Annysa Subagyo
Email: annisa.subagyo@gmail.com
Bibliografi: .. buku, .. jurnal, .. website
Konsentrasi Manajemen Pembangunan Daerah
Program Studi Administrasi Pembangunan Daerah
Program Magister Terapan - Politeknik STIA LAN Jakarta
Abstract
This study aims to analyze the effect of the GDP rate in the basic economic sector on the
percentage of poor people in Jambi Province. The data used is the time period 2000-2021 which
includes data Jambi Province's GDP, Indonesia's GDP and the number of poor people in Jambi
Province. This study uses Location Quotient (LQ) data analysis techniques and multiple linear
regression analysis models. Based on the result of the research, that there are five basic
economic sectors in Jambi are the electricity, gas and clean water sectors, which are the basic
economic sectors with the highest growth rate of 8.20%, followed by the trade, hotel and
restaurant sector at 6.47%, the mining and quarrying sector at 6.20%, the agricultural sector by
5.53% and the trade and communication sector by 5%. based on hypothesis on the regression
model that was built shows that simultaneously the growth of the basic economic sector has a
significant effect on poverty in Jambi Province, but partially that which has an influence on
poverty in Jambi Province is the trade, hotel and restaurant sector as well as the transportation
and communication sector.
Keyword: Gross Domestic Product (GDP), basic economic sector, location qoutient, multiple linear
regression.
Tabel 1
Angka Kemiskinan Provinsi Jambi Tahun 2010-2019
Tahun Angka Kemiskinan (Jiwa) Perkembangan (Persen)
2010 260,400 -
2011 251,800 -3.30
2012 268,500 6.63
2013 277,700 3.43
2014 281,750 1.46
2015 300,710 6.73
2016 289,810 -3.62
2017 286,550 -1.12
2018 282,766 -1.32
2019 274,320 -2.99
Rata-rata 277,431 0.65
Sumber: (http://www.bi.go.id), dan BPS Provinsi Jambi 2020
2
Annysa Subagyo_Politeknik STIA LAN Jakarta
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, lanjut dengan menggunakan pendekatan
makalah ini akan membahas lebih lanjut statistik (Cresswell, 2014).
mengenai kesesuaian isu prioritas presidensi
G-20 tahun 2022 dengan prioritas nasional dan Sedangkan sumber data yang digunakan dalam
memberikan rekomendasi berupa usulan- penelitian ini adalah data sekunder dimana
usulan terhadap presidensi G-20 tahun 2022 data yang diambil secara tidak langsung
agar lebih memberikan manfaat bagi (Sugiyono, 2018:456). Data yang digunakan
Indonesia. pada penelitian ini bersumber dari Badan
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi Tahun
Mark dan David dalam Fabiany (2021) 2000-2021 untuk data PDRB Provinsi Jambi,
mengemukakan bahwa teknik analisis yang jumlah dan persentase penduduk miskin di
dapat digunakan untuk menggambarkan serta Provinsi Jambi, gini rasio Provinsi Jambi.
mengelompokkan sektor perekonomian dalam Kemudian data yang bersumber dari BPS-RI
suatu sektor basis atau bukan adalah analisis yakni data PDB Indonesia Tahun 2000-2021.
Location Qoutient (LQ). Teknik tersebut juga
digunakan untuk menguji sektor ekonomi yang 2.2. Alat Analisis
masuk dalam kategori sektor unggulan atau Teknik analisa yang digunakan dalam
bukan dalam suatu basis ekonomi di suatu penelitian ini adalah analisis Location
wilayah (Ayu & Wiagustini, 2016). Qoutient (LQ) dan Regresi Linier Berganda.
Kedua alat analisis tersebut digunakan untuk
Penelitian ini dilakukan untuk melengkapi mengidentifikasi sektor dan sub sektor-sub
penelitian terdahulu yang telah dilakukan sektor unggulan di Provinsi Jambi.
oleh Imelda dan Hardiani (2014) berjudul
Dampak Pertumbuhan Ekonomi Sektor Basis Menurut Hood (dalam Hendayana, 2003)
Terhadap Kemiskinan di Provinsi Jambi. Hasil analisis LQ digunakan untuk mengetahui
penelitian menunjukkan bahwa dengan sejauh mana tingkat spesialisasi sektor-sektor
menggunakan analisis koefisien LQ diperoleh ekonomi di suatu wilayah yang memanfaatkan
hasil, selama tahun 2000-2010 terdapat 5 sektor basis atau leading sektor. Location
(lima) sektor ekonomi basis di Provinsi Jambi Quotient menghitung perbandingan share
yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan output sektor i di kota atau kabupaten dan
dan penggalian, sektor listrik, gas dan air share out sektor i di provinsi.
