Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

CITRA & PETA GEOLOGI


SEBAGAI INSTRUMEN KAJIAN BENTANG ALAM

A. Pendahuluan
1. Deskripsi Materi
2. Kompetensi Dasar

B. Citra & Peta Geologi Sebagai Instrumen Kajian Bentang Alam


1. Citra
Citra adalah data berupa gambar yang diperoleh dalam sistem
penginderaan jauh (Sabins, 1987: 434). Simoneet dkk(1983 dalam
Sutanto, 1986:6) menyebutkan bahwa citra adalah gambaran rekaman
objek yang dihasilkan dengan cara optik, elektro-optik, optik-mekanik atau
elektronik. Gambar yang dihasilkan mirip dengan objek sesungguhnya di
alam.
2. Peta Geologi
Pada dasarnya peta geologi merupakan rangkaian dari hasil
berbagai kajian lapangan. Hal ini pula yang menyebabkan mengapa
pemetaan geologi diartikan sama dengan geologi lapangan. Peta geologi
umumnya dibuat diatas suatu peta dasar (peta topografi/rupabumi) dengan
cara memplot singkapan-singkapan batuan beserta unsur struktur
geologinya diatas peta dasar tersebut. Pengukuran kedudukan batuan dan
struktur di lapangan dilakukan dengan menggunakan kompas geologi.
Kemudian dengan menerapkan hukum-hukum geologi dapat ditarik batas
dan sebaran batuan atau satuan batuan serta unsur unsur strukturnya
sehingga menghasilkan suatu peta geologi yang lengkap
Peta geologi dibuat berlandaskan dasar dan tujuan ilmiah dimana
memanfaatan lahan, air dan sumberdaya ditentukan atas dasar peta
geologi. Peta geologi menyajikan sebaran dari batuan dan tanah di
permukaan atau dekat permukaan bumi, yang merupakan penyajian ilmiah
yang paling baik yang menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh para
pengambil keputusan untuk mengidentifikasi dan mencegah sumberdaya
yang bernilai dari resiko bencana alam dan menetapkan kebijakan dalam
pemanfaatan lahan.
Pemetaan Geologi
Pemetaan geologi adalah suatu proses ilmiah yang bersifat
interpretasi dan dapat menghasilkan berbagai jenis peta untuk berbagai
macam tujuan, termasuk misalnya untuk penilaian kualitas air bawah tanah
dan resiko pencemaran, memprediksi bencana longsor, gempabumi, erupsi
gunungapi, karakteristik sumberdaya mineral dan energi, manajemen lahan
dan perencanaan tataguna lahan, dan lain sebagainya. Informasi yang ada
pada peta geologi sangat dibutuhkan bagi para pengambil kepurtusan, baik
untuk keperluan sektor publik maupun swasta, seperti misalnya dalam
penentuan rencana rute suatu jalan, sistem cut and fill pada pembutan jalan
di medan yang berbukit-bukit. Peta geologi juga dipakai dalam benefit-
cost analysis. Untuk memperkecil ketidak pastian dan potensi penambahan
biaya.
Dalam pemetaan geologi, seorang ahli geologi harus mengetahui
susunan dan komposisi batuan serta struktur geologi, baik yang tersingkap
di permukaan bumi maupun yang berada di bawah permukaan melalui
pengukuran kedudukan batuan dan unsur struktur geologi dengan
menggunakan kompas geologi serta melakukan penafsiran geologi, baik
secara induksi dan deduksi yang disajikan diatas peta dengan
menggunakan simbol atau warna.
Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, seperti Sistem
Informasi Geografi (SIG) maka aspek pemetaan geologi mengalami
perubahan, yaitu dengan tersedianya piranti lunak (software) sebagai alat
bantu yang memungkinkan ukuran (geometri) dan karakteristik dari suatu
tubuh batuan dan kenampakan geologi lainnya disimpan secara elektronik
(dalam format digital), ditelusuri, dianalisa, dan disajikan untuk berbagai
keperluan. Dengan memanfaatkan teknologi SIG, memungkinkan para ahli
melakukan analisa spasial, misalnya dalam mencari sebaran polusi yang
mungkin terjadi disekitar suatu sumur bor didasarkan atas sifat sifat
batuannya (porositas dan permeabiliatas), penentuan rute rencana jalan
dengan menghindari wilayah wilayah yang rawan longsor dan daerah
daerah yang lerengnya tidak stabil. SIG juga menyediakan peta-peta
geologi dan fasilitas untuk keperluan analisa geologi bagi para pengguna,
baik ahli geologi maupun yang bukan.
Metoda Pemetaan Geologi Lapangan
Pemetaan geologi lapangan secara tradisi dilakukan dilapangan dan
peralatan untuk pekerjaan lapangan meliputi antara lain: buku catatan
lapangan, peta topografi (peta dasar), kompas geologi, lensa stereoskop,
palu geologi, kamera, serta peralatan tulis lainnya.
Pekerjaan pemetaan geologi lapangan mencakup observasi dan
pengamatan singkapan batuan pada lintasan yang dilalui, mengukur
kedudukan batuan, mengukur unsur struktur geologi, pengambilan sampel
batuan, membuat catatan pada buku lapangan dan mem-plot data geologi
hasil pengukuran keatas peta topografi (peta dasar). Catatan hasil
observasi lapangan biasanya dibuat dengan menggunakan terminologi
deskripsi batuan yang baku terutama dalam penamaan batuan. Tatanama
batuan dan pengelompokkan satuan batuan harus mengikuti aturan Sandi
Stratigrafi. Penentuan lokasi singkapan dengan menggunakan kompas
serta membuat sketsa singkapan dan mendokumentasikan melalui kamera.
Pada dasarnya, peta geologi disusun dan diolah di lapangan melalui
kegiatan lapangan, kemudian disempurnakan setelah dibantu dengan hasil
analisa di laboratorium (petrologi / petrografi, paleontologi, radiometri
dsb), analisa struktur dan studi literatur dan data sekunder. Setiap unsur
geologi dianggap sebagai bentuk bentuk yang sederhana, batas satuan
batuan, sesar, diperlakukan sebagai bidang-bidang teratur yang dapat
diukur kedudukannya dan digambarkan dalam peta. Peta geologi pada
hakekatnya merupakan gambar teknik yang memperlihatkan sebaran
satuan satuan batuan dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
Berkat perkembangan teknologi saat ini, memungkinkan pemanfaatan
GPS (Global Positioning System) untuk penentuan lokasi dari obyek-
obyek geologi secara akurat serta penggunaan Computer Note-book (Lap
Top) dan PDA (Personal Digital Assistant) untuk mencatat dan merekam
data geologi langsung di lapangan.
Pada pemetaan geologi, para ahli geologi tidak saja melakukan
observasi dan pencatatan akan tetapi juga melakukan analisa dan penfsiran
di lapangan, seperti menentukan jenis sesar, hubungan antar satuan batuan
dan lain sebagainya. Semua hasil pekerjaan lapangan yang berupa hasil
pengukuran kedudukan batuan, lokasi-lokasi singkapan batuan dan unsur-
unsur geologi lainnya harus diplot pada peta dasar dan pekerjaaan analisis
terhadap hubungan antar batuan atau satuan batuan juga harus dilakukan
dan dipecahkan di lapangan. Hal-hal yang tidak dapat dikerjakan dan
dilakukan di lapangan, seperti misalnya analisa paleontologi, analisa
petrografi, maupun analisa sedimentologi, maka diperlukan pengambilan
contoh batuan guna keperluan analisis di laboratorium.
Hasil akhir dari suatu pemetaan geologi lapangan adalah suatu peta
geologi beserta penampang geologinya yang mencakup uraian dan
penjelasan dari bentuk bentuk bentangalam atau satuan geomorfologinya,
susunan batuan atau stratigrafinya, struktur geologi yang berkembang
beserta gaya yang bekerja dan waktu pembentukannya dan sejarah
geologinya.
Gambar Kompas Geologi merk “Brunton” yang umum digunakan dalam pemetaan

