Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KESENJANGAN


PENDAPATAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2015-2020

RESKIKA RAHMADANI

111911178/2D33

PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA

POLITEKNIK STATISTIKA STIS

2021
1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator yang dapat dilihat
berdasarkan pendapatan rill perkapita dengan jangka panjang dengan tujuan
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan dilihatnya pertumbuhan ekonomi
meningkat serta meratanya distribusi pendapatan. Karena Indonesia merupakan
negara berbasis kepulauan maka terdapat beberapa hambatan dalam pemerataan
pembangunan di setiap daerah.
Skema pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah perlu untuk diterapkan
agar pertumbuhan dan pembangunan ekonomi saling berkaitan satu sama lain. Oleh
karenanya, diperlukan peran pemerintah untuk mendukung kualitas dan kapasitas
pembangunan ekonomi suatu daerah dengan hak dasar kondisi yang dimliki pada
setiap daerah/provinsi.
Pembangunan daerah jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi daerahnya perlu
diperhatikan peningkatan PDRB karena sangat berpengaruh dalam mewujudkan
standar pembangunan manusia dengam indikator yang telah ditetapkan yaitu
indikator komposit antara lain indeks kesehatan, pendidikan dan standar hidup
layak.
Pertumbuhan ekonomi mempunyai hubungan yang positif terhadap IPM dan hal
tersebut sangat sensitif bila dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi karena apabila
semakin tinggi akan meningkatkan IPM semakin tinggi pula. Namun kesenjangan
ekonomi antar daerah berpengaruh negatif terhadap kesenjangan masyarakat.
Berdasarkan uraian tersebut, dengan melihat adanya hubungan antara pertumbuhan
ekonomi, kesenjangan pendapatan, dan kesenjangan masyarakat sesuai dengan apa
yang dinyatakan pada penelitian sebelumnya, maka penelitian ini berusaha
mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan pendapatan terhadap
kesejahteraan masyarakat di provinsi Sulawesi Selatan selama kurung waktu 2015-
2019.
1.2 Identifikasi Masalah
Pertumbuhan ekonomi pada suatu daerah akan dilanjutkan dalam peningkatan
kesejahteraan pendapatan. Indonesia sebagai sebuah negara dimana pembangunan
ekonomi nasionalnya pada hakikatnya memiliki salah satu tujuan yaitu memajukan

2
kesehateraan masyarakat. Suatu tingkatan dalam pembangunan manusia dapat
mempegaruhi indeks indikator IPM dalam mengelola sumber daya dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi .Tabel di bawah ini akan memperlihatkan
angka IPM Provinsi Sulawesi Selatan dalam kurun waktu 2015-2019.
Tabel IPM dan Pertumbuhan
Perkembangan dan Pertumbuhan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015-2019

Tahun IPM Pertumbuhan

2015 69.15% -

2016 69.76% 0.88%

2017 70.34% 0.83%

2018 70.90% 0.79%

2019 71.66% 1.07%

2020 71.93% 0.37%

Sumber : BPS Sulalwesi Selatan

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa, Provinsi Sulawesi Selatan


merupakan salah satu wilayah yang cukup meningkatkan kriteria IPM. Terlihat pada
tahun 2015 capaian IPM Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 69.15% dan pada tahun
2020 capaian tersebut meningkat menjadi 71.93%. Tetapi dalam periode waktu 2015-
2020 pertumbuhan IPM di Provinsi Sulawesi Selatan masih naik turun atau sering
terjadi perubahan dengan jangkauan yang tidak terlalu tinggi. Rata-rata pertumbuhan di
Sulawesi Selatan sangatlah rendah yaitu < 2% hal itu ditindaklajuti dengan penambahan
mmodal dalam pengembangan mutu manusia secara bertahap agar IPM bisa meningkat
sesuai tujuan daerah.

