Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Badan Usaha Milik Negara yang merupakan salah satu pelaku kegiatan

ekonomi dalam perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi

memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional

guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh

UUD 1945. Berdasarkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun

2019, realisasi pendapatan dari kekayaan negara dipisahkan (KND) 2019 berupa

bagian pemerintah atas laba badan usaha milik negara (BUMN) tahun anggaran

(TA) 2019 senilai Rp. 50,63 triliun. Berikut 10 BUMN penyumbang pendapatan

negara.

Bank dapat dikatakan seperti jantung bagi sebuah negara terutama bagi

negara yang sedang berkembang. Sebagai penggerak ekonomi nasional suatu

negara maka bank akan lebih baik bagi suatu ekomoni apabila dalam keadaan sehat

begitu juga sebaliknya. Bank menerima simpanan uang dari masyarakat (dana pihak

ketiga) dalam bentuk tabungan, giro dan deposito. Selanjutnya dana tersebut dapat

dikembalikan dalam bentuk kredit kepada masyarakat. Perbankan di Indonesia pada

umumnya mengandalkan pendapatan bunga kredit sebagai pemasukan utama dalam

membiayai operasionalnya. Pada kenyataannya tidak semua kredit yang disalurkan

tersebut bebas dari risiko, dimana sebagian memiliki risiko yang cukup besar dan

dapat mengancam kesehatan bank.

Untuk melihat bagaimana perkembangan inflasi, suku bunga Bank

Indonesia dan kurs rupah terhadap Dollar US disajikan sebagai berikut:


Tabel 1.1
Perkembangan inflasi, suku bunga BI dan kurs
dari periode Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2019

Rasio
Tahun
Inflasi (%) Suku Bunga (%) NPL (%)
2015 3,35 7,50 4,39
2016 3,02 4,75 3,34
2017 3,61 4,25 2,65
2018 3,13 6,00 3,65
2019 2,72 5,00 2,75
https://www.bps.go.id

Rasio Pertumbuhan Ekonomi


8
7
6
5
4
3
2
1
0
2015 2016 2017 2018 2019

Inflasi (%) Suku Bunga (%) NPL (%)

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa inflasi, suku bunga Bank Indonesia

dan kurs rupiah terhadap Dollar US dari periode Tahun 2011 sampai dengan Tahun

2019 mengalami fluktuasi atau mengalmai perubahan yang bervariasi. Terutama

selama 2 tahun berturut-turut yaitu pada Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2014

tingkat inflasi, suku bunga Bank Indonesia dan kurs USD mengalami peningkatan

secara besamaan. Hal ini dikarenakan pada saat itu adanya kebijakan pemerintah

RI menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, dan kenaikan harga

BBM bersubsidi tersebut berdampak sangat besar pada inflasi, kebijakan suku

bunga Bank Indonesia dan valutaa kurs rupiah terhadap USD.

Anda mungkin juga menyukai