(Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode 2016-2019)
SEMINAR PROPOSAL
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Seminar Akuntansi
Dosen Pengampu :
Indah Fajarini Sri Wahyuningrum, S.E., M.Si., Ph. D., Akt.
Disusun Oleh :
Dwi Priliasari
7211418184
Akuntansi Manajemen 2018
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
DAFTAR ISI
i
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada situasi saat ini perekonomian Indonesia menghadapi kemajuan yang sangat pesat hal
ini dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor, salah satu faktornya yaitu Indonesia merupakan
salah satu indutri makanan dan minuman yang menjadi daya tarik bagi para pengusaha untuk
mengembangkan bisini perusahaanya.
Dalam bidang industri makanan dan minuman sendiri merupakan salah satu bidang
usaha yang mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini dapat dilihat dengan seiring
bertambahnya total penduduk di Indonesia yang semakin meningkat. Jumlah makanan dan
minuman setiap tahunnya mengalami peningkatan terus menerus sejalan dengan
melambungnya keperluan warga Indonesia untuk kelangsungan hidup, seperti contohnya
makanan cepat saji. Hal ini membuat para pengusaha berdatangan untuk mengembangkan
bisnisnya di bidang makanan dan minuman. Oleh sebab itu para pengusaha mengalami
persaingan bisnis antar perusahaan yang satu dengan yang lain pun semakin kuat.
Beberapa cara pengelolaan yang menjadi pertimbangan pengusaha yaitu salah satunya
tentang urusan keuangan yang dimana urusan ini sangat penting untuk kelanjutan hidup di
perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari keuangan suatu perusahaan yang digunakan untuk
sumber dana dan penggunaannya semakin efisien dalam mengatur dan mengelola dana
perusahaan oleh karena itu semakin baik untuk kelangsungan perusahaan. Sehingga biaya
perusahaan dapat di kelola dengan baik dan benar, oleh sebab itu perusahaan dituntut untuk
mengelola dan mengatur sumber dana perusahaan secara tepat dan tepat. Sumber dana
perusahaan sendiri di peroleh dari modal sendiri atau modal dari luar perusahaan.
Dalam pemakaian dana secara langsung serta tidak langsung akan bisa memastikan
besar kecilnya tingkatan keuntungan yang diperoleh pada investasi, hal ini juga cocok
dengan prinsip eknomi yakni dengan pengorbanan sekecil–kecilnya akan memperoleh laba
yang sebesar–besarnya. Oleh karena itu perusahaan berharap akan memperoleh laba yang
semaksimal mungkin pada saat perusahaan mengeluarkan besar kecilnya dana, oleh sebab
itu perusahan harus mencermati efek yang berasal dari beberapa faktor dan kondisi industri.
Sehingga untuk itu salah satu upaya yang dapat dicoba oleh industri dengan menyusun
Undang–undang dana perusahaan adalah Undang–undang Republik Indonesia No 19 Tahun
2003 Pasal 36 tentang maksud dan tujuan didirikannya perusahaan umum dan peraturan
1
menteri No Per-21/MBU/2012 tentang pedoman penerapan akuntabilitas keuangan Badan
Milik Negara.
Dalam hal ini perusaahaan membutuhkan modal agar bisa melaksanakan kegiatan
usahaanya baik yang berasal dari pihak internall atapun eksternal. Pada biasanya industri
akan lebih mementingkan pendanaan yang berasal dari internal dalam membiayai aktivitas
usahanya. Struktur modal ialah pembelajaaran tetap yang menggambarkan pentimbangan
atau perbandingan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri.
