Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PENGARUH BELANJA PENDIDIKAN DAN PAJAK DAERAH

TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA PALEMBANG 2011-2021

Adinda Andarisa 01021182025026

Fakultas Ekonomi – Ekonomi Pembangunan


Universitas Sriwijaya

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Belanja Pendidikan dan
Pajak Daerah terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Palembang. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder dengan jenis data tome series tahunan periode 2011-2021
yang diperoleh dari BPS dan Kementrian Keuangan. Variabel yang digunakan adalah Pajak
Daerah, Belanja Pendidikan, dan Pertumbuhan Ekonomi. Teknk analisis yang digunakan
adalah teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan regresi linear berganda metode OLS
(Ordinary Least Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Belanja Pendidikan memiliki
pengaruh positif poisitif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, namun variabel pajak
daerah tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

BAB 1 Pendahuluan

1. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi merupakan faktor utama yang harus ada di dalam
pembangunan ekonomi. memperlancar proses pembangunan ekonomi, dimana
pembangunan perlu dilakukan untuk mengentas pengangguran dan mengurangi
tingkat kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi diukur dari peningkatan Produk Domestik
Regional Bruto dari suatu daerah atau negara. Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) yang cukup meningkat dalam segi ekonomi artinya tingkat pendapatan
masyarakat yang baik, sedangkan dalam bidang non ekonomi peningkatan tersebut
mencerminkan adanya perbikan pada tingkat kesehatan, pendidikan, perumahan, dan
aspek lainnya dalam masyarakat.

Pajak menjadi suatu pembayaran atau iuran wajib warga neara kepada negara yang
dapat dihitung sebagai utang dan bersifat paksaan. Pajak dibayarkan oleh rakyat
kepada negara bedasarkan undang-undang yang berlaku. Peran pajak sangat penting
dalm pembangunan suat negara, khususnya dalam pembangunan negara dan
masyarakat sehingga setiap orang harus memenuhi kewajiban membayar pajak. Pajak
yang disetorkan oleh wajib pajak akan digunakan untuk membiayai setiap
pembangunan dan pengeluaran pemerintahan, pajak juga menjadi cerminan partisipasi
aktif masyarakta dalam membiayai pembangunan..Fungsi pajak merupakan salah satu
sumber terbesar untuk pendapatan negara dan , semua fungsi pajak mulai daari Fungsi
anggaran, Fungsi Stabilitas, Fungsi Mengatur, dan Restribusi Pendapatan dapat
memiliki peran penting untuk perekonomian Indonesia . Jenis pungutan di indonesia
terdiri dari pajak negara (pajak pusat), pajak daerah, restribusi daerah, bea cukai dan
penerimaan Negara bukan pajak. Salah satu pos Penerimaan Asli Daerah (PAD)
dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) adalah pajak daerah.

Pengeluaran pemerintah merupakan bagian dari kebijakan fiskal, yaitu suatu tindakan
pemerintah untuk mengatur jalannya perkonomian dengan cara menentukan besar
pengeluaran dan penerimaan pemerintah setiap tahunnya yang dicerminkan da;am
dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran
Pendaatan dan Belanja Daerah (APBD). Kebijakan fiskal ini adalah dalam rangka
menstabilkan harga, tingkat output, maupun kesempatan kerja dan memacu atau
mendorog pertumbuhan ekonomi. Salah satu contohnya pada pembangunan
infrastruktu di bidang pendidikan yang hsilnya dapat memberikan peluang bagi
daerah terbelakag di bidang pendidikan untuk meningkatkan taraf pengetahuan
mereka. Pengeluaran pemerintah tentunya mempunyai hubungan dengan PDRB atau
pertumbuhan ekononomi, karea belanja pembagunan bertujuan untuk membiayai
agent of development dan dari pegeuaran akan menghsilan kembali produk-produk
yang diperlukan untuk meningkatkan kemajuan tingkat perekonomian. Salah satu
peran pemerintah dalam medorong kesejahteraan dan kemakmuran adalah melalui
belanja (expenditure). Dengan peran ini pemerintah dapat mengalokasikan sumber-
sumber ekonomi yang ada agar optimal dan efisien. Bentuk nyatanya adalah
pemerintah mempunyai kewenangan besar dalam pengolahan fiskal. Fiskal
merupakan kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu egra
melalu pengeluaran dan pendapatn berupa pajak pemerintah, cakupan dari fiskal pada
penelitian ini adalah pegeluaran pemerntah pada sektor pendidikan/ belanja
pendidikan.

Hubungan antara pertumbuhan ekomi dan pengeluaran pemerintah atau sektor publik
dapat menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Fakta
menunjukkan bahwa hubungan antra pengeluaran emerintah dengan pertumbuhan
ekonomi tidak ada yang konsisten bisa positif dan negatif. Pegeluaran pemerintah
merupakan salah satu faktor lain yang menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi .
pengeluaran pemerintah yang kecil akan merugikan pertumbhan ekonomi,
pengeluaran pemerintah yang boros akan menghambat pertumbuhan ekonomi tetapi
pengeluaran pemerintah yang proporsional akan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.

Di lihat dari kondisi ekonomi, perekonomian kota Palembang cukup baik, hal ini
dapat dilihat dari tabel 1.1 berikut :
TAHUN PDRB PAJAK DAERAH (Miliar) BELANJA PENDIDIKAN (Miliar)
2011 7.75 207.75 653717
2012 5.85 333.1 111439
2013 5.25 357.23 920861
2014 5.45 463.57 117610
2015 5.45 479.11 48789
2016 5.74 536.55 120811
2017 6.21 680.01 119108
2018 6.48 721.01 116251
2019 5.86 832.06 119407
2020 -0.27 787.92 110618
2021 3.17 838.14 101231
Sumber : BPS, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

Bedasarkan tabel 1.1 di ats dapat dilihat Perekonomian kota Palembang bedasarkan
besaran Produk Domestik Regional Brutp (PDRB) atas dasar harga konstan pada
tahun 2011 tumbuh sebsar 7,75 persen lebih tinggi dari pada tahun diatasnya. Untuk
tahun 2013-2019 laju pertumbuhan ekonomi Palembang antara 5,45-6,48 persen.
Namun di tahun 2020 terjadi penurunan minus 0,27 persen akibat dari covid-19 yang
memenag terasa di seluruh perekonomian dunia. Begitu juga dengan penerimaan kota
Palembang pada Pajak Daerah yang mengalami perlonjakan pada tahun 2018 smpai
2021.

Uraian diatas memberikan indiksi bahwa pajak daerah sebagai penerimaan daerah
dan belanja fungsi pendidikan sebagai pengeluaran pemerintah digunakan untuk
membiayai negara dan membantu dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota
Palembang.tetapi belum diketahui sjeauh mana kedua variabel tersebut berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi, sehingga sangat penting dilakukan penelitian hal
tersebut. Oleh karena itu penulis memilih judul tentang “Pengaruh Pajak Daerah dan
Belanja Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi kota Palembang 2011-2021”

2. Rumusan Masalah
- Apakah Pajak Daerah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kota
Palembang tahun 2011-2021
- Apakah Belanja Pendidikan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kota
Palembang Tahun 2011-2021

3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian mengenai permasalahan, maka tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk menganalisis pengaruh Pajak Daerah terhadap pertumbuhan ekonomi kota
Palembang tahun 2011-2021
2. Untuk menganalisis pengaruh Belanja Pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi
kota Palembang tahun 2011-2021
BAB II Tinjauan Pustaka
1. Landasan Teori
- Pertumbuhan Ekonomi
Produk Domestik Bruto atau dalam bahasa Inggrisnya Gross Domestic Product (GDP)
adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor
produksi milik warga negara dan negara asing. (Sukirno, 2013:35). DB atas dasar
harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung
menggunakan harga yang berlaku setiap tahun sedang PDB atas dasar harga
konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung
menggunakan harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu sebagai dasar
perhitungan Menurut Sadono Sukirno (2013:33), untuk menghitung nilai
barangbarang dan jasa-jasa yang diciptakan oleh sesuatu perekonomian ada tiga cara
perhitungan yang dapat digunakan, yaitu:
 Cara Pengeluaran. Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan
menjumlahkan nilai pengeluaran/perbelanjaan ke atas barang-barang dan jasa
yang diproduksikan di dalam negara tersebut.
 Cara produksi atau cara produk neto. Dengan cara ini pendapatan nasional
dihitung dengan menjumlahkan nilai produksi barang dan jasa yang
diwujudkan oleh berbagai sektor (lapangan usaha) dalam perekonomian
 Cara pendapatan. Dalam penghitungan ini pendapatan nasional diperoleh
dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor
produksi yang digunakan untuk mewujudkan pendapatan nasional
- Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
- Teori Pertumbuhan Ekonom Modernn

- Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah suatu rencana kerja
pemerintah yang dinyatakan secara kuantitatif, biasanya dalam satuan moneter
yang mencerminkan sumber-sumber penerimaan daerah dan pengeluaran untuk
membiayai kegiatan dan proyek daerah dalam kurun waktu satu tahun anggaran.
Pada hakekatnya anggaran daerah (APBD) merupakan salah satu alat untuk
meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan
tujuan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab. Dengan demikian
APBD harus benar-benar dapat mencerminkan kebutuhan masyarakat dengan
memperhatikan potensi-potensi keanekaragaman daerah (Lasminingsih, 2004 :
223). Dalam APBD pendapatan dibagi menjadi 3 kategori yaitu Pendapatan Asli
Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.
Selanjutnya Belanja digolongkan menjadi 4 yakni Belanja Aparatur Daerah,
Belanja Pelayanan Publik, Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan, dan
Belanja Tak Tersangaka. Belanja Aparatur Daerah diklasifikasikan menjadi 3
kategori yaitu Belanja Administrasi Umum, Belanja Operasi dan Pemeliharaan,
dan Belanja Modal / Pembangunan. Belanja Pelayanan Publik dikelompokkan
menjadi 3 yakni Belanja Administrasi Umum, Belanja Operasi dan Pemeliharaan,
dan Belanja Modal. Pembiayaan seperti sudah dikatakan di atas, adalah sumber -
sumber penerimaan dan pengeluaran daerah yang dimaksudkan untuk menutup
defisit anggaran atau sebagai alokasi surplus anggaran. Pembiayaan
dikelompokkan menurut sumber-sumber pembiayaan, yaitu : sumber penerimaan
daerah dan sumber pengeluaran daerah. Sumber pembiayaan berupa penerimaan
daerah adalah: sisa lebih anggaran tahun lalu, penerimaan pinjaman dan obligasi,
hasil penjualan aset daerah yang dipisahkan, dan transfer dari dana cadangan.
Sedang sumber pembiayaan berupa pengeluaran daerah terdiri atas: pembayaran
utang pokok yang telah jatuh tempo, penyertaan modal, transfer ke dana
cadangan, dan sisa lebih anggaran tahun sekarang.

- Pajak Daerah
Pajak daerah berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 pasal 1 ayat 10 tentang
pajak daerah dan retribusi daerah, pajak daerah. Pajak daerah adalah iuran wajib yang
dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang
seimbang yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan
pembangunan. Jenis-jenis pajak bedasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
pasal 2 dibagi menjadi dua bagian :
1. Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh negara atau pemerintah pusat.
Sebagian besar dari pajak pusat dikelola oleh Direktorat Jenderal Pusat (DJP) -
Kementerian Keuangan. Pajak Pusat meliputi :
ajak Penghasilan (PPh)
 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
 Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
 Bea Meterai
 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
2. Pajak Daerah adalah pajak yang pemungutannya dilakukan oleh Pemerintah Daerah
di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Pajak daerah meliputi :
 Pajak Kendaraan Bermotor
 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
 Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
 Pajak Air Permukaan
 Pajak Rokok
 Pajak Kabupaten yang terdiri dari:
 Pajak Hotel
 Pajak Restoran
 Pajak Hiburan
 Pajak Reklame
 Pajak Penerangan Jalan
 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
 Pajak Parkir
 Pajak Air Tanah
 Pajak Sarang Burung Walet
 Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
 Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan

- Teori Pengeluaran Pemerintah


Teori Pegeluaran Musgrawve dan Rostow
Hukum Wagner
Pengeluaran Pemerintah versi keynes
Teori Peacock dan Wiseman
Teori Makro Pengeluaran Pemerintah
Teori Mikro Pengeluaran Pemerintah

- Hipotesis dan Kerangka Pemikiran Penelitian

X1 = Belanja Pendidikan

Y = Pertumbuhan
X1 = Pajak Daerah Ekonomi

BAB III Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari BPS (Badan Pusat Statistik)
dan DPJK Kota Palembang. Penelitian ini menggunakan regresi liear berganda dan pengujian
asumsi klasik serta analisis data menggunakan program Eviews 9
Untuk mengetahui pengaruh variabel Pajak Daerah (LogPD), Belanja Pendidikan
(LogBPDD) terhadap pertumbuhan ekonomi (PDRB) digunakan regresi linear berganda
Dengan regresi dasarnya sebagai berikut :
LnPDRB = a + b1LnPD + b2LNBPDD + e

Hasil Analisis dan Interpretasi

1. Hasil Uji Asumsi Klasik

- Uji Normalitas
4
Series: Residuals
Sample 2011 2021
Observations 11
3

Mean -1.43e-15
Median -7.11e-07
2 Maximum 1.10e-05
Minimum -9.59e-06
Std. Dev. 6.76e-06
Skewness 0.279951
1 Kurtosis 2.018995

Jarque-Bera 0.584770
0 Probability 0.746481
-1.0e-05 5.0e-11 1.0e-05

- Uji Multikolonieritas
Dependent Variable: LOGPDRB
Method: Least Squares
Date: 02/20/23 Time: 20:45
Sample: 2011 2021
Included observations: 11

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 6.908075 3.51E-05 196833.4 0.0000


LOGBPDD 0.999942 2.58E-06 387586.0 0.0000
LOGPD 1.41E-05 5.45E-06 2.591863 0.0320

R-squared 1.000000 Mean dependent var 13.59258


Adjusted R-squared 1.000000 S.D. dependent var 0.945070
S.E. of regression 7.55E-06 Akaike info criterion -20.52187
Sum squared resid 4.57E-10 Schwarz criterion -20.41335
Log likelihood 115.8703 Hannan-Quinn criter. -20.59027
F-statistic 7.83E+10 Durbin-Watson stat 2.599002
Prob(F-statistic) 0.000000

- Uji Autokolerasi
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 2.849354 Prob. F(2,6) 0.1349


Obs*R-squared 5.358351 Prob. Chi-Square(2) 0.0686
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 02/20/23 Time: 20:50
Sample: 2011 2021
Included observations: 11
Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.15E-05 3.05E-05 0.706849 0.5062


LOGBPDD -3.36E-06 2.57E-06 -1.309340 0.2383
LOGPD 1.17E-07 4.56E-06 0.025539 0.9805
RESID(-1) -0.437189 0.401977 -1.087597 0.3185
RESID(-2) 0.574238 0.400341 1.434372 0.2015

R-squared 0.487123 Mean dependent var -1.43E-15


Adjusted R-squared 0.145205 S.D. dependent var 6.76E-06
S.E. of regression 6.25E-06 Akaike info criterion -20.82595
Sum squared resid 2.34E-10 Schwarz criterion -20.64509
Log likelihood 119.5427 Hannan-Quinn criter. -20.93996
F-statistic 1.424677 Durbin-Watson stat 1.568047
Prob(F-statistic) 0.332060

- Uji Regresi Linear Berganda


Date: 02/20/23 Time: 20:37
Sample: 2011 2021
Included observations: 11

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 6.908075 3.51E-05 196833.4 0.0000


LOGBPDD 0.999942 2.58E-06 387586.0 0.0000
LOGPD 1.41E-05 5.45E-06 2.591863 0.0320

R-squared 1.000000 Mean dependent var 13.59258


Adjusted R-squared 1.000000 S.D. dependent var 0.945070
S.E. of regression 7.55E-06 Akaike info criterion -20.52187
Sum squared resid 4.57E-10 Schwarz criterion -20.41335
Log likelihood 115.8703 Hannan-Quinn criter. -20.59027
F-statistic 7.83E+10 Durbin-Watson stat 2.599002
Prob(F-statistic) 0.000000

Anda mungkin juga menyukai