Pembangunan secara signifikan tidaklah merata secara permanen karena ada


beberapa daerah yang pemeraatan disribusinya kurang dan akan berpengaruh buruk
terhadap pertumbuhan dan kesenjangan pendapatan. Maka dari itu mengakibatkan
suatu wilayah mengalami tingkat kesejahteraan masyarakat kurang perthatian
diakibatkan distribsi pendaptannya tidak memadai. Berikut tabel di bawah ini mengenai
kesenjangan pendapatan yang dapat diukur dengan Gini Ratio di Provinsi Sulawesi
Selatan dalam kurun waktu 2015-2020.

3
Tabel Gini Ratio

Gini Ratio Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015-2020

Tahun Gini Ratio

2015 0.424

2016 0.426

2017 0.407

2018 0.400

2019 0.390

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Selatan

Berdasarkan data di atas, capaian gini ratio Provinsi Sulawesi Selatan sangat
berbanding jauh dengan capaian yang ada di pulau Jawa. Dengan data tersebut dapat
dilihat bahwa tren mengalami penurunan, dan pada tahun 2015 gini ratio Provinsi
Sulawesi Selatan sekitar 0.424 dalam kurun waktu empat tahun menurun menjadi 0.390.

Pertumbuhan ekonomi mempunyai hubungan positif terhadap IPM, hal berarti


pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi maka akan meningkatkan IPM. Adapun
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kesenjangan


Pendapatan ?
2. Bagaimanakah pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kesejahterann
Masyarakat ?
3. Bagaimankah pengaruh Kesenjangan Pendapatan terhadap Kesejahterann
Masyarakat ?
4. Apakah Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan Pendapatan berpengaruh
terhadap Kesejahteraan Masyarakat ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini, adalah sebagai berikut :

4
1. Mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap Kesenjangan
pendapatan.
2. Mengetahui pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kesejahteraan
Masyarakat.
3. Mengetahui pengaruh Kesenjangan Pendapatan terhadap Kesejahteraan
Masyarakat.
4. Mengetahui Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan Pendapatan
berpengaruh terhdap Kesejahteraan Masyarakat.
1.4 Keterbatasan Penelitian

Tingkat analisis penelitian ini adalah beberapa daerah di provinsi


Sulawesi Selatan berdasarkan hasil publikasi BPS tahun 2015-2020. Unit
observasi dalam penelitian ini adalah kesejahteraan masyarakat di provinsi
Sulawesi Selatan tahun 2015-2020. Mengingat terdapat bnyak faktor-faktor yang
memengaruhi tingkat kesejahteraan dan mempertimbangkan data publikasi
tahun 2020 yang tersedia, maka penelitian ini tidak mengkaji dan menganalisis
semua faktor penyebab yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat di
Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2015-2020. Penelitian ini dibatasi oleh variabel-
variabel sosial dan ekonomi untuk mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi
tingkat kesejahteraan masyarakat, yaitu pertumbuhan ekonomi, Indeks
Pembangunan Manusi dan kesenjangan pendapatan.

1.5 Sistematika Penulisan


Pada penulisan proposal ini, sistematika penulisan yang digunakan adalah :

Bagian awal memuat Halaman Sampul dan Halaman judul.

Bagian Isi terdiri dari tiga bab yaitu Bab Pendahuluan, Bab Kajian
Pustaka, dan Bab Metodologi.
Bab I Pendahuluan memuat lima sub bab yaitu : Latar Belakang,
Identifikasi Masalah, Tujuan Penelitian, Keterbatasan Penelitian, dan
Sistematika Penulisan.
Bab II Kajian Pustaka memuat empat sub bab yaitu : Landasan Teori,
Penelitian Terkait, Kerangka Pikir, dan Hipotesis Penelitian.
Bab III Metodologi memuat tiga sub bab yaitu : Ruang Lingkup
Penelitian, Metode Pengumpulan Data/Sumber Data, dan Metode Analisis.

