Anda di halaman 1dari 7

Permasalahan Penduduk di Makassar

A. Ketidak-ramahan
Dahulu di awal era millennium tepat pada tahun 2002, di kota yang terkenal dengan sebutan kota
Angin Mamiri ini, saat itu kota Makassar masih sangat ramah menyapa siapa saja yang ada di dalamnya baik itu
warganya sendiri maupun orang yang datang hanya sekedar untuk berjalan-jalan minikmati keindahan yang
ditawarkan kota ini. Namun keramahan itu sudah agak mulai berkurang, seolah-olah sudah tak begitu ramah
lagi menyapa warganya atau bahkan para pendatang yang ada di dalamnya.

B. Pengangguran
Permasalahan pengangguran diatas muncul karena kurang tersedianya lapangan pekerjaan untuk
para tenaga kerja sehingga hal itu bisa saja menjadi salah satu faktor terciptanya angka kriminalitas yang tinggi
di dalam masyarakat. tidak heran memang apabila hampir setiap minggunya kita mendengar di media-media
(cetak maupun elektronik) adanya perampokan yang terjadi di minimarket, penjabretan dijalanan bahkan
pembunuhan karena motif perampokan.
C. Kriminalitas
Angka pertambahan penduduk kota Makassar, yakni 1.100.019 juta (tahun 2000) dan sebanyak
1.148.312 juta jiwa pada tahun 2002 menjadi 1.338.663 juta jiwa (tahun 2010) sedangkan menurut
beberapa data yang dilansir di katakan bahwa penduduk kota makassar di tahun 2014 berada dikisaran 1,5
juta jiwa penduduk.
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi ini merupakan salah satu factor pemicu munculnya permasalahan
perkotaan yang seringkali kita lihat dan rasakan di makassar. Hal ini dapat kita lihat dari tingginya angka
kriminalitas yang terjadi, sebut saja salah satunya yaitu aksi pembegalan, tingginya pengangguran dan
kemiskinan yang belum bisa diatasi meskipun dari data yang ada menunjukkan perkembangan
pertumbuhan ekonomi di kota Makassar mencapai 9 persen lebih serta kemacetan yang hampir sudah
menjadi pemandangan yang lazim kita jumpai di jalan-jalan kota Makassar.
D. Kemacetan
Terlepas dari masalah kriminalitas, pengangguran dan kemiskinan itu, kota
Makassar juga menyajikan kita kondisi kemacetan di jalan-jalan utama yang makin sering
terjadi, terutama pada pagi dan sore hari. Jumlah kendaraan roda empat dan roda dua makin
bertambah, sementara perluasan jalan cenderung konstan. Akibatnya, kemacetan tidak bisa
dihindarkan, kemacetan dengan kondisi jalanan yang banyak berlobang merupakan paket
yang ditawarkan kota ini terhadap warganya. hal ini jelas merupakan bias dari kepadatan
penduduk yang ada di kota makassar sehingga volume kendaraan yang ada dijalanan
menimbulkan dampak bukan hanya sekedar kemacetan tetapi juga berdampak pada jalanan
yang banyak berlobang.

E. Sampah
Akhir-akhir ini sampah di Kota makassar menjadi masalah yang semakin
serius.Bayangkan saja sampah di Kota Daeng ini bertebaran di mana-mana. Bahkan di tempat
umum maupun di sepanjang jalan raya sampah bertebaran di mana-mana. Walaupun telah
disediakan tempat sampah di hampir seluruh sudut-sudut kota tetapi tetap saja masalah
sampah ini belum teratasi.
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH KEPENDUDUKAN

1. Menerapkan program KB (Keluarga Berencana) dalam menekan meledaknya


jumlah penduduk
2. Persebaran dan Kepadatan Penduduk diatasi dengan melakukan imigrasi
3. Untuk mengatasi masalah pengangguran dan kriminalitas diadakan suatu
optimalisasi lapangan kerja agar dapat menyerap tenaga kerja
4. Menyediakan fasilitas kesehatan (Puskesmas)
5. Menyediakan program pelatihan tenaga kerja.
Kelompok :
1. Ratih Galuh
2. Yurista Ayala
3. Fira Nofianti
4. Irsa Sylviandari
5. M. Nabil Haris
6. Renaldi Septa
7. M. Anom
8. Rizky Eka
9. Achmad Suyudi
10.M. Firhan

Anda mungkin juga menyukai