Anda di halaman 1dari 12

LABORATORIUM GEOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Nomor Tugas : 01
Mata Kuliah : Praktikum Mineralogi Dan Petrologi

RESUME
KRISTAL DAN KRISTALOGRAFI

Nama : Ilham Akbar Fauzan


NPM : 10070122002
Shift Praktikum : 5 (Lima) / 10.40 – 13.40
Hari/ Tanggal Praktikum : Selasa, 3 Oktober 2023
Hari/ Tanggal Resume : Selasa, 3 Oktober 2023
Asisten : 1. Lalu Dicky Adriana Bimantara
2. Muhammad Sodik Solahudin
3. Muhammad Zaki F.
4. Teguh Riadi Supriatna.

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1445 H / 2023 M
RESUME
KRISTAL DAN KRISTALOGRAFI

A. Pengertian Kristal Dan Kristalografi

Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat geometri dari


kristal terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, struktur
dalam (internal) dan sifat-sifat fisis lainnya.

Kristal yaitu sesuatu yang dibentuk oleh atom-atom dari benda atau juga zat
padat homogen dengan bidang permukaan yang datar tersusun dari molekul-
molekul yang secara terartur.
Bahan padat homogen, biasanya Anisotropy dan tembus air,

1. aki termasuk di dalamnya cair dan gas.


2. Tidak dapat diuraikan menjadi senyawa lain yang lebih sederhana oleh
proses-proses fisika.
3. Menuruti hukum-hukum ilmu pasti seingga susunan bidangnya
mengikuti hukum geometri, mengandung pengertian:
1. Jumlah bidang dari suatu bentuk kristal tetap
2. Macam dan bentuk dari bidang kristal tetap
3. Sifat keteraturannya tercermin pada bentuk luat dari kristal yang
tetap.
Sangat tergantung pada struktur (susunan atom-atomnya). Besar kecilnya
kristal tidak mempengaruhi, yang penting bentuk yang di batasi oleh bidang-
bidang kristal, sehingga akan dikenal 2 zat yaitu: ”Kristalin” dan ”Non-kristalin”.

B. Unsur Simetri Kristalografi


Sumbu simetri Kristal Ada beberapa jenis sumbu kristal, yaitu :
1. Sumbu utama, yaitu sumbu yang mempengaruhi dalam penentuan sistemkristal
terdiri dari sumbu a, b, dan sumbu c.
2. Sumbu miring adalah sumbu yang mempengaruhi dari penentuan sistem kristal yang
terdiri dari dua macam :
1. Sumbu diagonal yaitu sumbu yang menghubungkan/menyatukan sudut- sudut
kristal yang biasanya terletak antara sumbu a, sumbu b dan sumbu.
2. Sumbu oblique yaitu sumbu selain dari sumbu diagonal.

3. Sudut antara sumbu utama hal ini merupakan hal yang sangat penting dalam
penentuan sistem dari kristal dimana sudut tersebut antara lain :
1.) α sudut antara sumbu b dan sumbu c
2.) β sudut antara sumbu a dan sumbu c
3.) γ sudut antara sumbu a dan sumbu b
4.) Pusat simetri Kristal

