RESKIKA RAHMADANI
111911178/2D33
2021
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
kesehateraan masyarakat. Suatu tingkatan dalam pembangunan manusia dapat
mempegaruhi indeks indikator IPM dalam mengelola sumber daya dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi .Tabel di bawah ini akan memperlihatkan
angka IPM Provinsi Sulawesi Selatan dalam kurun waktu 2015-2019.
Tabel IPM dan Pertumbuhan
Perkembangan dan Pertumbuhan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015-2019
2015 69.15% -
3
Tabel Gini Ratio
2015 0.424
2016 0.426
2017 0.407
2018 0.400
2019 0.390
Berdasarkan data di atas, capaian gini ratio Provinsi Sulawesi Selatan sangat
berbanding jauh dengan capaian yang ada di pulau Jawa. Dengan data tersebut dapat
dilihat bahwa tren mengalami penurunan, dan pada tahun 2015 gini ratio Provinsi
Sulawesi Selatan sekitar 0.424 dalam kurun waktu empat tahun menurun menjadi 0.390.
4
1. Mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap Kesenjangan
pendapatan.
2. Mengetahui pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kesejahteraan
Masyarakat.
3. Mengetahui pengaruh Kesenjangan Pendapatan terhadap Kesejahteraan
Masyarakat.
4. Mengetahui Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan Pendapatan
berpengaruh terhdap Kesejahteraan Masyarakat.
1.4 Keterbatasan Penelitian
Bagian Isi terdiri dari tiga bab yaitu Bab Pendahuluan, Bab Kajian
Pustaka, dan Bab Metodologi.
Bab I Pendahuluan memuat lima sub bab yaitu : Latar Belakang,
Identifikasi Masalah, Tujuan Penelitian, Keterbatasan Penelitian, dan
Sistematika Penulisan.
Bab II Kajian Pustaka memuat empat sub bab yaitu : Landasan Teori,
Penelitian Terkait, Kerangka Pikir, dan Hipotesis Penelitian.
Bab III Metodologi memuat tiga sub bab yaitu : Ruang Lingkup
Penelitian, Metode Pengumpulan Data/Sumber Data, dan Metode Analisis.
5
Bagian Akhir memuat Daftar Pustaka .
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Salah satu alat untuk mengukur alat untuk laju pertumbuhan ekonomi
adalah. Laju pertumbuhan ekonomi diformulasikan sebagai berikut (Arsyad,
2010:24) :
Y t −Y t −1
¿= x 100 %
Y t −1
Keterangan :
6
memperlihatkan adanya kesenjangan pendapatan yang lumayan tinggi. Hal-hal
yang dikira mempengaruhi ialah pendapatan antar daerah yang bervarians
tinggi dengan melihat Indeks Gini (Gini Ratio).
7
yang nantinya akan mendorong untuk memenuhi kelengkapan fasilitas
khusunya kebutuhan masyarakat
8
Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa kesejahteraan masyarakat
dipengaruhi oleh beberapa variabel diantaranya pertumbuhan ekonomi dengan
indikator PDRB dan kesenjangan pendapatan dengan indikator Gini Ratio. Dari
uraian ini dapat dilihat dalam skematik diagram di bawah ini .
Pertumbuhan
Ekonomi
Kesejahteraan
Kesenjangan Masyaraat
Pendaptan
9
BAB III
METODOLOGI
Data penelitian yang diperoleh melalui data sekunder dari BPS. Data
yang telah dikumpulkan tersebut diolah menggunakan beberapa software
statistik seperti Microsoft Excel 365 dan SPSS 24. Kegiatan pengolahan data
yang menggunakan software Microsoft Excel 365 menyangkut pembuatan
analisis deskriptif. Sementara software SPSS 24 digunakan untuk pengolahan
analisis regresi linier berganda.
Jenis Data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini ialah data sekunder
berbentuk time series pada tahun 2015-2020. Data tersebut diperoleh dari
10
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun perincian dari
data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Pertumbuhan Ekonomi
Data yang digunakan ialah Laju PDRB atas dasar harga konstan
2010 Provinsi Sulawesi Selatatan (persen). Laju PDRB
menggambarkan pertumbuhan nilai tambah barang dan jasa pada
sebuah wilayah periode waktu tertentu. Data yang dikumpulkan
berasal dari periode 2015-2020 yang bersumber dari web BPS
Sulawesi Selatan.
2. Kesenjangan Pendapatan
Aspek kesenjangan ekonomi dan indikator ekonomi untuk
mengukur tingkat kesenjangan ekonomi antara lain melihat Indeks
Gini (Gini Ratio). Sebagaimana diketahui, indeks Gini mengukur
distribusi pendapatan suatu wilayah. Data yang dikumpulkan berasal
dari periode 2015-2020 yang bersumber dari web BPS Sulawesi
Selatan.
3. Kesejahteraan Masyarakat
Sebuah indikator yang memberikan gambaran mengenai
penduduk disuatu wilayah yang dapat mengakses hasil
pembangunannya adalah IPM. Data yang digunakan berasal dari BPS
Sulawesi Selatan dengan periode tahun 2015-2020.
