Anda di halaman 1dari 8

KEGIATAN PELEDAKAN BAHAN GALIAN INDUSTRI

A. Kegiatan Peledakan (Blasting)


Tujuan kegiatan peledakan adalah untuk melepaskan batuan dari batuan
induknya agar mendapatkan hasil yang baik dan tidak menimbulkan suatu bahaya
fly rock sebagai efek samping
Pada pembongkaran batuan dengan metode pemboran dan peledakan ukuran
fragmentasi batuan hasil peledakan merupakan suatu faktor yang sangat penting,
dimana ukuran fragmentasi batuan di harapkan sesuai dengan kebutuhan pada
kegiatan penambangan selanjutnya yaitu pemuatan dan pengangkutan
Kegiatan peledakan pada massa batuan mempunyai beberapa tujuan, yaitu :
1. Membongkar atau melepaskan batuan (bahan galian) dari batuan induknya.
2. Memecah dan memindahkan batuan
3. Membuat rekahan
Bahan peledak merupakan sarana yang efektif sebagai alat pembongkar
batuan dalam industri pertambangan. Oleh karena itu perlu dimanfaatkan sebagai
barang yang berguna, disamping juga merupakan barang yang berbahaya. Untuk
itu dalam pelaksanaan pekerjaan peledakan harus hati-hati sesuai dengan
peraturan dan teknik-teknik yang diterapkan, sehingga pemanfaatannya lebih
efisien dan aman.
Teknik peledakan yang dipakai tergantung dari tujuan peledakan dan
pekerjaan atau proses lanjutan setelah peledakan. Untuk mencapai pekerjaan
peledakan yang optimum sesuai dengan rencana, perlu diperhatikan faktor-faktor
sebagai berikut
1. Karakteristik batuan yang diledakkan
2. Karakteristik bahan peledak yang digunakan
3. Teknik atau metode peledakan yang diterapkan
Suatu proses peledakan biasanya dilakukan dengan cara membuat lubang
tembak yang diisi dengan sejumlah bahan peledak; dengan penerapan metode
peledakan, geometri peledakan dan jumlah bahan peledak yang sesuai untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan
1. Tahap Tahap Peledakan
a. Pembersihan lokasi yang akan diledakan
Lokasi yang akan diledakan (blasting) terlebih dahulu dibersihkan dari matrial
sisa yang mengganggu dengan bantuan bulldozer.

Sumber : putraadventure.blogspot.co.id
Foto 2
Aktifitas Pembersihan

b. Penentuan Titik Bor.


Titik bor di tentukan setelah pembersihan area yang akan di ledakan agar alat
bor lebih mudah dalam membornya, dan hasil ledakan agar semaksimal mungkin
sempurna sesuai jenis matrial dan desain yang dipakai, penentuan titik bor
biasanya menggunakan tali seperti pita dengan tiga orang dan ditandai dengan
potongan pita yang di ikat dengan batu.Seperti gambar dibawah ini yang
menggunakan pola peledakan yang digunakan adalah pola zigzag.

Sumber : putraadventure.blogspot.co.id
Foto 3
Aktifitas Pengukuran Titik Lubang Bor
c. Proses Drilling.
Proses pengeboran sesuai dengan titik yang sudah ditentukan, dan salah satu
alat bor yang dipakai dalam pembuatan lubang bor adalah Terex reedrill DR 069
dengan diameter bor 20 cm.

Sumber : putraadventure.blogspot.co.id
Foto 4
Aktifitas Pengeboran

d. Pengisian Bahan Peledak.


