Anda di halaman 1dari 14

STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PT

MULTI BINTANG INDONESIA Tbk

diajukan untuk memenuhi Tugas Besar 2 mata kuliah Advance Corporate


Finance yang diampu oleh Bpk Dr. Sudjono, M.Acc.

Oleh :

Irpan Moo

NIM :

55121120015

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Saya bisa menyelesaikan tugas makalah tentang "Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan pada
PT Multi Bintang Indonesia Tbk".
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, saya dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
Saya berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.

Jakarta, 14 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................................... 1
1.2. Batasan Masalah ........................................................................................................... 2
1.3. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
1.4. Tujuan ........................................................................................................................... 3
1.5. Manfaat ......................................................................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................................... 4


2.1. Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory .............................................. 4
2.2. Studi dan Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 6
2.3. Hipotesis ....................................................................................................................... 7

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................................... 8


3.1. Penerapan ...................................................................................................................... 8
3.2. Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek ......................................... 8
3.3 Pembahasan .................................................................................................................. 9

BAB IV PENUTUP ......................................................................................................................... 10


4.1. Kesimpulan .................................................................................................................... 10
4.2. Saran ............................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 11

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Modal memiliki peranan penting bagi sebuah perusahaan dalam menjalankan kegiatan

operasionalnya. Modal memiliki keterkaitan dengan struktur modal. Struktur modal adalah

pembelanjaan permanen perusahaan yang mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang

dengan modal sendiri. Tujuan dari struktur modal adalah menggabungkan sumber-sumber dana

perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan yang akan meminimumkan biayamodal dan

memaksimalkan hasil keuntungan perusahaan. Struktur modal dapat menunjukkan kepada investor

keseimbangan antara resiko dan tingkat pengembalian investasinya. Struktur modal tercermin pada

unsur hutang dan modal sendiri, dan salah satu isu penting yang sering dihadapi olehmanajer suatu

perusahaan adalah menentukan perimbangan yang tepat antara hutang dengan modal.

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dalam

mengelola sumber daya pada akhir tahun berjalan yang tercermin pada harga saham perusahaan.

Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan sebaliknya semakin rendah harga

saham maka nilai perusahaan juga rendah atau kinerja perusahaan kurang baik. Nilai perusahaan di

ukur dengan price to book value (PBV) yaitu rasio yang mengukur nilai perusahaan dengan

membandingkan harga saham per lembar saham.

Sektor industri Food and Beverage merupakan salah satu sektor usaha yang terus mengalami

pertumbuhan. Seiring meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia, volume kebutuhan

terhadap Food and Beverage pun terus meningkat. Kecenderungman masyarakat Indonesia untuk

menikmati makanan Ready to eat menyebabkan banyak bermunculan perusahaan perusahaan baru

dibidang makanan dan minuman. Oleh karena itu persaingan antar perusahaan pun semakin kuat.

Dengan persaingan yang semakin kuat ini menuntut perusahaan untuk memperkuat fundamental agar

perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan perusahaan lain yang sejenis. Ketika suatu perusahaan

tidak mampu bersaing dengan perusahaan global akan mengakibatkan penurunan volume perusahaan

sehingga perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Selain itu perkembangan usaha saat ini sangat

1
menuntut para pelaku usaha untuk lebih tanggap terhadap setiap perubahan yang ada pada dunia

bisnis saat ini. Dalam menjalankan usahanya perusahaan tidak hanya dituntut untuk meingkatkan

kesejahteraan pemegang saham, namun juga mampu mengakomodasi bagi pihak-pihak yang

berkepentingan lainnya. Selain itu perusahaan juga harus mampu memenuhi tuntutan masyarakat

yang semakin kompleks akan kebutuhannya.

Tujuan utama perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan dan meningkatkan

kemakmuran para pemegang saham perusahaan. Perusahaan perlu memperhatikan struktur modal

dan kinerja keuangan perusahaan untuk mencapai tujuan utamanya tersebut. Makalah Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur modal dan kinerja keuangan terhadap nilai

perusahaan pada Sektor industri Food and Beverage di PT Multi Bintang Indonesia yang bergerak

pada sektor tersebut. Populasi dari penelitian ini yaitu perusahaan industri saham food & beverage

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2020 dengan sampel perusahaan yang dipilih

menggunakan PT Multi Bintang Indonesia. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu struktur modal yang diukur dengan debt to equity ratio (DER) dan variabel dependen yaitu

nilai perusahaan yang diukur dengan price to book value (PBV). Metode analisis yang digunakan

adalah Analisis Horizontal.

