BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Gambar 2.1
Pemetaan Bahan Galian
Tingkat ketelitian dan nilai dari suatu peta geologi sangat tergantung pada
informasi-informasi pengamatan lapangan dan skala pengerjaan peta. Skala peta
tersebut mewakili intensitas dan kerapatan data singkapan yang diperoleh yang
diperoleh. Pada tahap eksplorasi awal, skala peta 1 : 25.000 mungkin sudah
cukup memadai, namun pada tahap prospeksi s/d penemuan, skala peta geologi
sebaiknya 1 : 10.000 s/d 1 : 2.500.
Selain itu, ada juga metode pemetaan yang dikenal sebagai lintasan
kompas dan pengukuran penampang stratigrafi. Lintasan kompas (measured
section atau tali kompas) dilakukan dengan tujuan membuat penampang
(topografi dan litologi) di sepanjang lintasan. Sedangkan pengukuran penampang
stratigrafi dilakukan untuk mengetahui ketebalan, struktur perlapisan, variasi
satuan litologi, atau mineralisasi dengan detail (rinci). Umumnya pengukuran
penampang stratigrafi dilakukan pada salah satu lintasan kompas yang dianggap
paling lengkap memuat informasi litologi keseluruhan wilayah.
b) Interpretasi dan informasi data
Informasi-informasi yang dapat dipelajari atau dihasilkan dari kegiatan
pemetaan geologi/alterasi
geologi/alterasi antara lain :
(diperkirakan).
Dapat disusun model geologi endapan yang bersangkutan.
Pekerjaan eksplorasi yang berlebihan (di luar zona bijih/endapan)
bijih/endapan ) dapat
dihindarkan (efisiensi).
Daerah-daerah
Daerah-dae rah yang belum dieksplorasi
dieksploras i (dipelajari) dapat diketahui
dengan pasti.
menunjukkan hasil interpretasi pemetaan geologi berupa peta dan
penampang geologi dari data pengamatan singkapan di lapangan.
c) Input Pemetaan Geologi + Bahan Galian BIJIH
Mengetahui batas-batas wilayah yang dipetakan dari peta datar topografi
Peta selesai , cari input data geologi ( Junior Geologist ) untuk bahan
galian bijih ( emas, perak , besi dll ) karena tidak ada kedudukannya maka
luasan daerah kita cari dengan tracking GPS lalu plot di peta kontur / peta
dasar yang kita buat.
d) Output PETA BAHAN GALIAN
Adanya peta bahan galian harus diawali dengan peta geologi
Dari peta geologi yang bisa kita bsia ketahui adanya bahan galian
tertentu, kita petakan daerah bernilai ekonomis karena adanya bahan
galian
Gambar 2.2
S uperfis
uperf is ic ial Depos its in T
Topog
opog raphy.
raphy .
Metode 1 titik.
Syarat – srayat pemetaan dengan metode 1 titik.
t itik.
a. Diketahui 1 data singkapan berupa litologi dengan kedudukannya
kedudukannya pada
ketinggian tertentu.
b. Diketahui 2 data singkapan dengan litologi dan kedudukan yang relatif
sama. Garis lurus penghubung 2 titik tersebut akan menjadi kedudukan
sebenarnya dari singkapan tersebut.
c. Jarak cropline dapat dihitung dengan perhitungan trigonometri.
Metode 2 titik
Syarat – srayat pemetaan dengan metode 2 titik.
a. Diketahui 3 data singkapan dengan lithologi yang sama.
b. 2 singkapan berada pada ketinggia
ketinggiann yang sama, dan 1 singkapan lainnya
berada pada ketinggian berbeda.
c. Garis penghubung
penghubung antara 2 titik singkapan pertama akan menjadi
kedudukan sebenarnya dari singkapan tersebut, 1 titik singkapan lainnya
mensejajarkan dengan kedudukan awal.
Metode 3 titik
Metode ini biasanya di terapkan pada data-data bor yang memiliki jenis
bahan galian sama. Menggukan metode triangulasi, ketinggian terendah akan
menentukan arah miring bahan galian, sedang arah horizontal dapat ditentukan
dari tegak lurus arah miring. Jarak cropline ditentukan berdasarkan interval
kontur.
BAB IIII
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA