Anda di halaman 1dari 7

PENGANTAR EKONOMETRIKA

DISUSUN OLEH

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mandala Jember


2017
PENGANTAR EKONOMETRIKA

Ekonometri sebagai integrasi dari ilmu ekonomi, statistik dan matematika


telah menampakkan peranannya dalam penelitian penelitian empiris bidang
ekonomi. Peranannya itu menjadi semakin menonjol dewasa ini seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menjawab tantangan
permasalahan yang semakin kompleks dan bersifat multidimensional. Metodologi
ekonometrika telah berkembang dengan pesat akhir-akhir ini, dimana
perkembangan itu didukung oleh berbagai fasilitas lainnya seperti komputer dan
tentu saja karena perkembangan dari ilmu ekonomi, statistik dan matematika itu
sendiri.
Penggunaan ekonometrika telah sedemikian luas sehingga hamper semua
jurnal, tesis, disertasi dan bahkan skripsi dalam ekonomi memakai ekonometri
sebagai salah satu alat yang digunakan. Sementara itu dalam prakteknya,
ekonometri terutama dipakai di bank sentral, oleh tim ekonomi pemerintah untuk
melakukan perencanaan dan analisis kebijakan ekonomi dan juga oleh dunia
usaha untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan. Selain di bidang moneter,
ekonometrika jug sudah banyak dipakai diberbagai bidang ekonomi lain dan juga
bisnis dan manajemen, seperti mikroekonomi, marketing dan finance.
Ekonometrika merupakan salah satu alat analisis penting di bidang
ekonomi. Dalam analisis ekonometrika, ketersediaan data yang sesuai sangat
mempengaruhi hasil analisis yang diperlukan. Data untuk pekerjaan ekonometrika
terdiri dari tiga jenis, yaitu data time series atau runtun waktu, cross section, dan
data panel. Data time series merupakan sekumpulan observasi dalam rentang
waktu tertentu. Data ini dikumpulkan dalam interval waktu secara kontinu,
misalnya data mingguan, data bulanan, data kuartalan, dan data tahunan. Data
cross section merupakan data yang dikumpulkan dalam kurun waktu tertentu dari
sampel. Data panel merupakan gabungan antara data time series dan data cross
section (Widarjono, 2007).
Ekonometrika memberikan muatan empiris (berdasarkan observasi atau
eksperimen) terhadap hampir semua ilmu ekonomi. Jika dalam studi atau
eksperimen kita menemukan bahwa ketika harga satu unit barang/jasa naik
sebesar satu dolar dan jumlah permintaan turun, katakanlah, 100 unit, maka kita
bukan hanya menegaskan kaidah tentang permintaan, melainkan dalam proses
tersebut kita juga memberikan taksiran angka-angka mengenai hubungan antara
kedua variable (harga dan jumlah permintaan atau kuantitas).

