PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penutup_236
kalkosit (Cu2 S), belerang (S). mineral pada sistem trigonal yaitu - korundum
( Al2O3), pirargirit ( AgSbS3 ), nitrat( NaNO3 ), turmalin (MgFe ), cinnabar (HgS ).
3.1.4 Sistem Kristal Tetragonal Dan Triklin
Batuan Sistem Kristal Tetragonal memiliki axial ratio (perbandingan sumbu)
a1 = a2 ≠ c , yang artinya panjang sumbu a1 sama dengan sumbu a2 tapi tidak sama
dengan sumbu c, dan juga memiliki sudut kristalografi α = β = γ = 90˚. Hal ini
berarti, pada sistem ini, semua sudut kristalografinya ( α , β dan γ ) tegak lurus satu
sama lain (90˚). Sistem kristal Tetragonal memiliki perbandingan sumbu a1 : a2 : c =
1 : 3 : 6. Artinya, pada sumbu a1 ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu a2 ditarik
garis dengan nilai 3, dan sumbu c ditarik garis dengan nilai 6 (nilai bukan patokan,
hanya perbandingan), Sudut antara a1 dengan a2 = 90o, sudut antara a2 dengan a3 =
90o, sudut antara a3 dengan a1 = 90o, sedangan sudut antara a1 dengan –a2 = 30o.
Hal ini menjelaskan bahwa antara sumbu a1 memiliki nilai 30˚ terhadap sumbu –a2.
Sistem Kristal Triklin mempunyai 3 sumbu simetri yang satu dengan yang
lainnya tidak saling tegak lurus. Demikian juga panjang masing-masing sumbu tidak
sama pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Triklin memiliki axial ratio
(perbandingan sumbu) a ≠ b ≠ c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada
yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut
kristalografi α = β ≠ γ ≠ 90˚. Hal ini berarti, pada system ini, sudut α, β dan γ tidak
saling tegak lurus satu dengan yang lainnya.
3.1.5 Native Element, Sulfida, Oksida Dan Halida
Mineral adalah benda padat yang homogeny terbentuk dari material anorganik
secara alamiah di alam, memiliki komposisi kimia dan memiliki sifat Kristal. Sifat
mineral meliputi bentuk Kristal dimana bentuk kristal terbagi menjadi 7 yaitu
isometric, tertragonal, hexagonal, trigonal, orthorombik, monoklin dan triklin yang
memiliki warna, cerat yang merupakan warna dari suatu mineral dalam keadaan
serbuk/bubuk, belahan yang merupakan kenampakan suatu mineral untuk membelah
melalui bidang belah yang rata, kilap yang merupakan kesan yang ditimbulkan
mineral akibat adanya pantulan dari cahaya, kekerasan yang merupakan daya tahan
mineral dari goresan, pecahan yang merupakan pola pecahan dari suatu mineral
akibat tekanan, tenacity (Kelihatan) merupakan kenampakan suatu mineral apabila
pecah dan komposisi kimia.
Penutup_237
Terdapat 5 proses pembentukan mineral yaitu proses magmatis, pegmatisme,
pneumatolisis, hydrothermal dan Replacement. Dimana proses magmatis terbagi
menjadi dua yaitu early magmatis dan late magmatis.
3.1.6 Karbonat, Fosfat Dan Sulfat
Mineral adalah benda padat yang homogeny terbentuk dari material anorganik
secara alamiah dialam, memiliki komposisi kimia dan memiliki sifat kristal. Sifat
mineral meliputi bentuk Kristal dimana bentuk kristal terbagi menjadi 7 yaitu
isometric, tertragonal, hexagonal, trigonal, orthorombik, monoklin dan triklin yang
memiliki warna, cerat yang merupakan warna dari suatu mineral dalam keadaan
serbuk/bubuk, belahan yang merupakan kenampakan suatu mineral untuk membelah
melalui bidang belah yang rata, kilap yang merupakan kesan yang ditimbulkan
mineral akibat adanya pantulan dari cahaya, kekerasan yang merupakan daya tahan
mineral dari goresan, pecahan yang merupakan pola pecahan dari suatu mineral
akibat tekanan, tenacity (kelihatan) merupakan kenampakan suatu mineral apabila
pecah dan komposisi kimia.
Terdapat 5 proses pembentukan mineral yaitu proses magmatis, pegmatisme,
pneumatolisis, hydrothermal dan Replacement. Dimana proses magmatis terbagi
menjadu dua yaitu early magmatis dan late magmatis.
3.1.7 Silikat dan Mineraloid
Mineral adalah benda padat yang homogeny terbentuk dari material anorganik
secara alamiah dialam, memiliki komposisi kimia dan memiliki sifat Kristal. Sifat
mineral meliputi bentuk Kristal dimana bentuk kristal terbagi menjadi 7 yaitu
isometric, tertragonal, hexagonal, trigonal, orthorombik, monoklin dan triklin yang
memiliki warna, cerat yang merupakan warna dari suatu mineral dalam keadaan
serbuk/bubuk, belahan yang merupakan kenampakan suatu mineral untuk membelah
melalui bidang belah yang rata, kilap yang merupakan kesan yang ditimbulkan
mineral akibat adanya pantulan dari cahaya, kekerasan yang merupakan daya tahan
mineral dari goresan ,pecahan yang merupakan pola pecahan dari suatu mineral
akibat tekanan, tenacity (Keliatan) merupakan kenampakan suatu mineral apabila
pecah, dan komposisi kimia .
Penutup_238
3.2 Saran
Penutup_239