Anda di halaman 1dari 143

PENGARUH GREEN INTELLECTUAL CAPITAL, DIVIDEND PAYOUT

RATIO, RETURN ON EQUITY DAN TOTAL ASSET TURNOVER

TERHADAP FIRM VALUE

(Studi Empiris Perusahaan Indeks Saham SRI-KEHATI yang Tercatat di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2020)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

FRIDES DYAH WIBOWO

N.P.M. 1218210088

UNIVERSITAS PANCASILA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

JAKARTA

2022
UNIVERSITAS PANCASILA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JAKARTA
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI
SEBELUM UJIAN SIDANG SKRIPSI
OLEH DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI

NAMA : FRIDES DYAH WIBOWO


NPM : 1218210088
KONSENTRASI SKRIPSI : MANAJEMEN KEUANGAN & PASAR
MODAL
PROGRAM STUDI : S1/AKUNTANSI
JUDUL SKRIPSI : “PENGARUH GREEN INTELLECTUAL
CAPITAL, DIVIDEND PAYOUT RATIO, RETURN
ON EQUITY, DAN TOTAL ASSET TURNOVER
TERHADAP FIRM VALUE (Studi Empiris pada
Perusahaan Indeks Saham Sri-Kehati yang Tercatat
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2020)”

Jakarta, 10 Maret 2022

Pembimbing Metodologi Pembimbing Materi

Sri Ambarwati, S.E., M.S.M., Ak., C.A Tri Astuti, S.E., M.M., Ak., C.A

i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Pancasila:
Nama : Frides Dyah Wibowo
NPM : 1218210088
Program Studi : S1 / Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat dengan judul:
PENGARUH GREEN INTELLECTUAL CAPITAL, DIVIDEND
PAYOUT RATIO, RETURN ON EQUITY, DAN TOTAL ASSET
TURNOVER TERHADAP FIRM VALUE (Studi Empiris pada
Perusahaan Indeks Saham Sri-Kehati yang Tercatat di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2016-2020)
1. Dibuat sendiri, mengadopsi hasil kuliah, tinjauan lapangan, buku-buku dan
referensi acuan, yang tertera di dalam referensi pada skripsi saya.
2. Bukan merupakan hasil duplikasi skripsi yang telah dipublikasikan atau
pernah dipakai untuk mendapatkan gelar sarjana di Universitas lain kecuali
pada bagian-bagian sumber informasi dicantumkan berdasar tata cara
referensi yang semestinya.
3. Bukan merupakan karya terjemahan dari kumpulan buku dan referensi acuan
yang tertera dalam referensi pada skripsi saya.
Kalau terbukti saya tidak memenuhi apa yang telah dinyatakan di atas, maka
skripsi ini batal.

Jakarta, 10 Maret 2022


Yang membuat pernyataan,

Frides Dyah Wibowo

ii
ABSTRACT

This study aims to determine the effect of green intellectual capital, dividend
payout ratio, return on equity and total asset turnover on firm value. This study
takes a sample of companies listed on the Indonesia Stock Exchange which are
included in the Sri-KEHATI Index list for the 2016-2020 period. The sample
selection in this study using purposive sampling. Based on predetermined criteria,
a sample of 9 companies was obtained with a total of 45 observations for 5 years.
A total of 5 outlier data have been removed from the analysis so that the total
observations are 40 observational data. The data analysis method used is panel
data regression with the help of the Eviews 9 program. The results show that,
partially green intellectual capital, dividend payout ratio and return on equity
have no effect on firm value. Total asset turnover partially positive effect on firm
value. The determination test shows that the adjusted R-squared value is
0.160208 which indicates the ability of the independent variables (green
intellectual capital, dividend payout ratio, return on equity, total asset turnover)
to have an effect on firm value of 16% while 84% of firm value is explained by the
variable others that were not investigated in this study.

Keywords: Firm value, green intellectual capital, dividend payout ratio and total
asset turnover

iii
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh green intellectual


capital, dividend payout ratio, return on equity dan total asset turnover terhadap
firm value. Penelitian ini mengambil sampel pada perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia yang masuk dalam daftar Indeks Sri-KEHATI periode
2016-2020. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan
purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan diperoleh sampel
sebanyak 9 perusahaan dengan jumlah pengamatan 45 data observasi selama 5
tahun. Sebanyak 5 data outlier telah dikeluarkan dari analiss sehingga total
pengamatan sebanyak 40 data observasi. Metode analisis data yang digunakan
adalah regresi data panel dengan bantuan program Eviews 9. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa, secara parsial green intellectual capital, dividend payout
ratio dan return on equity tidak berpengaruh terhadap firm value. Total asset
turnover secara parsial berpengaruh positif terhadap firm value.Uji determinasi
menunjukan bahwa nilai adjusted R-squared sebesar 0.160208 yang
mengindikasikan kemampuan variabel independen (green intellectual capital,
dividend payout ratio, return on equity, total asset turnover) memberikan
pengaruh terhadap firm value sebesar 16% sedangkan 84% nya firm value
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Firm value, green intellectual capital, dividend payout ratio dan
total asset turnover

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini, yang merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian skripsi dan

guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi pada Universitas Pancasila. Adapun judul

yang ditulis penulis adalah “Pengaruh Green Intellectual Capital, Dividend

Payout Ratio, Return on Equity, Total Asset Turnover (Studi Empiris pada

Perusahaan Indeks Saham Sri-Kehati yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2016-2020)”.

Penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari orang - orang disekitar penulis yang

banyak memberi bantuan serta dukungan maupun nasihat pada penulis, serta doa

yang mengalir dan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini

saya akan menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dr. Ir. Iha Haryani Hatta, S.E., M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Pancasila

2. Ibu Rafrini Amyulianthy., S.E., M.S.Ak., Ak., C.A., C.M.A, ACPA selaku

Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pancasila

3. Ibu Salis Musta Ani, S.E., S.S., M.S.Ak., C.A selaku pembimbing

akademik yang telah memberikan arahan, bantuan dan motivasi selama

penulis menjadi mahasiswa di kampus ini

v
4. Ibu Tri Astuti, S.E., M.M., Ak., C.A sebagai dosen pembimbing materi

yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk

membimbing penulis selama proses penyusunan skripsi, Terimakasih atas

segala ilmu, masukan, motivasi, nasihat dan arahan yang sangat berharga

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Ibu Sri Ambarwati, S.E., M.S.M., Ak., C.A sebagai dosen pembimbing

metodologi yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

untuk membimbing penulis selama proses penyusunan skripsi,

Terimakasih atas segala ilmu, masukan, motivasi, nasihat dan arahan yang

sangat berharga sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Kedua orang tua saya, Rohmat Wibowo dan Mama Irma Yusnita yang

tanpa pernah lelah selalu medoakan penulis di setiap sujudnya.

Terimakasih telah mendukung, memotivasi, dan memberi semangat

dengan penuh kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini dengan baik dan benar. Tidak ada jasa yang dapat

membalas kebaikan kalian. Dengan itu, penulis sangat bersyukur memiliki

kalian sebagai penyemangat hidup penulis.

7. Untuk adik saya Farika Dianta Wibowo, kak Umi Sahnaz, dan keluarga

saya yang terus memberikan doa, semangat dan dukungan untuk penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini

vi
8. Seluruh dosen dan Civitas Akademik yang telah memberikan ilmu

pengetahuan selama menempuh pendidikan sarjana di Universitas

Pancasila.

9. Terimakasih kepada Jioti Nurhalizza, Dinda Nadya Syavarina, Lisa

Amirah Muthmainnah & Iqbal Ghifary yang telah membantu dan

memberikan informasi untuk kelancaran saya dalam menyelesaikan skripsi

ini.

10. Terimakasih kepada Mahardhika Dwi Rahayu, Adinda Melatikasih, Arina

Safira, Naura Fazhendi, Yetta Napitupulu & Iqbal Ghifary Thoriq yang

selalu ada untuk saya disaat saya sedih & terpuruk pada saat itu dan selalu

memberikan saya saran & semangat untuk bangkit pada saat itu.

11. Terimakasih kepada sahabat saya Bos an & Friends, yaitu Mahardhika,

Dinda, Ranny Jioti, Jioti, Lisa, Deya, Iqbal, Farhan, Claudio, Faiz, Ilham,

Deni & Firza yang sudah membantu, menemani, memberikan support,

selalu membuat tawa, canda & kebahagiaan selama saya berkuliah di

kampus ini walaupun kadang saya suka diledekin oleh mereka tetapi saya

sangat beruntung memiliki mereka semua selama saya berkuliah di

kampus ini.

12. Terimakasih kepada sahabat saya saat SMA yaitu Arina Safira, Naura

Fazhendi, Yetta Napitupulu & Anisa Putri Nanda yang selalu memberikan

support, semangat, serta atas waktunya untuk mendengarkan keluh kesah

penulis.

vii
13. Terimakasih kepada sahabat saya saat SMP yaitu, Edaners (Nadia Husna

Wear, Imung, Lisa Amirah, Salsabila Ramadhiani, Audi Farhan & Ahmad

Fakhri) yang selalu memberikan support, serta atas waktunya untuk

mendengarkan keluh kesah penulis.

14. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun telah

memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penyusunan skripsi yang dilakukan penulis masih jauh dari kata sempurna

dan terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan. Maka dari itu, penulis

sangat berterima kasih jika pembaca berkenan memberikan kritik dan

saran yang dapat membangun penulis dalam melakukan penelitian.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, 6 Maret 2022

Frides Dyah Wibowo

viii
DAFTAR ISI

Halaman

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI.............................................................i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.........................................ii

ABSTRAK.......................................................................................................iii

KATA PENGANTAR....................................................................................v

DAFTAR ISI...................................................................................................ix

DAFTAR TABEL...........................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR......................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..........................................................................1

B. Identifikasi, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah.............15

1. Identifikasi Masalah............................................................15

2. Pembatasan Masalah...........................................................15

3. Perumusan Masalah............................................................16

C. Tujuan penelitian.......................................................................16

D. Manfaat Penelitian.....................................................................17

1. Manfaat Teoritis...................................................................17

2. Manfaat Praktis....................................................................17

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka...........................................................................19

1. Nilai Perusahaan...................................................................19

ix
a. Definisi Nilai Perusahaan...............................................19

b. Metode Pengukuruan Nilai Perushaan...........................20

2. Green Intellectual Capital....................................................21

a) Green Human Capital....................................................22

b) Green Structual Capital.................................................23

c) Green Relationship Capital............................................23

3. Dividend Payout Ratio.........................................................28

4. Return On Equity..................................................................32

5. Total Asset Turnover............................................................33

6. Penelitian Terdahulu.............................................................34

B. Kerangka Pemikiran..................................................................41

C. Hipotesis....................................................................................41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Kategori Penelitian....................................................................46

B. Operasional Variabel.................................................................46

1. Variabel Dependen...............................................................46

2. Variabel Independen............................................................47

C. Sumber dan Cara.......................................................................49

1. Jenis dan Sumber Data.........................................................49

2. Populasi dan Sampel............................................................50

a) Populasi..........................................................................50

b) Sampel............................................................................50

3. Objek Penelitian...................................................................52

x
D. Teknik Pengumpulan Data........................................................52

E. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis......................................53

1. Uji Stastik Deskriptif...........................................................53

2. Analisis Model Regresi Data Panel.....................................54

a. Pengertian Regresi Data Panel.......................................54

b. Penetuan Model Data Panel...........................................55

c. Pemilihan Model Regresi Data Panel.............................57

3. Uji Asumsi Klasik...............................................................58

a. Uji Normalitas................................................................59

b. Uji Multikoloneiritas......................................................59

c. Uji Heteroskedastisitas...................................................60

d. Uji Autokorelasi.............................................................60

4. Uji Hipotesis........................................................................61

a. Uji F................................................................................62

b. Uji R2 (Koefisien Determinasi).....................................62

c. Uji t.................................................................................62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian........................................................64

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan..............................................64

1. Hasil Peneltitan.....................................................................64

a. Statistik Deskriptif..........................................................67

b. Analisis Model Regresi Data Panel................................67

1) Pemilihan Model Regresi Data Panel.......................67

xi
a) Uji Chow............................................................67

b) Uji Haussman.....................................................67

c) Uji Lagrange Multiplier......................................68

2) Regresi Linier Data Panel........................................69

c. Uji Aumsi Klasik............................................................71

1) Uji Normalitas..........................................................72

2) Uji Multikolinieritas.................................................72

3) Uji Heteroskedastisitas.............................................73

4) Uji Antikorelasi........................................................74

d. Uji Hipotesis...................................................................75

1) Uji F..........................................................................75

2) Uji R2 (Koefisien Determinasi)...............................76

3) Uji t...........................................................................77

2. Pembahasan Hasil Penelitian................................................79

a. Pengaruh Green Intellectual Capital

terhadap Firm Value.......................................................79

b. Pengaruh Dividend Payout Ratio

terhadap Firm Value.......................................................80

c. Pengaruh Return on Equity Terhadap Firm Value.........82

d. Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Firm Value....83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................84

B. Saran..........................................................................................85

xii
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................88

LAMPIRAN....................................................................................................94

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS.....................................................116

xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Tobins Q, Dividend Payout Ratio, Return On Equity dan Total Asset

Turnover Perusahaan Terindeks Sri Kehati tahun 2016 – 2019.......................10

Tabel 2.1 Item Pengungkapan Green Human Capital...................................26

Tabel 2.2 Item Pengungkapan Green Structural Capital...............................27

Tabel 2.3 Item Pengungkapan Green Relational Capital..............................28

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu......................................................................34

Tabel 3.1 Operasional Variabel.....................................................................49

Tabel 3.2 Kriteria Sampel..............................................................................51

Tabel 3.3 Daftar Perusahaan yang menjadi sampel penelitian......................52

Tabel 4.1 Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif...........................................65

Tabel 4.2 Hasil Uji Chow..............................................................................67

Tabel 4.3 Hasil Uji Hausman.........................................................................68

Tabel 4.4 Hasil Uji Lagrange Multiplier.......................................................68

Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linear Data Panel......................................70

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas.............................................................73

Tabel 4.7 Hasil Uji Heterokedastisitas...........................................................73

Tabel 4.8 Hasil Uji F......................................................................................75

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi....................................................76

Tabel 4.10 Hasil Uji T.....................................................................................77

xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran..................................................................29

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas.................................................................56

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Sampel Perusahaan........................................................................94

Lampiran 2 Data Tobins Q Periode 2016-2020................................................95

Lampiran 3 Tabulasi Hasil Pengungkapan Green Intellectual Capital............98

Lampiran 4 Data Dividend Payout Ratio Periode 2016-2020..........................103

Lampiran 5 Data Return on Equity Periode 2016-2020...................................105

Lampiran 6 Data Total Asset Turnover Periode 2016-2020.............................107

Lampiran 7 Rekapitulasi Data..........................................................................109

Lampiran 8 Hasil Pengolahan Data dengan Eviews 9......................................111

Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup Penulis......................................................116

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Di tengah persaingan global yang semakin ketat, perusahaan diberbagai

sektor berusaha untuk meningkatkan daya saing, hal ini dapat menarik minat

investor untuk berinvestasi. Oleh karena itu, nilai perusahaan menjadi sangat

penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi

persepsi investor terhadap perusahaan (Wijaya and Sedana 2015). Setiap

investor akan mengharapkan tingkat pengembalian yang tinggi dan tidak

menginginkan risiko dari investasi yang dilakukannya, sehingga sebelum

memutuskan untuk berinvestasi, investor akan melakukan berbagai

pertimbangan atau melakukan analisis terhadap kinerja keuangan suatu

perusahaan yang akan diinvestasikan (Dewi dan Rahyuda 2020)

Umumnya suatu perusahaan akan selalu berusaha untuk mencapai

tujuan baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Tujuan jangka

panjang suatu perusahaan biasanya adalah meningkatkan nilai perusahaan

dan mensejahterakan pemegang saham. Sedangkan untuk tujuan jangka

pendeknya ialah memaksimalkan laba perusahaan dengan sumber daya yang

dimiliki (Sintyana dan Artini 2018). Dalam upaya mewujudkan tujuan

perusahaan, perusahaan harus mencukupi kebutuhan dananya dengan cara

memperoleh sumber dana dari dalam perusahaan berupa laba ditahan,

sedangkan sumber dana dari luar perusahaan berupa hutang dan penerbitan

1
saham agar dapat

2
2

memaksimalkan kinerjanya.

Nilai Perusahaan yang sudah go public tercermin pada harga saham

perusahaan. Harga saham di pasar modal terbentuk berdasarkan kesepakatan

antara permintaan dan penawaran investor. Menurut Fama dalam

Yustitianingrum (2013) mengatakan bahwa harga saham menunjukan nilai

perusahaan, apabila harga saham meningkat maka nilai perusahaan juga akan

meningkat sehingga kemakmuran pemegang saham juga akan semakin

tinggi. Pengukuran nilai perusahaan dalam penelitian ini menggunakan

Tobin’s Q. Tobin’s Q adalah indikator untuk mengukur kinerja perusahaan,

khususnya tentang nilai perusahaan, yang menunjukkan suatu performa

manajemen dalam mengelola aktiva perusahaan. Tobin’s Q melibatkan

seluruh utang, modal saham dan semua aktiva yang dimiliki.(Putri and Sari

2020)

Perusahaan merupakan salah satu penggerak roda perekonomian yang

berperan secara strategis meskipun di sisi lain memiliki dampak negatif

terhadap kualitas lingkungan. Pada dekade terakhir, isu ekologi menjadi

perhatian banyak masyarakat, misalnya terkait kebutuhan untuk mengurangi

polusi dan menurunkan karbon dioksida (CO2). Diyakini bahwa masalah

lingkungan dan polusi keduanya disebabkan oleh dan akibatnya perilaku

manusia. Karena itu, perusahaan berfokus pada operasi sehari-hari mereka

dan memastikan bahwa operasi dan kegiatan ini tidak berbahaya bagi

lingkungan. Perusahaan menerapkan sistem manajemen lingkungan dan

aktivitas hijau untuk mengendalikan pencemaran lingkungan sehingga


3

perilaku karyawan dan manusia dapat digunakan untuk mengurangi polusi.

Perusahaan dituntut untuk lebih proaktif menanggapi isu lingkungan dan

melakukan pengungkapan sukarela untuk perlindungan lingkungan pada

laporan keberlanjutan (sustainability reporting). Perusahaan memerlukan

kesadaran bahwa aktivitas perusahaan yang tidak hanya mementingkan

keuntungan bagi perusahaan itu sendiri, namun juga memperhatikan

lingkungan sekitarnya. (R. Dewi and Rahmianingsih 2020)

Kerusakan lingkungan mendorong pemangku kepentingan untuk

mewajibkan perusahaan peduli pada alam dan lingkungan sekitar. Pemerintah

Republik Indonesia untuk menangani masalah lingkungan memperketat

regulasi terkait lingkungan yaitu menyusun peraturan UU Lingkungan No. 46

tahun 2017 tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan. Selanjutnya Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan peraturan OJK Nomor 51/POJK.03/2017

tentang penerapan keuangan berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan

dalam rangka mewujudkan sistem keuangan yang menerapkan prinsip –

prinsip berkelanjutan.

Menurut Agustia et al,. (2019) tujuan utama perusahaan tidak hanya

untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham tetapi juga menciptakan

nilai bagi seluruh stakeholder, dimana untuk mencapai tujuan tersebut

membutuhkan manager yang mampu meningkatkan kinerja lingkungan,

kinerja sosial, dan kinerja lingkungan untuk memastikan perusahaan

berkelanjutan di masa depan. Adanya kinerja lingkungan yang baik, efisiensi

tinggi, dan keunggulan kompetitif akan mendorong investor untuk


4

berinvestasi (Agustia et al., 2019). Dengan perusahaan memperhatikan

kinerja lingkungan maka akan berdampak positif pada nilai perusahaan.

Dengan banyaknya isu lingkungan yang sedang terjadi, akan membuat

masyarakat menuntut perusahaan untuk memperhatikan dampak-dampak

sosial dan lingkungan secara langsung perusahaan telah membuat suatu

pengakuan atas citra yang baik bagi masyarakat. Dengan hal ini tentunya

akan menjadi daya tarik investor pada perusahaan. (Wardani and Sa’adah

2020)

Green intellectual capital menjalankan peran utama dalam perusahaan

dengan memfokuskan pada keberlanjutan, melalui transfer pengetahuan

sesuai dengan regulasi, teknologi, praktek-praktek terbaik dan menginisiasi

untuk memperoleh tujuan keberlanjutan yang diyakini oleh perusahaan. Chen

(2008) menjelaskan green intellectual capital sebagai total seluruh kekayaan

yang tersimpan dalam perusahaan yang meliputi aktiva tidak berwujud,

pengetahuan, kemampuan dan hal lainnya terkait dengan perlindungan

lingkungan dan green innovation dalam tingkat individu dan tingkat

organisasi dalam perusahaan. Green Intellectual Capital memungkinkan

perusahaan menaati peraturan lingkungan internasional yang ketat dan

memenuhi peningkatan kesadaran lingkungan oleh konsumen.