Gambar Unsur-unsur “Struktur Pelapisan Batuan” yang harus diukur dengan menggunakan Kompas
Geologi adalah : Strike (Jurus Pelapisan Batuan), Direction of dip (Arah Kemiringan Lapisan
Batuan), dan Angle of dip (Besaran Kemiringan Lapisan Batuan).

Manfaat dan Kegunaan Peta Geologi


Data geologi umumnya disajikan dalam bentuk berbagai jenis peta,
antara lain: Peta Geohidrologi, Peta Geologi Teknik, Penampang Geologi,
Laporan Geologi dsb. Mengapa orang membutuhkan data geologi ? Data
geologi dibutuhkan untuk menunjang upaya-upaya manusia dalam:
Peta geologi sebagai peta yang menggambarkan sebaran berbagai
jenis batuan dan struktur geologi dalam suatu peta dan merupakan sumber
informasi geologi dari suatu wilayah akan bermanfaat bagi para perencana
maupun pelaksana dalam bidang:
1. Keteknikan (Pembangunan Pondasi Bendungan, Jalan Raya, Daya
Dukung Lahan, Daerah Rawan Longsor, Daerah Rawan Banjir, dll)
2. Perencanaan Wilayah dan Kota (Perencanaan Tata Ruang)
3. Pertambangan (Potensi Bahan Galian Ekonomis)
4. Perminyakan (Potensi Sumberdaya Gas dan Minyakbumi)
5. Industri (Potensi Sumberdaya Air dan Mineral).
C. Penutup
1. Rangkuman
a) Citra adalah gambaran rekaman objek yang dihasilkan dengan cara
optik, elektro-optik, optik-mekanik atau elektronik
b) Pemetaan geologi adalah suatu proses ilmiah yang bersifat interpretasi
dan dapat menghasilkan berbagai jenis peta untuk berbagai macam
tujuan, termasuk misalnya untuk penilaian kualitas air bawah tanah
dan resiko pencemaran, memprediksi bencana longsor, gempabumi,
erupsi gunungapi, karakteristik sumberdaya mineral dan energi,
manajemen lahan dan perencanaan tataguna lahan, dan lain sebagainya
c) Hasil akhir dari suatu pemetaan geologi lapangan adalah suatu peta
geologi beserta penampang geologinya yang mencakup uraian dan
penjelasan dari bentuk bentuk bentangalam atau satuan
geomorfologinya, susunan batuan atau stratigrafinya, struktur geologi
yang berkembang beserta gaya yang bekerja dan waktu
pembentukannya dan sejarah geologinya.
d) Peta geologi akan bermanfaat bagi para perencana maupun pelaksana
dalam bidang: Keteknikan, Perencanaan Wilayah dan Kota,
Pertambangan, Perminyakan dan Industri.

2. Evaluasi
a) Mengapa pemetaan geologi diartikan sama dengan geologi lapangan?
b) Jelaskan metode pemetaan geologi lapangan!
c) Sebutkan manfaat dan kegunaan peta geologi!

Anda mungkin juga menyukai