Anda di halaman 1dari 4

Analisis artikel berikut, beri opini anda mengenai kondisi ekonomi pada

artikel ini secara jelas!

2020 Berat! Ini Sederet Prediksi Ekonomi Indonesia Minus


Hendra Kusuma - detikFinance
Sabtu, 31 Okt 2020 11:00 WIB
0 komentar
SHARE URL telah disalin

Foto: Edi Wahyono

Jakarta -
1. Kementerian Keuangan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia minus
tahun ini. Prediksinya adalah pada kisaran minus 1,7% hingga minus 0,6%.

Opini :

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan pertumbuhan ekonomi hingga akhir
tahun akan berada di kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen. Proyeksi tersebut
lebih rendah jika dibandingkan dengan sebelumnya, yakni di kisaran minus 1,1 persen hingga
positif 0,2 persen. "Kementerian Keuangan merevisi forecast untuk September, sebelumnya
untuk tahun ini minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen. Forecast terbaru September untuk
2020 di minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers
APBN KiTa secara virtual, Selasa (22/9/2020).
Kemenkeu sedang mengupayakan untuk meningkatkan pertubuhan ekonomi agar bisa
mendekati angka 0 atau positif. Sumbangan terbesar untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi kita ialah dari investasi, konsumsi dan ekspor kita. Dan kemenkeu membuat Tema
kebijakan fiskal tahun 2021, yaitu Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi,
merefleksikan upaya Pemerintah bersama-sama dengan DPR RI untuk mengakselerasi
pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19.

2. IMF
International Monetary Fund (IMF) belum lama ini merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi
Indonesia. IMF meramal ekonomi nasional menjadi minus 1,5% di tahun 2020. Angka
tersebut lebih dalam dibandingkan proyeksi di Juni yang minus 0,3% sepanjang tahun ini.

Opini :

IMF memproyeksikan ekonomi dunia akan mengalami kontraksi 4,4 persen pada 2020,
menguat jika dibandingkan dengan proyeksi pada Juni lalu. Perbaikan kinerja tersebut
didorong oleh oleh pemulihan kinerja perekonomian di Amerika Serikat dan Eropa setelah
kebijakan isolasi atau lockdown dilonggarkan.

3. World Bank
Bank Dunia menerbitkan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi berada di level minus 1,6%
sampai minus 2%. Angka tersebut lebih dalam dari angka proyeksi yang diterbitkan pada Juli
tahun ini yaitu tidak ada pertumbuhan atau nol persen (0%).

Opini :

Bank lembaga di dunia memproyeksi, pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini akan
mengalami kontraksi atau tumbuh negatif.Ekonomi Senior Bank Dunia untuk Indonesia
Ralph Van Doorn pun menjelaskan, tertekannya kinerja perekonomian disebabkan oleh
pembatasan sosial bersaka besar (PSBB) yang berlaku sepanjang April dan Mei. Dia pun
mengatakan, jika PSBB berlangsung lebih lama, yaitu di kisaran empat bulan, pertumbuhan
ekonomi RI bisa lebih tertekan lagi, yaitu tumbuh negatif hingga 3,5 persen. Anjloknya
pertumbuhan ekonomi RI terjadi akibat perlambatan konsumsi rumah tangga karena
banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaannya atau menjadi korban dirumahkan dan
PHK. Serta akibat minimnya kegiatan ekonomi dan menurunnya kepercayaan konsumen.
Jika PSBB berakhir dan semuanya bisa kembali normal, kemungkinan ekonomi Indonesia
akan menuju 0 atau positif.

4. OECD
Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memproyeksikan
pertumbuhan ekonomi Indonesia turun lebih dalam dari angka ramalan yang sebelumnya
diterbitkan. Angka proyeksi yang diterbitkan September tahun ini, pertumbuhan ekonomi
minus 3,3%. Sebelumnya di Juni, angka proyeksinya minus 2,8%.

Opini :
PDB tumbuh melambat pada kuartal pertama tahun 2020, terbebani oleh konsumsi rumah
tangga dan investasi yang lemah. Dengan demikian, kinerja ekspor dan impor pun mengalami
tekanan yang lebih besar. Laju ekspor diperkirakan bakal mengalami kontraksi sebesar 7,4
persen dan laju impor tertekan hingga 9,1 persen. Untuk tahun depan, OECD memprediksi
laju pertumbuhan ekonomi akan membaik. Perekonomian Indonesia diperkirakan bakal
tumbuh di kisaran 2,6 hingga 5,2 persen pada 2021.

5. ADB
Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan ekonomi Indonesia minus 1% pada tahun
2020. Angka proyeksi ini lebih kecil dari yang sebelumnya dirilis pada April tahun ini yaitu
2,5%.

Opini :

Meskipun memiliki fundamental makroekonomi yang kuat, Indonesia diperkirakan akan


menghadapi jalur pertumbuhan yang sulit sampai dengan akhir tahun 2020, mengingat
besarnya ketidakpastian dalam cakupan dan tren pandemi di Indonesia, pemulihan ekonomi
Indonesia tahun depan akan didukung oleh perekonomian global dan reformasi domestik
yang meningkatkan investasi.

Di tengah ketidakpastian yang ada, risiko terhadap proyeksi ini lebih cenderung ke bawah,
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi pemerintah untuk segera melaksanakan langkah-
langkah dalam menanggulangi pandemi dan mendorong pemulihan ekonomi.

6. AMRO
The ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) memproyeksikan pertumbuhan
ekonomi Indonesia minus 1,7% sepanjang tahun 2020. Dalamnya angka proyeksi ini usai
menghitung dampak pembatasan yang sudah diterapkan Indonesia belakangan ini.
Opini :
Perkiraan kontraksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020 ini dikarenakan langkah-
langkah pembatasan mobilitas untuk mengurangi penyebaran covid-19 yang telah menekan
aktivitas ekonomi domestik. Sinergi kebijakan yang suportif dan berkelanjutan, bersama
dengan perkembangan pesat vaksin covid-19, diharapkan mendukung rebound dalam
pertumbuhan menjadi 5,1 persen pada 2021. Sementara itu, disahkannya Omnibus Law Cipta
Kerja belum lama ini dinilai merupakan terobosan dalam perbaikan iklim investasi dan
kemudahan penciptaan lapangan kerja. Pada akhirnya, upaya ini diharapkan mampu
mendukung pemulihan ekonomi nasional.
B. PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2018-2020
1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2018
Bulan Pertumbuhan
Triwulan I 5,06 %
Triwulan II 5,27 %
Triwulan III 5,17 %
Triwulan IV 5,18 %

2. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2019


Bulan Pertumbuhan
Triwulan I 5,07 %
Triwulan II 5,05 %
Triwulan III 5,02 %
Triwulan IV 4,97 %

3. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2020


Bulan Pertumbuhan
Triwulan I 2,97 %
Triwulan II 5,32 %
Triwulan III 5,05 % (q-to-q)

Anda mungkin juga menyukai