5
Bagian Akhir memuat Daftar Pustaka .

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi sebagai suatu statistik dengan bentuk angka yang


menandakan kemajuan atau kemunduran perekonomian pada periode waktu
tertentu jika dibandingkan dengan periode waktu sebelumnya..

Dari beberapa pernyataan, maka kesimpulan yang dapat ditarik terkait


definisi pertumbuhan ekonomi adalah adanya perkembangan dalam kegiatan
perekonomian yang dapat dilihat pada kenaikan PDRB dalam kurun waktu
yang cukup dimana tidak memperhatikan besar kecilnya perkembangan
pertumbuhan penduduk serta perubahan sistematika ekonomi sudah
diketahui.

Salah satu alat untuk mengukur alat untuk laju pertumbuhan ekonomi
adalah. Laju pertumbuhan ekonomi diformulasikan sebagai berikut (Arsyad,
2010:24) :

Y t −Y t −1
¿= x 100 %
Y t −1

Keterangan :

Gt = Tingkat pertumbuhan ekonomi (%)

Yt = PDRB rill tahun t

Yt-1 = PDRB rill tahun sebelumnya

2.1.2 Kesenjangan Pendapatan (distribusi)

Distribusi pendapatan nasional membuktikan bahwa pemerataaan


klasifikasi suatu wilayah pada strata peduduk bagian pembangunan atau
pertumbuhan suatu wilayah yang lebih khususnya pada antar kabupaten/kota

6
memperlihatkan adanya kesenjangan pendapatan yang lumayan tinggi. Hal-hal
yang dikira mempengaruhi ialah pendapatan antar daerah yang bervarians
tinggi dengan melihat Indeks Gini (Gini Ratio).

2.1.3 Kesejahteraan Masyarakat

Perhitungan angka nasional (statistik) yang meramalkan kesejahteraan


masyarakat salah satunya adalah United Nations Development Program
(UNDP) tersebut dikenal dengan Human Development Index (HDI) atau Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). HDI merupakan perangkat yang digunakan
untuk mengukur tingkat kesejahteraan antar negara ataupun antar daerah
(Todaro, 2009:57). IPM dihitung dengan rumus :

IPM =√3 I kesehatan x I pendidikan x I pengeluaran x 100

2.1.4 Hubungan Kesenjangan Pendapatan dengan Kesejahteraan Masyarakat

Pembangunan wilayah untuk memperhatikan kesenjangan akan diukur


pada pembangunan ekonomi suatu daerah dimana kesenjangan ini disebabkan
adanya perbedaan kondisi geografis dan SDA. Terjadinya
kesenjangan/disparitas antar wilayah ini membawa implikasi terhadap tingkat
kesejahteraan masyarakat antarwilayah khususnya ketidakmerataan
kesenjangan pada distribusi pendapatan.

2.1.5 Hubungan Pertumbuhan ekonomi dengan Kesenjangan Pendapatan

Keterkaitan antara pertumbuhan dan kesenjangan dapat dinilai dengan


waktu jangka panjang karena dapat dilihat apakah berpengaruh positif. Jika hal
tersebut terjadi maka ketimpangan pembangunan semakin besar dan akan terus
menerus sampai pada waktu tertentu akan menurun jika sudah terdapat solusi
dalam menangani keterkaitan tersebut. Artinya tahap awal dalam pembagunan
harus dirancang sebaik mungkin agar kesenjangan dalam pendapatan tidak
menurun secara drastis .

2.1.6 Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dengan Kesejahteraan Masyarakat

Keterkaitan pertumbuhan ekonomi jika pendaptan masyarakat meningkat


akan terjadi pemenuhan kebutuhan lebih baik dan menunjukkan kondisi
pembangunan Indonesia meningkatkan berdasarkan laju pertumbuhan PDRB

7
yang nantinya akan mendorong untuk memenuhi kelengkapan fasilitas
khusunya kebutuhan masyarakat

2.2 Penelitian Terkait

Penelitian terkait pengaruh pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan pendapatan


terhadap kesejahteraan masyarakat kabupaten sidoarjo, dimana metode penelitian
ini menggunakan path analysis atau analisis jalur. Hasil pembahasan pada
penelitian ini ialah pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan pendapatan terhadap
kesejahteraan masyarakat hanya 35% sementara 65% dipengaruhi oleh faktor lain
(Friyatus, 2017).