Pusat simetri suatu kristal dikatakan mempunyai pusat simetri bila kita dapat
membuat garis bayangan tiap-tiap titik pada permukaan kristal menembus pusat
kristal dan akan menjumpai titik yang lain pada permukaan di sisi yang lain dengan
jarak yang sama terhadap pusat kristal pada garis bayangan tersebut. Atau
dengan kata lain, kristal mempunyai pusat simetri bila tiap bidang muka kristal
tersebut mempunyai pasangan dengan kriteria bahwa bidang yang berpasangan
tersebut berjarak sama dari pusat kristal, dan bidang yang satu merupakan hasil
inversi melalui pusat kristal dari bidang pasangannya.
Secara umum, ikatan kuat memiliki kekerasan yang lebih tinggi, titik leleh yang
lebih tinggi dan koefisien ekspansi termal yang lebih rendah. Ikatan kimia dari
suatu kristal dapat dibagi menjadi 4 macam, yaitu: ionik, kovalen, logam dan van
der Waals.
Rotasi merupakan sumbu atau poros yang terbentuk dari garis bayangan
yang menembus kristal melewati titik pusat kristal. Jika kristal diputar hingga 360°
pada poros tersebut, maka akan mendapatkan beberapa kali tampilan kristal
yang sama.
Pencerminan bidang pencerminan adalah bidang yang seolah-olah jika kristal
dibelah setengah menjadi dua bagian pada bagian tengahnya, maka kristal yang
terbagi dua tersebut memiliki bentuk yang sama. Seolah-olah kristal satu
merupakan pencerminan kristal yang lainnya.
Inversi bidang merupakan bidang yang terlihat terbalik dari bidang muka
kristal ketika kristal diputar penuh sampai 360°.
C. Pembagian Kelas Kristal
Banyak sekali macam kristal jika kita tinjau dari segi kekerasan, warna, serta
bentuk. Namun para ahli menambahkan kembali klasifikasi kristal berdasarkan
perbandingan panjang, banyaknya jumlah bidang simetris, hingga jumlah unsur
simetris lainnya. Sistem kristal terdiri dari 7 sistem dan 32 kelas kristal. Berikut
adalah macam-macam sistem kristal beserta kelas-kelasnya.
Triklin sistem ini memiliki tiga garis yang tidak saling tegak lurus. Pada sistem
ini memiliki kelas-kelas diantaranya pediol dan pinacoidal.
Monoklin sistem monoklin memiliki tiga garis yang tidak sama panjang. Garis
horisontal a dan b membentuk 90°, satu garis vertikal membentuk sudut 90°
dengan garis horisontal a, garis vertikal tidak membentuk sudut 90° dengan garis
horisontal b. Pada sistem ini terdapat kelas-kelas sfenoid, doma, dan prisma.
Ortorombik sistem ini memilik tiga garis yang seluruhnya memiliki garis yang
panjangnya berbeda, dua garis horisontal membentuk sudut 90° dan garis tegak
lurus vertikal. Pada sistem ini terdapat kelas-kelas seperti bisfenoid, pyramid,
bipiramid.
Tetragonal sistem ini memiliki dua garis horizontal yang berpotongan sama
panjang dan satu garis vertikal yang tegak bergaris lebih panjang dari garis
lainnya. Pada sistem ini terdapat 7 kelas diantaranya piramid, bipiramid, bisfenoid,
trapezohedral, ditetragonal pyramid, skalenohedral, dan ditetragonal bipyramid.
Trigonal sistem ini juga dinamakan rhombohedral. Sistem ini memiliki tiga
garis diantaranya 2 garis horisontal yang membentuk sudut 120° dan satu garis
vertikal tegak lurus. Sistem ini juga memiliki kelas diantaranya trigonal pyramid,
trigonal trapezohedral, ditrigonal pyramid, ditrigonal skalenohedral, dan
rombohedral.
Hexagonal sistem ini memiliki 4 sumbu diantaranya 3 garis horisontal yang
sama panjang masing-masing membentuk sudut 120° satu sama lain. Satu garis
vertikal tegak lurus lebih panjang. Sistem ini memiliki 7 kelas diantaranya
hexagonal pyramid, hexagonal bipiramid, dihexagonal pyramid dihexagonal
bipiramid, trigonal pyramid, ditrigonal pyramid, dan hexagonal trapezohedral.
Isometrik dikenal juga sebagai sistem kristal regular, system ini memiliki dua
garis horizontal yang bersilangan dan satu garis vertikal tegak lurus dengan garis
horizontal, ketiga garisnya sama panjang. Pada sistem ini terdapat 5 kelas
diantaranya tetaoidal, gyroida, diploida, hextetrahedral, dan hexoctahedral
C. Proyeksi Kristal
Proyeksi Kristal Untuk mengamati objek 3 dimensi, suatu kristal menjadi
bentuk 2 dimensi dilakukan dengan cara proyeksi kristalografi. prinsip proyeksi
kristal adalah penyederhanaan penggambaran kembali setiap bidang kristal
menjadi suatu titik, dengan cara menentukan posisi tersebut. Caranya adalah
dengan menarik garis tegak lurus atau garis normal dari suatu pusat kristal
terhadap muka/bidang kristalnya sehingga memotong bidang proyeksi. Berikut ini
adalah macam-macam proyeksi kristalografi, antara lain adalah:
1. Proyeksi Bola
Dimana bidang proyeksinya adalah bidang bolanya. Hasil proyeksi bola ini
masih kurang sederhana, karena proyeksi kristal yang asalnya berbentuk 3
dimensi akan berupa titik-titik yang tersebar pada bidang bola yang masih
berbentuk 3 dimensi.
2. Proyeksi Stereografi
Adalah gambaran dua dimensi atau proyeksi dari permukaan sebuah bola
sebagai tempat orientasi geometri bidang dan garis. Proyeksi ini hanya
menggambarkan geometri kedudukan atau orientasi bidang dan garis, sehingga
hanya memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang berkaitan
dengan geometri saja. Analisis geometri struktur geologi atau bidang-bidang
diskontinu menerapkan prinsip-prinsip proyeksi stereografi menggunakan
bantuan stereonet.
3. Proyeksi Gnomonik
Proyeksi ini sama dengan proyeksi stereografi, tetapi bidang proyeksi
gnomoniknya merupakan bidang singgung bola yang menyinggung bola pada
titik kutub utara bola berupa bidang.
4. Proyeksi Ortografi
Pada proyeksi ortografi, bidang proyeksi dapat diletakkan dimana saja pada
arah tertentu dari bola, tetapi pada umumnya bidang proyeksi ortografi terletak
diutara bola yang tegak lurus terhadap sumbu U dan S diatas bidang proyeksi
gnomonik.
D. Deskripsi Kristal
1. Isometrik

Sumber : Cristhy,2019
Gambar 1
Isometri

Ciri-cirinya sebagai berikut:


1. jumlah sumbu ada 3
2. Axial ratio a=b=c
3. sudut alfa=beta=gamma=90
Beberapa kelas kristalnya yaitu:
1. tetoidal
2. gyroidal
3. diploida
4. hextetrahedral
5. hexoctahedral

2. Tetragonal

Sumber : Cristhy,2019
Gambar 2
Tettragonal
Ciri-cirinya sebagai berikut:
1. jumlah sumbu ada 3
2. Axial ratio a=b (tidak = c)
3. sudut alfa=beta=gamma=90
Beberapa kelas kristalnya yaitu:
1. piramid
2. Bipiramid
3. Ditetragonal Piramid
4. Ditetragonal Bipiramid
5. Bisfenoid
6. Trapezohedral
7. Skalenohedral

3. Heksagonal

Sumber : Cristhy,2019
Gambar 3
Heksagonal

Ciri-cirinya sebagai berikut:


1. Jumlah sumbu ada 4
2. a=b=d (tidak = c)
3. sudut alfa=beta=90 dan gama=120
Beberapa kelas kristalnya yaitu:
1. Hexagonal Piramid
2. Hexagonal Bipiramid
3. Diheksagonal piramid
1. Diheksagonal Bipiramid
2. Trigonal Bipiramid
3. Ditrigonal Bipiramid
4. Heksagonal Trapezohedral

4.Trigonal

Sumber : Cristhy,2019
Gambar 4
Trigonal
Ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Jumlah sumbu ada 4
2. a=b=d (tidak = c)
3. sudut alfa=beta=90 dan gama=120
Beberapa kelas kristalnya yaitu:
1. Trigonal Piramid
2. Trigonal Trapezohedral
3. Ditrigonal Piramid
4. Ditrigonal Skalenohedral

