SKRIPSI
Resti Ratnasari
01114039
PROGRAM AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA MEMBANGUN
Jln. SoekarnoHatta No. 448, Bandung
2018-2019
Judul Penelitian :Pengaruh Pendapatan, Biaya
Operasional, Hasil Usaha Investasi, Dan
Tingkat Hutang Terhadap Laba Bersih
(Studi Kasus pada 6 Bank Penyelenggara
dan Pengelola Dana Pensiun di wilayah
Bandung periode 2011-2016)
(Dr. Yoyo Sudaryo, S.E., Ak., M.M., CA) (Ibu Hj. Devyanthi Sjarif, SE., M. Ak)
ABSTRAK
RESTI RATNASARI, Pengaruh Pendapatan, Biaya Operasional, Hasil
Usaha Investasi, Dan Tingkat Hutang Terhadap Laba Bersih (Studi Kasus
pada 6 Bank Penyelenggara dan Pengelola Dana Pensiun di wilayah
Bandung periode 2011-2016). Dibawah bimbingan Bapak Muhammad Iqbal.
Alamsyah SE., MM.
Dengan semakin berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat serta
persaingan dalam dunia usaha semakin tinggi sehingga pihak perusahaan harus
bisa mengelola perusahaan dengan baik. Pada umumnya perusahaan didirikan
bertujuan untuk mendapatkan laba yang semaksimal mungkin agar kelangsungan
hidup perusahaan dapat terjamin. Produktivitas manusia pada akhirnya ada
batasnya. Pada umumnya setiap orang tentu berharap untuk selalu dapat hidup
sejahtera, bukan hanya pada saat mereka aktif bekerja namun juga pada saat
mereka sudah tidak lagi aktif bekerja atau pensiun. Supaya tidak sengsara di hari
tua, banyak masyarakat yang mengikuti program dana pensiun lembaga keuangan
(DPLK) yang diselenggarakan oleh bank dan perusahaan asuransi. Dana Pensiun
adalah badan hukum yang meneglola dan menjalankan program yang menjanjikan
pembayaran berkala kepada peserta pada saat mencapai usia pensiun.
Penelitian ini dilaksanakan pada 6 Bank Penyelenggara dan Pengelola Dana
Pensiun di wilayah Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pendapatan, biaya operasional, hasil usaha invetasi, tingkat hutang,
terhadap laba bersih pada 6 Bank Penyelenggara dan Pengelola Dana Pensiun di
wilayah Bandung secara parsial maupun secara simultan. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kuantitatif, pengujian statistik yang digunakan
adalah asumsi klasik, regresi linier berganda, analisis korelasi, koefisien
determinasi, uji hipotesis dan juga menggunakan program aplikasi SPSS 20,0.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial pendapatan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap laba bersih, Biaya operasional, Hasil
usaha investasi dan tingkat hutang berpengaruh secara signifikan terhadap laba
bersih. Sedangkan secara simultan pendapatan, biaya operasional, hasil usaha
investasi, dan tingkat hutang terhadap laba bersih pada 6 Bank Penyelenggara dan
Pengelola Dana Pensiun di wilayah Bandung periode 2011-2016. Hasil koefisien
determinasi memiliki pengaruh sebesar 64% terhadap laba. Sisanya sebesar 36%
dipengaruhi oleh faktor lain seperti volume penjualan dan lain-lain. Sedangkan
secara simultan pendapatan, biaya operasional, hasil usaha investasi, dan tingkat
hutang terhadap laba bersih adalah sebesar 80% sedangkan 20% dijelaskan oleh
faktor-faktor lainnya. Artinya pendapatan, biaya operasional, hasil usaha investasi
dan tingkat hutang secara simultan memiliki hubungan kuat terhadap laba bersih.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul:
“Pengaruh Pendapatan, Biaya Operasional, Hasil Usaha Investasi, Dan Tingkat
Hutang Terhadap Laba Bersih (Studi Kasus pada 6 Bank Penyelenggara dan
Pengelola Dana Pensiun di wilayah Bandung periode 2011-2016)“. Sesuai dengan
yang direncanakan. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam
meraih gelar Sarjana Ekonomi di sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
Membangun (STIE INABA) Bandung.
Rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang banyak
membantu dalam penyusunan skripsi ini, tanpa mereka skripsi ini tidak dapat
penulis selesaikan terutama kepada Bapak Muhammad Iqbal. Alamsyah SE., MM,
selaku dosen pembimbing, yang telah memberikan dorongan dan perhatian,
mengarahkan, dan juga mengoreksi selama mengerjakan skripsi ini. Selain itu
juga penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Yoyo Sudaryo, S.E., Ak., M.M., CA. selaku Ketua Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Indonesia membangun ( STIE INABA Bandung )
2. Bapak Drs. Riyandi Nur Sumawidjaya, M.M. selaku Wakil Ketua Bidang
Akademik STIE INABA Bandung
3. Ibu Astrin Kusumawardani, SE., Ak., MM, selaku Pembimbing Akademik
serta sebagai wali dosen yang telah memberikan masukan dan motivasi
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Hj. Devyanthi Sjarif, SE., M. Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi
5. Seluruh staf pengajar dan staf administrasi STIE INABA Bandung, yang telah
memberikan ilmu dan pelayanan selama penulis menempuh perkuliahan.
6. Ayahanda dan Ibunda, Kakak, serta Keluarga yg telah membantu/mendukung
dalam menyelesaikan skripsi ini.
i
ii
7. Untuk Ugan Mela Maelani, Teni Sephia Listiani dan Yulianty Dhisa Suherlan
sahabat seperjuangan dari awal perkuliahan, terima kasih selalu memberikan
dukungan kepada penulis selama belajar di STIE INABA.
8. Untuk Herdian Prata terima kasih untuk dukungan, do’a, yang tak terhingga
kepada penulis. Terima kasih karena tak pernah lelahmendengarkan keluhan
penulis sampai akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan.
9. Rekan-rekan Akuntansi Angkatan’14 lainnya terima kasih atas bantuan dan
dorongan pada penulis.
10. Untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan usulan
penelitian ini, yang tidak disebutkan satu per-satu, semoga Allah Swt
memberikan balasan yang setimpal. Amin
Saran dan kritik, penulis harapkan dari dewan penguji dan semua pihak untuk
penyempurnaan penulisan skripsi lebih lanjut.Semoga usulan penelitian ini dapat
bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.
Resti Ratna
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................84
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 12
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 13
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian .......................................................................... 14
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS ....... 16
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................. 16
2.1.1 Laba bersih ......................................................................................... 16
2.1.1.1 Definisi Laba bersih ............................................................... 16
2.1.1.2 Jenis dan Pengukuran Laba .................................................... 17
2.1.1.3 Manfaat Laba ......................................................................... 18
2.1.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Laba ................... 19
2.1.2 Pendapatan ......................................................................................... 21
2.1.2.1 Definisi Pendapatan ............................................................... 21
2.1.2.2 Klasifikasi Pendapatan ........................................................... 22
2.1.2.3 Pengakuan Pendapatan .......................................................... 25
2.1.2.4 Metode Pengakuan Pendapatan ............................................. 26
2.1.2.5 Pengukuran Pendapatan ......................................................... 28
2.1.3 Biaya ................................................................................................... 29
2.1.3.1 Definisi Biaya ........................................................................ 29
2.1.3.1.1 Biaya Operasional .................................................. 30
2.1.3.2 Klasifikasi Biaya .................................................................... 31
2.1.3.3 Penggolongan Biaya .............................................................. 32
2.1.4 Hasil Usaha Investasi .......................................................................... 34
2.1.4.1 Definisi Investasi ................................................................... 34
2.1.4.1.1 Definisi Hasil usaha Investasi ................................ 35
2.1.4.2 Tujuan Investasi ..................................................................... 35
2.1.4.3 Jenis-jenis Investasi ............................................................... 36
2.1.4.4 Proses Keputusan Investasi .................................................... 40
2.1.4.5 Risiko Investasi ...................................................................... 43
2.1.5 Tingkat Hutang.................................................................................... 45
2.1.5.1 Definisi Hutang ...................................................................... 45
2.1.5.1.1 Tingkat Hutang ...................................................... 46
2.1.5.2 Klasifikasi Hutang ................................................................. 46
iii
4
iv
5
v
6
DAFTAR TABEL
Table 1 1 Data Laba bersih Perusahaan Dana Pensiun Perbankan di wilayah
Bandung periode 2011-2015 .............................................................. 5
Tabel 4 1 Data Laba bersih pada 6 Bank Penyelenggara dan Pengelola Dana
Pensiun diwilayah Bandung periode 2011-2016……………….79
Tabel 4 2 Data Pendapatan pada 6 Bank Penyelenggara dan Pengelola Dana
Pensiun diwilayah Bandung periode 2011-2016............................ 81
Tabel 4 3 Data Biaya operasional pada 6 Bank Penyelenggara dan Pengelola
Dana Pensiun diwilayah Bandung periode 2011-2016 .................. 83
Tabel 4 4 Data Hasil usaha investasi pada 6 Bank Penyelenggara dan
Pengelola Dana Pensiun diwilayah Bandung periode 2011-2016 . 84
Tabel 4 5 Data Tingkat hutang pada 6 Bank Penyelenggara dan Pengelola
Dana Pensiun diwilayah Bandung periode 2011-2016 .................. 87
Tabel 46 Hasil Pengujian Normalitas ........................................................... 89
Tabel 47 Hasil Pengujian Asumsi Multikolinieritas ..................................... 90
Tabel 48 Nilai Durbin-Watson untuk Uji Autokorelasi ................................ 91
Tabel 49 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas .............................................. 92
Tabel 4 10 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... 93
Tabel 4 11 Koefisien Korelasi Pendapatan dengan Laba bersih ...................... 95
Tabel 4 12 Koefisien Korelasi Biaya operasional dengan Laba bersih ........... 95
Tabel 4 13 Koefisien Korelasi Hasil usaha investasi dengan Laba bersih ....... 96
Tabel 4 14 Koefisien Korelasi Tingkat hutang dengan Laba bersih ................ 96
Tabel 4 15 Analisis Koefisien Korelasi Berganda ........................................... 97
Tabel 4 16 Uji t (Uji Parsial) ............................................................................ 98
Tabel 4 17 Uji F ............................................................................................. 100
Tabel 4 18 Koefisien Determinasi.................................................................. 101
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 1 Paradigma Penelitian ....................................................................................56
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
banyak yang mengikuti program dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) yang
diselenggarakan oleh bank dan perusahaan asuransi.
Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, bahwa diperlukan pembangunan ketenagakerjaan untuk
meningkatkan kualitas tenaga kerja serta peningkatan perlindungan tenaga kerja
dan keluarganya sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Oleh karena itu,
merupakan suatu komitmen bagi perusahaan untuk mengupayakan suatu sarana
yang nantinya diharapkan dapat membantu tenaga kerja dalam menjaga
kesinambungan penghasilannya dimasa depan.
Dana Pensiun adalah badan hukum yang meneglola dan menjalankan
program yang menjanjikan pembayaran berkala kepada peserta pada saat
mencapai usia pensiun atau pada saat lain, dengan cara yang ditetapkan dalam
peraturan dana pensiun. Program pensiun juga bermanfaat bagi pemerintah,
karena dengan adanya program pensiun dapat membantu meringankan beban
pemerintah dalam menghadapi masalah sosial yang mungkin akan timbul apabila
anggota masyarakat memasuki usia lanjut dan mereka tidak lagi memiliki
penghasilan. Dana pensiun harus terdaftar secara hukum sehingga para pesertanya
tetap mendapat kepastian hukum dari program yang diikutinya. Hal ini berlaku
untuk Dana pensiun pemberi kerja maupun dana pensiun Lembaga Keuangan.
Perusahaan yang menyelenggarakan dan mengelola Dana pensiun di
wilayah Bandung yaitu: perusahaan Lembaga Keuangan, perusahaan Pemberi
Kerja, perusahaan Asuransi, Kesehatan dan sebagainya.
Dengan mengambil perusahaan lembaga keuangan sebanyak enam bank
yaitu antara lain :Dana pensiun Bank Bjb,Dana pensiun Bank Mandiri, Dana
pensiun Bank BNI, Dana pensiun Bank BRI, Dana pensiun Bank BCA dan Dana
pensiun Bank BTN. Dana pensiun Perbankan tersebut terbuka bagi individu dan
kelompok.Peserta Individu meliputi pekerja formal maupun informal serta
professional. Dana pensiun Perbankan juga terbuka untuk mengelola program
pensiun perusahaan, Instansi/ Yayasan/ Lembaga.Aspek penting lainnya dalam
penyelenggaraan Dana Pensiun, yaitu pendanaan, yang umumnya berasal dari
iuran maupun hasil pengembangannya. Pendanaan dana pensiun berbeda dengan
5
Table 1 1 Data Laba bersih pada 6 Bank Penyelenggara dan Pengelola Dana
Pensiun dinwilayah Bandung periode 2011-2016
Nama Periode 2011-2016
Perbankan 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Bank Bjb 56.566.430.029 60.565.906.512 63.243.153.607 71.697.935.425 64.378.177.991 24.664.473.092
terdaftar di Bursa Efek Indonesia “ dengan hasil penelitian bahwa secara simultan
variabel Pendapatan Usaha dan Beban Operasional berpengaruh secara signifikan
terhadap Laba Bersih.
Penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan laba yaitu yang
dilakukan oleh Wayan Bayu Wisesa (2014) yang melakukan penelitian yang
berjudul “ Pengaruh Volume Penjualan dan Biaya Operasional terhadap Laba
bersih pada UD. AGUNG ESHA Karang Asem “ dengan mendapatkan hasil
penelitian bahwa Biaya Operasional berpengaruh terhadap Laba Bersih pada
UD.Agung Esha.
Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Fitriana (2016) yang melakukan
penelitian dengan judul “ Pengaruh Tingkat Hutang dan Arus Kas Akrual
terhadap Laba (Studi pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014) ” yang menghasilkan penelitian bahwa
Secara Persial variabel Tingkat Hutang berpengaruh positif terhadap Laba pada
Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Maka penulis berkeinginan untuk membuat penelitian yang berjudul “ Pengaruh
Pendapatan, Biaya Operasional, Hasil Usaha Investasi, dan Tingkat Hutang
terhadap Laba bersih (Studi Kasus pada 6 Bank Penyelenggara dan
Pengelola Dana Pensiun di wilayah Bandung periode 2011-2016) “
2. Kegunaan Teoritis
1) Bagi pengembangan ilmu akuntansi, memberikan informasi
tentang pengaruh antara pendapatan, biaya operasional, hasil usaha
investasi dan tingkat hutang terhadap laba bersih
2) Bagi pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna
sebagai bahan acuan ataupun referensi bagi semua pihak,
pertimbangan bagi para penelit yang meneliti dibidang kajian yang
sama.
16
17
1. Laba kotor yang disebut juga margin kotor (gross margin) merupakan
selisih antara penjualan dan harga pokok penjualan.
2. Laba operasi merupakan selisih antara penjualan dengan seluruh biaya
dan beban operasi. Laba operasi biasanya tidak mencakup biaya modal
(bunga) dan pajak.
3. Laba sebelum pajak
Laba dari operasi berjalan sebelum cadangan untuk pajak penghasilan.
4. Laba bersih
Laba dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah bunga dan
pajak.
4. Tingkat penjualan
Tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi, semakin tinggi tingkat
penjualan di masa yang akan datang sehingga pertumbuhan laba
semakin tinggi.
5. Perubahan laba masa lalu
Semakin besar pertumbuhan laba masa lalu, semakin tidak pasti laba
yang diperoleh di masa mendatang
Namun begitu pertumbuhan laba juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
luar seperti :
1. Adanya peningkatan harga akibat inflasi,
2. Nilai tukar rupiah
3. Kondisi ekonomi
4. Kondisi politik suatu negara dan adanya kebebasan manajerial yang
memungkinkan manajer memilih metode akuntansi dan membuat
estimasi yang dapat meningkatkan laba.
2.1.2 Pendapatan
Hery (2013:46)
Menurut Sumarni & Jhon (2014:71)“Pendapatan adalah jumlah uang yang
dibayarkan kepada penerima.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa Pendapatan adalah arus masuk aktiva yang
berasal dari kegiatan operasi perusahaan yang meliputi seperti penjualan,
pengiriman barang, pemberian jasa dan lain-lain yang menyebabkan kenaikan
kekayaan perusahaan.
metode ini mengakui beban pada saat transaksi terjadi walaupun kas
belum dibayarkan.Begitu pula dengan pendapatan. Pendapatan dicatat
pada saat transaksi pendapatan terjadi walaupun kas atas transaksi
pendapatan tersebut baru diterima bulan depan. Dalam hal ini maka
dapat disimpulkan bahwa pencatatan menggunakan accrual basis lebih
mencermikan keadaan perusahaan dan lebih dapat mengukur kinerja
perusahaan.Teknik accrual basis memiliki fitur pencatatan dimana
transaksi sudah dapat dicatat karena transaksi tersebut memiliki
implikasi uang masuk atau keluar di masa depan. Transaksi dicatat
pada saat terjadinya walaupun uang belum benar-benar diterima atau
dikeluarkan. Dengan kata lain basis akrual digunakan untuk
pengukuran aset, kewajiban dan ekuitas dana. Jadi accrual basis
adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
2. Cash Basis
Dalam metode cash basis, pendapatan diakui ketika kas diterima
sedangkan beban diakui pada saat kas dibayarkan, artinya perusahaan
mencatat beban didalam transaksi jurnal entry ketika kas dikeluarkan
atau dibayarkan dan pendapatan dicatat ketika kas masuk atau
diterima.Cash Basis merupakan salah satu konsep yang sangat penting
dalam akuntansi, dimana Pencatatan basis kas adalah teknik pencatatan
ketika transaksi terjadi dimana uang benar-benar diterima atau
dikeluarkan. Dengan kata lain Akuntansi Cash Basis adalah basis
akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya
pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar yang digunakan
untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan. Cash Basis
akan mencatat kegiatan keuangan saat kas atau uang telah diterima
misalkan perusahaan menjual produknya akan tetapi uang pembayaran
belum diterima maka pencatatan pendapatan penjualan produk tersebut
tidak dilakukan, jika kas telah diterima maka transaksi tersebut baru
akan dicatat seperti halnya dengan “dasar akrual” hal ini berlaku untuk
semua transaksi yang dilakukan, kedua teknik tersebut akan sangat
berpengaruh terhadap laporan keuangan, jika menggunakan dasar
accrual maka penjualan produk perusahaan yang dilakukan secara
kredit akan menambah piutang dagang sehingga berpengaruh pada
besarnya piutang dagang sebaliknya jika yang di pakai cash basis
maka piutang dagang akan dilaporkan lebih rendah dari yang
sebenarnya terjadi.”
28
mengganti jenis barang atau jasa yang sama yang tidak didiskontokan
yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban.
3. Nilai Pasar Terkini (Current Market Value), merupakan harga tunai
ekuivalen yang dapat diperoleh dengan menjual suatu aktiva dan
likuidasi yang dilaksanakan secara terarah.
4. Nilai Bersih yang Dapat Direalisasi (Net Realisable Value), merupakan
jumlah kas yang diharapkan akan diterima atau dibayarkan dari hasil
pertukaran aktiva atau kewajiban dalam kegiatan normal perusahaan.
Pada umumnya, nilai bersih yang dapat direalisasi sama dengan harga
jual dikurangi dengan biaya-biaya penjualan normal.
5. Nilai Sekarang yang Didiskontokan (Current Discounted Value),
merupakan aktiva yang dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih
dimasa depan yang didiskontokan ke nilai dari pos yang diharapkan
dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal kewajiban
dinyatakan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha.
2.1.3 Biaya
2.1.3.1 Definisi Biaya
Perusahaan dapat mengetahui sejauh mana perusahaan yang dimilikinya
bisa mengelola dan menekan biaya yang dikeluarkan supaya dapat menghasilkan
laba. Lebih jelasnya mengenai Biaya menurut para ahli yaitu sebagai berikut:
30
Margaretha (2011:24)
31
bisa pula biaya tersebut tidak berubah. Berdasarkan perilaku biaya maka biaya
dikelompokan menjadi 3 yaitu: menurut Nafarin (2007:497-500):
1. Biaya Variabel
Biaya variable (variable cost) adalah biaya yang jumlahnya berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan, tetapi biaya variabel
per unit tetap walaupun volume kegiatan berubah. Contoh biaya
variabel adalah biaya bahan baku dan biaya overhead pabrik.
2. Biaya Tetap
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlahnya tetap dalam
kisaran volume kegiatan tertentu, tetapi biaya tetap per unit berubah
bila volume kegiatan berubah.Contoh biaya tetap adalah biaya
penyusutan dan biaya depresiasi.
