1. PENDAHULUAN
Kondisi perekonomian secara umum sangat berpengaruh langsung terhadap
kondisi masyarakat secara luas, semakin baik kondisi perekonomian, akan semakin
memberi peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Ini dapat
diartikan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat yang baik dapat memberi gambaran
perekonomian secara umum yang baik pula pada saat teretentu. Sektor unggulan
merupakan refleksi dari suatu struktur perekonomian, sehingga dapat pula dipandang
sebagai salah satu aspek penciri atau karakteristik dari suatu perekonomian (Deptan,
dalam Hajeri, dkk 2015).
PDRB merupakan indikator pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu
daerah. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi maka harus ada efektivitas dan
efisiensi pembangunan ekonomi, maka pelaksanaan pembangunan ekonomi perlu
diarahkan pada sektor-sektor yang mampu memberikan multiplier effect yang besar
terhadap sektor-sektor lainnya dan perekonomian secara keseluruhan (Ariyanto, 2013).
Pertumbuhan Ekonomi
Toboali Bangka Selatan
4.45 4.44
4.7 4.27 4.3
4.01 4.95
3.42 3.08 3.47
2012 2013 2014 2015 2016
Gambar 1. Persentase Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bangka Selatan dan Kecamatan Toboali 2012-2016
Sumber : BPS Kabupaten Bangka Selatan (diolah, 2018)
https://equity.ubb.ac.id/index.php/equity https://doi.org/10.33019/equity.v8i1.11
Equity: Jurnal Ekonomi, Vol. 8(1): halaman 24-36, Juni 2020
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian
yang menyebabkan barang dan jasa yang di produksikan dalam masyarakat bertambah
(Sukirno, 2010). Menurut Adam Smith, pertumbuhan ekonomi memiliki dua aspek
utama melihat dalam pertumbuhan output terdiri dari tiga unsur pokok sistem
produksi suatu negara yaitu : sumber – sumber manusia (penduduk), stok barang
kapital dan sumber – sumber alam yang tersedia (produksi tanah), yang ada (Santika,
2014).
Schumpeter menjelaskan pendekatan pertumbuhan ekonomi adam smith adalah
dengan menganggap benar faktor-faktor kelembagaan, politik dan alam, dengan
asumsi bahwa suatu kelompok sosial (atau suatu bangsa) akan mengalami laju
pertumbuhan ekonomi tertentu yang tercipta karena naiknya jumlah mereka dan
melalui tabungan.. (Jhingan, 2016). Prof. Schultz berpendapat bahwa untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi yang cukup berarti, maka negara seperti itu di dalam
mengalokasikan modal dan usahanya harus melakukan tiga hal : meningkatkan
kuantitas barang yang dapat direproduksi, memperbaiki kualitas manusia sebagai agen
produksi, dan meningkatkan kadar seni produksinya (Jhingan, 2016).
25
EQUITY, Vol.08 (01): page 22-33, juni 2020
periode tertentu (BPS, 2016) .PDRB dapat dijadikan sebagai indikator laju
pertumbuhan ekonomi sektoral agar dapat diketahui sektor-sektor mana saja
yang menyebabkan perubahan pada pertumbuhan ekonomi.
26
Equity: Jurnal Ekonomi, Vol. 8(1): halaman 24-36, Juni 2020
27
EQUITY, Vol.08 (01): page 22-33, juni 2020
Mahmud Analisis Sektor on 1. Sektor unggulan Kabupaten Sleman ada empat sektor
Basuki dan Unggulan Quoti yaitu sektor kontruksi, sektor transportasi dan
Febri Kabupaten ent pergudangan, sektor real estate, dan sektor jasa
Nugroho Sleman dengan (LQ) perusahaan.
Mujiraharjo, Metode Shift dan 2. Sektor terbelakang Kabupaten Sleman ada lima
2017 Share dan Shift sektor yaitu sektor pertanian, kehutanan, dan
Location Share perikanan, sektor pertambangan dan penggalian,
Quotient sektor pengadaan listrik dan gas, sektor perdagangan
besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor,
sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan
jaminan sosial wajib.
Kalzum R. Analisis Location Dari ke-tujuh sektor basis Kabupaten Gorontalo, sektor
Jumiyanti, Location Quotient Pengadaan Listrik dan Gas merupakan sektor yang
2018 Quotient dalam (LQ) paling stabil untuk dijadikan kegiatan basis di wilayah
Penentuan Kabupaten Gorontalo. Dengan kontribusi yang cukup
Sektor Basis tinggi dan juga nilai LQ Kabupaten Gorontalo terhadap
dan Non Basis perekonomian Provinsi Gorontalo yang juga cukup
di Kabupaten tinggi menjadikan kegiatan ini sebagai kegiatan basis
Gorontalo yang sangat baik untuk dikembangkan karena banyak
sekali dampak positif yang ditimbulkan dari sektor ini.