5. Ortorombik

Sumber : Cristhy,2019
Gambar 5
Ortorombik
Ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Jumlah sumbu ada 3
2. a tidak sama dengan b tidak sama dengan c
3. sudut alfa=beta=gama=90
Beberapa kelas kristalnya yaitu:
1. Bisfenoid
2. Piramid
3. Bipiramid

6. Monoklin

Sumber : Cristhy,2019
Gambar
Monoklin
Ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Jumlah sumbu ada 3
2. a tidak sama dengan b tidak sama dengan c
3. sudut alfa=beta=90 tidak = gama
Beberapa kelas kristalnya yaitu:
1. Sfenoid
2. Doma
3. Prisma
7. Triklin

Sumber : Cristhy,2019
Gambar No 7
Triklin
Ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Jumlah sumbu ada 3
2. a tidak sama dengan b tidak sama dengan c
3. sudut “alfa” tidak sama dengan “beta” tidak sama dengan “gama” tidak sama
dengan 90
Beberapa kelas kristalnya yaitu:
1. Pediol
2. Pinakoida
KESIMPULAN

kristal merupakan kumpulan mineral berbutir padat yang memiliki bahan-


bahan kimia homogen tertentu dan terikat dalam bentuk ion, atom, atau senyawa
kimia tertentu. kristalografi merupakan cabang ilmu dari geologi yang mempelajari
tentang kristal, pembentukannya, strukturnya, serta sifat dan unsurnya.
Untuk mengamati objek 3 dimensi, suatu kristal menjadi bentuk 2 dimensi
dilakukan dengan cara proyeksi kristalografi. prinsip proyeksi kristal adalah
penyederhanaan penggambaran kembali setiap bidang kristal menjadi suatu titik,
dengan cara menentukan posisi tersebut. Ada empat macam proyeksi kristalografi
yaitu proyeksi bola, proyeksi stenografi, proyeksi gmonik, dan proyeksi otografi.
Proyeksi dapat sangat berguna untuk merekontuksi sebuah kristal kedalam
bidang sehingga kita dapat mengetahui bentuk datarnya serta akan sangat
membantu untuk mengetahui kristal-kristal yang ukurannya kecil. Maka proyeksi
stereografik adalah cara membayangkan bola sebagai Bidang datar, dengan
beberapa aturan yang harus diikuti. Dalam prakteknya, proyeksi dilakukan oleh
komputer atau dengan tangan menggunakan jenis khusus dari kertas grafik
disebut stereonet atau Wulff net dan Schmidtt Net.
Pengelompokan bangun kristal berdasarkan sistem sumbu yang digunakan
untuk menggambarkan kisi-kisinya. Setiap sistem kristal terdiri dari sekumpulan
tiga sumbu dalam pengaturan geometrik tertentu, pembagian kelas tersebut ialah,
triklin, orthombik, monoklinik, tetragonal, trigonal, heksagonal, dan kubik. bentuk-
bentuk kristal yang polihedral itu dikarenakan senyawa-senyawa homogen yang
memiliki bangun/struktur yang sama kemudian bersatu saling menempel dengan
rapih maka terbentuklah kristal yang tubuhnya sama dengan tubuh senyawa-
senyawa homogen yang membentuknya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Mulyo, Agung. 2004. “ Pengantar Ilmu Kebumian ”. Bandung : CV


Pustaka Setia. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2023

2. Noor, Djauhari. 2012. “ Pengantar Geologi “. Yogyakarta : Deepublish.


Diakses pada tanggal 1 Oktober 2023.

3. Rusman, Muhammad Khairi. 2016. “GEOLOGI DASAR”. Kendari. Diakses


pada tanggal 1 Oktober 2023.

4. Zikri, Muhammad. 2018. “Geologi Umum”. Sumatra Barat: Geografi UNP.


Diakses pada tanggal 1Oktobert 2023.

5. Zuhdi, Muhammad. 2019. “Buku Ajar Pengantar Geologi”. Lombok:


Duta Pustaka Ilmu. Diakses pada tanggal 1 Oktober.

Anda mungkin juga menyukai