OLEH:
AISYA SYORAYA RACHMAN
B1A117172
1. PERMINTAAN
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga
selama periode waktu tertentu. Singkatnya, permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang
diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu
dan dalam periode tertentu. Berikut ini merupakan konsep permintaan:
a. Jumlah barang yang diminta merupakan jumlah yang diinginkan. Hal ini menunjukkan
banyaknya barang yang ingin dibeli konsumen berdasarkan harga barang tersebut, harga barang
lain, pendapatan, dan selera.
b. Keinginan konsumen untuk membeli barang desertai dengan kemampuan untuk membeli. Jadi,
merupakan permintaan efektif.
c. Jumlah barang yang diminta dinyatakan dalam satuan tertentu.
Tabel di atas menggambarakan bahwa kurva permintaan memiliki kemiringan (slope) negatif
atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah barang
yang diminta bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus). Berikut adalah kurva permintaan Buah
Jeruk :
Untuk menentukan fungsi permintaan atau persamaan kurva penawaran dapat dicari dengan
menggunakan rumus:
Contoh:
Jika harga barang Rp80,00 per unit, maka jumlah permintaan 10 unit. Dan jika harga barang
Rp60,00 per unit, maka jumlah permintaan 20 unit. Tentukan persamaan fungsi permintaan dan
gambarkan kurvanya!
Jawab:
Dik :
P2 = 60P1 = 80
Q2 = 20 Q1 = 10
Penye:
Jadi, fungsi permintaannya adalah Q = 50 – ½ P
Untuk menggambar grafik fungsi permintaan,caranya dengan menentukan titik potong terhadap
sumbu P dan sumbu Q, yaitu:
a. memotong sumbu P, syaratnya Q = 0, maka
0 = 50 – ½ P
½ P = 50
P = 100
b. memotong sumbu Q, syaratnya P = 0, maka
Q = 50 – ½ (0) Q = 50
c. grafiknya
Jadi Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga
selama periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan adalah harga,
pendapatan, harga barang lain, selera, dll. Adapun bunyi hokum permintaan adalah sebagai
berikut : “Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia
diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia
diminta”. Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai :“Suatu kurva yang menggambarkan
sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta
para pembeli”. Adapun factor-faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran kurva permintaan
adalah rata-rata pendapatan konsumen, ukuran pasar, harga dan ketersediaan produk-produk
yang berkaitan, selera, dll. Dimana fungsi permintaan sesuai dengan hukum permintaan yang
menyatakan bahwa "bila harga naik maka jumlah permintaan turun, dan bila harga turun maka
jumlah permintaan naik".
ELASTISITAS PENAWARAN
Menurut Hanafie (2010), dalam ilmu ekonomi istilah penawaran (supply) mempunyai arti
jumlah dari suatu barang tertentu yang mau dijual pada berbagai kemungkinan harga, dalam
jangka waktu tertentu, ceteris paribus. Penawaran menunjukkan jumlah (maksimum) yang mau
dijual pada berbagai tingkat harga atau berapa harga (minimum) yang masih mendorong penjual
untuk menawarkan berbagai jumlah dari suatu barang. Hubungan antara harga per satuan dan
jumlah yang mau dijual dirumuskan dalam hukum penawaran: ceteris paribus, produsen atau
penjual cenderung menghasilkan dan menawarkan lebih banyak pada harga yang tinggi daripada
pada harga yang rendah.
Transaksi di pasar tidak terwujud bila hanya ada permintaan dari pihak pembeli saja. Permintaan
dapat terwujud apabila ada barang-barang dan jasa yang disediakan penjual (penawaran).
Dengan demikian, bila ada permintaan dan penawaran terjadilah transaksi di pasar.
Dalam kegiatan ekonomi, produsen memproduksi barang/jasa namun tidak digunakan untuk
keperluan sendiri melainkan untuk dijual kepada konsumen dengan tujuan memperoleh laba atau
atau keuntungan. Inilah yang dinamakan dengan penawaran. Penawaran menunjukkan jumlah
barang dan jasa yang ditawarkan produsen kepada konsumen pada berbagai tingkat harga dan
waktu tertentu.