Pengisian bahan peledak ini dengan menggunakan MMU (Mobil Mixing
Unit) dengan bahan peledak Amunium Nitrate

Sumber : putraadventure.blogspot.co.id
Foto 5
Aktifitas Pengisian Bahan Peledak Pada Lubang Bor
e. Persiapan Peledakan.
Persiapan peledakan yaitu meliputi pemasangan kabel kabel antar lubang ledak
dan memastikan kabel tersebut terhubung dengan baik.
f. Pengamanan Area.
Didalam pengamanan area yang akan diledakan ada aturan yang harus di
terapkan yaitu pengaman area front peledakan dari manusia dan alat yang
beroprasi di area tidak aman untuk peledakan, dan menjaga semua jalan masuk
yang mengarah ke area peledakan dari warga sekitar dan lalu lintas warga yang
beraktifitas pada area tidak aman, area aman peledakan untuk manusia berjarak
500 meter dari area peledakan sedangkan untuk alat 300 meter dari area
peledakan.
g. Peledakan.
Setelah semua aman dan di kosongkan dari alat dan manusia maka siap untuk
diledakan.

B. Bahan Galian Industri


Pembentukan bahan-bahan galian di bumi ini pada prinsipnya sama dengan
proses pembentukan batuan dan mineralnya. Bahan-bahan galian dapat
berbentuk batuan atau mineral. Yang dimaksud dengan bahan galian ialah
mineral-mineral atau batuan dalam bentuk aslinya dapat ditambang untuk
keperluan kehidupan manusia. Bijih adalah bagian dari bahan galian yang dapat
memberi logam kepada kita yang berguna. Bahan galian industri ialah bahan
galian yang banyak digunakan dalam penindustrian; sedangkan bahan galian yang
banyak digunakan untuk keperluan teknik sipil umpamannya bantuan untuk
penghias bangunan (ornamen) dan lain-lain, digolongkan dalam batuan bangunan
atau ornamental stones.
Bahan galian di dalam kerak bumi itu beraneka ragam jenisnya. Akan tetapi jika
ditinjau menurut cara terjadinya maka bahan galian dapat dibedakan menjadi 4
golongan ialah :
a. Bahan galian primer
Terjadi dari hasil pembekuan magma. Magma adalah sejenis leburan silikat
panas, alamiah, terdapat di dalam bumi; dan merupakan sumber dari semua unsur
kimia dalam mineral. Proses pembekuan berlangsung apabila magma tersebut
mengalami penurunan suhu, misalnya ketika menerobos ke dalam lapisan kulit
bumi atau bersentuhan dengan atmosfer. Akibatnya terjadilah tubuh batuan beku,
yang membentuk di dalam kerak bumi. Demikian pula proses terjadinya bahan
galian ,tergantung mineral- mineral apa yang banyak dikandung oleh magma yang
membeku tersebut. Jika banyak mineral-mineral mengandung emas dan perak
maka terjadilah endapan bahan galian emas dan perak, jika banyak mineral-
mineral mengandung nikel maka terjadilah endapan bahan galian nikel, jika
banyak mineral-mineral mengandung tembaga maka terjadilah endapan bahan
galian tembaga; jika banyak timah terjadi endapan bahan galian timah dan
sebagainya.
b. Bahan galian sekunder (Secondary ore Deposits)
Terbentuk karena adanya perombakan (pelapukan dan erosi) singkapan dari
batuan yang telah ada karena berhubungan langsung dengan atmosfera,
hidrosfera dan biosfera. Biasanya untuk pembentukan endapan bahan galian
sekunder ini diperlukan batuan sumber (source rock) di daerah daratan. Batuan
sumbernya dapat berupa batuan beku, malihan dan batuan sedimen. Proses
perombakan terjadi karena proses fisika, kimia dank arena hasil kerja jasad
hidup.Hasil perombakannya berbentuk padat dan lepas-lepas seterusnya akan
mengalami proses pengangkutan ke tempat lain; biasanya di tempat cekungan
yang lebih rendah letaknya akan terendapkan, misalnya di dasar sungai, danau
