PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada umumnya selalu dikaitkan dengan
kegiatan bisnis yang subur apalagi pada kegiatan ekonomi di masa yang sudah serba
canggih seperti sekarang ini seharusnya kegiatan bisnis di Indonesia meningkat
tajam. Kegiatan bisnis yang meningkat akan menghasilkan pertumbuhan nilai
Produk Domestik Bruto (PDB) yang baik dimana PDB tersebut adalah indikator
dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dijadikan
parameter untuk melihat kondisi perekonomian apakah tingkat kesejahteraan
rakyatnya sudah cukup signifikan.
8
7.07
6
5.06 5.05 5.01 4.96
4
2.97
2
0
-0.71 I Triwulan
Triwulan I Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan I Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan
-2 2019 II 2019 III 2019 IV 2019 2020 II 2020 III 2020 IV-2.19
2020 2021 II 2021
-3.49
-4
-5.32
-6
Sumber: https://www.bps.go.id/
150
100
50
0
Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw Iv Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III
2017 2018 2018 2018 2018 2019 2019 2019 2019 2020 2020 2020 2020 2021 2021 2021
Sumber: https://www.bkpm.go.id/
Harapan perusahaan dengan dibentuknya sistem tata kelola yang baik yaitu
akan semakin mampu mendorong keberhasilan kinerja keuangannya dengan
berlandasan aturan dan etika yang menjadi pedoman. Keberhasilan kinerja
keuangan ini akan memberikan pengaruh baik untuk para pemegang saham dan
peningkatan nilai perusahaannya (Kusuma & Nuswantara, 2021). Untuk lebih
meningkatkan nilai suatu perusahaan maka perlunya pengawasan terhadap
praktiknya mekanisme good corporate governance. Corporate governance
merupakan sistem pengendalian yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri
komponennya meliputi kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,
komisaris independen dan komite audit.
Komite audit yaitu suatu anggota yang mempunyai tugas untuk mengawasi
jalannya kegiatan operasional perusahaan dan mengawasi proses pelaporan
keuangan sehingga laporan yang dihasilkan akan lebih bermutu. Komite audit juga
berlaku sebagai mediator di antara komisaris dan para pemegang saham agar
kegiatan bisnisnya dapat dikendalikan dengan baik. Komite audit bisa diambil dari
komisaris independen maupun yang berasal dari luar perusahaan (Kusuma &
Nuswantara, 2021). Dengan adanya komite audit diharapkan segala bentuk
tindakan menyimpang yang dilakukan oleh pihak manajemen dalam segi keuangan
dapat ditemukan dan dihindari. Jika komite audit mampu memantau agar tidak
terjadi kegiatan menyimpang maka peran komite audit berjalan dengan baik
sehingga akan membantu perusahaan dengan meningkatnya nilai perusahaan
(Fathiyah & Mufidah, 2020). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Faley
dan Muslichah (2020) komite audit yang diproksikan menggunakan jumlah komite
audit menghasilkan pengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan berdasarkan
penelitian Marthania dan Setiany (2022) komite audit dengan menggunakan proksi
yang sama namun hasil yang didapatkan berbeda dimana komite audit tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kedua penelitian tersebut menggunakan
proksi yang sama yaitu menggunakan jumlah anggota komite audit tetapi
menghasilkan temuan yang berbeda. Berdasarkan ketidakonsistenan hasil
penelitian terdahulu proksi komite audit diganti menggunakan proksi yang berbeda
yaitu menggunakan frekuensi pertemuan komite audit.
Untuk menambah nilai perusahaan agar semakin memiliki citra yang baik
faktor lainnya yaitu melalui pengungkapan corporate social responsibility.