Penawaran adalah "sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual (produsen) pada
berbagai tingkat harga dan dalam waktu tertentu (per hari, per minggu, per tahun)".
Seperti dalam permintaan menurut ekonomi mikro dijelaskan bahwa penawaran juga dapat
digolongkan menjadi penawaran perorangan dan penawaran pasar.
Penawaran perorangan ialah penawaran yang dilakukan oleh seorang penjual dalam menawarkan
berbagai jumlah barang pada berbagai tingkat harga.
Penawaran pasar ialah keseluruhan penawaran yang didapat dari penjumlahan penawaran
perorangan suatu barang atau jasa pada berbagai tingkat harga.
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada
berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran
:
Hukum penawaran menjelaskan bahwa jumlah barang yang ditawarkan berbanding sejajar
dengan tingkat harga. Artinya, jika harga barang naik, maka jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan akan naik juga. Sebaliknya, jika harga turun, maka jumlah penawaran barang dan
jasa akan turun juga.
Dari hukum penawaran sangat jelas bahwa harga dan jumlah penawaran berkorelasi positif. Jadi
barang dan jasa yang ditawarkan pada suatu waktu tertentu akan sangat tergantung pada tingkat
harganya. Pada kondisi dimana faktor-faktor lain tidak berubah. Jika barang dan jasa naik, maka
penjual cenderung menjual barang dan jasa dalam jumlah yang lebih banyak. Dan sebaliknya,
jika barang dan jasa harganya turun, maka penjual cenderung menurunkan jumlah barang dan
jasa yang ditawarkannya.
Seperti hukum Permintaan ukum Penawaran pada hakikatnya juga merupakan hipotesis yang
menyatakan bahwa :
"Hubungan antara barang yang ditawarkan dengan harga barang tersebut dimana hubungan
berbanding terbalik yaitu: ketika harga meningkat atau naik, maka jumlah barang yang
tawarkan akan Meningkat dan sebaliknya apabila harga barang turun maka jumlah barang
yang ditawarkan akan menurun".
“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan
oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah
barang tersebut yang ditawarkan”.
Hukum penawaran menyatakan bahwa hubungan antara harga barang/jasa dan jumlah yang
ditawarkan positif. Artinya, jika harga naik, jumlah yang ditawarkan juga naik. Demikian pula
sebaliknya jika harga turun, jumlah yang ditawarkan juga mengalami penurunan dengan syarat
ceteris paribus, yaitu faktor-faktor lain dianggap konstan.
Secara eksplisit, hukum penawaran menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat harga suatu
barang, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh pengusaha (ceteris paribus).
Untuk memahami hukum penawaran tersebut di atas, lihat contoh berikut ini tentang table data
penawaran terhadap harga gitar.
Daftar penawaran yang gambaran yang menunjukan jumlah penawaran pada berbagai tingkat
harga.
Kurva penawaran adalah kurva/grafik yang menggambarkan pola hubungan antara jumlah
barang/jasa yang diproduksi atau dijual produsen dengan tingkat harga.
Fungsi Penawaran adalah suatu fungsi yang menyatakan hubungan antraharga dengan jumlah
barang/jasa yang diproduksi atau dijual produsen, jika variabel lain konstan [ceteris paribus].
Keterangan :
T = Teknologi.
A = Kondisi alam.
Asumsi : hanya variabel harga barang tersebut [P] yang diperhatikan sedangkan variabel lain
dianggap konstan [ceteris paribus], sehingga formula di atas menjadi: Qs = f (P) atau P = f (Qs).
Fungsi Penawaran dapat dituliskan dalam beberapa bentuk fungsi, yaitu sebagai:
1. Nilai-nilai q dan p yang berlaku adalah positif (q dan p > 0), terletak di kuadran I, pada
interval tertentu dan kontinu. [Kurva di kuadran selain kuadran I digambarkan berupa
garis putus-putus].
2. Antara variabel q dan varabel p berlaku hubungan 1-1, dalam arti pada harga tertentu
hanya ada satu jumlah barang/jasa yang diproduksi/dijual oleh produsen.
3. Kurva Penawaran merupakan suatu garis dari kiri bawah ke kanan atas (naik) secara
monoton sehingga Kurva Penawaran mempunyai slope positif.
