Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 4

• Bimantara Tegar Khatulistiwa


• Diva Alika
• Fiqih Alfaridzi
• Gisella Gloria
• Haudlatifa Widjiantari
• Kartika Damayanti
• Mazaya
• Riki Aldo
• Yasmine Malika Amalia
Permasalahan Penduduk di Indonesia
Permasalahan kependudukan di Indonesia adalah
salah satu yang harus dihadapi di setiap
negara,bukan tidak mungkin angka kelahiran di
setiap tahunnya akan terus meningkat,dan
pemerintah pun akan kesulitan untuk
mensejahterakan rakyat karena dari tahun ke
tahun jumlah penduduk indonesia terus meningkat
dan anggaran untuk membantu masyarakat
menengah kebawah juga ikut
meningkat.kebutuhan pokok semakin lama
semakin menipis dan lowongan pekerjaan yang
terbatas.
Masalah
Kependudukan
di Jakarta
• Masalah kependudukan yang terjadi di jakarta adalah kepadatan
penduduk. Dari kepadatan penduduk inilah masalah muncul
seperti : banjir, macet, lingkungan yang kumuh, dll.

• DKI Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia yang memiliki


jumlah penduduk pada tahun 2008 sebesar 9.15 juta jiwa
sehimgga Jakarta merupkan salah satu kota terpadat di wilayah
Negara Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang banyak maka
DKI Jakarta mempunyai banyak masalah kependudukan Jakarta
sudah benar-benar overload karena daya tampung penduduk Ibu
Kota yang sudah melebihi kapasitas.
• Menurut hasil sensus nasional terakhir, ibu kota dihuni
oleh hampir 9,6 juta orang melebihi proyeksi penduduk
sebesar 9,2 juta untuk tahun 2025. Populasi kota ini
adalah 4 persen dari total penduduk negara,
237.600.000 orang. Dengan angka-angka ini, kita dapat
melihat bahwa populasi kota telah tumbuh 4,4 persen
selama 10 tahun terakhir, naik dari 8,3 juta pada tahun
2000. Pada tingkat ini, Jakarta memiliki kepadatan
penduduk 14.476 orang per kilometer persegi. Sebagai
akibatnya, para pembuat kebijakan kota perlu merevisi
banyak target pembangunan kota ini, termasuk sebagai
peredam masalah pada saat kota sudah mengalami
kepadatan penduduk yang sangat menghawatirkan.
Laju Pertumbuhan Penduduk
Jumlah Penduduk (ribu)
per Tahun
Kabupaten/Kota