bersih, sektor perdagangan, hotel dan restoran
serta sektor pengangkutan dan komunikasi dan Teknik LQ adalah salah satu pendekatan yang
berdasarkan pengujian hipotesis terhadap umum digunakan dalam model ekonomi basis
model regresi linear berganda menunjukkan sebagai langkah awal untuk memahami sektor
bahwa pertumbuhan sektor ekonomi basis kegiatan yang menjadi pemicu pertumbuhan.
tidak memiliki pengaruh yang signifikan Teknik LQ belum dapat memberikan
terhadap penurunan kemiskinan di Provinsi kesimpulan akhir dari sektor-sektor yang
Jambi baik secara bersama-sama maupun teridentifikasi sebagai sektor strategis. Namun
secara parsial. sebagai tahap pertama sudah cukup memberi
gambaran akan kemampuan suatu wilayah
2. METODE PENELITIAN dalam sektor yang teridentifikasi. Formulasi
2.1. Jenis dan Sumber Data Location Quotient (LQ) sebagai berikut:
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini
adalah data kuantitatif. Data kuantitatif
digunakan untuk menguji teori dengan objek
penelitian. Pengujian data penelitian ini Dimana:
menggunakan instrumen-instrumen sehingga LQ = Location Quotient
data yang dihasilkan dapat dianalisis lebih R
Ei = PDRB sektor i Provinsi Jambi
4
Annysa Subagyo_Politeknik STIA LAN Jakarta
Sektor Basis Location Quotient (LQ)
Persentase
Tahun
Pertambangan Listrik, Gas, Perdagangan, Perdagangan, Penduduk Miskin Pertambangan Listrik, Gas, Perdagangan, Perdagangan,
Pertanian Pertanian
& Penggalian Air Bersih Hotel, Restoran Komunikasi & Penggalian Air Bersih Hotel, Komunikasi
2000 7,14 23,20 5,12 2,86 3,78 19,14 0,54 0,84 2,88 1,00 0,94
2001 3,71 29,59 6,01 2,54 8,10 19,71 0,55 0,58 2,92 1,08 0,98
2002 4,85 -1,52 16,05 5,67 5,36 13,18 0,53 0,54 2,39 1,02 1,10
2003 3,56 2,82 22,10 6,32 4,94 12,74 0,06 0,37 2,99 1,28 3,09
2004 5,08 0,65 13,03 6,03 6,47 12,45 1,06 0,84 0,75 1,09 1,16
2005 4,61 1,04 5,10 9,74 7,10 11,88 1,12 0,70 0,80 1,11 1,13
2006 11,34 -7,29 7,38 7,90 5,94 11,37 1,10 0,79 0,77 1,06 1,07
2007 4,57 9,60 4,47 6,25 7,14 10,27 1,19 0,60 0,85 1,16 1,11
2008 5,72 14,70 7,28 3,99 3,37 9,32 1,29 0,47 0,96 1,22 1,24
2009 6,56 0,71 9,27 7,56 5,81 8,77 1,12 0,63 0,95 1,17 1,13
2010 5,18 14,46 13,12 10,20 4,11 8,34 1,16 0,46 19,67 2,06 2,32
2011 6,01 23,19 11,50 9,65 4,02 8,65 1,16 0,50 19,23 2,07 2,23
2012 7,60 2,62 6,37 9,98 7,27 8,42 1,17 0,49 18,58 2,08 2,22
2013 6,21 3,83 8,73 8,22 7,88 8,41 1,00 1,00 1,00 1,00 0,94
2014 10,95 4,23 9,70 8,80 8,18 8,39 1,00 1,00 0,95 1,00 0,95
2015 5,36 -0,22 4,18 11,02 6,59 8,86 1,00 1,00 0,92 1,01 0,92
2016 6,36 0,44 6,16 6,94 8,29 8,41 1,00 1,00 1,00 1,00 0,92
2017 5,37 3,84 1,70 4,33 5,98 8,19 1,00 1,00 1,00 1,00 0,91
2018 3,35 5,89 5,61 5,94 5,21 7,92 1,00 1,00 1,00 1,00 0,89
2019 2,94 4,71 5,82 5,91 3,59 7,60 1,00 1,00 1,00 1,00 0,87
2020 1,51 -2,27 4,59 -3,54 -14,06 7,58 1,00 1,00 1,00 1,00 0,69
2021 3,73 2,27 7,08 5,92 4,97 8,09 1,00 1,00 1,00 1,00 0,70
Rata-rata 5,53 6,20 8,20 6,47 5,00 10,35 0,96 0,76 3,75 1,20 1,25
Sumber: BPS Provinsi Jambi Tahun 2000-2021, data diolah oleh penulis.