3. Biaya Semivariabel
Biaya semivariabel adalah biaya yang jumlahnya berubah tidak
sebanding dengan perubahan volume kegiatan.Biaya semivariabel
mempunyai unsur biaya variabel dan unsur biaya tetap, sehingga biaya
semivariabel disebut juga dengan biaya campuran (mixed cost).”
Untuk menjaga agar dana yang dikelola dapat tetap stabil bahkan
meningkat, maka perusahaan harus melakukan kegiatan investasi. Adapun definisi
mengenai Investasi menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut:
4. Penghematan pajak.
3. Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut.Dengan
membeli saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut.Apabila
perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham
biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut
deviden. Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga
yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital gain maupun
lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut
capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua
yaitu deviden dan capital gain.
4. Properti
Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau
rumah. Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :
a. Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan
uang sewa.
b. Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
c. Barang - barang koleksi
5. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia
setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh
negara yang memiliki perekonomian yang kuat, yaitu Amerika,
Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas
akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7.
Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin tinggi
pula harga emas.Selain itu harga emas biasanya juga berbanding
searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin
tinggi pula kenaikan harga emas. Sering kali kenaikan harga emas
melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
6. Mata uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat
investasi.Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan
39
6. Tanah/bangunan
Investasi ini tergolong investasi dalam bentuk property, investasi ini
biasanya untuk jangka waktu panjang karena mengharapkan adanya
kenaikan dari nilai tanah/bangunan yang telah dibelinya.
7. Reksa dana.
Wadah investasi yang berisi dana dari sejumlah investor dimana uang
didalamnya diinvestasikan ke dalam berbagai produk investasi oleh
sebuah Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund).
Berdasarkan definisi yang telah dijelaskan diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa Jenis-jenis Investasi antara lain :
1 Investasi Langsung
Investasi ini berupa pembelian langsung aktiva keuangan suatu
perusahaan.
2 Investasi Tidak Langsung
Investasi tidak langsung merupakan pembelian saham dari perusahaan
investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari
perusahaan lain. Perusahaan investasi adalah perusahaan yang
menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya kepada
publik dan menggunakan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke
dalam portofolionya.
Berdasarkan definisi dari para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
Proses Investasi terdiri dari lima tahap yaitu :
1. Penentuan tujuan investasi
2. Penentuan kebijakan investasi
3. Pemilihan strategi portofolio
4. Pemilihan asset
5. Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio
43
Ada beberapa jenis risiko investasi yang mungkin timbul dan perlu
dipertimbangkan dalam membuat keputusan investasi. Menurut Halim (2003: 47),
risiko tersebut adalah sebagai berikut:
leasing, penjualan obligasi dan sejenisnya Dan dalam jangka waktu tertentu, pihak
perusahaan wajib membayar kewajiban tersebut.
dan selisih kurs valuta asing yang berhubungan dengan investasi diberikan
sebagai bagian dari hasil investasi.”
“Semakin sehat dan besar profit yang diperoleh perusahaan, semakin besar
pula hasil investasi yang didapat.” Sula (2004:319)
“Hasil investasi yang besar, dimana semakin besar hasil investasi maka
semakin besar pula laba yang diperoleh perusahaan.” Astria (2009:82)
Oleh karena itu besarnya hasil investasi dapat mempengaruhi laba yang
diperoleh oleh suatu perusahaan. Dengan kata lain Semakin tinggi Hasil Usaha
Investasi yang diperoleh semakin tinggi pula Laba yang didapatkan suatu
perusahaan.
Selanjutnya penlitian yang berhubungan juga dengan laba yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Husnul Khotimah (2012) dengan judul penelitian “ Pengaruh
Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting terhadap Laba Perusahaan
Asuransi Syariah pada PT. Asuransi Kerugian Sinarmas Cabang Syariah “ dengan
hasil penelitian bahwa Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting
berpengaruh secara signifikan terhadap Laba bersih Asuransi Syariah.
modal sendiri atau modal dari luar sudah tentu harus memperhatikan kondisi
perusahaan sehingga tidak terjadi kondisi dimana perusahaan meminjam uang
tetapi perusahaan tidak memungkinkan untuk menggunakan hutang dan bisa
berakibat likuiditas yang akan merugikan perusahan.
Dan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Fitriana (2016) yang melakukan
penelitian dengan judul “ Pengaruh Tingkat Hutang dan Arus Kas Akrual
terhadap Laba (Studi pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014) ” yang menghasilkan penelitian bahwa
Secara Persial variabel Tingkat Hutang berpengaruh positif terhadap Laba pada
Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pendapatan (X1)
PERBEDAAN DENGAN
PENELITI/ TAHUN/
No JUDUL PENELITIAN HASIL PENELITIAN PENELITIAN YANG
NAMA JURNAL
SEDANG DILAKUKAN
1. Dongsae Cho (1990) The Impact Of a Price “A reduction in the price Variabel Independen
Cut On Net Income and of a product may Ditambah dan Lokasi
Profit Margin” improve the profit for the Penelitian berbeda
stockholders due to more
demand for the same
product”
2. Husnul Khotimah (2012) Pengaruh Premi, Klaim, dengan hasil penelitian Variabel Independen
e- Jurnal Riset Manajemen. Hasil Investasi dan bahwa Premi, Klaim, Ditambah dan Lokasi
Fakultas Ekonomi Unisma Underwriting terhadap Hasil Investasi dan Penelitian berbeda
Laba Perusahaan Underwriting
Asuransi Syariah pada berpengaruh secara
PT. Asuransi Kerugian signifikan terhadap Laba
Sinarmas Cabang bersih Asuransi Syariah.
Syariah “
3. Meiza Efilia (2014) Pengaruh Pendapatan Bahwa secara simultan Variabel Independen
e- Journal Fakultas Usaha dan Beban variabel Pendapatan Ditambah dan Lokasi
Ekonomi. Universitas Operasional terhadap Usaha dan Beban Penelitian berbeda
Maritim Raja Ali Haji Laba bersih pada Operasional berpengaruh
Perusahaan Kimia dan secara signifikan
Keramik, Porselin, dan terhadap Laba Bersih
Kaca yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia
4. Wayan Bayu Wisesa (2014) Pengaruh Volume hasil penelitian bahwa Variabel Independen
Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014 Penjualan dan Biaya Biaya Operasional Ditambah dan Lokasi
Operasional terhadap berpengaruh terhadap Penelitian berbeda
Laba bersih pada UD. Laba Bersih pada
AGUNG ESHA Karang UD.Agung Esha.
Asem
5. Nurul Fitriana (2016) Pengaruh Tingkat yang menghasilkan Variabel Independen
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hutang dan Arus Kas penelitian bahwa Secara Ditambah dan Lokasi
Ekonomi Akuntansi Akrual terhadap Laba Persial variabel Tingkat Penelitian berbeda
Vol. 1 No. 1, (2016) (Studi pada Perusahaan Hutang berpengaruh
Property dan Real Estate positif terhadap Laba
yang terdaftar di Bursa pada Perusahaan
Efek Indonesia periode Property dan Real Estate
2010-2014) yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
2.3Hipotesis
Menurut Sugiyono (2013:93) pengertian hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian.Oleh karena itu, rumusan masalah
penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan.Dikatakan
58
sementara karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan teori yang relevan,
belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka pemikiran, hipotesis dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
H1 : Pendapatan berpengaruh besar terhadap laba bersih
H2 : Biaya operasional berpengaruh besar terhadap laba bersih
H3 : Hasil usaha investasi berpengaruh besar terhadap laba bersih
H4 : Tingkat hutang berpengaruh besar terhadap laba bersih
H5 : Pendapatan, Biaya operasional, Hasil usaha investasi dan Tingkat
hutang berpengaruh besar terhadap laba bersih secara simultan
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian dirancang melalui langkah-langkah penelitian dari
mulai operasionalisasi variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode
pengumpulan data atau survei, model penelitian diakhiri dengan merancang
analisis data dan pengujian hipotesis.
Dalam melakukan penelitian dibutuhkan adanya suatu metode, cara atau
taktik sebagai langkah-langkah yang harus ditempuh oleh seorang peneliti dalam
memecahkan suatu permasalahan untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Sugiyono (2013:2) ”Metode penelitian pada dasarnya merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu
cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.”
Menurut Darmadi (2013:153) “Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris,
dan sistematis.”
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa metode
penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.
59
60
3.5.1 Populasi
Populasi dalam suatu penelitian perlu ditetapkan dengan tujuan agar
penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang diharapkan.
Menurut Sugiyono (2014:115) mendefinisikan populasi sebagai berikut:
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Sedangkan menurut Sugiyono (2011:117)
“Populasi adalah wilayahgeneralisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dankarakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dankemudian ditarik kesimpulannya.Populasi merupakan
keseluruhansubyek penelitian.”
Menurut Arikunto (2010:107). “Apabila subjek kurang dari 100 lebih baik
diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.Jika
subjeknya besarnya lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau
lebih.”
Jadi populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahan yang menyelenggarakan dan mengelola
dana pensiun di wilayah Bandung. Daftar perusahaan dana pensiun yang menjadi
populasi dapat disajikan pada tabel berikut.
65
3.5.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2014:116) mengatakan bahwa:
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut”.
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Sampling adalah
suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh, yaitu tidak
mencakup seluruh objek penelitian (populasi) akan tetapi sebagian saja dari
populasi.
Menurut Sugiyono (2014:116) pengertian teknik sampling adalah sebagai berikut:
“Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel, untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian”.
Adapun Pengambilan sampel tersebut didasarkan pada kriteria-kriteria
berikut ini:
1. Perusahaan yang menyelenggarakan dan mengelola dana pensiun di
wilayah Bandung
2. Perusahaan Perbankan yang menyelenggarakan dana pensiun di Bandung
3. Laporan keuangan perusahaan perbankan dana pensiun tersebut adalah
laporan keuangan yang dipublikasikan, yaitu laporan keuangan tahun
2011-2016.
66
No Nama Perusahaan
1 Dana Pensiun Bank Bjb
2 Dana Pensiun Bank Mandiri
3 Dana Pensiun Bank BNI
4 Dana Pensiun Bank BRI
5 Dana Pensiun Bank BCA
6 Dana Pensiun Bank BTN
penelitian akan penulis bandingkan antara data yang ada di lapangan dengan data
kepustakaan, kemudian dilakukan analisis untuk menarik kesimpulan.
Berdasarkan jenis data dan analisis, penelitian ini adalah jenis penelitian
kuantitatif.
Analisis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
3. Uji Autokolerasi
Uji autokolerasi yang dilakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah dalam sebuah model regresi linier ada kolerasi antara kesalahan
penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1
(sebelumnya).Jika terjadi kolerasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi.Tentu saja model regresi yang baik adalah regresi yang bebas
dari autokolerasi (Singgih Santoso, 2012:241).Pada prosedur pendeteksian
masalah autokolerasi dapat dgunakan besaran Durbin-Waston. Untuk
memeriksa ada tidaknyaautokolerasi, maka dilakukan uji Durbin-Watson
dengan keputusan sebagai berikut:
a. Jika (D-W) <d1, maka ho ditolak
b. Jika (D-W) >du , maka ho diterima
c. Jika < (D-W) <du , maka tidak dapat diambil kesimpulan
Uji dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson, dengan rumus:
∑(𝒆𝒕 −𝒆𝒕−𝟏 )
D–W= ∑ 𝒆𝒕𝟐
69
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, terjadi ketidaksamaan varians atau residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Menurut Gujarati (2012:406) untuk
menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji-rank Spearman
yaitu dengan mengkorelasikan variabel independen terhadap nilai absolut
dari residual (error).Untuk mendeteksi gejala uji heteroskedastisitas, maka
dibuat persamaan regresi dengan asumsi tidak ada heteroskedastisitas
kemudian menentukan nilai absolut residual, selanjutnya meeregresikan
nilai absolute residual diperoleh sebagai variabel dependen serta dilakukan
regresi dari variabel independen.Jika nilai koefisien korelasi antara
variabel independen dengan nilai absolut dari residual signifikan, maka
kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak
homogen).
Y=b1x1+b2x2+Ƹ
Keterangan:
Y = Manajemen Laba
A = Koefisien konstanta
b1, b2, b3….. = Koefisien regresi
x1 = Pendapatan
x2 = Biaya Operasional
x3 = Hasil Usaha Investasi
x4 = Tingkat Hutang
Ƹ = Error, variabel gangguan
3.6.1.3Analisis Korelasi
Dalam analisis kolerasi yang dicari adalah koefisien kolerasi yaitu angka
yang menyatakan derajat hubungan antara variabel independen (X) dengan
variabel dependen (Y) atau untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen.
Keterangan:
r = koefisien korelasi Pearson Product Moment
x = variabel independen
y = variabel dependen
n = banyak sampel
Sebagai bahan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan
besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan berikut ini:
Tabel 3 5 Pedoman menginterprestasikan Koefisien Korelasi Interval Korelasi
Keterangan:
𝑅𝑦.𝑥1 𝑥2 = Koefisien Korelasi antara variabel dan
𝑟 2 𝑦𝑥1 = Koefisien Korelasi terhadap
𝑟 2 𝑦𝑥2 = Koefisien Korelasi terhadap
𝑟𝑥1 𝑥2 = Koefisien Korelasi terhadap
72
𝒓√𝒏−𝟐
t=
√𝟏−𝒓𝟐
Keterangan:
t = Distribusi t
r = Koefisien korelasi parsial
r2 = Koefisien determinasi
𝑛 = jumlah data
(t-test) hasil perhitungan ini selanjutnya dibandingkan dengan t
tabel dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05. Kriteria yang
digunakan adalah sebagai berikut:
a. Hoditerima jika nilai t hitung≤ t tableatau nilai sig > α
b. Hoditolak jika nilai t hitung≥ t tableatau nilai sig < α
Bila terjadi penerimaan Ho maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
pengaruh signifikan, sedangkan bila Ho ditolak artinya terdapat pengaruh yang
signifikan.