3. METODE
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menganalisis sektor
basis serta perubahan dan pergeseran struktur ekonomi di Kecamatan Toboali dengan
metode analisa pendekatan basis ekonomi Analisis Location Quotient (LQ) dan
Analisis Shift Share.
28
Equity: Jurnal Ekonomi, Vol. 8(1): halaman 24-36, Juni 2020
29
EQUITY, Vol.08 (01): page 22-33, juni 2020
( ) …………(2)
Dimana:
= Tambahan semua sektor
= National Share
= Proportional Shift
= Differential Shift
30
Equity: Jurnal Ekonomi, Vol. 8(1): halaman 24-36, Juni 2020
Perekonomian Daerah
31
EQUITY, Vol.08 (01): page 22-33, juni 2020
32
Equity: Jurnal Ekonomi, Vol. 8(1): halaman 24-36, Juni 2020
Dari Tabel 5 diketahui bahwa sektor yang memiliki National share terbesar
adalah sektor Pertambangan dan Penggalian karena mayoritas penghasilan masyarakat
di Kecamatan Toboali masih bergantung pada sektor tambang timah, nilai terkecil
adalah pengadaan listrik dan gas,pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan
daur ulang di daerah Kecamatan Toboali sendiri belum adanya program pengelolaan
sampah secara industri baik oleh pemerintah maupun swasta. Berdasarkan analisis
proportional shift diketahui bahwa hanya terdapat satu sektor di Kecamatan Toboali
yang tumbuh lebih lambat daripada wilayah nasionalnya, yaitu sektor Pertambangan
dan Penggalian hal ini dipengaruhi oleh tingkat harga timah yang semakin menurun
dan serta kandungan timah yang semakin menipis membuat sektor pertambangan
timah petumbuhannya setiap tahun semakin menurun.
Berdasrkan analisis Differential Shift diketahui terdapat tujuh sektor di
Kecamatan Toboali yang tumbuh lebih cepat berdasarkan faktor lokasional intern
yaitu, sektor pertambangan dan penggalian, sektor konstruksi, sektor perdagangan
besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor, sektor transportasi dan
pergudangan. informasi dan komunikasi, sektor penyediaan akomodasi dan makan
minum, sektor real estate, sektor jasa lainnya, karena sektor ini mampu memberikan
kotribusi yang baik seperti pada sektor tambang timah telah menjadi sektor yang
33
EQUITY, Vol.08 (01): page 22-33, juni 2020
menghasilkan ekspor. Nilai differential shift yang memiliki tanda negative terdapat
tujuh sektor, sektor-sektor ini kurang menguntungkan dalam perkembangan PDRB
Kecamatan Toboali karena pada kenyataan sektor tersebut hanya menjadi sektor hulu
atau pada proses produksi hingga konsumsi hanya diperuntuhkan untuk konsumsi
pribadi, walaupun sudah menjadi namun belum adanya hilirisasi yaitu penambahan
value edit pada produk tersebut yang membuat sektor tersebut belum mampu
berkontribusi banyak di luar daerah.
Tabel 6. Hasil Analisis Overlay (LQ dan Shift Share) Sektor dan Sub Sektor
Perekonomian di Kecamatan Toboali 2012-2016
Lapangan Usaha/Sektor LQ SS Differential Shift (D)
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan - - Non Unggulan
B. Pertambangan dan Penggalian + + Unggulan
C. Industri Pengolahan + - Non Unggulan
D.E. Pengadaan Listrik dan Gas,Pengadaan Air,
+ - Non Unggulan
Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang
F. Konstruksi - + Non Unggulan
G. Perdagangan Besar dan Eceran; dan Reparasi
- + Non Unggulan
Mobil dan Sepeda Motor
H.J. Transportasi dan Pergudangan, Informasi
+ + Unggulan
dan Komunikasi
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum + + Unggulan
K.M.N. Jasa Keuangan dan Asuransi, Jasa
+ - Non Unggulan
Perusahaan
L. Real Estate + + Unggulan
O. Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan
+ - Non Unggulan
Jaminan Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan + - Non Unggulan
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial + - Non Unggulan
R,S,T,U Jasa lainnya + + Unggulan
Sumber : diolah peneliti, 2019
34
Equity: Jurnal Ekonomi, Vol. 8(1): halaman 24-36, Juni 2020
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu sektor jasa
keuangan dan asuransi, jasa perusahaan merupakan sektor basis yang memiliki indeks
terbesar dibandingkan dengan sektor lain seperti sektor pertambangan dan penggalian,
serta sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib. Ketiga sektor
basis ini merupakan modal yang cukup baik sementara itu hasil analisis shift share
menunjukkan bahwa sektor yang merupakan sektor kompetitif, yaitu sektor pertambangan
dan penggalian karena disamping merupakan sektor basis, sektor ini memiliki nilai shift
yang positif sehingga perlunya pengalokasian dan daerah yang lebih terhadap sektor
unggulan agar dapat menunjang perkembangan perekonomian di Kecamatan Toboali.
