PENDAHULUAN
Pekerjaan peledakan adalah pekerjaan yang penuh bahaya, oleh karena itu
harus dilakukan dengan perhitungan serta kehati-hati-an, agar tidak terjadi
kegagalan atau bahkan kecelakaan. Untuk itu orang-orang yang melakukan
pekerjaan peledakan harus mengerti benar tentang cara kerja,
karakteristik dan fungsi dari peralatan dan perlengkapan yang digunakan.
Sejak kira-kira pertengahan abad 13, bahan peledak secara harfiah telah
dikenal orang, terutama sebagai mesiu (gun powder/black powder). Tetapi
baru kira-kira tiga abad kemudian, yaitu pada tahun 1627, untuk pertama
kalinya “black powder” digunakan dalam operasi penambangan di Hongaria.
I-1
Kemudian sejak saat itu penggunaan bahan peledak untuk industri semakin
meluas, dan sejalan dengan itu, teknologi bahan peledak juga semakin
maju dan berkembang dengan pesat.
Bahan peledak dan kerja peledakan dalam arti yang luas dapat dikatakan
menyentuh banyak segi kehidupan manusia modern. Sebagai contoh, besi
dan baja serta logam-logam yang lain seperti aluminium, timah, tembaga,
emas, platina dan sebagainya, untuk memperoleh bijihnya diperlukan
penambangan yang tak jarang dilakukan dengan peledakan. Pembuatan
jalan raya di tempat-tempat yang sulit, bendungan raksasa dan sebagainya,
didalamnya operasi peledakan berperan sangat penting. Batubara untuk
energi diperoleh dari tambang, juga sering dengan cara peledakan. Masih
banyak lagi contoh-contoh lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu
disini. Jadi suatu bahan peledak dalam artian positif dapat dipandang
sebagai sarana untuk menyelesaikan suatu tahap pekerjaan, baik dalam
industri tambang, teknik sipil maupun kegiatan sejenis lainnya.
Sebelum sampai pada desain peledakan, banyak hal yang harus diketahui
terlebih dahulu, yaitu yang berkaitan dengan :
Parameter batuan
I-2
Parameter bahan peledak
Parameter pengisian
I-3