Anda di halaman 1dari 12

EKONOMI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (EKI 314)

STUDI KASUS

“ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI BALI DAN RENCANA


STRATEGIS PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”

Oleh :

Kelompok 12

I Komang Surya Adhi Pradnyana (2107511230)

I Wayan Liga Pramana (2107511101)

PROGRAM STUDI S1 EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Analisis dampak pertumbuhan ekonomi Bali terhadap perekonomian kota
Denpasar”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah
Ekonomi Pembangunan Berkelanjutan.

Penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari bimbingan, masukan, dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Putu Ayu
Pramitha Purwanti, S.E., M.Si., selaku dosen pengampu dalam mata kuliah
Ekonomi Pembangunan Berkelanjutan. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
digunakan untuk perbaikan serta penyempurnaan pada makalah ini sangat penulis
harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya serta
bagi para pembaca pada umumnya.

Jimbaran, Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………….…………………….………....ii

DAFTAR ISI………………………………………………..………………..….ii

BAB I PENDAHULUAN…..…………………………………………..……......1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….…..2

2.1 Pertumbuhan Ekonomi…………….………………………….………..….2

2.2 Indikator Pertumbuhan Ekonomi…………………………….….……..…..3

2.3 Pertumbuhan Perekonomian Di Bali ………………………………...…5

3.4 Dampak Perekonomian Bali Terhadap Rencana Strategis Pembangunan

Berkelanjutan …………………………………………………….……..….....6

BAB III SIMPULAN…………………………………………………….………..8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………...………………………...9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan pada hakekatnya adalah suatu proses perubahan ke arah yang


lebih baik dengan indikator meningkatnya kesejahteraan ekonomi dan sosial
masyarakat melalui pelaksanaan program dan kegiatan. Selaras dengan semangat
perubahan, saat ini sedang berkembang paradigma pelaksanaan pembangunan,
yaitu setiap program kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah hendaknya dilaksanakan secara transparan dan tingkat
keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan hendaknya terukur. Pembangunan
daerah yang merupakan sub sistem pembangunan nasional, dan juga merupakan
agen pembangunan nasional di daerah selain melaksanakan pembangunan untuk
dirinya sendiri, juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial masyarakat di daerah yang selaras dengan tujuan pembangunan secara
nasional.

Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki


pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Bali yaitu Pariwisata. Sektor
pariwisata merupakan industri utama Provinsi Bali yang merupakan barometer
perkembangan pariwisata nasional (Disparda Bali, 2012). Sektor pariwisata mampu
memberikan dampak positif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat seperti
dikemukakan oleh Cohen (1984), Spillane (1987), serta Muljadi (2012), yaitu
memberikan sumbangan terhadap penerimaan devisa, penciptaan lapangan kerja,
memperluas kesempatan berusaha di sektor formal dan informal, peningkatan
pendapatan pemerintah pusat dan daerah melalui berbagai pajak dan retribusi,
peningkatan pendapatan masyarakat, dan pemerataan pembangunan.1 Berdasarkan
data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, kontribusi sektor pariwisata
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2019 sebesar 4,80 persen.2 Tak

1
hanya itu, berdasarkan data Bank Indonesia, jumlah tenaga kerja di sektor
pariwisata di Bali per 2019 sebanyak 328.000 pek erja. Pada 2020, jumlahnya
menurun 28 persen menjadi 236.000 pekerja. Ada penurunan 92.000 pekerja pada
sektor pariwisata. Hal ini sangat menunjukkan jika perekonomian sangat
bergantung pada pariwisata.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud pertumbuhan ekonomi?
2. Apa indikator pertumbuhan ekonomi?
3. Bagaimana pertumbuhan perekonomian Bali
4. Apa dampak perekonomian bali terhadap rencana strategis pembangunan
berkelanjutan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pertumbuhan ekonomi.
2. Mengetahui indikator pertumbuhan ekonomi.
3. Mengetahui pertumbuhan perekonomian di Bali.
4. Mengetahui dampak perekonomian bali terhadap rencana strategis
pembangunan berkelanjutan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan jumlah output atau pendapatan
suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi terjadi ketika
suatu negara mampu menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dari yang
dihasilkan pada periode sebelumnya, atau ketika pendapatan nasional bruto (GNP)
meningkat. Pertumbuhan ekonomi biasanya diukur dengan menggunakan indikator
seperti produk domestik bruto (PDB), yang merupakan nilai total barang dan jasa
yang dihasilkan dalam suatu negara selama satu tahun. Pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan stabil sangat penting untuk mencapai kemakmuran ekonomi dan
sosial dalam jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi merujuk pada peningkatan secara kuantitatif dari
output ekonomi suatu negara atau wilayah dalam periode waktu tertentu.
Pertumbuhan ekonomi diukur dengan menggunakan indikator ekonomi seperti
Produk Domestik Bruto (PDB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), atau
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi menunjukkan bahwa perekonomian
suatu negara sedang berkembang dengan cepat, terutama dalam hal produksi barang
dan jasa, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan rata -rata
penduduk. Pertumbuhan ekonomi yang lambat atau negatif dapat menunjukkan
perlambatan ekonomi, tingkat pengangguran yang tinggi, dan kesulitan ekonomi
lainnya.