Tidak hanya itu terdapat beberapa sebab yang bisa mempengaruhi nilai perusahaan ialah
ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan dapat bisa mempengaruhi nilai suatu industri. Oleh
sebab itu semakin besarnya ukuran perusahaan maka bisa semakin gampang untuk industri
mendapatkan sumber pendanaan yang baik dan bersifat internal ataupun eksternal. Pada
industri dengan asset yang besar umumnya akan memperoleh atensi yang lebih dari
masyarakat dikarenakan perusahaan akan lebih berhati–hati dalam menentukan pelaporan
keuangannya. Pelaporan kondisi keuangan yang baik tentu tidak mudah dilakukan tanpa
melalui kinerja keuangan yang baik dari semua lini perusahaan (Bukhari, 2012:4).
Dalam kenaikan nilai industri pula ditentukan oleh sistem kinerja keuangan industri, baik
buruknya nilai industri tegantung dalam kinerja keuangan perusahan. Kinerja keuangan
perusahaan bisa ditinjau bersadarkan salah satu sudut bagaiamana perusahaan mengahadapi
pangsa pasar diluar serta pula bias ditinjau berdasarkan bagaimana perusahaan menghasilkan
2
ikatan yang sama-sama bermanfaat baik dalam perusahaan lain ataupun pada para konsumen.
Hal ini bisa dipandang saat keinginan konsumen serta keinginan perusahaan lain bisa
terpenuhi.
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat melakukan penelitian
dengan studi kasus dengan data sekunder dengan judul “ Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Struktur Modal Dan Kinerja Keuangan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan”.
3
3. Bagaimana pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan smakanan dan minuman yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2016 - 2019.
4. Bagaimana pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan dan kinerja keuangan
perusahaan terhadap nilai perusahaan dan yang paling dominan mempengaruhi nilai
perusahaan.
4
Penelitian ini dapat diharapkan menajdi bahan pertimbangan dalam
pengembangan permasalahan sehingga adanya kekurangan dalam penelitian ini
dapat disempurnakan oleh penelitian selanjutnya.
d. Bagi penulis
Penelitian ini mampu memberikan pemahan dalam hal memperkirakan kondisi
keuangan suatu perusahaan, menilai kinerja keuangan perusahaan serta
mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan di
suatu perusahaan.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Teori agensi menguraikan tentang hubungan antara manajemen dengan pemegang saham.
Teori ini didasarkan pada teori ekonomi, dari sududt pandang teori agensi pemilik atau
manajemen puncak membawai karyawan untuk mewujudkan kinerja yang efisien. Teori ini
juga memperhitungkan kinerja yang efisien dan kinerja organisasi yang ditetukan upaya dan
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Permasalahan agency seringkali terjadi antara investor
atau kreditur dengan manajmen (Brigham dan Houston, 2013). Bebagai riset yang berkaitan
dengan teori ini memusatkan perhatiaanya pada bagaimana agar system perjanjian kontrak
kompensasi agar bisa sampai keseimbangan. Alokasi kinerja perusahaan antara manajemen
dan karyawan dilandaskan pada kontrak tersebut, baik tertulis ataupun tidak. Peningkatan
kinerja keuangan perusahaan bisa mengusulkan pilihan bagi manajemen untuk memajukan
perusahaan atau untuk menumbuhkn kesejahteraan pemegang saham.
Modal sendiri ialah serangkaian komponen dana jangka panjang di sebuah perusahaan.
Menurut Handayani (2008:3) struktur modal yaitu pertimbangan antara hutang dengan modal
yang dimiliki perusahaan. Lalu Rodani dan Nassruddin (2007:45) mengatakan bahwa
struktur modal (capital structure) merupakan sesuatu yang berkaitan dengan struktur
pembelajaran permanen perusahaan yang terdiri atas hutang jangka panjang dan modal
sendiri. Struktur modal juga di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti: struktur aktiva ,
growth opportunity, risiko bisnis, ukuran perusahaan, dan profitabilitas.
Setelah disampaikan oleh para ahli bisa ditentukan bahwa struktur modal adalah
pembiayaan tetap yang menggambarkan proporsi pada hutang jangka pendek bersama
modal sendiri baik yang berasal dari sumber internal ataupun eksternal.
6
Ukuran perusahaan dapat dikatakan sebagai suatu ukuran yang mencerminkan besar
kecilnya perushaan berdasarkan beberapa keputusan. Menurut Analisa (2011) ukuran
perusahaan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap nilai perusahaan di suatu
perusahaan. Hal ini dapat diliat dari jumlah asset yang dimilki industri, yang bisa digunakan
untuk urusan operasi industry, bila industri menyimpan jumlah asset yang besar maka pihak
manajemen lebih leluasa dalam menggunakan asset yang ada di industri. Ukuran perusahaan
dapat dihitung dengan tingkat total asset dan penjualan. Adapun kriteria ukuran perusahaan
diatur dalam Undang – Undang No 20 Tahun 2008 tentang usaha kecil, mikro dan menengah
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semakin banyak modal yang di tanamkan maka
semakin besar total aktiva yang berarti semakin besar pula ukuran perusahaan.
Kinerja keuangan yaitu cerminan syarat keuangan perusahaan dalam suatu periode
tertentu menyangkut aspek perhimpunan dana ataupun penyaluran dana, yang umunya diukur
menggunakan indicator kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas, (Jumingan,
2006:239).
Sedangkan berdasarkan Fahmi (2012:2) kinerja keuangan yaitu cerminan dari pencapaian
keberhasilan perusahaan yang bisa diartikan menjadi output yang sudah dicapai atas aneka
macam kegiatan yang sudah dilakukan. Dapat diuraikan bahwa kinerja keuangan ialah suatu
pemikiran yang dilaksanakan buat memandang sejauh mana suatu perusahaan sudah
melakukan dan memanfaatkan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.
Berdasarkan definisi diatas dapat diartikan bahwa mampu atau tidaknya perusahaan
dalam kedepanya dilihat dari tolak ukur keuangan perusahaan. Semua informasi tentang
keuangan dapat dituliskan didalam sebuah laporan kinerja. Mulai dari uang masuk samapai
laporan uang keluar. Sehingga semua pergerakan keuangan bisa dipantau dengan jelas.
Nilai perusahaan dapat diartikan sebagai nilai pasar ssebab nilai perusahaan mampu
merekomendasikan ketenangan kepada pemegang saham secara maksimum apabila harga
saham perusahaan melambung tinggi. Nilai perusahaan juga bisa menentukan nilai asset
yang dipeganga oleh perusahaan seperti surat-surat berharga. Sartono (2010:487),
mengatakan bahwa nilai dari perusahaan didefinisikan sebagai nilai jual dari perusahaan itu
7
saat sedang beroperasi. Kalau nilai jualnya berada di atas nilai likuiditas, manajemen
perusahaan sudah menjalankan fungsinya dengan baik. Sementara itu ada konsep nilai yang
menguraikan tentang nilai perusahaan yaitu
Nilai Nominal
Nilai di Pasar
Nilai Intrinsic
Nilai Buku
Nilai Likuiditas
Berdasarkan pengertian diatas nilai perusahaan dapat diartikan sebagai nilai pasar yang
dapat memberikan kesejahteraan bagi pemegang saham dengan mengacu pada peningkatan
harga saham. Nilai perusahaan dapat menjadi indikator penentu bagi investor dalam menilai
perusahaan secara keseluruhan. Dalam penentukan nilai perusahaan dapat dilihat dari
beberapa konsep seperti halnya nilai nominal, nilai pasar, nilai intrinsil, nilai buku dan juga
nilai likuidasi.
8
2.3 Kajian Penelitian Terdahulu
3 Dedi Irawan Jurnal Aktual Pengaruh Struktur Modal Dan Ukuran Nilai Struktur Modal · struktur modal tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan,
Nur hadi Stie Trisna Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Perusahaan Ukuran Perusahaan
Kusuma Negara • ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai
(2019) perusahaan.
4 Cecilia Audrey Diponegoro Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Nilai Struktur Modal Ukuran dan Umur · Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel DAR berpengaruh
Tunggal, Journal Of Perusahaan dengan Ukuran dan Umur Perusahaan Perusahaan positif signifikan dan memiliki pengaruh sebesar 21.5% terhadap nilai
Ngatno (2018) Social And Perusahaan sebagai Variabel Moderator perusahaan.
Politic (Studi Kasus Tahun 2014-2016) pada · Variabel DER berpengaruh positif signifikan dan memiliki
Perusahaan Sub-Sektor Makanan dan pengaruh sebesar 49.2% terhadap nilai perusahaan.
Minuman yang Terdaftar di BEI
· Variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatifdan memiliki
pengaruh 39,3% terhadap nilai perusahaan.
· Variabel usia perusahaan berpengaruh positif signifikan dan
memiliki pengaruh 15.5% terhadap nilai perusahaan.
· Variabel ukuran perusahaan sebagai variabel moderator memiliki
hubungan negatif terhadap nilai perusahaan.
• Variabel usia perusahaan sebagai variabel moderator memiliki
hubungan positif terhadap nilai perusahaan
9
5 Nurmindasari( Jurnal Ilmiah Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Nilai Struktur Modal · Struktur modal (DER) berpengaruh positif dan tidak signifikan
2020) Riset Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Perusahaan Pertumbuhan terhadap nilai perusahaan.
Manajemen Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Ukuran
Perusahaan(Studi Kasus Pada Perusahaan Perusahaann
· Pertumbuhan perusahaan (Growth ) berpengaruh positif dan tidak
Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Profitabilitas
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Minuman yang Listing Di Bursa Efek
· Ukuran perusahaan (Size ) berpengaruh negatif dan signifikan
Indonesia Tahun 2017-2019)
terhadap nilai perusahaan.
Profitabilitas (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan
6 Hirdinis International Capital Structure and Firm Size on Firm Value Capital Structure · capital structure has a significant positive effect on firm value
M(2019) Journal of Firm Value Moderated by Profitability Firm Size while firm size has a significant negative effect on firm value.
Economics
· Profitability has no significant effect on firm value, whilst
and Business
company size has a significant positive effect on profitability.
Administration
· profitability is not able to mediate the influence of capital
structure and firm size on firm value.
7 HabibuAyuba( Journal of Effects of Financial Performance, Firm’s Value Financial · The study revealed that all explanatory variables, except Return
2019) Finance, Capital Structure and Firm Size on Perormance Capital on Capital Employed have positive significanteffect on Tobin'sQ.
Accounting Firms’ Value of Insurance Companies in Struktur Firm Size Specifically, Return on Capital Employed and firm age have
and Nigeria insignificanteffect on Tobin's Q.
Management
8 Vo Thi Van Accounting A study on the effect of corporate Firm value Coporate The empirical research results are a useful basis to help businesses
Khanh, Dang governance and capital structure on Governance Capital improve FV, thereby helping businesses need to consider the
Ngoc Hung, firm value in Vietnam Structure elements of the Board of Directors in each enterprise, determine
Vu Thi Thuy the appropriate capital structure.
Van and Ha
Thu
Huyen(2020)
9 Indra Arifin Journal of The Effect of Firm Size and Profitability Firm Value Firm Size · improvement of profitability and firm size may improve its
Djashan(2019) International on Firm Value with Capital Structure as Profitability Capital capital structure. The improvement of profitability and the firm
Business, Intervening Variablesin Indonesia Structure size may increase significantly the firm value.
Economics
and
Entrepreneurs
hip (JIBE)
The results of mediating test showed that the capital structure is
not able to mediate the relationship between the profitability and
firm size to firm value
10 Andi Kartika, Academic Determinants of Capital Structure and Company’s Capital Structure The finding of the research showed that DER mediated the
Sunarto Journal of Their Effect to Company’s Value: Study Value relationship between CR andTobin’s Q. However DER is not a
Sunarto, Faisal Interdisciplina in LQ 45 Companies Listed in Indonesia mediating variable for the relationship betweenRNOAand
Riza Rahman, ry Studie Stock Exchange TOBINas well as between SIZE and Tobin’s Q. Mediating test is
Ukuran perusahaan adalah cerminan dari total besar atau kecilnya pemakaian utang oleh
sebuah perusahaan yang dipakai untuk membiayai aktivitas operasional. Ukuran perusahaan
dipandang akan mampu mempengaruhi nilai perusahaan hal ini dapat dilihat dari penelitian
dari Ni Luh Putu Widyantari dan I Putu Yadnya (2017) menyatakan bahwa ukuran
perusahaan memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini juga
didukung dari peneliti I Gusti Bagus Angga Pratama1 dan Gusti Bagus Wiksuana
menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Nilai
Perusahaan. Ukuran perusahaan juga menjelaskan mengenai perusahaan yang sedang
mengalami perkembangan dan pertumbuhan, oleh karena itu nilai perusahaan digunakan
untuk meningkatkan total aktiva perusahaan sehingga dengan total aktiva yang meningkat
dapat memberikan kenaikan yang lebih besar dari jumlah hutang perusahaan
10
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Struktur modal bisa berpengaruh terhadap nilai perusahaan, jika dilihat dari hubungan
antara pengunaan untang dan ekuitas melalui biaya modal. Semakin tingginya harga saham
maka deviden yang akan dibayarkan semakin besar dan jika harga saham menurun maka
deviden yang dibayarkan akan kecil. Oleh karena itu nilai perusahaan bisa dinilai melalui
kempuan perusahaan yang membayar deviden. Pada penelitian Cecilia Audrey Tunggal dan
Ngatno (2018) menyatakan bahwa Variabel DER berpengaruh positif signifikan dan memiliki
pengaruh sebesar 49.2% terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti bahwa DER menunjukan
tingkat ketergantungannya yang tinggi terhadap nilai perusahaan yang mengakibatkan
banyaknya minat investor untuk membeli saham perusahaan.
Perusahaan akan memperoleh keuntungan yang besar setiap tahun jika jumlah deviden
yang dibagikan mengalami peningkatan, sehingga para investor berdatangan untuk
menanamkan modalnya di perusahaan untuk investasi dimasa depan. Kinerja keuangan yang
baik dapat berdampak dalam mengemabangakan nilai perusahaan. Perusahaan dalam menarik
investor untuk menanamkan modalnya itu dengan meningkatkan nilai perusahaan yang baik
sehingga mereka berharap untuk memperoleh keuntungan atau deviden. Jadi semakin banyak
investor melakukan investasi ke perusahaan maka semakin naik harga saham perusahaan dan
semakin total saham yang beredar. Hal ini juga dapat emingkatkan nilai perusahaan.
Penelitian dari Yunina dan Asmaul Husna(2018) memberikan hasil bahwa kinerja keuangan
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Kerangka pemikiran ini dapat dijelaskan seperti pola pikir yang membuktikan bahwa
interaksi antara variabel yang bisa diteliti sekaligus mengambarkan bermacam – macam dan
total rumusan masalah yang perlu dijawab dengan penelitian, teori yang dipakai untuk
menguraikan hipotesis, jenis dan total hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan
dipakai. Menurut penjelasan kajian teori pada penelitian sebelumnya, maka dapat dilihan
kerangka pemikiran pada penelitian ini.
11
Struktur Modal
(X1)
(X2) (Y)
Kinerja Keuangan
Perusahaan
(X3)
H1 H2 H3 H4
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian ini, maka penelitian ini termasuk
kedalam jenis penelitian explanasi (Explanatory research). Menurut Singaribun dan Efendi
(19995:55), “penelitian explanatory adalah penelitian yang mnejelaskan hubungan anatara
variable–variable penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya”.
