PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada suatu wilayah memiliki keadaan geologi yang berbeda-beda, yaitu
meliputi susunan batuan, struktur batuan, jenis-jenis batuan, dan lain-lain yang
behubungan dengan geologi. Oleh karen itu dibuatlah peta geologi yang berguna
menggambarkan suatu daerah tersebut. Selain itu, peta geologi dibuat
berdasarkan kepentingannya, seperti untuk kepentingan pertambangan, teknik
sipil ataupun kepentingan lingkungan, pertanian dan sebagainya. Hal ini akan
memunculan bermacam-macam meskipun secara prisnsipnya sama.
1.2
1.2.1
Maksud
Pada praktikum kali ini praktikan diharapkan mengatahui cara membaca
Tujuan
Mengetahui apa itu peta geologi.
Mengetahui cara membaca peta geologi sesuai standar SNI
Mengetahui macam-macam peta geologi
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
geologi suatu daerah yang memiliki sumber informasi yang meliputi jenis-jenis
batuan, ketebalan dan arah penyebaran batuan, susunan/urutan satuan batuan,
pelapisan, kekar, struktur, dan proses serta perlipatan yang pernah terjadi di
daerah tersebut.
2.2.
2.2.1
Peta Singkapan
Merupakan peta yang menggambarkan suatu lokasi dimana terdapat
batuan padat dan pada umumnya berskala besar. Peta ini juga memberikan
informasi tentang pemboran dari batuan, sifat batuan, serta kondisi struktural dari
batuan.
2.2.3
formasi ataupun ekstrapolasi terhadap formasi yang masih tertutup oleh lapisan
holosen.
2.2.4
Peta Isopach
Merupakan
peta
yang
menggambarkan
garis
garis
yang
menghubungkan suatu formasi atau lapisan lain dengan ketebalan yang sama.
Dalam peta ini tidak terdapat kontruksi struktural.
2.2.5
Peta Struktur
Merupakan peta yang mengaambarkan garis garis kedalaman yang
Peta Fotogeologi
Merupakan peta yang dibuat sesuai dengan interpretasi foto dari udara
serta harus disesuaikan dengan keadaan lapangan.
2.2.7
Peta Hidrogeologi
Merupakan peta yang menggambarkan tentang keadaan air tanah yang
berada pada daerah yang dipetakan. Dari peta dapat diketahui pula informasi
tentang lapisan yang kedap air dan yang tidak kedap air.
2.3
emas, tembaga, timah, nikel, dan lain lain. Dengan peta geologi tersebut kita
akan mendapatkan informasi informasi tentang dimana endapan mineral itu
berada. Akan tetapi, untuk bisa membaca peta geologi dianjurkan terlebih dahulu
mengetahui dasarnya, yaitu dengan menguasai ilmu geologi lainnya seperti
petrologi, stratigrafi, geomorfologi, dan masih banyak yang lainnya.
2.4
Struktur Geologi
Struktur geologi berhubungan dengan peta geologi guna menggambarkan
kenampakan suatu daerah, yaitu meliputi sesar (fault), kekar (joint), dan lipatan
(fold).
Sumber : www.yudi81.wordpress.com
Gambar 2
Sesar (fault)
Kekar (joint), ialah suatu rekahan batuan yang mana tidak terjadi
pergeseran sama sekali.
.
Sumber : www.geologidokterbumi.wordpress.com
Gambar 3
Lipatan (fold)
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1
Tugas
3.2
Buatlah peta geologi dari peta topografi yang telah dibuat sebelumnya!
Pembahasan
Plotting
Titik-titik yang membentuk formasi batuan pada peta geologi, diukur dari
sumbu x dan y yang telah dibuat sebelumnya. Kemudia nilai pada sumbu x dan y
tersebut disesuaikan dengan skala pada peta topografi.
Foto 3.1
Peta Geologi
BAB IV
ANALISA
Hal
ini
didukung
dengan
keaadan
topografi
yang
menunjukan
pegunungan.
Pada daerah selatan atau yang lebih rendah tersusun dari formasi Qvt tuf
yang dimana ditemukan tuf batuapung, terdapat juga formasi Tmbe bentang
yang dimana formasi ini tersusun dari batu pasir dan breksi konglomerat
gampingan. Lalu terdapat juga formasi Tmjt jampang yang dimana formasi ini
tersusun dari batu pasir tuf dasitan, tuf andesit, tuf batu apung, dan breksi
andesit. Dan yang terakhir terdapat formasi Tomr rajamandala dimanan formasi
ini tersusun dari napal tufan, jempung napalan, dan batu pasir.
Mengingat daerah selatan cikidang letaknya berada dikaki gunung maka
hal ini dimaklumi karena batuan yang membentuk daerah selatan cikidang
mengalami transportasi membentuk batuan pasir, tuf batu apung, breksi
konglomerat gampingan, dan lain-lain sesuai dengan teori orogenesa. Pada
legenda ketebalan formasi bentang memiliki tebal lebih dari 500 meter.
Ketebalan formasi rajamandala memiliki tebal melebihi dari 1100 meter.
Pada penampang dapat diketahui tata letak bataun dari permukaan
hingga dalam menuju inti bumu. Tata letak batuan ini dapat memberikan
gambaran kasar mengenai umur batuan, menurut hukum steno batuan yang
serada lebih atas dari pada batuan yang lainnya, merupakan batuan yang lebih
muda. Hal ini dapat dibuktikan bahwa formasi Qvb berada paling atas diantara
batuan lainnya.
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
10