REFERENSI
Adi, Lumadya. (2017). Analisis Lq, Shift Share, Dan Proyeksi Produk Domestik Regional
Bruto Jawa Timur 2017. Jurnal Akuntansi & Ekonomi FE. Un PGRI Kediri. 2 (1).
Amalia, Fitri. (2012). Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah Kabupaten Bone
BolangoDengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB. Jurnal Etikonomi.11 (2).
Ariyanto, Dwi Candra. (2013). Analisis Daya Saing Sektor Unggulan Dalam Struktur
Perekonomian Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010. Skripsi. Fakultas Ekonomi.
Universitas Diponegoro.
Badan Pusat Statistik, (2016). Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten. Kabupaten
Bangka Selatan 2011-2015. Bangka Selatan: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik, (2018). Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten. Kabupaten
Bangka Selatan 2013-2017. Bangka Selatan: Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik, (2018). Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten. Kabupaten
Bangka Selatan Perkecamatan. 2011-2016. Bangka Selatan: Badan Pusat Statistik
Basuki, Mahmud. & Mujiraharjo Febri Nugroho. (2017). Analisis Sektor Unggulan
Kabupaten Sleman dengan Metode Shift Share dan Location Quotient. Jurnal Sains,
Teknologi dan Industri. 15 (1): 52 – 60.
35
EQUITY, Vol.08 (01): page 22-33, juni 2020
Dewi, Agustin Susyatna. (2015). Analisis Potensi Relatif Perekonomian Wilayah Kecamatan
Kedungbanteng Kabupaten Banyumas. Eko-Regional, 10 (1).
Fadillah, Uray Muhammad Taufan. (2016). Analisis Sektor Unggulan Di Kota Tangerang
Selatan. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro.
Hajeri, Erlinda Yurisinthae. & Eva, Dolorosa. (2015). Analisis Penentuan Sektor Unggulan
Perekonomian Di Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Kewirausahaan.
4 (2): 253-269.
Halimah, Dewi. (2018). Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Pengembangan Sektor
Potensial Daerah Di Kabupaten Wonosobo Tahun 2012-2016 . Skripsi. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Ida, Bagus Adytia Riantika. & Made, Suyana Utama. (2013). Penentuan Prioritas
Pembangunan Melalui AnalisisSektor-Sektor Potensial Di Kabupaten Gianyar. E-
Jurnal EP Unud, 6 [7] : 1185-1211.
Jhingan, M.L. (2016). Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan. Jakarta : Rajawali Pers.
Kalzum, R. Jumiyanti. (2018). Analisis Location Quotient Dalam Penentuan Sektor Basis
dan Non Basis di Kabupaten Gorontalo. Gorontalo Development Review. 1 (1).
Miroah, Chumaidatul. (2015). Analisis Penentuan Sektor Unggulan Kota Semarang Melalui
Pendekatan Tipologi Klassen. Skripsi.Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri
Semarang.
Noisirifan, De Fretes Pieter. 2018. Analisis Sektor Unggulan (LQ), Struktur Ekonomi
(Shift Share), dan Proyeksi Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Papua 2018.
Papua. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ottow & Geissler Serui.
Priyono dan Ismail, Zainuddin. (2012). Teori Ekonomi. Surabaya : Penerbit Dharma Ilmu
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Rosita, Wahyuningtyas., Rusgiyono, Agus., & Yuciana, Wilandari. (2013). Analisis Sektor
Unggulan Menggunakan Data PDRB (Studi Kasus Bps Kabupaten Kendal Tahun
2006-2010). Jurnal Gaussian, 2 (3): 219-228.
Saerofi, Mujib. (2005). Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Pengembangan Sektor Potensial
Di Kabupaten Semarang (Pendekatan Model Basis Ekonomi Dan Swot). Skripsi.
Universitas Negeri Semarang.
Santoso, Muhammad Budi. (2017). Analisis Sektor Perekonomian Unggulan Di Kabupaten
Magelang Periode 2010-2014 . Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Sapriadi,. & Hasbiullah. (2015). Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian
Kabupaten Bulukumba. Iqtisaduna. 1 (1): 71-86.
Todaro, P Michael. (2010). Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Wicaksono, Istiko Agus. (2011). Analisis Location Quotient Sektor Dan Subsektor Pertanian
Pada Kecamatan Di Kabupaten Purworejo. Mediagro. 7 (2): 11 – 18.
Wiwekananda, Ida Bagus Putu,. & I Made, Suyana Utama. (2016). Pergeseran Struktur
Ekonomi dan Sektor Unggulan di Kabupaten Buleleng Periode 2008-2013. Jurnal
Ekonomi Kuantitatif Terapan, 9 (1).
Wulandari, Fitriana Nur. (2016). Analisis Sektor Unggulan Di Kabupaten Wonogiri Tahun
2011-2015. Skripsi.Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
36