Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK

PROYEKSI DARI SUATU SISTEM KRISTAL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Petrologi


Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung

Disusun Oleh :
Raden Rifky Karnadibrata (10070113128)
Monsyah Vaijar (10070113046)
Rayendra Maulana Yoga (10070113134)
Zul Togar A.S (10070113117)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1439 H / 2018 M
PROYEKSI DARI SUATU SISTEM KRISTAL

1. Kristal
Kristal adalah padatan dimana atom – atom penyusunnya tersusun secara
teratur hingga membentuk sebuah bidang tiga dimensi. Proses pembentukan
Kristal pada kondisi ideal menghasilkan Kristal tunggal dimana atom – atomnya
tersusun secara teratur pada kisi – kisi kristal, meskipun pada umumnya atom –
atom penyusun kristal tidak tersusun secara teratur dan menghasilkan padatan
polikristalin. Pada saat ini banyak proses yang dapat dilakukan dalam
pembentukan kristal yang terdiri dari proses buatan manusia di laboratorium dan
proses yang terbentuk secara alami, seperti proses pendinginan magma dan
proses evaporit.
Bentuk kristal yang terbentuk berdasarkan kesempurnan bentuknya terbagi
menjadi tiga, yaitu kristal yang terbentuk secara sempurna disebut euhedral, kristal
yang masih terlihat bidang kristalnya disebut subhedral, dan kristal yang tidak
terlihat lagi bidang kristalnya disebut anhedral.
Terbentuknya sebuah kristal yang membentuk bidang tiga dimensi oleh
susunan atom bila dilihat dari bagian dalam dan merupakan bidang datar bila
dilihat dari bagian luar. Struktur atom dari mineral mengikuti tipe – tipe dari sumbu
– sumbu simetri itu sendiri. Terdapat empat jenis sumbu simetri, yaitu:
 Diagonal atau sumbu berharga dua,
 Trigonal atau sumbu berharga tiga,
 Tetragonal atau sumbu berharga empat,
 Heksagonal atau sumbu berharga enam.
1.1 Sistem – sistem Kristal
Terdapat berbagai macam jenis kristal yang terbentuk di bumi ini. Bentuk –
bentuk kristal yang terdapat di bumi dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
dasar yang didasarkan pada sistem sumbu dari kristal – kristal. Terdapat tujuh
macam sistem kristal, yaitu:
 Sistem Ortorombik,
Sistem kristal ini memiliki tiga sumbu dengan besar sudut 90o pada ketiga
sumbunya tetapi memiliki panjang yang berbeda pada ketiga sumbunya.
Sumbu a adalah sumbu terpendek (Brakhia), sumbu b adalah sumbu
menengah (Makro), dan sumbu c adalah sumbu terpanjang .Kesimetrian dari
Sistem Ortorombik memiliki tiga elemen simetri, yaitu tiga bidang simetri dan
tiga sumbu simetri diagonal. Banyak mineral yang kristalnya memiliki Sistem
Ortorombik, seperti Topas, Olivin, Sulfur, dan Natrolit.

Sumber: 3.bp.blogspot.com
Gambar 2.1
Sistem Kristal Ortorombik
 Sistem Triklin,
Sistem kristal triklin tidak membentuk sudut sebesar 90o pada ketiga
sumbunya tetapi beragam ukuran sudut yang dibentuknya. Kesimetrian dari
sistem triklin dari kelas holohedral hanya memiliki sebuah unsur simetri, yaitu
pusat simetri. Hal ini diakibatkan dari susunan parallel dalam membentuk
kristal. Mineral – mineral yang memiliki Sistem Triklin adalah kelompok
plagioklas dan mineral kianit.

Sumber: 4.bp.blogspot.com
Gambar 2.2
Sistem Kristal Triklin
 Sistem Monoklin,
Pada sistem monoklin terdapat dua pasang sumbu yang membentuk sudut
90o. Terdapat tiga sumbu pada suatu kristal, sumbu a, sumbu b, dan sumbu
c.
Sumbu a dengan sumbu b dan sumbu b dengan sumbu c akan membentuk
sudut 90o, sementara besar sudut yang dibentuk sumbu a dan sumbu c
tergantung pada jenis mineral yang terbentuk.
Kesimetrian dari sistem triklin memiliki tiga elemen simetri, yaitu satu bidang
simetri, satu sumbu simetri, dan satu pusat simetri. Mineral – mineral yang
memiliki Sistem Monoklin adalah ortoklas, augit, dan hornblende.

Sumber: 1.bp.blogspot.com
Gambar 2.3
Sistem Kristal Monoklin
 Sistem Tetragonal,
Sistem kristal tetragonal memiliki tiga sumbu dimana ketiga sumbu tersebut
saling tegak lurus sesamanya. Kesimetrian dari sistem tetragonal, yaitu lima
bidang simetri, satu sumbu simetri tetragonal, empat sumbu simetri diagonal,
dan satu pusat simetri.

