KRISTALOGRAFI
susunan atom dalam zat padat. Kristal adalah bahan padat homogen yang
komposisi kimia tertentu yang membentuk ikatan atom tertentu yang dikelilingi
oleh bidang permukaan yang halus yang mengikuti hukum geometri tertentu.
adalah padat, tidak dapat teruraikan menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan
proses fisika, memiliki stuktur bentuk, bidang serta sudut inklimasi pada setiap
kristalografis. Jenis dan struktur cacat-cacat tersebut dapat berefek besar pada
sifat-sifat material tersebut. Meskipun istilah "kristal" memiliki makna yang sudah
ditentukan dalam ilmu material dan fisika zat padat, dalam kehidupan sehari-hari
"kristal" merujuk pada benda padat yang menunjukkan bentuk geometri tertentu.
Berbagai bentuk kristal tersebut dapat ditemukan dialam. Bentuk-bentuk kristal ini
atau efek piezoelektrik. Kelakuan cahaya dalam kristal dijelaskan dalam optika
1
2
dapat ditemukan seperti yang dijelaskan dalam kristal fotonik. Kristalografi adalah
Sifat Geometri
menyusun suatu bentuk kristal tertentu dan jumlah serta bentuk luar yang
membatasinya.
dengan bentuk kristal lainnya yang masih dalam satu sistem kristalografi,
Struktur dalam
bidang-bidang kristal: sehingga akan dikenal 2 zat yaitu kristalin dan non
kristalin.
Sumbu kristalografi ialah suatu garis lurus yang dibuat melalui pusat kristal.
Kristal mempunyai bentuk 3 dimensi, yaitu panjang, lebar dan tebal atau tinggi.
orthogonal.
3
b+
a-
b- b+
a+
c-
Sistem Isometrik
Sistem ini juga disebut sistem kristal regular, atau dikenal pula dengan
sistem kristal kubus atau kubik. Jumlah sumbu kristalnya ada 3 dan
Sistem Tetragonal
lebih panjang atau lebih pendek. Tapi pada umumnya lebih panjang.
Sistem Hexagonal
Sistem Trigonal
Jika kita membaca beberapa referensi luar, sistem ini mempunyai nama
lain yaitu rhombohedral, selain itu beberapa ahli memasukkan sistem ini
Sistem Orthorhombik
Sistem ini disebut juga sistem rhombis dan mempunyai 3 sumbu simetri
kristal yang saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Ketiga sumbu
Sistem Monoklin
Monoklin artinya hanya mempunyai satu sumbu yang miring dari tiga
tegak lurus terhadap sumbu c, tetapi sumbu c tidak tegak lurus terhadap
5
Sistem Triklin
Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri yang satu dengan yang lainnya
tidak sama.
Klas Simetri
1. Sumbu Simetri
kristal, dan bila kristal diputar dengan poros sumbu tersebut sejauh satu
sama lain pada kedua belah pihak/ kedua ujung sumbu sama.
Digyre ( L2 = I2 = g2 = g2 )
Trigyre (L3 = L3 = g3 = g3 )
Sumbu simetri gyre polair berlaku bila kenampakkan satu sama lain
pada kedua belah pihak berbeda/ tidak sama. Jika pada salah satu
Keterangan gambar:
arah suatu bidang cermin putar yang tegak lurus dengan sumbu
2´ menempati 1.
Keterangan gambar :
2. Sudut Simetri
3. Bidang Simetri
menjadi dua bagian yang sama, dimana bagian yang satu merupakan
dapat dibagi menjadi dua, yaitu bidang simetri aksial dan bidang simetri
yaitu:
buah sumbu simetri utama kristal dan membagi bagian yang sama
besar.
hanya melalui sumbu simetri utama kristal serta dinotasikan dengan (d).
dibuat garis lurus, sedemikian rupa sehingga pada sisi yang satu dengan
sisi yang lain dengan jarak yang sama, dijumpai kenampakkan yang
sama (tepi, sudut, bidang). Pusat simetri selalu berimpit dengan pusat
muka kristal.