Corporate social responsibility merupakan suatu kebijakan dan strategi yang dibuat
dan diusahakan perusahaan terhadap lingkungan sekitar perusahaan sebagai bentuk
tanggung jawab untuk mengetahui dampak yang timbul dari segi ekonomi, sosial
dan lingkungannya sesuai dengan UU No. 32 tahun 2009 yang berisi tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Alasan diterapkannya tanggung
jawab sosial pada perusahaan yaitu meningkatnya kesadaran masyarakat yang
semakin tinggi sehingga menuntut akan bentuk pertanggungjawaban perusahaan
terhadap lingkungan sekitar dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya (Siregar
& Deswanto, 2018).
Kinerja keuangan juga salah satu bagian yang penting dari suatu perusahaan
dimana kinerja keuangan dapat dijadikan patokan oleh investor untuk dapat melihat
baik dan buruknya keadaan suatu perusahaan dan keadaan posisi keuangannya
sehingga investor akan lebih mempertimbangkan lagi sebelum menanamkan
modalnya. Penilaian investor tentang kinerja keuangan dirasa cukup penting dan
dibutuhkan karena dengan mengamati kinerja keuangan yang dihasilkan oleh
perusahaan akan melihat bagaimana pencapaian keberhasilan yang telah dicapai
oleh perusahaan (Irwanti & Ratnadi, 2021). Pencapaian keberhasilan suatu
perusahaan meliputi laba yang didapat secara maksimal dalam melaksanakan
kegiatan operasional perusahaan. Jika perusahaan tidak mempunyai kinerja yang
baik hal ini pastinya akan berbahaya bagi nilai saham dan para pemegang
sahamnya. Jika kinerja perusahaan buruk maka pemegang saham akan berpikir
kembali apakah akan menaruh atau justru menarik kepemilikan saham pada
perusahaan tersebut.
1. Manfaat Teoritis
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan tinjauan dan
wawasan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan
seperti struktur modal, penerapan GCG, CSR serta pengaruhnya terhadap nilai
perusahaan serta peran mediasi dari kinerja keuangan. Untuk penelitian sejenis
selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan
untuk penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Investor : Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
para investor dalam melihat nilai perusahaan untuk dapat lebih jeli melihat
kondisi perusahaan dan risiko yang akan terjadi sehingga investor akan tepat
sasaran dalam menanamkan modal di suatu perusahaan.
b. Bagi Perusahaan : Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
kepada pihak manajemen perusahaan terkait struktur modal yang dimiliki,
penerapan GCG dan CSR di dalam perusahaan serta hasil kinerja keuangan
untuk dapat mengetahui nilai perusahaannya sehingga mampu untuk dijadikan
bahan evaluasi perusahaan.
c. Bagi Masyarakat : penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau
wawasan baru kepada masyarakat yang belum pernah melakukan investasi
sehingga mengetahui faktor-faktor yang akan mempengaruhi nilai perusahaan
sehingga jika nanti ingin menanamkan modal di suatu perusahaan masyarakat
tidak salah sasaran.
Selain itu objek yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu perusahaan
manufaktur dari sektor aneka industri dimana pada penelitian-penelitian
sebelumnya menggunakan perusahaan manufaktur dari berbagai sektor seperti
penelitian yang telah dilakukan oleh Natsir dan Yusbardini (2019). Alasan
menggunakan objek perusahaan manufaktur dari sektor aneka industri karena
sektor aneka industri memberikan sumbangsih paling tinggi pada tahun 2021
diantara sektor yang lainnya. Penggunaan periode penelitian tahun 2017-2020 yaitu
bertujuan untuk melihat apakah struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan,
penerapan GCG dan CSR pada perusahaan serta kinerja keuangan yang dihasilkan
sudah cukup baik dan apakah mampu meningkatkan nilai perusahaannya sehingga
perusahaan sektor aneka industri memberikan sumbangsih yang tinggi pada tahun
2021. Dengan adanya informasi yang baik maka investor tingkat ketertarikan
investor dalam berinvestasi di perusahaan tersebut akan lebih tinggi dan akan
mampu mempertahankan investor yang sudah menanamkan modal sebelumnya di
perusahaan tersebut. Dengan menggunakan jenis industri dan periode yang berbeda
maka hasil temuannya pun akan berbeda.