Sebagai Fungsi Eksplisit. Contoh: p = 2q + 4 => Titik kritis: (0, 4) dan (-2,0).
Sebagai Fungsi Invers. Contoh: q = ½p – 2 => Titik kritis: (-2, 0) dan (0,4).
Contoh: p = (15)/(10-q) => Titik potong dengan sumbu p: (0, 1½) dan titik potong dengan sumbu
q: (~, 0), asimtot datar: q = ~ dan p = 0, dan asimtot tegak: p = ~ dan q = 10. Nilai q dan p yang
berlaku q > 0 dan p > 1½.
Menurut Daniel (2004), perubahan pada penawaran bisa terjadi karena adanya pengaruh dari
beberapa faktor, diantaranya adalah teknologi, harga input, harga produksi komoditas lain,
jumlah produksi, dan harapan produsen.
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi penawaran produk pada suatu pasar di antaranya
sebagai berikut :
2. Kemajuan Teknologi
Apabila terjadi perubahan atau peningkatan pada teknologi dalam proses produksi maka akan
terjadi perubahan pada produksi yang cenderung meningkat pula. Penggunaan teknologi baru
tersebut menuntut perubahan pada biaya produksi yang biasanya relatif lebih tinggi. Apabila
produksi meningkat karena perubahan teknologi berarti penawaran pun akan meningkat.
Kemajuan teknologi dapat meningkatkan kapasitas produksi. Hal ini akan memengaruhi
besarnya jumlah barang yang ditawarkan di pasar. Seorang pengrajin sepatu sebelum adanya
mesin dapat menghasilkan sepatu 250 pasang seminggu, tetapi ketika menemukan mesin yang
dapat memproduksi sepatu 1.000 pasang dalam seminggu, jumlah penawaran pun bertambah.
Biaya yang digunaka untuk produksi artinya biaya yang dikeluarkan untuk membuat barang atau
jasa.
Apabila harga suatu komoditas di pasaran cenderung naik, maka banyak petani yang
mengusahakan komoditas tersebut. Jumlah produsen bertambah, maka produksi yang ditawarkan
akan meningkat.
Petani sering berspekulasi mengenai perkembangan harga produksi di pasaran. Hal ini dapat
dapa dilakukan berdasarkan pada pengalaman, terpengaruh petani lain, atau karena pemberitaan.
Ramalan petani dan pilihan yang diambilnya akan mempengaruhi luas tanam yang ujungnya
adalah berpengaruh pada produksi dan penawaran komoditas yang diusahakan.
6. Adanya Tingkat Persaingan
Semakin tinggi persaingan suatu barang karena semakin banyaknya produsen maka jumlah
penawaran pun semakin banyak. Banyaknya produsen yang memproduksi dan menawarkan
barang.
Menurut Firdaus (2008), penawaran yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor
– faktor yang memengaruhinya disebut fungsi penawaran. Persamaan matematis yang
menjelaskan hubungan antara tingkat penawaran dengan faktor – faktor yang memengaruhi
penawaran adalah sebagai berikut.
dimana :
Skedul penawaran dapat diartikan sebagai suatu daftar biasanya dalam bentuk tabel yang
menunjukkan tentang jumlah barang dan jasa yang ditawarkan pada tingkatan harganya.
Harga dalam Rupiah Penawaran, dalam Unit
100.000 1000
80.000 800
60.000 400
40.000 400
20.000 200
Sedangkan Kurva penawaran atau supply curve adalah kurva yang menggambarkan hubungan
antara harga dengan jumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada masing-masing tingkat
harga. Sudah menjadi sifat produsen atau penjual bahwa bila harga naik, mereka akan menambah
jumlah barang yang dijual dan sebaliknya.
Sehingga bentuk kurva penawaran adalah miring membentuk lereng dari kiri bawah ke kanan
atas atau dari kanan atas ke kiri bawah, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah.
Dalam kurva penawaran perlu dibedakan antara dua pengertian yaitu penawaran dan jumlah
barang yang ditawarkan. Penawaran berarti keseluruhan kurva penawaran. Adapun jumlah
barang yang ditawarkan berarti jumlah barang yang ditawarkan pada suatu tingkat harga tertentu.
