Anda di halaman 1dari 6

LAMPIRAN D

SIMULASI PERHITUNGAN GEOMETRI PELEDAKAN R.L. ASH


1. Geometri Peledakan Menurut R.L. Ash
Rancangan geometri peledakan yang diajukan sebagai rekomendasi perbaikan
design peledakan disesuaikan dengan jumlah isian handak isian bahan peledak per
delay time dengan variasi jarak aman maksimal. Geometri peledakan yang digunakan
berdasarkan rumus R.L.Ash.
Diketahui :
 Kbstd = 30
 SG = 0,8 gr/cc
 SGstd = 1,20 gr/cc
 Ve = 4500 m/s (14.763,8 fps)
 Vestd = 12.000 fps (3.657,60 m/s)
 De = 7 7/8’’(192,93 mm)
 D = 2,25 ton/m³ (140 lb/ft³)
 Dstd = 160 lb/ft³ (2,56 ton/m³)

 Burden
o Faktor penyesuaian terhadap batuan (AF1) adalah :
1/3
Dstd
Af1 =
[ ]
D
1/3

Af1 =
[160140 ] = 1,04
Keterangan :
Dstd = densitas batuan standard, 160 lb/cuft
D = densitas batuan yang diledakkan (lb/cuft)

92
o Faktor penyesuaian terhadap bahan peledak (AF2) adalah :

1/3
SG. Ve 2
Af2 =
[ SGstd . Vestd 2 ]
1/3
0,8 x14 . 763 , 82
Af2 =
[ 1,2 x12.0002 ] = 1,0

Keterangan :
SG = berat jenis bahan peledak yang digunakan (gr/cc)
Ve = kecepatan detonasi bahan peledak yang digunakan (fps)
SGstd = berat jenis bahan peledak standard, 1,20 gr/cc
Vestd = kecepatan detonasi bahan peledak standard, 12.000 fps

o Sehingga harga Kb yang terkoreksi adalah :

Kb = Kbstandard x Af1 x Af2


Kb = 30 x 1,04 x 1,0 = 31,2
Keterangan :
Kb = burden ratio yang telah dikoreksi

Kbstd = burden ratio standard

o Untuk menentukan burden, maka menggunakan rumus :


Kb x De
B= (meter)
39,3
Burden (Diameter 7 7/8“)
31,2 x 7,875
B =
39,3

= 6,25 meter

93
 Spacing
Spacing adalah jarak antara lubang ledak dirangkai dalam satu baris. Dan
diukur sejajar terhadap bidang bebas. Jarak normal berkisar mulai dari 1,1 sampai 2
kali jarak burden. Jadi spacing dapat dicari dengan rumus :

S = Ks x B

Spacing (Diameter 7 7/8“)


S = 1,15 x 6,25
= 7,18 meter

 Stemming
Stemming adalah lubang ledak bagian atas yang tidak diisi bahan peledak,
tetapi biasanya diisi oleh material hasil pemboran atau material berukuran kerikil
(lebih baik) dan dipadatkan di atas bahan peledak. Rumus untuk Stemming :

T = Kt x B

Stemming (Diameter 7 7/8“)

T = 0,70 x 6,25

= 4,37 meter

 Subdrilling
Subdrilling adalah lubang ledak yang dibor melebihi batas lantai jenjang
bagian bawah. Maksudnya supaya batuan dapat meledak secara fullface dan untuk
menghindari kemungkinan adanya tonjolan-tonjolan (toe) pada lantai jenjang. Rumus
yang dipakai untuk mencari subdrilling adalah :
J = Kj x B

Subdrill (Diameter 7 7/8“)


J = 0,2 x 6,25

94
= 1,25 meter
 Kedalaman
Kedalaman lubang tembak biasanya ditentukan berdasarkan kapasitas
produksi yang diinginkan dan kapasitas dari alat muat dan pertimbangan geoteknik.
Untuk menentukan kedalaman lubang tembak digunakan rumus sebagai berikut:

H = Kh x B

Kedalaman (Diameter 7 7/8“)

H = 1,5 x 6,25

= 9,37 meter

 Tinggi Jenjang
Tinggi jenjang yang masih ekonomis dan relatif aman yang kerap diterapkan
dalam kegiatan pertambangan. Secara spesifik tinggi jenjang maksimum ditentukan
oleh peralatan lubang bor dan alat muat yang tersedia. Secara praktis hubungan
diantara lubang bor dengan ketinggian jenjang dapat ditentukan sebagai berikut :

L=H–J

Tinggi Jenjang (Diameter 7 7/8“)

L = 9,37 – 1,25

= 8,12 meter

 Powder Coloumn
Powder coloumn adalah panjang kolom isian pada lubang ledak yang akan
diisi bahan peledak. Perhitungan besar powder coloum :

PC = H – T

Powder Coloumn (Diameter 7 7/8“)

95
PC = 9,37 – 4,37 = 5 meter
2. Pemakaian Bahan Peledak

 Loading Density (de)


Loading density ialah jumlah isian bahan peledak per meter panjang kolom
isian. Loading density dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

de = 0,508 x De2 x (SG)

Loading density (Diameter 7 7/8“)

de = 0,508 x (7,875)2 x 0,8

= 25,20 kg/m

 Jumlah Bahan Peledak Per lubang


Jumlah bahan peledak yang digunakan dalam satu lubang ledak dihitung
menggunakan rumus :

Eper lubang = de  PC

Jumlah Handak per Lubang (Diameter 7 7/8“)

Eper lubang = 25,20 x 5

= 126 kg

 Volume Batuan Teoritis


Volume batuan teoritis dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
V =BxSxH

Volume Batuan Teoritis (Diameter 7 7/8“)

V = 6,25 x 7,18 x 9,37

96
= 420,4 bcm
 Powder Factor (PF)
Powder factor merupakan banyaknya bahan peledak yang digunakan untuk
membongkar 1 bcm batuan, dapat dihitung dengan rumus :

PF = E / V

Powder Factor (Diameter 7 7/8“)


PF = 126 / 420,4
= 0,29 kg/m3

97

Anda mungkin juga menyukai