1.2. Batasan Masalah

1) Pembahasan dalam makalah ini hanya terbatas struktur modal nilai perusahaan pada Sektor

industri Food and Beverage di PT Multi Bintang Indonesia

2) Pembahasan dalam makalah ini hanya terbatas pada hubungan (DER) terhadap price to book

value (PBV) PT Multi Bintang Indonesia

1.3. Rumusan Masalah

1) Bagaimana struktur modal nilai perusahaan pada Sektor industri Food and Beverage di PT Multi

Bintang Indonesia

2) Bagaimana struktur modal perusahaan yang dihitung dengan debt to equity ratio (DER) terhadap

Price to book value (PBV) PT Multi Bintang Indonesia

2
1.4. Tujuan

1) Untuk mengetahui bagaimana struktur modal nilai perusahaan pada Sektor industri Food and

Beverage di PT Multi Bintang Indonesia

3) Untuk mengetahui bagaimana struktur modal perusahaan yang dihitung dengan debt to equity

ratio (DER) terhadap Price to book value (PBV) PT Multi Bintang Indonesia

1.5. Manfaat

1) Bagi investor, sebagai bahan informasi dan pertimbangan yang dapat digunakan dalam

mengambil keputusan pembelian saham. Khususnya saham perusahaan yang tercatat dalam

industri food & Beverage.

2) Bagi PT Multi Bintang Indonesia, sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kinerja

keuangannya.

3) Bagi manajer investasi, sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan PT Multi Bintang

Indonesia untuk dimasukkan ke dalam portofolio investasi.

4) Bagi peneliti selanjutnya, struktur modal terhadapa nilai perusahaan PT Multi Bintang Indonesia

3
BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory

Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to equity ratio (DER) adalah pengukuran rasio utang terhadap modal. Debt to Equity

Ratio (rasio utang terhadap modal) atau yang bisa disingkat DER adalah rasio hutang terhadap

ekuitas. Bisa juga disebut dengan rasio hutang modal. Pengertian dari Debt to Equity Ratio (DER)

adalah sebuah rasio keuangan yang membandingkan jumlah hutang dengan ekuitas.

Ekuitas dan jumlah hutang yang digunakan untuk operasional perusahaan harus berada dalam

jumlah yang proporsional. Debt to Equity Ratio juga sering dikenal sebagai rasio leverage atau rasio

pengungkit.

Yang dimaksud dengan rasio pengungkit yaitu rasio yang digunakan untuk melakukan

pengukuran dari suatu investasi yang terdapat di perusahaan. Debt to equity ratio adalah rasio

keuangan yang utama dalam suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan Debt to Equity Ratio digunakan

untuk mengukur posisi keuangan suatu perusahaan.

DER merupakan rasio keuangan untuk mengukur komposisi utang perusahaan dibandingkan

dengan ekuitasnya.

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑡𝑎𝑠
𝐷𝐸𝑅 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

Pengertian Price to Book Value

PBV atau price to book value adalah rasio yang digunakan untuk menilai apakah harga

sebuah saham dari suatu perusahaan termasuk murah atau mahal. Perbandingan rasio ini diperoleh

dari nilai book value dari perusahaan tersebut.

Sementara, book value sendiri adalah modal yang dikuasai oleh perusahaan. Besarannya

didapatkan dari mengurangi total aset dengan utang. Nantinya, nilai book value ini akan tercantum

dalam kolom aktiva pada neraca perusahaan.

4
Price to book value adalah acuan investor dalam memilih harga saham. Apabila nilai PBV kurang

dari 1 maka bisa dibilang harga saham murah. Tetapi sebaliknya, jika nilainya lebih dari 1, maka

harga saham pada emiten tersebut cenderung mahal.

Pengertian Price to Book Value Menurut Para Ahli

Pengertian price to book value menurut para ahli kali ini disampaikan oleh Brigham dan Houston

(2013). Mereka menyebutkan bahwa price to book value adalah nilai yang diberikan oleh investor

atau bagaimana seorang investor menilai suatu emiten. Dengan mengetahui nilai PBV, investor bisa

memilih perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi dengan resiko yang rendah.

