Anda di halaman 1dari 15

Nama : AGUS TRIADI AKBAR

NIM : 01021282025105

Kelas : Seminar Teori Ekonomi (A) INDRALAYA

PENGERTIAN TEORI PERMINTAAN

Dalam ilmu ekonomi secara umum, pengertian permintaan adalah sebuah keinginan
seseorang atau yang disebut sebagai konsumen terhadap berbagai barang tertentu yang
diperlukan maupun diinginkannya.

Permintaan juga dapat didefinisikan sebagai sejumlah produk barang maupun jasa yang
merupakan berbagai barang ekonomi yang akan dibeli oleh konsumen dengan harga tertentu
yang ada pada suatu waktu maupun periode waktu tertentu dengan jumlah tertentu.

Teori permintaan adalah teori yang menjelaskan sifat hubungan antara jumlah barang
yang diminta/dibeli oleh masyarakat dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Permintaan
seseorang atau sebuah masyarakat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.

BEBERAPA PENENTU PEMINTAAN

Permintaan seseorang atau sesuatu masyarakat kepada sesuatu barang ditentukan banyak
faktor. Di antara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah seperti yang dinyatakan di bawah
ini:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain
3. Pendapatan rumah tangga
4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat (UMR)
5. Ekspetasi
6. Jumlah penduduk
7. Ramalan keadaan yang akan mendatang (Inflasi)

1
HARGA DAN PERMINTAAN

Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu barang
dengan tingkat harganya. Hukum Permitaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang
menyatakan: makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap
barang tersbutI. Sebaliknya, makin tinggi harga barang tersebut maka makin sedikit pula
permintaan akan barang tersebut.

RUMUS FUNGSI PERMINTAAN

Rumus dari fungsi permintaan ini sendiri bisa dilihat seperti berikut ini:

Qd = a – bPd atau Pd = -1/b (-a + Qd)

Di mana:
a & b =Merupakan suatu Konstanta, b Perlu bernilai negatif b = ∆ Qd / ∆ Pd
Pd = merupkan suau Harga pada barang per unit yang dibutuhkan
Qd = Merupakan jumlah unit barang yang diperlukan Dengan Syarat, P ≥ 0 ≥ 0, dan dPd / dQ
& lt ; 0

KURVA PERMINTAAN

Kurva Permintaan didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambarkan sifat


hubungan antara harga sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang yang diminta oleh pembeli.

Figure 1. Kurva Permintaan


2
Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri atas ke kanan
bawah. Kurva yang demikian disebabkna oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang
dimnta yang mempunyai sifat hubungan yang terbalik. Kalau satu variabel naik (misalnya harga)
maka variabel yang lainnya akan turun (misalnya jumlah barang yang diminta)

EFEK FAKTOR BUKAN-HARGA TERHADAP PERMINTAAN

Hukum permintaan tertuama memperhatikan sifat hubungan anatara harga sesuatu barang
dengan jumlah barang yang diminta. Sedangkan dalam kenyataan sebenarnya-seperti sudah
dinyatakan sebelum ini- banyaknya permintaan terhadap sesuatu barang juga ditentukan oleh
banyak faktor lain. Oleh sebab itu, untuk melengkapi analisis mengenai teori permintaan, adalah
perlu untuk menganalisis bagaimana faktor pernting lainnya dapat mempengaruhi permintaan.

Harga Barang -Barang Lain

Hubungan anatara sesuatu barang dengan berbagai jenis-jenis barang lainnya dapat
dibedakan kepada tiga golongan, yaitu:(i) barang lain itu merupakan barang pengganti, (ii)
barang lain itu merupakan barang pelengkap, dan (iii) kedua barang tidak mempunyai kaitan
sama sekali (barang netral)

Pendapatan Para Pembeli

Pendapatan para pembeli merupakan faktor yang sangat pernting dalam menentukan
corak permintaan terhadap berbagai jenis barang. Perubahan perndapatan selalu menimbulkan
perubahan terhadap permintaan berbagai jenis barang. Berdasarkan sifatnya yang berlaku apabila
pendapatan berubah, berbagai barang dapat dibedakan menjadi empat golongan: barang inferior,
barang esnsial, barang normal dan barang mewah

Barang Inferior

Barang inferior adalah barang yang banyak diminta oleh orang-orang yang berpendapatan
rendah. Kalau pendapatan bertambah tinggi maka permintaan terhadap barang-barang yang
tergolong barang inferior akan berkurang. Para pembeli yang mengalami kenaikan pendapatan
akan mengurangi pengeluarannya terhadap barang-barang inferior dan mengantikannya dengan
barang yang lebih baik mutunya.

Barang Esensial
3
Barang esensial adalah barang yang sangat penting artinya dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari. Biasanya barang itu terdiri dari kebutuhan pokok masyarakat seperti makanan dan
pakaian yang utama. Perbelanjaan seperti ini tidak berubah walaupun pendapatan meningkat.

Barang Normal

Suatu barang dinamakan barang normal apabila ia mengalami kenaikan dalam permintaan
sebagai akibat dari kenaikan pendapatan. Kebanyakan barang yang ada dalam msayarakat
termasuk dalam golongan ini. Beberapa contohnya adalah pakaian, sepatu, berbagai jenis
peralatan rumah tangga, dan berbagai jenis makanan.

Barang Mewah

Jenis-jenis barang yang dibeli orang apabila pendapatan mereka sudah relatif tinggi
termasuk kedalam golongan ini. Emas, intan mobil sedan dan juga perabot dan hiasan rumah
yang mahal.

BEBERAPA FAKTOR LAIN

Beberapa faktor penting yang dapat menentukan pergeseran kurva permintaan yaitu
antara lain: (i) distribusi pendapatan, (ii) cita rasa masyarakat, (iii) jumlah penduduk, (iiii)
ekspetasi. Sebagai berikut.

Distribusi Pendapatan

Distribusi pendapatan juga dapat mempengaruhi corak permintaan terhadap berbagai jenis
barang. Sejumlsh pendapatan masyarakat yang tertentu besarnya akan menimbulkan permintaan
masyarakat yang berbeda apabila pendapatan tersebut diubah corak distribusinya.

Cita Rasa Masyarakat

Cita Rasa masyarakat dapat mempengaruhi corak permintaan terhadap sesuatu barang.
Misalnya pada tahun 1970 saat itu brand mobil merek Jepang di Indonesia kurang dimintai tetapi
setelah beberapa dekade kemudian brand mobil milik Jepang lebih diminati oleh masyarakat
Indonesia terlebih lagi harga yang murah dan juga modelnya tidak kalah menarik dengan brand
mobil Eropa

4
Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk tidak sendirinya menyebabkan pertambahan permintaan. Tetapi


biasanyaa pertambahan penduduk diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan kerja

Ekspetasi

Perubahan perubahan yang diramalkan mengenai kondisi pada masa yang akan datang
misalnya pada tahun 2019 harga emas antan dunia mengalami depresiasi sebesar 10% tetapi pada
tahun 2020 para pengamat yakin harga emas antam dunian akan mengalami peningkatan yang
cukup pesat akibat adanya pengurangan pasokan emas di negara tersebut guna untuk memenuhi
simpanan negara. Akibat masyarakat memborong emas tersebut sebelum terjadinya kenaikan
harga di tahun 2020 nantinya.

PENGERTIAN TEORI PENAWARAN

Suatu permintaan belum merupakan syarat yang cukup untuk mewujudkan transaksi di
dalam pasar. Permintaan yang ada hanya dapat dipenuhi apabila para penjual dapat
menyediakan barang-barang yang dibutuhkan.

Perilaku penjual dalam menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Secara umum faktor-faktor tersebut antara lain adalah :

1. Harga barang itu sendiri


2. Harga barang lain (yang sejenis)
3. Biaya produksi
4. Teknologi

Untuk menganalisis penawaran, cara yang digunakan relatif sama dengan cara
dalam menganalisis permintaan. Misalnya faktor-faktor yang lain tidak berubah (cateris
paribus), maka terlebih dahulu diperhatikan pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang
yang ditawarkan penjual. Demikian pula selanjutnya untuk menganalisis faktor-faktor selain
harga terhadap penawaran.

5
RUMUS FUNGSI PENAWARAN

Untuk menghitung fungsi penawaran dan mencari persamaan kurvanya dapat melalui
rumus sebagai berikut:

P = a + bQ atau Q = a + bP

Di mana:
Q: jumlah barang yang diminta
P: harga barang per unit
a: angka konstanta
b: koefisien kecenderungan (positif karena hubungan penawaran bersifat berbanding lurus)

KURVA PENAWARAN

Kurva Penawaran adalah suatu kurva yang menunjukan hubungan antara harga dan
sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan.

Figure 2. Kurva Penawaran

Pada umumnya kurva penawaran menaik dari kiri bawah ke kanan atas, Berarti arah
pergenrakannya berlawanan dengan arah pergerakan kurva permintaan. Bentuk kurva penawaran
bersifat seperti itu karena terdapat hubungan positif di antara harga dan jumlah barang yang
ditawarkan, yaitu makin tinggi harga, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan.

6
HUBUNGAN ANTARA HARGA DAN PENAWARAN SERTA KURVA PENAWARAN

Harga barang selalu dipandang sebagai faktor yang sangat penting dalam
menentukan penawaran sehingga teori penawaran lebih terfokus pada hubungan antara
harga dengan jumlah barang yang ditawarkan. Untuk jelasnya maka perlu kiranya untuk
dikupas hubungan antara harga dengan penawaran seperti yang telah dinyatakan dalam hukum
penawaran. Hukum penawaran merupakan suatu pernyataan yang menjelaskan mengenai
sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Dalam hukum ini prinsipnya adalah bagaimana keinginan para penjual untuk
menawarkan barangnya apabila harganya tinggi dan bagaimana pula keinginan penjual
untuk menawarkan barangnya apabila harganya rendah. Hukum penawaran menyatakan bahwa
semakin tinggi harga suatu barang maka semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan.
Sebaliknya semakin rendah suatu barang maka akan semakin sedikit jumlah barang yang
ditawarkan.

PENGARUH FAKTOR SELAIN HARGA TERHADAP PENAWARAN

Selain ditentukan oleh barang itu sendiri juga ditentukan oleh beberapa faktor yang lain
selain harga. Untuk melengkapi analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
penawaran maka perlu pula diteliti peran faktor-faktor yang lain selain harga tersebut.

Harga barang lain yang sejenis

Pada kondisi riil di masyarakat, terdapat persaingan antar barang yang sejenis (pengganti)
yaitu antara satu produk dengan produk yang lain dalam memenuhi kebutuhan. Hal ini akan
berdampak pada persaingan di dalam penawaran suatu barang. Sebagai contoh, kenaikan
biaya produksi susu di luar negeri akan membawa akibat pada kenaikan harga susu yang
diimpor menjadi lebih mahal, sehingga konsumen susu di dalam negeri akan cenderung
untuk mengalihkan konsumsi susu pada susu yang berasal dari dalam negeri. Kenaikan
konsumsi susu yang berasal dari dalam negeri ini akan mendorong produsen dalam negeri
untuk meningkatkan atau menaikkan produksi dan penawaran susu.

7
Biaya Produksi

Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi merupakan pengeluaran


yang sangat penting dalam proses produksi. Pengeluaran tersebut mempunyai peranan yang
sangat besar dalam menentukan biaya produksi. Tanpa adanya kenaikan produktivitas dan
efisiensi, kenaikan harga dari faktor produksi akan mengakibatkan pada kenaikan biaya
produksi. Kenaikan harga untuk memperoleh faktor produksi sudah dapat dipastikan akan
mengurangi keuntungan mereka (perusahaan), sehingga penawaranpun cenderung akan
berkurang. Bahkan tidak menutup kemungkinan jika biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh faktor produksi lebih tinggi dari keuntungannya maka perusahaan tersebut akan
menutup usahanya.

Teknologi

Tingkat teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan


jumlah penawaran. Kenaikan produksi dan perkembangan ekonomi yang meningkat pada
umumnya dipengaruhi oleh teknologi yang semakin modern. Kemajuan teknologi bahkan
mampu untuk mengurangi biaya produksi, mempertinggi produktivitas, meningkatkan mutu
serta menciptakan barang baru.

KESEIMBANGAN HARGA / EQUILIBRIUM

Keseimbangan atau ekuilibrium pasar (en: market equilibrium) adalah suatu kondisi di
mana jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta. Pada titik ini
tidak ada kecenderungan perubahan harga (harga cenderung tetap). Apabila digambarkan ke
dalam grafik, titik keseimbangan adalah titik perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva
penawaran. Harga pada titik potong ini disebut dengan harga keseimbangan dan jumlah barang
pada titik potong ini disebut dengan jumlah barang keseimbangan

8
Figure 3. Keseimbangan Kurva Permintaan dan Kurva Penawaran

Harga suatu barang dan jumlah barang yang diperjualbelikan ditentukan oleh
permintaan dan penawaran barang tersebut. Inilah yang secara umum kita sebut dengan
pasar. Dengan kata lain, untuk menganalisis pasar maka perlu analisis permintaan dan penawaran
terhadap suatu barang yang ada. Keadaan di suatu pasar dikatakan dalam keseimbangan atau
equilibrium apabila jumlah barang yang ditawarkan pada harga tertentu adalah sama dengan
jumlah permintaan pada harga tertentu itu pula. Sehingga harga suatu barang dengan jumlah
barang yang diperjualbelikan dapat ditentukan dengan melihat keadaan keseimbangan
dalam suatu pasar. Cara yang biasa digunakan untuk melihat keseimbangan ini adalah
dengan menggunakan angka dan dapat pula dengan menggunakan penggabungan antara
kurva permintaan dan kurva penawaran seperti gambar di atas.

9
KETERKAITAN ANTARA TEORI PERMINTAAN DAN TEORI PRILAKU
KONSUMEN

Teori permintaan adalah teori yang menjelaskan sifat hubungan antara jumlah barang
yang diminta/dibeli oleh masyarakat dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Permintaan
seseorang atau sebuah masyarakat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Sedangkan, teori
perilaku konsumen adalah sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang atau suatu organisasi
berupa kegiatan mencari, membeli, menggunakan, menikmati, mengevaluasi serta melepas
produk yang telah mereka pakai atau nikmati (dikonsumsi) untuk melakukan kegiatan konsumsi
memenuhi kebutuhannya.

Keterkaitan antara teori permintaan dengan teori prilaku konsumen terdapat pada prilaku
konsumen yang cenderung berubah misalnya ketika harga barang x lebih mahal dari pada barang
y yang mengakibatkan penurunan permintaan akan barang x sedangkan permintaan barang y
akan naik, sifat konsumen yang berubah-berubah ini dapat mempengaruhi permintaan akan
sesuatu barang, hal ini sejalan dengan teori permintaan yang menggambarkan hubungan antara
harga sesuatu barang dengan jumlah permintaan akan suatu barang

Perilaku konsumen juga berlaku pada beberapa tahap, yaitu pada tahap awal sebelum
pembelian, saat pembelian dan setelah pembelian. Sebelum melakukan pembelian para
konsumen menggali informasi tentang produk yang mereka inginkan. sedangkan pada tahap
pembelian, konsumen akan melakukan transaksi dengan produsen, membayar produknya. Dan
pada tahap setelah pembelian, konsumen menggunakan dan menikmati produk yang dibelinya,
melakukan evaluasi serta melepas atau membuang produknya ketika mereka sudah bosan.

KETERKAITAN ANTARA TEORI PENAWARAN DAN TEORI PRODUKSI

Teori penawaran adalah teori yang menjelaskan sifat hubungan antara jumlah barang
yang ditawarkan/diproduksi oleh produsen terhadap berbagi faktor yang mempengaruhinya.
Berdasarkan pengertian dari teori penawaran tadi dapat disimpulkan bahwasannya teori
penawaran menggambarkan hubungan antara tingkat harga dengan jumlah barang yang
ditawarkan atau yang akan diproduksi. Sedangkan, pada Teori Produksi yang mana merupakan
salah proses yang penting dalam sebuah proses bisnis. Tanpa adanya proses produksi, konsumen
tidak akan bisa memanfaatkan nilai dari barang dan/atau jasa yang dibutuhkan. Agar proses

10
produksi dalam bisnis memberikan manfaat dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan,
produsen perlu untuk mengetahui teori produksi.

Proses produksi sendiri memerlukan sebuah teori agar produksi yang dilakukan oleh
perusahaan dapat berjalan dengan baik sehingga perusahaan yang menjalankan bisnis
mendapatkan keuntungan yang optimal, kualitas dan kuantitas produk terpenuhi, dan konsumen
merasa puas.

Konsep utama yang digunakan dalam teori produksi ini adalah


menghasilkan output semaksimal mungkin, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dengan
input tertentu. Dan menghasilkan sejumlah output yang ditargetkan dengan biaya produksi
seminimal mungkin. Jika kondisi tersebut tercapai, perusahaan dapat mencetak keuntungan yang
optimal.

11
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
MINYAK GORENG CURAH DI KOTA MEDAN

Minyak goreng merupakan salah satu bahan makanan pokok yang dikonsumsi oleh
seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Pada saat ini minyak goreng dipasarkan dalam dua bentuk,
yaitu secara curah dan dalam kemasan dengan merek/label tertentu. Meskipun minyak goreng
bermerek memiliki banyak keunggulan dan kian marak beredar di pasaran Kota Medan, namun
permintaan terhadap minyak goreng curah masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan minyak
goreng bermerek. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis (1) faktor – faktor yang
mempengaruhi permintaan minyak goreng curah di Kota Medan, (2) faktor – faktor yang
mempengaruhi penawaran minyak goreng curah di Kota Medan.

Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik pengambilan sampel aksidental


(accidental sampling) yaitu menentukan sampel berdasarkan orang yang ditemui secara
kebetulan atau siapa saja yang memenuhi kriteria. Sampel yang diteliti sebanyak 30 sampel
pembeli minyak goreng curah dan 30 sampel pedagang minyak goreng curah. Metode analisis
yang digunakan adalah regresi linier berganda.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Dari sisi permintaan secara serempak
jumlah permintaan minyak goreng curah dipengaruhi oleh harga beli konsumen, pendapatan rata-
rata per bulan, dan jumlah tanggungan. Secara parsial, variabel harga beli konsumen dan jumlah
tanggungan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan minyak goreng curah,
sedangkan pendapatan ratarata per bulan tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah
permintaan minyak goreng curah (2) Dari sisi penawaran secara serempak jumlah penawaran
minyak goreng curah dipengaruhi oleh harga beli pedagang, keuntungan, dan harga barang lain.
Secara parsial, variabel keuntungan berpengaruh nyata terhadap jumlah penawaran minyak
goreng curah, sedangkan harga beli pedagang dan harga barang lain tidak berpengaruh secara
nyata terhadap jumlah penawaran minyak goreng curah.

Sumber :

Shavana, BD, Darus, HMMB, & ... (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran minyak goreng curah di kota Medan.

12
SUPPLY AND DEMAND DYNAMICS OF THE OIL MARKET: A SYSTEM
DYNAMICS APPROACH

Harga minyak merupakan faktor penentu dari hampir semua perekonomian. Hal ini
disebabkan oleh fakta bahwa minyak adalah bahan bakar fosil yang paling banyak digunakan,
mengisi jantung sebagian besar perekonomian dengan energi yang dilepaskan dari
pembakarannya. Banyak proyek di perusahaan yang berhubungan dengan energi bergantung
pada harga minyak.

Metodologi dinamika sistem dengan fasilitasnya yang unik, membuktikan dirinya sebagai
pendekatan yang sangat berhasil dalam memodelkan perubahan pasar, khususnya, untuk pasar
yang faktor-faktor nonkonvensional dan perilakunya dapat mempengaruhi pasar. dalam model
ini, nilai permintaan dan penawaran minyak global yang diharapkan mempengaruhi harga
minyak dunia. Nilai dari variabel-variabel tersebut secara dinamis ditentukan dengan
menggunakan tren faktor pasar yang mendasarinya serta data kualitatif di pasar, seperti peristiwa
di Timur Tengah, laporan tentang pasar saham China, laporan tentang keputusan OPEC atau
laporan bank dunia tentang berbagai variabel prediktif.

Dalam makalah ini, peneliti mengusulkan model revisi pasokan dan permintaan minyak
global berdasarkan metodologi dinamika sistem. Penelitit ingin menyelidiki efek dari variabel
tidak konvensional pada harga minyak, banyak di antaranya umumnya diabaikan dalam model
pasar minyak tradisional. Variabel-variabel ini adalah variabel ekspektasi yang dibentuk
berdasarkan tren yang diharapkan dari faktor penentu utama pasar. peneltiti memodelkan harga
minyak untuk mengikuti perkiraan rasio pasokan terhadap permintaan minyak global, bukan nilai
aktualnya

Peneliti mendapati bahwa harga minyak mengikuti perkiraan rasio pasokan terhadap
permintaan minyak global, bukan nilai aktualnya. Yaitu, berdasarkan peristiwa yang terjadi di
kedua sisi pasar, apakah penawaran atau permintaan atau tidak, pengaruh peristiwa tersebut
dikuantifikasi dan selanjutnya, variabel terkait diinisialisasi dengan nilai yang tepat. Hal itu pada
gilirannya mempengaruhi tren penawaran atau permintaan yang diharapkan, yang pada akhirnya
membentuk harga minyak. Untuk simulasi, peneliti mempertimbangkan peristiwa tahun 2015
dan menganalisis peristiwa yang terjadi pada tahun 2015 termasuk laporan pertumbuhan
ekonomi China, konflik di kawasan Timur Tengah, perubahan pasokan minyak AS dan berbagai
13
peristiwa lainnya yang membentuk model peneliti. Hasil peneliti membuktikan adanya efisiensi
model dalam memprediksi tren harga, penawaran dan permintaan.

Sumber:

Rafieisakhaei, MH, Barazandeh, B, & Moosavi, AB (2016). Supply and Demand Dynamics of
the Oil Market: A System Dynamics Approach, he 34th International Conference of the
System Dynamics Society.

14
Referensi

Shavana, BD, Darus, HMMB, & ... (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran minyak goreng curah di kota Medan.

Rafieisakhaei, MH, Barazandeh, B, & Moosavi, AB (2016). Supply and Demand Dynamics of
the Oil Market: A System Dynamics Approach, he 34th International Conference of the
System Dynamics Society.

Sukirno, S (1994). Pengantar teori ekonomi makro. Penerbit Raja Grafindo, Jakarta

15

Anda mungkin juga menyukai