Nomor Tugas : 01
Mata Kuliah : Praktikum Mineralogi Dan Petrologi
RESUME
KRISTAL DAN KRISTALOGRAFI
Kristal yaitu sesuatu yang dibentuk oleh atom-atom dari benda atau juga zat
padat homogen dengan bidang permukaan yang datar tersusun dari molekul-
molekul yang secara terartur.
Bahan padat homogen, biasanya Anisotropy dan tembus air,
3. Sudut antara sumbu utama hal ini merupakan hal yang sangat penting dalam
penentuan sistem dari kristal dimana sudut tersebut antara lain :
1.) α sudut antara sumbu b dan sumbu c
2.) β sudut antara sumbu a dan sumbu c
3.) γ sudut antara sumbu a dan sumbu b
4.) Pusat simetri Kristal
Pusat simetri suatu kristal dikatakan mempunyai pusat simetri bila kita dapat
membuat garis bayangan tiap-tiap titik pada permukaan kristal menembus pusat
kristal dan akan menjumpai titik yang lain pada permukaan di sisi yang lain dengan
jarak yang sama terhadap pusat kristal pada garis bayangan tersebut. Atau
dengan kata lain, kristal mempunyai pusat simetri bila tiap bidang muka kristal
tersebut mempunyai pasangan dengan kriteria bahwa bidang yang berpasangan
tersebut berjarak sama dari pusat kristal, dan bidang yang satu merupakan hasil
inversi melalui pusat kristal dari bidang pasangannya.
Secara umum, ikatan kuat memiliki kekerasan yang lebih tinggi, titik leleh yang
lebih tinggi dan koefisien ekspansi termal yang lebih rendah. Ikatan kimia dari
suatu kristal dapat dibagi menjadi 4 macam, yaitu: ionik, kovalen, logam dan van
der Waals.
Rotasi merupakan sumbu atau poros yang terbentuk dari garis bayangan
yang menembus kristal melewati titik pusat kristal. Jika kristal diputar hingga 360°
pada poros tersebut, maka akan mendapatkan beberapa kali tampilan kristal
yang sama.
Pencerminan bidang pencerminan adalah bidang yang seolah-olah jika kristal
dibelah setengah menjadi dua bagian pada bagian tengahnya, maka kristal yang
terbagi dua tersebut memiliki bentuk yang sama. Seolah-olah kristal satu
merupakan pencerminan kristal yang lainnya.
Inversi bidang merupakan bidang yang terlihat terbalik dari bidang muka
kristal ketika kristal diputar penuh sampai 360°.
C. Pembagian Kelas Kristal
Banyak sekali macam kristal jika kita tinjau dari segi kekerasan, warna, serta
bentuk. Namun para ahli menambahkan kembali klasifikasi kristal berdasarkan
perbandingan panjang, banyaknya jumlah bidang simetris, hingga jumlah unsur
simetris lainnya. Sistem kristal terdiri dari 7 sistem dan 32 kelas kristal. Berikut
adalah macam-macam sistem kristal beserta kelas-kelasnya.
Triklin sistem ini memiliki tiga garis yang tidak saling tegak lurus. Pada sistem
ini memiliki kelas-kelas diantaranya pediol dan pinacoidal.
Monoklin sistem monoklin memiliki tiga garis yang tidak sama panjang. Garis
horisontal a dan b membentuk 90°, satu garis vertikal membentuk sudut 90°
dengan garis horisontal a, garis vertikal tidak membentuk sudut 90° dengan garis
horisontal b. Pada sistem ini terdapat kelas-kelas sfenoid, doma, dan prisma.
Ortorombik sistem ini memilik tiga garis yang seluruhnya memiliki garis yang
panjangnya berbeda, dua garis horisontal membentuk sudut 90° dan garis tegak
lurus vertikal. Pada sistem ini terdapat kelas-kelas seperti bisfenoid, pyramid,
bipiramid.
Tetragonal sistem ini memiliki dua garis horizontal yang berpotongan sama
panjang dan satu garis vertikal yang tegak bergaris lebih panjang dari garis
lainnya. Pada sistem ini terdapat 7 kelas diantaranya piramid, bipiramid, bisfenoid,
trapezohedral, ditetragonal pyramid, skalenohedral, dan ditetragonal bipyramid.
Trigonal sistem ini juga dinamakan rhombohedral. Sistem ini memiliki tiga
garis diantaranya 2 garis horisontal yang membentuk sudut 120° dan satu garis
vertikal tegak lurus. Sistem ini juga memiliki kelas diantaranya trigonal pyramid,
trigonal trapezohedral, ditrigonal pyramid, ditrigonal skalenohedral, dan
rombohedral.