mengetahui komposisi dasar dari bumi ini, yaitu batuan. Dan batuan
berbagai macam bahan-bahan dasar pembentuk bumi ini, dari yang ada
disekitar kita hingga jauh didasar bumi. Ilmu kristalografi juga dapat
perhiasan karena nilai estetikanya maupun nilai guna dari mineral itu
untuk mempelajari ilmu geologi itu sendiri. Dengan alasan utama kristal
Sistem ini juga disebut sistem kristal sistem isometrik, atau dikenal
pula dengan sistem kristal kubus atau kubik. Jumlah sumbu kristalnya ada 3
dan saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Dengan perbandingan
sumbu b dan sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi α
= β = γ = 90˚. Hal ini berarti, pada sistem ini, semua sudut kristalnya ( α , β
pada sumbu a ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik garis
dengan nilai 3, dan sumbu c juga ditarik garis dengan nilai 3 (nilai bukan
patokan, hanya perbandingan). Dan sudut antar sumbunya a+^bˉ = 30˚. Hal
16
ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 30˚ terhadap sumbu
bˉ.
Tetaoidal
Gyroida
Diploida
Hextetrahedral
Hexoctahedral
Beberapa contoh mineral dengan system kristal Isometrik ini adalah gold,
sumbu a tersebut.
4 2
Bagian ini dinotasikan dengan : 𝑚 , 4 , 4̅ , 𝑚 , 2
17
Angka menunjukkan nilai sumbu dan huruf ‘,’ menunjukan adanya bidang
diagonal tersebut.
2
Bagian ketiga dinotasikan dengan , 2, m atau tidak ada.
𝑚
Contoh :
4 2 4 2
Klas Hexotahedral ...................................... 𝑚 3̅ 𝑚 −−→ 3̅ 𝑚
𝑚
2 2
Klas Dyakisdodecahedral 𝑚 3̅ .................... −−→ 3̅ -
𝑚
adalah Octahedron.
bentuk Tetrahedron.
Kalau mempunyai :
Kalau mempunyai :
Kalau mempunyai:
Contoh :
19
Planes
Center
System (1) Class Name (2) 2- 3-Fold 4- 6- Maugin
Tetartoidal 3 4 - - - - 23
Hextetrahedral 3 4 - - 6 - 4 3m
Gyroidal 6 4 3 - - - 432
dengan sumbu b tapi tidak sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut
kristalografi α = β = γ = 90˚. Hal ini berarti, pada sistem ini, semua sudut
Artinya, pada sumbu a ditarik garis dengan nilai 1, pada sumbu b ditarik
garis dengan nilai 3, dan sumbu c ditarik garis dengan nilai 6 (nilai bukan
patokan, hanya perbandingan). Dan sudut antar sumbunya a+^bˉ = 30˚. Hal
ini menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 30˚ terhadap sumbu
bˉ
21
Piramid
Bipiramid
Bisfenoid
Trapezohedral
Skalenohedral
Ditetragonal Bipiramid
Beberapa contoh mineral dengan sistem kristal Tetragonal ini adalah rutil,
lateral tersebut.
2
Bagian ini dinotasikan dengan : , 2 , m atau tidak ada
𝑚
intermediet tersebut.
Contoh :
4 2 2 4 2 2
1. Klas Ditetragonal bipyramidal , , → , ,
𝑚 𝑚 𝑚 𝑚 𝑚 𝑚
atau c.
Kalau mempunyai:
Kalau mempunyai:
Kalau mempunyai:
Contoh :
Planes
Center
System (1) Class Name (2) 2- 3-Fold 4- 6- Maugin
Dispheoidal 1 - - - - - 4
Pyramidal - - 1 - - - 4
Scalenohedral 3 - - - 2 - 4 2m
Tetragonal
Ditetragonal
- - - - 4 - 4mm
pyramidal
Trapezohedral 4 - 1 - - - 422
Ditetragonal-
4 - 1 - 5 yes 4/m 2/m 2/m
Dipyramidal
26
satu banding tiga dari seluruh mineral termasuk kedalam salah satu kelas
sistem ini. Sistem ini terdiri dari dua sumbu tak sama panjang (a dan b) yang
saling berpotongan tegak lurus dan sebuah sumbu c yang condong terhadap
sumbu a. Sumbu a dan c melintang pada satu bidan. Keduanya tidak saling
tegak lurus.