Rancangan pengujian hipotesis statistik ini untuk menguji ada tidaknya
pengaruh antara variabel independent (X1) yaitu Pendapatan(X2), Biaya
Operasional(X3) Hasil Usaha Investasi dan (X4) Tingkat Hutang, terhadap Laba
bersih (Y), adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:
a. Ho: β = 0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan
b. Ha : β ≠ 0 : terdapat pengaruh yang signifikan.
73
𝑹𝟐 /𝒌
F= (𝟏−𝑹𝟐 )/ (𝒏−𝒌−𝟏)
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah anggota data atau kasus
F hasil perhitungan ini dibandingkan dengan yang diperoleh dengan
menggunakan tingkat resiko atau signifikan level 5% atau dengan degree freedom
= k (n-k-1) dengan kriterian sebagai berikut :
a. Hoditolak jika F hitung> F table atau nilai sig < α
b. Hoditerima jika F hitung<F tableatau nilai sig > α
Jika terjadi penerimaan , maka dapat diartikan tidak berpengaruh
signifikan model regresi berganda yang diperoleh sehingga mengakibatkan tidak
signifikan pula pengaruh dari variabel-variabel bebas bebas secara simultan
terhadap variabel terikat.
Adapun yang menjadi hipotesis nol dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. H0: β1 = β2 = β3 = 0 : tidak berpengaruh signifikan
b. Ha: β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 : terdapat pengaruh yang signifikan
74
Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R2≤ 1).
Hal ini berarti bila R2= 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen, bila adjusted R2semakin besar mendekati
1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen dan bila adjusted R2semakin kecil bahkan mendekati nol, maka dapat
dikatakan semakin kecil pula pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Besarnya koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Kd= r2 X 100%
Dimana :
Kd= Koefisien determinasi
r2= Koefisien korelasi
Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah:
a. Jika Kdmendeteksi nol (0), maka pengaruh variabel
independentterhadap variabel dependent lemah.
b. Jika Kdmendeteksi satu (1), maka pengaruh variabel independent
terhadap variabel dependent kuat.
Adapun pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi atau
seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas (Independent) terhadap variabel
terikat (Dependent), digunakan pedoman yang dikemukakan oleh Sugiyono
(2013:250)
Tabel 3 6 Pedoman Interprestasi Koefisien Determinasi
76
77
Tabel 4 1 Data Laba bersih pada 6 Bank Penyelenggara dan Pengelola Dana
Pensiun diwilayah Bandung periode 2011-2016
Nama Periode 2011-2016
Perbankan 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Bank Bjb 56.566.430.029 60.565.906.512 63.243.153.607 71.697.935.425 64.378.177.991 24.664.473.092
Jumlah
1.788.412.022.006 2.445.017.058.556 2.109.012.119.829 2.238.827.540.976 4.593.904.550.064 2.651.925.473.092
2011-2016
Maksimum2011-2016 4.593.904.550.064
Minimum2011-2016 1.788.412.022.006
1. Pada tahun 2011 yang merupakan tahun dasar penelitian ini. Dan
merupakan laba dengan nilai yang paling terendah.
2. Pada tahun 2012 perolehan laba mengalami peningkatan. Dibandingkan
dengan tahun 2011, perolehan laba meningkat sebesar 26,85%.
3. Pada tahun 2013 perolehan laba mengalami penurunan. Dibandingkan
dengan tahun 2012, perolehan laba menurun sebesar 15,93%
4. Pada tahun 2014 perolehan laba mengalami peningkatan kembali.
Dibandingkan dengan tahun 2013, perolehan laba meningkat sebesar
5,79%
80
Pada tabel 4.1 dapat dilihat data Laba Bersih pada 6 Bank Penyelenggara
dan Pengelola Dana Pensiun di wilayah Bandung periode 2011-2016setiap
tahunnya cenderung meningkat, kecuali pada tahun 2013 dan tahun 2016 laba
yang diperoleh mengalami penurunan. Peningkatan dan penurunan laba
disebabkan oleh Pendapatan, Hasil usaha investasi yang diterima.Biaya yang
dikeluarkan serta Tingkat Hutang selama tahun tersebut.
Maksimum2011-2015 32.013.227.072
Minimum2011-2015 (49.604.583.189)
1. Pada tahun 2011 yang merupakan tahun dasar penelitian ini. Dan
merupakan pendapatan dengan nilai paling tinggi dari tahun-tahun yang
lainnya.
2. Pada tahun 2012 perolehan pendapatan mengalami penurunan.
Dibandingkan dengan tahun 2011, perolehan pendapatan menurun sebesar
58,37%
3. Pada tahun 2013 perolehan pendapatan mengalami peningkatan.
Dibandingkan dengan tahun 2012, perolehan pendapatan meningkat
sebesar 61,77%
4. Pada tahun 2014 perolehan pendapatan mengalami penurunan kembali
malah pendapatan tahun 2014 mengalami kerugian. Dibandingkan tahun
2013, kerugian pendapatan sebesar 12,46%
5. Pada tahun 2015 perolehan pendapatan masih mengalami penurunan
kembali, tetapi kerugianpendapatan pada tahun 2015 lebih sedikit.
Dibandingkan dengan tahun 2014, kerugian pendapatan sebesar 66,9%
82
Pada tabel 4.2 dapat dilihat data Pendapatan pada 6 Bank Penyelenggara
dan Pengelola Dana Pensiun di wilayah Bandung periode 2011-2016, setiap
tahunnya cenderung mengalami penurunan, kecuali pada tahun 2013 dan pada
tahun 2016 pendapatan yang diperoleh mengalami peningkatan.
Jumlah
68.537.833.944 78.189.375.271 134.700.771.377 105.035.046.704 148.296.003.241 174.957.505.833
2011-2015
Maksimum2011-2015 174.957.505.833
Minimum2011-2015 68.537.833.944
1. Pada tahun 2011 yang merupakan tahun dasar penelitian ini. Dan
merupakan biaya operasional dengan nilai yang paling sedikit.
2. Pada tahun 2012 biaya operasional yang dikeluarkan mengalami
peningkatan. Dibandingkan dengan tahun 2011, peningkatan biaya
operasional sebesar 12,34%
3. Pada tahun 2013 biaya operasional yang dikeluarkan masih mengalami
peningkatan. Dibandingkan dengan tahun 2012, peningkatan biaya
operasional sebesar 41,95%
4. Pada tahun 2014 biaya operasional yang dikeluarkan mengalami
penurunan. Dibandingkan dengan tahun 2013, penurunan biaya
operasional sebear 28,24%
5. Pada tahun 2015 biaya operasional yang dikeluarkan mengalami
peningkatan kembali. Dibandingkan dengan tahun 2014, peningkatan
biaya operasional sebesar 41,18%
84
Pada tabel 4.3 dapat dilihat data Biaya operasional pada 6 Bank
Penyelenggara dan Pengelola Dana Pensiun di wilayah Bandung periode 2011-
2015, setiap tahunnya cenderung meningkat, kecuali pada tahun 2014 biaya
operasional mengalami penurunan.