Pengaruh Price to Book Value Terhadap Harga Saham

Price to book value adalah rasio yang bisa membantu dalam menentukannya. Namun,

sebenarnya hal PBV suatu saham tidak menjamin kualitasnya.

Pengaruh price to book value terhadap harga saham memang besar. Tetapi, harus ingat bahwa

perusahaan yang memiliki PBV rendah tidak menjamin akan memberikan keuntungan maksimal.

Begitupun bagi perusahaan dengan PBV tinggi, bisa jadi memiliki kualitas lebih baik.

Fungsi price to Book Value

Pada dasarnya, fungsi price to book value adalah membantu investor untuk melihat valuasi saham

suatu emiten. PBV biasanya juga menjadi tumpuan investor dalam mengambil keputusan jual beli

dan beli saham. Selain itu, ada beberapa fungsi lain dari PBV, diantaranya sebagai berikut.

• Menilai harga saham, apakah sudah murah atau masih mahal.

• Membandingkan harga saham real time dengan book value per share atau nilai buku per lembar

saham.

• Melihat potensi dan resiko suatu emiten di masa depan.

5
• Fungsi price to book value adalah untuk melihat bagaimana penilaian investor pada valuasi

perusahaan.

Rumus Price to Book Value

Rumus price to book value (PBV), sebagai berikut.

Rumus Book Value = Nilai Ekuitas / Jumlah Lembar Saham yang Beredar

Setelah nilai book value, maka dapat dihitung PBV dengan rumus berikut.

Rumus Price to Book Value = Harga Saham per Lembar / Book Value

Analisis Horisontal

Analisis horizontal merupakan suatu analisis persentase kenaikan ataupun penurunan yang

terdapat di dalam berbagai pos akun laporan keuangan yang komparatif. Berdasarkan analisis

horizontal, kita bisa mengetahui jumlah pada setiap pos laporan tahun terakhir bila dibandingkan

dengan pos yang ada di dalam laporan keuangan sebelumnya.

Setiap jumlah peningkatan dan penurunan per pos akan dicantumkan, termasuk di dalamnya

peningkatan dan penurunan persentase.

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa analisa horizontal adalah analisa yang membandingkan dua

laporan atau lebih, yaitu laporan keuangan pada tahun sekarang dengan laporan keuangan

sebelumnya.

2.2. Studi dan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan sebagai dasar dalam penyusunan penelitian. Tujuannya untuk

mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, sekaligus sebagai perbandingan dan

gambaran yang dapat mendukung kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis. Menurut Agusentoso

6
(2017) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Struktur Modal, Perputaran Modal Kerja dan

Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (PBV)” menjelaskan bahwa struktur modal dan perputaran

modal kerja secara parsial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

penelitian yang berjudul “Capital Structure And Firm Size on Firm Value Moderated by

Profitability” yang dilakukan oleh Hirdinis (2019) menunjukkan hasil bahwa struktur modal secara

parsial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

nilai perusahaan.

2.3. Hipotesis

H1 = Struktur modal dengan menggunakan debt to equity ratio (DER) berpengaruh positif pada nilai

Perusahaan dengan menggunakan Price to book value (PBV) pada PT Multi Bintang Indonesia

tbk.

H0 = Struktur modal dengan menggunakan debt to equity ratio (DER) tidak berpengaruh positif pada

nilai Perusahaan dengan menggunakan Price to book value (PBV) pada PT Multi Bintang

Indonesia Tbk.

7
BAB III PEMBAHASAN

3.1. Penerapan

Penulisan makalah ini menggunakan saham yang bergerak pada sektor makanan dan minuman

yaitu PT Multi Bintang Indonesia Tbk dengan menggiunakan data laporan keuangan yang diperoleh

dari website perusahaan (multibintang.co.id) yang sudah di audit. Saham emiten ini menggunakan

data tahun 2017 sampai dengan 2020. Kemudian di hitung Dept Equity Rasio (DER) untuk melihat

struktur modal dari pinjaman perusahaan terhadap equitas. Kemudia di hitung Price Book Value

(PBV) setelah didapat hasil perhitungan dari tahun ketahun kita menggunakan analisis horizontal

untuk membandingkan apakah DER berpengaruh positif terhadap nilai PBV.