dan pantai. Endapan bahan galian jenis ini terkenal pula disebut dengan endapat
letakan (placer) atau endapan alluvial. Misalnya endapan timah putih di pulau
Bangka dan Belitung dan Singkep; intan di Martapura dan lain-lain.
c. Bahan galian malihan
Ialah bahan galian yang terjadi karena perubahan bentuk, akibatnya adanya
perubahan suhu, dan tekanan. Faktor ini dapat bekerja sendiri-sendiri atau
gabungan. Misalnya karbon dapat berubah menjadi grafit atau intan; batu gamping
berubah menjadi marmer; dan contoh bahan galian malihan yang lain, kwarsit,
batu sabak, mika, talk, asbes dan lain-lain.
d. Bahan galian sedimenter
Bahan galian yang terjadi benar-benar ada pengertian pengendapan dari atas
ke bawah di dalam larutan. Misalnya batu bara, oil shale, minyak bumi, garam-
garam dan sebagainya.
C. Peledakan Pada Bahan Galian Industri
Umumnya, bahan galian industri terdapat di dekat permukaan tetapi juga ada
yang terdapat dan terkumpul di bawah permukaan tanah yang relatif agak dalam.
Selain itu bahan galian tersebut ada yang keras. Ada yang lunak bahkan setengah
kompak. Karena terdesak keperluan bahkan ada galian yang berada di bawah air.
Atas dasar cara kerjanya, bahan galian industri biasanya ditambang dengan cara:
digali, disemprot dengan pompa bertekanan tinggi, dan disedot dengan pompa
hisap
Berdasarkan tempat kegiatan pertambangan, maka eksploitasi juga dilakukan
dengan cara Tambang Terbuka, Tambang Bawah Tanah, dan juga Peledakan.
Tambang terbuka, semua kegiatan penambangan dilakukan di permukaan bumi.
Pada kegiatan penambangan ini khususnya untuk bahan galian industri disebut
sebagai kuari. Berdasarkan atas produk yang dihasilkan, letak dan bentuknya
dibagi menjadi kuari tipe sisi bukit, dan kuari tipe lubang galian.
Sedangkan tambang bawah tanah, dikenal dengan lubang tikus (atau geophering),
yang diterapkan untuk endapan bahan galian industri atau urat bijih dengan bentuk
dan ukuran tidak teratur serta tersebar tidak merata. Arah penambangan biasanya
mengikuti arah bentuk endapan atau urat bijih yang ditambang. Beberapa contoh
penambangan sistem lubang tikus antara lain terdapat pada tambang posphat di
daerah Ciamis Jawa Barat.
Dalam melaksanakan tambang terbuka dengan tahapan kerja yang dilakukan
adalah: pengupasan tanah penutup (atau land clearing). Bagian tanah penutup
yang subur setelah dikupas, dipindahkan ke tempat penimbunan.
Kegunaan bahan peledak untuk eksplorasi yakni untuk dapat dilakukannya proses
pemecahan suatu material (batuan) dengan menggunakan bahan peledak atau
operasi peledakan batuan akan kegiatan pencarian dalam rangka penyelidikan
dan penjajahan wilayah atau daerah yang diperkirakan mengandung mineral,
cadangan bahan tambang atau berbagai hal yang menjadi target, dari mulai
lapisan tanah luar (overburden) sampai lapisan tanah dalam dan nantinya menjadi
daerah prospek atau wilayah yang memiliki cadangan yg memungkinkan dilakukan
proses ekspoitasi
Sumber : blogmahmudin.blogspot.co.id
Foto 6
Kegiatan Peledakan Bahan Galian
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011, Peledakan,. http://aysigahat.blogspot.co.id/2013/04/makalah-


peledakan.html Diakses tanggal 1 Oktober 2016

Anonim, 2015, Bahan Galian Industri,. http://infotambang.com/bahan-galian-


industri-p334-151.htm Diakses tanggal 1 Oktober 2016

Ismail, Rahmat, 2015, Teknik Peledakan,. http://rachmatrisejet.


blogspot.co.id/2013/07/teknik-peledakan_15.html Diakses tanggal 1
Oktober 2016

Anda mungkin juga menyukai