Penelitian terkait pertumbuhan ekonomi dan IPM terhadap kemiskinan, dimana


metode penelitian ini regresi linear berganda, uji asumsi klasik dll. Hasil penelitian
secara simultan yaitu variabel independen berpengaruh signifikan terhadap tingkat
kemiskinan di NTT tahun 2020 (Aida dkk, 2020).

Penelitian terkait analisis pertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor yang


mempengaruhi ( Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah ), dimana metode
penelitian ini menggunakan analisis data (pooled data) sebagai alat pengolahan data
dengan menggunakan software eviews 6. Hasil pembahasan pada penelitian ini
bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah dipengaruhi variabel
angkatan kerja dan variabel investasi dan dinyatakan signifikan dan berpengaruh
positif (Eko. 2013).

Penelitian terkait pengaruh IPM terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali,


dimana metode analisis yang digunakan adalah metode asosiatif dan teknik analisis
regresi data panel dengan metode Pooled Least Suare. Hasil pembahasan penelitian
bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi indeks keshatan, indeks pendidikan dan
indeks daya beli masyarakat secara simultan dan signifikan, sedangkan perumbuhan
ekonomi Provinsi Bali tidak dipengaruhi secara parsial dan signifikan oleh indeks
kesehatan (Liya. 2014).

2.3 Kerangka Berpikir

8
Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa kesejahteraan masyarakat
dipengaruhi oleh beberapa variabel diantaranya pertumbuhan ekonomi dengan
indikator PDRB dan kesenjangan pendapatan dengan indikator Gini Ratio. Dari
uraian ini dapat dilihat dalam skematik diagram di bawah ini .

Pertumbuhan
Ekonomi
Kesejahteraan
Kesenjangan Masyaraat
Pendaptan

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis-hipotesis yang dirumuskan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. X1 :Pertumbuhan ekonomi diduga memiliki pengaruh negatif dan signifikan


terhadap kesejahteraan masyarakat di Provinsi Sulsel tahun 2016-2020.
2. X2 : Kesenjangan Pendapatan diduga memiliki pengaruh negatif dan
signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di Provinsi Sulsel tahun 2016-
2020.

9
BAB III
METODOLOGI

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui variabel-variabel yang memengaruhi


kesejahteraan masyarakat di provinsi Sulawesi Selatan dengan mengolah data sekunder.
Proposal penelitian ini cakupan datanya adalah time series dengan periode data yang
digunakan dari tahun 2015-2020. Proposal penelitian ini terdapat dua variabel yaitu
variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah tingkat kesejahteraan masyarakat, sedangkan untuk variabel independen yang
digunakan serta diduga mempengaruhi yaitu pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan
pendapatan.

3.2 Metode Pengumpulan Data/Sumber Data

3.2.1 Metode Pengumpulan Data

Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif merupakan sebuah


penelitian yang bertujuan ingin membuktikan hipotesis dengan melihat
penagruh yang diberikan dari sebuah variabel yang ditambahkan ke dalam
model terhadap variabel dependennya yang berakhir dengan penarikan
kesimpulan. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independent adalah
Pertumbuhan ekonomi dan Kesenjangan Pendapatan sedangkan variabel ialah
kesejahteraan masyarakat. Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sulawesi
Selatan.

Data penelitian yang diperoleh melalui data sekunder dari BPS. Data
yang telah dikumpulkan tersebut diolah menggunakan beberapa software
statistik seperti Microsoft Excel 365 dan SPSS 24. Kegiatan pengolahan data
yang menggunakan software Microsoft Excel 365 menyangkut pembuatan
analisis deskriptif. Sementara software SPSS 24 digunakan untuk pengolahan
analisis regresi linier berganda.