Jumlah
2.068.887.449.640 1.357.389.042.688 2.282.678.370.333 2.460.531.928.106 3.384.497.945.689 2.865.612.411.407
2011-2015
Maksimum2011-2015 3.384.497.945.689
Minimum2011-2015 1.357.389.042.688
Pada tabel 4.4 dapat dilihat data Hasil usaha investasi pada 6 Bank
Penyelenggara dan Pengelola Dana Pensiun di wilayah Bandung periode 2011-
2016, setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan, kecuali pada tahun
2012 dan pada tahun 2016 Hasil usaha investasi yang diperoleh mengalami
penurunan.
Jumlah
20.446.418.598.102 17.706.653.453.476 20.898.804.291.773 23.545.286.829.188 25.984.196.871.057 34.378.565.527.571
2011-2015
Maksimum2011-2015 34.378.565.527.571
Minimum2011-2015 17.706.653.453.476
7. Selama tahun 2011 sampai tahun 2015 rata-rata tingkat hutang sebesar
23.826.654.261.861
8. Pada tahun 2012 tingkat hutang yang paling terendah dari tahun-tahun
yang lainnya.
9. Pada tahun 2016 tingkat hutang yang paling tertinggi dari tahun-tahun
yang lainnya.
Pada tabel 4.5 dapat dilihat data Tingkat Hutang pada 6 Bank
Penyelenggara dan Pengelola Dana Pensiun di wilayah Bandung periode 2011-
2016, setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan, kecuali pada tahun
2012 tingkat hutang mengalami penurunan.
1. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Jika nilai sig lebih besar dari 5% maka dapat disimpulkan bahwa residual
menyebar normal, dan jika nilai sig lebih kecil dari 5% maka dapat disimpulkan
bahwa residual menyebar tidak normal.
Dari hasil test of normality diketahui nilai statistik yaitu 0,128 atau nilai
sig 0,142 atau 14,2% lebih besar dari nilai 𝛼 5%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa residual menyebar normal
2. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Y
Dari hasil Coefficientsadiatas dapat diketahui bahwa nilai VIF diatas untuk
variabel independen yaitu dengan nilai X1= 1,172, X2= 4,441, X3= 3,332, X4=
4,672 lebih kecil dari nilai VIF dibawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi gejala multikolinieritas diantara variabel independen.
3. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Nilai Durbin-Watson pada output dapat dilihat pada tabel yaitu sebesar
2,044, sedangkan nilai tabel pembanding berdasarkan data Laba bersih dengan
melihat pada Tabel DW dalam lampiran, nilai d L,𝛼= 1,2358 sedangkan nilai
dU,𝛼=1,7245, nilai dU,𝛼< dw < 4- dU,𝛼artinya 1,7245 < 2,044 < 2,2755 sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa residual tidak mengandung autokorelasi.
4. Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: Y
Apabila nilai signifikasi (Sig.) > 0,05 maka tidak terjadi gejala
Heteroskedastisitas.
Coefficientsa
X1=Pendapatan
Koefisien yang terdapat pada persamaan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
sebesar 1,913 dengan asumsi biaya operasional, hasil usaha investasi dan
tingkat hutang tidak berubah
3. Biaya operasional memiliki koefisien bertanda positif sebesar 10,549 artinya
setiap peningkatan biaya operasional sebesar 1 diprediksi akan mengurangi
laba bersih atau menambah rugi laba sebesar 10,549 dengan asumsi
pendapatan, hasil usaha investasi dan tingkat hutang tidak berubah
4. Hasil usaha investasi memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,252
artinya setiap peningkatan hasil usaha investasi sebesar 1 diprediksi akan
meningkatkan laba bersih sebesar 0,252 dengan asumsi pendapatan, biaya
operasional dan tingkat hutang tidak berubah
5. Tingkat hutang memiliki koefisien bertanda positif sebesar 0,011 artinya
setiap peningkatan tingkat hutang sebesar 1 diprediksi akan mengurangi
laba bersih atau menambah rugi laba sebesar 0,011 dengan asumsi
pendapatan, biaya operasional dan hasil usaha investasi tidak berubah
Correlations
Y X1
Df 0 36
X1 Correlation ,690** 1,000
Significance (2-tailed) ,000 .
Df 36 0
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Y X2
Df 0 36
X2 Correlation ,777** 1,000
Significance (2-tailed) ,000 .
Df 36 0
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Y X3
Df 0 36
X3 Correlation ,729** 1,000
Significance (2-tailed) ,000 .
Df 36 0
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hubungan antara Hasil usaha investasi dengan laba bersih adalah sebesar
0,729 dengan arah positif. Artinya hubungan hasil usaha investasi dengan laba
kuat, ini menggambarkan bahwa ketika hasil usah ainvestasi meningkat maka
akan berpenngaruh pada peningkatan laba bersih juga.
Correlations
Y X4
Df 0 36
X4 Correlation ,724** 1,000
Significance (2-tailed) ,000 .
Df 36 0
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hubungan antara Tingkat hutang dengan laba bersih adalah sebesar 0,724
dengan arah negatif. Artinya hubungan tingkat hutang dengan laba kuat, ini
menggambarkan bahwa ketika tingkat hutang meningkat maka akan mengurangi
laba.
97
Model Summaryb
1. Pendapatan
Dari tabel di atas menunjukkan variabel X1 memiliki nilai t hitung < t
tabel (0,372<0,6824) serta dengan nilai Sig yaitu 0,713 > 0,05 maka Ho
diterima yang artinya secara parsial tidak ada pengaruh signifikan
pendapatan terhadap laba bersih.
99
2. Biaya operasional
Dari tabel di atas menunjukkan variabel X2 memiliki nilai t hitung > t
tabel (2,177>0,6824) serta dengan nilai Sig yaitu 0,042 < 0,05 maka Ho
ditolak yang artinya secara parsial ada pengaruh signifikan biaya
operasional terhadap laba bersih.
3. Hasil usaha investasi
Dari tabel di atas menunjukkan variabel X3 memiliki nilai t hitung > t
tabel (1,288>0,6824) serta dengan nilai Sig yaitu 0,007 < 0,05 maka Ho
ditolak yang artinya secara parsial ada pengaruh signifikan hasil usaha
investasi terhadap laba bersih.
4. Tingkat hutang
Dari tabel di atas menunjukkan variabel X4 memiliki nilai t hitung > t
tabel (0,749>0,6824) serta dengan nilai Sig yaitu 0,040 < 0,05 maka Ho
ditolak yang artinya secara parsial ada pengaruh signifikan tingkat hutang
terhadap laba bersih.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu variabel
independen seacara persial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
4.1.3.5.2 Uji F
Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara
simultan.Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel
independen yang terdapat di dalam model secara bersama-sama (simultan)
terhadap variabel dependen.Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
signifikasi pengaruh pendapatan, biaya operasional, hasil usaha investasi dan
tingkat hutang terhadap laba bersih secara simultan yang ditunjukan dalam tabel
Anova.
