SKRIPSI
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT
GUNA MENCAPAI GELAR SARJANA MANAJEMEN
Diajukan Oleh:
William Sungkono
NIM: 201960161
NIRM:
S-1 MANAJEMEN
TRISAKTI SCHOOL OF MANAGEMENT
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH
RASIO KEUANGAN TERHADAP PENGEMBALIAN SAHAM PADA
PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI INDEKS HIGH DIVIDEND
PERIODE 2016-2021” dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian
dari syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Manajemen di Trisakti School of
Management.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Bapak Arya Pradipta, S.E., Ak., M.E., CA., selaku Ketua Trisakti School
of Management.
2. Bapak Irwanto Handojo, S.E., M.Si., selaku Wakil Ketua I Trisakti
School of Management.
3. Ibu Dr. Tita Deitiana, M.M., selaku Ketua Jurusan Manajemen Trisakti
School of Management.
4. Ibu Stella, S.E., M.M., CFP. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktu, pikiran, tenaga dan kesabaran untuk membimbing
serta mengarahkan peneliti dalam proses penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen, Asisten Dosen serta seluruh staff Trisakti School of
Management yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat, saran,
dan dukungan kepada peneliti.
6. Kedua orangtua peneliti, papa Sutisna Setiawan & mama Lenywati yang
tiada henti memberikan motivasi, doa, dan dukungan kepada peneliti.
1
7. Ketiga adik peneliti, Felisha Adeline Setiawan, Donna Aurelia Setiawan
serta Jocelyne Albertina Setiawan yang selalu menghibur & mendoakan.
8. Partner terbaik Martinus Hasan yang selalu setia memberi semangat,
bantuan, serta setia mendampingi peneliti dari awal perkuliahan hingga
skripsi ini selesai.
9. Segenap anggota Gurls Luv, Grace Marvellous Ryanata, Viona Chavelita,
Maria Fransisca, Clarisa Sutana, Marcella Putri Wizaya, Resa Satrio
Abdurrachman terima kasih telah menjadi sahabat terbaik dan berjuang
bersama selama 7 semester di kampus ini.
10. Wulan Nur Fatimah dan Melliani Yulianty yang selalu ada kapanpun dan
dimanapun untuk menemani peneliti sejak SMA hingga saat ini.
11. Sahabat GalVesT periode 2018/2019 dan 2019/2020: Tiffany Hermawan,
Yoanda Stepfani, Sylvani Patrisia, Gabriella Lieora, Aurellio Fadel N, M.
Setyo Ramdhani, Valery Rafsa M, Toni Gunawan, Deby Abellia, Syafiqa
Salsabila, Yesi Lestari, Lia Bunardi.
12. Sahabat seperjuangan sejak semester satu di Trisakti School of
Management: Aryadhiro Darmawan, Aldi Setya Pranata, Naufal
Arfananda, Yohana Angeli Eliana, Devani Anggraini, Debora Galingging,
Syahdilla Octa, Tiya Safitri, Litah Ameliya, Felicia Rebekah, Shela
Marcelina, Christela Diding.
13. Untuk sahabat sejak SMP: Nadira Aulia, Aprisya Putri Kartini serta Tasya
Khoirunnisa.
14. Tim Badan Pengurus Harian (BPH) UKM Badminton periode 2018/2019
dan 2019/2020: Earlene Theodora, Delfi Daysastri, Felicia Margaret,
Richie Ralph, Sandy Putra, Albert, Frendky.
15. Segenap tim Asisten Dosen periode Ganjil 2020/2021 serta Asisten
Lembaga Pengembangan Akuntansi dan Manajemen (LPAM) angkatan
pertama periode 2020/2021.
16. Segenap Tim dan awardee Beasiswa CIMB Niaga periode 2020-2022
yang telah memberikan kesempatan, pelatihan, dukungan, dan bantuan,
baik secara moral maupun material.
2
17. Last but not least, I wanna thank me. I wanna thank me for believing in
me, I wanna thank me for doing all this hard work, I wanna thank me for
having no days off, I wanna thank me for never quitting, I wanna thank me
for always being a giver and tryna give more than I receive, I wanna
thank me for tryna do more right than wrong, I wanna thank me for just
being me at all times.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, dan
materi. Oleh sebab itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna untuk memperluas
WILLIAM SUNGKONO
3
BAB I
PENDAHULUAN
menghadapi kondisi perekonomian yang sedang melemah. Akibat dari PHK masal
tersebut membuat banyak orang berusaha untuk memutar otak agar mendapatkan
(2019) salah satu cara terbaik untuk mencari keuntungan adalah dengan
menanamkan modal pada berbagai jenis capital market yang ada, sehingga dapat
guna meningkatkan ekonomi dimana pada era sekarang, banyak investor yang
terus bertumbuh dan bersifat jangka panjang mengingat persaingan yang semakin
kompetitif. Salah satu instrumen pasar modal yang diminati investor adalah saham
87
Menurut Wahyudi dan Detiana (2019) tingkat pengembalian saham adalah
keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi yang
berbagai tingkat risiko atau meminimalkan risiko pada berbagai tingkat return”.
Menurut Thrisye dan Simu (2013) ada beberapa faktor yang dapat
berupa laporan keuangan perusahaan dengan prinsip akuntansi yang ada rasio
(Sugiarti et al., 2015) Analisa fundamental biasanya lebih sering digunakan oleh
2015). Karenanya rasio yang akan digunakan pada penelitian ini adalah current
ratio yang mewakili rasio likuiditas, Debt Equity Ratio (DER) yang mewakili
88
rasio daya ungkit, dan Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan
berbagai objek penelitian telah banyak dilakukan, namun dari berbagai penelitian
berpengaruh signifikan pada penelitian lain. Hal ini berlaku untuk semua faktor
pengembalian saham.
untuk menutupi atau melunasi hutang lancar perusahaan yang berkaitan dengan
likuiditas (Thrisye dan Simu, 2013). Penelitian Liu dan Cuandra (2022) dan
et al. (2020) dan penelitian Thrisye dan Simu (2013) menunjukkan CR tidak
kewajiban perusahaan (Thrisye dan Simu, 2013). Penelitian Liu dan Cuandra
(2022) dan penelitian Handayati dan Zulyanti (2018) menyatakan DER memiliki
89
et al. (2020) dan penelitian Wahyudi dan Detiana (2019) menyatakan DER tidak
menghasilkan laba bersih melalui pemanfaatan aset (Thrisye dan Simu, 2013).
Penelitian Liu dan Cuandra (2022) dan penelitian Handayati dan Zulyanti (2018)
ROA terhadap return saham. Lalu penelitian Almira dan Wiagustini (2020)
perusahaan mampu menghasilkan laba bersih bagi para investor atau pemegang
saham melalui pemanfaatan modal sendiri (Sari et al., 2017). Penelitian Liu dan
Cuandra (2022), Penelitian Yanni (2022), dan Penelitian Suherman dan Siburian
Earning per Share (EPS) berfungsi untuk mengukur laba yang diterima
perusahaan dari per lembar saham yang beredar (Sari et al., 2017). Penelitian
Gunaldi dan Kesuma (2015) menyatakan terdapat pengaruh positif signifikan EPS
Lalu penelitian Liu dan Cuandra (2022) dan Penelitian Yanni (2022) menyatakan
90
Objek dari penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor Basic
Materials yang tergabung dalam Indeks LQ45. Indeks LQ45 dipilih karena indeks
LQ45 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 45 saham yang
memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh
besar, dan fundamental yang baik hanya terdapat tiga yaitu IDX30, IDX45, dan
IDX80.
91
Berdasarkan gambar closing price indeks IDX30, LQ45, dan IDX80 dapat
diketahui bahwa LQ45 memiliki nilai harga yang jauh lebih tinggi dibanding
indeks lainnya. Selain itu indeks LQ45 merupakan indeks yang paling populer
dibanding indeks lainnya dibuktikan dengan disediakan data khusus oleh BEI
dengan judul data “Ringkasan Performa Perusahaan LQ45”. Oleh karena berbagai
penelitian.
materials adalah sektor yang mencakup perusahaan yang menjual produk dan jasa
yang digunakan oleh industry lain sebagai bahan baku untuk memproduksi barang
wadah & kemasan, pertambangan logam & mineral non-energi, dan produk kayu
& kertas.
92
Rata-rata Return Saham Sektoral yang Terdaftar di
Indeks LQ45
250%
200%
150%
100%
50%
0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
-50%
-100%
Berdasarkan gambar data return saham persektor dari indeks LQ45 sektor
Basic Materials mengalami trend yang terus menurun sejak tahun 2016 hingga
2021. Penurunan yang terus terjadi pada sektor Basic Materials ini berlawanan
dengan berbagai sektor lainnya yang sempat mengalami kenaikan return harga
jurnal utama penelitian ini adalah replikasi dari jurnal yang diteliti oleh Olivia Liu
dan Fendy Cuandra (2022) dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan
93
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka
2016-2021?
2021?
2016-2021?
2016-2021?
94
5. Apakah Earning Per Share berpengaruh terhadap return saham pada
2016-2021?
berikut:
2016-2021.
periode 2016-2021.
2016-2021.
2016-2021.
95
5. Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share terhadap return saham
periode 2016-2021.
berikut:
1. Bagi Akademik
selanjutnya.
2. Bagi Investor
3. Bagi Perusahaan
aspek-aspek prioritas.
96
1.5 Sistematika Penulisan
ini, maka dibuatlah garis besar secara sistematis dari tiap-tiap bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
penelitian ini.
HIPOTESIS
97
teknik pengumpulan data yang digunakan, serta metode analisis
asumsi klasik, analisis regresi berganda, dan uji hipotesis (uji t).
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian yang
selanjutnya
98
BAB II
dengan masalah penelitian. Menurut Sekaran dan Bougie (2016, 70) kerangka
model konseptual yang memiliki representasi deskriptif teori, dan teori yang
Kerangka teoritis dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu
tinjauan teoritis dan definisi variabel. Berikut ini adalah beberapa teori yang
Pecking order theory adalah teori yang dikembangkan oleh Myers dan
Maljuf di tahun 1984. Menurut Gitman & Zutter (2015) ketika perusahaan
99
memiliki peluang investasi yang sangat menguntungkan yang membutuhkan
pembiayaan. Manajer ingin memberi tahu investor tentang peluang investasi besar
ini, tetapi investor skeptis. Bagaimanapun, manajer selalu memiliki insentif untuk
yang luar biasa, tetapi investor tidak memiliki cara untuk memverifikasi klaim ini.
Jika manajer mencoba menjual saham untuk membiayai investasi, investor hanya
yang mereka miliki, yang berarti bahwa manajer harus menjual saham dengan
harga diskon. Situasi ini membuat peningkatan ekuitas baru menjadi sangat
Salah satu solusi untuk masalah ini adalah bagi manajer untuk
mempertahankan cadangan kas dari laba ditahan yang dapat mereka gunakan
pengembalian yang tinggi bagi perusahaan, arus kas tersebut sebagian besar akan
100
Konsekuensinya, terjadi financial pecking order, yaitu hierarki
pembiayaan yang dimulai dari laba ditahan, disusul utang, dan terakhir penerbitan
saham baru.
Gitman & Zutter (2015) teori sinyal dilatar belakangi oleh pandangan “Anyone
can brag, but only those who are willing to put real dollars at stake behind their
yang mencoba meyakinkan investor bahwa masa depan perusahaan cerah, tetapi
investor akan menginginkan bukti nyata untuk klaim tersebut. Lebih jauh lagi,
menyediakan bukti itu harus mahal bagi perusahaan. Jika tidak, perusahaan lain
dengan prospek yang kurang cerah hanya akan meniru tindakan perusahaan
Satu hal yang mungkin dilakukan manajer adalah meminjam banyak uang
arus kas yang cukup di masa depan untuk melunasi hutang yang belum dibayar.
Perusahaan yang prospeknya kurang baik akan ragu untuk mengeluarkan banyak
utang karena dapat mengalami kesulitan membayar utang dan bahkan bisa
bangkrut. Dengan kata lain, menerbitkan utang merupakan sinyal yang kredibel
bahwa manajer yakin kinerja perusahaan akan sangat baik di masa depan.
101
Pembiayaan hutang adalah sinyal positif yang menunjukkan bahwa manajemen
percaya bahwa saham tersebut "dinilai rendah" dan oleh karena itu murah.
menerbitkan saham, investor khawatir bahwa langkah ini bisa menjadi sinyal
perusahaan mungkin agak buruk dan harga saham saat ini dinilai terlalu tinggi.
hasil investasi saham yang diekspektasi sebagai Sebagian dari deviden dan
bentuk pengembalian yang diperoleh dari investasi saham baik untung maupun
rugi. Sedangkan menurut Wahyudi & Detiana (2019) “return saham adalah
keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi yang
merupakan hasil akhir yang diterima investor ketika berinvestasi di pasar modal
102
2.1.2.2 Current Ratio (CR)
Menurut Gitman & Zutter (2015, 119) current ratio adalah ukuran
Semakin tinggi nilai current ratio mengindikasikan tingkat likuiditas yang lebih
Menurut Thrisye dan Simu (2013) current ratio berfungsi untuk melihat
kewajiban-kewajiban lancar.
ratio adalah perbandingan antara nilai total aset lancar yang dimiliki perusahaan
Menurut Gitman dan Zutter (2015: 126), Debt to Equity Ratio mengukur
proporsi relatif dari total kewajiban dan ekuitas saham biasa yang digunakan
103
untuk membiayai total aset perusahaan. Semakin tinggi nilai rasio ini
meningkatkan laba, sedangkan nilai DER yang tinggi dipandang sebagai indikasi
Pendapat lain menurut Lestari & Susetyo (2020), DER merupakan patokan
untuk investor yang tidak hanya memandang laba tetapi juga pada tingkat profit
dalam perusahaan, risk terlihat pada nilai DER saat investor menginvestasikan
modal tersebut. Nilai DER yang tinggi tentu akan dihindari oleh para investor
mengingat investor melihat nilai rasio itu sebagai tingkatan besar modal sendiri
Sementara menurut Thrisye dan Simu (2013), DER menjadi salah satu
rasio leverage yang berfungsi untuk melihat perbandingan hutang dan ekuitas
kewajiban perusahaan.
104
Menurut Gitman & Zutter (2015: 130), Return on asset mengukur
setelah pajak (net income after tax) terhadap total aktiva (assests) yang
aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan. Lalu menurut Thrisye dan
Simu (2013) ROA berfungsi untuk menilai seberapa besar perusahaan mampu
adalah perbandingan antara nilai keuntungan perusahaan terhadap total aset yang
dimilikinya.
Menurut Sari et al. (2017) ROE berfungsi untuk menilai seberapa besar
perusahaan mampu menghasilkan laba bersih bagi para investor atau pemegang
105
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa return on
ekuitasnya.
pendapatan setelah pajak dengan jumlah saham yang beredar. EPS juga
Berdasarkan penelitian lain oleh Sari et al. (2017) EPS berfungsi untuk
mengukur laba yang diterima perusahaan dari per lembar saham yang beredar.
Lalu menurut Jiwandono (2014) EPS merupakan salah satu indicator yang dapat
menunjukkan kinerja perusahaan, semakin tinggi nilai dari EPS dapat diartikan
bahwa semakin besar pula laba yang disediakan perusahaan untuk pemegang
acuan dari penelitian ini. Terdapat banyak perbedaan yang terjadi didalam hasil
106
penelitian terdahulu, meskipun variable-variabel yang digunakan relatif sama.
Berikut ini adalah ringkasan dari beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
Nama
Peneliti,
Judul Objek Variabel
No. Tahun Kesimpulan
Penelitian Penelitian Independen
Penelitia
n
1. Andrea Analisa Perusahaan Current ratio CR, DER,
Olivia Pengaruh Rasio sektor (CR), Debt to ROA, ROE
Liu dan Keuangan Consumer equity ratio pengaruh
Fendy Terhadap Goods yang (DER), positif
Cuandra Pengembalian terdaftar di Return on signifikan
(2022) Saham pada BEI periode asset (ROA), terhadap
Perusahaan 2015-2020 Return on pengembalia
Sektor equity n saha, EPS
Consumer (ROE), tidak
Goods Yang Earning per pengaruh
Terdaftar di share (EPS) signifikan
BEI Periode terhadap
2015-2020 pengembalia
n saham
108
terhadap Return profit margin asset (ROA)
Saham pada (NPM). dan earning
Perusahaan per share
Yang Terdaftar (EPS)
Di Indeks LQ45 memengaruhi
return saham
secara
signifikan
negatif
Debt to
equity ratio
(DER) tidak
memengaruhi
return saham
secara
signifikan
5. Putri Pengaruh Perusahaan Current ratio Terdapat
Wahyu Current ratio, yang tercatat (CR), Debt to pengaruh
Lestari Debt Equity of pada BEI equity ratio variabel ROA
dan Ratio, Return pada 2016- (DER), pada return
Nursiam on Asset, dan 2020 dan Return on saham
(2022) Net Profit bergerak asset (ROA), Untuk CR,
Margin dalam bidang Net profit serta DER
terhadap Return pertambangan margin serta NPM
Saham: Studi . (NPM) tidak
Empiris pada memiliki
Perusahaan implikasi
Sektor pada return
Pertambangan saham
yang Terdaftar
di BEI Tahun
2016-2020
6. Rianisa Pengaruh CR, Perusahaan Current ratio Secara parsial
Dwi EPS, NPM dan makanan dan (CR), variabel
Octavian ROA Terhadap minuman Earning per NPM dan
a dan Siti Return Saham yang terdaftar share (EPS), ROA
Ruhana pada di Bursa Efek Net profit berpengaruh
Dara Perusahaan Indonesia margin terhadap
(2022) Makanan dan (BEI) periode (NPM), return saham
Minuman yang 2014-2018 Return on Secara parsial
Terdaftar di asset (ROA) variabel CR
Bursa Efek dan EPS
Indonesia tidak
Periode 2014- berpengaruh
2018 terhadap
return saham.
109
Hasil uji
koefisien
determinasi
(Adjusted R-
squared)
diperoleh
nilai 0,159,
nilai ini
menjelaskan
bahwa
variabel CR,
EPS, NPM,
dan ROA
berpengaruh
terhadap
return saham
perusahaan
makanan dan
minuman
yang terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia
selama
periode 2014-
2018 sebesar
15,9%
7. Winda PENGARUH Perusahaan Earning per Variabel EPS
Larasati EARNING PER makanan dan share (EPS), tidak
dan SHARE, DEBT minuman Debt to berpengaruh
Suhono TO EQUITY yang terdaftar equity ratio terhadap
(2022) RATIO DAN di Bursa Efek (DER), return saham,
RETURN ON Indonesia Return on Variabel
EQUITY periode 2016- equity (ROE) DER tidak
TERHADAP 2018. berpengaruh
RETURN terhadap
SAHAM return saham,
Variabel
ROE tidak
berpengaruh
terhadap
return saham.
Secara
simultan
EPS, DER,
dan ROE
tidak
110
berpengaruh
terhadap
return saham
8. Agustinu Analisis Perusahaan Kapitalisasi Variabel
s Sri Pengaruh properti dan pasar, earnings per
Wahyudi Kapitalisasi real estate Earnings per share, debt to
, Beny, Pasar Dan terdaftar di share, Debt equity, return
dan Rasio Keuangan BEI Periode to equity, on asset, dan
Daniel Terhadap 2012-2017 Return on current ratio
(2020) Return Saham asset, dan tidak
Current ratio berpengaruh
terhadap
return saham.
Variabel
kapitalisasi
pasar
memiliki
pengaruh
terhadap
return saham.
9. Asih Puji Pengaruh NPM, Perusahaan di Net Profit EPS dan
Lestari EPS, DER dan IDX Margin, DER tidak
dan Aris PBV Terhadap HIDIV20 Earning Per berpengaruh
Susetyo Harga Saham yang tercatat Share, Debt signifikan
(2020) pada di Bursa Efek Equity Ratio, terhadap
Perusahaan Indonesia dan Price variabel DPR
Terdaftar IDX (BEI) selama Book Value. Variabel
HIDIV20 periode 2014- NPM dan
Dengan DPR 2018 dan Dividen PBV
sebagai melakukan Payout Ratio berpengaruh
Variabel stock split sebagai signifikan
Intervening selama variabel terhadap
periode 2014- intervening DPR
2018 NPM tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
Harga
Saham.
Variabel
EPS, PBV,
DER, dan
DPR
berpengaruh
signifikan
terhadap
111
Harga
Saham.
10. Matius Pengaruh Perusahaan Current current ratio,
Wahyudi Current Ratio, otomotif yang asset, Debt to total asset
dan Tita Debt To Equity secara equity ratio, turnover,
Deitiana Ratio, Return konsisten Return on return on
(2019) On Equity, terdaftar di equity, Total equity
Total Asset Bursa Efek asset mempengaru
Turnover, Indonesia turnover, hi return
Dividen Payout periode 2009- Dividen saham,
Ratio Terhadap 2015 dan payout ratio debt to equity
Return Saham mengumumka ratio, dan
Pada n kebijakan dividen
Perusahaan deviden payout ratio,
Otomotif selama tahun tidak
2009 - 2015 mempengaru
hi return
saham
Stock Return
Return on Asset (X3) (Y)
Gambar 2.1
Model Penelitian
112
2.4 Pengembangan Hipotesis
113
Ha3 : β3≠ 0 : Terdapat pengaruh Return on Asset terhadap Return saham
114
BAB III
METODE PENELITIAN
pada bab pertama, maka penelitian ini termasuk kedalam penelitian kausalitas
(causal studies). Seperti yang telah dinyatakan oleh Sekaran dan Bougie (2016:
44) bahwa penelitian kausalitas dilakukan untuk menguji apakah satu variabel
mempengaruhi perubahan terhadap variabel lain atau tidak. Dengan kata lain,
menurut Basuki dan Prawoto (2015: 238) apakah satu variabel memiliki hubungan
menganalisis pengaruh lima variabel independen, yaitu Current ratio (X1), Debt
to equity ratio (X2), Return on asset (X3), Return on equity (X4), dan Earning
per share (X5) terhadap Stock’s return (Y) sebagai variabel dependen yang
3.2.1 Populasi
115
Menurut Sekaran dan Bougie (2016: 236) mengenai populasi dalam suatu
peristiwa, atau hal-hal yang menarik yang ingin peneliti selidiki. Populasi yang
terdapat dalam penelitian ini adalah perusahaan pada sektor basic materials yang
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian yang lebih spesifik lagi dari populasi, dimana pada
penelitian ini sampel yang digunakan adalah 13 perusahaan pada sektor basic
merupakan bagian dari populasi. Ini terdiri dari beberapa anggota yang dipilih
darinya. Dengan kata lain, beberapa tetapi tidak semua, elemen populasi
membentuk sampel. Dan sampel merupakan bagian dari populasi yang dapat
diteliti.
sebagai berikut:
116
1. Perusahaan yansg berada pada Sektor Basic Materials
terakhir.
dependen, yaitu stock return maupun variabel independen (current asset, debt to
equity ratio, return on asset, return on equity dan earning per share) beserta cara
perhitungannya.
dan Bougie, 2016: 73). Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan
117
3.3.1.1 Stock’s return
untung maupun rugi dimana dihitung dengan rumus sebagai berikut: (Liu dan
Cuandra, 2022):
Pt −( Pt −1)+ Dt
Rt =
Pt −1
Keterangan:
Rt = pengembalian saham
Pt = harga saham
sebagai variabel bebas adalah salah satu faktor yang mempengaruhi variabel
dependen baik secara positif atau negative. Artinya ketika variabel bebas ada,
variabel terikat juga ada, dan dengan setiap unit kenaikkan variabel bebas, ada
kenaikan atau penurunan variabel terikat. Dengan kata lain, varians dalam
variabel dependen dicatat oleh variabel independent. (Sekaran dan Bougie, 2016:
74). Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini adalah Current
Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On Assets, Return On Equity, dan Earning
Per Share.
118
3.3.2.1 Current Ratio (CR)
untuk menutupi atau melunasi hutang lancar perusahaan yang berkaitan dengan
Current Asset
Current Ratio( CR)=
Current Liabilities
dan ekuitas sehingga dapat dilihat kemampuan modal yang dimiliki dalam
Total Debt
Debt ¿ Equity Ratio ( DER )=
Total Equity
mampu menghasilkan laba melalui pemanfaatan aset. Menurut Liu dan Cuandra
berikut:
119
Net Income
Return On Asset ( ROA)=
Total Assets
mampu menghasilkan laba besrsih bagi para investor atau pemegang saham
Net Income
Return On Equity ( ROE)=
Total Equity
perusahaan dari perlembar saham yang beredar. Menurut Liu dan Cuandra (2022),
120
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dari berbagai sumber. Dalam
Menurut Sekaran dan Bougie (2016: 37), data sekunder adalah data yang telah
dikumpulkan oleh orang lain untuk tujuan lain selain penelitian saat ini. Beberap
yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan yang tersedia baik dari dalam
Indonesian Stock Exchange (idx.co.id) berupa annual financial report dan website
Yahoo Finance berupa data harga saham perusahaan yang berada di sektor basic
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
berganda ini menurut Basuki & Prawoto (2015: 23) adalah karena penelitian ini
meneliti hubungan pengaruh dari berbagai macam (lebih dari satu) variabel
alat analisis regresi berganda. Data yang dikumpulkan akan dianalisis dengan
121
3.5.1 Statistik Deskriptif
Menurut Anderson et al. (2020: 13), ringkasan data yang berbentuk tabel,
grafik, atau numerik agar pembaca mudah membaca & memahami kumpulan data
Uji normalitas data adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang
terdistribusi normal. Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah
dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal (Basuki dan
Prawoto, 2017:57).
122
3.5.3. Analisis Data Panel
merupakan gabungan dua jenis data, yaitu data time series dan data cross section.
dalam kurun waktu yang panjang, ini merupakan data yang memiliki
keragaman besar.
4. Data panel bisa lebih baik digunakan untuk mendeteksi dan mengukur
dampak yang tidak bisa hanya diukur dengan cross section saja atau time
series saja.
123
5. Data panel cocok digunakan sebagai study the dynamic of change untuk
6. Dengan jumlah data yang banyak atau ribuan, data panel dapat
meminimalkan bias.
Terdapat dua jenis data panel menurut Gujarati dan Porter (2009: 290),
yaitu :
1. Panel teratur atau tetap (balanced panel), jika setiap unit cross section
2. Panel tidak teratur atau tidak tetap (unbalanced panel), jika jumlah
Menurut Basuki dan Prawoto (2015: 252), terdapat tiga jenis pendekatan
dalam metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel, yaitu:
hanya mengkombinasikan data time series dan cross section. Pada model ini tidak
perilaku data perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Metode ini bisa
124
2. Fixed Effect Model
Model estimasi ini sering juga disebut dengan teknik Least Squares Dummy
Variable (LSDV).
mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model Random
pengujian yang dapat dilakukan untuk memilih model yang paling tepat
dan memilih model mana yang terbaik apakah model Common Effect atau Fixed
125
Effect yang akan digunakan untuk melakukan regresi data panel. Hipotesis yang
Bila berdasarkan hasil uji Likelihood Ratio model yang terpilih adalah
Common Effect Model, maka langsung dilakukan uji regresi data panel. Tetapi
bila yang terpilih adalah model Fixed Effect, maka dilakukan Uji Hausman-Test
untuk menentukan antara model Fixed Effect atau Random Effect yang lebih baik
2. Uji Hausman
model mana yang terbaik antara fixed effects dengan random effects yang akan
digunakan untuk melakukan regresi data panel. Pengujian ini dilakukan dengan
126
H0 : Menggunakan Random Effect Model
a. Apabila nilai Probabilitas > alpha, maka HA ditolak dan model penelitian
b. Apabila nilai Probabilitas < alpha, maka HA diterima dan model penelitian
Menurut Basuki & Prawoto (2015) uji asumsi klasik adalah persyaratan
statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis
Model regresi yang baik harus memiliki residual yang sekecil mungkin, sehingga
nilai prediksi akan sedekat mungkin dengan data aktualnya. Uji asumsi klasik
bertujuan untuk menguji data yang akan menghasilkan estimator yang memiliki
sifat BLUE (best linear unbiased estimators) sebagaimana teori dari Gauss
Markov. (Widarjono, 2018: 30) Berikut ini adalah 3 kriteria estimator OLS
127
1. Estimator tidak bias, yaitu nilai rata-rata atau nilai harapan sama
Uji asumsi klasik meliputi tiga pengujian, yaitu uji multikolinearitas, uji
linier antara variabel penjelas dalam suatu model regresi. Model regresi dikatakan
atau pasti (exact) di antara beberapa atau semua variabel bebas dari suatu model
regresi. Akibatnya akan kesulitan untuk dapat melihat pengaruh variabel penjelas
dalam model regresi. Untuk menguji ada atau tidaknya multikolinieritas pada
128
model, peneliti menggunakan metode parsial antar variabel independen. Kriteria
b. Jika nilai koefisien korelasi relatif dibawah 0,85 maka tidak terjadi
regresi linier terdapat ketidaksamaan varians dari residual antara pengamatan satu
dengan yang lainnya. Apabila nilai varians dari variabel gangguan adalah konstan,
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji Park untuk mendeteksi ada
atau tidaknya heterokedastisitas. Uji Park merupakan salah satu cara untuk
129
a. Jika nilai probability (p-value) > alpha (α) maka data tidak terjadi
heteroskedastisitas
b. Jika nilai probability (p-value) < alpha (α) maka data terjadi
heteroskedastisitas
Menurut Basuki & Prawoto (2015: 51) uji autokorelasi digunakan untuk
korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, dalam penelitian ini menggunakan uji
130
No No
Positive Negative
Inconclusive Autocorrela Autocorrela Inconclusive
Autocorrel Autocorrel
tion tion
ation ation
0 dL dU 2 4-dU 4-dL 4
Gambar 3.1
Durbin-Watson
Tabel 3.1
Kriteria Uji Durbin Watson
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokolrelasi positif atau negatif Tidak ditolak dU < d < 4 – dU
Selain itu menurut Widarjono (2018, 143) uji Breusch-Godfrey juga dapat
berikut ini:
1. Apabila nilai Chi Square hitung > nilai Chi Square kritis dan nilai
131
2. Apabila nilai Chi Square hitung < nilai Chi Square kritis dan nilai
berdasrkan besarnya alpha dan df, dimana besarnya df ditentukan oleh numerator
Adapun dasar pertimbangan untuk menolak atau tidak dapat menolak H0,
ditunjukkan dengan tanda positif atau negatif sebagai petunjuk arah naik atau
turunnya nilai koefisien. Menurut Sekaran dan Bougie (2016) rentangan nilai
132
koefisien antar +1 sampai dengan -1, dimana +1 berarti korelasi positif sempurna,
Tabel 3.2
Koefisien Korelasi
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel dependen.
133
3.5.6. Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression)
variabel independend lainnya tetap. Jadi, analisis regresi linier berganda akan
2017, 277).
berganda, karena variabel independen penelitian ini lebih dari dua variabel.
Dimana:
Y = Stock’s return
a = konstanta
X1 = Current asset
X3 = Return on asset
X4 = Return on equity
134
e = Error term, variabel lain diluar penelitian
Uji hipotesis adalah metode statistik yang dapat digunakan untuk menarik
sebuah kesimpulan mengenai sifat populasi dari data sampel. Menurut Widarjono
harus menyatakan secara jelas hipotesis penelitian yang dilakukan untuk menguji
peneliti harus membuat hipotesis penelitian yaitu hipotesis nol (H 0) dan hipotesis
alternative (Ha). Hipotesis nol (H0) adalah keyakinan peneliti yang akan
alternative (Ha) adalah kebalikan dari hipotesis nol dan akan diterima, jika peneliti
menolak hipotesis nol. Dalam pengujian hipotesis, ditolak atau tidak dapat
ditolaknya H0 tergantung dari seberapa besar tingkat signifikasi atau alpha. Pada
umumnya alpha ( ) ditentukan secara seimbang yakni 0.01, 0.05 dan maksimum
Uji t atau disebut juga sebagai uji parsial digunakan untuk mengetahui
terletak pada besarnya derajat degree of freedom (dF), dimana untuk regresi
dasar pertimbangan untuk menolak atau tidak dapat menolak H0, sebagai berikut
1. Jika nilai probabilitas < alpha dan nilai t-statistic < nilai t-tabel negative
atau nilai t-statistic > nilai t-tabel positif, maka Ha diterima, sehingga
2. Jika nilai probabilitas > alpha dan nilai t-statistic > nilai t-tabel negative
atau nilai t-statistic < nilai t-tabel positif, maka Ha ditolak, sehingga tidak
136
REFERENSI
Basuki, A. T., & Prawoto, N. (2015). Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi
dan Bisnis. PT Rajagrafindo Persada, 1–239.
Larasati, W., & Suhono. (2022). Pengaruh Earning Per Share, Debt To Equity dan
Return On Equity Terhadap Return Saham. Competitive Jurnal Akuntansi
Dan Keuangan. Universitas Singaperbangsa Karawang, 6(1), 44–50.
Laulita, N. B., & Yanni, Y. (2022). Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On
Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS) dan
Net Profit Margin (NPM) terhadap Return Saham pada Perusahaan Yang
Terdaftar Di Indeks LQ45. YUME : Journal of Management, 5(1), 232–244.
https://doi.org/10.37531/yume.vxix.467
Lestari, A. P., & Susetyo, A. (2020). Pengaruh NPM, EPS, DER dan PBV
Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Terdaftar IDX HIDIV20 Dengan
DPR sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen,
Bisnis Dan Akuntansi (JIMMBA), 2(2), 184–196.
https://doi.org/10.32639/jimmba.v2i2.461
Octaviana, R. D., & Dara, S. R. (2022). Pengaruh CR , EPS , NPM dan ROA
Terhadap Return Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018. 1(1), 8–13.
SRI WAHYUDI, A., BENY, B., & DANIEL, D. (2020). Analisis Pengaruh
137
Kapitalisasi Pasar Dan Rasio Keuangan Terhadap Return Saham. Media
Bisnis, 12(1), 9–16. https://doi.org/10.34208/mb.v12i1.875
(Azzahra & Sutanto, 2020)(SRI WAHYUDI et al., 2020)(Bisnis & Batam, 2022)
(Tinggi & Ekonomi, 2022)(Lestari & Susetyo, 2020)(Larasati & Suhono, 2022)
2014)(Engel, 2014)
138
LAMPIRAN
139
LAMPIRAN I
140
Daftar Nama Perusahaan Sampel
141
LAMPIRAN II
142
Tahu ASSETS GROWT
Kode DER PROF LIQ SIZE
n STRUCTURE H
143
A
DEW
2011 0.294342 0.525954 -0.058714 -0.121912 2.489324 28.939631
A
DEW
2012 0.606433 0.599136 -0.159547 0.082117 1.410998 29.081875
A
DEW
2013 0.646758 0.613705 0.025646 -0.167740 1.277836 29.126274
A
DEW
2014 0.600038 0.548160 0.037345 -0.027064 1.402742 29.123529
A
DEW
2015 0.659463 0.638619 0.033278 0.048097 1.253344 29.275866
A
DEW
2016 0.693867 0.661591 0.032306 0.022427 1.113725 29.270647
A
DEW
2017 0.765747 0.707167 0.068946 0.053654 0.835227 29.322911
A
DEW
2018 0.798488 0.737447 0.040789 0.033097 0.795127 29.425430
A
DEW
2019 1.345733 0.627247 0.032401 0.323827 1.039563 29.691568
A
DEW
2020 1.043946 0.599261 0.034620 0.002040 1.115326 29.693606
A
DSSA 2010 0.981039 0.660590 0.040817 0.019676 1.807290 29.424441
DSSA 2011 0.408960 0.379788 0.072714 0.093013 3.304463 30.090516
DSSA 2012 0.329176 0.492105 0.020417 -0.052617 3.598814 30.095912
DSSA 2013 0.387982 0.657662 0.002443 -0.012565 2.064717 30.315153
DSSA 2014 0.553738 0.783302 0.013708 0.084575 1.901845 30.416046
DSSA 2015 0.890974 0.766768 -0.026524 0.330891 1.532762 30.805322
DSSA 2016 0.739623 0.811281 0.192496 0.287874 1.747687 31.032446
DSSA 2017 0.881973 0.749522 0.224013 0.225973 1.659946 31.244277
DSSA 2018 1.238026 0.765681 0.186224 0.237413 1.218996 31.495979
DSSA 2019 1.270285 0.767333 0.142747 0.098082 1.296522 31.576948
DSSA 2020 0.825295 0.612129 0.115200 -0.220153 1.552670 31.342296
ELSA 2010 0.892179 0.445257 0.031847 -0.125739 1.604342 28.933544
ELSA 2011 1.102861 0.462027 0.044184 0.167454 1.368330 29.088370
ELSA 2012 1.102861 0.462027 0.044184 0.000000 1.369952 29.088370
ELSA 2013 0.912799 0.429824 0.082004 0.017792 1.597375 29.106005
ELSA 2014 0.643713 0.473193 0.132594 -0.028657 1.622760 29.076929
ELSA 2015 0.672562 0.528233 0.134489 0.038111 1.435414 29.114332
ELSA 2016 0.456334 0.554966 0.115539 -0.049134 1.487119 29.063950
ELSA 2017 0.590923 0.509931 0.065549 0.158535 1.353675 29.211106
ELSA 2018 0.714238 0.441696 0.053105 0.165169 1.492045 29.363973
ELSA 2019 0.902603 0.456525 0.055664 0.202871 1.476787 29.548684
ELSA 2020 1.000000 0.442361 0.044633 0.111356 1.638772 29.654266
MEDC 2010 1.795757 0.667014 0.309472 0.116421 1.516162 30.655566
MEDC 2011 2.024968 0.496541 0.328150 0.135786 1.605201 30.791376
MEDC 2012 2.149626 0.569002 0.198587 0.026453 2.648624 30.910367
MEDC 2013 1.823152 0.675533 0.217940 -0.046750 2.003264 31.059721
144
MEDC 2014 1.936425 0.722058 0.147837 0.067452 1.605865 31.145920
MEDC 2015 2.147426 0.640917 0.232923 0.076731 1.984111 31.323277
MEDC 2016 3.039410 0.684676 0.333576 0.236209 1.318049 31.509457
MEDC 2017 2.679253 0.617297 0.319219 0.434695 1.526737 31.878507
MEDC 2018 2.786160 0.652137 0.163215 0.017751 1.658031 31.961906
MEDC 2019 2.428796 0.717860 0.124555 0.143581 2.401826 32.056349
MEDC 2020 2.863109 0.657349 -0.089898 -0.017600 1.472826 32.052598
PTBA 2010 0.354194 0.238085 0.328689 0.079732 2.788976 29.796950
PTBA 2011 0.409320 0.230105 0.383601 0.319214 2.632479 30.073986
PTBA 2012 0.496617 0.315083 0.309944 0.106185 2.923744 30.174902
PTBA 2013 0.546322 0.445089 0.192060 -0.082632 2.865948 30.088655
PTBA 2014 0.708257 0.499271 0.176648 0.268462 2.075136 30.326460
PTBA 2015 0.818999 0.550227 0.175798 0.140563 1.543548 30.457982
PTBA 2016 0.760430 0.550518 0.180015 0.099605 1.655829 30.552933
PTBA 2017 0.593298 0.494360 0.302938 0.183601 2.463370 30.721494
PTBA 2018 0.485764 0.514360 0.296834 0.099395 2.378458 30.816255
PTBA 2019 0.416615 0.552461 0.230148 0.079639 2.489716 30.892882
PTBA 2020 0.420183 0.652307 0.145477 -0.078216 2.159961 30.811437
PTRO 2010 0.843895 0.691064 0.275979 -0.269655 1.048232 28.329463
PTRO 2011 1.369486 0.721231 0.251231 0.695630 0.935265 28.866003
PTRO 2012 1.828459 0.687331 0.164893 0.404041 1.315412 29.264806
PTRO 2013 1.577449 0.629667 0.076635 -0.038698 1.554668 29.457225
PTRO 2014 1.425656 0.621937 0.063239 -0.081513 1.644735 29.391902
PTRO 2015 1.385995 0.668083 -0.046322 -0.090573 1.552512 29.400389
PTRO 2016 1.308168 0.624488 -0.042017 -0.075095 2.158558 29.296456
PTRO 2017 1.446826 0.631255 0.041536 0.110362 1.654061 29.409239
PTRO 2018 1.906844 0.549716 0.074118 0.271829 1.691920 29.715499
PTRO 2019 1.592380 0.597012 0.085175 -0.008184 1.507184 29.667560
PTRO 2020 1.288662 0.580859 0.104307 -0.038756 1.637537 29.750696
RUIS 2010 1.779863 0.341846 0.042562 0.054568 1.495344 27.111747
RUIS 2011 2.653584 0.543876 0.051331 0.065715 1.076959 27.616843
RUIS 2012 2.944931 0.445549 0.079486 0.193379 1.078426 27.793632
RUIS 2013 2.879543 0.435592 0.095071 0.086152 1.117992 27.876273
RUIS 2014 3.070231 0.441948 0.081882 -0.010799 0.968671 27.865415
RUIS 2015 2.226095 0.483696 0.096729 -0.136368 0.865088 27.718807
RUIS 2016 1.721937 0.538076 0.076815 -0.103156 0.896483 27.609933
RUIS 2017 1.522682 0.506766 0.070714 -0.020206 1.004532 27.589519
RUIS 2018 1.439599 0.470779 0.068183 0.032339 1.107583 27.621347
RUIS 2019 1.889958 0.511126 0.061880 0.263522 1.034415 27.855250
RUIS 2020 1.946995 0.505260 0.064767 0.074954 1.073093 27.927528
145
TINS 2010 0.097203 0.301341 0.135183 0.170142 3.236667 29.402766
TINS 2011 0.119630 0.295045 0.144930 0.117104 3.257030 29.513506
TINS 2012 0.127902 0.355899 0.082663 -0.071357 3.094227 29.439475
TINS 2013 0.611430 0.319997 0.136951 0.292130 2.197363 29.695767
TINS 2014 0.738954 0.328153 0.138797 0.237107 1.865266 29.908542
TINS 2015 0.727717 0.413321 0.024463 -0.048479 1.815367 29.858849
TINS 2016 0.688922 0.451449 0.059551 0.028982 1.711045 29.887419
TINS 2017 0.959304 0.410847 0.077704 0.243771 2.056403 30.105567
TINS 2018 1.318035 0.391168 0.069365 0.272950 1.490271 30.346904
TINS 2019 2.872140 0.395566 -0.037426 0.346828 1.029174 30.644656
TINS 2020 1.938725 0.548326 -0.017729 -0.286995 1.118002 30.306390
146
LAMPIRAN III
SOFTWARE EVIEWS 11
147
OUTPUT UJI NORMALITAS
148
OUTPUT UJI HAUSMAN TEST
149
UJI ASUMSI KLASIK
150
UJI ASUMSI KLASIK OUTPUT UJI AUTOKORELASI
151
UJI ASUMSI KLASIK
GODFREY
152
OUTPUT REGRESI PANEL DATA (FIXED EFFECT MODEL) ANALISIS
153
LAMPIRAN IV
154
TABEL DISTRIBUSI t
155
TABEL DISTRIBUSI t (LANJUTAN)
156
TABEL DISTRIBUSI t (LANJUTAN)
157
TABEL DISTRIBUSI t (LANJUTAN)
158
LAMPIRAN V
159
TABEL F
160
TABEL F (LANJUTAN)
161
TABEL F (LANJUTAN)
162
TABEL F (LANJUTAN)
TABEL F (LANJUTAN)
163
164
LAMPIRAN IV
165
TABEL CHI SQUARE
166
TABEL CHI SQUARE (LANJUTAN)
167
168