Berdasarkan Tabel 1 tersebut, terlihat bahwa 2000. Laju pertumbuhan dari setiap sektor
diantara kelima sektor basis tersebut, sektor ekonomi basis tersebut mencerminkan aktifitas
listrik, gas, dan air bersih memiliki koefisien LQ kinerja masing-masing sektor dalam proses
tertinggi, diikuti oleh sektor pengangkutan dan produksi dalam menghasilkan output berupa
komunikasi, sektor perdagangan, hotel dan barang dan jasa. Semakin tinggi laju
restoran, sektor pertanian serta yang paling pertumbuhan suatu sektor berarti semakin besar
rendah adalah sektor pertambangan dan peningkatan sektor tersebut dalam
penggalian. menghasilkan output, begitu pula sebaliknya.
Kelima sektor ekonomi basis tersebut Pada Tabel 1. tersebut di atas, untuk sektor
merupakan sektor yang memiliki potensi dan listrik, gas dan air bersih merupakan sektor
kemampuan yang lebih besar untuk mendorong ekonomi basis dalam perekonomian Provinsi
peningkatan dan percepatan proses Jambi dengan laju pertumbuhan tertinggi.
pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi. Dengan Selama kurun waktu 2002-2021 sektor ini
kata lain kelima sektor basis tersebut perlu tumbuh rata-rata sebesar 8.20% pertahun, jauh
mendapat prioritas utama bagi pemerintah lebih tinggi dari rata-rata laju pertumbuhan
Provinsi Jambi dalam proses pembangunan sektor ekonomi basis lainnya.
ekonomi pada masa yang akan datang, terutama
pada sektor listrik, gas dan air bersih dengan Tingginya laju pertumbuhan sektor listrik, gas
berbagai sub sektornya. dan air bersih dalam perekonomian Provinsi
Jambi ini. Terutama terjadi pada tahun 2003
3.2. Laju Pertumbuhan Sektor Ekonomi dengan laju pertumbuhan sebesar 22,10% serta
Basis tahun 2002 dan 2010 yaitu masing–masing
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu peningkatan sebesar 16,05% dan 13,12%. Hal ini bersumber
jangka panjang dalam kemampuan suatu negara pada peningkatan laju pertumbuhan yang terjadi
untuk menyediakan semakin banyak jenis pada sub sektor listrik dan sub sektor air bersih.
barang-barang ekonomi kepada penduduknya, Pada sektor pengadaan listrik dan gas, sub
Laju pertumbuhan sektor ekonomi basis dalam sektor listriknya meliputi pembangkitan tenaga
perekonomian Provinsi Jambi tercermin dari listrik dan pengoperasian jaringan distribusi
laju peningkatan PDRB dari setiap sektor guna penyaluran listrik, untuk dijual kepada
ekonomi basis tersebut atas dasar harga konstan konsumen, baik oleh PLN maupun bukan PLN
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Uji Statistik Simultan (F) Model B Std. Error Beta t Sig.
Uji F digunakan untuk menunjukan apakah 1 (Constant) 9.627 2.049 4.699 .000
Mazmanian, D.H., dan P.A. Sabatier. (1983). Selang, J. K., & Mustarin, A. (2019). Strategi
Implementation and Public Policy. New Dalam Meningkatkan Pelayanan Publik.
York: HarperCollins. Indonesia. Pasuruan: Qiara Media.
Jackson, A. (2007). New approaches to drug
Mulyadi, D. (2015). Studi Kebijakan Publik dan therapy. Psycology Today and
Pelayanan Publik: Konsep dan Aplikasi Tommorow, 27(1), 54-59.
Proses Kebijakan dan Pelayanan Publik.
Journal article with DOI:
Bandung: Alfabeta.
Hasiholan, P., Jeddawi, M., & Sartika, I. (2020).
Winarno, B. (2011). Kebijakan Publik: Teori Implementasi Mal Pelayanan Publik di
dan Proses. Media Presindo:Yogyakarta. Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat.
Visioner Vol. 12 No. 2 April 2020, 405-
Johnston, M. (2009). Perspective, persistence, 422. DOI:
and learning. Thaosand Oaks, CA: Sage. https://doi.org/10.54783/jv.v12i2.286.
Website document:
No Criteria Description
10
Annysa Subagyo_Politeknik STIA LAN Jakarta