2.2 Indikator Pertumbuhan Ekonomi


Indikator pertumbuhan ekonomi merupakan alat ukur yang digunakan untuk
menilai kinerja ekonomi suatu negara atau wilayah dalam jangka waktu tertentu.
Berikut ini adalah beberapa indikator pertumbuhan ekonomi yang umum
digunakan:

3
1. Produk Domestik Bruto (PDB) PDB merupakan nilai total seluruh barang
dan jasa yang diproduksi dalam suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu.
Indikator ini menunjukkan besarnya nilai tambah yang dihasilkan oleh
sektor ekonomi dalam wilayah tersebut.

2. Pendapatan Nasional Bruto (PNB) PNB merupakan jumlah total pendapatan


yang diterima oleh seluruh penduduk suatu negara atau wilayah dalam
jangka waktu tertentu. Indikator ini mencakup pendapatan dari faktor
produksi yang dimiliki oleh penduduk, seperti upah, bunga, keuntungan,
dan sewa.

3. Tingkat Inflasi. Inflasi adalah meningkatnya harga barang dan jasa dalam
suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Indikator ini menunjukkan
besarnya tekanan inflasi pada perekonomian suatu wilayah.

4. Tingkat Pengangguran. Tingkat pengangguran adalah jumlah orang yang


tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan dalam suatu wilayah dalam jangka
waktu tertentu. Indikator ini menunjukkan besarnya kesempatan kerja yang
tersedia bagi penduduk wilayah tersebut.
5. Neraca Perdagangan. Neraca perdagangan adalah selisih antara ekspor dan
impor barang dan jasa dalam suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu.
Indikator ini menunjukkan besarnya surplus atau defisit perdagangan dalam
wilayah tersebut.

6. Investasi. Investasi adalah pengeluaran untuk membeli barang-barang


modal yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa dalam jangka
waktu tertentu. Indikator ini menunjukkan besarnya tingkat kepercayaan
investor terhadap perekonomian suatu wilayah.

7. Konsumsi Rumah Tangga. Konsumsi rumah tangga adalah pengeluaran


untuk membeli barang dan jasa oleh rumah tangga dalam jangka waktu

4
tertentu. Indikator ini menunjukkan besarnya tingkat daya beli masyarakat
dalam suatu wilayah.

Kombinasi dari beberapa indikator tersebut dapat memberikan gambaran


yang lebih lengkap dan akurat mengenai kinerja ekonomi suatu negara atau wilayah
dalam jangka waktu tertentu. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua indikator
tersebut dapat digunakan secara universal, karena setiap wilayah atau negara
memiliki karakteristik yang berbeda.

2.3 Pertumbuhan Perekonomian Di Bali

Berikut merupakan grafik pertumbuhan produk domestik regional bruto


atau PDRB Provinsi Bali pada tahun 2019 sampai 2021 yang dinyatakan dalam
persen:

Dapat dilihat pada grafik tersebut menunjukkan bahwa terdapat penurunan


secara drastis di tahun 2020 dan terdapat sedikit kenaikan ekonomi pada awal tahun
2021. Secara umum, pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali tahun 2019 tercatat
tumbuh 5,63 persen melambat sebesar 0,7 persen dari tahun 2018, dimana pada

5
tahun 2018 Provinsi Bali mencatatkan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 6,33
persen. Struktur ekonomi Provinsi Bali dari sisi lapangan usaha pada tahun 2019
masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya dimana masih didominasi oleh
Kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang berkontribusi sebesar
23,26 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, kontribusi terbesar berasal dari
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga atau PK-RT sebesar 47,96 persen (Badan
Pusat Statistik, 2020). Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali pada triwulan keempat
tahun 2019 tercatat tumbuh sebesar 5,51 persen (Badan Pusat Statistik, 2020).
Kemudian pada triwulan pertama tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali
tumbuh negatif sebesar 1,20 persen (Badan Pusat Statistik, 2020). Pandemi Covid-
19 menyebabkan turunnya aktivitas pariwisata yang merupakan tulang punggung
perekonomian Provinsi Bali. Tercatat sektor lapangan pekerjaan yang berkaitan
dengan pariwisata mengalami penurunan, antara lain: (1) Kategori Penyedia
Akomodasi dan Makan Minum tercatat tumbuh negatif sebesar 9,11 persen. (2)
Kategori Transportasi dan Pergudangan tumbuh negatif sebesar 6,21 persen. (3)
Kategori Jasa Lainnya tumbuh negatif sebesar 2,82 persen. 7

