Anda di halaman 1dari 31

PELATIHAN

PENINGKATAN
Strategi SMK Membangun Desa KAPABILITAS
Prof. Dr. Masyhudzulhak Djamil Mz. MANEJERIAL
Email: masydk@gmail.com BERBASIS INDUSTRI
Hp. 081299136661 DISELENGARAKAN OLEH
ACADEMIC HUMANITY
SCIENCE (AHS)
Sumber
Daya
Perdesaan
:
Dasar
Pemikiran
Membangun
Perdesaan
Undang – Undang Desa 6 Pasal 1 ayat 8 dan 9 dan pasal
Tahun 2014 67.

Keputusan Direktur Jenderal


Peraturan Menteri Desa
Pembangunan Kawasan
Pembangunan Daerah
Perdesaan No. 14/
Tertinggal No.5 Tahun 2016.
DKP/SK/07/2016. Tentang
Tentang pembangunan
penyelengaran Pembangunan
Kawasan perdesaan.
Kawasan Perdesaan.
Sumber: UU No.6. 2014
ISU STRATEGIS
UU DESA Masyarakat Desa
• Pembangunan Desa ◦ Infrakstruktur Desa
• Keuangan, Aset Dan BUM Desa ◦ Sarana Pendidikan & Ketrampilan
• Pembangunan Kawasan Perdesaan ◦ Sarana Kesehatan

• Kerjasama Antar Desa ◦ Sarana Kemasyarakatan


◦ Sarana Transportasi
• Lembaga Kemasyarakatan Desa
◦ Sarana Produksi
Pertanian/Peternakan/perikanan/Perkebu
nan
◦ Sarana Informasi Desa
Episode Pembangunan di Indonesia

• Pertama, pembaharuan kebijakan ekonomi, keuangan, dan pembangunan


• Kedua, masa pertumbuhan yang didukung produksi ekstraktif dan bahan mentah, tidak
hanya berupa minyak, tapi juga timah dan hasil hutan
• Sektor sekunder dicirikan oleh kebijakan industrialisasi substitusi impor
• Ketiga, masa setelah berakhirnya booming minyak yang disebut dengan era penyesuaian
struktural atau era deregulasi
• Keempat, penyesuaian radikal yang mengubah makna pembangunan menjadi bisnis,
memompa sektor jasa an perdagangan barang konsumsi menengah ke atas di perkotaan,
mengeksploitasi lokasi dan ruang strategis di kota-kota metropolitan dan menjadikan kondisi
penuh sesak penduduk kota-kota metropolitan sebagai captive market untuk beberapa
produk jasa yang keuntungannya hanya dinikmati oleh para pengusaha dan negara sebagai
pengumpul pajak.
Penyebab Kegagalan Pembangunan di Indonesia
• Kebijakan yang mendorong praktik hiperpragmatisme
• Swastanisasi kawasan industri
• Pertumbuhan ekonomi via konsumtifisme
• Pembangunan tidak untuk rakyat (kasus perumahan dan jalan tol)
• Ketidakseimbangan pembangunan
• Komersialisasi ruang
• Pembangunan perkotaan yang menyudutkan rakyat
• Ketertinggalan deregulasi pelayanan publik dari deregulasi ekonomi
• Ketimpangan penyebaran aset di kalangan swasta
• Ketimpangan ekonomi antarsektor
• Kesenjangan antarwilayah
• Ketimpangan antarsubwilayah
• Kesenjangan antargolongan sosial ekonomi
• Kesenjangan pembangunan diri manusia Indonesia
• Ketimpangan desa-kota
Dampak Kegagalan Pembangunan