3.2. Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek

Teori yang di gunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan rumus umum Debt Equity Rasio

(DER) dan Price to Book Value (PBV) dan menggunakan analisis horizontal yang mana

membandingkan hasil dari data dari tahun ke tahun tanpa menggunakan metode perhitungan

statistika. Makalah ini hanya bertujuan untuk memberikan gambaran antara hubungan struktur modal

perusahaan menggunakan DER dan nilai perusahaan menggunakan PBV sementara dalam penelitian

lain sudah terdapat beberapa variabel yang digunakan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Dari penelitian sebelumnya dikatakan struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan, sementara dalam penelitian ini menunjukan apabila struktur modal DER tidak

menunjukan hubungan positif. Kemungkinan dengan menggunakan rasio lain struktur modal akan

berpengaruh positif.

8
3.3. Pembahasan

Tabel. II.1 Ringkasan Laporan Keuangan

ANALISIS HORIZONTAL

Table dihitung dengan menggunakan rumus str perhitungan DER dan PBV menggunakan data

laporan keuangan PT Multi Bintang Indonesia pada tahun 2017 sampai 2020 dimana dari hasilnya

dapat terlihat :

- Pada tahun 2017 sampai 2018 terdapat kenaikan nilai DER dari 135.71% menjadi 147.49% dimana

kenaikan sebesar 11.78% diikuti dengan PBV yang naik dari 27.06x menjadi 28.87x atau naik sebesar

1.81x.

- Pada tahun 2018 sampai 2019 terdapat penurunan nilai DER dari 147.49% menjadi 136.06%

dimana penurunan sebesar 11.43% diikuti dengan PBV yang justru naik dari 28.87x menjadi 37.29x

atau naik sebesar 8.42x.

- Pada tahun 2019 sampai 2020 terdapat penurunan nilai DER dari 136.06% menjadi 78.41% dimana

penurunan sebesar 57.65% diikuti dengan PBV yang ikut turun dari 37.29x menjadi 17.00x atau turun

sebesar 20.29x.

9
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari perhitungan dan analisis Horizontal diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Struktur modal

dengan menggunakan debt to equity ratio (DER) tidak berpengaruh positif pada nilai Perusahaan

dengan menggunakan Price to book value (PBV) pada PT Multi Bintang ditunjukan pada tahun 2018

hingga 2019 dimana Nilai DER turun tetapi Nilai PBV justru naik sehingga untuk tahun ini tidak

searah kenaikannya. Sehingga hipotesis yang diambil adalah H0 = Struktur modal dengan

menggunakan debt to equity ratio (DER) tidak berpengaruh positif pada nilai Perusahaan dengan

menggunakan Price to book value (PBV) pada PT Multi Bintang Indonesia Tbk.

4.2 Saran

1. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi nilai

perusahaan, seperti struktur kepemilikan, kebijakan dividen, ukuran perusahaan, dan

pertumbuhan perusahaan.

2. Penelitian ini hanya dilakukan pada perusahaan satu emiten saja yaitu PT Multi Bintang

Indonesia Tbk. Penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian pada emiten lain dan bisa

menambahkan beberapa emiten dalam satu sektor industry

3. Penelitian ini berdasarkan pada laporan tahunan dan dibatasi hanya pada periode 2017 sampai

dengan 2019 sehingga rasio yang didapatkan masih belum terlalu akurat. Mungkin dalam

penelitian selanjutnya bisa ditambahkan data lebih dari tahun yang berbeda.

10
DAFTAR PUSTAKA

Afriyeni, E. (2008). Penilaian Kinerja Keuangan dengan Menggunakan Analisis Rasio.


Jurnal Bisnis Dan Ekonomi
Haryanti, C. S. (2014). Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja
Keuangan Pada Perusahaan Telekomunikasi ( Studi Kasus BEI ). Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang,
1(1), 52–86.
Hery. (2017). Analisis Laporan Keuangan (1st ed.). Jakarta: PT Grasindo.
Kristanty, E. Y. (2017). Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan
Pada Perusahaan Farmasi Yang Go Public. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 6(3), 1–16

11

Anda mungkin juga menyukai