat- Berpusat-
Primitif
dasar badan muka

triklinik Ci
monoklinik C2h

ortorombik sD2h

tetragonal D4h

rombohedr
D3d
al

heksagon
al

heksagonal D6h

kubik Oh

Sel satuan ditentukan sesuai dengan panjang relatif tepi sel (a, b, c) dan sudut di antara
ketiganya (α, β, γ). Volume sel satuan dapat dihitung dengan mengevaluasi perkalian
ketiganya a · (b × c), dengan a, b, dan c adalah vektor kisi. Sifat-sifat sistem kisi
diberikan di bawah ini:
Jarak
Keluarga sumbu Sudut
Sistem kisi Contoh
kristal (panjang sumbu[4]
tepi)[4]

(Semua kasus yang


Triklinik K2Cr2O7, CuSO4·5H2O, H3BO3
tersisa)

α=γ=
Belerang
Monoklinik a≠c 90°, β ≠
monoklinik, Na2SO4·10H2O
90°

α = β = γ = Belerang
Ortorombik a≠b≠c
90° rombik, KNO3, BaSO4

α = β = γ = Timah
Tetragonal a=b≠c
90° putih, SnO2, TiO2, CaSO4

α=β=γ≠
Rombohedral a = b = c Kalsit (CaCO3), cinnabar (HgS)
90°

Heksagonal
α=β=
Heksagonal a=b 90°, γ = Grafit, ZnO, CdS
120°

α=β=γ=
Kubik a=b=c NaCl, sfalerit, logam tembaga
90°

Dalam empat dimensi, terdapat 64 kisi Bravais. Dari jumlah tersebut, 23 merupakan
primitif dan 41 terpusat. Sepuluh kisi Bravais terpecah menjadi pasangan enansiomorfis.

Daftar pustaka

Aroyo, Mois I.; Müller, Ulrich; Wondratschek, Hans (2006). "Historical


Introduction". International Tables for Crystallography. Springer.
ssKittel, Charles (1996) [1953]. "Chapter 1". Introduction to Solid State
Physics (edisi ke-Seventh). New York: John Wiley & Sons

Brown, Harold; Bülow, Rolf; Neubüser, Joachim; Wondratschek, Hans; Zassenhaus,


Hans (1978), Crystallographic groups of four-dimensional space, New York: Wiley-
Interscience [John Wiley & Sons]

Anda mungkin juga menyukai