Peneliti berupaya dapat menguraikan pengaruh tiga variable bebas yaitu struktur modal (X1),
ukuran perusahaan (X2), dan kinerja keuangan perusahaan (X3) terhadap nilai perusahaan
(Y) yang merupakan variabel terikat. Penelitian ini dilakukan berdasarkan laporan keuangan
tahunan perusahaan makanan dan minuman periode 2016–2019 yang tercatat di BEI (Bursa
Efek Indonesia) yang terdapat dalam situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id
Populasi pada penelitian ini yaitu perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia(BEI) selama periode 2016–2019 sebanyak 20 perusahaan. Pemilihan
perusahaan makanan dan minuman dijadikan sampel dikarenakan perusahaan tersebut
menguasai komponen dan perhitungan yang rumit dibandingkan perusahaan lainnya. Sampel
sendiri merupakan bagian yang dimiliki oleh populasi yang menjadi suatu perhatian. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini memakai tenik non probalitity sampling dengan
metode penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Purposive sampling yaitu
teknik penentuan sampel dengan menggunakan pertimbangan atau kriteria tertentu
(Sugiyono, 2013:122).
13
Beberapa kriteria yang dapat dipenuhi dalam menentuan sampel penelitian ini sebagai
berikut:
1. Sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2019, sebanyak 105 perusahaan makanan dan
minuman tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan laporan keuangan audit per 31
Desember telah dipublikasikan secara konsisten dan lengkap. Data laporan keuangan
tersedia di
www.idx.co.id
2. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian selama periode pengamatan dari tahun
2016 sampai dengan tahun 2019.
3. Perusahaan yang menggunakan satu mata uang dalam laporan keuangannya untuk
periode 2016 hingga 2019: Rupiah (IDR).
4. Jumlah sampel yang digunakan adalah 20 dari 5 (5) 105 perusahaan makanan dan
minuman terakhir. 2016 2019
Menurut Sugiyono (2012:59), Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi yang tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini penulis
melakukan pengujian dengan menggunakan dua variabel, variabel tersebut adalah
Variabel Dependen
Variabel dependen dapat disebut sebagai variabel terikat yang merupakan variabel yang
ditentukan oleh variabel lain atau sebagai dampak adanya variabel independen. Dalam
penelitian ini, Nilai Perusahaan menjadi variabel dependen. Dalam mengambil keputusan
keuangan yang benar akan bisa menaikan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan
kenyamanan pemegang saham yang dapat terus menerus naik. Menurut Sudana (2011:23)
rasio penilaian merupakan suatu rasio yang terkait dengan penilaian kinerja saham
perusahaan yang telah diperdagangkan di pasar modal (go public). Raiso evaluasi dapat
menaruh arahan kepada arga agar bisa menilai perusahaan, hal ini membuat orang – orang
tertarik dalam membeli saham menggunakan harga tinggi dibandingkan nilai buku. Metode
yang dipakai untuk mengukur nilai perusahaan adalah Price Earning Rasio (PER), Price To
Book Value (PBV) dan Tobin’s Q.
14
Penelitian ini penulis melakukan pengukuran nilai perusahaan melalui Price To Book
Value (PBV). Price To Book Value (PVB) yang tinggi dapat memuaskan keiinginan
perusahaan dikarenakan dapat menunjukan kenyamanan pemegang saham yang juga tinggi.
Hal ini dapat dilihat dari nilai perusahaan yang perbandingannya atara harga pasa per lembar
saham dengan nilai buku perlembar saham. Formula dari PVB dapat dirumuskan sebagai
berikut (Kasmir, 2010:122)
Niilai Pasar
PBV X 100 %
Harga Saham
Variabel Independen:
Variabel independen atau biasa disebut dengan variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau akan mengubah variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
struktur modal dan pertumbuhan laba.
Struktur Modal
Struktur modal yaitu pembelanjaan yang mencerminakan perimbangan antara hutang
jangaka panjang dengan modal sendiri (Bukit, 2012:208). Dalam melakukan kebijakan
struktur modal biasanya menyertakan pertimbangan trade-off antara risiko dengan tingkat
retrun. Penelitian ini menggunakan Deb-to Equity Ratio (DER) dalam melakukan
pengukuran modal, oleh karena itu semakin naiknya rasio DER maka bisa semakin tidak
memperoleh laba sebab bias ditanggung atas keggagalan yang mungkin terjadi di
perusahaan, namun untuk perusahaan yang DER besar maka biasa mebuat lebih baik. Deb-
to Equity Ratio (DER) membandingkan total hutang perusahaan dengan total ekuitas
perusahaan. Satuan pengukuran DER adalah dalam presentase. Formula dari DER dapat
dirumuskan sebagai berikut (Wiagustini, 2010:79).
Total Debt
DER (Deb-to Equity Ratio) = X 100 %
Total Equity
Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan perbaikan dari kenyataan bahwa perusahaan besar akan
memiliki nilai pasar yang besar, nilai buku yang besar, dan keuntungan yang tinggi (Dewi
15
dan Wirajaya, 2013). Menurut Rodoni dan Ali (2014), ketika menghitung ukuran suatu
perusahaan dapat dilihat dari seberapa banyak aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Karena
biaya rendah, perusahaan kecil cenderung menggunakan modal sendiri dan hutang jangka
pendek daripada hutang jangka panjang, sementara perusahaan besar lebih cenderung
memiliki sumber pendanaan yang kuat. Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya
perusahaan, baik itu total aset maupun tingkat penjualan, akan sangat mempengaruhi jumlah
modal kerja (Halim dan Sarwoko, 2016). Besar kecilnya suatu perusahaan dapat
direpresentasikan dengan skala. Rumus untuk rumus ukuran adalah sebagai berikut (Kasmir,
2010:124)
Size = Log Total Aset
Laba Bersih
ROA =
Total Aset
3.4 Teknik Pengambilan Data
Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini menggunakan
purposive sampling, pengambilan sampel dilakukan dengan beberapa pertimbangan yang
memenuhi kriteria, beberapa kriteria yang diberikan peneliti yaitu perusahaan menggunakan
mata uang rupiah dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 dan perusahaan tidak
mengalami kerugian. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder,
dan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara.
Sumber data yang digunakan adalah laporan tahunan perusahaan makanan dan minuman
tahun 2016-2019 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan data berasal dari situs resmi
Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id
16
3.5 Teknik AnalisisData
Objek pada penlitian ini yaitu tentang perusahaan sektor makanan dan minuman pada
periode 2016-2019 yaitu sebanyak 105 perusahaan. Jumlah populasi perusahaan manufaktur
dalam industri makanan dan minuman sebanyak 20 perusahaan. Penelitian ini penulis tidak
membahas semua perusahaan yang tercatat pada perusahaan manufaktur makanan dan
minuman di Bursa Efek Indonesia, melaikan sebanyak 15% perusahaan yang dapat di bahas
dalam penelitian ini.
Setelah semua data dimasukan kemudia dilakukan perhitungan rasio yang diperlukan
dalam varibel yang akan diteliti. Kemudian semua rasio dihitung dilakukan regresi pada data
tersebut, untuk mendapatkan hasilnya harus menggunakan metode Analisis Regresi Linier
Sederhana. Analisis Regresi Linier sederhana merupakan suatu persamaan yang digunakan
untuk mengestimasi atau memprediksi nilai suatu variabel yang sering disebut variabel
dependen dan variabel lain sering disebut variabel independen. Dengan demikian regresi
linier sederhana menunjukan hubungan dua variabel (Haryono Subiyakto: 187)
17
3.5.2.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah uji penelitian yang dilakukan untuk menilai sebaran data pada
variabel penelitian terredar normal atau bukan. Tetapi model regresi yang positif yaitu model
yang mempunyai nilai residu yang teredar normal. Kesimpulannya uji normalitas
dikerjakan pada nilai residu tidak pada masing-masing variabel. Uji normalitas bias
dikerjakana dengan uji histogram, uji normal, uji Chi Square, Skewness, dan Kurtosis atau
uji Kulmogrov Smirnov. Pada penelitian ini uji normalitas yang dipakai adalah uji
Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji
normalitasnya dengan data normal baku.
18
regresi berganda tidak boleh memiliki multikolinearitas metode variabel independen. Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance and Variance
Inflation Factor (VIF). Indikator dari model multikolinearitas maksimum adalah angka VIF <
10 dan angka Toleransi > 0,1.
19
dengan variable dependen, sedangkan Jika nilai signifikansi F > 0,05 maka terdapat
kesesuaian anatara variable independen dengan variable dependen.
20
DAFTAR PUSTAKA
Ayuba, H., Bambale, A. J., Ibrahim, M. A., & Sulaiman, S. A. (2019). Effects of Financial Performance,
Capital Structure and Firm SizeonFirms’ Valueof Insurance Companies in Nigeria. Journal of
Finance, Accounting and Management,, 57-74.
Djashan, I. A. (2019). The Effect of Firm Size and Profitability on Firm Value with Capital Structure as
Intervening Variablesin Indonesia. Journal of International Business, Economics and
Entrepreneurship.
Irawan, D., & Kusuma, N. (2019). PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN. Jurnal Aktual STIE Trisna Negara , 66-81.
Kartika, A., Sunarto, S., Rahman, F. R., & Machmuddah, Z. (2020). Determinants of Capital Structure
and Their Effect to Company’s Value: Study in LQ 45 Companies Listed in Indonesia Stock
Exchange. Academic Journal of Interdisciplinary Studies.
Khanh, V. T., Hung, D. N., Van, V. T., & Huyen, H. T. (2020). A study on the effect of corporate
governance and capital structure on firm value in Vietnam. Accounting , 221-230.
M, H. (2019). Capital Structure and Firm Size on Firm Value Moderated by Profitability.
InternationalJournalofEconomicsandBusinessAdministration, 174-191.
N, N. D., Mardani, R. M., & Wahono, B. (2020). Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan,
Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan(Studi Kasus Pada
Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Listing Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2017-2019). e-jurnal Riset Manajemen.
Prastuti, N. R., & Sudiartha, I. M. (2016). PENGARUH STRUKTUR MODAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR.
e-jurnal Manajemen Unud, 1572-1598.
Putri, J. (2016). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur
Go Publik (Studi Kasus Sektor Makanan Dan Minuman). jurnal articel neliti.
Tunggal, C. A., & Ngatno. (2018). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan dengan
Ukuran dan Umur Perusahaan sebagai Variabel Moderator (Studi Kasus Tahun 2014-2016)
pada Perusahaan Sub-Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis, 141-157.
Ukhriyawati, C. F., & Dewi, R. (2019). PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN
DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN LQ-45
21
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Jurnal Equilibria.
Utami, D., Santoso, E. B., & Pranaditya, A. (2017). PENGARUK STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN,
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Kasus Perusahaan Manufakture Sektor Aneka Industri
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. Journal Of Accounting.
Widyantari, N. L., & Yadnya, I. P. (2017). PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND
BAVERAGE DI BURSA EFEK INDONESIA. E-Jurnal Manajemen Unud, 6383-6409.
Widyantari, N. P., & Yadnya, I. P. (2017). Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas dan Ukuran
Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Food And Baverage. E-jurnal
Manajemen Unud, 6383-6409.
Yuniana, & Husna, A. (2018). PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN KINERJA KEUANGAN
TERHADAPNILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURSUB SEKTOR MAKANAN
DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA(PERIODE 2012-2016). Jurnal
Akuntansi Keuangan, 59-72.
Zakiyah , E. N., Salim, M. A., & Wahono, B. (2018). PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MAKANAN
DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014-2017). e-jurnal
Riset Manajemen.
22