1. Kurva Penawaran
Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai :
“Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan
jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.
Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply
bergeser ke kiri atas.
Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas.
Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.
Kurva Penawaran (Supplay)
Menurut Haryati (2007), kurva penawaran adalah kurva yang menghubungkan titik – titik
kombinasi antara harga dengan jumlah barang yang diproduksi atau ditawarkan. Kurva
penawaran merupakan garis pembatas jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga
tertentu. Pada tingkat harga yang ditentukan, penjual bersedia menawarkan lebih sedikit tetapi
penjual tidak mau menawarkan lebih banyak. Penjual bersedia menerima harga yang lebih tinggi
bagi suatu jumlah tertentu, tetapi penjual tidak bersedia menawarkan jumlah itu dengan harga
yang lebih rendah. Konsep ini sering disebut dengan kesediaan minimum penjual menerima
harga (willingness to accept).
Perubahan harga barang, faktor selain harga tidak berubah (ceteris paribus) menyebabkan
perpindahan di sepanjang kurva atau menggambarkan perubahan jumlah yang ditawarkan. Hal
ini disebabkan karena perubahan harga hanya akan mempengaruhi jumlah yang ditawarkan atau
hanya akan merubah titik-titik kombinasi antara harga dengan jumlah yang ditawarkan.
Sedangkan perubahan variabel selain harga akan mengakibatkan pergeseran kurva penawaran,
artinya perubahan faktor tersebut akan menyebabkan penambahan atau pengurangan jumlah
barang yang ditawarkan pada tingkat harga yang sama.
Oleh karenanya kenaikan harga faktor produksi menggeser kurva penawaran ke kanan.
Pergeseran kurva menunjukkan adanya pergeseran keseluruhan kurva penawaran. Ini
mengendung arti adanya perubahan dalam jumlah yang ditawarkan pada tiap tingkat harga
produk. Perpindahan sepanjang kurva menunjukkan adanya perubahan jumlah yang ditawarkan
sebagai respon atas terjadinya perubahan harga produk.
Bentuk kurva penawaran dapat bergeser ke kanan jika jumlah barang yang diproduksi melimpah
karena kemajuan teknologi atau karena laba yang diinginkan. Sebaliknya kurva penawaran
bergeser ke kiri jika jumlah produksinya menurun, seperti ditunjukkan dalam gambar di bawah.
Referensi :
https://niaas8.wordpress.com/2010/05/13/kurva-permintaan-dan-penawaran/
https://chandrapamungkas.wordpress.com/2011/04/05/permintaan-penawaran-hukum-
permintaan-dan-penawaran-harga-keseimbangan/
http://www.plengdut.com/fungsi-permintaan-dan-penawaran/736
https://andreabelle.wordpress.com/2009/10/01/pergeseran-kurva-penawaran-dan-permintaan-
supply-and-demand/
Danniel, Moehar. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.
Firdaus, Muhammad. 2008. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukirno, S, 2011, “Mikroekonomi Teori Pengantar”, PT Raja Grafindo Persada, Edisi Ketiga,
Cetatakan Ke 26, Jakarta.
http://artonang.blogspot.co.id/2016/05/ilmu-
ekonomi.htmlhttp://artonang.blogspot.co.id/2018/05/pengertian-penawaran-
supplay.htmlhttp://artonang.blogspot.co.id/2018/05/hukum-penawaran-legal-of-supplay.html
Ahman, H., E., Rohmana, Y., 2007,”Ilmu Ekonomi Dalam PIPS”, Edisi Kedua, Cetakan
Pertama, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
Soediyono R., Pengantar Ekonomi Mikro; Perilaku Harga dan Konsumen, seri diktat kuliah,
Penerbit Gunadarma, 1993,
http://artonang.blogspot.co.id/2018/05/kurva-penawaran-dan-pergeseran-
kurva.htmlhttp://artonang.blogspot.co.id/2018/05/faktor-yang-mempengaruhi-penawaran.html
Suparmoko, Pengantar Ekonomika Mikro, BPFE Yogyakarta, 2000.
Farid Wijaya, Teori ekonomi makro, BPFE. UGM, Yogyakarta 1999.