2. Pusat simetri
Pusat simetri merupakan titik yang dimiliki oleh setiap kristal. Semua kristal
memiliki pusat namun belum tentu memiliki sumbu simetri. Kristal dikatakan
memiliki pusat jika garis yang ditarik dari setiap titik pada permukaan kristal
selalu melewati pusat kristal hingga akhirnya menghasilkan titik – titik yang
berlawanan arah dengan jarak yang sama.
4. Pencerminan (m)
Pencerminan yaitu bidang kristal dibelah menjadi dua bagian dengan muka
yang sama, dan memiliki bentuk dan ukurannya pada arah yang berlawanan.
5. Inversi (i)
Inversi adalah bidang yang membentuk pola pengulangan dari garis hayal
yang posisi bendanya berlawanan dengan aslinya yang terlihat terbalik dari
bidang muka kristal apabila diputar sampai 360°.
Sumber : ceritageologi.wordpress.com, 2012
Gambar 4
Inversi (i)
6. Translasi
Translasi merupakan suatu pengulangan motif dalam ruang yang diakibatkan
oleh pergeseran periodik atau biasa disebut dengan turunan
3. Sistem Orthorombik
Sistem orthorombik merupakan sistem yang memiliki 3 sumbu simetri kristal
yang mana pada setiap sumbu nya mempunyai panjang yang berbeda dan
saling tegak lurus. Sistem orthorombik memiliki 3 kelas yaitu bisfenoid,
pyramid, dan bipramid.
4. Sistem Tetragonal
Sistem tetragonal merupakan sistem yang memiliki 3 sumbu kristal. Dimana
sistem tersebut memiliki ciri yaitu sumbu a = b , tapi tidak sama dengan c.
Sistem tetragonal ini kurang lebih sama dengan sistem kristal orthorombik
yang membedakannya adalah pada sumbu a dan b yang berada pada bidang
horizontal dan memiliki ukuran yang berbeda panjangnya, atau biasa disebut
dengan sistem kristal balok halus. Sistem kristal tetragonal terbagi menjadi 7
kelas kristal diataranya Pyramid, Bipiramid, Ditetragonal Piramid, Ditetragonal
Bipiramid, Bisfenoid, Trapezohedral, Skalenohedral.
5. Sistem Trigonal
Sistem trigonal merupakan sistem yang memiliki 4 sumbu kristal. Sistem
trigonal ini menurut para ahli masuk ke dalam sistem hexagonal, karena
bentuk dan penggambaran nya yang hampir sama, yang membedakan pada
sistem trigonal ini yaitu sesudah berbentuk bidang datar berupa bentuk
segienam yang disusun menjadi segitiga dengan menghubungkan dua titik
sudut yang dimana sudut tersebut melewati satu titik sudutnya. Sistem trigonal
ini memiliki 6 kelas kristalnya yaitu trigonal piramid, trigonal trapezohedral,
ditrigonal piramid, ditrigonal skalenohedral, rombohedral.
7. Sistem Isometrik
Sistem isometrik merupakan suatu sistem kristal yang memiliki 3 sumbu kristal
yang saling tegak lurus satu sama lain dan mempunyai perbandingan berupa
panjang yang sama pada setiao sumbunya, dimana sumbu a=b=c dan
membentuk sudut istimewa 90°. Pada sistem kristal ini lebih mudah
dideskripsikan karena memiliki ciri khas berupa sudut siku-siku yang dibentuk
oleh sistem kristal tersebut. Pada umumnya sistem kristal ini dapat dijumpai
pada pyrite. Pada sistem isometrik memiliki 5 kelas kristal yaitu terdiri dari
Tetoidal, Gyroidal, diploida, hextetrahedral, hexoctahedral.
Sumber : bamseko, 2013
Gambar 12
Sistem Isometrik
E. Proyeksi Kristal
Prinsip dari proyeksi kristal adalah penggambaran ulang kristal dari bentuk 3
dimensi menjadi 2 dimensi yang diaplikasikan diatas kertas. Tujuan
dilakukannya proyeksi kristal yaitu untuk melihat dan mengamati objek
sehingga memudahkan dalam pendeskripsian dalam penentuan sistem kristal
yang nantinya akan menggambarkan bangun dan ukuran relatif dari muka
kristal tersebut. Sehingga kristal tersebut dapat diketahui sistem kristalnya
yang dimana akan mengekspresikan bentuk dari mineral tersbut. Pada
umumnya proyeksi kristal dapat digunakan dengan beberapa metode seperti :
1. Proyeksi Gnomonik
2. Proyeksi Orthografi
3. Proyeksi Bola
4. Proyeksi Stereografi
Dari beberapa metode tersebut memiliki prinsip yang sama pada umumnya
dengan cara memproyeksikan suatu titik dengan menentukan posisi dan juga
menarik garis tegak lurus dari pusat kristal ke muka kristal.