B. SASARAN
1. Perhitungan estimasi sumber daya dan kualitas
2. Hasil dari pemetaan geologi ini selanjutnya akan digunakan untuk acuan dalam
penentuan lokasi titik pengeboran dangkal maupun pengeboran dalam/stratigrafi.
3. Perekaman data geologi yang baik, sistematis dan berkualitas sangat diperlukan untuk
basis data geologi yang merupakan data awal dalam pertimbangan penentuan daerah
prospek.
4. Interpretasi kondisi geologi yang benar dari data geologi yang baik juga diperlukan agar
hasil interpretasi yang ditampilkan dalam bentuk peta geologi dapat dipertanggung-
jawabkan dan digunakan untuk tahap kegiatan eksplorasi selanjutnya.
C. PENANGGUNGJAWAB
Yang berwenang untuk mempertanggung jawabkan kegiatan pemetaan geologi adalah
level manager, minimal level superintendent
F. CYCLE TIME
1. Waktu yang diperlukan untuk desk study (Pra Lapangan) adalah maksimal 1
minggu
3. Waktu yang diperlukan untuk menuangkan data dari lapangan ke dalam database
geologi adalah maksimal 1 bulan
4. Waktu yang dilakukan untuk melakukan evaluasi data dan pemrosesannya adalah
maksimal 1 bulan
Peta Rencana
Peta Rencana Lintasan Pemetaan
Peta rencana lintasan pemetaan adalah peta acuan dalam pemetaan geologi.
Dalam membuat rencana lintasan, yang harus diperhatikan adalah:
a. Lintasan harus memotong strike lapisan batuan agar stratigrafi batuan dapat diketahui.
b. Lintasan berupa lintasan sungai atau dinding urukan jalan.
Dari peta rencana lintasan, dibuat rencana lintasan day to day untuk pemetaan, agar
kegiatan pemetaan benar-benar terencana dan sistematis
Peneliti Terdahulu
Hasil penelitian sebelumnya oleh orang/instansi pada daerah rencana penelitian maupun
bersinggungan dengan daerah penelitian dapat dijadikan bantuan untuk acuan
pembuatan rencana kerja pemetaan.
2. Penyelidikan Lapangan
Setelah peta rencana lintasan dan rencana lintasan day to day dibuat dilanjutkan pada
tahap selanjutnya adalah penyelidikan lapangan untuk mengambil data. Tahap
penyelidikan lapangan ini terdiri dari beberapa kegiatan.
- Kamera - Clipboard
- Kompas - Cangkul
geologi
- Lup - Ganco
Jika menggunakan GPS, yang perlu diperhatikan adalah sinyal GPS tidak hilang dan
pastikan akurasi posisi GPS cukup baik. Alat bantu parang dapat digunakan jika jalan
rintisan belum ada.Lintasan dapat saja diganti di lapangan sesuai dengan kondisi di
lapangan.
G. Deskripsi Singkapan
Dalam deskripsi singkapan yang perlu diperhatikan adalah Interval batuan yang di
deskripsi dan deskripsi batuan dan jenis Litologi. Langkah deskripsi singkapan, yaitu:
a. Buat sketsa singkapan.
b. Ukur ketebalan batuan (batubara dan non batubara).
c. Catat interval batuan yang akan dideskripsi (khususnya untuk batubara)
d. Catat deskripsi batuan (batubara dan non-batubara).
Deskripsi batubara dilakukan secara ”ply by ply”. Skenario Pembagian ply by ply dalam
batubara mengikuti SOP ”Pengambilan Sample grab/Channel & Inti Bor Untuk Analisa
Kualitas Batubara
Selanjutnya pengambilan sample akan mengikuti pembagian ply dalam deskripsi ini.
Apabila terdapat satu ply yang cukup tebal (>0.5 m), hendaknya deskripsi dibagi-bagi
lagi sesuai kebutuhan.
H. Sampling batubara
Tata cara sampling batubara mengikuti SOP ”Pengambilan Sample grab/Channel & Inti
Bor Untuk Analisa Kualitas Batubara (No. SOP 001/SOP/P&D/I/05)”.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan selain yang di atas, yaitu:
1. Sample di masukkan ke dalam kantong sample berlapis 2. kemudian label sample
dimasukkan diantara lapisan kantong sample luar dan lapisan kantong sample bagian
luar, ini mencegah agar label tidak kontak langsung dengan sample.
2. Catat list sample dalam buku catatan lapangan.
3. Masing – masing plastik sampel (bag) dijadikan satu sesuai dengan kode singkapan dan
diikat/distapler dengan kuat dan benar, supaya tidak berhamburan atau tercecer dan
memudahkan untuk pengecekan ulang sample.
4. Sampel langsung dibawa ke camp atau tempat yang sudah disediakan sebelum dibawa
ke laboratorium. Jika lokasi dekat dengan laboratorium sampel dapat langsung dibawa
ke lab.
5. Dari tempat lokasi pengambilan sampel sampai ke laboratorium, sampel tidak boleh
kehujanan atau rusak karena dapat mengurangi keakurasian hasil analisa.
I. Penandaan Singkapan
Tandai singkapan dengan pita plastik yang bertuliskan kode singkapan dan tanggal
observasi. Tulisan dibuat dengan memakai spidol marker (water proof). kemudian Ikat
pita pada pohon dekat singkapan.
J. Dokumentasi
Setelah semua kegiatan selesai. Dokumentasikan singkapan menggunakan kamera. Foto
yang dihasilkan harus jelas, menggunakan komparator (misal: orang) dan usahakan
mencakup semua komponen singkapan. Apabila ada bagian yang ingin ditunjukkan lebih
detil, dalam satu singkapan bisa saja lebih dari satu foto.
K. Orientasi Morfologi
Selain orientasi singkapan, hal yang penting untuk dicatat adalah morfologi umum
pada daerah penelitian seperti bentuk perbukitan, stadium erosi sungai, derajat umum
kemiringan tabing, dan sebagainya
3. Database Geologi
Data yang didapat dari lapangan (dalam buku catatan lapangan) kemudian dituangkan
dalam database geologi. Database tersebut diantaranya:
- Database singkapan (dituangkan dalam bentuk tabel, lihat lampiran contoh database
singkapan)
- Database struktur geologi (posisi singkapan, jenis/indikasi struktur geologi dan hasil
pengukuran unsur-unsur struktur)
- Database sample dan kualitas batubara (dituangkan dalam bentuk tabel, lihat lampiran
contoh database sample dan kualitas batubara)
- Database peta singkapan batubara (strike/dip batubara) dan struktur geologi
- Lembar deskripsi singkapan (lihat lampiran contoh lembar deskripsi singkapan)
LAMPIRAN 1