Menurut Chen (2008), green intellectual capital memiliki tiga

komponen, yaitu green human capital, green structural capital, dan green

relationship capital. green human capital merupakan penjumlahan dari

pengetahuan karyawan, ketrampilan, kemampuan, pengalaman, sikap,


5

kebijaksanaan, kreativitas dan komitmen tentang perlindungan lingkungan

atau inovasi hijau dan tertanam pada karyawan. Green structural capital

yang terdiri dari komitmen, sistem pengetahuan manajemen, sistem teknologi

informasi, database, sistem manajemen, budaya organisasi, paten, hak cipta

dan merek dagang (Huang and Kung 2011). Green structural capital jika

dikelola dengan baik dapat mengurangi konsumsi energi yang tidak perlu dan

membantu untuk meningkatkan produktivitas. Green relationship capital,

menurut Huang dan Kung (2011), memiliki informasi mengenai pasar dan

hubungan dengan pelanggan, pemasok, pemerintah. Green relationship

capital mengacu pada pelanggan, pemasok dan mitra bisnis yang terkait

dengan pengelolaan lingkungan dan inovasi hijau.

Penelitian yang dilakukan oleh (Avagyan, Cesaroni, and Yildirim

2011) menyatakan bahwa Lingkungan perusahaan dan strategi pemasaran

lingkungan berhubungan positif dengan Tobin’s Q dan perkembangan

teknologi lingkungan berhubungan positif dengan Tobin’s Q. Penelitian

(Josephine, Ciptadi, and Aloysius 2020) menyatakan bahwa Green Human

Capital dan Green Relational Capital memiliki pengaruh terhadap Business

Sustainability. Namun berbeda pada penelitian Amrie Firmansyah (2017)

menyatakan bahwa green structural capital dan green relational capital tidak

berpengaruh terhadap green organizational identity, lalu green human

capital juga tidak berpengaruh terhadap keunggulan bersaing hijau. Eldar

khanlarov, et al. (2020) menyatakan bahwa green relations capital

berpengaruh negatif terhadap Company Performance


6

Kebijakan yang perlu diperhatikan dalam mengoptimalkan nilai

perusahaan adalah kebijakan dividen. Kebijakan dividen menurut

Bambang dalam Bansaleng, et al, (2014) merupakan suatu keputusan yang

menyangkut apakah pembagian pendapatan perusahaan akan diserahkan

kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau digunakan kembali

dalam bentuk laba ditahan. Dalam membagikan dividen, perusahaan

mempertimbangkan proporsi pembagian antara untuk pembayaran kepada

para pemegang saham dan sebagian digunakan untuk reinvestasi dalam

perusahaan. Di satu sisi, laba ditahan (retained earnings) merupakan salah

satu sumber pendanaan yang sangat signifikan bagi pertumbuhan perusahaan

itu sendiri, namun di sisi lain dividen merupakan aliran kas yang harus

dibagikan pada para pemegang saham. Karena tujuan investasi pemegang

saham adalah untuk meningkatkan kesejahteraanya dengan memperoleh

return dari dana yang di investasikan kepada perusahaan. Sedangkan bagi

pihak manajemen perusahaan, lebih berorientasi untuk peningkatan nilai

perusahaan.

Kebijakan dividen dapat berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Karena investor lebih menyukai dividen yang pasti pada saat ini dengan

melakukan pertimbangan risiko yang akan diterima oleh investor lebih kecil.

Hal ini dapat menarik para investor sehingga dapat juga meningkatkan nilai

perusahaan (Sintyana and Artini 2018). Kebijakan dividen juga dapat

berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan jika kebijakan dividen

perusahaan memilih untuk menginvestasikan kembali laba yang diterima


7

menjadi laba ditahan.

Dalam penelitian ini kebijakan dividen diproksikan dengan Dividend

Payout Ratio (DPR). Menurut Sudana (2019:26), Dividend Payout Ratio

adalah salah satu rasio kebijakan dividen yang mengukur seberapa besar

bagian keuntungan bersih setelah dikurangi oleh pajak yang dibagikan berupa

deviden kepada para pemegang saham. Penelitian Febriani dan Priyadi

(2021) dan Setiawan, Novitasari, dan Widhiastuti (2021) menyatakan

kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan. Namun K. Y. Dewi dan Rahyuda (2020) dan Husna and Rahayu

(2020) menyatakan bahwa dividen tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Nilai perusahaan dapat juga dipengaruhi oleh besar kecilnya

profitabilitas yang diperoleh perusahaan. Menurut (Kasmir 2015) rasio

profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas

manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan

dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini

menunjukkan efisiensi perusahaan. Profitabilitas memiliki peran yang sangat

penting dalam semua sisi aspek bisnis yang ada di perusahaan karena

profitabilitas menunjukan bagaimana perusahaan melakukan kegiatannya

secara efektif dan efisien serta mencerminkan kinerja perusahaan.

Keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan bisnis mencapai

tujuan. Suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba karena laba
8

adalah bagian dari tujuan utama.

Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan

diminati sahamnya oleh investor. Sehingga dengan demikian profitabilitas

dapat mempengaruhi nilai perusahaan (Mardiyati, Ahmad, and Putri 2012).

Return on Equity (ROE) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang

digunakan pada penelitian ini. ROE dapat dihitung untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan memberikan

gambaran bagi investor mengenai tingkat pengembalian/return atas modal

yang telah diinvestasikan kepada perusahaan. Semakin besar tingkat ROE

maka laba bersih yang dihasilkan dari modal sendiri juga semakin besar,

pertanda perusahaan mampu mencetak laba yang tinggi. Sebaliknya,

semakin rendah ROE maka laba bersih yang dihasilkan dari modal sendiri

juga rendah.

Imam Rahmantio et al. (2018) mengemukakan bahwa ROE meningkat

seiring dengan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari modal

sendiri. Investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada perusahaan

tentu akan melihat sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba.

Sedangkan Ni Putu Ayu Yuniastri et al (2021) menyatakan bahwa naik

turunnya profitabilitas tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Profitabilitas

tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan karena hal ini berarti

profitabilitas tidak menjadi fokus utama investor untuk melihat nilai suatu

perusahaan, dinyatakan oleh penelitian Delariani et al. (2020).

Aktivitas perusahaan atau rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan


9

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola aset-

asetnya secara efektif dan efisien.Jika perusahaan terlalu banyak memiliki

aktiva, maka biaya modalnya akan menjadi terlalu tinggi sehingga laba pun

akan menurun. Di sisi lain, jika aktivitas terlalu rendah maka penjualan yang

menguntungkan akan hilang, sehingga rasio ini menggambarkan

perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi (Ananingsih, 2007).

Mengenai rasio aktivitas tidak semata-mata mengukur tinggi rendahnya rasio

yang dihitung untuk mengetahui baik atau tidaknya keuangan perusahaan.

Hal ini dapat dipahami karena rasio aktivitas untuk mengukur kinerja

manajemen dalam menjalankan perusahaan dan mencapai target sasaran yang

telah ditentukan.

Total Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

keefektifan total aset yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan

penjualan atau dengan kata lain untuk mengukur berapa jumlah penjualan

yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset

(Hery, 2017 dalam Utami and Welas 2019). Semakin tinggi perputaran aktiva

mengartikan bahwa perusahaan telah mampu melakukan penjualan dengan

menggunakan keseluruhan aktivanya. Hal tersebut memberikan sinyal positif

kepada investor agar semakin mempercayai perusahaan tersebut karena akan

memperoleh laba yang diharapkan. Total Asset Turnover dipengaruhi oleh

besar kecilnya pendapatan dan total aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva

tetap.Penelitian Ulfah dan Abbas (2018) dan Kurniasari (2020) bahwa Total

Assets Turnover berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Namun Elisa


10

and Amanah (2021) dan Oktodipita (2018) menunjukan bahwa Total Assets

Turnover tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel perusahaan yang

masuk di Indeks Sri Kehati karena perusahaan Indeks SRI KEHATI yang

terdiri dari industri manufaktur, pertambangan, perbankan, telekomunikasi,

konstruksi dan perusahaan jasa lainnya dimana perusahaan memerlukan

green intellectual capital untuk mengelola lingkungan yang erat

hubungannya dengan sosial dan lingkungan. Perubahan lingkungan yang

terus menerus begitu cepat harus diwaspadai oleh perusahaan, menuntut

perusahaan untuk memaksimalkan green intellectual capital yang

dimilikinya. Serta melakukan adaptasi dan inovasi mengikuti perkembangan

teknologi dan lingkungan bisnis yang sangat cepat agar dapat meningkatkan

kinerja perusahaan dan untuk mendapatkan strategi bersaing yang cocok

untuk perusahaannya.

Indeks Sri Kehati adalah indeks yang asal namanya berasal dari

singkatan Sustainable and Responsible Investment (Sri) yang diluncurkan

atas prakarsa Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) dan PT

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juni 2009. Setiap tahun, Indeks SRI-

KEHATI akan diumumkan sebanyak 2 kali, yakni pada bulan April dan

Oktober masing-masing sebanyak 25 perusahaan. Tujuan dibentuknya indeks

ini adalah untuk memberikan informasi secara terbuka kepada masyarakat

luas mengenai ciri dari perusahaan terpilih pada indeks Sri Kehati yang

dianggap memiliki bermacam bentuk pertimbangan dalam usahanya


11

berkaitan dengan kepedulian pada lingkungan, tata kelola perusahaan,

keterlibatan masyarakat, sumber daya manusia, hak asasi manusia, dan

perilaku bisnis dengan etika bisnis yang diterima di tingkat internasional.

(Sutrisno 2019)

Tabel 1.1 Tobins Q, Dividend Payout Ratio, Return On Equity dan Total
Asset Turnover Perusahaan Terindeks Sri Kehati tahun 2016 – 2019
No. Emiten Tahun Tobins Q DPR ROE TATO
1. ASII 2016 1,745 0,449 0,131 0,692
2017 1,608 0,397 0,148 0,697
2018 1,460 0,400 0,157 0,694
2019 1,266 0,399 0,143 0,674
2020 1,143 0,286 0,095 0,518
2. BBCA 2016 1,393 0,239 0,183 0,095
2017 1,539 0,270 0,177 0,092
2018 1,588 0,324 0,170 0,090
2019 1,702 0,479 0,164 0,092
2020 1,599 0,482 0,147 0,080
3. BBNI 2016 0,988 0,349 0,128 0,098
2017 1,084 0,351 0,136 0,094
2018 1,033 0,250 0,137 0,089
2019 0,987 0,250 0,124 0,093
2020 0,966 0,250 0,029 0,084
4. BBRI 2016 1,140 0,388 0,178 0,114
2017 1.249 0,451 0,173 0,112
2018 1,189 0,498 0,175 0,107
2019 1,218 0,598 0,165 0,110
2020 1,186 0,656 0,093 0,101
5. BMRI 2016 1,054 0,449 0,096 0,102
2017 1,122 0,450 0,126 0,099
2018 1,070 0,450 0,140 0,100
2019 1,050 0,600 0,136 0,099
2020 1,012 0,599 0,091 0,090
6. INDF 2016 1,304 0,498 0,119 0,806
2017 1,225 0,501 0,108 0,794
2018 1,161 0,498 0,099 0,760
2019 1,160 0,497 0,109 0,796
12

2020 0,884 0,378 0,111 0,501


7. SMGR 2016 1,539 0,400 0,148 0,591
2017 1,578 0,498 0,055 0,567
2018 1,693 0,401 0,095 0,604
2019 1,442 0,099 0,070 0,506
2020 1,465 0,399 0,075 0,451
8. UNTR 2016 1,573 0,400 0,120 0,712
2017 2,027 0,450 0,161 0,785
2018 1,387 0,400 0,202 0,728
2019 1,172 0,400 0,182 0,756
2020 1,361 0,400 0,089 0,605
Sumber : Hasil olah data (2021)

Berdasarkan tabel 1.1 terdapat fenomena dapat dijelaskan bahwa nilai

perusahaan yang diproksikan oleh Tobins Q pada emiten ASII, BBNI, BMRI

dan INDF mengalami penurunan secara 4 tahun berturut turut pada 2017-

2020. Seharusnya perusahaan yang tergabung dalam Indeks Sri Kehati yang

memiliki kesadaran lingkungan memiliki nilai perusahaan yang meningkat,

tetapi pada tahun 2017-2020 nilai perusahaan di emiten tersebut mengalami

penurunan. Ini menandakan bahwa investor dalam melakukan investasi saham

ini tidak melihat kesadaran lingkungan sebagai keputusan untuk berinvestasi.

Hal ini bertolak belakang dengan Pflieger et al. (2005) yang menjelaskan

bahwa kegiatan perusahaan dalam bidang pelestarian lingkungan akan

mendatangkan sejumlah keuntungan, diantaranya ketertarikan pemegang

saham dan stakeholder terhadap keuntungan perusahaan akibat pengelolaan

lingkungan yang bertanggungjawab. Rosenbusch, Rauch, and Bausch (2013)

menjelaskan bahwa semakin baik kinerja lingkungan suatu perusahaan,

semakin tinggi minat investor sebagai dorongan stakeholder terhadap


13

perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan.

Berdasarkan tabel 1.1 diatas terdapat fenomena dari perkembangan ROE

dan nilai perusahaan (Tobin’s Q) Perusahaan yang Tergabung Dalam Indeks

Sri Kehati yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017 – 2019.

Dapat dilihat bahwa pada emiten ASII, BBNI, BMRI dan UNTR mengalami

penurunan Tobin’s Q di tahun 2018 , padahal ROE perusahaan ditahun

tersebut mengalami kenaikan. Seharusnya dengan naiknya laba di perusahaan

tersebut dapat menaikan Tobin’s Q juga, karena profitabilitas yang tinggi

membuat calon investor tertarik untuk menanamkan modalnya di perusahaan.

Hal ini bertolak belakang dengan teori, Hery (2018) yang menjelaskan bahwa

pada kondisi normal, apabila semakin tinggi rasio profitabilitas maka tingkat

pengembalian investasi juga mencerminkan tinggi. Oleh karena itu, semakin

tinggi return on equity (ROE) yang dihasilkan akan diikuti dengan peningkatan

nilai perusahaan.

Dari tabel 1.1 terjadi fenomena dapat dilihat bahwa pada emiten BBRI

tahun 2018, BBRI tahun 2020 dan BMRI tahun 2019 mengalami penurunan

Tobin’s Q, padahal Dividend Payout Ratio ditahun tersebut mengalami

kenaikan. Seharusnya dengan meningkatnya Dividend Payout Ratio di emiten

tersebut dapat menaikan Tobin’s Q juga, karena semakin besar perusahaan

dalam membagikan dividen, maka investor akan tertarik berinvestasi pada

perusahaan tersebut. Hal ini akan mempengaruhi harga saham dan akan

berdampak semakin tinggi pula nilai perusahaannya. Hal ini bertolak belakang

dengan penelitian yang dilakukan oleh Sintyana and Artini (2019) yang
14

menjelaskan bahwa para investor lebih menyukai perusahaan yang

membagikan dividen karena adanya kepastian tentang return atas investasinya.

Semakin besar dividen yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang

saham, maka kinerja perusahaan akan dianggap baik dan perusahaan yang

dianggap memiliki kinerja yang baik akan dianggap menguntungkan, sehingga

penilaian terhadap perusahaan tersebut akan membaik yang dapat tercermin

dari tingkat harga saham perusahaan

Dari tabel 1.1 terdapat fenomena dilihat bahwa pada emiten ASII tahun

2017 dan INDF tahun 2019 mengalami penurunan Tobin’s Q pada tahun,

padahal Total Asset Turnover ditahun tersebut mengalami peningkatan.

Seharusnya nilai Total Asset Turnover yang semakin besar menunjukan bahwa

semakin efisiensi penggunaan seluruh aktiva dalam menunjang kegiatan

penjualan. Dengan demikian apabila perusahaan semakin efisien dalam

mengelola asetnya diharapkan perolehan laba perusahaan semakin besar. Hal

ini akan menunjukan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik. Kinerja

perusahaan yang baik akan berdampak pada nilai perusahaan yang tinggi pula.

Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Kahfi,

Pratomo, and Aminah (2018) yang menjelaskan bahwa kemampuan perusahaan

tercermin dalam memanfaatkan dana yang tertanam pada aset dan dana yang

bisa dipakai untuk investasi. Karena keefektifan perusahaan dalam

menggunakan asetnya inilah yang dijadikan acuan investor untuk membeli

saham perusahaan. Maka tingkat kepercayaan investor terhadap keefektifan

perusahaan dalam menggunakan aset-asetnya untuk menghasilkan penjualan


15

bersih yang diharapkan tinggi dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, masih adanya reseach gap maka peneliti ingin

melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH GREEN

INTELLECTUAL CAPITAL, DIVIDEND PAYOUT RATIO, RETURN ON

EQUITY, DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP FIRM VALUE

(Studi Empiris pada Perusahaan Indeks Saham Sri-Kehati yang Tercatat

di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2020)”

B. Identifikasi, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah

C. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :

a. Penerapan dari Green Intellectual Capital di Indonesia masih belum

dikenal luas, sehingga perusahaan masih belum memberi perhatian lebih

kepada Green Intellectual Capital

b. Terdapat peningkatan Return On Equity, namun tidak diikuti dengan

meningkatnya nilai perusahaan pada emiten ASII, BBNI, BMRI dan

UNTR pada tahun 2018.

c. Terdapat peningkatan dividend payout ratio, namun tidak diikuti dengan

meningkatnya nilai perusahaan pada emiten BBRI tahun 2018, BBRI

tahun 2020 dan BMRI tahun 2019.

d. Terdapat peningkatan Total Asset Turnover, namun tidak diikuti dengan


16

meningkatnya nilai perusahaan pada emiten ASII tahun 2017 dan INDF

tahun 2019.

e. Ada perbedaan hasil penelitian terdahulu tentang pengaruh green

intellectual capital, dividend payout ratio, return on equity dan total

asset turnover terhadap firm value

D. Pembatasan Masalah

Maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Variabel dependen yang diteliti menggunakan variabel nilai perusahaan

dengan proksi Tobin’s Q.

b. Variabel independen yang diteliti menggunakan variabel Green

Intellectual Capital, Dividend Payout Ratio, Return On Equity, dan

Total Asset Turnover (TATO).

c. Data laporan keuangan dan laporan kebelanjutan pada perusahaan yang

tergabung dalam Indeks Sri Kehati yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) tahun 2016 – 2020.

E. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka perumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

a. Apakah Green Intellectual Capital berpengaruh terhadap Firm Value pada

perusahaan yang tergabung dalam Indeks Sri Kehati yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016 – 2020?

b. Apakah Dividend Payout Ratio berpengaruh terhadap Firm Value pada

perusahaan yang tergabung dalam Indeks Sri Kehati yang terdaftar di


17

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016 – 2020?

c. Apakah Return On Equity berpengaruh terhadap Firm Value pada

perusahaan yang tergabung dalam Indeks Sri Kehati yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016 – 2020?

d. Apakah Total Asset Turnover berpengaruh terhadap Firm Value pada

perusahaan yang tergabung dalam Indeks Sri Kehati yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016 – 2020?

F. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh Green Intellectual Capital terhadap Firm Value

pada perusahaan yang tergabung dalam Indeks Sri Kehati yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016 – 2020.

2. Untuk mengetahui pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap Firm Value

pada perusahaan yang tergabung dalam Indeks Sri Kehati yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016 – 2020.

3. Untuk mengetahui pengaruh Return On Equity terhadap Firm Value pada

perusahaan yang tergabung dalam Indeks Sri Kehati yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) tahun 2016 – 2020

4. Untuk mengetahui pengaruh Total Asset Turnover terhadap Firm Value pada

perusahaan yang tergabung dalam Indeks Sri Kehati yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) tahun 2016 – 2020

G. Manfaat Penelitian
18

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Peneliti, diharapkan dapat membandingkan teori yang diperoleh

dari bangku kuliah dengan praktek yang diperoleh dari perusahaan yang

diteliti.

b. Bagi Akademik, diharapkan sebagai bahan referensi untuk penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan topik yang dibahas sehingga menjadi

bahan acuan untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik lagi

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan, diharapkan dapat menjadi acuan perusahaan dalam

pengambilan keputusan mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi

nilai perusahaan dan dapat dijadikan acuan dalam melakukan evaluasi

perusahaan

b. Bagi Investor, diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan

pertimbangan bagi investor dalam melakukan penanaman modal yang

dapat menguntungkan dengan melihat laporan keuangan perusahaan

serta untuk meminimalisir risiko investasi.

c. Bagi Pemerintah, diharapkan dapat memberikan kewajiban bagi semua

perusahaan untuk melaporkan laporan keberlanjutan tidak hanya sebagai

laporan sukarela, tetapi sebagai laporan kewajiban


BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Nilai Perusahaan

a. Definisi Nilai Perusahaan

Menurut (Suffah and Riduwan 2016) nilai perusahaan merupakan

persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga

saham. Harga saham tersebut atas permintaan dan penawaran investor,

sehingga harga saham bisa dijadikan proksi sebagai nilai perusahaan. Harga

saham merupakan harga yang terjadi pada saat saham diperdagangkan di

pasar modal. Bagi perusahaan yang menerbitkan sahamnya di pasar modal,

harga saham yang diperjual belikan di bursa saham merupakan indikator dari

nilai perusahaan.

Menurut (Rachman, Rahayu, and Topowijono 2015) dalam

(Mutmainnah, Puspitaningtyas, and Puspita 2019) berpendapat bahwa, nilai

perusahaan dapat menggambarkan baik buruknya pengelolaan suatu

perusahaan yang dilakukan oleh manajemen yang nantinya akan

mempengaruhi pembentukan harga saham perusahaan tersebut. Apabila

perusahaan tersebut dapat mengelola sumber daya yang dimilikinya dengan

baik, maka perusahaan dapat menghasilkan laba secara optimal. Semakin

tinggi jumlah laba yang dihasilkan akan mempengaruhi tingginya saldo laba

19
20

(retained earnings) perusahaan.

Memaksimalkan nilai perusahaan akan dinilai tepat sebagai tujuan

perusahaan karena:

1) Memaksimalkan nilai perusahaan perusahaan berarti memaksimalkan nilai

perusahaan dari semua keuntungan yang akan diterima oleh pemegang

saham yang akan datang atau beorientasi jangka panjang.

2) Mempertimbangkan faktor resiko

3) Memaksimalkan nilai perusahaan lebih menekankan pada arus kas daripada

sekedar laba menurut pengertian akuntansi

4) Memaksimalkan nilai perusahaan tidak mengabaikan tanggung jawab

sosial

b. Metode Pengukuran Nilai Perusahaan

Menurut Weston dan Copeland (2008) dalam (Suffah and Riduwan 2016)

terdapat beberapa rasio dalam mengukur nilai perusahaan yang terdiri dari.

1). Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (rasio harga terhadap laba) adalah perbandingan antar

market price per share (Harga pasar per lembar) dengan earning per share

(laba per lembar saham). bagi para investor semakin tinggi price earning

ratio maka pertumbuhan laba yang diharapkan juga mengalami kenaikan

Market Price per Share


Price Earning Ratio :
Earning per Share

2). Tobin’s Q Ratio

Tobin’s Q menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai


21

hasil pengembalian dari setiap dolar investasi inkremental. Tobin’s Q

dihitung dengan membandingkan rasio nilai pasar saham perusahaan

dengan nilai buku ekuitas perusahaan.

MVE+ Debt
Q=
TA

Keterangan :

Q : Tobins Q

MVE : Nilai pasar ekuitas (MVE = closing price saham x jumlah saham

yang beredar)

Debt : Total Utang

TA : Total Asset

3) Price Book Value (PBV)

Rasio ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku

saham suatu perusahaan. Semakin tinggi Price to Book Value (PBV)

berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut

Market Price per Share


Price Book Value=
Book Price per Share

2. Green Intellectual Capital

Definisi Green Intellectual Capital (GIC) yang diusulkan oleh Chen

(2008) merupakan penggabungan konsep lingkungan ke dalam Intellectual

Capital (IC) untuk mengkompensasi ketidakcukupan sebelumnya terhadap

masalah lingkungan. Chen (2008) menjelaskan green intellectual capital

sebagai total seluruh kekayaan yang tersimpan dalam perusahaan yang


22

meliputi aktiva tidak berwujud, pengetahuan, kemampuan dan hal lainnya

terkait dengan perlindungan lingungan dan green innovation dalam tingkat

individu dan tingkat organisasi dalam perusahaan.

Menurut Chen (2008) green intellectual capital memiliki tiga komponen,

yaitu green human capital, green structural capital, dan green relationship

capital.

a. Green Human Capital

Menurut Chen (2008) green human capital adalah keseluruhan

pengetahuan, keterampilan, kemampuan, pengalaman, sikap,

kebijaksanaan, dan kreativitas karyawan sehubungan dengan perlindungan

lingkungan. Yusliza et al., (2020) berpendapat bahwa kemampuan hijau

dapat dikembangkan melalui kegiatan pelatihan. Oleh karena itu, green

human capital membantu organisasi untuk mengenali aset tidak berwujud

mereka dan menerapkan kegiatan hijau). Karena pengetahuan lingkungan

yang tertanam pada karyawan penting bagi perusahaan untuk

mengembangkan inovasi hijau dan hijau manajemen (Chang and Chen

2012). Menurut Wirtenberg, Harmon, dan Fairfield (2007), sumber daya

manusia yang berkompeten dapat diperoleh melalui pengembangan

kepemimpinan, pelatihan, dan keterlibatan tenaga kerja. Kita harus

memperhatikan inovasi dan kreativitas manusia dalam kaitannya dengan

perlindungan lingkungan dan isu-isu tersebut harus didukung dan

dimotivasi oleh para manajer (Nivlouei and Khass 2014)

b. Green Structural Capital


23

Menurut Chen (2008) green structural capital adalah kemampuan

organisasional, komitmen organisasional, sistem manajemen pengetahuan,

filosofi manajerial, budaya organisasi, citra perusahaan, paten, hak cipta

dan merek dagang terhadap perlindungan lingkungan atau green

innovation dalam perusahaan. Green structural capital mengacu pada

spesifikasi, pemberdayaan, dan infrastruktur pendukung yang terkait

dengan perlindungan lingkungan atau pengembangan strategi

keberlanjutan (Huang & Kung, 2011). Chen et al. (2006) berpendapat

bahwa green structural capital mengakibatkan peningkatan kinerja

ekonomi maupun kinerja lingkungan. Investasi dalam green structural

capital memungkinkan perusahaan untuk menghindari kerusakan

lingkungan dan menurunkan beban akibat membayar denda. Perusahaan

harus mengembangkan struktur lingkungan yang stabil untuk menghadapi

tantangan iklim dalam hal penetapan kebijakan internal (Lee et al., 2015),

mendirikan penelitian dan pengembangan (Kuo et al., 2015), dan praktik

manajemen yang rendah karbon (Raar 2014)

c. Green Relationship Capital

Green relationship capital mencakup stok hubungan interaktif

perusahaan dengan pelanggan, pemasok, anggota jaringan, dan mitra

tentang pengelolaan lingkungan perusahaan dan inovasi hijau, yang

memungkinkannya menciptakan kekayaan dan memperoleh keunggulan

kompetitif (Chen, 2008). Dalam hal green relationship capital, perusahaan

menjalin hubungan jangka panjang dengan pemasok, pelanggan, mitra,


24

investor, menawarkan produk dan layanan hijau seperti kepercayaan,

komitmen, dan kerjasama, membuat standar lingkungan produk hulu dan

hilir, berbagi lingkungan pengetahuan, yang tidak hanya dapat

mempromosikan citra perusahaan, meningkatkan kepuasan dan loyalitas

pelanggan, tetapi masih meningkatkan kepercayaan para pemangku

kepentingan dan mempromosikan keunggulan kompetitif (Vilanova,

Lozano, and Arenas 2009).

Teori yang mendasari Green Intellectual Capital adalah

a. Knowledge-Based View Theory

Dikembangkan untuk menganalisis keunggulan bersaing suatu

perusahaan yang menonjolkan keunggulan pengetahuan

(knowledge/learning economy) atau perekonomian yang

mengandalkan asset-aset tak berwujud yang tidak mudah ditiru untuk

penentu keberlanjutan keunggulan kompetitif sehingga pentingnya

pengetahuan perusahaan dikelola dengan baik yang akan

meningkatkan kinerja perusahaan dan nilai perusahaan

b. Resource Based View Theory (RBVT)

Barney (1991) memaparkan bahwa apabila perusahaan

mempunyai sumber daya yang langka maka perusahaan bisa menyusun

dan menerapkan stategi yang bertujuan agar terciptanya efesiensi dan

efektivitas pada perusahaan. Dengan adanya sumber daya ini

diharapkan perusahaan mampu melakukan pengembangan dan

mepertahankan keunggulan kompetitif, untuk memanfaatkan sumber


25

daya ini dan keunggulan kompetitif untuk kinerja yang unggul.

Perusahaan memiliki sumber daya yang langka baik asset

berwujud dan asset tidak berwujud digunakan oleh perusahaan yaitu

yaitu human capital, structural capital, dan relational capital sehingga

perusahaan memiliki pengetahuan, ketrampilan, untuk melakukan

pengembangan, menyusun dan menerapkan strategi agar terciptanya

efesiensi dan efektivitas pada perusahaan dan mempertahankan

keunggulan kompetitif sehingga dapat mempengaruhi kinerja

perusahaan dan meningkatkan nilai pasar perusahaan.

c. Stakeholder Theory
1). Tujuannya untuk membantu manajer korporasi mengerti lingkungan

stakeholder mereka dan melakukan pengelolaan dengan lebih efektif

di antara keberadaan hubungan-hubungan di lingkungan perusahaan

mereka, sehingga membantu manajer dalam meningkatkan nilai dari

dampak aktifitas-aktifitas mereka dan meminimalkan kerugian-

kerugian bagi stakeholder sehingga perusahaan berkewajiban

memenuhi kepentingan para stakeholdernya

2). Para stakeholder berkepentingan untuk mempengaruhi manajamen

dalam proses pemanfaatan seluruh potensi yang dimiliki oleh

organisasi. Hanya dengan pengelolaan yang baik dan maksimal atas

seluruh potensi inilah organisasi akan dapat menciptakan value

added untuk mendorong kinerja keuangan yang merupakan orientasi

para stakeholder dalam mengintervensi manajemen


26

d. Legitimacy Theory

Terdapat kontrak sosial antara perusahaan dengan masyarakat dimana

perusahaan tersebut beroperasi, dengan cara untuk menjelaskan

sejumlah besar harapan masyarakat tentang bagaimana seharusnya

organisasi melaksanakan operasinya. Hal ini menuntut perusahaan

untuk responsive terhadap lingkungan dimana mereka beroperasi

Variabel ini dapat diukur berdasarkan penelitian yang dilakukan

oleh Huang and Kung (2011) dimana setiap item yang diungkapkan

oleh perusahaan diberi skor 1 dan sebaliknya jika tidak diungkapkan

oleh perusahaan diberi skor 0. Setelah itu, jumlah yang diungkapkan

akan dibagi dengan total seluruh kriteria yang harus diungkapkan.

n
GIC =
k

Dimana :

GIC : Green Intellectual Capital

n : jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan

k : jumlah item yang terdapat di Green Intellectual Capital Index

Tabel 2.1 Item Pengungkapan Green Human Capital

No. Kode Indikator

1. GHC 1 Karyawan di dalam perusahaan memiliki


produktivitas dan berkontribusi terhadap
perlindungan lingkungan
2. GHC 2 Karyawan di dalam perusahaan memiliki
kompetensi yang memadai dalam perlindungan
27

lingkungan
3. GHC 3 Karyawan di dalam perusahaan menyediakan jasa
dan produk berkualitas tinggi dalam rangka
perlindungan lingkungan
4. GHC 4 Perusahaan memiliki tingkat kooperatif yang
tinggi dalam bekerjasama melindungi lingkungan
5. GHC 5 Para manager dalam perusahaan mampu
mendukung karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya untuk menjaga lingkungan

Tabel 2.2 Item Pengungkapan Green Structural Capital

No. Kode Indikator

1. GSC 1 Perusahaan memiliki system manajemen yang


tinggi mengenai perlindungan lingkungan
2. GSC 2 Perusahaan memiliki rasio karyawan yang tinggi
di bidang manajemen lingkungan dari seluruh
karyawan
3. GSC 3 Perusahaan berinvestasi secara memadai dalam
mengembangkan fasilitas perlindungan
lingkungan
4. GSC 4 Proses operasional perusahan dalam menjaga
lingkungan berjalan dengan efesien
5. GSC 5 Sistem manajemen pengetahuan mampu
menyebarkan pengetahuan tentang manajemen
lingkungan
6. GSC 6 Perusahaan membentuk komite yang bertujuan
untuk membahas isu tentang lingkungan
7. GSC 7 Perusahaan menetapkan aturan dan regulasi yang
mendetail mengenai perlindungan lingkungan
8. GSC 8 Perusahan menerapkan sistem reward ketika
28

berhasil menjalankan tugas lingkungan

Tabel 2.3 Item Pengungkapan Green Relational Capital

No. Kode Indikator

1. GRC 1 Perusahaan mendesain produknya sesuai dengan


harapan konsumen akan lingkungan hidup
2. GRC 2 Konsumen puas dengan program lingkungan
hidup perusahaan
3. GRC 3 Terdapat hubungan yang kooperatif dan stabil
antara pemasok dengan perushaaan dalam
menjaga lingkungan hidup
4. GRC 4 Terdapat hubungan yang kooperatif dan stabil
antar klien dengan perusahaan dalam menjaga
lingkungan hidup
5. GRC 5 Terdapat hubungan yang kooperatif yang stabil
antar partner strategis dengan perusahaan dalam
menjaga lingkungan hidup

3. Dividend Payout Ratio

Dividen merupakan pembagian kepada pemegang saham dari suatu

perusahaan secara proposional sesuai dengan jumlah saham yang dipegang

oleh masing-masing pemilik (Stice, Stice, and Skousen 2009). Menurut Martani,

et al. (2015:106), dividen merupakan bagian laba yang di distribusikan kepada

pemegang saham. Dividend Payout Ratio (DPR) adalah sebuah rasio dari total

dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham dibandingkan dengan net


29

income dari perusahaan tersebut. Ini merupakan persentase dari pendapatan

perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk bagi hasil

atau dividen. Yang tidak dibayarkan kepada pemegang saham akan ditahan

oleh manajemen perusahaan untuk membayar hutangnya atau diinvestasikan

kembali ke dalam operasional bisnisnya (Meilina and Tjong 2021). Menurut

Sutrisno (2012) kebijakan deviden adalah salah satu kebijakan yang harus

diambil oleh manajemen apakah laba yang diperoleh oleh perusahaan selama

satu periode akan dibagi semua atau dibagi sebagian untuk deviden dan

sebagian lagi tidak dibagi dalam bentuk laba ditahan.

Apabila laba yang diperoleh perusahaan besar, maka kemampuan

perusahaan untuk membayar dividen juga besar. Dan jika pembayaran dividen

tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga

tinggi. Namun sebaliknya, jika dividen yang dibayarkan kecil, maka harga

saham cenderung rendah. Dengan demikian dapat dikatakan, dividen yang

besar akan meningkatkan nilai perusahaan (Harjito dan Martono, 2010: 115).

Nilai perusahaan dapat dimaksimumkan dengan kebijakan dividen yang

optimal yaitu kebijakan dividen yang menciptakan keseimbangan di antara

dividen saat ini dengan pertumbuhan di masa depan sehingga

memaksimumkan harga saham perusahaan (Weston and Brigham 2005)

Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham bisa berupa (Rudianto

2012) :

a. Dividen Tunai (Cash Dividend)

Dividen tunai adalah dividen yang dibayarkan oleh emiten kepada


30

para pemegang saham secara tunai setiap lembarnya.

b. Dividen Harta (Property Devidend)

Dividen harta yaitu bagian dari laba usaha perusahaan yang

dibagikan dalam bentuk harta selain kas. Walaupun dapat berbentuk

harta lain, tetapi biasanya harta tersebut dalam bentuk surat berharga

yang dimiliki oleh perusahaan.

c. Dividen Skrip atau Dividen Utang (Scrip Devidend)

Dividen skrip atau Dividen Utang yaitu bagian dari laba usaha

perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk janji

tertulis untuk membayar sejumlah uang dimasa yang akan datang.

Dividen skrip terjadi karena perusahaan. ingin membagi dividen dalam

bentuk uang tunai, tetapi tidak tersedia kas yang cukup, walaupun laba

ditahan menunjukkan saldo yang cukup.

d. Dividen Saham (Stock Devidend)

Dividen saham merupakan bagian laba usaha yang ingin dibagikan

kepada pemegang saham dalam bentuk saham baru perusahaan itu

sendiri. Dividen saham dibagikan karena perusahaan ingin

mengkapitalisasi sebagian laba usaha yang diperolehnya secara

permanen.

e. Dividen Likuidasi (Liquidating Dividend)

Dividen likuidasi ialah laba usaha yang ingin dibagikan kepada

pemegang saham dalam bentuk saham baru perusahaan itu sendiri.

Dividen saham dibagikan karena perusahaan ingin mengkapitalisasi


31

sebagian laba usaha yang diperolehnya secara permanen

Teori -teori yang mendasari dividen yakni :

a. Dividend Irrelevance Theory

Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani

(MM). Menurut Dividend Irrelevance Theory, kebijakan dividen tidak

memengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan.

Modigliani dan Miller berpendapat bahwa, nilai perusahaan hanya

ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

pendapatan (earning power) dan risiko bisnis, sedangkan bagaimana

cara membagi arus pendapatan menjadi dividen dan laba ditahan tidak

memengaruhi nilai perusahaan.

b. Bird In The Hand Theory

Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner,

berdasarkan Bird In The Hand Theory, kebijakan dividen berpengaruh

positif terhadap harga pasar saham. Artinya, jika dividen yang

dibagikan perusahaan semakin besar, maka harga pasar saham

perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya

c. Tax Preference Theory

Berdasarkan Tax Preference Theory, kebijakan dividen mempunyai

pengaruh negatif terhadap harga pasar saham perusahaan. Artinya,

semakin besar jumlah dividen yang dibagikan suatu perusahaan

semakin rendah harga pasar saham perusahaan yang bersangkutan.

Kebijakan dividen dalam penelitian ini diproksi dalam bentuk


32

Dividend Payout Ratio (DPR). Menurut (Gumanti 2013), dividend payout

ratio dapat dirumuskan sebagai berikut :

Dividend Per Share ( DPS)


DPR =
Earning Per Share( EPS)

4. Return On Equity

Menurut Hery (2018) ROE adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para

pemegang saham. ROE dianggap sebagai representasi dari kekayaan

pemegang saham atau nilai perusahaan. Return on equity adalah rasio

profitabilitas yang membandingkan antar laba bersih (net profit) perusahaan

dengan asset bersihnya (ekuitas atau modal), rasio ini mengukur berapa

banyak keuntungan yang di hasilkan oleh perusahaan dibandingkan dengan

modal yang disetor oleh pemegang saham (Nordiana and Budiyanto 2017).

Menurut (Harahap 2010) ROE digunakan untuk mengukur

besarnya pengembalian terhadap investasi para pemegang saham. Tingkat

ROE memiliki hubungan yang positif dengan nilai perusahaan, sehingga

semakin tinggi ROE maka akan meningkatkan minat investor karena semakin

tinggi pula keuntungan bagi pemegang saham dan berdampak pada nilai

perusahaan (Hariyanto and Lestari 2015)

Rasio ini berguna untuk mengetahui efisiensi manajemen dalam

menjalankan modalnya, semakin tinggi ROE berarti semakin efisien dan

efektif perusahaan menggunakan ekuitasnya, dan akhirnya kepercayaan

investor atas modal yang diinvestasikannya terhadap perusahaan lebih baik


33

serta dapat memberi pengaruh positif bagi harga sahamnya di pasar

(Simorangkir 2019)

Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba

yang bermanfaat bagi para pemegang saham, ukuran dari keberhasilan

pencapaian alasan ini adalah angka ROE berhasil dicapai (Simorangkir

2019).Semakin besar ROE mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham (Simorangkir

2019). Menurut Kasmir (2015) Manfaat yang diperoleh dari penggunaan rasio

ROE adalah untuk:

a. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

b. Mengetahui produktivitas dari sesuluh dan perusahaan yang digunakan

baik

c. modal pinjaman maupun modal sendiri

d. Untuk mengetahui efisiensi penggunaan modal sendiri maupun pinjaman

Menurut (Prasetyorino 2013) ROE diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

Earning After Tax


ROE = x 100%
Total Equity

5. Total Asset Turnover

Total Assets Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur keefektifan total aset yang dimiliki perusahaan dalam

menghasilkan penjualan, atau untuk mengukur berapa jumlah penjualan

yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total

asset. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang sangat efektif dalam
34

menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan yang tinggi, hal inilah

yang dijadikan acuan investor untuk membeli saham perusahaan. Tingkat

kepercayaan investor terhadap keefektifan perusahaan dalam

menggunakan aset –asetnya untuk menghasilkan penjualan bersih yang sangat

tinggi dapat mempengaruhi nilai perusahaan secara positif karena sesuai

dengan teori dimana nilai perusahaan melalui harga saham yang terbentuk

melalui permintaan investor di mana minat investor akan muncul bila melihat

kinerja perusahaan yang baik (Kahfi, Pratomo, and Aminah 2018)

Menurut Hery (2018) Ada beberapa manfaat dan tujuan Total asset turnover :

a. Memperkirakan berapa banyak modal yang akan diinvestasikan Untuk

jangka waktu tertentu, atau seberapa tinggi tingkat suatu penjualan yang

akan di dapat dari setiap rupiah dari semua properti digunakan.

b. Memperkirakan keberhasilan total aset dalam memproduksi penjualan.

Menurut Hery (2018)perhitungan Total Asset Turnover dapat diukur dengan

rumus:

Sales
TATO =
Total Asset

6. Penelitian Terdahulu

Berikut merupakan penelitian terdahulu terkait dengan nilai

perusahaan dan Deviden Payout Ratio, Return On Equity, Total Asset

Turnover , antara lain:

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu


No. Judul, Peneliti dan Tahun Hasil Penelitian
35

1. How Firm Value Reflects  Lingkungan perusahaan dan


Green Intellectual Capital strategi pemasaran lingkungan
Vardan Avagyan, et al. berhubungan positif dengan Firm
(2011) Value (Tobin’s Q)
 Perkembangan teknologi
lingkungan berhubungan positif
dengan Firm Value (Tobin’s Q)
 Interaksi antara Paten hijau dan
Green marketing announcements
berhubungan negatif dengan Firm
Value (Tobin’s Q)
2. Pengaruh Green Intellectual  Green human capital tidak
Capital dan Manajemen berpengaruh terhadap green
Lingkungan Organisassi competitive advantage
Terhadap Green  Green structural capital
Organizational Identify dan berpengaruh signifikan positif
Dampaknya Terhadap Green terhadap green competitive
Competitive Advantage advantage
Amrie Firmansyah (2017)  Green relational capital
berpengaruh signifikan positif
terhadap green competitive
advantage
 Enviromental organizational
culture tidak berpengaruh terhadap
green competitive advantage
 Enviromental leadership tidak
berpengaruh terhadap green
competitive advantage
 Enviromental capability tidak
berpengaruh terhadap green
36

competitive advantage
 Green organizational identify
berpengaruh signifikan positif
terhadap green competitive
advantage
3. Pengaruh Green Intellectual Green Human Capital berpengaruh
Capital Terhadap Business terhadap Business Sustainability
Sustainability  Green Structural Capital tidak
Kezia Josephine, et al. (2020) berpengaruh terhadap Business
Sustainability
 Green Relational Capital
berpengaruh terhadap Business
Sustainability
4. Green Intellectual Capital  Green Human Capital berpengaruh
and Company positif signifikan terhadap
Performance Company Performance
Eldar khanlarov, et al. (2020)  Green Structural Capital
berpengaruh positif signifikan
terhadap Company Performance
 Green Communication Channels
berpengaruh negatif terhadap
Company Performance
5. A Structural Model of the  Green Intellectual Capital
Impact of Green Intellectual berpengaruh positif terhadap
Capital on Suistanable Economic Performance
Performance  Green Intellectual Capital
M.Y Yusliza, et al. (2019) berpengaruh poisitif terhadap
Enviromental Performance
 Green Intellectual Capital
berpengaruh positif terhadap Social
Performance
37

6. Pengaruh Debt To Equity  Debt to Equity Ratio (DER)


Ratio, Return on Equity, berpengaruh tidak signifikan
Return on Asset dan Ukuran terhadap nilai perusahaan
Perusahaan terhadap Nilai (Tobin’s Q)
Perusahaan (Studi pada  Return on Equity (ROE)
Perusahaan Pertambangan berpengaruh
yang Terdaftar di Bursa Efek signifikan dan positif terhadap
Indonesia Tahun 2012-2016) nilai
Imam Rahmantio, et al. perusahaan (Tobin’s Q)
(2018)  Return on Asset (ROA)
berpengaruh tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan
(Tobin’s Q)
 Ukuran perusahaan (Size)
berpengaruh tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan
(Tobin’s Q)
7. Pengaruh Current Ratio,  Current ratio berpengaruh
Debt to Equity, Total Asset signifikan terhadap nilai
Turnover, dan Return on perusahaan (Tobin’s Q)
Equity terhadap Nilai  Debt to equity ratio berpengaruh
Perusahaan (Studi Kasus signifikan terhadap nilai
Pada Perusahaan perusahaan (Tobin’s Q)
Manufaktur Sektor Food  Total assets turnover berpengaruh
and Beverage Yang signifikan terhadap nilai
Terdaftar perusahaan (Tobin’s Q)
Di Bursa Efek Indonesia  Return on equity secara parsial
Pada Tahun 2011 – 2016) tidak berpengaruh terhadap nilai
Muhammad Faishal Kahfi, et perusahaan (Tobin’s Q)
al (2018)
8. Pengaruh Current Ratio  Current Ratio secara tidak
38

(Cr), Total Asset Turnover berpengaruh terhadap nilai


(Tato), perusahaan (Tobin’s Q)
Pertumbuhan Perusahaan,  Total Asset Turnover berpengaruh
Kebijakan Dividen, Dan positif terhadap Nilai Perusahaan
Ukuran (Tobin’s Q)
Perusahaan (Size)  Pertumbuhan Perusahaan tidak
Terhadap Nilai Perusahaan berpengaruh terhadap Nilai
(Studi pada Perusahaan Perusahaan (Tobin’s Q)
Manufaktur Sektor Industri  Kebijakan Dividen berpengaruh
Barang Konsumsi yang positif terhadap Nilai Perusahaan
Terdaftar di (Tobin’s Q)
BEI periode 2017-2018)  Ukuran Perusahaan tidak
Maria Ulfah & Dirvi Surya berpengaruh terhadap Nilai
Abbas (2020) Perusahaan (Tobin’s Q)
9. Pengaruh Ukuran  Ukuran perusahaan tidak
Perusahaan, Profitabilitas, berpengaruh terhadap nilai
Kebijakan Dividen, perusahaan (Tobin’s Q)
Akuntansi Lingkungan,  Profitabilitas berpengaruh positif
Leveragedan Likuiditas terhadap nilai perusahaan (Tobin’s
Terhadap Nilai Perusahaan Q)
Ni Kadek Indrayani, et al  Kebijakan dividen tidak
(2021) berpengaruh terhadap nilai
perusahaan (Tobin’s Q)
 Akuntansi lingkungan berpengaruh
negatif terhadap nilai perusahaan
(Tobin’s Q)
 Leverage tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan (Tobin’s
Q)
 Likuiditas tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan (Tobin’s
39

Q)
10. Pengaruh Kinerja Keuangan,  Profitabilitas berpengaruh positif
Ukuran Perusahaan, Dan terhadap nilai perusahaan
Kebijakan Dividen Terhadap (Tobin’s Q)
Nilai Perusahaan Manufaktur  Leverage berpengaruh
Ni Kadek Murtini, et al positifterhadap nilai perusahaan
(2021) (Tobin’s Q)
 Ukuran Perusahaan tidak
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan (Tobin’s Q)
 Kebijakan Dividen berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan
(Tobin’s Q)
11. Pengaruh Return Ekuitas,  Return Ekuitas berpengaruh negatif
Biaya Modal dan Akuntansi terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s
Konservatif Q)
terhadap Nilai Perusahaan  Biaya Modal tidak berpengaruh
Sektor Otomotif Dan terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s
Komponen Q)
Andry Sugeng & Agus  Konservatisme Akuntansi tidak
Afandi (2021) berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan (Tobin’s Q)
12. Pengaruh Kinerja Keuangan  Return on Asset tidak berpengaruh
Terhadap Nilai Perusahaan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s
Batu Bara Q)
Humera Asad Ullah Khan  Return on Equity berpengaruh
(2021) terhadap nilai perusahaan (Tobin’s
Q)
13. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas yang diukur dengan
Likuiditas, Leverage, Current Ratio (CR) berpengaruh
Kebijakan Dividen, Dan positif terhadap nilai perusahaan
40

Ukuran Terhadap Nilai (Tobin’s Q)


Perusahaan (Studi Empiris profitabilitas yang diukur dengan
Perusahaan Sektor Real Return on Assets (ROA)
Estate, Properti, dan berpengaruh positif terhadap nilai
Konstruksi Bangunan yang perusahaan (Tobin’s Q)
Terdaftar di Bursa Efek leverage yang diukur dengan Debt to
Indonesia Tahun 2014-2016) Equity Ratio (DER) tidak
berpengaruh terhadap nilai
Fakhrana Oktaviarni, et al perusahaan (Tobin’s Q)
(2019)  kebijakan dividen yang diukur
dengan Dividend Payout Ratio
(DPR) berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan (Tobin’s Q)
14. Pengaruh Kinerja Keuangan  likuiditas yang diukur dengan
Terhadap Nilai Perusahaan current ratio berpengaruh negatif
(Studi Empiris Pada terhadap nilai perusahaan (PBV)
Perusahaan Property And  solvabilitas yang diukur
Real Estate Yang Terdaftar menggunakan debt to equity ratio
Di Bursa Efek Indonesia) tidak berpengaruh terhadap nilai
Anatiya Rizky Marridhani & perusahaan (PBV)
Lailatul Amanah (2020)  total asset turnover berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan
(PBV)
15. Pengaruh Kinerja Keuangan  Debt to Asset Ratio tidak
Terhadap Nilai Perusahaan mempunyai pengaruh terhadap nilai
perusahaan (PBV)
Nadila Safitri & Dini  Total Asset Turnover tidak
Widyawati (2021) mempunyai pengaruh terhadap nilai
perusahaan (PBV)
 Sales Growth mempunyai pengaruh
positif terhadap nilai perusahaan
41

(PBV)

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan hasil kajian Pustaka dan penelitian sebelumnya, maka dasar

untuk merumuskan hipotesis akan disajikan kerangka pemikiran sebagai

berikut:

Green Intellectual
Capital (X1)
H1
Dividend Payout
Ratio (X2) H2
11 Nilai Perusahaan
H3 (Y)
Return on Equity
(X3)
H4
Total Asset Turnover
(X4)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis

Hipotesis dapat dikatakan sebagai dugaan sementara mengenai pengaruh

antar variabel yang akan diuji kebenarannya. Karena bersifat dugaan, maka

hipotesis hendaknya mengandung implikasi yang lebih jelas terhadap

pengujian pengaruh yang dinyatakan. Oleh karena itu hipotesis dari penelitian

ini adalah:

1. Pengaruh Green Intellectual Capital terhadap Nilai Perusahaan

Perusahaan memerlukan green intellectual capital untuk mengelola


42

lingkungan yang erat hubungannya dengan sosial dan lingkungan. Perubahan

lingkungan yang signifikan harus diwaspadai oleh perusahaan dengan

memaksimalkan green intellectual capital yang dimilikinya. Dengan

perusahaan memperhatikan kinerja lingkungan maka akan berdampak positif

pada nilai perusahaan. Seperti halnya adanya isu mengenai lingkungan

perusahaan dituntut untuk memperhatikan dampak-dampak sosial dan

lingkungan.Dengan hal ini perusahaan mendapatkan pengakuan atas citra

yang baik bagi masyarakat dan menjadi daya tarik bagi investor (Wardani

and Sa’adah 2020). Adanya kinerja lingkungan yang baik, efisiensi tinggi,

dan keunggulan kompetitif akan mendorong investor untuk berinvestasi

(Agustia et al., 2019).

Pflieger et al. (2005)menjelaskan bahwa kegiatan perusahaan dalam

bidang pelestarian lingkungan akan mendatangkan sejumlah keuntungan,

diantaranya ketertarikan pemegang saham dan stakeholder terhadap

keuntungan perusahaan akibat pengelolaan lingkungan yang

bertanggungjawab. Rosenbusch, Rauch, and Bausch (2013) menjelaskan

bahwa semakin baik kinerja lingkungan suatu perusahaan, semakin tinggi

minat investor sebagai dorongan stakeholder terhadap perusahaan, maka

semakin tinggi pula nilai perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh (Avagyan, Cesaroni, and Yildirim 2011)

“How Firm Value Reflects Green Intellectual Capital” bahwa Lingkungan

perusahaan dan strategi pemasaran lingkungan berhubungan positif dengan

Tobin’s Q dan Perkembangan teknologi lingkungan berhubungan positif


43

dengan Tobin’s Q. Berdasarkan penjelasan dan beberapa penelitian yang

telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Green Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap Nilai

Perusahaan

2. Pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan

Perusahaan membagikan dividen ketika perusahaan memperoleh laba

yang tinggi, semakin besar laba yang diperoleh perusahaan semakin besar

dividen yang dibagikan kepada pemegang saham maka kinerja perusahaan

tersebut dianggap baik, laba yang tinggi cenderung meningkatkan nilai

perusahaan. Penelitian oleh (Desniati and Suartin 2021), (Setiawan,

Novitasari, and Widhiastuti 2021) menyatakan bahwa kebijakan dividen

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan penjelasan dan

beberapa penelitian yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut :

H2 : Dividend Payout Ratio berpengaruh positif terhadap Nilai

Perusahaan

3. Pengaruh Return on Equity terhadap Nilai Perusahaan

Nilai dari suatu perusahaan dipengaruhi oleh besar kecilnya

profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut, karena semakin

tinggi laba yang dihasilkan maka semakin tinggi return yang diperoleh

investor, sehingga memacu investor untuk meningkatkan permintaan saham.

Semakin tinggi permintaan investor terhadap saham, maka semakin tinggi

pula harga saham perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan (Noviliyan,


44

2016).

Semakin tinggi return on equity berarti perusahaan mampu

memperoleh laba dengan jumlah besar dari ekuitas yang dimiliki. Laba yang

besar akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam membagikan

dividen. Kemampuan perusahaan dalam membagikan dividen yang

meningkat akan membuat minat investor meningkat. Minat investor

meningkat akan membuat permintaan saham meningkat. Permintaan saham

yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat (M.

Rahayu and Sari 2018). Penelitian oleh (Rahmantio, Saifi, and Nurlaily

2018), (Dahar, Yanti, and Rahmi 2019), menyatakan bahwa profitabilitas

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan

penjelasan dan beberapa penelitian yang telah diuraikan diatas, maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H3 : Return on Equity berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan

4. Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Nilai Perusahaan

Menurut (Utami and Welas 2019) , rasio Total Asset Turnover

mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan total aset yang

dimiliki dalam menghasilkan volume penjualan. Jadi semakin besar rasio ini

semakin baik perusahaan tersebut yang berarti bahwa aset dapat lebih cepat

berputar dalam meraih laba dan menunjukan semakin efisien penggunaan

keseluruhan aset dalam menghasilkan penjualan. Ketika investor melihat

suatu perusahaan mampu meningkatkan penjualannya dengan memanajemen

asetnya dengan baik maka hal ini akan menarik perhatian investor. Karena
45

investor akan menilai bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan baik

dalam penjualannya, sehingga manajemen aset bisa mempengaruhi

peningkatan nilai perusahaan (Fatimah et al, 2018).

Hasil penelitian Kurniasari (2020) menyatakan bahwa total asset

turnover berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Berbeda

dengan hasil penelitian Utami and Welas (2019)yang menyatakan bahwa

Total Asset Turnover tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Nilai

Perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis pertama penelitian

ini sebagai berikut :

H4 : Total Asset Turnover berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahan


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kategori Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Menurut

(Sugiyono, 2019) penelitian kuantitatif merupakan penelitian berdasarkan

faktual dan nyata dan berdasarkan data empiris, berfungsi untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, instrumen penelitian ini digunakan untuk

mengumpulkan data, dengan analisis datanya bersifat kuantitatif statistik, yang

bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan asosiatif dimana tujuannya adalah untuk

mengetahui pengaruh ataupun hubungan antara dua variabel atau lebih.

(Sugiyono, 2019).

B. Operasional Variabel

1. Variabel Dependen

Variabel dependen disebut juga dengan variabel terikat, karena variabel ini

dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel dependen dalam penelitian adalah

nilai perusahaan, yang diproksikan dengan rasio Tobin’s Q. Rumus

perhitungan Tobin’s Q sebagai berikut :

MVE+ Debt
Q=
TA

Keterangan :

46
Q : Tobins Q

46
47

MVE : Nilai pasar ekuitas (MVE = closing price saham x jumlah saham

yang beredar)

Debt : Total Utang

TA : Total Asset

2. Variabel Independen

Variabel independent adalah variabel yang menjadi penyebab timbulnya

variabel lain atau mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini adalah :

a. Green Intellectual Capital

Green intellectual capital merupakan gabungan konsep lingkungan

ke dalam intellectual capital terkait masalah lingkungan dimana

perusahaan dapat mengungkapkan kesadaran terhadap lingkungan

sehingga meningkatkan kinerja perusahaan (Firmansyah, 2017).

Variabel ini dapat diukur berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Huang and Kung (2011) dimana setiap item yang diungkapkan oleh

perusahaan diberi skor 1 dan sebaliknya jika tidak diungkapkan oleh

perusahaan diberi skor 0. Setelah itu, jumlah yang diungkapkan akan

dibagi dengan total seluruh kriteria yang harus diungkapkan.

n
GIC =
k

Dimana :

GIC : Green Intellectual Capital

n : jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan

k : jumlah item yang terdapat di Green Intellectual Capital


48

Index
48

b. Dividend Payout Ratio

DPR adalah perbandingan dividen yang dibagikan kepada

pemegang saham dengan laba bersih. Dividend Payout Ratio

menentukan jumlah laba yang akan dibagi dalam bentuk dividen kas

dan laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan. (Brigham dan

Houston, 2010). DPR dirumuskan dengan :

Dividend Per Share (DPS)


DPR =
Earning Per Share( EPS)

c. Return on Equity

Return on equity adalah rasio yang digunakan untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi

pemegang saham perusahaan (Tandanu and Suryadi 2020). Menurut

Prasetyorino (2013) ROE diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

Earning After Tax


ROE = x 100%
Total Equity

d. Total Asset Turnover

Dalam penelitian ini variabel Total Asset Turnover (TATO)

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua

aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah

penjualan yang diperoleh darisetiap rupiah aktiva. Menurut Hery

(2018) perhitungan Total Asset Turnover dapat diukur dengan rumus:

Sales
TATO =
Total Asset
49

Tabel 3.1 Operasional Variabel


Variabel Indikator Skala

Firm Value (Y) MVE+ Debt Rasio


Q=
Total Asset

Green Intellectual Capital (X1) n Rasio


GIC =
k

Dividend Payout Ratio (X2) Dividend Per Share (DPS) Rasio


DPR =
Earning Per Share( EPS)

Return On Equity (X3) EARNING AFTER TAX Rasio


ROE = X
TOTAL EQUITY

100%

Total Asset Turnover (X4) Sales Rasio


TATO =
Total Asset

C. Sumber dan Cara

1. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data

sekunder. yang artinya data tersebut secara tidak langsung diperoleh

melalui dokumentasi, literatur, buku, jurnal, dan informasi lainnya yang

ada hubungannya dengan masalah yang diteliti (Eka dan Muhardi: 2016).

Data yang diperoleh melalui website resmi Bursa Efek Indonesia

(www.idx.co.id) berupa laporan keuangan perusahan, laporan tahunan, dan


50

laporan keberlanjutan indeks saham SRI-KEHATI (Sustainable and

Responsible Investment-KEHATI) dalam kurun waktu 2016-2020

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristis tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono 2019).Populasi penelitian ini adalah

perusahaan / emiten terdaftar di BEI yang masuk dalam daftar Indeks

Sri Kehati (Sustainable and Responsible Investment-KEHATI) pada

kurun waktu 2016-2020.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono 2019).Sampel pada penelitian ini

dipilih dengan menggunakan Purposive Sampling yang berdasarkan

pada kriteria-kriteria tertentu karena tidak semua perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang masuk dalam daftar Indeks Sri-

KEHATI digunakan dalam penelitian ini. Penggunaan metode ini

bertujuan agar sampel memenuhi kriteria pengujian sehingga dapat

menjawab masalah penelitian dan sesuai dengan tujuan

penelitian.Kriteria yang ditentukan dalam pengambilan sampel yaitu:


51

1) Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang masuk

dalam daftar di Indeks Sustanable and Responsible Investment

(SRI) KEHATI di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun

2016-2020

2) Perusahaan yang konsisten terdaftar di Indeks Sri-KEHATI selama

periode 2016-2020

3) Perusahaan yang menggunakan mata uang Rupiah dalam laporan

keuangannya

4) Perusahaan yang memiliki data terkait dengan variabel penelitian

yang dibutuhkan

Tabel 3.2 Kriteria Sampel Penelitian

No. Kriteria Jumlah


Perusahaan
1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang 25
masuk dalam daftar di indeks (SRI) KEHATI di Bursa
Efek Indonesia selama periode tahun 2016-2020
2. Perusahaan yang tidak konsisten terdaftar di Indeks Sri- (10)
KEHATI selama periode 2016-2020
3. Perusahaan berindeks SRI-KEHATI yang tidak (0)
menyajikan laporan keuangan secara lengkap selama
periode 2016-2020
4. Perusahaan berindeks SRI-KEHATI yang tidak (1)
menggunakan mata uang Rupiah dalam laporan
keuangannya
5. Perusahaan berindeks SRI-KEHATI yang tidak (3)
menyajikan laporan keberlanjutan secara lengkap selama
periode 2016-2020
6. Perusahaan berindeks SRI-KEHATI yang tidak (2)
52

membagikan dividen secara berturut – turut selama


periode 2016-2020
7. Jumlah perusahaan yang menjadi sampel 9
8. Jumlah tahun observasi 2016-2020 5
9. Jumlah data selama periode penelitian 45
10. Data outlier 5
11. Jumlah data yang dijadikan sampel penelitian 40
Sumber : Diolah (2021)

3. Objek Penelitian

Objek penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah

perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dan secara

konsisten termasuk kedalam index Suistanable and Responsible

Investment (SRI) KEHATI dalam kurun waktu 2016-2020. Berikut

adalah perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai objek

penelitian:

Tabel 3.3 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

No. Kode Nama Perusahaan

1. ASII Astra International Tbk

2. BBCA Bank Central Asia Tbk

3. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

4. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

5. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk

6. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

7. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk


53

8. UNTR United Tractors Tbk

Sumber : Diolah (2021)

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau

peristiwa di masa lalu. Teknik dokumentasi yang dilakukan dalam

penelitian ini dengan cara pengumpulan data yang diperoleh dari website

resmi Bursa Efek Indonesia (www.idc.co.id) dan website resmi masing –

masing perusahaan

2. Studi Kepustakaan

Mengutip Anwar (2014), studi kepustakaan adalah segala usaha

yang dilakukan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik

yang sedang diteliti oleh peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti

mengumpulkan dan mempelajari data-data melalui buku-buku, jurnal-

jurnal, dan media terulis lainnya yang dapat dijadikan referensi penelitian

E. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

Teknik analisis yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan analisis kuantitatif. Analisis tersebut dinyatakan dengan

angka-angka yang dalam perhitungannya menggunakan metode statistik

dengan dibantu oleh program pengolahan data statistik Eviews.Untuk mencapai

tujuan dalam penelitian ini, maka pengujian asumsi klasik juga perlu dilakukan
54

untuk memastikan apakah model regresi linier berganda data panel yang

digunakan tidak terdapat masalah normalitas, multikolinieritas,

heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Jika semua itu terpenuhi berarti bahwa

model analisis telah layak digunakan.

1. Uji Statistik Deskriptif.

Menurut Sugiyono (2019)statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Deskriptif statistika yang akan

disajikan dari data penelitian ini adalah mean, median, nilai maksimum dan

minimum, dan standar deviasi.

2. Analisis Model Regresi Data Panel

a. Pengertian Regresi Data Panel

Menurut Baltagi (2005)menyebutkan bahwa data panel

adalah data yang merupakan hasil dari pengamatan pada beberapa

individu (unit cross-sectional) yang merupakan masing-masing diamati

dalam beberapa periode waktu yang berurutan (time series). Dalam

penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

regresi data panel dengan menggunakan software pengolah data statistik

yaitu Eviews versi 9.

Analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel

dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel


55

penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi

rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel independen yang

diketahui. Hasil analisis regresi berupa koefisien untuk masing-masing

variabel independen (Andryani, 2019:34). Adapun model regresi data

panel yaitu sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e

Ket :

Y = Nilai Perusahaan
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi
X1 = Green Intellectual Capital
X2 = Dividend Payout Ratio
X3 = Return on Equity
X4 = Total Asset Turnover
ɛ = Standar eror

b. Penentuan Model Data Panel


Menurut Firdaus (2018), menyatakan bahwa dalam

mengestimasi model regresi data panel, terdapat tiga pendekatan yang

biasa digunakan, yaitu Common Effect Model (CEM), Fixed Effect

Model (FEM), dan Random Effect Model (REM).

1) Common Effects Model


56

Menurut Baltagi (2005) ”Model tanpa pengaruh individu

(common effect) adalah pendugaan yang menggabungkan seluruh

data time series dan cross section dan menggunakan pendekatan

OLS (Ordinary Least Square) untuk menduga parameternya. Metode

OLS merupakan salah satu metode populer untuk menduga nilai

parameter dalam persamaan regresi linear”.

Menurut Iqbal (2015) menyebutkan bahwa model common

effect merupakan teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi

parameter model data panel, yaitu dengan mengkombinasikan data

cross section dengan data time series sebagai satu kesatuan tanpa

melihat adanya perbedaan waktu dan entitas (individu). Model ini

mengabaikan adanya perbedaan dimensi individu maupun waktu

atau dengan kata lain perilaku data antar individu sama dalam

berbagai kurun waktu.

2) Fixed Effects Model

Fixed Effect Model (FEM) adalah metode regresi yang

mengestimasi data panel dengan menambahkan variabel dummy.

Model ini mengasumsi bahwa terdapat efek yang berbeda antar

cross section, perbedaan itu dapat diakomodasi melalui perbedaan

pada intercept-nya. Oleh karena itu dalam model fixed effect, setiap

cross section merupakan parameter yang tidak diketahui dan akan

diestimasi dengan menggunakan teknik variabel dummy. Metode ini

seringkali disebut dengan least square dummy variable Firdaus


57

(2018)

3) Random Effect Model

Menurut Nachrowi and Usman (2006) “Sebagaimana telah

diketahui bahwa pada model fixed effect, perbedaan karakteristik-

karakteristik individu dan waktu diakomodasikan pada konstanta

sehingga konstantanya berubah. Sementara Random Effect Model

(REM) perbedaan karakteristik individu dan waktu diakomodasikan

pada error dari model. Mengingat ada dua komponen yang

mempunyai kontribusi pada pembentukam error, yaitu individu dan

waktu, maka random error pada REM juga perlu diurai menjadi error

untuk komponen individu, waktu dan error gabungan.

c. Pemilihan Model Regresi Data Panel

1) Uji Chow

Uji chow merupakan uji yang menentukan model mana di

antara kedua metode yaitu metode common effect dan metode fixed

effect yang sebaiknya digunakan dalam pemodelan data panel (Asha,

2021:39). Dalam pengujian ini akan dibandingkan dengan hipotesa

sebagai berikut :

H0 = Pilih common effect (CE)

H1 = Pilih fixed effect (FE)

Dengan kriteria :

a) Jika nilai probability > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

b) Jika nilai probability < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.


58

2) Uji Haussman
Uji hausman adalah teknik pengujian yang digunakan

untuk melihat model mana yang paling tepat untuk digunakan,

apakah model fixed effect atau model random effect. Hipotesis

dalam uji hausman yaitu:

H0 = Random Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

Menurut Andryani (2019), pedoman yang akan digunakan

dalam pengambilan kesimpulan dalam uji hausman adalah sebagai

berikut:

a) Jika nilai probability Chi-Square ≥ 0,05, maka H0 diterima,

yang artinya model random effect.

b) Jika nilai probability Chi-Square < 0,05, maka H0 ditolak, yang

artinya model fixed effect.

3) Uji Lagrange Multiplier


Uji Hausman menurut Eksandy (2018) adalah teknik

pemilihan model diantara dua model yaitu Random Effect Model

(REM) dan (Fixed Effect Model). Teknik ini dapat dilihat dari nilai

Prob. Cross-section Random dengan hipotesis sebagai berikut:

H0: Random Effect Model

Ha: Fixed Effect Model.

Apabila nilai Prob. Cross-section Random > 0.05, maka

H0 diterima dengan maksud REM lebih layak digunakan. Sedangkan


59

jika nilai Prob. Cross-section Random < 0.05, maka H0 ditolak

dengan maksud CEM lebih layak digunakan.

3. Uji Asumsi Klasik

Menurut Yuliana and Mubarokah (2021) uji asumsi klasik

adalah pengujian yang dipergunakan didalam penelitian untuk mengetahui

variabel independen terhadap variabel dependen saling berpengaruh serta

menemukan hasil yang paling dominan. Ada empat pengujian dalam uji

asumsi klasik yaitu:

a. Uji Normalitas

Mengutip dari Christiandi and Colline (2021), uji normalitas

adalah uji yang bertujuan untuk melihat apakah sebaran data yang

diperoleh dari sebuah kelompok telah berdistribusi secara normal. Data

yang terdistribusi secara normal menunjukan bahwa model regresi yang

digunakan itu baik. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji

Jarque-Bera. Apabila nilai probabilitas JB > (0.05), maka dapat

dikatakan bahwa data terdistribusi normal. Sedangkan, jika nilai

probabilitas JB < (0.05), maka dapat dikatakan bahwa data tidak

terdistribusi normal

b. Uji Multikolonieritas

Rachmawati dan Utiyati (2020:8) menyatakan bahwa uji

multikolinieritas adalah untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terdapat atau


60

terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas

(multiko). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

antara variabel independen. Untuk mengetahui ada tidaknya

multikolinearitas di dalam regresi adalah sebagai berikut :

1) Jika antar variabel independen pada korelasi > 0,9, maka terjadi

multikolinearitas.

2) Jika nilai VIF > 10 atau nilai tolerance < 0,1 maka data tersebut

terjadi multikolinearitas.

3) Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0,1 maka data tersebut

tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013) “Uji heteroskedastisitas bertujuan

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas”.

Uji heteroskedasitas dapat dilakukan untuk merespon

variabel x sebagai variabel independen dengan nilai absolut

unstandardized residual regresi sebagai variabel dependen. Apabila

hasil uji diatas level signifikan (p > 0,05) berarti tidak terjadi

heteroskedasitas dan sebaliknya apabila level dibawah signifikan (p <


61

0,05) berarti terjadi heteroskedasitas.

d. Uji Autokorelasi

Ghozali (2013) menyatakan bahwa uji autokorelasi adalah

sebuah pengujian yang bertujuan untuk menguji apakah model di dalam

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada perioda t-1

dengan kesalahan pengganggu pada perioda t-1. Autokorelasi terjadi

akibat observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan dengan satu

dengan yang lainnya. Autokorelasi diuji dengan menggunakan uji

Durbin-Watson. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

1) Jika 0 < d < dL, maka terjadi autokorelasi positif

2) Jika dL < d < dU, maka tidak ada kepastian apakah terjadi

autokorelasi atau tidak (ragu-ragu)

3) Jika 4dL < d < 4, maka terjadi autokorelasi negative

4) Jika 4-dU < DW < 4-dL, maka tidak ada kepastian apakah terjadi

autokorelasi atau tidak (ragu-ragu)

5) Jika dU < DW < 4-dU, maka dapat dikatakan bahwa data terbebas

dari autokorelasi

Iqbal (2015) menyatakan bahwa “Autokorelasi hanya terjadi pada data time

series. Pengujian autokorelasi pada data yang tidak bersifat time series

(cross section atau panel) akan sia-sia semata atau tidaklah berarti.”

Menurut Nachrowi and Usman (2006) dijelaskan bahwa model regresi

data panel tidak mensyaratkan persamaan yang bebas autokorelasi.

Dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan data panel.


62

4. Uji Hipotesis

a. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel

independen secara bersama-sama signifikan berpengaruh terhadap

variabel dependen. Langkah-langkah Uji f sebagai berikut :

1) Menentukan Hipotesis

a) H0 : β = 0, artinya variabel independen secara bersama-sama

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

b) H1 : β ≠ 0, artinya variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Kriteria pengujiannya (α = 5%) adalah :

1) Jika Fhitung ≤ Ftabel atau nilai signifikan 0,05, maka H0 diterima.

2) Jika Fhitung ≥ Ftabel atau nilai signifikan 0,05, maka H1 diterima.

b. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Menurut Ghozali (2013) koefisien determinasi pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai R2 terletak antara 0 sampai dengan 1 (0 ≤ R2 ≤

1). Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai R2 yang

mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel


63

dependen. Sedangkan nilai R2 yang mendekati 0 berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas.

c. Uji t

Menurut Munawar (2018:47), pengujian t statistik adalah

pengujian terhadap masing-masing variabel independen. Uji t akan

dapat menunjukkan pengruh masing-masing variabel independen

(secara parsial) terhadap variabel dependen.

Hipotesis yang digunakan:

H0: Secara parsial variabel independen tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

H1: Secara parsial variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Jika t tabel > t hitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

2) Jika t tabel < t hitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Atau

1) Jika p > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

2) Jika p < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang

termasuk kedalam indeks saham SRI-KEHATI (Sustainable and Responsible

Investment-KEHATI) dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam

periode 2016-2020. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan

tahunan perusahaan yang dipublikasikan oleh situs resmi BEI yaitu

www.idx.co.id dan website resmi perusahaan. Perusahaan yang termasuk ke

dalam indeks saham SRI-KEHATI (Sustainable and Responsible Investment-

KEHATI) dan terdaftar di BEI selama 2016-2020 adalah sebanyak 25

perusahaan dengan jumlah pengamatan 45 data observasi selama 5 tahun.

Sebanyak 1 data outlier telah dikeluarkan dari analisis sehingga total

pengamatan adalah sebanyak 40 data observasi.

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Hasil Penelitian

a. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif menurut Sugiyono (2019) adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data

yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

64
65

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Deskriptif statistika yang akan disajikan dari data penelitian ini adalah

berupa nilai rata-rata, nilai terbesar, nilai terkecil, dan nilai tengah dari

setiap variabel-variabel penelitian dari tahun 2016-2020. Berikut

adalah hasil dari statistik deskriptif yang telah didapatkan:

Tabel 4.1

Analisis Statistik Deskriptif

Date: 04/12/22
Time: 00:12
Sample: 2016 2020

Y X1 X2 X3 X4

 Mean  1.309005  0.878250  0.413350  0.129641  0.379384


 Median  1.236866  0.890000  0.400256  0.133473  0.282340
 Maximum  2.027312  0.940000  0.655629  0.201547  0.806043
 Minimum  0.883581  0.720000  0.099256  0.029427  0.080336
 Std. Dev.  0.263228  0.059995  0.111934  0.038970  0.296394
 Observations  40  40  40  40  40
Sumber : Hasil olah data Eviews 9 (2022)

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan hasil statistik deskriptif dengan jumlah

observasi dalam penelitian (n) sebanyak 40 dapat dijelaskan bahwa:

1) Variabel firm value memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 1.309005.

Nilai maksimum sebesar 2.027312 yang dimiliki oleh perusahaan

United Tractors Tbk (UNTR) pada tahun 2017. Nilai minimum

sebesar 0.883581 yang dimiliki oleh perusahan Indofood Sukses

Makmur Tbk (INDF) pada tahun 2020.

2) Variabel green intellectual capital memiliki nilai mean (rata-rata)

sebesar   0.878250. Nilai maksimum sebesar  0.940000 yang dimiliki

oleh perusahaan Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada tahun 2016-

65
66

2020, Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) pada tahun 2020,

Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) pada tahun 2016-2020, Semen

Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) pada tahun 2016-2020. Nilai

minimum sebesar 0.720000 yang dimiliki oleh perusahan Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada tahun 2017.

3) Variabel dividend payout ratio memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

0.413350. Nilai maksimum sebesar 0.655629 yang dimiliki oleh

perusahaan Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada tahun

2020. Nilai minimum sebesar 0.099256 yang dimiliki oleh perusahan

Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) pada tahun 2019.

4) Variabel return on equity memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

0.129641. Nilai maksimum sebesar  0.201547 yang dimiliki oleh

perusahaan United Tractors Tbk (UNTR) pada tahun 2018. Nilai

minimum sebesar 0.029427 yang dimiliki oleh perusahan Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) pada tahun 2020.

5) Variabel total asset turnover memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

0.379384. Nilai maksimum sebesar  0.806043 yang dimiliki oleh

perusahaan Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) pada tahun 2016.

Nilai minimum sebesar 0.080336 yang dimiliki oleh perusahan Bank

Central Asia Tbk (BBCA) pada tahun 2020.

66
67

b. Analisis Model Regresi Data Panel

1) Pemilihan Model Regresi Data Panel

a) Uji Chow

Uji Chow digunakan untuk memilih pendekatan yang

paling sesuai antara Common Effect Model (CEM) dan Fixed

Effect Model (FEM). Hasil pengujian uji Chow adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.2

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests


Equation: MODEL_FEM
Test cross-section fixed effects

Stati
s
t
i
c
  P
Effects Test   d.f. 

10.8
4
0
4 (7,2
3 8 0.
Cross-section F 8 )
52.4
4
2
4
5 0.
Cross-section Chi-square 6 7
Sumber: Hasil Olah Data Eviews 9.
Hasil uji chow pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai

probabilitas 0,0000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima yang berarti pendekatan yang lebih baik

digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM). Selanjutnya

67
68

dilakukan kembali uji Hausman untuk menentukan pendekatan

FEM atau REM yang akan digunakan dalam regresi panel data.

b) Uji Haussman

Uji Hausman merupakan uji statistik yang digunakan

menentukan model mana yang paling tepat antara model fixed

effect dengan random effect. Hasil pengujiannya adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.3

Hasil Uji Haussman

Correlated Random Effects - Hausman Test


Equation: MODEL_REM
Test cross-section random effects

Chi-
S
q
.

S Chi-
t S
a q
t .
i
s d
t .
i f P
Test Summary c .

9.12
8
8
0 0.
Cross-section random 8 4

Sumber: Hasil Olah Data Eviews 9.

Hasil uji hausman pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai

proba-bilitas 0.0580 > 0,05. Artinya, hal ini menunjukkan bahwa

H0 diterima. Dengan demikian metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Random Effect Model (REM), karena model

68
69

REM lebih baik dibanding model FEM.

c) Uji Lagrange Multiplier

Uji Lagrange Multiplier dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui model mana yang lebih baik diantara Random

Effect Model dan Common Effect Model. Hasil pengujiannya

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Uji Lagrange Multiplier

Lagrange Multiplier Tests for Random Effects


Null hypotheses: No effects
Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided
        (all others) alternatives

Test Hypothesis
Cross-section Time Both

Breusch-Pagan  13.54896  0.168248  13.71721


(0.0002) (0.6817) (0.0002)

Honda  3.680891 -0.410180  2.312742


(0.0001) -- (0.0104)

King-Wu  3.680891 -0.410180  1.892450


(0.0001) -- (0.0292)

Standardized Honda  5.595470 -0.087617  0.384707


(0.0000) -- (0.3502)

Standardized King-Wu  5.595470 -0.087617 -0.095562


(0.0000) -- --
Gourierioux, et al.* -- --  13.54896
(< 0.01)
Sumber: Hasil Olah Data Eviews 9.

Hasil uji Hausman pada penelitian ini menunjukan bahwa

model yang tepat adalah Random Effect Model (REM)

sehingga perlu dilakukan uji Lagrange Multiplier.Berdasarkan

69
70

tabel 4.4 hasil uji Lagrange Multiplier tersebut, nilai Both

Breusch-Pagan adalah 0.0002 < 0.05 sehingga H0 ditolak dan

model yang tepat untuk penelitian ini adalah Random Effect

Model (REM).

2) Regresi Liniear Data Panel

Berdasarkan hasil pemilihan model data panel, model yang

terpilih adalah Random Effect Model (REM).Adapun hasil untuk

model Random Effect Model (REM) tersebut adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.5

Hasil Analisis Regresi Linear Data Panel

Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 04/12/22 Time: 00:03
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 8
Total panel (balanced) observations: 40
Swamy and Arora estimator of component variances

t-
S
t
a
Std. t
E i
r s
r t
Co o i P
Variable r c

70
71

0.58 1.63
3 3
1 9
0.9 5 9 0.
C 9 9
-
0
.
2
0.64 2
4 0
2 7
- 6 1 0.
X1 2 5
0.27 1.79
8 6
7 7
0.5 5 3 0.
X2 5 1
0.78 0.45
6 7
4 1
0.3 1 1 0.
X3 5 3
0.22 2.65
6 0
1 0
0.5 5 9 0.
X4 8 2

Sumber: Hasil Olah Data Eviews 9.

Dilihat dari tabel 4.4 di atas, persamaan regresi linear data panel

adalah sebagai berikut:

Firm value = 0.952882 - 0.142199 green intellectual capital +

0.500848 dividend payout ratio + 0.359481 return on equity +

0.599339 total asset turnover + e

Dari persamaan tersebut maka dapat dijelaskan:

a) Konstanta (C)

Jika dilihat dari tabel 4.5 tersebut diperoleh nilai konstanta

sebesar 0.952882. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

apabila tidak ada perubahan besaran variabel X1, X2 X3 dan

X4 tetap sebesar 0.952882.

71
72

b) Koefisien X1 (Green Intellectual Capital)

Nilai koefisien variabel green intellectual capital bernilai

negatif 0.142199, artinya setiap peningkatan green intellectual

capital sebesar 1 satuan maka akan menurunkan firm value

sebesar 0.142199.

c) Koefisien X2 (Dividend Payout Ratio)

Nilai koefisien variabel Dividend Payout Ratio bernilai positif

0.500848, artinya setiap peningkatan Dividend Payout Ratio

sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan firm value sebesar

0.500848.

d) Koefisien X3 (Return on Equity)

Nilai koefisien variabel Return on Equity bernilai positif

0.359481, artinya setiap peningkatan Return on Equity sebesar

1 satuan maka akan meningkatkan firm value sebesar 0.359481.

e) Koefisien X4 (Total Asset Turnover)

Nilai koefisien variabel Total Asset Turnover bernilai positif

0.599339, artinya setiap peningkatan Total Asset Turnover

sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan firm value sebesar

0.599339.

c. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi

benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif

72
73

(Winako, 2018).

1) Uji Normalitas

Menurut Christiandi and Colline (2021)uji normalitas adalah uji

yang bertujuan untuk melihat apakah sebaran data yang diperoleh

dari sebuah kelompok telah berdistribusi secara normal. Hasil Uji

Normalitas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar 4.1 Menunjukan

bah-wa nilai Probability Jarque-Bera adalah 0.594013 > 0.05

sehingga dapat dinyatakan bahwa data terdistribusi secara normal.

Dengan demikian, bahwa model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

apakah terdapat korelasi antar variabel independen pada penelitian

ini. Model regresi dapat dikatakan baik apabila terbebas dari

73
74

multikolonieritas atau adanya korelasi antar variabel bebas. Hasil

Uji Multikolinieritas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolinieritas

X1 X2 X3 X4

X1  1.000000  0.061050 -0.370029  0.455033


X2  0.061050  1.000000  0.030313  0.044851
X3 -0.370029  0.030313  1.000000 -0.118796
X4  0.455033  0.044851 -0.118796  1.000000
Sumber: Hasil Olah Data Eviews 9.

Dari tabel 4.5 Hasil uji Multikolinieritas menunjukan bahwa tidak

ada nilai variable bebas yang bernilai lebih dari 0.90. Dengan

demikian, variabel bebas pada penelitian ini tidak terjadi

multikolinieritas atau tidak adanya korelasi antar variabel bebas.

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah

yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil

Uji Heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dependent Variable: RESABS


Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 04/12/22 Time: 00:05
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 8
Total panel (balanced) observations: 40
Swamy and Arora estimator of component variances

74
75

t-
S
t
a
Std. t
E i
r s
r t
Co o i P
Variable r c

-
1
.
3
0.39 6
5 0
4 7
- 6 9 0.
C 9 2
0.42 1.58
7 4
9 6
0.6 8 3 0.
X1 2 7
0.18 0.72
8 1
7 6
0.1 6 4 0.
X2 2 3
0.57 0.54
1 9
7 5
0.3 0 7 0.
X3 9 0
0.08 0.86
8 0
4 5
0.0 9 1 0.
X4 0 8

Sumber: Hasil Olah Data Eviews 9.

Berdasarkan tabel 4.6 Menunjukan bahwa hasil probabilitas setiap

variabel > 0.05 sehingga dapat dinyatakan bahwa model regresi

pada penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas.

4) Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2013) “Úji autokorelasi bertujuan untuk

menguji apakah dalam model linear ada korelasi antara kesalahan

75
76

pengganggu pada periode dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1 (sebelumnya).

Iqbal (2015) menyatakan bahwa “Autokorelasi hanya

terjadi pada data time series. Pengujian autokorelasi pada data yang

tidak bersifat time series (cross section atau panel) akan sia-sia

semata atau tidaklah berarti.” Menurut Nachrowi and Usman

(2006) dijelaskan bahwa model regresi data panel tidak

mensyaratkan persamaan yang bebas autokorelasi. Dalam

penelitian ini data yang digunakan merupakan data panel.

Menurut Gujarati and Porter (2010)metode General Least

Square (GLS) dapat menekan autokorelasi. Estimasi data panel

yang bersifat GLS dapat mengabaikan terjadinya autokorelasi

sehingga dengan menggunakan metode ini masalah autokorelasi

sudah dapat teratasi. Model yang tepat untuk penelitian ini adalah

Random Effect Model (REM), dimana REM merupakan salah satu

bentuk GLS.Jadi sesuai pernyataan di atas, maka pada penelitian

ini tidak dilakukan uji autokorelasi.

d. Uji Hipotesis

1) Uji F

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah variabel-

variabel independen secara simultan memengaruhi variabel

dependen. Hasil uji F pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

76
77

Tabel 4.8

Hasil Uji F

Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 04/12/22 Time: 00:03
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 8
Total panel (balanced) observations: 40
Swamy and Arora estimator of component variances

Weighted Statistics

0.2     Mean dependent 0.


R-squared var
0.1     S.D. dependent 0.
Adjusted R-squared var
0.1     Sum squared 0.
S.E. of regression resid
2.8     Durbin-Watson 1.
F-statistic stat
0.0
Prob(F-statistic)

Sumber: Hasil Olah Data Eviews 9.

Berdasarkan tabel 4.7 hasil uji F diatas, menunjukan bahwa nilai

Prob (F-Statistic) adalah 0.037647 < 0.05. Maka H0 ditolak dan H1

diterima, sehingga dapat diindikasikan bahwa variabel-variabel

independen (green intellectual capital, dividend payout ratio,

return on equity, total asset turnover) secara simultan atau

bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu firm

value.

2) Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Uji koefisien determinasi dilakukan dengan tujuan untuk mengukur

seberapa efektif model regresi dalam menerangkan variabel dependen

dalam suatu penelitian. Hasil uji koefisien determinasi pada

77
78

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Hasil uji koefisien determinasi

Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 04/12/22 Time: 00:03
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 8
Total panel (balanced) observations: 40
Swamy and Arora estimator of component variances

Weighted Statistics

0.2     Mean dependent 0.


R-squared var
0.1     S.D. dependent 0.
Adjusted R-squared var
0.1     Sum squared 0.
S.E. of regression resid
2.8     Durbin-Watson 1.
F-statistic stat
0.0
Prob(F-statistic)
Sumber: Hasil Olah Data Eviews 9.

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diatas,

menunjukan bahwa nilai adjusted R-squared adalah sebesar

0.160208 yang mengindikasikan kemampuan variabel independen

(green intellectual capital, dividend payout ratio, return on equity,

total asset turnover) dalam menjelaskan variabel dependen (firm

value) adalah sebesar 16%. Dengan demikian, 84% variabel firm

value dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

3) Uji t

Uji t dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah variabel

78
79

independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen

dalam sebuah penelitian.Uji parsial ini dapat dilakukan dengan

melihat p-value atau membandingkan Thitung dengan Ttabel. Hasil

uji t pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji t

Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 04/12/22 Time: 00:03
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 8
Total panel (balanced) observations: 40
Swamy and Arora estimator of component variances

t-
S
t
a
Std. t
E i
r s
r t
Co o i P
Variable r c

0.58 1.63
3 3
1 9
0.9 5 9 0.
C 9 9
-
0
.
2
0.64 2
4 0
2 7
- 6 1 0.
X1 2 5
1.79
0.27 6
8 7
7 3
0.5 5 1 0.
X2 5
0.78 0.45
6 7
4 1
0.3 1 1 0.
X3 5 3

79
80

2.65
0.22 0
6 0
1 9
0.5 5 2 0.
X4 8

Sumber: Hasil Olah Data Eviews 9.

Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji t diatas, maka dapat dijabarkan sebagai

berikut:

a) Pengaruh Green Intellectual Capital terhadap Firm Value

Hasil uji t pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai t-

statistic sebesar -0.220715 dengan nilai probabilitas sebesar

0.8266 yang berarti lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05.

Maka keputusan yang diambil untuk variabel Green

Intellectual Capital adalah H0 diterima dan H1 ditolak. Hal

tersebut menyatakan bahwa variabel Green Intellectual Capital

secara parsial tidak berpengaruh terhadap Firm Value pada

indeks saham SRI-KEHATI dalam periode 2016-2020.

b) Pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap Firm Value

Hasil uji t pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai t-

statistic sebesar 1.796731 dengan nilai probabilitas sebesar

0.0810 yang berarti lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05.

Maka keputusan yang diambil untuk variabel Dividend Payout

Ratio adalah H0 diterima dan H1 ditolak. Hal tersebut

menyatakan bahwa variabel Dividend Payout Ratio secara

parsial tidak berpengaruh terhadap Firm Value pada indeks

saham SRI-KEHATI dalam periode 2016-2020.

80
81

c) Pengaruh Return on Equity terhadap Firm Value

Hasil uji t pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai t-

statistic sebesar 0.457113 dengan nilai probabilitas sebesar

0.6504 yang berarti lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05.

Maka keputusan yang diambil untuk variabel Return on Equity

adalah H0 diterima dan H1 ditolak. Hal tersebut menyatakan

bahwa variabel Return on Equity secara parsial tidak

berpengaruh terhadap Firm Value pada indeks saham SRI-

KEHATI dalam periode 2016-2020.

d) Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Firm Value

Hasil uji t pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai t-

statistic sebesar 2.650092 dengan nilai probabilitas sebesar

0.0120 yang berarti lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05.

Maka keputusan yang diambil untuk variabel Total Asset

Turnover adalah H0 ditolak dan H1 diterima. Hal tersebut

menyatakan bahwa variabel Total Asset Turnover secara parsial

pengaruh positif dan signifikan untuk Total Asset Turnover

terhadap Firm Value pada indeks saham SRI-KEHATI dalam

periode 2016-2020.

2. Pembahasan Hasil Penelitian

a. Pengaruh Green Intellectual Capital terhadap Firm Value

81
82

Hasil uji t pada tabel 4.10 menunjukan bahwa nilai t-statistic

sebesar -0.220715 dengan nilai probabilitas sebesar 0.8266 yang

berarti lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05.Hal tersebut

menunjukkan bahwa variabel Green Intellectual Capital secara parsial

tidak berpengaruh terhadap Firm Value pada indeks saham SRI-

KEHATI dalam periode 2016-2020.Hal ini karena investor tidak

peduli terhadap pengungkapan green intellectual capital pada laporan

keberlanjutan dan tidak semua investor melihat green intellectual

capital sebagai kriteria dalam berinvestasi hal ini di karena perusahaan

yang memaksimalkan green intellectual capital-nya melalui

lingkungan yang terkelola dengan baik belum tentu menunjukan

perusahaan tersebut dapat memberikan feedback atau keuntungan bagi

para investor. Selain itu, bagi investor pengelolaan lingkungan

akan menambah biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan

sehingga nantinya dapat mempengaruhi pendapatan yang akan

diterima investor. (Sawitri and Setiawan 2019)

Hal ini sejalan dengan yang dijelaskan oleh (Bombiak 2021) ini

menunjukkan kurangnya keahlian tentang GIC di antara staf pengelola

dan kurangnya pendekatan sistemik seperti yang terlihat dari kinerja

aktivitas selektif. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitan yang

dilakukan oleh (Avagyan, Cesaroni, and Yildirim 2011) “How Firm

Value Reflects Green Intellectual Capital” bahwa Lingkungan

perusahaan dan strategi pemasaran lingkungan berhubungan positif

82
83

dengan Tobin’s Q dan Perkembangan teknologi lingkungan

berhubungan positif dengan Tobin’s Q.

b. Pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap Firm Value

Hasil uji t pada tabel 4.10 menunjukan bahwa nilai t-statistic

sebesar 1.796731 dengan nilai probabilitas sebesar 0.0810 yang berarti

lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05.Hal tersebut menunjukkan

bahwa variabel Dividend Payout Ratio secara parsial tidak

berpengaruh terhadap Firm Value pada indeks saham SRI-KEHATI

dalam periode 2016-2020. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa

tingginya dividen yang dibagi kepada pemegang saham tidak

menjamin akan meningkatkan nilai perusahaan. Para investor hanya

melihat total pengembalian (return) dari keputusan investasinya, baik

dari capital gain atau pendapatan dividen . Sebagian besar investor

hanya menginginkan pengambilan keuntungan dengan jangka

waktu yang pendek dengan cara memperoleh capital gain. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ayu

Yuniastri et al., (2021) dan Rahayu, (2021). Hasil ini konsisten dengan

teori dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM)

yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak memengaruhi harga

pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan. nilai perusahaan hanya

ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

pendapatan (earning power) dan risiko bisnis.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

83
84

Husna and Rahayu (2020), (K. Y. Dewi and Rahyuda 2020) yang

menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Setiawan, Novitasari, dan Widhiastuti (2021) dan

Desniati dan Suartin (2021)yang menyatakan bahwa kebijakan dividen

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

c. Pengaruh Return on Equity terhadap Firm Value

Hasil uji t pada tabel 4.10 menunjukan bahwa nilai t-statistic

sebesar 0.457113 dengan nilai probabilitas sebesar 0.6504 yang berarti

lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05.Hal tersebut menunjukkan

bahwa variabel Return on Equity secara parsial tidak berpengaruh

terhadap Firm Value pada indeks saham SRI-KEHATI dalam periode

2016-2020. Tidak berpengaruhnya Return on Equity terhadap firm

value terjadi karena return on equity hanya menggambarkan besarnya

pengembalian atas investasi yang dilakukan pemegang saham biasa

(Brigham and J.F 2010) namun kurang menggambarkan prospek dan

perkembangan perusahaan sehingga pasar tidak terlalu merespon

dengan besar kecilnya return on equity sebagai pertimbangan investasi

yang akan dilakukan investor.ROE tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan karena peningkatan jumlah modal tidak diikuti dengan

peningkatakan jumlah laba dalam perusahaan, sehingga akan

menunjukan bahwa perusahaan kurang mampu mengelola modal

84
85

yang sudah ditanamkan oleh investor.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Suyanto & Umi Amilatur Risqi (2022), Ni Putu Ayu Yuniastri, et al

(2021) yang menyatakan bahwa return on equity tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmantio, Saifi, and Nurlaily

(2018) dan Novela Widi Kurnia dan Vivi Ariyani (2021) yang

menyatakan bahwa return on equity berpengaruh terhadap nilai

perusahaan

d. Pengaruh Total Asset Turnover terhadap Firm Value

Hasil uji t pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai t-statistic

sebesar 2.650092 dengan nilai probabilitas sebesar 0.0120 yang berarti

lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05.Hal tersebut menunjukkan

bahwa variabel Total Asset Turnover secara parsial berpengaruh

terhadap Firm Value pada indeks saham SRI-KEHATI dalam periode

2016-2020. Jadi semakin besar rasio ini semakin baik perusahaan

tersebut yang berarti bahwa aset dapat lebih cepat berputar dalam

meraih laba dan menunjukan semakin efisien penggunaan keseluruhan

aset dalam menghasilkan penjualan. Ketika investor melihat suatu

perusahaan mampu meningkatkan penjualannya dengan memanajemen

asetnya dengan baik maka hal ini akan menarik perhatian investor.

Karena investor akan menilai bahwa perusahaan tersebut memiliki

85
86

kemampuan baik dalam penjualannya. sehingga akan berpengaruh

pada meningkatnya nilai perusahan suatu perusahaa.Hasil penelitian

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Doni Pranata., et al

(2020) dan Ulfah and Abbas (2018) yang menyatakan bahwa total

asset turnover berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.Hal ini

tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Oktodipita 2018)

86
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul Pengaruh Green Intellectual

Capital, Dividend Payout Ratio, Return on Equity, Total Asset Turnover

(Studi Empiris pada Perusahaan Indeks Saham Sri-Kehati yang Tercatat di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2020) dengan jumlah sampel penelitian 40

perusahaan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Green Intellectual Capital secara parsial tidak berpengaruh terhadap Firm

Value pada indeks saham SRI-KEHATI dalam periode 2016-2020. Hal ini

dikarenakan tidak semua investor melihat green intellectual capital

sebagai kriteria dalam berinvestasi.

2. Dividend Payout Ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap Firm

Value pada indeks saham SRI-KEHATI dalam periode 2016-2020. Hasil

tersebut mengindikasikan bahwa tingginya dividen yang dibagi kepada

pemegang saham tidak menjamin akan meningkatkan nilai perusahaan

3. Return on Equity secara parsial tidak berpengaruh terhadap Firm Value

pada indeks saham SRI-KEHATI dalam periode 2016-2020. Hal ini

dikarenakan return on equity hanya menggambarkan besarnya

pengembalian atas investasi yang dilakukan pemegang saham biasa

( Brigham & Hauston, 2014:133) namun kurang menggambarkan prospek

dan perkembangan perusahaan

84
85

4. Total Asset Turnover secara parsial berpengaruh terhadap Firm Value

pada indeks saham SRI-KEHATI dalam periode 2016-2020. Hal ini

dikarenakan ketika investor melihat suatu perusahaan mampu

meningkatkan penjualannya dengan memanajemen asetnya dengan baik

maka hal ini akan menarik perhatian investor.

B. Saran

1. Bagi Peneliti :

a. Penelitian selanjutnya juga bisa meneliti dalam rentang waktu yang

lebih lama atau menggunakan variabel independen lain yang tidak

dijelaskan dalam penelitian ini karena periode yang lebih panjang dan

menggunakan variabel independen lain diharapkan dapat memberikan

hasil yang lebih baik lagi.

b. Penelitian selanjutnya juga dapat meneliti dengan membandingkan

perusahaan yang tergabung dalam indeks SRI-Kehati dengan

perusahaan non indeks SRI-Kehati

c. Peneliti selanjutnya juga dapat meneliti dengan menggunakan variabel

dependent dengan proksi seperti sustainable development, green

innovation, sustainable competitive advantage, green economy atau

menggunakan firm value dengan proksi yang lain economic value

added, price book value, discounted cash flow


86

2. Bagi Akademik :

Bagi pihak akademik dapat memasukan green intellectual capital sebagai

bahan perkuliahan pada mata kuliah teori akuntansi, akuntansi keuangan

atau seminar kapita selekta.

3. Bagi Perusahaan :

a. Perusahaan sebaiknya memberikan reward kepada karyawan ketika

berhasil menjalankan tugas menjaga lingkungan sehingga nantinya

dapat menumbuhkan semangat kepada karyawan untuk menjaga

lingkungan.

b. Bagi perusahaan lebih memperhatikan beberapa variabel seperti Total

Asset Turnover yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Karena

nilai perusahaan nantinya akan menjadi tolak ukur investor untuk

berinvestasi pada perusahaan tersebut.

4. Bagi Investor :

a. Sebaiknya investor dalam melakukan investasi, tidak hanya

memperhatikan keuntungan saja tetapi juga harus memperhatikan dan

peduli dengan kelestarian lingkungan untuk mendukung program

pemerintah yaitu mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 41% untuk

tahun 2030.
87

5. Bagi Pemerintah :

Pemerintah bisa mengeluarkan regulasi bagi perusahaan yang

mengungkapan green intellectual capital dapat mengurangi pembayaran

pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.


88

DAFTAR PUSTAKA

Agustia, Dian, Tjiptohadi Sawarjuwono, and Wiwiek Dianawati. 2019. “The


Mediating Effect of Environmental Management Accounting on Green
Innovation - Firm Value Relationship.” International Journal of Energy
Economics and Policy 9(2): 299–306.
Anwar, Rusliansyah. 2014. “Hal-Hal Yang Mendasari Penerapan Kurikulum
2013.” Humaniora 5(1): 97.
Avagyan, Vardan, Fabrizio Cesaroni, and Gokhan Yildirim. 2011. “HOW FIRM
VALUE REFLECTS GREEN INTELLECTUAL The Impact of Green
Technological Innovations and Green Marketing Actions on Firm
Performance.” University of Madrid, Faculty of Economics: 1–22.
Ayu Yuniastri, Ni Putu, I Dewa Made Endiana, and Putu Diah Kumalasari. 2021.
“Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Deviden, Keputusan Investasi, Struktur
Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019.”
KARMA: Karya Riset Mahasiswa Akuntansi 1(1): 69–79.
Baltagi, Badi H. 2005. Econometric Analysis of Panel Data, Third Edition. John
Wiley & Sons. John wiley & sons.
Bansaleng, Resky D.V., Parengkuan Tommy, and Ivonne S Saerang. 2014.
“KEBIJAKAN HUTANG, STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN
PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA
PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE DI BURSA EFEK
INDONESIA.” 2(3): 817–30.
Bombiak, Edyta. 2021. “Assessment of the Level of Green Intellectual Capital
Development - Polish Enterprises Case Study.” XXIV(1): 1139–56.
Brigham, Eugene F, and Houston J.F. 2010. “Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan.” In Jakarta: Salemba Empat.
Chang, Ching Hsun, and Yu Shan Chen. 2012. “The Determinants of Green
Intellectual Capital.” Management Decision 50(1): 74–94.
Christiandi, Sendi, and Fredella Colline. 2021. “Pengaruh Inflasi, Ukuran, Dan
Umur Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Di Indonesia.” Jurnal
Administrasi Bisnis 17(2): 194–205.
Dahar, Reni, Nino Sri Purnama Yanti, and Fitria Rahmi. 2019. “Pengaruh Struktur
Modal, Ukuran Perusahaan Dan Return On Equity Terhadap Nilai
Perusahaan Property And Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia.” Jurnal Ekonomi & Bisnis Dharma Andalas 21(1): 121–32.
Desniati, Nur Eka, and Sri Suartin. 2021. “PENGARUH STRUKTUR MODAL,
PROFITABILITAS, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI
89

PERUSAHAAN.” COSTING:Journal of Economic, Business and


Accounting 4(2): 846–54.
Dewi, Kadek Yuliana, and Henny Rahyuda. 2020. “Pengaruh Profitabilitas,
Likuiditas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Sektor
Industri Barang Konsumsi Di Bei.” E-Jurnal Manajemen Universitas
Udayana 9(4): 1252–72.
Dewi, Rosiyana, and Ajeng Rahmianingsih. 2020. “Meningkatkan Nilai
Perusahaan Melalui Green Innovation Dan Eco-Effisiensi.” Ekspansi: Jurnal
Ekonomi, Keuangan, Perbankan dan Akuntansi 12(2): 225–43.
Eksandy, Ary. 2018. Metode Penelitian Akuntansi Dan Manajemen. Tangerang:
Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Elisa, Siti Nur, and Lailatul Amanah. 2021. “Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran
Perusahaan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Nilai Perusahaan.” Jurnal
Ilmu dan Riset Akuntansi 10.
Febriani, Vindy, and Maswar Patuh Priyadi. 2021. “Pengaruh Size, Profitabilitas,
Struktur Modal, Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai
Perusahaan.” Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi 10(3): 1–21.
Firdaus, Irsyad Muhammad. 2018. “Analisis Pengaruh Jumlah Penumpang
Terhadap Jumlah Bagasi Tahun 2016 Dan 2016 Dengan Menggunakan
Regresi Data Panel Melalui Pendekatan Common Effect Model, Fixed Effect
Model, And Random Effect Model.” Universitas Islam Indonesia.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS
21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, Damodar N, and Dawn C Porter. 2010. Dasar-Dasar Ekonometrika,
Edisi 5 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Gumanti, Tatang Ary. 2013. Kebijakan Dividen Teori, Empiris, Dan Implikasi.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Hariyanto, Marina Suzuki, and Putu Vivi Lestari. 2015. “Pengaruh Struktur
Kepemilikan, Ios, Dan Roe Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Food and Beverage.” E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana 4(4): 1599–
1626.
Hery. 2018. “Analisis Laporan Keuangan-Integrated and Comprehensive
Edition.” In Jakarta: Grasindo.
Huang, Cheng-Li, and Fan-Hua Kung. 2011. “Environmental Consciousness and
Intellectual Capital Management Evidence from Taiwan’s Manufacturing
Industry.” Management Decision 49.
90

Husna, Rafifatul, and Yuliastuti Rahayu. 2020. “Pengaruh Pertumbuhan


Perusahaan, Kebijakan Dividen, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan.” Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi 9(1): 1–16.
http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jira/article/view/2758/2768.
Iqbal, Muhammad. 2015. “Regresi Data Panel ( 2 ) " Tahap Analisis ".”
Josephine, Kezia, Bryan Alexander Ciptadi, and Jason Aloysius. 2020. “Pengaruh
Green Intellectual Capital Terhadap Business Sustainability.” Jurnal
Manajemen Strategi dan Aplikasi 3(2): 117–28.
Kahfi, Muhammad Faishal, Dudi Pratomo, and Wiwin Aminah. 2018. “Pengaruh
Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over Dan Return On
Equity Terhadap Nilai Perusahaan ( Studi Kasus Pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Pada Tahun 2011 – 2016 ).” E-Proceeding of Management 5(1):
566–74.
https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/managemen
t/article/view/6264/6243.
Kasmir. 2015. “Analisis Laporan Keuangan.” In Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Kurniasari, Erni. 2020. “PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY
RATIO, DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN.” INTELEKTIVA : JURNAL EKONOMI, SOSIAL &
HUMANIORA PENGARUH 2.
Mardiyati, Umi, Gatot Nazir Ahmad, and Ria Putri. 2012. “PENGARUH
KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN
PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE
2005-2010.” Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) 3(1).
Meilina, and William Tjong. 2021. “Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Dividend
Payout Ratio Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Industri Rumah Sakit Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015
€“ 2019.” Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan
Akuntansi 9(1): 807–23.
Mutmainnah, Mutmainnah, Zarah Puspitaningtyas, and Yeni Puspita. 2019.
“Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, Ukuran Perusahaan Dan
Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan.” Buletin Studi Ekonomi
24(1).
Nachrowi, Nachrowi Djalal, and Hardius Usman. 2006. Pendekatan Populer Dan
Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi Dan Keuangan. Jakarta:
LPFE Universitas Indonesia.
Nivlouei, Fahimeh Babaei, and Esmaeil Dadashi Khass. 2014. “THE ROLE OF
91

GREEN INTELLECTUAL CAPITAL MANAGEMENT IN ACQUIRING


GREEN COMPETITIVE ADVANTAGE FOR COMPANIES.” 4(1): 41–58.
http://www.ijmrr.com/admin/upload_data/journal_NaserMohammadoghli___
8sep13mrr.pdf.
Nordiana, Ariskha, and Budiyanto. 2017. “Pengaruh DER, ROA, Dan ROE
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food and Beverage.” Jurnal Ilmu
dan Riset Manajemen 6(2).
Oktodipita, Epriana. 2018. “PENGARUH CURRENT RATIO, RETURN ON
EQUITY, DAN TOTAL ASSET TURN OVER TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA
EFEK INDONESIA.” FinAcc 2.
Pflieger, Julia, Matthias Fischer, Thilo Kupfer, and Peter Eyerer. 2005. “The
Contribution of Life Cycle Assessment to Global Sustainability Reporting of
Organizations.” Management of Environmental Quality: An International
Journal 16(2): 167–79.
Prasetyorino, Bhekti Fitri. 2013. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price
Earning Ratio Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan.” Jurnal Ilmu
Manajemen (JIM) 1(1).
Putri, Debi Eka, and Eka Purnama Sari. 2020. “Dampak CR, DER Dan NPM
Terhadap Tobin`s Perusahaan Sub Sektor Kosmetik Dan Barang Keperluan
Rumah Tangga Yang Terdaftar Di BEI.” Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi
Syariah) 3(2): 249–55.
Raar, Jean. 2014. “SMEs, Environmental Management and Global Warming: A
Fusion of Influencing Factors?” Journal of Small Business and Enterprise
Development 22(3): 528–48.
Rachman, Arief Nour, Sri Mangesti Rahayu, and Topowijono. 2015.
“PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN FINANCIAL
LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN NILAI
PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks Sri
Kehati Selama Periode 2011-2014).” Jurnal Administrasi Bisnis S1
Universitas Brawijaya 27(1).
Rahayu, Dede Sri. 2021. “Pengaruh Intellectual Capital Dan Kebijakan Dividen
Terhadap Nilai Perusahaan.” Bussiness Inovation & Entrepreneurship
Journal 3(1): 8–15.
Rahayu, Maryati, and Bida Sari. 2018. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai
Perusahaan.” IKRAITH-HUMANIORA 2(2).
Rahmantio, Imam, Muhammad Saifi, and Ferina Nurlaily. 2018. “Pengaruh Debt
to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Asset Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Pertambangan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016).” Jurnal Administrasi
92

Bisnis 57(1): 151–59.


http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/
2365.
Rosenbusch, Nina, Andreas Rauch, and Andreas Bausch. 2013. “The Mediating
Role of Entrepreneurial Orientation in the Task Environment-Performance
Relationship: A Meta-Analysis.” Journal of Management 39(3): 633–59.
Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi: Konsep Dan Teknik Penyusunan Laporan
Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Sawitri, Aristha Purwanthari, and Nurcholis Setiawan. 2019. “Analisis Pengaruh
Pengungkapan Sustainability Report, Kinerja Keuangan, Kinerja Lingkungan
Terhadap Nilai Perusahaan.” Journal of Business & Banking 7(2): 1–8.
Setiawan, Ketut, Ni Luh Gde Novitasari, and Ni Luh Putu Widhiastuti. 2021.
“Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Corporate Social Responsibility Sebagai Variabel
Pemoderasi.” Jurnal Kharisma 3(1): 302–12.
Simorangkir, Rona Tumiur Mauli Carolin. 2019. “Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Return Saham Perusahaan Pertambangan.” Jurnal Bisnis dan
Akuntansi 21(2): 155–64.
Sintyana, I Putu Hendra, and Luh Gede Sri Artini. 2018. “Pengaruh Profitabilitas,
Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan.” E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana 8(2): 7717–45.
———. 2019. “PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL,
UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN.” E-Jurnal Manajemen 8.
Stice, Earl K, James D Stice, and Fred Skousen. 2009. Akuntansi Keuangan
Menengah, Edisi 16, Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Sudana, I Made. 2019. “No Title.” In Manajemen Keuangan Teori & Praktik,.
Suffah, Roviqotus, and Akhmad Riduwan. 2016. “Pengaruh Profitabilitas,
Leverage, Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Deviden Pada Nilai
Perusahaan.” Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi 5(2).
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori, Konsep Dan Aplikasi. Yogyakarta:
Ekonisia.
Tandanu, Andrew, and Lukman Suryadi. 2020. “Pengaruh Profitabilitas,
Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Terhadap Nilai Perusahaan.” Jurnal
Multiparadigma Akuntansi Tarumanagara 2: 108–18.
Ulfah, Maria, and Dirvi Surya Abbas. 2018. “Pengaruh Current Ratio (CR), Total
93

Asset Turnover (TATO), Pertumbuhan Perusahaan (SIZE), Kebijakan


Dividen, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan.” J-Mabisya
1(1): 87–109.
Utami, Putri, and Welas. 2019. “PENGARUH CURRENT RATIO, RETURN ON
ASSET, TOTAL ASSET TURNOVER DAN DEBT TO EQUITY RATIO
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Sub Sektor Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2015-2017).” Jurnal Akuntansi dan Keuangan 8: 57–
76.
Vilanova, Marc, Josep Maria Lozano, and Daniel Arenas. 2009. “Exploring the
Nature of the Relationship between CSR and Competitiveness.” Journal of
Business Ethics 87(SUPPL. 1): 57–69.
Wardani, Dini Dwi, and Lailatus Sa’adah. 2020. “Pengaruh Kinerja Lingkungan
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel
Intervening.” AKTIVA Jurnal Akuntansi dan Investasi 5(1): 15–28.
Weston, J Fred, and Eugene F Brigham. 2005. Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan. Jakarta: Erlangga.
Wijaya, Bayu Irfandi, and I.B Panji Sedana. 2015. “Pengaruh Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan (Kebijakan Dividend Dan Kesempatan Investasi
Sebagai Variabel Mediasi).” E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana 4.
Yuliana, Ika Nur, and Isro’iyatul 2021 Mubarokah. 2021. “Pengaruh Pendapatan
Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Dan Biaya Promosi Terhadap Laba
Bersih Pada Pt Bank Bni Syariah Tahun 2012-2019.” Ad-Deenar: Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Islam 5(1): 129–42.
Yusliza, M. Y. et al. 2020. “A Structural Model of the Impact of Green
Intellectual Capital on Sustainable Performance.” Journal of Cleaner
Production 249: 119334. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2019.119334.
Yustitianingrum, Ika Yoana. 2013. “Pengaruh Deviden,Kebijakan Hutang,
Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.”
Universitas Negeri Semarang.
Sumber lain :

www.idx.co.id

www.scholar.google.com

www.researchgate.net/

www.emerald.com/insight/
94
95

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Sampel Perusahaan

No. Kode Nama Perusahaan

1. ASII Astra International Tbk

2. BBCA Bank Central Asia Tbk

3. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

4. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

5. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk

6. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

7. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk

8. UNTR United Tractors Tbk


96

Lampiran 2

Data Tobins Q Periode 2016-2020

2016
Kode MVE Debt Total Asset Tobins
Emiten Q
ASII 335,001,402,233,500 121,949,000,000,000 261,855,000,000,000 1.745
BBCA 382,152,655,000,000 560,556,687,000,000 676,738,753,000,000 1.393
BBNI 103,033,826,930,450 492,701,125,000,000 603,031,880,000,000 0.988
BBRI 288,012,466,350,000 857,267,576,000,000 1,004,801,673,000,000 1.140
BMRI 270,083,333,329,475 824,559,898,000,000 1,038,706,009,000,000 1.054
INDF 69,584,880,012,500 38,233,100,000,000 82,699,635,000,000 1.304
SMGR 54,421,696,000,000 13,652,504,525,000 44,226,895,982,000 1.539
UNTR 79,265,371,640,000 21,369,286,000,000 63,991,229,000,000 1.573

2017
Kode MVE Debt Total Asset Tobins
Emiten Q
ASII 336,013,491,062,000 139,317,000,000,000 295,646,000,000,000 1.608
BBCA 539,944,719,000,000 614,940,262,000,000 750,319,671,000,000 1.539
BBNI 184,621,698,934,200 584,086,818,000,000 709,330,084,000,000 1.084
BBRI 448,978,748,403,640 959,439,711,000,000 1,127,447,489,000,000 1.249
BMRI 373,333,333,328,000 888,026,817,000,000 1,124,700,847,000,000 1.122
INDF 66,950,752,062,500 41,298,111,000,000 88,400,877,000,000 1.225
SMGR 58,722,048,000,000 18,524,450,664,000 48,963,502,966,000 1.578
UNTR 132,046,783,814,400 34,724,168,000,000 82,262,093,000,000 2.027

2018
Kode MVE Debt Total Asset Tobi
Emiten ns Q
ASII 332,977,224,576,500 170,348,000,000,000 344,711,000,000,000 1.460
BBCA 641,030,260,000,000 668,438,779,000,000 824,787,944,000,000 1.588
BBNI 164,108,176,830,400 671,237,546,000,000 808,572,011,000,000 1.033
BBRI 451,445,664,607,320 1,090,664,084,000,000 1,296,898,292,000,000 1.189
BMRI 344,166,666,661,750 941,953,100,000,000 1,202,252,094,000,000 1.070
INDF 65,414,177,425,000 46,620,996,000,000 96,537,796,000,000 1.161
SMGR 68,212,480,000,000 18,419,594,705,000 51,155,890,227,000 1.693
UNTR 102,019,195,969,600 59,230,338,000,000 116,281,017,000,000 1.387
97

2019
Kode MVE Debt Total Asset Tobin
Emite sQ
n
ASII 280,348,605,494,50 165,195,000,000,000 351,958,000,000,000 1.266
0
BBCA 824,093,709,250,00 740,067,127,000,000 918,989,312,000,000 1.702
0
BBNI 146,391,953,195,30 688,489,442,000,000 845,605,208,000,000 0.987
0
BBRI 542,721,564,013,20 1,183,155,670,000,00 1,416,758,840,000,00 1.218
0 0 0
BMRI 358,166,666,661,55 1,025,749,580,000,00 1,318,246,335,000,00 1.050
0 0 0
INDF 65,414,177,425,000 41,996,071,000,000 96,198,559,000,000 1.160
SMGR 71,178,240,000,000 43,915,143,000,000 79,807,067,000,000 1.442
UNTR 80,291,158,802,400 50,603,301,000,000 111,713,375,000,000 1.172

2020
Kode MVE Debt Total Asset Tobin
Emite sQ
n
ASII 243,913,407,668,50 142,749,000,000,000 338,203,000,000,000 1.143
0
BBCA 834,572,088,500,00 885,537,919,000,000 1,075,570,256,000,00 1.599
0 0
BBNI 115,155,453,628,15 746,235,663,000,000 891,337,425,000,000 0.966
0
BBRI 514,352,027,716,68 1,278,346,276,000,00 1,511,804,628,000,00 1.186
0 0 0
BMRI 295,166,666,662,45 1,151,267,847,000,00 1,429,334,484,000,00 1.012
0 0 0
INDF 60,145,921,525,000 83,998,472,000,000 163,136,516,000,000 0.884
SMGR 73,699,136,000,000 40,571,674,000,000 78,006,244,000,000 1.465
UNTR 99,221,594,617,600 36,653,823,000,000 99,800,963,000,000 1.361
98

Lampiran 3
Tabulasi Hasil Pengungkapan Green Intellectual Capital 2016
Indikator Kode ASII BBCA BBNI BBRI BMRI INDF SMGR UNTR

GIC

GHC 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Green GHC 2 1 1 1 1 0 1 1 1

Human GHC 3 1 1 1 1 1 1 1 1

Capital GHC 4 1 1 1 1 1 1 1 1

GHC 5 1 1 1 1 1 1 1 1

GSC 1 1 0 0 0 1 1 1 1

GSC 2 1 1 1 1 1 1 1 0

GSC 3 1 1 1 1 1 1 1 1
Green
GSC 4 1 1 1 1 1 1 1 1
Structural
GSC 5 1 1 0 1 1 1 1 1
Capital
GSC 6 1 0 1 1 1 0 0 1

GSC 7 1 0 1 1 1 1 1 1

GSC 8 1 1 0 0 0 1 1 0

Green GRC 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Relational GRC 2 0 1 1 1 1 1 1 1

Capital GRC 3 1 1 0 1 1 1 1 1

GRC 4 1 1 1 0 0 1 1 0

GRC 5 1 1 1 0 0 1 1 1
99

TOTAL 17 15 14 13 14 17 17 16

Indeks Pengungkapan 0,94 0,83 0,78 0,72 0,78 0,94 0,94 0,83

GIC

Tabulasi Hasil Pengungkapan Green Intellectual Capital 2017


Indikator Kode ASII BBCA BBNI BBRI BMRI INDF SMGR UNTR
GIC
GHC 1 1 1 1 1 1 1 1 1
GHC 2 1 1 1 1 1 1 1 0
Green GHC 3 1 1 1 1 1 1 1 1
Human
Capital GHC 4 1 1 1 1 1 1 1 1

GHC 5 1 1 1 1 1 1 1 1

GSC 1 1 0 0 0 0 1 1 1

GSC 2 1 1 1 1 1 1 1 1

GSC 3 1 1 1 1 1 1 1 1
Green
GSC 4 1 1 1 1 1 1 1 1
Structural
GSC 5 1 1 1 1 1 1 1 1
Capital
GSC 6 1 0 0 1 1 0 0 1

GSC 7 1 1 1 1 1 1 1 1

GSC 8 1 1 0 0 0 1 1 0

Green GRC 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Relational GRC 2 0 1 1 1 1 1 1 1

Capital GRC 3 1 1 1 0 0 1 1 1

GRC 4 1 1 1 1 1 1 1 0

GRC 5 1 1 1 1 1 1 1 1

TOTAL 17 16 15 15 15 17 17 15
100

Indeks Pengungkapan 0,94 0,89 0,83 0,83 0,83 0,94 0,94 0,83
GIC

Tabulasi Hasil Pengungkapan Green Intellectual Capital 2018


Indikator Kode ASII BBCA BBNI BBRI BMRI INDF SMGR UNTR
GIC
GHC 1 1 1 1 1 1 1 1 1
GHC 2 1 1 1 1 1 1 1 1
Green GHC 3 1 1 1 1 1 1 1 1
Human
Capital GHC 4 1 1 1 1 1 1 1 1

GHC 5 1 1 1 1 1 1 1 1

GSC 1 1 0 0 0 0 1 1 1

GSC 2 1 1 1 1 1 1 1 1

GSC 3 1 1 1 1 1 1 1 0
Green
GSC 4 1 1 1 1 1 1 1 1
Structural
GSC 5 1 1 1 1 1 1 1 1
Capital
GSC 6 1 0 0 1 1 0 0 1

GSC 7 1 1 1 1 1 1 1 1

GSC 8 1 1 0 0 0 1 1 0

Green GRC 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Relational GRC 2 0 1 1 1 1 1 1 1

Capital GRC 3 1 1 1 0 0 1 1 0

GRC 4 1 1 1 1 1 1 1 1

GRC 5 1 1 1 1 1 1 1 0

TOTAL 17 16 15 15 15 18 17 14
101

Indeks Pengungkapan 0,94 0,89 0,83 0,83 0,83 0,94 0,94 0,78
GIC

Tabulasi Hasil Pengungkapan Green Intellectual Capital 2019


Indikator Kode ASII BBCA BBNI BBRI BMRI INDF SMGR UNTR
GIC
GHC 1 1 1 1 1 1 1 1 1
GHC 2 1 1 1 1 1 1 1 1
Green GHC 3 1 1 1 1 1 1 1 1
Human
Capital GHC 4 1 1 1 1 1 1 1 1

GHC 5 1 1 1 1 1 1 1 1

GSC 1 1 0 0 0 0 1 1 1

GSC 2 1 1 1 1 1 1 1 1

GSC 3 1 1 1 1 1 1 1 1
Green
GSC 4 1 1 1 1 1 1 1 1
Structural
GSC 5 1 1 1 1 1 1 1 1
Capital
GSC 6 1 0 0 1 1 0 0 1

GSC 7 1 1 1 1 1 1 1 1

GSC 8 1 1 1 0 0 1 1 0

Green GRC 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Relational GRC 2 0 1 1 1 1 1 1 1

Capital GRC 3 1 1 1 1 1 1 1 0

GRC 4 1 1 1 1 1 1 1 1

GRC 5 1 1 1 1 1 1 1 0
102

TOTAL 17 15 16 16 16 18 17 15

Indeks Pengungkapan 0,94 0,83 0,89 0,89 0,89 0,94 0,94 0,83
GIC

Tabulasi Hasil Pengungkapan Green Intellectual Capital 2020


Indikator Kode ASII BBCA BBNI BBRI BMRI INDF SMGR UNTR
GIC
GHC 1 1 1 1 1 1 1 1 1
GHC 2 1 1 1 1 1 1 1 1
Green GHC 3 1 1 1 1 1 1 1 1
Human
Capital GHC 4 1 1 1 1 1 1 1 1

GHC 5 1 1 1 1 1 1 1 1

GSC 1 1 0 0 0 1 1 1 1

GSC 2 1 1 1 1 1 1 1 1

GSC 3 1 1 1 0 1 1 1 0
Green
GSC 4 1 1 1 1 1 1 1 1
Structural
GSC 5 1 1 1 1 1 1 1 1
Capital
GSC 6 1 0 0 1 1 0 1 1

GSC 7 1 1 1 1 1 1 1 1

GSC 8 1 1 0 0 0 1 0 0

Green GRC 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Relational GRC 2 0 1 1 1 1 1 1 1

Capital GRC 3 1 1 1 1 1 1 1 1

GRC 4 1 1 1 1 1 1 1 1

GRC 5 1 1 1 1 1 1 1 1
103

TOTAL 17 16 15 15 17 18 17 16

Indeks Pengungkapan 0,94 0,89 0,83 0,83 0,94 0,94 0,94 0,89
GIC

Lampiran 4

Data Dividend Payout Ratio Periode 2016-2020

2016
Kode Emiten DPS EPS DPR
ASII 168 374 0.449
BBCA 200 836 0.239
BBNI 213 610 0.349
BBRI 83 214 0.388
BMRI 266 592 0.449
INDF 235 472 0.498
SMGR 305 762 0.400
UNTR 536 1341 0.400

2017
Kode Emiten DPS EPS DPR
ASII 185 466 0.397
BBCA 255 945 0.270
BBNI 256 730 0.351
BBRI 107 237 0.451
BMRI 199 442 0.450
INDF 237 473 0.501
SMGR 136 273 0.498
UNTR 893 1985 0.450

2018
Kode Emiten DPS EPS DPR
ASII 214 535 0.400
BBCA 340 1049 0.324
BBNI 201 805 0.250
BBRI 132 265 0.498
104

BMRI 241 536 0.450


INDF 236 474 0.498
SMGR 208 519 0.401
UNTR 1193 2983 0.400

2019
Kode Emiten DPS EPS DPR
ASII 214 536 0.399
BBCA 555 1159 0.479
BBNI 206 825 0.250
BBRI 168 281 0.598
BMRI 353 588 0.600
INDF 278 559 0.497
SMGR 40 403 0.009
UNTR 1213 3033 0.400

2020
Kode Emiten DPS EPS DPR
ASII 114 399 0.286
BBCA 530 1100 0.482
BBNI 44.02 176 0.250
BBRI 99 151 0.656
BMRI 220 367 0.599
INDF 278 735 0.378
SMGR 188 471 0.399
UNTR 644 1609 0.400
105

Lampiran 5

Data Return on Equity Periode 2016-2020

2016
Kode Emiten Earning After Tax Total Equity ROE
ASII 18,302,000,000,000 139,906,000,000,000 0.131
BBCA 20,632,281,000,000 112,715,059,000,000 0.183
BBNI 11,410,196,000,000 89,254,000,000,000 0.128
BBRI 26,285,251,000,000 147,534,097,000,000 0.178
BMRI 14,650,163,000,000 153,369,723,000,000 0.096
INDF 5,266,906,000,000 44,335,263,000,000 0.119
SMGR 4,535,036,823,000 30,574,391,457,000 0.148
UNTR 5,104,477,000,000 42,621,943,000,000 0.120

2017
Kode Emiten Earning After Tax Total Equity ROE
ASII 23,165,000,000,000 156,329,000,000,000 0.148
BBCA 23,321,150,000,000 131,401,694,000,000 0.177
BBNI 13,770,592,000,000 100,903,304,000,000 0.136
BBRI 29,045,049,000,000 168,007,778,000,000 0.173
BMRI 21,443,042,000,000 170,006,132,000,000 0.126
INDF 5,097,264,000,000 47,102,766,000,000 0.108
SMGR 1,650,006,251,000 30,046,032,639,000 0.055
UNTR 7,673,322,000,000 47,537,925,000,000 0.161

2018
Kode Emiten Earning After Tax Total Equity ROE
ASII 27,372,000,000,000 174,363,000,000,000 0.157
BBCA 25,851,660,000,000 151,753,427,000,000 0.170
BBNI 15,091,763,000,000 110,373,789,000,000 0.137
BBRI 32,418,486,000,000 185,275,331,000,000 0.175
106

BMRI 25,851,937,000,000 184,960,305,000,000 0.140


INDF 4,961,851,000,000 49,916,800,000,000 0.099
SMGR 3,085,704,236,000 32,615,315,000,000 0.095
UNTR 11,498,409,000,000 57,050,679,000,000 0.202

2019
Kode Emiten Earning After Tax Total Equity ROE
ASII 26,621,000,000,000 186,763,000,000,000 0.143
BBCA 28,570,000,000,000 174,143,156,000,000 0.164
BBNI 15,508,583,000,000 125,003,948,000,000 0.124
BBRI 34,413,825,000,000 208,784,336,000,000 0.165
BMRI 28,455,592,000,000 209,034,525,000,000 0.449
INDF 5,902,729,000,000 54,202,488,000,000 0.109
SMGR 2,371,233,000,000 33,891,924,000,000 0.070
UNTR 11,134,641,000,000 61,110,074,000,000 0.182

2020
Kode Emiten Earning After Tax Total Equity ROE
ASII 18,571,000,000,000 195,454,000,000,000 0.095
BBCA 27,147,109,000,000 184,714,709,000,000 0.147
BBNI 3,321,442,000,000 112,872,199,000,000 0.029
BBRI 18,660,393,000,000 199,911,376,000,000 0.093
BMRI 17,645,624,000,000 193,796,083,000,000 0.091
INDF 8,752,066,000,000 79,138,044,000,000 0.111
SMGR 2,674,343,000,000 35,653,335,000,000 0.075
UNTR 5,632,425,000,000 63,147,140,000,000 0.089
107

Lampiran 6

Data Total Asset Turnover Periode 2016-2020

2016
Kode Emiten Sales Total Asset TATO
ASII 181,084,000,000,000 261,855,000,000,000 0.692
BBCA 64,129,998,000,000 676,738,753,000,000 0.095
BBNI 59,327,945,000,000 603,031,880,000,000 0.098
BBRI 114,343,062,000,000 1,004,801,673,000,000 0.114
BMRI 106,434,692,000,000 1,038,706,009,000,000 0.102
INDF 66,659,484,000,000 82,699,635,000,000 0.806
SMGR 26,134,306,138,000 44,226,895,982,000 0.591
UNTR 45,539,238,000,000 63,991,229,000,000 0.711

2017
Kode Emiten Sales Total Asset TATO
ASII 206,057,000,000,000 295,830,000,000,000 0.697
BBCA 68,925,310,000,000 750,319,671,000,000 0.092
BBNI 66,556,253,000,000 709,330,084,000,000 0.094
BBRI 125,972,627,000,000 1,127,447,489,000,000 0.112
BMRI 111,267,084,000,000 1,124,700,847,000,000 0.099
INDF 70,186,618,000,000 88,400,877,000,000 0.794
SMGR 27,813,664,176,000 49,068,650,213,000 0.567
UNTR 64,559,204,000,000 82,262,093,000,000 0.785

2018
Kode Emiten Sales Total Asset TATO
ASII 239,205,000,000,000 344,711,000,000,000 0.694
BBCA 74,510,474,000,000 824,787,944,000,000 0.090
BBNI 71,748,629,000,000 808,572,011,000,000 0089
108

BBRI 139,187,359,000,000 1,296,898,292,000,000 0.107


BMRI 119,952,182,000,000 1,202,252,094,000,000 0.100
INDF 73,394,728,000,000 96,537,796,000,000 0.760
SMGR 30,687,625,970,000 50,783,836,000,000 0.604
UNTR 84,624,733,000,000 116,281,017,000,000 0.728

2019
Kode Emiten Sales Total Asset TATO
ASII 237,166,000,000,000 351,958,000,000,000 0.674
BBCA 84,982,896,000,000 918,989,312,000,000 0.092
BBNI 78,402,963,000,000 845,605,208,000,000 0.093
BBRI 155,569,163,000,000 1,416,758,840,000,000 0.110
BMRI 129,991,193,000,000 1,318,246,335,000,000 0.099
INDF 76,592,955,000,000 96,198,559,000,000 0.796
SMGR 40,368,107,000,000 79,807,067,000,000 0.506
UNTR 84,430,478,000,000 111,713,375,000,000 0.755

2020
Kode Emiten Sales Total Asset TATO
ASII 175,046,000,000,000 338,203,000,000,000 0.518
BBCA 86,407,189,000,000 1,075,570,256,000,000 0.080
BBNI 74,915,951,000,000 891,337,425,000,000 0.084
BBRI 152,605,067,000,000 1,511,804,628,000,000 0.101
BMRI 128,908,872,000,000 1,429,334,484,000,000 0.90
INDF 81,731,469,000,000 163,136,516,000,000 0.501
SMGR 35,171,668,000,000 78,006,244,000,000 0.451
UNTR 60,346,784,000,000 99,800,963,000,000 0.605
109

Lampiran 7
Rekapitulasi Data
Kode Periode Tobins GIC DPR ROE TATO
Perusahaan Q
ASII 2016 1.745 0.940 0.449 0.131 0.692
ASII 2017 1.608 0.940 0.397 0.148 0.697
ASII 2018 1.460 0.940 0.400 0.157 0.694
ASII 2019 1.266 0.940 0.399 0.143 0.674
ASII 2020 1.143 0.940 0.286 0.095 0.518
BBCA 2016 1.393 0.830 0.239 0.183 0.095
BBCA 2017 1.539 0.890 0.270 0.177 0.092
BBCA 2018 1.588 0.890 0.324 0.170 0.090
BBCA 2019 1.702 0.890 0.479 0.164 0.092
BBCA 2020 1.599 0.890 0.482 0.147 0.080
BBNI 2016 0.988 0.780 0.349 0.128 0.098
BBNI 2017 1.084 0.830 0.351 0.136 0.094
BBNI 2018 1.033 0.830 0.250 0.137 0.089
BBNI 2019 0.987 0.890 0.250 0.124 0.093
BBNI 2020 0.966 0.830 0.250 0.029 0.084
BBRI 2016 1.140 0.720 0.388 0.178 0.114
BBRI 2017 1.249 0.830 0.451 0.173 0.112
BBRI 2018 1.189 0.830 0.498 0.175 0.107
BBRI 2019 1.218 0.890 0.598 0.165 0.110
BBRI 2020 1.186 0.830 0.656 0.093 0.101
BMRI 2016 1.054 0.780 0.449 0.096 0.102
BMRI 2017 1.122 0.830 0.450 0.126 0.099
BMRI 2018 1.070 0.830 0.450 0.140 0.100
BMRI 2019 1.050 0.890 0.600 0.136 0.099
BMRI 2020 1.012 0.940 0.599 0.091 0.090
INDF 2016 1.304 0.940 0.498 0.119 0.806
110

INDF 2017 1.225 0.940 0.501 0.108 0.794


INDF 2018 1.161 0.940 0.498 0.099 0.760
INDF 2019 1.160 0.940 0.497 0.109 0.796
INDF 2020 0.884 0.940 0.378 0.111 0.501
SMGR 2016 1.539 0.940 0.400 0.148 0.591
SMGR 2017 1.578 0.940 0.498 0.055 0.567
SMGR 2018 1.693 0.940 0.401 0.095 0.604
SMGR 2019 1.442 0.940 0.099 0.070 0.506
SMGR 2020 1.465 0.940 0.399 0.075 0.451
UNTR 2016 1.573 0.830 0.400 0.120 0.712
UNTR 2017 2.027 0.830 0.450 0.161 0.785
UNTR 2018 1.387 0.780 0.400 0.202 0.728
UNTR 2019 1.172 0.830 0.400 0.182 0.756
UNTR 2020 1.361 0.890 0.400 0.089 0.605
111

Lampiran 8

Hasil Pengolahan Data dengan EViews 9

Statistik Deskriptif
Date: 04/12/22
Time: 00:12
Sample: 2016 2020

Y X1 X2 X3 X4

 Mean  1.309005  0.878250  0.413350  0.129641  0.379384


 Median  1.236866  0.890000  0.400256  0.133473  0.282340
 Maximum  2.027312  0.940000  0.655629  0.201547  0.806043
 Minimum  0.883581  0.720000  0.099256  0.029427  0.080336
 Std. Dev.  0.263228  0.059995  0.111934  0.038970  0.296394
 Observations  40  40  40  40  40

Random Effect Model


Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 04/12/22 Time: 00:03
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 8
Total panel (balanced) observations: 40
Swamy and Arora estimator of component variances

t-
S
t
a
Std. t
E i
r s
r t
Co o i P
Variable r c

0.58 1.63
3 3
1 9
0.9 5 9 0.
C 9 9
X1 - 0.64 - 0.
4 0
2 .
6 2
2 2
0
112

7
1
5
0.27 1.79
8 6
7 7
0.5 5 3 0.
X2 5 1
0.78 0.45
6 7
4 1
0.3 1 1 0.
X3 5 3
0.22 2.65
6 0
1 0
0.5 5 9 0.
X4 8 2

Effects Specification
S.D.  R
 

0.20
6
0
2 0.
Cross-section random 5
0.13
8
9
6 0.
Idiosyncratic random 3

Hasil Uji Chow


Redundant Fixed Effects Tests
Equation: MODEL_FEM
Test cross-section fixed effects

Stati
s
t
i
c
  P
Effects Test   d.f. 

10.8
4
0
4 (7,2
3 8 0.
Cross-section F 8 )
Cross-section Chi-square 52.4 7 0.
113

4
2 0
4 0
5 0
6 0

Hasil Uji Haussman


Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: MODEL_REM
Test cross-section random effects

Chi-
S
q
.

S Chi-
t S
a q
t .
i
s d
t .
i f P
Test Summary c .

9.12
8
8
0 0.
Cross-section random 8 4

Hasil Uji Lagrange Multiplier


Lagrange Multiplier Tests for Random Effects
Null hypotheses: No effects
Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided
        (all others) alternatives

Test Hypothesis
Cross-section Time Both

Breusch-Pagan  13.54896  0.168248  13.71721


(0.0002) (0.6817) (0.0002)

Honda  3.680891 -0.410180  2.312742


(0.0001) -- (0.0104)

King-Wu  3.680891 -0.410180  1.892450


(0.0001) -- (0.0292)

Standardized Honda  5.595470 -0.087617  0.384707


(0.0000) -- (0.3502)

Standardized King-Wu  5.595470 -0.087617 -0.095562


(0.0000) -- --
114

Gourierioux, et al.* -- --  13.54896


(< 0.01)

Hasil Analisis Regresi Linier Data Panel


Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 04/12/22 Time: 00:03
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 8
Total panel (balanced) observations: 40
Swamy and Arora estimator of component variances

t-
S
t
a
Std. t
E i
r s
r t
Co o i P
Variable r c

0.58 1.63
3 3
1 9
0.9 5 9 0.
C 9 9
-
0
.
2
0.64 2
4 0
2 7
- 6 1 0.
X1 2 5
0.27 1.79
8 6
7 7
0.5 5 3 0.
X2 5 1
0.78 0.45
6 7
4 1
0.3 1 1 0.
X3 5 3
0.22 2.65
6 0
1 0
0.5 5 9 0.
X4 8 2
115

Hasil Uji Normalitas

Hasil Uji Multikolinieritas


X1 X2 X3 X4

X1  1.000000  0.061050 -0.370029  0.455033


X2  0.061050  1.000000  0.030313  0.044851
X3 -0.370029  0.030313  1.000000 -0.118796
X4  0.455033  0.044851 -0.118796  1.000000

Hasil Uji Heteroskedastistas


Dependent Variable: RESABS
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 04/12/22 Time: 00:05
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 8
Total panel (balanced) observations: 40
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Co Std. t- P
E S
r t
r a
o t
r i
s
t
116

i
c

-
1
.
3
0.39 6
5 0
4 7
- 6 9 0.
C 9 2
0.42 1.58
7 4
9 6
0.6 8 3 0.
X1 2 7
0.18 0.72
8 1
7 6
0.1 6 4 0.
X2 2 3
0.57 0.54
1 9
7 5
0.3 0 7 0.
X3 9 0
0.08 0.86
8 0
4 5
0.0 9 1 0.
X4 0 8

Hasil Uji Simultan (Uji F)


Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 04/12/22 Time: 00:03
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 8
Total panel (balanced) observations: 40
Swamy and Arora estimator of component variances

Weighted Statistics

0.2     Mean dependent 0.


R-squared var
0.1     S.D. dependent 0.
Adjusted R-squared var
0.1     Sum squared 0.
S.E. of regression resid
2.8     Durbin-Watson 1.
F-statistic stat
0.0
Prob(F-statistic)
117

Hasil Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)


Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 04/12/22 Time: 00:03
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 8
Total panel (balanced) observations: 40
Swamy and Arora estimator of component variances

Weighted Statistics

0.2     Mean dependent 0.


R-squared var
0.1     S.D. dependent 0.
Adjusted R-squared var
0.1     Sum squared 0.
S.E. of regression resid
2.8     Durbin-Watson 1.
F-statistic stat
0.0
Prob(F-statistic)

Hasil Uji Parsial (Uji T)


Dependent Variable: Y
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 04/12/22 Time: 00:03
Sample: 2016 2020
Periods included: 5
Cross-sections included: 8
Total panel (balanced) observations: 40
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Co Std. t- P
E S
r t
r a
o t
r i
s
t
118

i
c

0.58 1.63
3 3
1 9
0.9 5 9 0.
C 9 9
-
0
.
2
0.64 2
4 0
2 7
- 6 1 0.
X1 2 5
0.27 1.79
8 6
7 7
0.5 5 3 0.
X2 5 1
0.78 0.45
6 7
4 1
0.3 1 1 0.
X3 5 3
0.22 2.65
6 0
1 0
0.5 5 9 0.
X4 8 2
119

Lampiran 9

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Data Pribadi

1. Nama : Frides Dyah Wibowo


2. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Desember 1999
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat Lengkap : Jl. Mampang Prapatan 2 RT 11/05 No. 10
Gang Jambu
Mampang Prapatan, Jakarta Selatan 12790
6. Telepon : 087822841190

Riwayat Pendidikan
Tingkat
Tahun Tahun
No. Pendidika Nama Institusi Alamat Institusi
Masuk Lulus
n
JL. Srengseng Sawah,
Perguruan Universitas
1. Jagakarsa, Jakarta 2018 2022
Tinggi Pancasila
Selatan
Jl. Kemang Tim. I
SMAN 60
2. SMA No.6 Jakarta Selatan, 2015 2018
Jakarta
12730
Jl. Kapten Tendean
SMPN 43
3. SMP No.11 Jakarta Selatan 2012 2015
Jakarta
12790
Jl. Mampang
SDN Mampang
4. SD Prapatan IV, Jakarta 2006 2012
Prapatan 2 Pagi
Selatan 12790

Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat sesuai dengan data yang
sesungguh
nya

Jakarta, 9 Maret 2022


120

Frides Dyah Wibowo

Anda mungkin juga menyukai