2.4 Dampak Perekonomian Bali Terhadap Rencana Strategis Pembangunan


Berkelanjutan

Rencana strategis ekonomi berkelanjutan adalah suatu rencana aksi jangka


panjang yang dirancang untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi
secara berkelanjutan, di mana pertumbuhan ekonomi tidak hanya memperhatikan
kepentingan ekonomi semata tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial dan
lingkungan. Rencana strategis ekonomi berkelanjutan berfokus pada memastikan
bahwa pertumbuhan ekonomi tidak merusak lingkungan, mengurangi kemiskinan,
serta memperkuat masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim dan tantangan
lingkungan lainnya.
Pembangunan berkelanjutan sebagai rencana aksi global yang dilaksanakan
dalam 15 tahun ke depan memiliki prinsip dasar yaitu People, Planet, Prosperity,
Peace dan Partnership atau yang dikenal dengan prinsip 5 P. People (Manusia),

6
memastikan untuk mengakhiri kemiskinan dan kelaparan dalam segala bentuk dan
dimensinya serta memastikan seluruh umat manusia dapat memenuhi potensi dan
kemampuan mereka secara bermartabat dan setara dalam lingkungan yang sehat.
Planet (Planet), melindungi planet dari degradasi termasuk pola konsumsi dan
produksi yang berkelanjutan, pengelolaan sumber-sumber daya alam secara
berkelanjutan dan mengambil tindakan cepat terhadap perubahan iklim sehingga
planet dapat mendukung kebutuhan hidup generasi saat ini dan yang akan
datang. Prosperity.
Pertumbuhan ekonomi Bali dalam beberapa tahun terakhir telah
memberikan dampak positif terhadap pembangunan daerah tersebut. Namun,
pertumbuhan ekonomi juga dapat berdampak negatif pada lingkungan dan
masyarakat setempat. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis dampak
pertumbuhan ekonomi Bali dan dampaknya terhadap rencana strategis
pembangunan berkelanjutan.

7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jurnal paper yang berjudul "Analisis Pertumbuhan Ekonomi Bali dan
Rencana Strategis Pembangunan Berkelanjutan" membahas tentang pertumbuhan
ekonomi Bali dari tahun 2019 hingga 2020 dan merumuskan rencana strategis untuk
pembangunan berkelanjutan di masa depan.
Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa Bali telah mengalami pertumbuhan
ekonomi yang menurun selama periode yang diteliti, namun penurunan ini tidak
terlepas dari dampak pandemi covid-19 .Oleh karena itu, dalam rencana strategis
untuk pembangunan berkelanjutan, peneliti mengusulkan untuk mengembangkan
sektor ekonomi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti pariwisata
berbasis budaya dan lingkungan, pertanian organik, serta pengembangan energi
terbarukan.
Selain itu, penelitian ini juga menyoroti pentingnya partisipasi masyarakat
dan pemerintah dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan rencana
pembangunan berkelanjutan, serta pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan
swasta dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Dengan demikian, kesimpulan dari jurnal paper ini adalah bahwa Bali harus
mempertimbangkan keberlanjutan dalam setiap kebijakan pembangunan ekonomi,
dan mengembangkan sektor-sektor yang berkelanjutan dan berbasis pada
kebudayaan dan lingkungan lokal untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan terintegrasi dengan keberlanjutan lingkungan dan
kebudayaan lokal.

8
DAFTAR PUSTAKA

Purnamasari, I. D. A. R., Asnawi, R., & Widiastuti, Y. (2018). Analisis


Pertumbuhan Ekonomi Bali dan Rencana Strategis Pembangunan
Berkelanjutan. Visi: Jurnal Pembangunan Wilayah dan
Perencanaan, 3(2), 121-134.

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. (2022). Produk Domestik Regional Bruto
Provinsi Bali Menurut Lapangan Usaha 2017-2021. Bali: Badan Pusat
Statistik Provinsi Bali.

Anda mungkin juga menyukai