• Transformasi ekonomi dan mobilitas penduduk


• Polarisasi sosial
• Arogansi elit
• Melemahnya modal sosial
• Agresivitas massa meningkat
Permasalahan Yang Muncul
• Belum berkembangnya peri kehidupan yang layak bagi masyarakat perdesaan disebabkan terbatasnya
akses masyarakat perdesaan, terutama kaum perempuan, ke sumber daya produktif, seperti lahan,
permodalan, infrastruktur, dan teknologi serta akses terhadap pelayanan publik dan pasar, termasuk
masih asemetrisnya informasi antara sektor produksi dengan pasar.
• Terbatasnya pelayanan prasarana dan sarana permukiman perdesaan, seperti air minum, sanitasi,
persampahan, dan prasarana lingkungan lain;
• Terbatasnya kapasitas kelembagaan pemerintahan maupun kelembagaan sosial ekonomi untuk
mendukung peningkatan sumber daya pembangunan perdesaan.
• Keterkaitan antara kegiatan ekonomi perkotaan dan perdesaan yang mengakibatkan makin
meningkatnya kesenjangan ekonomi dan kesenjangan pelayanan infrastruktur antarwilayah.
• Belum memahami Keberkelanjutan sumber daya ekonomi sehingga masih rendahnya kepedulian
kelestarian sumber daya ekonomi di lingkungan perdesaan.
PROFILE MASYARAKAT DESA
di INDONESIA
Gambar Jumlah Penduduk Miskin Desa dan Kota (000)
900,00
800,00
700,00
600,00
500,00
400,00
300,00
200,00
100,00
0,00
2013 2014 2015 2016 2017
Kota dan Desa 384,09 354,74 349,53 376,51 359,99
Desa 258,06 246,21 231,48 257,00 245,41
Kota 126,24 108,53 118,48 119,51 114,59
Kota Desa Kota dan Desa

Sumber : BPS, 2017


1. Kemiskinan
2. Pengangguran
3. Korupsi

Ketidakmerataan (Inequality)
Ratio Gini 0,37 (2009), 0,38 (2010), 0,41 (2011) (2019):0,39
Prof. J. E. Stiglitz, 2012
The Prices of Inequality
(we are the 99%)
Sumber : BPS 2009-2018 10
AKIBATNYA
Jumlah Penduduk Miskin (Juta) 2010-2016

31,02

30,02

29,13
28,59
28,17 28,28
28,01
27,76
27,23

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2015 2016 2016

Sumber data:diolah dari BPS 2016


Data Jumlah Penduduk Kemiskianan
Indonesia Tahun 2016

17,28

10,49

Desa Kota

Sumber Data: BPS 2016


Rasio Gini 2012-2015: Sumber BPS 2016
0,415

0,41

0,405

0,4

0,395
Axis Title

0,39

0,385

0,38

0,375

0,37

0,365
2010 Mar-11 Sep-11 Mar-12 Sep-12 Mar-13 Sep-13 Mar-14 Sep-14 Mar-15 Sep-15
Rasio Gini 0,38 0,41 0,39 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41 0,4
Grafik Jumlah Penganguran Usia 15 Th keatas (jt) Tahun 2012-2014

7,45

7,4

7,35

7,3

7,25
Axis Title

7,2

7,15

7,1

7,05

7
2012 Agst 2013 Feb 2013 Agst 2014 Feb 2014 Agst
Jumlah (jt) 7,35 7,24 7,41 7,15 7,24