Secara sederhana ekonometrika dapat di definisikan sebagai suatu analisis


kuantitatif dari fenomena ekonomi yang aktual berdasarkan pada pengembangan
secara bersama dari teori dan pengamatan, yang dihubungkan dengan metode-
metode penarikan kesimpulan yang sesuai. Dengan demikian ekonometrika dapat
di pandang sebagai integrasi dari ilmu ekonomi, matematika, dan statistika yang
bertujuan untuk menghasilkan nilai-nilai numerik mengenai hubungan parameter
ekonomi (seperti misalkan elastisitas, propensitas, nilai-nilai marginal) dan
menguji atau membuktikan teori-teori ekonomi. Hal ini merupakan suatu bentuk
khusus dari analisis dan penelitian ekonomi, dimana teori ekonomi umum
dirumuskan dalam bentuk-bentuk matematik, kemudian dikombinasikan dengan
pengukuran empirik dari penomen aekonomi. Berawal dari hubungan-hubungan
teori ekonomi, kemudian kita menyatakan hubungan tersebut dalam bentuk
matematik (merumuskan dalam model matematik) agar hubungan itu dapat di
ukur, lalu kita gunakan metode khusus, yang disebut sebagai metode
ekonometrika, agar memperoleh nilai-nilai numerik berupa koefisien-koefisien
dari hubungan ekonomi tersebut.
Adapun tiga tujuan ekonometrika, yaitu analisis struktural, peramalan dan
evaluasi kebijakan. Studi ekonometrika tidak harus mencakup ketiga tujuan
tersebut akan tetapi dapat mencakup salah satu tujuan tersebut tergantung pada
bahan material yang tersedia dan tujuan studi ekonometrika.
Analisis struktural adalah penggunaan penaksiran model ekonometrik
untuk mengukur besaran kuantitatif hubungan variabel-variabel ekonomi' Analisis
struktural juga memfasilitasi perbandingan beberapa teori pada fenomena yang
sama. Analisis struktural bertujuan memahami ukuran kuantitatif, pengujian dan
validasi hubungan ekonomi. Misalnyam pengukuran hubungan antara inflasi dan
tingkat pengangguran. Philltps curve terah mendorong berbagai pengembangan
teori pengangguran.
Peramalan adalah penggunaan penaksiran model ekonometrik untuk
memprediksi nilai kuantitatif dari variabel di luar data yang diamati. Peramalan
didasarkan atas aksi, misarnya, pemberian bahan baku dan tenagakerja dalam satu
perusahaan berdasarkan atas peramalan penjualan periode berikutnya.
Evaluasi kebijakan adalah penggunaan penaksiran model ekonometrik
untuk memilih beberapa alternatif kebijakan. salah satu pendekatan eksplisit
adalah maksimisasi fungsi tujuan dengan memilih kebijakan tertentu. cara
pendekatan rain adalah dengan simurasi berbagai alternatif kebijakan dan
membuat peramalan bersyarat dari nilai masa datang variabel yang relevan.
Ketiga tujuan utama dari moder ekonometrik tersebut saring berhubungan.
Anarisis strukturar menggunakan penaksiran moder eko- nometrik' peramalan
menggunakan analisis struktural, dan evaruasi kebijakan menggunakan moaer
ekonometrik dengan peramaran ber_ syarat atau condittonal forecast. Dalam
model ekonometrik variabel di sebelah kiri persamaan lazim disebut variabel
endogen, dan variabel di sebelah kanan persamaan lazim disebut variabel
eksogen. Penjelasan variabel dalam model ekonometrik akan dijelaskan pada
bagian berikutnya. Beberapa contoh studi ekonometrika sederhana, antara
lain: Kurva permintaan dan elastisitas harga permintaan.
Kurva permintaan individu konsumen dirumuskan daram bentuk fungsi, e
=Q (P), di mana e dan p masng-masing adalah kuantitas permintaan dan harga.
Konsep kurva permintaan daram contoh moder di atas dijelaskan oleh besaran
elastisitas harga permintaan, yaitu rasio relative perubahan jumrah yang diminta
amrat perubahan harga. Hipotesis permintaan menjeraskan bahwa erastisitas harga
permintaan mempunyai tanda negatif, artinya peningkatan harga jual akan
menurunkan jumlah yang diminta. Berapa besar perubahan jumlah yang diminta
akibat perubahan harga memerrukan pengukuran dengan model ekonometrik.
Ekonometri memberikan muatan empiris (yaitu berdasarkan observasi atau
eksperimen) terhadap hampir semua ilmu ekonomi. Jika dalam suatu studi atau
eksperimen kita menemukan bahwa ketika harga satu unit barang/jasa naik
sebesar satu dolar dan jumlah permintaan turun, katakanlah, 100 unit, maka kita
bukan hanya menegaskan kaidah tentang permintaan, melainkandalam proses
tersebut kita juga memberikan taksiran angka-angka mengenai hubungan antara
kedua variable (harga dan jumlah permintaan atau kuantitas).
Langkah awal adalah mencari teori ekonomi yang cocok dengan topik
yang ingin dipelajari. Kemudian membuat 2 hipotesis yang saling berbeda yakni
seperti HO dan H1. Untuk mengetahui pengaruh kedua variabel, itu dapat
ditentukan berdasarkan hipotesis yang lebih dominan. Bagaimana kita
menentukan hipotesis mana yang lebih dominan? Maka inilah yang menjadi
pertanyaan empiris.
Mengumpulkan data
Untuk keperluan empiris, kita perlu informasi kuantitatif tentang kedua
variable. Ada 3 jenis data yang umumnya tersedia untuk keperluan analisis
empiris.
Menentukan Model Matematis untuk Teori Tersebut
Untuk mengetahui pengaruh kedua variabel, kita perlu menggambarkan
data keduanya ke dalam diagram pencar (scatter diagram atau scattergram).
Dengan diagram pencar tersebut, kita bisa korelasi kedua variabel apakah positif
atu negatif.
Kemudian selanjutnya kita membuat taksiran awal dan membuat model
matematis
sederhananya.
Menentukan Model Statistic, atau ekonometri, dari Teori Tersebut
Model matematis murni yang dirumuskan pada langkah sebelumnya tidak
selalu benar adanya. Model semacam itu mengasumsikan suatu hubungan yang
pasti (deterministik)antara kedua variabel tersebut. Padahal dalam kenyataan
sering hubungan variabel tidak pasti atau bersifat statistik. Oleh karena hal di atas,
maka kemungkinan pengaruh semua variabel lain dimasukkan ke model
matematis tadi (sehingga menjadi model statistik). Semua pengaruh variabel lain
diwakilkan dengan variabel u untuk menyatakan faktor kesalahan
acak atau gangguan acak. Model yang sudah ditambah dengan faktor variabel lain
itu merupakan model statistic atau empiris atau ekonometri. Persamaan (model)
itu merupakan salah satu contoh model regresi linear dan inilah yang menjadi
topik utama pembahasan. Dalam model ini terdapat 2 variabel yakni variabel tak
bebas (dependentvariabel),variabel yang berada di sisi kiri dan variabel
bebas (independent variabel), variabel yang berada di sisi kanan atau variabel
yang bersifat menjelaskan (explanatoryvariable). Dalam regresi ada
hubungan sebab akibat. Apakah ini berarti bahwa kedua variabel pada model
ekonometri memiliki hubungan sebab-akibat; dalam hal ini variable independent
merupakan faktor penyebab variabel independent sedangkan variable dependent
merupakan faktor akibat?Tidak selalu demikian keadaannya. Sebagaimana
diuraikan oleh Kendall dan Stuart, Suatu hubungan statistik, betapapun kuat dan
meyakinkan, tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat : gagasan kita
tentang hubungan sebab akibat tentulah berasal dari luar ilmu statistic, yaitu pada
intinya berasal dari beberapa teori yang ada. Jika hubungan sebab-akibat tidak
dapat ditentukan, maka lebih tepat bila kita menyebutnya sebagai hubungan
prediktif: Berdasarkan nilai variabel independent tertentu, dapatkah kita
memprediksi besarnya variabel dependent?
Menaksir Parameter-parameter dari Model Ekonometri yang Dipilih
Berdasarkan data yang ada bagaimana kita menaksir parameter-parameter
dari model ekonometrika tadi, dalam hal ini bagaimana kita memperoleh angka-
angka (hasil taksiran) dari kedua parameter ini? Ini akan menjadi focus bahasan
di Bagian II, dimana kita mengembangkan metode yang cocok, terutama
metode kuadrat terkecil biasa (ordinary least-square/OLS). Dengan OLS kita
mendapat persamaan yang masih merupakan taksiran dari model sebelumnya. Ini
ditandai dengan ^ pada variabel dependentnya. Taksiran
atas disebut sisa atau residual. Garis regresi yang ditaksir, menyatakan
hubungan antara variabel independent rata-rata dan variabel dependent.
Memeriksa Kecocokan Model : Pengujian Spesifikasi Model
Perlu kita ingat lagi bahwa regresi tidak menjelaskan hubungan sebab-
akibat; teori yang relevan haruslah menentukan apakah salah satu atau lebih
variabel bebas memiliki hubungan dengan variabel tidak bebas. Pada tahap ini
kita akan membuat regresi linear berganda dan kemudian juga membuat
penaksiran empiris atas model yang ada pada langkah sebelumnya menggunakan
metode OLS. Maka model mana yang akan kita pilih, model pada langkah yang
ke-6 ini atau model yang pada langkah ke-5 tadi? Karena model persamaan pada
langkah ke-6 ini telah mencakup model yang ada pada langkah sebelumnya, maka
kita pilih model pada langkah ke-6 ini. Lalu kita akan berhenti sampai mana?
Variabel-variabel lain bisa jadi tersedia, namun kita mungkin tidak ingin
memasukkan semua variabel tersebut ke dalam model karena tujuan
pengembangan model ekonometri bukan untuk menangkap realitas secara
keseluruhan, melainkan hanya segi-segi yang penting saja. Bila kita memasukkan
semua variabel yang mungkin ke dalam model regresi, model tersebut akan
menjadi susah dipakai dan sangat tidak praktis. Model yang dipilih akhirnya
haruslah yang merupakan replica yang cukup masuk akal dari realitas yang
sesungguhnya.
Menguji Hipotesis yang Dihasilkan dari Model
Setelah akhirnya berhasil menetapkan sebuah model, kita mungkin ingin
melakukanpengujian hipotesis. Dalam hal ini, kita mungkin ingin mengetahui
apakah model yang ditaksir masuk akal dari sisi ilmu ekonomi dan apakah hasil
yang diperoleh cocok dengan teori ekonomi yang mendasarinya.
Menggunakan Model untuk Melakukan Prediksi atau Peramalan
Model yang kita taksir akan kita gunakan untuk prediksi atau peramalan.
Nantinya kita akan dapat membandingkan nilai prediksi dengan nilai aktual yang
tersedia. Selisih antara kedua nilai tersebut menyatakan kesalahan prediksi. Tentu
kita akan berusaha agar kesalahan prediksi itu sekecil mungkin.
Sejak ditemukan pada tahun 1930-an ilmu ekonometrika telah mendorong
perkembangan teori murni, baik dari sudut pandang matis maupun penafsiran
empiris terhadap hubungan-hubungan ekonomi. Peranan ekonometri terutama
pada penafsiran empiris, dan penerapan matematis pada teori ekonomi sekarang
disebut ilmu ekonomi matematik. Muncul anggapan yang keliru bahwa
ekonometri sama dengan penerapan matematik dalam ilmu ekonomi.
Ekonometrika tidak sama dengan ilmu ekonomi matematik, juga tidak sama
dengan statistic ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai