Diajukan Oleh :
Nim : 18.21.1.11898
2021
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS
TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN
PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2018-2020
SKRIPSI
OLEH :
NIM : 18.21.1.11898
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya buat adalah asli dari
Apabila dikemudian hari terbukti terdapat pelanggaran kaidah-kaidah akademik pada skripsi
saya, maka saya bersedia menanggung sangsi-sangsi yang diajukan karena kesalahan tersebut,
sebagaimana diatus pada Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No.17 Tahun 2010 tentang
Demikian surat ini saya buat dengan sesungguhnya, untuk dapat dipergunakan bilaman
diperlukan.
Denpasar,
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa / Tuhan Yang
Maha Esa karena berkat rahmat dan anugrah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang
berjudul ”Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan
Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2020”
Maksud dan tujuan penyusunan Skripsi ini adalah untuk melengkapi dan memenuhi
persyaratan untuk dapat mengikuti ujian akhir semester program studi Manajemen Keuangan
Dalam penulisan Skripsi ini telah banyak memperoleh bimbingan , dorongan dan juga
petunjuk dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini , penulis ingin mengucapkan rasa
1. Bapak Dr. Ida Bagus Gede Udiyana, S.E, M.Si, Ak selaku Ketua STIMI “Handayani”
2. Bapak Wayan Arya Paramarta, SE, MM selaku Ketua Program Studi Manajemen
3. Bapak Ida Bagus Swaputra, S.E., M.M selaku dosen pembimbing atas
4. Keluarga tercinta atas dukungan serta doa yang tulus serta tiada henti doa yang
Denpasar.
5. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang juga
Penulis menyadari Skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan
jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
Denpasar,
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persaingan bisnis saat ini membuat banyak perusahaan harus berusaha untuk
Memaksimalkan nilai perusahan merupakan salah satu tujuan utama dari setiap
berasal dari sumber internal maupun eksternal perusahaan. Penentuan jumlah proporsi
antara hutang jangka panjang dengan modal dalam penggunaannya sebagai sumber
pendanaan suatu perusahaan memiliki kaitan yang erat dengan struktur modal.
perusahaan. Adapun faktor lainnya yaitu Manajer Keuangan yang harus mampu
menentukan struktur modal secara optimal dengan jalan menghimpun dana yang
bersumber dari dalam maupun luar perusahaan. Perusahaan yang akan melakukan
ekspansi pastinya membutuhkan modal. Maka dari itu, perusahaan harus menetapkan
seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk membiayai usahanya. Apabila sumber dana
berasal dari dalam atau internal maka modal atau sumber dana berbentuk laba yang
ditahan , sedangkan untuk modal dari eksternal berbentuk hutang yang bersumber dari
kreditur atau pemegang saham lain yang mengambil bagian pada perusahaan.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal baik dari dalam
maupun dari luar perusahaan. Dari segi faktor internal seperti stabilitas deviden ataupun
profitabilitas perusahaan , sedangkan dari segi faktor eksternal yaitu kondisi di pasar
modal serta tingkat suku bunga. Pada umumnya Suatu perusahaan yang memiliki
kesulitan mengenai permodalan dapat mencari dana di pasar modal. Pasar modal adalah
tempat bertemunya pembeli atau pihak yang membutuhkan dana dengan penjual atau
Struktur modal yang baik akan memberikan dampak positif bagi perusahaan dan
secara tidak langsung akan membuat posisi keuangan perusahaan akan meningkat dan
perusahaanpun akan memiliki nilai yang tinggi. Namun apabila pengoptimalan struktur
modal kurang tepat akan memberi dampak negative bagi perusahaan berupa hutang yang
cukup besar serta beban bunga, nilai perusahaan akan menurun yang mana bisa membuat
bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Perusahaan manufaktur
Indonesia yang sudah Go public atau tercatat di Bursa Efek Indonesia dikelompokkan
kedalam 3 sektor, antara lainnya : sektor industri dasar dan kimia seperti Holcim
Indonesia Tbk ( SMCB ) , atau Semen Indonesia ( SMGR ). Kemudian ada sektor
industri barang konsumsi (Makanan dan Minuman) Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (
ICBP ) , Delta Djakarta Tbk ( DLTA ) dan Davomas Abadi Tbk ( DAVO ). Dan yang
terakhir ada sektor aneka industri seperti Astra Internasional Tbk (ASII ) , Supreme Cable
Manufacturing and Commerce Tbk ( SCCO ) , dan Primarindo Asia Infrastructure Tbk
( BIMA ).
Makanan dan minuman merupakan kebutuhan primer setiap orang dari berbagai
lapisan kalangan masyarakat. Makanan dan minuman merupakan sumber gizi dan energi
Selain sebagai sumber energi makanan dan minuman bisa menjadi sumber penghasilan
apabila kita bisa memanfaatkannya dengan baik dan benar serta mampu mengolahnya
Pada sektor industri Makanan ataupun minuman sangat menarik apabila di teliti,
karena dalam kehidupan sehari hari pada masyarakat sektor ini selalu ada dan tidak bisa
dilepaskan , yang berdampak pada harga saham yang meningkat dan dengan jumlah
Karena persaingan yang semakin hari semakin ketat dan semakin bertambahnya
pesaing , maka diharapkan perusahaan lebih kreatif serta inovatif dalam pengembangan
produk sehingga mampu bertahan bahkan mampu berada di tingkat paling atas,atas
profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal
sebagai variabel intervening: Studi pada perusahaan subsektor makanan dan minuman
yang terdaftar di BEI tahun 2014-2018. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian
variabel interverningnya ada Struktur Modal. Dari penelitian yang dilakukan ditemukan
hasil antara lain : (1) Pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap
struktur modal. (2) Profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap struktur modal.
perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. (7) Struktur modal
melalui struktur modal tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
(9) Profitabilitas melalui struktur modal tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan. mediasinya. (10) Ukuran perusahaan melalui struktur modal tidak
Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar Pada BEI. Yang menjadi
Variabel Bebas dalam penelitian ini yaitu Growth Opportunity, Profitabilitas dan Ukuran
perusahaan dan yang menjadi Variabel Terikat yaitu Struktur Modal. Hasil penelitian
Bursa Efek Indonesia. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini antara lain
Struktur Modal. Dari hasil penelitian ini diperoleh Hasil penelitian menunjukkan
bahwa (1) ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal, (2) ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal,
(3) profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal pada
Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia. Yang menjadi variabel bebas yaitu Ukuran Perusahaan ,
Truktur Aktiva , profitabilitas , Risiko bisnis. Dan yang menjadi Variabel Terikat yaitu
Struktur modal. Hasil dalam Penelitian yang diperoleh yaitu Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa secara simultan ukuran perusahaan (SIZE), struktur aktiva (FAR),
profitabilitas (NPM) dan risiko bisnis (BRISK) berpengaruh terhadap struktur modal.
Hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa ukuran perusahaan (SIZE) dan
Sedangkan variabel struktur aktiva (FAR) dan variabel risiko bisnis (BRISK)
Struktur Modal Pada Perusahaan manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang
Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2017. Yang menjadi variabel bebas
Struktur Aktiva dan juga Ukuran Perusahaan. Untuk variabel Terrikatnya yaitu Struktur
Modal. Hasil penelitian yang didapat yaitu (1) Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap
struktur modal yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,500 (2) Likuiditas
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modalyang ditunjukkan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,001 (3) Pertumbuhan aktiva berpengaruh positif terhadap struktur
modal yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,268 (4) Struktur Aktiva
berpengaruh positif terhadap struktur modal yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi
sebesar 0,259 (5) Ukuran Perusahaan (SIZE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
struktur modal yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,430 (6) profitabilitas,
likuiditas, pertumbuhan aktiva, struktur aktiva dan ukuran perusahaan berpengaruh secara
penelitian ini sebagai variable bebas yaitu profitabilitas , pertumbuhan penjualan serta
struktur modal dan nilai perusahaan. Variabel dalam penelitian ini yang digunakan
variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan, dan variabel intervening
yaitu struktur modal. Hasil dari Penelitian tersebut Hasil analisis menunjukkan
perusahaan dan pertumbuhan aset berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
perusahaan, ukuran perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan, pertumbuhan aset berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai
modal.
modal secara parsial pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.
Variabel dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variable bebas yaitu
Sedangkan yang menjadi variable tetap yaitu struktur modal. Hasil penelitian yang
aktiva, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan makanan dan
minuman di BEI. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai variabel
bebas yaitu Profitabilitas , Struktur Aktiva serta Ukuran perusahaan. Kemudian untuk
variabel terikatnya menggunakan Struktur Modal yang mana hasil penelitian yang
Struktur aktiva dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
struktur modal.
Perusahaan dan, Ukuran Perusahaan. Sedangkan yang menjadi Variabel terikat dalam
penelitian ini yaitu Struktur Modal. Kemudian hasil yang diperoleh dalam penelitian
Struktur Modal.
perusahaan manufaktur sub sector makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa
Sumber : www.idx.co.id
Berdasarkan paparan teori dan juga hasil riset dari penelitian sebelumnya , yang mana
dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent atau variabel bebasnya yaitu : Ukuran
Perusahaan yang dihitung menggunakan formula Ln TA, dan Profitabilitas yang dihitung
menggunakan formula ROA (Return On Asset) dan yang menjadi variabel dependen atau terikat
yaitu Struktur modal yang dihitung menggunakan formula DER (Debt to Equity Ratio).
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka penulis melakukan
Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang terdaftar
ngan ngan n
B. POKOK MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang dicantumkan diatas , maka yang menjadi pokok
permasalahannya adalah
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan pokok masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah
D. KEGUNAAN PENELITIAN
a. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran dan wawasan yang lebih luas
modal pada sub sektor perusahaan manufaktur makanan dan minuman di BEI.
b. Kegunaan praktis
dibidang keuangan untuk dapat lebih meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dan
hasil penelitian ini, diharapkan bisa dijadikan informasi bagi investor sebelum
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teoritis
besarnya nilai equity/modal ,nilai penjualan atau nilai aktiva. (Bambang Riyanto,2010 :
313).
Ukuran perusahaan adalah besar kecilnya perusahaan yang bisa diukur melalui
(Hartono,2008:14)
dengan berbagai cara antara lain dengan total asset perusahaan,nilai pasar saham,jumlah
perusahaan,dan juga bisa di ukur dari pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan secara
rutin. Apabila perusahaan tersebut memiliki jumlah asset yang besar , maka pihak
perusahaan akan lebih mudah menggunakan ataupun memutar asset demi meningkatkan
Perusahaan dengan Ukuran perusahaan yang besar akan mudah memikat para investor
resiko kebangkrutan yang rendah, dan perusahaan yang memiliki nilai ukuran perusahaan
yang besar nilai sahamnya tersebar sangat luas akan lebih berani mengeluarkan saham
2. Pengertian Profitabilitas
penjualan,total aktiva maupun modal sendiri. Sehingga bagi para investor jangka panjang
antara profit dengan aktiva atau modal yang menghasilkan profit tersebut, dengan kata
mencari keuntungan, rasio ini juga dapat memberikan tolak ukur pada tingkat efektifitas
manajemen dalam suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan laba yang dihasilkan
dari penjualan dan pendapatan investasi,maka dapat disimpulkan bahwa rasio ini dapat
dihasilkan dari penjualan dan pendapatan dalam investasi. Dengan kata lain, semakin
tinggi profit/pendapatan suatu perusahaan maka akan semakin menurun juga hutang-
hutangnya, dikarenakan semakin banyaknya dana internal yang tersedia untuk mendanai
investasinya.
perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal
dengan modal sendiri yang dihitung dengan menggunakan debt to equity ratio (DER).
belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau panduan
sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama yaitu
berasal dari dalam dan luar perusahaan ( Ali dan Rodoni, 2010 ) .Sedangkan,
bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham preferen ,dan saham biasa.
(Sartono,2011:225)
Berdasarkan seluruh pengertian yang dijabarkan oleh para ahli yang sudah di
jelaskan diatas , maka struktur modal merupakan suatu ukuran perbandingan perusahaan
dari segi pendanaan dalam bentuk jangka panjang yang berifat permanen serta
ditunjukkan oleh perusahaan itu sendiri dari segi hutang jangka panjang terhadap modal.
1) Pendekatan Tradisional
Menurut teori pendekatan tradisional terdapat struktur modal yang optimal. Dengan
kata lain struktur modal mempunyai pengaruh terhadap nilai suatu perusahaan. Struktur
modal bisa diubah-ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan yang optimal.
Pada pendekatan Modigliani dan miller (MM), tahun1960-an kedua ekonom tersebut
memasukan faktor pajak ke dalam analisis mereka. Dalam teori MM, terdapat berbagai
asumsi yang dirasa tidak realistis, hasil ketidakrelevanan MM memiliki arti yang sangat
relevan. MM juga telah memberikan petunjuk mengenai hal-hal apa yang dibutuhkan
agar membuat struktur modal menjadi relevan dan yang mempengaruhi nilai perusahaan
Brigham dan Houston (2006). Mereka sampai pada kesimpulan bahwa nilai perusahaan
dengan utang lebih tinggi adalah tidak relevan dibandingkan nilai perusahaan tanpa
adanya penghematan pajak dari utang dengan biaya kebangkrutan. Pada teori ini,
dengan tingkat suku bunga dan biaya kebangkrutan yang lebih tinggi. Sehingga pada
teori ini, perusahaan lebih suka mendapatkan dana dari eksternal perusahaan daripada
Modigliani dan miller mengembangkan model struktur modal tanpa pajak dan
dengan pajak. Nilai perusahaan dengan pajak lebih tinggi dibandingkan dengan nilai
perusahaan tanpa pajak. Selisih tersebut diperoleh melalui penghematan pajak karena
bunga bisa dipakai untuk mengurangi pajak. Miller kemudian mengembangkan model
struktur modal dengan memasukkan pajak personal. Pemegang saham dan pemegang
utang harus membayar pajak jika mereka menerima dividen (untuk pemegang saham)
atau bunga (untuk pemegang utang). Menurut model tersebut, tujuan yang ingin
meminimalkan total pajak yang harus dibayarkan (pajak perusahaan, pajak atas
tingkat keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat utang yang lebih kecil.
Tingkat utang yang kecil tersebut tidak dikarenakan perusahaan mempunyai target
tingkat utang yang kecil, tetapi karena mereka tidak membutuhkan dana eksternal.
Tingkat keuntungan yang tinggi menjadikan dana internal mereka cukup untuk
order ini, mereka lebih suka menggunakan dana internal perusahaan dibandingkan
informasi yang sama mengenai prospek dan risiko perusahaan. Pihak tertentu
mempunyai informasi yang lebih baik dibandingkan pihak lainnya. Manajer biasanya
mempunyai informasi yang lebih baik dibandingkan dengan pihak luar (investor).
Karena itu bisa dikatakan terjadi asimetri informasi antara manajer dengan investor.
Teori signaling adalah model dimana struktur modal (penggunaan utang) merupakan
utang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di
masa mendatang. Karena cukup yakin, maka manajer perusahaan tersebut berani
menggunakan utang yang lebih besar. Investor diharapkan akan menangkap signal
tersebut, signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik. Dengan demikian
keputusan yang harus dilakukan, yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan atau
mengelola dan membagi dana dengan tujuan memberikan profit atau kemakmuran
bagi para pemegang saham dan berkelanjutan usaha bagi perusahan” (fahmi,2013:2)
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode
tertentu”
keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu
tertentu”
dari hasil sutau proses akuntansi selama periode tertentu yang digunakan sebagai alat
hasil akhir dari proses akutansi mengenai informasi aktivitas perusahaan ataupun
pengelolaan dana pada periode tertentu yang menjadi alat komunikasi antar pihak
yang terkait.
5. Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah :
makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2014-2018. Variabel bebas yang
juga Ukuran Perusahaan. Kemudian untuk variabel terikatnya ada Nilai Perusahaan
dan yang terakhir untuk variabel interverningnya ada Struktur Modal. Dari penelitian
positif terhadap nilai perusahaan. (7) Struktur modal berpengaruh signifikan positif
terhadap nilai perusahaan. (8) Pertumbuhan perusahaan melalui struktur modal tidak
Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar Pada BEI. Yang
menajdi Variabel Bebas dalam penelitian ini yaitu Growth Opportunity, Profitabilitas
dan Ukuran perusahaan dan yang menjadi Variabel Terikat yaitu Struktur Modal.
Hasil penelitian yang didapat yaitu Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Ukuran
c. Ayu Intan & Gede Mertha ( 2017 ) melakukan penelitian tentang profitabilitas ,
ukuran perusahaan , dan pertumbuhan asset terhadap struktur modal dan nilai
perusahaan. Variabel dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel bebas
penelitian ini adalah nilai perusahaan, dan variabel intervening yaitu struktur modal.
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dan variabel
Manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar Pada Bursa Efek
Indonesia. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini antara lain Ukuran
Struktur Modal. Dari hasil penelitian ini diperoleh Hasil penelitian menunjukkan
struktur modal, (2) ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
struktur modal, (3) profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur
modal pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman yang terdaftar
Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Yang menjadi variabel bebas yaitu Ukuran
Variabel Terikat yaitu Struktur modal. Hasil dalam Penelitian yang diperoleh yaitu
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa secara simultan ukuran perusahaan (SIZE),
struktur aktiva (FAR), profitabilitas (NPM) dan risiko bisnis (BRISK) berpengaruh
terhadap struktur modal. Hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa ukuran
Struktur Modal Pada Perusahaan manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman
yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2017. Yang menjadi variabel
Aktiva, Struktur Aktiva dan juga Ukuran Perusahaan. Untuk variabel Terrikatnya
yaitu Struktur Modal. Hasil penelitian yang didapat yaitu (1) Profitabilitas
signifikansi sebesar 0,500 (2) Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
dengan nilai signifikansi sebesar 0,268 (4) Struktur Aktiva berpengaruh positif
terhadap struktur modal yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,259 (5)
modal yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,430 (6) profitabilitas,
aktiva, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan makanan dan
minuman di BEI. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai variabel
bebas yaitu Profitabilitas , Struktur Aktiva serta Ukuran perusahaan. Kemudian untuk
variabel terikatnya menggunakan Struktur Modal yang mana hasil penelitian yang
Struktur aktiva dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
struktur modal.
Perusahaan dan, Ukuran Perusahaan. Sedangkan yang menjadi Variabel terikat dalam
penelitian ini yaitu Struktur Modal. Kemudian hasil yang diperoleh dalam penelitian
Struktur Modal.
modal secara parsial pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.
Variabel dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variable bebas yaitu
Sedangkan yang menjadi variabel tetap yaitu struktur modal. Hasil penelitian yang
manufaktur di BEI. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai variable
terhadap struktur modal , struktur asset tidak berpengaruh terhadap struktur modal
modal perusahaan.
B. Hipotesis
sifatnya masih praduga karena harus dibuktikan terlebih dahulu atau kesimpulan
C. Kerangka Penelitian
modal yang mana masingmasing variabel ini diproksi menggunakan Ln Total Asset dan
Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar pula perusahaan tersebut
lebih besar atau modal asing untuk menunjang operasionalnya. Dengan demikian
Struktur Modal yang masing masing diproksi menggunakan ROA dan juga DER.
Perusahaan yang memiliki profit cukup tinggi akan cenderung melakukan banyak
pinjaman untuk mendapatkan manfaat dari pajak.menurut POT (Pecking Order Theory)
perusahaan yang tingkat keuntungan yang besar memiliki sumber pendanaan internal
yang lebih besar serta membutuhkan pendanaan eksternal yang kecil. Dengan demikian
Ukuran
Perusahaan H1
( X1 )
Struktur Modal
( Total Asset )
( Y)
( DER )
Profitabilitas H2
( X2 )
( ROA )
Keterangan :
= Variabel
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan masalah atau hal yang di teliti. Sehingga dapat di
simpulkan bahwa dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah :
2. Subjek Penelitian
dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen
atau variabel terikat. Dalam penelitian ini ada 3 variabel independen atau variabel
2010) ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki
menggunakan nilai logaritma natural dari total aktiva. Formula yang digunakan
b. Profitabilitas (X2)
Profitabilitas diukur dengan (ROA) atau Return On Asset yang mana merupakan
Return On Asset membandingan laba bersih setelah pajak dengan total asset
berikut.
Total Asset
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen atau variabel terikat adalah
Struktur Modal.
Struktur modal diukur menggunakan (DER) Debt to Equity Ratio yang mana
merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini
membandingan seluruh hutang termasuk utang lancer dengan seluruh ekuitas. Rasio
ini berfungsi untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam dengan
pemilik perusahaan. (Kamir, 2017:124) Rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap
modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Debt to Equity Ratio (DER)
1. Populasi
Populasi adalah total keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti. Populasi
dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sector makanan dan minuman
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. (Sugiyono, 2017:80) mengatakan bahwa
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
2. Sampel
(Sugiyono, 2010:81) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan
bagian dari unit suatu populasi yang akan dilakukan penelitian oleh peneliti. Dalam
pemilihan sampel ini ditentukan dengan teknik Purposive Sampling, yang mana
Pertimbangan yang digunakan dalam penelitian ini dalam memilih sampel antara
lain :
1. Perusahaan Manufaktur Sub sector makanan dan minuman yang terdaftar pada Bursa
3. Perusahaan makanan dan minuman yang tidak memiliki profit yang negative berjumlah 5
perusahaan.
Tabel II.1
1. Sumber data
a. Data sekunder.
Data sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari
sumber yang telah ada dan data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui
sumber lain yang sudah tersedia. Yang dikategorikan sebagai data sekunder, misalnya
bahan pustaka, literatur, penelitian terdahulu, buku, situs web dan internet (Nur
Indriantoro dan Bambang Supomo, 2014:143). Data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini adalah daftar perusahaan manufaktur sub sector makanan dan minuman
b. Data Primer
Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, ( Sugiyono,
2017:137). Data primer dalam penelitian ini adalah data laporan tahunan yang
dimiliki oleh perusahaan yang telah di Audit serta di Publikasikan. Data yang
2. Jenis Data
a. Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah data yang berupa kata, skema, dan gambar (Sugiyono,
2015:15). Data kualitatif penelitian ini berupa daftar nama perusahaan manufaktur
sub sektor perusahaan Makanan dan Minuman, sejarah perusahaan dan struktur
organisasi perusahaan.
b. Data Kuantitatif
Data yang bersifat numeric atau angka yang dapat dianalisis dengan statistic.
(Sugiyono, 2014:13). Data kuantitatif dalam penelitian ini seperti laporan keuangan
perusahaan.
Sesuai dengan sumber data yaitu data sekunder dan data primer, maka metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi.
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari
perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini seperti, laporan keuangan tahunan
perusahaan.
Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi ini dilakukan dengan mencari data
Teknik analisis adalah cara untuk menganalisis atau mengolah suatu dengan cara
menggunakan rumus,software atau dengan alat tulis tertentu guna menghasilkan suatu
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan melalui empat tahapan yaitu
menghitung rasio-rasio besarnya variabel penelitian sesuai rumus-rumus yang ada yaitu
melakukan uji asumsi klasik dan analisis regresi linear berganda sekaligus uji hipotesis.
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel
independen dan variable dependen keduanya memiliki distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah model regresi yang mempunyai distibusi normal atau
3.) Kesimpulan: apabila nilai Asymp. Sig (2 tailed) > 0,05 atau 5% maka residual
berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
linier berganda, yaitu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel
tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance di atas 0,1 dan
nilai VIF dibawah 10, maka antara variabel independen tidak menjadi
multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika
2013:139) jika pada pola tertentu seperti titik titik menyebar diatas dan dibawah
d. Autokorelasi
berdasarkan waktu. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu (residual) pada periode
populasinya. Model regresi tidak dapat untuk menapsirkan nilai variabel dependen
pada nilai variabel independen tertentu untuk menganalisis ada tidaknya autokorelasi
adalah dengan menggunakan Run test. Run Test sebagai bagian dari statistic non-
parametrik yang digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi
tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa
residual adalah acak atau random atau tidak (sistematis). Pengambilan keputusan
a. Jika hasil Run Test menunjukkan nilai signifikan lebih kecil daei 0.05 maka dapat
disimpulkan bahwa residual tidak random atau terjadi autokorelasi antar nilai
residual.
b. Jika hasil Run test menunjukkan hasil signifikan lebih besar dari 0.05 maka
dapat disimpulkan bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi antar
nilai residual.
On Asset ( ROA ) terhadap Debt to Equity Ratio (DER), maka dalam penelitian ini
Y = a +b1.X1 + b2.X2 + e
Keterangan :
X2 = Profitabilitas (ROA)
E = Variabel Residual
A = Konstanta
signifikan dan representative, maka model tersebut harus memenuhi uji asumsi
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji secara parsial atau uji t.
dalam penelitian ini terhadap variabel dependen secara parsial (Ghozali, 2013:98).
b. Menentukan tingkat signifikasi, pada taraf signifikansi sebesar 95% atau ɑ = 5%.
2) Jika nilai probabilitas > 0,05, pengaruh kedua variabel tidak signifikan.
BAB IV
Pertama kali di dirikan tanggal 03 Juni 1997 dan memulai kegiatan usaha
komersialnya pada tahun 1997, yang mana perusahaan ini memiliki tujuan ALTO Natural
Spring Watrer sebagai produk lokal dengan kualitas standar internasional. Kantor pusat
ALTO berada di Kp. Pasir Dalem RT.02 RW.09 Desa Babakan pari, Kecamatan Cidahu
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang dikenal sebagai sumber mata air yang alami dan
kaya akan kandungan mineralnya. Ruang ingkup kegiatan ALTO adalah bergerak dalam
bidang industri air mineral ( air minum ) dalam kemasan plastic, makanan, minuman dan
selalu terjaga kejernihannya serta bebas dari polusi. ALTO sendiri diproduksi
PT. Tri Banyan Tirta Tbk memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :
Visi :
Dikenal sebagai produsen lokal air minum alami dalam kemasan dengan kualitas
Misi :
B. Struktur Organisasi :
keadaan perusahaan. Dengan struktur organisasi maka data dilihat pembagian tugas
dalam organisasi dan kegiatan perusahaan secara garis besar. Berikut ini adalah gambaran
Struktur Organisasi
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masingmasing bagian dalam struktur
1. President Commisioner
Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat berkenaan dengan
keputusan oleh Direksi, termasuk pelaksanaan strategi untuk memenuhi harapan para
kajian dan pendapat Dewan Komisaris disampaikan dalam RUPS sebagai bagian dari
2. Independent Commisioner
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak terafiliasi dengan
Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas
dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya
(fairness) sebagai salah satu prinsip utama dalam memperhatikan kepentingan pemegang
professional.
3. Audit Commite
Komite Audit adalah Komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada
Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan
Komisaris.
Mengakses data dan informasi perusahaan tentang karyawan, dana, asset dan
4. President Director
5. Purchasing Manager
6. Director
perseroran dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan, sesuai dengan kebijakan
yang dipandang tepat dalam batas yang telah ditentukan dalam Undang-Undang atau
perseroan, melaporkankepemilikansahamnya.
Februari 1968 dengan nama CV Tjahaja Kalbar dan mulai beroperasi secara komersial
pada tahun 1971. Kantor pusatnya terletak dikawasan industry Jababeka II, Jl. Industri
usaha utama CEKA adalah Wilmar International Limited, merupakan perusahaan yang
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Singapura. Ruang lingkup kegiatan CEKA meliputi
bidang industry minyak nabati ( minyak kelapa sawit beserta produk-produknya ), biji
tengkawang, minyak tengkawang, dan minyak nabati spesialitas. Selain itu CEKA juga
barang keperluan sehari-hari. Pada 10 Juni 1996, CEKA memperoleh pernyataan efektif
dari Menteri Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham CEKA
(IPO) kepada masyarakat sebanyak 34.000.000 dengan nilai nominal Rp500-, per saham
PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :
Visi :
Untuk menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri minyak nabati dan minyak nabati
spesialitas.
Misi :
a. PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. Mempunyai misi untuk menghasilkan produk
D. Struktur Organisasi :
proyek dengan hubungan organisasi, terutama pada orang-orang yang bekerja pada
proyek yang sama. Struktur organisasi perusahaan terdiri dari beberapa kelompok dari
fungsi yang berbeda dengan setiap kelompok yang menitikberatkan pada pengembangan
produk tertentu atau lini produksi. Dengan struktur organisasi maka dapat dilihat
pembagian tugas dalam organisasi dan kegiatan perusahaan secara garis besar. Berikut ini
Gambar IV.II
Struktur Organisasi
dibawahnya.
2. Direktur keuangan
keputusan
5. Direktur Penjualan
6. Direktur Personalia
Merekrut, menyeleksi, dan menempatkan tenaga kerja pada posisi yang tepat
Didirikan pada tanggal 22 Juli 1972 di Kota Surabaya yang lahir sebagai salah
satu produsen es krim yang didirikan oleh Bapak Darmo Hadipranoto beserta istrinya,
mereka menciptakan es krim yang bernama Campina di garasi rumahnya yang beralamat
di Jl. Gembong Sawah, Surabaya. Saat itulah mereka mendirikan CV Pranoto. Es krim
Campina milik bapak Darmo yang mulai dikenal dan menjadi es krim favorit bagi
masyarakat sekitar hingga mengundang agenda untuk kunjungan Gubernur Jawa Timur,
dari bahan alami, higienis, dan tentunya juga berkualitas. Demi meningkatkan varian
yang saat ini masih digunakan. Perkembangan cara penjualan juga mulai beragam mulai
menjadi PT Campina Ice Cream Industry. Campina juga terus berkembang memperkuat
jaringan TV kabel khusus untuk tayangan anak-anak Nicklodeon. Campina menjadi satu-
satunya pemegang lisensi produk es krim ‘Spongebob’ dan ‘Avatar’ di Asia Tenggara.
prinsip usaha yang bersahabat dengan lingkungan, hal ini diwujudkan dalam bentuk
adanya Rooftop Organic Garden dilingkungan pabrik, dan pengolahan sampah menjadi
kompos. Gaya hidup sehatpun diwujudkan dengan adanya vegan menu yang nikmat di
kantin karyawan setiap hari. Campina juga mengundang pelajar, mahasiswa dan
masyarakat umum dalam kegiatan “Factory Visit” untuk melihat proses pembuatan es
PT. Campina Ice Cream Industry memiliki visi dan misi sebagai berikut :
Visi :
Menjadikan PT.Campina Ice Cream Industry sebagai salah satu produsen es krim dan
Misi :
tidak pernah berhenti untuk berinovasi, menjunjung tinggi komitmen kepercayaan para
pemegang saham, dan para karyawan. Serta memegang teguh prinsip usaha yang
F. Struktur Organisasi :
Struktur organisasi merupakan suatu hubungan dan susunan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi ataupun perusahaan dalam menjalankan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Semua perusahaan memiliki hirarki
yang jelas mengenai pembagian tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan
perusahaan. Dengan struktur organisasi maka dapat dilihat pembagian tugas dalam
organisasi dan kegiatan perusahaan secara garis besar. Berikut ini adalah gambaran
Gambar IV.III
Struktur Organisasi
1. Dewan Komisaris
Bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan memberikan saran
2. Sekretaris Perusahaan
3. Internal Audit
kegiatan lainnya.
4. Direktur Keuangan
Direktur Keuangan bukanlah pemangku kekuasaan tertinggi dalam sebuah
PT Delta Djakarta pertama kali didirikan di Indonesia pada tahun 1932 sebagai
pabrik bir jerman bernama “Archipel Brouwerih, NV”. Kemudian perusahaan dibeli oleh
nama saat ini, PT Delta Djakarta pada tahun 1970. Kemudian pada tahun 1984 PT Delta
menjadi salah satu perusahaan Indonesia yang pertama yang mencatatkan sahamnya di
Bursa Efek Surabaya yang sekarang digabung menjadi Bursa Efek Indonesia dan
mengukuhkan statusnya sebagai pemain utama dalam industry bir dalam negeri.
Pada tahun 1990 mengantarkan periode investasi asing yang kuat di Indonesia.
Selama waktu ini berlangsung San Miguel Corporation melalui San Miguel Malaysia (L).
(anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh San Miguel Brewing International
Limited, juga merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh SMC pada
waktu itu). SMC adalah salah satu konglomerat terbesar dan terdiverifikasi di Filipina,
dengan kepentingan dalam makanan, dan minuman, listrik, bahan bakar, minyak dan
PT Delta memproduksi bir Pilsener dan Stout yang berkualitas untuk pasar
domestic Indonesia, dengan merek bir yang meliputi Anker Bir, Anker Stout, Anker
Lychee, Carlsberg, San Miguel Pale Pilsen, San Mig Light, San Miguel Cerveza Negra
Visi :
Misi :
karyawan dan mitra bisnis yang berkompeten dan berorientasi pada hasil.
professional.
4. Untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat tempat kami beroperasi,
keadaan perusahaan. Dengan struktur organisasi maka data dilihat pembagian tugas
dalam organisasi dan kegiatan perusahaan secara garis besar. Berikut ini adalah gambaran
Gambar IV.I
Struktur Organisasi
PT Delta Djakarta Tbk.
1. Pemegang saham
Kewajiban sendiri untuk pemegang saham, bisa dikatakan juga sebagai peran mereka
untuk ikut andil dalam mengawasi dan meningkatkan kinerja perusahaan, berupa:
saja menjadi modal bagi sebuah perusahaan untuk bisa berdiri dan terus
beroperasional.
mengambil posisi ini, pemegang saham jadi bisa ikut andil dalam
pengambilang keputusan.
2. Direktur Utama
dibawahnya.
3. Sekretaris Perusahaan
4. Direktur Penjualan
Sales director atau direktur penjualan adalah pihak yang bertanggung jawab dalam
Pertama kali berdiri dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma yang didasarkan
pada Akta No. 249 tanggal 15-11-1990 dan diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal
20-6-1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH, Notaris di Jakarta dan
Surat Keputusan No. C2-2915 HT.01.01Th.91 tanggal 12-7-1991, serta telah didaftarkan
di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579,580 dan 581 tanggal 5-8-1991, dan
Intikusuma menjadi PT. Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum
Luar Biasa Para pemegang Saham yang dituangkan dalam akta Risalah Rapat No.51
tanggal 5-2-1994 yang dibuat oleh Benny Kristanto,SH, Notaris di Jakarta. Perseroan
adalah Produsen mie instan yang meliputi pembuatan mi dan pembuatan bumbu mi instan
serta pengolahan gandum menjadi tepung. Fasilitas produksi untuk produk mi instan
terdiri dari 14 pabrik yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi,
sedangkan untuk bumbu mi instan terdiri dari 3 pabrik di Pulau Jawa, dan untuk
Pengolahan gandum terdiri dari 2 pabrik di Jakarta dan Surabaya yang didukung oleh 1
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :
Visi :
makanan .
Misi :
J. Struktur organisasi
proyek dengan hubungan organisasi, terutama pada orang-orang yang bekerja pada
proyek yang sama. Struktur organisasi perusahaan terdiri dari beberapa kelompok dari
fungsi yang berbeda dengan setiap kelompok yang menitikberatkan pada pengembangan
Struktur Organisasi
1. General Manager
tanggung jawab terhadap segala aktifitas perusahaan baik dalam hal memimpin,
tersebut untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam menghasilkan produk berkualitas
3. Manajer Pabrik
Bertugas serta bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi kegiatan yang
proses produksi.
Bertanggung jawab serta bertugas dalam memeriksa bahan baku, bahan tambahan,
produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa kualitas produksi, bertanggung
5. Manajer Keuangan
untuk menentukan tujuan yang harus dicapai. Memonitor kegiatan operasional dalam
hal aspek financial supaya sejalan dengan rencana. Menandatangani bank recruitment
biaya ataupun pembelian asset dan penggunaan dana lainnya sesuai dengan batasan
6. Manajer personalia
kehumasan, dan juga pelayanan umum untuk mendukung proses pencapaian tujuan
perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu juga memiliki
tugas menciptakan hubungan industrial yang harmonis untuk mencapai ketenangan
7. Purchasing officer
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) didirikan 02 September 2009 dan
mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1 Oktober 2009. ICBP merupakan hasil
pengalihan kegiatan usaha Divisi Mi Instan dan Divisi Penyedap Indofood Sukses
Makmur Tbk (INDF), pemegang saham pengendali. Kantor pusat Indofood CBP
berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 23, Jl. Jend. Sudirman, Kav. 76-78,
anak tidak langsung dari First Pacific Company Limited, suatu perusahaan yang tercatat
di Bursa Efek Hong Kong. Bapak Anthoni Salim memiliki kepentingan dan memegang
kendali secara tidak langsung di First Pacific Company Limited. Indofood mengekspor
bahan makanannya hingga ke Australia, Asia, dan Eropa dan bertransformasi menjadi
sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup
seluruh proses tahapan produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan
baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.
Sebagai Perusahaan Perintis Makanan, Indofood membawa misi untuk terus
berinovasi, fous pada kebutuhan konsumen, memberikan merk besar dengan kinerja tak
meningkatkan pendapatan para pemegang saham. Indofood dan pabriknya tersebar pada
Jambi. Produk yang dihasilkan oleh ke 15 pabrik tersebut telah terstandarisasi secara
menyeuruh, diantaranya bahan baku, parameter proses, mesin/peralatan, tenaga kerja dan
juga tentunya barang jadi. Standarisasi yang berlaku disemua pabrik tersebut telah
maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi
2. Mie Telor, yaitu mie yang dalam proses pembuatannya dengan dikeringkan
VISI :
“ Menjadi Perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk
makanan”
MISI :
L. Struktur Organisasi
Setiap perusahaan adanya struktur organisasi sangat penting, agar setiap karyawan
wewenang dan juga tanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya. Oleh krena itu
Makmur Tbk.
Gambar VI.I
Struktur Organisasi
Dalam pembagian tugas dan juga tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam
1. GM ( General Manager )
dimana kegiatan tersebut untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam menghasilkan
2. GM Secretary
Berfungsi sebagai penghubung antara perseroan dengan institusi pasar modal, para
pemegang saham, dan juga antar masyarakat. Bertanggung jawab untuk memonitor
3. Manajer Pabrik
dengan produksi dan mengambil tindakan untuk kelancaran jalannya proses produksi.
Bertanggung jwab dan bertugas dalam memeriksa bahan baku, bahan tambahan,
produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi anaisa kualitas, produksi, bertanggung
jawab atas kelengkapan laboraturium untuk analisa dan pengembangan produk.
d. Mengatur dan merencanakan kerja, kebutuhan tenaga kerja, alat bantu dan
fasilitas kerja selama masih dalam batas standar baku yang diselaraskan.
5. Manajer Keuangan
untuk menentukan tujuan yang harus dicapai. Memonitor kegiatan operasional dalam
aspek keuangan supaya sejalan dengan AOP. Verifikasi setiap pengeluaran biaya
ataupun pembelian asset dan penggunaan dana lainnya sesuai dengan batasan yang
6. Manajer Personalia
keamanan dan kehumasan serta pelayanan umum jangka panjang. Membuat analisa
pengembangan organisasi secara berkala dan secara aktif ikut mendukung kegiatan-
7. Purchasing Officer
Memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan memelihara prosedur
Mayora Indah Tbk (MYOR) didirikan 17 Februari 1977 dan mulai beroperasi
secara komersial pada bulan Mei 1978. Kantor pusat Mayora Indah Tbk berlokasi di
Gedung Mayora lantai 8, Jl. Tomang Raya 21-23, Jakarta 11440 – Indonesia, dan pabrik
terletak di Tangerang dan Bekasi. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta
sejak tanggal 4 Juli 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh PT
Unita Branindo sebanyak 32,93%. PT. Mayora Indah Tbk didirikan dengan akta No. 204
tanggal 17 Februari 1977 dari notaris Poppy Savitri Parmanto SH. Sebagai pengganti dari
notaris Ridwan Suselo SH. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri
januari 1978 dan telah didaftarkan pada Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
telah mengalami beberapa kali perubahan yang terakhir dengan akta notaris Adam
Kasdarmadji SH. No. 448 tanggal 27 Juni 1997, antara lain mengenai maksud dan tujuan
perusahaan. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman
tangerang dan Bekasi kantor Pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Mayora, Jl. Tomang
Raya No. 21-23, Jakarta. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan ruang lingkup
kegiatan perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang industri, perdagangan serta
agen atau perwakilan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Mei
1978. jumlah karyawan perusahaan dan anak perusahaan hingga saat ini sebanyak 5300
karyawan. Didukung oleh jarring distribusi yang kuat, produk PT Mayora Indah Tbk
tidak hanya ada di Indonesia namun juga dapat kita jumpai di Negara seberang lautan
seperti Malaysia, Thailand, philiphines, Vietnam, Singapore, Hong Kong, Saudi Arabia,
Kopi : Torabika
Mi instan: Mi Gelas
Minuman: Vitazone
Visi :
Misi :
a. Terus meningkatkan kompetitif kami dalam kategori
kuat.
N. Struktur Organisasi
antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
Semua perusahaan memiliki hirarki yang jelas mengenai pembagian tugas dan tanggung
Gambar VII.I
Struktur Organisasi
Kendali perusahaan pada Presiden Direktur sebagai pucuk pimpinan. Pelimpahan tugas
kerja kepada bawahan melalui masing-masing manajer departemen, kemudian dilanjutkan pada
1. Dewan Komisaris
Bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan memberikan saran kepada direksi
keputusan RUPST. Rapat Dewan Komisaris diadakan sebulan sekali dan juga setiap saat
dibutuhkan. Dibawah Dewan Komisaris dibantu oleh seorang Sekretaris serta Internal
Audit untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan Bapepam-LK dan SEC serta
2. Dewan Direksi
Berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan
perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan, baik
dalam maupun luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran dasar. Direksi dibantu
oleh kepala divisi dan/atau kepala unit organisasi serta dibantu oleh staff Ahli Direksi.
a) Direktur utama memiliki tanggung jawab atas berjalannya semua fungsi organisasi
yang ada dalam perusahaan dan memiliki wewenang dalam menetapkan arah
3. Fungsi pemasaran
5. Kebijakan harga
6. Kebijakan pemasok
kegiatan perusahaan dan untuk mendukung serta membantu Direktur SDM &
bisnis untuk menangani aktifitas pengembangan bisnis yang ada dan mencari peluang
bisnis baru yang prospektif, menangani urusan fungsi yang berhubungan dengan
produk.
akan diproduksi.
3. Divisi biscuit untuk membantu direktur utama untuk menjalankan kegiatan perusahaan
4. Manajer Plant, membantu dan mendukung pada setiap divisi yang ditetapkan yaitu divisi
5. Manajer Quality Control untuk membantu dan mendukung pada tiap divisi yang
ditetapkan dalam pengecekan terhadap produk dan pengontrol barang hasil produksi.
Nippon Indosari Corporindo Tbk merupakan salah satu peusahaan roti merek
dagang sari roti terbesar di Indonesia. Berdiri pada tahun 1995 sebagai perusahaan
meningkatkan kapasitas produk dengan menambhakna dua lini produksi, yakni roti tawar
pabrik yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat pada tahun 2008. Sejak tanggal 28 Juni
2010 perseroan telah melakukan Penawaran umum Perdana dan mencatatkan sahamnya
pada BEI. Bisnis roti yang dijalani perusahaan ini semakin berkembang, dengan ini
perusahaan semakin giat melakukan pembangunan pabrik baru di beberapa tempat seperti
Analysis Critical Control Point) yang merupakan sertifikat jaminan keamanan pangan
sebagai bukti komitmen perseroan dalam mengedepankan prinsip 3H ( halal, healty, dan
Tak hanya itu PT Nippon Indosari Corporindo Tbk juga memperoleh beberapa
penghargaan diantaranya, Top Brands sejak tahun 2009 hingga 2011, Top Brands for
Kids tahun 2009-2012, Marketing Awards 2010, Indonesia Original Brands 2010,
Investor Award 2012, penghargaan dari Forbes Asia dan beberapa penghargaan lainnya.
Beberapa produk sari roti antara lain Roti tawar special 6 slices, roti Tawar Keju,
Sandwich Isi Coklat, Sandwich isi krim Peanut, Roti Isi Krim Coklat, Roti Isi Krim Keju
dan beberapa varian lainnya. Dengan tetap dijaganya komitmen Sari Roti dalam proses
produksi mulai dari tahap pemilihan bahan-bahan yang berkualitas, tahap pemrosesan
ahli dibidangnya membuat sari roti selalu menjadi makanan pilihan bagi keluarga
Indonesia.
Visi :
terbesar di Indonesia melalui penetresi pasar yang lebih luas dan dalam
dengan menggunakan jaringan distribusi yang luas untuk menjangkau
Misi :
P. Struktur Organisasi
satu dengan yang lainya dan bagaimana hubungan aktifitas dan juga fungsi dari setiap
bagian. Dengan struktur organisasi dapat dilihat pembagian tugas dalam sebiah organisasi
dan kegiataan perusahaan secara bessar. Berikut adalah gambaran struktur organisasi PT
1. Presiden Direktur
Pemimpin Tertinggi dalam hal ini adalah Presiden Direktur yang memiliki wewenang
penuh dalam perusahaan, dan dalam pelaksanaannya dibantu oleh seorang Direktur.
2. Direktur
Bersama-sama dengan direktur operasional membantu presiden direktur serta memiliki
3. Direktur Operasional
Memiliki tugas dan tanggung jawab atas berjalannya kegiatan perusahaan sehingga
tinggi.
Memiliki tanggung jawab penuh bila terjadi perluasan pabrik serta penabahan lini-lini
Bertanggung jawab atas aliran keuangan yang dilakukan olh PT Nippon Indosari
7. Marketing Manager
menampung keluhan dari para konsumen yang masuk dan melakukan biaya perhitungan
keseluruhan, sehingga dalam hal ini bekerja sama dengan bagian purchasing dan PDQA.
Bertugas dalam menginventori bahan baku, pendistribusian produk yang sudah jadi.
9. General Manager Plant
Bertanggung jawab terhadap hal yang berhubungan dengan hak dan juga kewajiban
Q. Sejarah Perusahaan Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ)
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) didirikan tanggal 2
Nopember 1971 dan mulai beroperasi secara komersial pada awal tahun 1974. Kantor
pusat dan pabrik Ultrajaya berlokasi di Jl. Raya Cimareme 131 Padalarang, Bandung
Di bidang minuman Ultrajaya memproduksi minuman seperti susu cair, sari buah,
teh, minuman tradisional dan minuman kesehatan, yang diolah dengan teknologi UHT
(Ultra High Temperature) dan dikemas dalam kemasan karton aseptik. Di bidang
makanan Ultrajaya memproduksi susu kental manis, susu bubuk dan konsentrat buah-
Merek utama dari produk-produk Ultrajaya, antara lain: susu cair (Ultra Milk,
Ultra Mimi, Susu Sehat, Low Fat Hi Cal), susu kental manis (Cap Sapi), teh (Teh Kotak
dan Teh Bunga), minuman kesehatan dan lainnya (Sari Asam dan Sari Kacang Ijo), susu
bubuk (Morinaga, diproduksi untuk PT Sanghiang Perkasa yang merupakan anak usaha
dari Kalbe Farma Tbk (KLBF)) dan perjanjian produksi dengan Unilever Indonesia Tbk
(UNVR) untuk memproduksi dan mengemas minuman UHT dengan merk dagang
Buavita dan Go-Go. Merek utama dari produk-produk Ultrajaya, antara lain: susu cair
(Ultra Milk, Ultra Mimi, Susu Sehat, Low Fat Hi Cal), susu kental manis (Cap Sapi), teh
(Teh Kotak dan Teh Bunga), minuman kesehatan dan lainnya (Sari Asam dan Sari
Kacang Ijo), susu bubuk (Morinaga, diproduksi untuk PT Sanghiang Perkasa yang
merupakan anak usaha dari Kalbe Farma Tbk (KLBF)) dan perjanjian produksi dengan
Unilever Indonesia Tbk (UNVR) untuk memproduksi dan mengemas minuman UHT
dengan merk dagang Buavita dan Go-Go. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih
saham Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk, yaitu: Tuan Sabana
Visi dan Misi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading company Tbk.
Visi :
Misi :
pembagian tugas dalam organisasi dan kegiatan perusahaan secara garis besar. Berikut
adalah gambaran struktur organisasi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk.
Gambar IX.I
Struktur Organisasi
1. Direktur
2. Internal Audit
Audit Internal adalah proses penilaian untuk memberikan kepastian yang obyektif
sekaligus konsultasi untuk meningkatkan kemampuan operasi dan nilai tambah bagi
perusahaan.
Beberapa tugas internal audit antara lain :
3. Manager Projek
melaksanakan strategi manajemen proyek untuk mencapai tujuan proyek. Hal ini sejalan
informasi di PT Ultrajaya.
5. Engineering
Membantu department manufacturing dalam hal pemeliharaan, perbaikan dan juga
Group juga menaungi perusahaan agribisnis yang bergerak di CPO (Crude Palm Oil) dan
kacang. PT GarudaFood berawal dari PT Tudung, didirikan di Pati, Jawa Tengah, 1979.
Pendiri perusahaan adalah mendiang Darmo Putro, mantan pejuang yang memilih
menekuni dunia usaha setelah bangsa Indonesia merdeka. Pada awal 1987 PT
GarudaFood mulai menjual hasil produksi kacangnya dengan merek Kacang Garing
Garuda, yang kini dikenal dengan: Kacang Garuda. Kacang Garuda telah meraih berbagai
Brand for Kids (2004); Indonesian Best Brand Award (IBBA, 2004-2007); Top Brand
(2007-2012).
Selain itu, pada tahun 2005, PT GarudaFood mengklaim terlibat aktif dalam
kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
Kegiatan CSR PT GarudaFood diberi nama GarudaFood Sehati yang berarti empati.
Kegiatan GarudaFood Sehati mengacu pada lima pilar utama yang menjadi fokus utama
Visi :
Memuaskan konsumen melalui produk-produk makanan dan minuman
yang inovatif.
Misi :
menumbuhkembangkan.
T. Struktur Organisasi
Semua perusahaan harus memiliki hirarki yang jelas mengenai pembagian tugas
dan juga tanggung jawab serta wewenang dalam perusahaan selama menjalankan
kegiatan operasional, maka dari itu struktur organisasi sangatlah penting adanya. Berikut
Gambar X.I
Struktur Organisasi
1. Dewan Komisaris
kebijakan Perusahaan, kinerja dan proses pengambilan keputusan oleh Direksi, termasuk
pelaksanaan strategi untuk memenuhi harapan para pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya. Hasil pengawasan disertai kajian dan pendapat Dewan Komisaris
dibawahnya.
luar negeri.
e) Memiliki dan menyusun urutan pasar untuk pengenalan produk baru di luar negeri.
4. Direktur Servis
a) Maintenance manager memiliki tanggung jawab untuk melakukan perawatan dan
pemeliharaan atas semua mesin atau peralatan yang dibutuhkan selama proses
produksi.
perusahaan.
5. Komite Audit
Komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam
perusahaan kepada public dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan,
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
pada Perusahaan Manufaktur sub sector Makanan dan Minuman di BEI Periode 2018-
2020 maka dikumpulkan data yang telah diolah pada lampiran dalam penelitian ini.
menggunakan nilai logaritma natural dari total aktiva. Untuk mengukur besarnya
berikut ini.
Tabel V.I
Hasil Perhitungan Ukuran Perusahaan
Perusahaan Manufaktur (Sub Sektor Makanan dan Minuman)
di Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2020
Kode Ukuran
Perusahaa Tahun Total Asset Perusahaan
n LN (Asset)
ALTO 2018 1,109,843,522,344 27.74
2019 1,103,450,087,164 27.73
2020 1,105,874,415,256 27.73
CEKA 2018 1,168,956,042,706 27.79
2019 1,393,079,542,074 27.96
2020 1,566,673,828,068 28.08
CAMP 2018 1,004,275,813,783 27.64
2019 1,057,529,235,985 27.69
2020 1,086,873,666,641 27.71
DLTA 2018 1,523,517,170,000 28.05
2019 1,425,983,722,000 27.99
2020 1,225,580,913,000 27.83
INDF 2018 96,537,796,000,000 32.20
2019 96,198,559,000,000 32.20
2020 163,136,516,000,000 32.73
ICBP 2018 34,367,153,000,000 31.17
2019 38,709,314,000,000 31.29
2020 103,588,325,000,000 32.27
MYOR 2018 17,591,706,426,634 30.50
2019 19,037,918,806,473 30.58
2020 19,777,500,514,550 30.62
ROTI 2018 4,393,810,380,883 29.11
2019 4,682,083,844,951 29.17
2020 4,452,166,671,985 29.12
ULTJ 2018 5,555,871,000,000 29.35
2019 6,608,422,000,000 29.52
2020 8,754,116,000,000 29.80
GOOD 2018 4,212,408,305,683 29.07
2019 5,063,067,672,414 29.25
2020 6,570,969,641,033 29.51
Rata-Rata 21,800,311,407,454 29.38
Sumber: Lampiran 1
Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar/kecilnya skala
perusahaan. Ukuran perusahaan dapat diketahui dari total aktiva perusahaan dengan
melakukan pengukuran pada LogNatural (total aktiva). Semakin besar jumlah aktiva
perusahaan, maka semakin besar ukuran perusahaan tersebut. Berdasarkan tabel V.1
Makanan dan Minuman di BEI Periode 2018-2020. Selama kurun waktu 3 tahun
periode penelitian, terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) dari variabel ukuran
perusahaan sebesar 29,38. Nilai minimum dari variabel ukuran perusahaan sebesar
27,64, sedangkan nilai maksimum dari variabel ukuran perusahaan adalah 32,73.
b. Profitabilitas (X2)
laba bersih setelah pajak dengan total asset. (Kasmir,2017 : 137). ROA dirumuskan
sebagai berikut :
sebagai berikut :
Tabel V.II
Hasil Perhitungan Profitabilitas
Perusahaan Manufaktur (Sub Sektor Makanan dan Minuman)
di Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2020
(Dalam Persentase)
Kode ROA
Tahun Total Asset Laba Bersih
Perusahaan (%)
ALTO 2018 1,109,843,522,344 -32,158,111,155 -2.90
2019 1,103,450,087,164 -6,396,153,931 -0.58
2020 1,105,874,415,256 -7,847,443,274 -0.71
CEKA 2018 1,168,956,042,706 100,378,388,775 8.59
2019 1,393,079,542,074 214,147,120,992 15.37
2020 1,566,673,828,068 188,920,298,030 12.06
CAMP 2018 1,004,275,813,783 65,166,017,439 6.49
2019 1,057,529,235,985 74,981,135,207 7.09
2020 1,086,873,666,641 44,722,940,073 4.11
DLTA 2018 1,523,517,170,000 347,689,774,000 22.82
2019 1,425,983,722,000 312,114,544,000 21.89
2020 1,225,580,913,000 118,592,661,000 9.68
INDF 2018 96,537,796,000,000 6,350,788,000,000 6.58
2019 96,198,559,000,000 6,588,662,000,000 6.85
2020 163,136,516,000,000 9,241,113,000,000 5.66
ICBP 2018 34,367,153,000,000 5,206,867,000,000 15.15
2019 38,709,314,000,000 5,736,489,000,000 14.82
2020 103,588,325,000,000 7,421,643,000,000 7.16
MYOR 2018 17,591,706,426,634 1,804,748,133,197 10.26
2019 19,037,918,806,473 2,020,050,505,649 10.61
2020 19,777,500,514,550 2,044,604,013,957 10.34
ROTI 2018 4,393,810,380,883 136,301,090,897 3.10
2019 4,682,083,844,951 221,853,474,024 4.74
2020 4,452,166,671,985 145,493,328,513 3.27
ULTJ 2018 5,555,871,000,000 702,345,000,000 12.64
2019 6,608,422,000,000 1,030,191,000,000 15.59
2020 8,754,116,000,000 1,136,327,000,000 12.98
GOOD 2018 4,212,408,305,683 440,977,350,568 10.47
2019 5,063,067,672,414 408,492,036,257 8.07
2020 6,570,969,641,033 188,915,062,473 2.87
Rata-Rata 21,800,311,407,454 1,741,539,038,890 8.84
Sumber: Lampiran 2
Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan
aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain, profitabilitas
perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang dilakukan.
Kemampuan peurusahaan untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor
Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi
perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya. Dengan
karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka kelangsungan
hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin. Berdasarkan tabel V.2 diperoleh dari
Minuman di BEI Periode 2018-2020. Selama kurun waktu 3 tahun periode penelitian,
terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) profitabilitas perusahaan adalah sebesar sebesar
8,84%. Nilai minimum dari variabel ukuran perusahaan sebesar -2,90%, sedangkan
c. Struktur Modal
(DER). Rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap modal sendiri yang dijadikan
untuk jaminan utang (Kasmir, 2017;124). Debt to Equity Ratio dirumuskan sebagai
berikut:
total utang(debt)
DER=
total ekuitas (equity )
Hasil analisis Debt to Equity Ratio (DER) disajikan dalam bentuk tabel
Tabel V.III
Hasil Perhitungan Struktur Modal
Perusahaan Manufaktur (Sub Sektor Makanan dan Minuman)
di Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2020
(Dalam Persentase)
Kode DER
Perusahaa Tahun Total Utang Total Ekuitas
(%)
n
ALTO 2018 722,716,844,799 387,126,677,545 186.69
2019 722,719,563,550 380,730,523,614 189.82
2020 732,991,334,916 372,883,080,340 196.57
CEKA 2018 192,308,466,864 976,647,575,842 19.69
2019 261,784,845,240 1,131,294,696,834 23.14
2020 305,958,833,204 1,260,714,994,864 24.27
CAMP 2018 118,853,215,128 885,422,598,655 13.42
2019 122,136,752,135 935,392,483,850 13.06
2020 125,161,736,939 961,711,929,702 13.01
DLTA 2018 239,353,356,000 1,284,163,814,000 18.64
2019 212,420,390,000 1,213,563,332,000 17.50
2020 205,681,950,000 1,019,898,963,000 20.17
INDF 2018 46,620,996,000,000 49,916,800,000,000 93.40
2019 212,420,390,000,000 54,202,488,000,000 391.90
2020 205,681,950,000,000 79,138,044,000,000 259.90
ICBP 2018 11,660,003,000,000 22,707,150,000,000 51.35
2019 12,038,210,000,000 26,671,104,000,000 45.14
2020 53,270,272,000,000 50,318,053,000,000 105.87
MYOR 2018 9,049,161,944,940 8,542,544,481,694 105.93
2019 9,125,978,611,155 9,911,940,195,318 92.07
2020 8,506,032,464,592 11,271,468,049,958 75.47
ROTI 2018 1,476,909,260,772 2,916,901,120,111 50.63
2019 1,589,486,465,854 3,092,597,379,097 51.40
2020 1,224,495,624,254 3,227,671,047,731 37.94
ULTJ 2018 780,915,000,000 4,774,956,000,000 16.35
2019 953,283,000,000 5,655,139,000,000 16.86
2020 3,972,379,000,000 4,781,737,000,000 83.07
GOOD 2018 1,722,999,829,003 2,489,408,476,680 69.21
2019 2,297,546,907,499 2,765,520,764,915 83.08
2020 3,676,532,851,880 2,894,436,789,153 127.02
Rata-Rata 19,667,654,308,291 11,869,583,665,830 83.09
Sumber: Lampiran 3
Modal merupakan salah satu bagian terpenting yang harus dimiliki oleh
aktivitas produksi dan aktivitas – aktivitas bisnis lainnya. Tanpa modal (yang
berbentuk uang), sebuah perusahaan tetap dapat berjalan, namun aktivitasnya akan
sangat terbatas. Struktur Modal merupakan hal penting dalam sebuah perusahaan,
dimana didalamnya terdapat perpaduan antara utang beserta ekuitas atau biasa
diartikan sebagai perimbangan antara modal asing dan modal sendiri. Modal asing
terdiri dari utang jangka panjang maupun jangka pendek. Sedangkan modal
sendiri terbagi atas laba ditahan dan bisa juga dengan penyertaan kepemilikan
terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) struktur modal perusahaan adalah sebesar
sebesar 13,01%. Nilai minimum dari variabel ukuran perusahaan sebesar -2,90%,
1) Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik
adalah memiliki distribusi data normal aatau mendekati normal. Metode yang dipakai
untuk mengetahui residual berdistribusi normal pada penelitian ini analisis statistik
yaitu One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Distribusi residual dinyatakan normal
apabila nilai signifikansi dari One Sample Kolmogorov Smirnov Test lebih besar dari
0,05. Hasil analisis data dengan SPSS Versi 25 seperti tabel berikut ini.
Tabel V.IV
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 64.20949318
Absolute .163
Most Extreme Differences Positive .163
Negative -.108
Kolmogorov-Smirnov Z .895
Asymp. Sig. (2-tailed) .400
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Lampiran 4
Smirnov Test sebesar 0,400 lebih besar dari 0,05 sehingga data berdistribusi normal.
2) Uji Multikoloniaritas
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas terhadap variabel terikat. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Jika variabel
bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak otogonal. Variabel otogonal
adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara semua variabel bebas sama dengan
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya gejala ini diketahui dai nilai VIF. Nilai
Tabel V.V
Hasil Uji Multikoloniaritas
Dari tabel 5.5 di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance masing-masing variabel
lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF masing-masing variabel di bawah 10, sehingga dapat
3) Uji Heteroskedastisitas
salah satunya dengan melihat grafik plots antara nilai prediksi variabel dependen yaitu
Zpred dengan residual Sresid. Grafik plots antara nilai prediksi variabel dependen yaitu
Zpred dengan residual Sresid seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Sumber: Lampiran 4
Berdasarkan gambar scatter plot di atas dapat diketahui sebaran plot data untuk
regresi ini terlihat menyebar secara acak, sebaran data tidak mengumpul di satu
4) Autokorelasi
berdasarkan waktu. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu (residual) pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi dalam penelitian ini
menggunakan run test. Run Test sebagai bagian dari statistic non-parametrik yang
digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi tinggi. Jika antar
residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak
Tabel V.VI
Unstandardized
Residual
Test Valuea -13.03974
Cases < Test Value 15
Cases >= Test Value 15
Total Cases 30
Number of Runs 11
Z -1.672
Asymp. Sig. (2-tailed) .094
Sumber: Lampiran 4
Hasil analisi Run Test menunjukkan nilai Asymp. Sig sebesar 0,094 > 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi antar
nilai residual.
Dari hasil perhitungan pada lampiran 5 dengan program SPSS, maka dapat diketahui
konstanta (a), nilai koefisien regresi b1, dan nilai koefisien regresi b2, seperti tabel V.VI
berikut ini.
Tabel V.VII
Hasil Analisis Regresi
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -621.569 224.278
Ukuran Perusahaan 26.132 7.642 .488
Profitabilitas -7.143 2.040 -.500
Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan data pada Tabel V.VII di atas, maka dapat diperoleh nilai konstanta (a),
nilai koefisien regresi b1, dan nilai koefisien regresi b2, seperti berikut.
A = -621,569
b1 = 26,132
b2 = -7,143
Dari hasil tersebut dapat ditentukan persamaan regresi linear berganda pola
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, yang dinyatakan sebagai berikut :
Y = a + b1X1 +b2X2
dengan nol, maka variabel terikat (Y) akan sama dengan nilai konstanta, yaitu -621,569.
Angka 26,132 menunjukkan bahwa dengan kenaikan satu satuan terhadap variabel bebas
ukuran perusahaan (X1) akan mempengaruhi naiknya variabel terikat struktur modal (Y)
sebesar koefisien regresi, yaitu b1 yang besarnya 26,132%. Selanjutnya angka -7,143
menunjukkan bahwa dengan kenaikan satu persen terhadap variabel bebas profitabilitas
(X2) akan mempengaruhi turunnya variabel terikat (Y) sebesar koefisien regresi, yaitu b 2
pengaruh positif antara ukuran perusahaan (X1), dan profitabilitas (X2) terhadap struktur
modal (Y). Artinya apabila variabel bebas ukuran perusahaan (X1) meningat makan
struktu modal (Y) juga meningkat. Akan tetapi apabila profitabilitas (X2) ditingkatkan,
c. Uji t
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Hasil analisis data
dengan SPSS for windows versi 25 seperti pada tabel berikut ini.
Tabel V.VIII
Hasil Analisis Regresi
Berdasarkan hasil analisis data seperti pada Tabel V.VIII di atas, maka dapat
dilakukan analisa terhadap pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara
(Y), dapat diketahui dengan mengandaikan Profitabilitas (X2) konstan (tetap). Untuk
menguji benar atau tidaknya koefisien regresi parsial yang diperoleh di atas, maka
akan dilakukan pengujian dengan menggunakan uji-t. Adapun langkah-langkah uji-t
1) Perumusan Hipotesis
b. Kriteria penerimaan/penolakan Ho
c. Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data seperti pada Tabel V.VIII Nilai sig = 0,002 < 0,05,
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis pertama (H1) yang
Secara parsial pengaruh profitabilitas (X2) terhadap struktur modal (Y), dapat
menguji benar atau tidaknya koefisien regresi parsial yang diperoleh di atas, maka
akan dilakukan pengujian dengan menggunakan uji-t. Adapun langkah-langkah uji-t
c. Perumusan Hipotesis
d. Kriteria penerimaan/penolakan Ho
e. Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data seperti pada Tabel V.VIII Nilai sig = 0,002 < 0,05,
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis kedua (H2) yang
B. Pembahasan
signifikan terhadap struktur modal, memiliki makna semakin tinggi asset perusahaan, maka
semakin tinggi pula rasio hutang dengan modal. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
berpengaruh signifikan positif terhadap struktur modal. Sri Handayani (2020) menemukan
ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hasil ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Ferry Dhita Saputra, Gede (2021), yang menemukan ukuran
signifikan terhadap struktur modal, memiliki makna semakin tinggi profitabilitas yang dihasilkan
perusahaan, maka semakin rendah rasio hutang dengan modal. Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian yang dilakukan Hesty Khoirunnisa dan Hidayat (2019) yang menemukan
profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Hasiil ini diperkuat pula oleh hasil
penelitian yang dilakukan Wardita dan Astakoni (2018) yang menemukan profitabilitas
(profitability) berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Kartika Andi (2016)
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisi yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka simpulan
1. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal diperoleh Nilai sig = 0,002 < 0,05,
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis pertama (H1) yang
diajukan dalam penelitian ini yaitu “Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan
2. Pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal diperoleh Nilai sig = 0,002 < 0,05, sehingga
Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis kedua (H2) yang diajukan dalam
penelitian ini yaitu “Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal”
6.2 saran
Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan di atas, penulis mengajukan beberapa saran
1. Dalam menentukan keputusan terkait struktur modal, perusahaan perlu memperhatikan faktor
intern dan faktor ekstern. Perusahaan perlu mempertimbangkan biaya modal yang
dikeluarkan dan alternatif sumber dana yang dipilih. Selain itu, perusahaan perlu memilih
struktur modal optimal yang dapat meningkatkan return saham serta meminimalkan biaya
modal sehingga dapat memberikan nilai tambah yang maksimal kepada perusahaan dan
pemegang saham.
2. Bagi investor perlu memperhatikan struktur modal yang dimiliki perusahaan sebelum
memutuskan untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Struktur modal perusahaan dapat
memberikan gambaran mengenai tingkat pengembalian yang akan didapatkan oleh investor di
Agus Sartono. 2012. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPEE.
Agus Sartono. 2011. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPEE.
Alto Spring Water, 2019. Laporan Tahunan 2019. Diakses dari website
http://altospringswater.com/docs/Annual%20Report%20PT.%20TBT%202019.pdf
Alto Spring Water, 2020. Laporan Tahunan 2020. Diakses dari website
http://altospringswater.com/docs/Annual%20Report%20PT.%20TBT%202020.pdf
Alto Spring Water. Sejarah singkat. Diakses dari website
https://britama.com/index.php/2012/09/sejarah-dan-profil-singkat-alto/
Bambang Riyanto. 2010. Dasar-Dasar Pembelajaan Perusahaan. Edisi Keempat
Yogyakarta:BPEE.
Brigham, Eugene F. Dan Houston,Joel F. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku
Edisi Kesebelas. Jakarta:Salemba Empat.
Brigham Eugene. F., and Housten Joel F. 2011. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi11
Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.
Bursa Efek Indonesia. 2019. Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI.
Diakses dari https://www.idx.co.id/.
Campina Ice Cream Industry. 2018. Laporan Tahunan 2018. Diakses dari website
https://www.campina.co.id/v4/wp-content/uploads/2020/01/Campina-Annual-Report-
2018.pdf
Campina Ice Cream Industry. 2019. Laporan Tahunan 2019. Diakses dari website
https://www.campina.co.id/v4/wp-content/uploads/2020/06/Final_Campina_AR_2019-
Lo-Res.pdf
Campina Ice Cream Industry. 2020. Laporan Tahunan 2020. Diakses dari website
https://www.campina.co.id/v4/wp-content/uploads/2021/07/AR-Campina-2020_12-Juli-
2021.pdf
Campina Ice Cream Industry. 2020. Laporan Tahunan 2020. Diakses dari website
https://www.campina.co.id/id/sejarah/#:~:text=Berdirinya%20Campina,merupakan
%20kediaman%20pribadi%20Darmo%20Hadipranoto.
Damayanti NPD, Dana IM. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Risiko Bisnis
terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di BEI. E-Jurnal Manaj Univ
Udayana. 2017;6(10):5775-5803.
https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-dlta/
#:~:text=britama.com%2C%20Delta%20Djakarta%20Tbk,%2C%20Jawa%20Barat
%2017510%20%E2%80%93%20Indonesia%20.
Delta Djakarta Tbk. 2018. Laporan Tahunan 2018. Diakses dari website
https://www.deltajkt.co.id/file/laporan_tahunan/AnnualReport2018.pdf
Delta Djakarta Tbk. 2019. Laporan Tahunan 2019. Diakses dari website
https://www.deltajkt.co.id/file/laporan_tahunan/AnnualReport2019.pdf
Delta Djakarta Tbk. 2020. Laporan Tahunan 2020. Diakses dari website
https://www.deltajkt.co.id/file/laporan_tahunan/AnnualReport2020.pdf
GarudaFood Putra Putri Jaya. 2018. Laporan Tahunan 2018. Diakses dari website
file:///C:/Users/user/Downloads/ar%20good%20garudafood%202018.pdf
GarudaFood Putra Putri Jaya. 2019. Laporan Tahunan 2019. Diakses dari website
file:///C:/Users/user/Downloads/ar%20good%202019.pdf
GarudaFood Putra Putri Jaya. 2020. Laporan Tahunan 2020. Diakses dari website
file:///C:/Users/user/Downloads/annual%20report%20pt%20garudafood%20putra
%20putri%20jaya%20tbk%202020_new.pdf
Ghozali, Imam 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, EdisiKetiga.
Semarang: Badan PenerbitUniversitas Diponegoro.
Ghozali, Imam 2009. ”Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, EdisiKetiga.
Semarang: UNDIP
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Center For Academic
Publishing Services
Indofood CBP Sukses Makmur, 2018. Laporan Tahunan 2018. Diakses dari website
https://www.indofoodcbp.com/uploads/annual/AR%20ICBP%202018_website
%2020190430.pdf
Indofood CBP Sukses Makmur, 2019. Laporan Tahunan 2019. Diakses dari website
https://www.indofoodcbp.com/uploads/annual/ICBP%20-%20AR%202019.pdf
Indofood CBP Sukses Makmur, 2020. Laporan Tahunan 2020. Diakses dari website
https://www.indofoodcbp.com/uploads/annual/ICBP%20%20AR
%202020%20Preview_web%20version.pdf
Indofood Sukses Makmur, 2018. Laporan Tahunan 2018. Diakses dari website
https://www.indofood.com/uploads/annual/Indofood%202018%20Annual%20Report.pdf
Indofood Sukses Makmur, 2019. Laporan Tahunan 2019. Diakses dari website
https://www.indofood.com/uploads/annual/INDF_AR2019_web.pdf
Indofood Sukses Makmur, 2020. Laporan Tahunan 2020. Diakses dari website
https://www.indofood.com/uploads/annual/ism_2020ar_web.pdf
Kerja EPT. No Title No Title No Title. Angew Chemie Int Ed 6(11), 951–952.
1967;13(April):15-38.
Nippon Indosari Corporindo, 2018. Laporan Tahunan 2018. Diakses dari website
https://mainsaham.id/wp-content/uploads/2021/09/AR-ROTI-2018.pdf
Nippon Indosari Corporindo, 2019. Laporan Tahunan 2019. Diakses dari website
https://mainsaham.id/wp-content/uploads/2021/09/AR-ROTI-2019.pdf
Nippon Indosari Corporindo, 2019. Laporan Tahunan 2019. Diakses dari website
https://mainsaham.id/wp-content/uploads/2021/09/AR-ROTI-2020.pdf
https://izkey.com/sejarah-sari-roti/
https://www.mayoraindah.co.id/assets/upload/file/armyor2018mayora-indah.pdf
https://www.mayoraindah.co.id/assets/upload/file/mayora---ar-2019-1cd9d.pdf
https://www.mayoraindah.co.id/assets/upload/file/annual-report-2020-f4676.pdf
https://www.mayoraindah.co.id/content/Riwayat-Singkat-Perusahaan-33
Ria Y, Lestari P. Pengaruh Risiko Bisnis, Ukuran Perusahaan Dan Pertumbuhan Penjualan
Terhadap Struktur Modal. E-Jurnal Manaj Univ Udayana. 2015;4(5):241587.
Rico Andika IK, Sedana IBP. Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva, Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Struktur Modal. E-Jurnal Manaj Univ Udayana. 2019;8(9):5803.
doi:10.24843/ejmunud.2019.v08.i09.p22
Sibarani EM. Universitas Sumatera Utara Skripsi. Anal Kesadahan Total dan Alkalinitas pada
Air Bersih Sumur Bor dengan Metod Titrim di PT Sucofindo Drh Provinsi Sumatera
Utara. Published online 2018:44-48.
Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, 2018. Laporan Tahunan 2018. Diakses dari
website http://www.ultrajaya.co.id/uploads/AR2018ULTRAJAYA.pdf
Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, 2019. Laporan Tahunan 2019. Diakses dari
website http://www.ultrajaya.co.id/uploads/ULTJ-AR-2019.pdf
Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, 2020. Laporan Tahunan 2020. Diakses dari
website http://www.ultrajaya.co.id/uploads/ULTJ-AR-2020.pdf
Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, 2019. Sejarah Perusahaan. Diakses dari website
https://m.merdeka.com/ultrajaya-milk/profil#:~:text=Pada%20awal%20berdirinya%2C
%20perusahaan%20ini,perseroan%20terbatas%20sejak%20tahun%201971.
Wardita Wayan dan Astakoni Made Purba. 2018. Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan dan
Ukuran Perusahaan Sebagai Determinan Struktur Modal.
Winahyuningsih, Panca dkk. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
Pada Perusahaan Manufakture Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia. ISSN : 1979-
6889. Universitas Muria Kudus
LAMPIRAN
NPar Tests
NPar Tests
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Value a
-13.03974
Cases < Test Value 15
Cases >= Test Value 15
Total Cases 30
Number of Runs 11
Z -1.672
Asymp. Sig. (2-tailed) .094
a. Median
Lampiran 5. Hasil Analisis Regresi
Regression
Variables Entered/Removed a
Model Variables Entered Variables Method
Removed
Profitabilitas,
1 Ukuran . Enter
Perusahaanb
a. Dependent Variable: Struktur Modal
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .673a .453 .412 66.54514
a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Ukuran Perusahaan
b. Dependent Variable: Struktur Modal
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 99014.687 2 49507.344 11.180 .000b
1 Residual 119562.911 27 4428.256
Total 218577.599 29
a. Dependent Variable: Struktur Modal
b. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Ukuran Perusahaan
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) -621.569 224.278 -2.771 .010
1 Ukuran Perusahaan 26.132 7.642 .488 3.420 .002
Profitabilitas -7.143 2.040 -.500 -3.502 .002
a. Dependent Variable: Struktur Modal
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -51.5625 193.3134 83.0857 58.43201 30
Residual -79.49155 220.93710 .00000 64.20949 30
Std. Predicted Value -2.304 1.886 .000 1.000 30
Std. Residual -1.195 3.320 .000 .965 30
a. Dependent Variable: Struktur Modal
Charts