MINERALOGI
PRAKTIKUM KE : 4 (EMPAT)
JUDUL PRAKTIKUM : SISTEM KRISTAL MONOKLIN DAN
TRIKLIN
HARI/TANGGAL : JUMAT/ 16 MARET 2018
LOKASI PRAKTIKUM : LABORATORIUM LINGKUNGAN DAN
GEOKIMIA 2
KELOMPOK : B (GENAP)
F1D117004
Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga
sumbu yang dimilikinya. Sumbu a tegak lurus terhadap sumbu n; n tegak lurus
terhadap sumbu c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap sumbu a. Ketiga
sumbu tersebut mempunyai panjang yang tidak sama, umumnya sumbu c yang
paling panjang dan sumbu b paling pendek. (Rizqi. 2013).
Pada kondisi sebenarnya, sistem Monoklin memiliki axial ratio
(perbandingan sumbu) a ≠ b ≠ c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak
ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut
kristalografi α = β = 90˚ ≠ γ. Hal ini berarti, pada ancer ini, sudut α dan β saling
tegak lurus (90˚), sedangkan γ tidak tegak lurus (miring) (Afantery. 2011).
Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal Monoklin ini adalah azurite,
malachite, colemanite, gypsum, dan epidot (Pellant, chris. 1992).
Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri yang satu dengan yang lainnya
tidak saling tegak lurus. Demikian juga panjang masing-masing sumbu tidak
sama. Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Triklin memiliki axial ratio
(perbandingan sumbu) a ≠ b ≠ c , yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak
ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut
kristalografi α = β ≠ γ ≠ 90˚. Hal ini berarti, pada system ini, sudut α, β dan γ tidak
saling tegak lurus satu dengan yang lainnya (Doddy. 1987).
Sistem triklin Pinakoidal, Kelas : ke-2,Simetri : 1 dan Elemen Simetri :
hanya sebuah pusat. Tipe kristal ini memiliki 3 (tiga) sumbu yang tidak sama yang
saling berpotongan pada sisi miringnya. Felspar-Albit (sebuah silikat natrium dan
aluminium) merupakan contoh dari mineral dengan sistem kristal triklin. Sistem
ini mempunyai 3 sumbu simetri yang satu dengan yang lainnya tidak saling tegak
lurus.. System kristal Triklin memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a ≠ b ≠
c, yang artinya panjang sumbu-sumbunya tidak ada yang sama panjang atau
berbeda satu sama lain. Dan juga memiliki sudut kristalografi α = β ≠ γ ≠ 90˚
Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal Triklin ini adalah albite, anorthite,
labradorite, (Ahmad. 2012).
pinakoidal ini memiliki jumlah unsur simetrinya C, Hm nya dan sc nya CI. Pada
1
4.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Jumlah unsur simetri adalah notasi-notasi yang digunakan untuk
menjelaskan nilai-nilai yang ada dalam sebuah kristal, nilai sumbu-
sumbunya, jumlah bidang, simetrinya, serta titik pusat dari kristal tersebut.
2. Sistem Monoklin dibagi menjadi 3 kelas: Prismatic, Sphenoidal dan
Domatik. Sistem Triklin juga dibagi menjadi 2 kelas : Pedial dan
Pinakoidal.
4.2 Saran
Sebaiknya praktikan harus lebih paham apa yang akan di kerjakan saat
melakukan percobaan praktukum yang akan di laksanakan ,serta tidak rebut
di ruang laboratorium.