Monoclonihedral)
Artinya tidak ada patokan yang akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-
sumbunya pada sistem ini. Dan sudut antar sumbunya a+^bˉ = 30˚. Hal ini
menjelaskan bahwa antara sumbu a+ memiliki nilai 45˚ terhadap sumbu bˉ.
Sfenoid
Doma
Prisma
Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal Monoklin ini adalah azurite,
Hanya ada satu bagian, yaitu menerangkan nilai sumbu b dan ada tidaknya
Contoh :
2
1. Klas prismatic ..................................... 𝑚
Kalau mempunyai:
Kalau mempunyai:
Kalau mempunyai:
Contoh :
Planes
Center
System (1)
(2) 2- 3-Fold 4- 6-
Symbols (3)
Fold Fold Fold
Domatic - - - - 1 - m
Monoclinic
Sphenoidal 1 - - - - - 2
Sistem ini mempunyai 3 sumbu simetri yang satu dengan yang lainnya
tidak saling tegak lurus. Demikian juga panjang masing-masing sumbu tidak
sama.
tidak ada yang sama panjang atau berbeda satu sama lain. Dan juga
memiliki sudut kristalografi α = β ≠ γ ≠ 90˚. Hal ini berarti, pada system ini,
sudut α, β dan γ tidak saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Sb a
ada patokan yang akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-sumbunya pada
sistem ini. Dan sudut antar sumbunya a+^bˉ = 45˚ ; bˉ^c+= 80˚. Hal ini
Pedial
Pinakoidal
Beberapa contoh mineral dengan ancer kristal Triklin ini adalah albite,
1992)
atau c.
Kalau mempunyai :
Kalau mempunyai :
Kalau mempunyai :
Contoh :
Center
Pedial - - - - - - 1
Triclinic
Pinacoidal - - - - - yes 1
35
dimana ketiga sumbu tersebut memiliki sudut 900 atau saling tegak lurus
letakan sebagai awalan seperti makro atau brachi sebagai contoh makro
pinacoid.
Artinya tidak ada patokan yang akan menjadi ukuran panjang pada sumbu-
sumbunya pada sistem ini dan sudut antar sumbunya a+ ̂ b - = 300. Hal ini
Bipyramidal
36
Bisphenoidal
Pyramidal
mauguin
2
Dinotasikan : ,2,m
m
sumbu b tersebut.
2
Di notasikan : , 2, m
m
2
Di notasikan: , 2, m
m
atau c.
Kalau mempunyai :
dinotasikan h
Kalau mempunyai :
Kalau mempunyai :
dinotasikan d
Contoh :
horisontal yang di beri nama a1, a2, a3. sudut yang di bentuk dari positif
sampai ke positif adalah 1200 dan memiliki sudut yang sama besar. Sumbu
dan membentuk 60° Sumbu c dapat lebih panjang atau lebih pendek dari
sumbu a.
6
, 6, 6, 3, 3) dan ada tidaknya bidang
m
sumbu c tersebut.
6
Bagian ini di notasikan : , 6, 6, 3, 3
m
2
Bagian ini di notasikan : , 2 , m atau tidak ada.
m
intermediet tersebut.
2
Bagian ini di notasikan : , 2, m atau tidak ada.
m
atau c.
Kalau mempunyai :
Kalau mempunyai :
Kalau mempunyai :
Contoh :
horisontal yang sama panjangnya dan membentuk sudut tidak saling tegak
lurus atau 900. sebuah sumbu tegak yang di sebut sumbu c yang berbeda
panjangnya.
(CaCO3).
6
, 6, 6, 3, 3) dan ada tidaknya bidang
m
44
sumbu c tersebut.
6
Bagian ini di notasikan : , 6, 6, 3, 3
m
2
Bagian ini di notasikan : , 2 , m atau tidak ada.
m
intermediet tersebut.
2
Bagian ini di notasikan : , 2, m atau tidak ada.
m
atau c.
Kalau mempunyai :
Kalau mempunyai :
Kalau mempunyai :