Hexagonal sistem ini memiliki 4 sumbu diantaranya 3 garis horisontal yang
sama panjang masing-masing membentuk sudut 120° satu sama lain. Satu garis
vertikal tegak lurus lebih panjang. Sistem ini memiliki 7 kelas diantaranya
hexagonal pyramid, hexagonal bipiramid, dihexagonal pyramid dihexagonal
bipiramid, trigonal pyramid, ditrigonal pyramid, dan hexagonal trapezohedral.
Isometrik dikenal juga sebagai sistem kristal regular, system ini memiliki dua
garis horizontal yang bersilangan dan satu garis vertikal tegak lurus dengan garis
horizontal, ketiga garisnya sama panjang. Pada sistem ini terdapat 5 kelas
diantaranya tetaoidal, gyroida, diploida, hextetrahedral, dan hexoctahedral
C. Proyeksi Kristal
Proyeksi Kristal Untuk mengamati objek 3 dimensi, suatu kristal menjadi
bentuk 2 dimensi dilakukan dengan cara proyeksi kristalografi. prinsip proyeksi
kristal adalah penyederhanaan penggambaran kembali setiap bidang kristal
menjadi suatu titik, dengan cara menentukan posisi tersebut. Caranya adalah
dengan menarik garis tegak lurus atau garis normal dari suatu pusat kristal
terhadap muka/bidang kristalnya sehingga memotong bidang proyeksi. Berikut ini
adalah macam-macam proyeksi kristalografi, antara lain adalah:
1. Proyeksi Bola
Dimana bidang proyeksinya adalah bidang bolanya. Hasil proyeksi bola ini
masih kurang sederhana, karena proyeksi kristal yang asalnya berbentuk 3
dimensi akan berupa titik-titik yang tersebar pada bidang bola yang masih
berbentuk 3 dimensi.
2. Proyeksi Stereografi
Adalah gambaran dua dimensi atau proyeksi dari permukaan sebuah bola
sebagai tempat orientasi geometri bidang dan garis. Proyeksi ini hanya
menggambarkan geometri kedudukan atau orientasi bidang dan garis, sehingga
hanya memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang berkaitan
dengan geometri saja. Analisis geometri struktur geologi atau bidang-bidang
diskontinu menerapkan prinsip-prinsip proyeksi stereografi menggunakan
bantuan stereonet.
3. Proyeksi Gnomonik
Proyeksi ini sama dengan proyeksi stereografi, tetapi bidang proyeksi
gnomoniknya merupakan bidang singgung bola yang menyinggung bola pada
titik kutub utara bola berupa bidang.
4. Proyeksi Ortografi
Pada proyeksi ortografi, bidang proyeksi dapat diletakkan dimana saja pada
arah tertentu dari bola, tetapi pada umumnya bidang proyeksi ortografi terletak
diutara bola yang tegak lurus terhadap sumbu U dan S diatas bidang proyeksi
gnomonik.
D. Deskripsi Kristal
1. Isometrik
Sumber : Cristhy,2019
Gambar 1
Isometri
2. Tetragonal
Sumber : Cristhy,2019
Gambar 2
Tettragonal
Ciri-cirinya sebagai berikut:
1. jumlah sumbu ada 3
2. Axial ratio a=b (tidak = c)
3. sudut alfa=beta=gamma=90
Beberapa kelas kristalnya yaitu:
1. piramid
2. Bipiramid
3. Ditetragonal Piramid
4. Ditetragonal Bipiramid
5. Bisfenoid
6. Trapezohedral
7. Skalenohedral
3. Heksagonal
Sumber : Cristhy,2019
Gambar 3
Heksagonal
4.Trigonal
Sumber : Cristhy,2019
Gambar 4
Trigonal
Ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Jumlah sumbu ada 4
2. a=b=d (tidak = c)
3. sudut alfa=beta=90 dan gama=120
Beberapa kelas kristalnya yaitu:
1. Trigonal Piramid
2. Trigonal Trapezohedral
3. Ditrigonal Piramid
4. Ditrigonal Skalenohedral
5. Ortorombik
Sumber : Cristhy,2019
Gambar 5
Ortorombik
Ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Jumlah sumbu ada 3
2. a tidak sama dengan b tidak sama dengan c
3. sudut alfa=beta=gama=90
Beberapa kelas kristalnya yaitu:
1. Bisfenoid
2. Piramid
3. Bipiramid
6. Monoklin
Sumber : Cristhy,2019
Gambar
Monoklin
Ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Jumlah sumbu ada 3
2. a tidak sama dengan b tidak sama dengan c
3. sudut alfa=beta=90 tidak = gama
Beberapa kelas kristalnya yaitu:
1. Sfenoid
2. Doma
3. Prisma
7. Triklin
Sumber : Cristhy,2019
Gambar No 7
Triklin
Ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Jumlah sumbu ada 3
2. a tidak sama dengan b tidak sama dengan c
3. sudut “alfa” tidak sama dengan “beta” tidak sama dengan “gama” tidak sama
dengan 90
Beberapa kelas kristalnya yaitu:
1. Pediol
2. Pinakoida
KESIMPULAN