Sumber: medlinkup.files.wordpress.com
Gambar 2.4
Sistem Kristal Tetragonal
 Sistem Kubik,
Sistem kristal kubik memiliki tiga buah sumbu yang membentuk sudut 90 o
antara satu sumbu dengan yang lain dan memiliki sumbu yang sama
panjangnya. Sistem kristal kubik memiliki tiga kelas yang setiap kelasnya
memiliki unsur simetri yang berbeda – beda, seperti kelas spinel, kelas pirit,
dan kelas tetrahidrit.
 Sistem Heksagonal,
Pada sistem kristal ini memiliki tiga sumbu yang diberi nama sumbu a1, a2,
dan a3. Sudut yang dibentuk adalah 120o dan memiliki sudut yang sama
besarnya. Kesimetrian sistem heksagonal tersusun dari elemen – elemennya
seperti, tujuh bidang simetri, satu sumbu simetri heksagonal, dan enam
sumbu simetri diagonal.

Sumber: medlinkup.files.wordpress.com
Gambar 2.5
Sistem Kristal Heksagonal
 Sistem Rombohedral
Sistem kristal ini memiliki tiga sumbu horizontal yang sama panjangnya dan
membentuk sudut tidak 90o. Terdapat satu sumbu tegak yang berbeda
panjangnya dan disebut sumbu c.

Sumber: 1.bp.blogspot.com
Gambar 2.6
Sistem Kristal Rombohedral

2. Kristalografi
Kristalografi merupakan kajian terhadap kristal yang meliputi
pertumbuhannya, bangun kristalnya, sifat – sifat fisik, dan klasifikasi berdasarkan
bentuknya. Dalam proses analisis kristalografi menggunakan mikrospkop sinar
bias, mikroskop sinar tembus, dan XDR (Xray - Diffraction). Sifat – sifat fisis yang
digunakan dalam kristalografi adalah:
 Sifat Geometri,
 Perkembangan dan pertumbuhan kenampakan luar,
 Struktur dalam,
 Sifat fisis kristal.
Kristal optik merupakan cabang dari kristalografi yang berkaitan dengan sifat
– sifat optik dari kristal dan merupakan kajian mineral yang dilakukan dibawah
mikroskop.
2.1 Unsur Simetri Kristalografi
 Zona dan Sumbu Zona
Zona merupakan bidang – bidang pada kristal yang garis – garis potongnya
saling sejajar satu dengan yang lainnya. Sumbu zona adalah garis yang
sejajar dengan garis potong pada zona.
 Inversi
Inversi atau pusat adalah titik yang berada pada pusat kristal dan bila ditarik
garis dari setiap titik permukaan kristal akan melewati titik pusat serta
menghasilkan titik dengan jarak yang sama dari pusat kristal.
 Bidang SImetri / mirror
Bidang simetri adalah bidang yang memisahkan dua sisi dari suatu kristal
dangan ukuran yang sama besar tetapi dengan arah yang berlawanan.
Banyaknya bidang simetri pada suatu kristal tergantung pada bentuk kristal
itu sendiri.
 Sumbu Simetri / Sumbu Lipat
Sumbu simetri merupakan garis imajiner yang memungkinkan suatu hablur
berotasi dan menunjukan hablur yang sama dan sebangun. Besar sudut
sumbu lipat (n) = 360o/n, dengan nilai n = 1,2,3,4, dan 6.

3. Tugas
 Cari contoh mineral dalam sistem kristal, dan contohnya:

3.1. Pembahasan
 Pendeskripsian tujuh kristal yang mewakili tiap sistem!
1. Kristal 1
Kode Kristal: KR 29.
Sistem Kristal: Tetragonal (1 2 2).
Kelas Kristal: Ditetragonal Dipiramidal.
SI: 4/m 2/m 2/m.
Tabel Deskripsi:
Tabel 1
Tabel Deskripsi KR 29
SUMBU LIPAT
M I
1 2 3 4 6
4 1 5 -
Sumber: Kegiatan Asisten Shift 6

Sketsa 3 Dimensi:

Sumber: Kegiatan Asisten Shift 6


Gambar 1
Sketsa 3 Dimensi KR 29
Keterangan: Panjang sumbu a ≠ sumbu b ≠ sumbu c.
2. Kristal 2
Sistem Kristal: Tetragonal (1 2 2).
Kelas Kristal: Ditetragonal Dipiramidal.
SI: 4/m 2/m 2/m.
Tabel Deskripsi:
Tabel 2
Tabel Deskripsi KR 76
SUMBU LIPAT
M I
1 2 3 4 6
4 1 5 -
Sumber: Kegiatan Asisten Shift 6

Sketsa 3 Dimensi:
Sumber: Kegiatan Asisten Shift 6
Gambar 2
Sketsa 3 Dimensi KR 76
Keterangan: Panjang sumbu a ≠ sumbu b ≠ sumbu c

Anda mungkin juga menyukai