3.2.2 Sumber Data

Jenis Data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini ialah data sekunder
berbentuk time series pada tahun 2015-2020. Data tersebut diperoleh dari

10
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun perincian dari
data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Pertumbuhan Ekonomi
Data yang digunakan ialah Laju PDRB atas dasar harga konstan
2010 Provinsi Sulawesi Selatatan (persen). Laju PDRB
menggambarkan pertumbuhan nilai tambah barang dan jasa pada
sebuah wilayah periode waktu tertentu. Data yang dikumpulkan
berasal dari periode 2015-2020 yang bersumber dari web BPS
Sulawesi Selatan.
2. Kesenjangan Pendapatan
Aspek kesenjangan ekonomi dan indikator ekonomi untuk
mengukur tingkat kesenjangan ekonomi antara lain melihat Indeks
Gini (Gini Ratio). Sebagaimana diketahui, indeks Gini mengukur
distribusi pendapatan suatu wilayah. Data yang dikumpulkan berasal
dari periode 2015-2020 yang bersumber dari web BPS Sulawesi
Selatan.
3. Kesejahteraan Masyarakat
Sebuah indikator yang memberikan gambaran mengenai
penduduk disuatu wilayah yang dapat mengakses hasil
pembangunannya adalah IPM. Data yang digunakan berasal dari BPS
Sulawesi Selatan dengan periode tahun 2015-2020.
3.3 Metode Analisis
3.3.1 Analisis Deskriptif

Sebuah metode yang menggambarkan objek yang diteliti lewat sata


sampel tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum disebut dengan
metode analisis deskriptif (Sugiono, 2009). Dalam penelitian yang dilakukan
oleh peneliti, analisis deskriptif akan menggambarkan secara umum
mengenai kesejahteraan masyarakat yang terjadi pada provinsi Sulawesi
Selatan tahun 2015-2020 dan variabel penelitian terkait yang memengaruhi
yaitu pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan pendapatan.

3.3.2 Analisis Regresi Linear Berganda


3.3.2.1 Model Regresi Linear Berganda

11
Sebuah metode analisis data dalam statistika yang dipakai untuk
menduga atau meramalkan nilai peubah acak Y berdasarkan hasil
pengamatan pada beberapa peubah acak (X1,X2, …, Xn) disebut
dengan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi berfungsi
untuk mengetahui bentuk atau pola hubungan dari sebuah variabel
dependen dengan satu atau lebih variabel independen melalui suatu
model regresi.
Penelitian yang menggunakan satu variabel dependen dengan dua
atau lebih variabel independen disebut dengan analisis regresi linear
berganda.
Persamaan umum dari model regresi linear berganda dengan p-1
variabel bebas dituliskan sebagai berikut (Neter dkk,2005):
Yi=β 0+ β1 X i 1 + β 2 X i2 +…+ β p −1 X p−1 +ε i
Keterangan :
Yi : variabel dependen untuk observasi ke-I
Xp-1 : variabel independent ke-(p-1) untuk observasi ke-i
εi : error untuk observasi ke-i
β0 : intercept
β p−1: parameter koefisien regresi dari variabel independen ke-(p-1)
i : 1,2,…,n; dengan n = banyaknya unit observasi
p−1 : jumlah variabel independen atau bebas
3.3.2.2 Uji Asumsi Klasik
Untuk menguji apakah terjadi permasalahan asumsi klasik pada
data yang digunakan dalam penelitian. Adapun uji asumsi klasik
adalah sebagai berikut :
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data tersebut
sudah berada pada model regresi dengan variabel independen
dan variabel dependen sudah berdistribusi normal atau tidak.
Pada uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan
Metode Grafik apakah bersdistribusi linear atau tidak. Dapat
juga dengan uji KS one sample yaitu dengan ketentuan nilai
signifikansi 0.05 maka data memiliki distribusi normal.

12
2) Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah korelasi antar variabel bebas
pada model regresi berganda. Pemeriksaan awal dengan
mencari nilai korelasi antar variabel bebas atau dengan melihat
nilai VIF. Nilai VIF yang besar (>10) mengindikasikan adanya
multikolinieritas (Neter dkk, 2005).
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah model RLB
yang dibuat terdapat kesamaan varians atau residual antara
pengamatan satu dengan pengamatan lainnya. Terdapat
beberapa uji untuk menguji hal tersebut yaitu dengan uji
gleser, uji grafik plot, uji white dan lain-lain apabila tidak ada
pola yang sesuai atau jelas dan berada pada garis angka 0 pada
sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastis.
4) Uji Autokorelasi
Uji ini dilakukan agar mengetahui data yang time series
atau berkelanjutan dapat dilihat pada epsilon atau sisaan tidak
bebas pada observasi ke observasi lainnya karena model
regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi. Untuk
menguji hal tersebut dapat dilakukan denga salah satu uji yaitu
uji Run Test.
3.3.2.3 Pengujian Hipotesis
Setelah asumsi klasik terpenuhi, maka dilakukan beberapa
uji hipotesis, yaitu :
1) Uji Simultan (Uji F)
Uji simultan digunakan untuk menunjukkan
apakah keseluruhan variabel bebas berpengaruh secara
simultan terhadap variabel terikat. Apabila nilai Prob
(F-statistic) < 0.05 (α = 0.05) maka koefisien regresi
secara keseluruhan signifikan mempengaruhi variabel
terikat dan sebaliknya.
2) Uji parsial (Uji t)
Uji Parsial digunakan untuk menunjukkan apakah
tiap variabel bebas berpengaruh secara independen

13
terhadap variabel terikat. Apabila nilai Prob (t-
statistic) < 0.05 (α = 0.05) maka koefisien regresi
secara keseluruhan signifikan mempengaruhi variabel
terikat dan sebaliknya.
3) Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui nilai R square
(R2) atau R Square adjusted (R2adj). Nilai R2 atau R2adj
berada pada rentang antara 0 sampai dengan 1. Apabia
dari hasil pengjian diperoleh nilai atau R2 atau R2adj
kecil berarti kemampuan dari variabel independent
menggambarkan variasi variabel dependenmasih
terbatas atau tidak begitu baik. Pengujian yang
menghasilkan nilai R2 atau R2adj yang dekat dengan
angka 1 menunjukkan bahwa variabel-variabel
independen telah menggambarkan seluruh informasi
yang digunakan dalam meprediksi variasi dependen
dengan baik. (Ghozali, 2005 dalam Mulyono 2019).

14
DAFTAR PUSTAKA

Imam Ghazali, “ Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS “ Edisi Ketiga
(Semarang BP UNDIP 20

Mulyono. 2019. Analisis Uji Asumsi Klasik. Diakses dari Analisis Uji Asumsi Klasik
– Management (binus.ac.id)

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. Provinsi Sulawesi Selatan Dalam
Angka 2020. Sulawesi Selatan

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPENAS). 2013. Analisis


Kesenjangan Antar Wilayah 2013, Jakarta.

Sholihah, Fitriyatus. 2017. Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan


pendapatan terhadap kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sidoarjo. Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sidoarjo.

Devanty, Aida dkk. 2021. Pengaruh TPT, Pertumbuhan Ekonomi, dan IPM
Terhadap Kemiskinan Absolut di Provinsi NTT Tahun 2020”.

Santika, Lilya. 2014. Pengaruh Komponen Indeks Pembangunan Manusia terhadap


Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali. E-Jurnal EP Unud, 3 [3] : 106-114.

Pabudi, Eko Wicaksono. 2013. Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Faktor-Faktor


Yang Mempengaruhi (Studi kasus: Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah).
Diakses dari Account Suspended (undip.ac.id).

15

Anda mungkin juga menyukai