2010 2014 2015 2010-2015 2014-2015

1 2 3 4 5 6

1 Kepulauan Seribu 21 414 23 011 23 340 1,74 1,43

2 Jakarta Selatan 2 071 628 2 164 070 2 185 711 1,08 1,00

3 Jakarta Timur 2 705 818 2 817 994 2 843 816 1,00 0,92

4 Jakarta Pusat 895 371 910 381 914 182 0,42 0,42

5 Jakarta Barat 2 292 997 2 430 410 2 463 560 1,45 1,36

6 Jakarta Utara 1 653 178 1 729 444 1 747 315 1,11 1,03

DKI Jakarta 9 640 406 10 075 310 10 177 924 1,09 1,02
• Yang menjadi fokus penyebab kepadatan penduduk Jakarta saat
ini adalah adalah Urbanisasi. Dimana, fakta berbicara bahwa
penduduk kota Jakarta mayoritas adalah para urban. Badan
Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta 2010 mengatakan bahwa
jumlah penduduk Jakarta bertambah sebanyak 134.234 jiwa per
tahun. Jika tidak ada program dari pemerintah untuk
mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, maka pada 2020
Jakarta akan menjadi lautan manusia.
• Jumlah penduduk yang merupakan migran seumur
hidup terus meningkat dari waktu ke waktu. Hasil
SP2010 mencatat 4 077 515 penduduk atau 42,4
persen penduduk merupakan migran masuk seumur
hidup antar kabupaten/kota. Persentase migran
masuk seumur hidup di daerah perkotaan 0,0 kali lipat
lebih besar daripada di daerah perdesaan, masing-
masing sebesar 0,0 dan 0,0 persen.
• Menurut gender, jumlah migran laki-laki lebih banyak
daripada migran perempuan, 2 063 241 berbanding
2 014 274 orang. Seks rasio migran risen adalah 102.
Data-data tersebut menunjang teori, bahwa migran
lebih banyak di daerah perkotaan dan laki-laki lebih
banyak yang melakukan perpindahan. Persentase
migran terbesar di Kodya Jakarta Timur dan terkecil
di Kabupaten Kepulauan Seribu
• Pasti ada dampak dari suatu hal yang
berlebihan begitu pula over populasi
Jakarta. Kesesakan yang diakibatkan oleh
berlebihannya penduduk Jakarta
mengakibatkan; Sifat Konsumtif,
Kekumuhan kota, Kemacetan lalu lintas,
Kriminalitas yang tinggi, Struktur kota
yang berantakan, isu Jakarta tenggelam,
Banjir, pelebaran kota dengan tata kota
yang tidak baik, melonjaknya sector
informal, terjadinya kemerosotan kota, dan
pengembangan industry yang menghasilkan
limbah. sekitar 2,8 juta penduduk Jakarta
bermukim di 490 wilayah yang
dikategorikan sebagai "kantong kemiskinan".
• Data penduduk bervariasi, antara 7,8
juta sampai 12,5 juta, tergantung
metodologi yang digunakan. Jumlah
penduduk miskin di DKI Jakarta pada
bulan Maret 2009 sebesar 323,17 ribu
orang (3,62 persen). Dibandingkan
dengan penduduk miskin pada Maret
2008 sebesar 379.6 ribu orang (4,29
persen), berarti jumlah penduduk
miskin turun sebesar 57,45 ribu (0,67
persen). Keadaan ini dapat terjadi
karena salah satu penyebabnya adalah
adanya deflasi pada bulan januari
sampai maret sebesar 0,13%.
• Peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang pesat
menjadikan kebutuhan tempat tinggal semakin meningkat
pula. Program pemerintah yang menyangkut perumahan
terus ditingkatkan, baik dari segi jumlah maupun
kualitasnya. Status kepemilikan/penguasaan bangunan
tempat tinggal di Provinsi Provinsi DKI Jakarta paling
banyak adalah milik sendiri. Rumah tangga yang
menghuni rumah dengan luas lantai kurang dari 20
m2 paling banyak dijumpai di Kodya Jakarta Barat
(189 400 rumah tangga), sementara yang paling sedikit
terdapat di Kabupaten Kepulauan Seribu (169 rumah
tangga).
• terlihat peningkatan jumlah penduduk di Jakarta terus
terjadi sejak 2012 hingga 2016. Pada 2012 jumlah
penduduk di Jakarta tercatat sebanyak 9,7 juta
penduduk.
• Pada 2013 jumlah ini meningkat menjadi 9,8 juta
penduduk atau naik 2,32 persen dibanding tahun
sebelumnya.
• Tren kenaikan jumlah penduduk terus terjadi pada
2014, di tahun ini jumlah penduduk mencapai 10 juta
penduduk atau naik 0,27 persen dibanding 2013.
• Begitu juga pada 2015, terjadi kenaikan jumlah
penduduk menjadi 10,1 juta atau naik 1,8 persen
dibanding tahun sebelumnya. Pada 2016, angka jumlah
penduduk naik sebesar 1,1 persen atau menjadi 10,3 juta
penduduk.
• Dampak yang terjadi pada lingkungan akibat peningkatan jumlah penduduk antara lain:
pencemaran lingkungan oleh limbah atau sampah rumah tangga, berkurangnya ketersediaan air
bersih, berkurangnya ketersediaan udara bersih, dan berkurangnya ketersediaan ruang dan
lahan pertanian. Semakin banyak jumlah penduduk, maka resiko terjadinya pencemaran
semakin tinggi, jumlah air yang dibutuhkan semakin banyak, ketersediaan udara bersih
semakin berkurang, dan ketersediaan ruang dan lahan pertanian semakin sedikit. Berikut ini
penjelasan mengenai dampak peningkatan jumlah penduduk terhadap lingkungan.

• Adapun Solusi untuk mengtasi membludaknya penduduk di daerah Jakarta adalah :


• 1. Mencanangkan Program Keluarga Berencana untuk mengatasi mebludaknya penduduk di
DKI Jakarta.
• 2. Menciptakan Lapangan Pekerjaan untuk mengurangi pengangguran dan mengatasi
kemiskinan
• 3. Mengurangi Perpindahan penduduk dari Daerah ke DKI Jakarta
• 4. Menambah Jalur Alternatif seperti Busway untuk mencegah terjadinya kemacetan
• 5. Menerapkan usia kendaraan yang layak beroperasi khusunya bagi Angkutan Umum.
• 6. Menambah Jalur Khusus untuk Roda 2 dan Roda 4 agar kemacetan dapat dikurangi.
Dampak dari kepadatan penduduk di
Jakarta
Peta kepadatan penduduk di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai