Disusun Oleh:
Nama. : Agnes monica br silitonga
Nim : 1954201048
Dosen Pengampu : Ir. Rini Nizar,MP
Faklutas Pertanian
Tahun Pelajaran
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
Y = C + GFCF + I + (X-M)
Y (Income) = PDRB Produksi
C (Consumption) = Konsumsi akhir
GFCF (Gross Fixed Capital Formation) = Pembentukan Modal Tetap
Bruto
Δ Inventori = Perubahan Inventori
X = Ekspor
M = Impor
2. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA
Perencanaan pembangunan ekonomi, memerlukan bermacam data
statistik sebagai dasar berpijak dalam menentukan strategi kebijakan, agar
sasaran pembangunan dapat dicapai dengan tepat. Strategi dan kebijakan
yang telah diambil pada masa-masa lalu perlu dimonitor dan dievaluasi
hasil-hasilnya. Berbagai data statistik yang bersifat kuantitatif diperlukan
untuk memberikan gambaran tentang keadaan pada masa yang lalu dan
masa kini, serta sasaran-sasaran yang akan dicapai pada masa yang akan
datang.
Pada hakekatnya, pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha
dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,
memperluas lapangan kerja, memeratakan distribusi pendapatan
masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan melalui
pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan
tersier. Dengan perkataan lain arah dari pembangunan ekonomi adalah
mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik, disertai dengan tingkat
pemerataan yang sebaik mungkin.
Untuk mengetahui tingkat dan pertumbuhan pendapatan masyarakat,
perlu disajikan statistik Pendapatan Nasional/Regional secara berkala,
untuk digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan nasional atau
regional khususnya di bidang ekonomi. Angka-angka pendapatan
nasional/regional dapat dipakai juga sebagai bahan evaluasi dari hasil
pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan oleh berbagai pihak, baik
pemerintah pusat/daerah, maupun swasta.
Kegunaan Produk Domestik Regional Bruto
Data pendapatan nasional adalah salah satu indikator makro yang
dapat menunjukkan kondisi perekonomian nasional setiap tahun. Manfaat
yang dapat diperoleh dari data ini antara lain adalah:
1. PDRB harga berlaku (nominal) menunjukkan kemampuan sumber daya
ekonomi yang dihasilkan oleh suatu wilayah. Nilai PDRB yang besar
menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga
sebaliknya.
2. PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap kategori dari tahun
ke tahun.
3. Distribusi PDRB harga berlaku menurut lapangan usaha menunjukkan
struktur perekonomian atau peranan setiap kategori ekonomi dalam suatu
wilayah. Kategori-kategori ekonomi yang mempunyai peran besar
menunjukkan basis perekonomian suatu wilayah.
4. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan
PNB per satu orang penduduk.
5. PDRB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui
pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu wilayah.
Angkatan kerja yaitu penduduk yang berada pada usia produktif untuk
bekerja. Sehingga angkatan kerja adalah seluruh penduduk pada usia
produktif untuk melakukan pekerjaan.
angkatan kerja adalah jumlah penduduk yang bekerja ditambah dengan
jumlah pengangguran.
2.5 Pengangguran.
Pengangguran adalah sebutan untuk angkatan kerja (penduduk berumur
15-65 tahun) yang tidak bekerja sama sekali atau sedang mencari
pekerjaan. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu
rumah tangga, siswa sekolah SMP, SMA, mahasiswa perguruan tinggi,
dan sebagainya yang karena suatu hal tidak/belum membutuhkan
pekerjaan. Pengangguran biasanya disebabkan karena jumlah angkatan
kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada.
Jasa Keuangan dan Asuransi 274 892.94 268 339.68 263 956.21 244 070.26 232 117.40
Real Estate 310 205.02 306 307.36 291 372.33 279 637.45 259 680.91
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan 495 692.15 499 508.87 470 283.10 462 772.37 453 292.52
dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 166 959.61 163 106.23 153 918.48 146 178.43 138 629.80
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 86 144.26 76 722.84 68 318.61 64 599.91 59 966.23
Jasa Lainnya 133 374.59 165 728.68 150 678.03 136 521.79 123 565.67
50 639 47 724 46 073 43 840 41 164
PDRB
749.95 108.46 490.31 641.91 867.70
PDRB ADHB LAPANGAN USAHA PELALAWAN
60000000
50000000 50639749.95
47724108.46
46073490.31
43840641.91
41164867.7
40000000
PERIODE
PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU
30000000
20000000
10000000
angkatan kerja
2020 2017
25% 25%
2019 2018
25% 25%
Kesimpulan; Angkatan Kerja Pada tahun (2017) Sebesar 68,06% (2018) Sebesar
69,51% (2019 )69,17% (2020)68,21% Adanya kenaikan dan penurunan Angkatan
Kerja Pada tahun 2017-2020 .
3.5 Tabel.Pengangguran PELALAWAN 2017-2020 (persen).
pengangguran
2017
18%
2020
30%
2018
27%
2019
25%
Interest
Kelompok Bank Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah Rate
Working
Group Of Bank Capital Investment Consumption Total Persen
Bank Umum
Komersial 34581087 43174481 35637023 113392592
Bank Umum
Komersial 29216481 42242749 34309553 105768783
120000000 114398357
106774548
100000000
80000000
60000000
40000000
20000000
2019 2020
0
1 2
3.6 .Grafik.Kredit Perbankan dan tingkat bunga di Provinsi Riau menurut Jenis
Penggunaan, 2019-2020 (Juta Rupiah).
Kesimpulan:
Pada tahun 2019 Investasi Bank Umum Komersial dan BPR Rural 42.365.796 (juta rupiah)
Sedangkan Tahun 2020 43.297.528 (juta rupiah) Adanya kenaikan jumlah investasi sebesar 931.732
(rupiah) Sedangkan tingkat bunga pada tahun 2019 sebesar 9,90% tahun 2020 sebesar 8,80% adanya
penurunan dari segi tingkat bunga sebesar 1,1%.
3.6.Tabel APBD Provinsi Riau 2019 (Rupiah
Kabupaten/Kota 2019
Regency/Municipalit
y Pendapatan Belanja
Revenues Expenditures
Kuantan Singingi 1 521 239 948 407,34 1 552 165 324 167,36
Indragiri Hulu 1 667 380 277 860,61 1 636 099 373 814,34
Indragiri Hilir 2 009 010 470 891,34 1 983 886 222 421,94
Rokan Hulu 1 734 815 365 605,66 1 731 040 022 187,96
Rokan Hilir 2 105 341 316 201,42 2 032 998 232 254,77
Kepulauan Meranti 1 179 280 568 095,59 1 206 584 262 781,95
APBD (Rupiah)
24.4
24.35
24.3
24.2
24.1
24
23.9
23.9
23.8
23.7
23.6
Pendapatan Belanja
Kesimpulan; APBD Provinsi Riau 2019 Selama Setahun, Pendapatan Provinsi Riau
Rp,24.354.485.498.559,60(Rupiah) Sedangkan Belanja Provinsi Riau Rp,23.897.923.771.457,80
(Rupiah), Pendapatan Bersih Provinsi Riau Sebesar Rp,456.561.727.102(Rupiah).
https://pelalawankab.bps.go.id/site/resultTab
https://pelalawankab.bps.go.id/subject/154/produk-domestik-regional-bruto--
pengeluaran-.html#subjekViewTab5
https://pelalawankab.bps.go.id/subject/52/produk-domestik-regional-bruto--
lapangan-usaha-.html#subjekViewTab5
https://pelalawankab.bps.go.id/subject/6/tenaga-kerja.html#subjekViewTab5
https://pelalawankab.bps.go.id/subject/6/tenaga-kerja.html#subjekViewTab5
https://riau.bps.go.id/publication.html?Publikasi%5BtahunJudul
%5D=&Publikasi%5BkataKunci%5D=riau+dalam+angka&Publikasi
%5BcekJudul%5D=0&yt0=Tampilkan
https://www.bi.go.id/id/statistik/sdds/Default.aspx
https://riau.bps.go.id/subject/13/keuangan.html#subjekViewTab3