3.3 Metode Analisis
3.3.1 Analisis Deskriptif
11
Sebuah metode analisis data dalam statistika yang dipakai untuk
menduga atau meramalkan nilai peubah acak Y berdasarkan hasil
pengamatan pada beberapa peubah acak (X1,X2, …, Xn) disebut
dengan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi berfungsi
untuk mengetahui bentuk atau pola hubungan dari sebuah variabel
dependen dengan satu atau lebih variabel independen melalui suatu
model regresi.
Penelitian yang menggunakan satu variabel dependen dengan dua
atau lebih variabel independen disebut dengan analisis regresi linear
berganda.
Persamaan umum dari model regresi linear berganda dengan p-1
variabel bebas dituliskan sebagai berikut (Neter dkk,2005):
Yi=β 0+ β1 X i 1 + β 2 X i2 +…+ β p −1 X p−1 +ε i
Keterangan :
Yi : variabel dependen untuk observasi ke-I
Xp-1 : variabel independent ke-(p-1) untuk observasi ke-i
εi : error untuk observasi ke-i
β0 : intercept
β p−1: parameter koefisien regresi dari variabel independen ke-(p-1)
i : 1,2,…,n; dengan n = banyaknya unit observasi
p−1 : jumlah variabel independen atau bebas
3.3.2.2 Uji Asumsi Klasik
Untuk menguji apakah terjadi permasalahan asumsi klasik pada
data yang digunakan dalam penelitian. Adapun uji asumsi klasik
adalah sebagai berikut :
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data tersebut
sudah berada pada model regresi dengan variabel independen
dan variabel dependen sudah berdistribusi normal atau tidak.
Pada uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan
Metode Grafik apakah bersdistribusi linear atau tidak. Dapat
juga dengan uji KS one sample yaitu dengan ketentuan nilai
signifikansi 0.05 maka data memiliki distribusi normal.
12
2) Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah korelasi antar variabel bebas
pada model regresi berganda. Pemeriksaan awal dengan
mencari nilai korelasi antar variabel bebas atau dengan melihat
nilai VIF. Nilai VIF yang besar (>10) mengindikasikan adanya
multikolinieritas (Neter dkk, 2005).
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah model RLB
yang dibuat terdapat kesamaan varians atau residual antara
pengamatan satu dengan pengamatan lainnya. Terdapat
beberapa uji untuk menguji hal tersebut yaitu dengan uji
gleser, uji grafik plot, uji white dan lain-lain apabila tidak ada
pola yang sesuai atau jelas dan berada pada garis angka 0 pada
sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastis.
4) Uji Autokorelasi
Uji ini dilakukan agar mengetahui data yang time series
atau berkelanjutan dapat dilihat pada epsilon atau sisaan tidak
bebas pada observasi ke observasi lainnya karena model
regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi. Untuk
menguji hal tersebut dapat dilakukan denga salah satu uji yaitu
uji Run Test.
3.3.2.3 Pengujian Hipotesis
Setelah asumsi klasik terpenuhi, maka dilakukan beberapa
uji hipotesis, yaitu :
1) Uji Simultan (Uji F)
Uji simultan digunakan untuk menunjukkan
apakah keseluruhan variabel bebas berpengaruh secara
simultan terhadap variabel terikat. Apabila nilai Prob
(F-statistic) < 0.05 (α = 0.05) maka koefisien regresi
secara keseluruhan signifikan mempengaruhi variabel
terikat dan sebaliknya.
2) Uji parsial (Uji t)
Uji Parsial digunakan untuk menunjukkan apakah
tiap variabel bebas berpengaruh secara independen
13
terhadap variabel terikat. Apabila nilai Prob (t-
statistic) < 0.05 (α = 0.05) maka koefisien regresi
secara keseluruhan signifikan mempengaruhi variabel
terikat dan sebaliknya.
3) Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui nilai R square
(R2) atau R Square adjusted (R2adj). Nilai R2 atau R2adj
berada pada rentang antara 0 sampai dengan 1. Apabia
dari hasil pengjian diperoleh nilai atau R2 atau R2adj
kecil berarti kemampuan dari variabel independent
menggambarkan variasi variabel dependenmasih
terbatas atau tidak begitu baik. Pengujian yang
menghasilkan nilai R2 atau R2adj yang dekat dengan
angka 1 menunjukkan bahwa variabel-variabel
independen telah menggambarkan seluruh informasi
yang digunakan dalam meprediksi variasi dependen
dengan baik. (Ghozali, 2005 dalam Mulyono 2019).
14
DAFTAR PUSTAKA
Imam Ghazali, “ Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS “ Edisi Ketiga
(Semarang BP UNDIP 20
Mulyono. 2019. Analisis Uji Asumsi Klasik. Diakses dari Analisis Uji Asumsi Klasik
– Management (binus.ac.id)
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. Provinsi Sulawesi Selatan Dalam
Angka 2020. Sulawesi Selatan
Devanty, Aida dkk. 2021. Pengaruh TPT, Pertumbuhan Ekonomi, dan IPM
Terhadap Kemiskinan Absolut di Provinsi NTT Tahun 2020”.
15