Sumber : Badan Pusat Statistik Jakarta


Permasalahan Yang Muncul
• Belum berkembangnya peri kehidupan yang layak bagi masyarakat perdesaan disebabkan terbatasnya
akses masyarakat perdesaan, terutama kaum perempuan, ke sumber daya produktif, seperti lahan,
permodalan, infrastruktur, dan teknologi serta akses terhadap pelayanan publik dan pasar, termasuk
masih asemetrisnya informasi antara sektor produksi dengan pasar.
• Terbatasnya pelayanan prasarana dan sarana permukiman perdesaan, seperti air minum, sanitasi,
persampahan, dan prasarana lingkungan lain;
• Pada umumnya tingkat pendidikan Sumber daya manusia di perdesaan masih rendah
• Terbatasnya kapasitas kelembagaan pemerintahan maupun kelembagaan sosial ekonomi untuk
mendukung peningkatan sumber daya pembangunan perdesaan.
• Keterkaitan antara kegiatan ekonomi perkotaan dan perdesaan yang mengakibatkan makin
meningkatnya kesenjangan ekonomi dan kesenjangan pelayanan infrastruktur antarwilayah.
• Belum memahami Keberkelanjutan sumber daya ekonomi sehingga masih rendahnya kepedulian
kelestarian sumber daya ekonomi di lingkungan perdesaan.
Tinjauan Kepustakaan
Tinjauan Kepustakaan: Pengertian
Perdesaan
1. Menurut UU Desa Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 1 ayat 1: Menyatakan Desa adalah desa adat atau di
sebut nama lain selanjutnya disebut Desa : adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas
wilayah yang berwewenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat, hak asal usul dan atau hak/tradisionil yang diakui dan dihormati dalam system
Pemerintahan Indonesia.
2. The United States Census Bureau (2021) dan The House management Budget: Wilayah perdesaan
mencakup semua populasi, perumahan, wilayah yang tidak termasuk wilayah perkotaan
3. OECD (1994) Wilayah perdesaan pada aras lokal sebagai suatu wilayah dengan kepadatan penduduk
kurang dari 150 jiwa perkilpmeter persegi.
4. Menurut Pandanga Uni Eropa: Wilayah perdesaan suatu wilayah dengan kepadatan dari 100 jiwa
perkilometer persegi.
Tinjauan Kepustakaan: Konsep
Pembanguan Perdesaan
1. Pengertian Pembangunan Menurut UU No.16 Tahun 2014: Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan, kualitas
hidup dan kehidupan untuk sebesarbesarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
2. Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber
daya alam dengan susunan fungsi Kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi
3. Moseley (2003) mendifinisikan pembangunan pedesaan sebagai proses peningkatan kualitas hidup dan
kesejahteraan ekonomi orang-orang yang tinggal di daerah yang relative terpencil dan jarang penduduknya
4. Lee et al. (2012) mendifinisikan pembangunan pedesaan sebagai proses peningkatan kualitas hidup masyarakat
yang tinggal di daerah perdesaan apalagi let al al. Menekankan bahwa kebijakan pembangunan perdesaan
menangani isu-isu yang lebih luas yang terkait tidak hanya dengan industry dan ekonomi lokal, tetapi juga berbagai
sektor termasuk tranfortasi, perawatan medis, budaya, kesejahteraan dan likungan.
5. Rudengan et al (2012) mendifinisikan pembangunan pedesaan sebagai proses peningkatan kualitas hidup dan
kesejahteraan ekonomi masyarakat yang tinggal di daerah yang relative yang terpencil dan jarang penduduknya
Konsep Pembangunan
• Pembangunan suatu proses yang konyunitas secara berkelanjutan
untuk kearah perbaikan
• Todaro (1997) Mengupas cara-cara alokasi sumber daya produktif
langka seefisien mungkin serta berkesinambungan pertumbuhannya
dari waktu kewaktu
• Sumitro (1994) Pembangunan merupakan suatu trnasformasi yang di
tandai oleh perubahan structural pada tata susunan ekonomi
masyarakat;
• Sukirno (2011): Pembangunan Ekonomiserangkaian usaha dalam suatu
perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonomi sehingga
infrastruktur lebih banyak tersedia perusahaan semakin banyak dan
semakin berkembang taraf Pendidikan semakin tinggi dan teknologi
semakin meningkat.
Makna Pembangunan
• Pertumbuhan ekonomi:
• kemajuan yang dicapai suatu masyarakat di bidang ekonomi
• kekayaan suatu bangsa/negara
• Pemerataan kesejahteraan
• Peningkatan kualitas kehidupan
• Keberlanjutan peningkatan taraf hidup melalui kelestarian SDA dan LH
• Suatu keadaan yang menjamin keadilan sosial
• Suatu kondisi yang memberi kebebasan bagi manusia untuk mandiri dalam
menentukan nasibnya
Perspektif
konservatif

Perspektif Teori Perspektif


Pembangunan progresif

Perspektif
perubahan
sosial
Sumber: Garna (2008)
Perspektif Perubahan Sosial
Arti • Segala bentuk perubahan institusi sosial dalam suatu masyarakat
Perubahan yang mempengaruhi sistem sosialnya
• Perubahan nilai-nilai, sikap, dan pola kelakuan kelompok-kelompok
dalam masyarakat
• Perubahan yang dianggap kemunduran atau kemajuan
Konsep • Cara memodifikasi atau transformasi struktur masyarakat dalam
institusi sosial (ekonomi, keluarga, stratifikasi sosial, peranan sosial)
• Perubahan merujuk pada perubahan pola tingkah laku sosial dalam
institusi atau masyarakat
• Proses berlangsung menurut urutan waktu terhadap institusi sosial
• Perubahan mendasar dalam struktur organisasi sosial dan sistem
sosial
Ciri Sejagat dan beraneka ragam; direncanakan; biasanya bersifat
kontroversial; berlangsung dalam waktu pendek atau panjang
Lanjutan
Faktor • Proses budaya: invention (cara baru yang berupa temuan baru); discovery (temuan
pengaruh yang ada dan terwujud; dan difussion (persebaran temuan)
• Struktur sosial yang menyebabkan beda posisi dan fungsi orang dalam masyarakat
• Perubahan lingkungan hidup
• Ukuran dan komposisi penduduk
• Gaya kepemimpinan
• Inovasi dalam teknologi atau penggunaan pengetahuan untuk tujuan praktis
Masalah • Apakah perubahan sosial membuat kemajuan ataukah
kemunduran masyarakat
• Apa faktor yang menyebabkan perubahan sosial itu
• Bagaimanakah dan kelompok masyarakat mana yang terkena
perubahan

Perspektif
Teori Teori perubahan sosial didasarkan dan mengacu pada arah atau
tujuan perubahan itu
Perspektif • Fungsional
• Konflik
• Evaluasi
• Cyclical
Konsep Pembangunan Perdesaan
• Ada Tiga Model Pembangunan yang dapat menjadi landasan Pembangunan
Perdesaan:
1. Model Pembangunan berbasis Pertumbuhaan: pada dasarnya mengukur
pertumbuhaan dengan tingkat GNP saja (Todoro;1977)
2. Model Pembangunan berbasiskan kebutuhan dasar: model ini focus pada
kebutuhan dasar rakyat saja yang lebih focus pada kualitas kerja. (Mahbub
Ulhaq;1981)
3. Model pembangunan berbasiskan yang berpusat pada Rakyat: menciptakan dan
mendorong usaha-usaha rakyat untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar sendiri,
memperkuat kelembagaan ekonomi, mengembangkan system-system produksi ,
konsumsi secara terorganisisr berdasarkan territorial yang berlandaskan kearifan
lokal.
4. Model optimalisasi : melakukan akumulasi modal masyarakat untuk dapat di
alokasi sesuai dengan daya dukung sumber daya ekonomi dalam menggerak
produktivitas usaha untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan sekecil
mungkin kerusakan sumber daya sosial-ekonomi dan menjaga ekosistemnya yang
berkelanjutan produksi usaha rakyat. Djamil Mz.; 2021)
Kebijakan Pembangunan Perdesaan
• Kebijakan Pembangunan Berpusat Kepada Manusia
• Dengan Model Pembangunan Optimal :

Dimensi-Dimensi Pembangunan Perdesaan


Model Optimal

Ekologi

Kelembagaan Ekonomi

Teknologi Sosbudpol

Gbr: Dimensi-Dimensi Model Pembangunan Optimal


Pemerintah Desa/RPJM

Kebijakan Pembangunan
Model Pembangunan Optimal Berpusat Kepada manusia

Potret pembangunan Analisis Sumber daya


perdesaan Kawasan perdesaan
Membangun SDM
Insani
Analisis: Pembangunan Analisis Keberkelanjutan
(5 dimensi)
perdesaan
Kebijakan Strategi
Penguatan Ekonomi Lokal
Pengelolaan Potensi
Desa

Penguatan Implementasi Potensi


Akses Pasar dan
Desa Informasi
Kelembagaan

Daya saing dan


Gbr. Program Model Pembangunan Optimal Pendapatan
Perdesaan Terpadu
Tabel Pembangunan Berpusat Kepada Manusia:
Karateristik Uraiannya Pengelolaan SDM
Fokus Manusia Perilaku Organisasi
Nilai Berpusat Manusia Pembelajaran
Indikator Hubungan Manusia dengan Sumber daya Keberkelanjutan
Peran Pemerintah Fasilitator Penguatan Kelembagaan
Sumber Utama Kreativitas dan Komitmen Kepemimpinan
Kendala Struktur dan political Will Pengembangan organisasi

Sumber: Di Modifikasi dari Tjokrowinoto dalam Budiharsono (2018)


Program SMK Dalam Membangun Desa
• Analisis Potensi Desa:
• Analisis Ekologi
• Analisis Sosek
• Analisis Sosial budaya
• Analisis Teknologi
• Analisis Kelembagaan
Teknik Analisis Program Membangun Desa
Daya Dukung
Sumber daya

Strategi Perencanaan
Analisis Keragaan
Perdesaan Program:
• Analisis Ekologi  Kebutuhan
• Analisis Sosek Program Kerja
 Harapan
• Analisis Sosial budaya
• Analisis Teknologi  Tujuan/Sasaran
• Analisis Kelembagaan dan target

• Teknik Analisis:
• FGD SDM
• SWOT
• RALED
• AHP
Mendesain
Aktivitas
Pengembangan
Pengembangan
SDM
Melaksanakan
Pembelajaran Komptensi
SDM SDM

Membangunan
SDM

Pengetahuan Skill Sikap Kemampuan

Pengelolaan SDM Pembangunan Berpusat pada Manusia


30
Wassalamua’ laikum Wr.Wr.
Sekian dan Terima Kasih

31

Anda mungkin juga menyukai