Tabel 4 17 Uji F
ANOVAa
1
Residual 3056759529148384000000000.000 31 98605146101560780000000.000
Total 8496940699439645000000000.000 35
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2
Berdasarkan output diatas, nilai Sig yaitu sebesar 0,000 secara simultan
berpengaruh terhadap laba bersih. Kemudian didukung juga oleh nilai F hitung
yaitu sebesar 13,793, maka dibandingkan dengan F tabel yaitu F tabel sebear
2,6786. Oleh karena F hitung sebesar 13, 793 > F tabel 2,6786 maka Ho ditolak
atau yang berarti sekumpulan variabel bebas terbukti seacara bermakna
mempengaruhi variabel terikat. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
pendapatan, biaya operasional, hasil usaha investasi dan tingkat hutang secara
simultan berpengaruh terhadap besarnya laba bersih.
Kd= r2 X 100%
KD=0,8002 x 100%
KD=0,64 x 100%
KD=64%
Model Summaryb
lebih besar dari nilai ttabel (1,288> 0,6824) serta dengan nilai Sig yaitu 0,007 <
0,05 maka Ho ditolak, artinya hasil usaha investasi berpengaruh signifikan
terhadap laba bersih pada 6 Bank Penyelenggara dan Pengelola Dana Pensiun di
wilayah Bandung periode 2011-2016
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil uji parsial, variabel (X1) dalam penelitian ini adalah
pendapatan tidak berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada 6 Bank
Penyelenggara dan Pengelola Dana Pensiun di wilayah Bandung periode 2011-
2016. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Meiza Efilia
(2014) yang menyatakan bahwa hasil analisis regresi menunjukkan bahwa secara
parsial variabel pendapatan usaha (X1) berpengaruh signifikan terhadap laba
bersih dimana nilai t hit > t tab (2,664> 2,026). Maka dapat diambil kesimpulan
bahwa variabel pendapatan tidak dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur
laba bersih pada 6 Bank Penyelenggara dan Pengelola Dana Pensiun di wilayah
Bandung periode 2011-2016, dikarenakan penyelenggara dan pengelola dana
pensiun dalam memperoleh laba bersih paling utama yang bersumber dari iuran
peserta pensiun, hasil usaha investasi, sewa dan sebagainya. Ada juga yang
bersumber dari pendapatan, tapi tidak sepenuhnya mendukung laba bersih, karena
pendapatan cenderung dengan penjualan sedangkan penyelenggara dan pengelola
dana pensiun operasi utamanya tidak melakukan penjualan.
105
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, bahwa ada pengaruh dari
biaya operasional terhadap laba bersih pada 6 Bank Penyelenggara dan Pengelola
Dana Pensiun di wilayah Bandung periode 2011-2016 diterima. Didukung dengan
hasil uji parsial variabel (X2) dalam penelitian ini adalah biaya operasional
berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada 6 Bank Penyelenggara dan
Pengelola Dana Pensiun di wilayah Bandung periode 2011-2016.Temuan ini
sesuai dengan pendapat Wayan Bayu Wisesa (2014) bahwa Biaya operasional
berpengaruh terhadap laba bersih pada UD.Agung Esha tahun 2013. Hal tersebut
dilihat dari hasil analisis ttes yang memperlihatkan bahwa nilai thitung = 3.078
>ttabel = 1.81246 Artinya semakin besar biaya operasioanal maka perolehan laba
akan semakin kecil demikian sebaliknya bila biaya operasional semakin kecil
maka perolehan laba akan semakin besar. Dapat dikatakan bahwa antara biaya
operasional dan laba memiliki hubungan yang negatif tidak searah.
Hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa secara parsial hasil usaha
investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba bersih pada 6 Bank
Penyelenggara dan Pengelola Dana Pensiun di wilayah Bandung periode 2011-
2016. Hasil ini menunjukkan bahwa hasil usaha investasi yang semakin
meningkat maka laba bersih yang diperoleh akan semakin meningkat juga.Hasil
temuan ini sejalan dengan penelitian Husnul Khotimah (2012) yang menyatakan
bahwa berdasarkan hasil uji parsial dapat diketahui bahwa hasil usaha investasi
terdapat pengaruh yang signifikan pada laba bersih dengan nilai t hitung 2,396 > t
tabel 2,004.
Berdasarkan hasil pengujian statistik, secara parsial variabel tingkat hutang
berpengaruh positif terhadap laba bersih pada pada 6 Bank Penyelenggara dan
Pengelola Dana Pensiun di wilayah Bandung periode 2011-2016. Hasil penelitian
menunjukkan tingkat hutang berpengaruh terhadap laba bersih yang berarti bahwa
tingkat hutang perusahaan akan berdampak pada peningkatan laba bersih. Hasil
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Nurul Fitriana (2016) yang
melakukan penelitian pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014yang menyimpulkan hasil bahwa Secara
106
5.1 Keimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pendapatan, Biaya operasional,
Hasil usaha investasi dan Tingkat Hutang terhadap Laba bersih pada 6 Bank
Penyelenggara dan Pengelola Dana Pensiun di wilayah Bandung periode 2011-
2016, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
107
108
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat
memberikan saran yang mungkin dapat dijadikan bahan pertimbangan manajemen
perusahaan mengenai perolehan pendapatan, biaya operasional yang dikeluarkan,
perolehan hasil usaha investasi, tingkat hutang dan perolehan laba bersih pada 6
Bank Penyelenggara dan Pengelola Dana Pensiun di wilayah Bandung dalam
kemajuan perusahaan. Saran-saran tersebut diantaranya:
112
113
Harahap Sofyan Syafri (2009), Aanalisis Kritis atas laporan Keuangan. Edisi Ke
satu. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Harmono. 2011. Manajemen Keuangan Berbasis Balance Scorecard Pendekatan
Teori, Kasus, dan Riset Bisnis (Edisi1). Jakarta: Rajawali Pers
Hartono, 2008. SPSS 16, 0 Analisis Data Statistika dan Penelitian, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Hartono, Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedua.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Henry Simamora, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 3. Andi Offset.
Yogyakarta
IAI, 1996, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta, Salemba Empat.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2000. Standar Akuntansi Keuangan. PSAK. No.23:
Pendapatan. Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. PSAK. No.23:
Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Jogiyanto, 2012.Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh.
Yogyakarta. BPFE
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008. Jakarta:
PT. RAJAGRAFINDO PERSADA
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Satu. Cetakan Ketujuh. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D (2011).Intermediate Accounting
Volume 1 IFRS Edition. United States Of America: Wiley
Kuswadi, 2007.Analisis Keekonomian Proyek. Edisi Satu. Penerbit Andi.
Yogyakarta
L.M, Samryn. 2011. Pengantar Akuntansi: Mudah Membuat Jurnal dengan
Pendekatan Siklus Transaksi (Edisi 1). Jakarta: Rajawali Pers
Mahmud M Hanki, 2010. Manajemen Keuangan. Cetakan Kelima. Yogyakarta.
BPFE
114
Margaretha, Farah. 2011. Teori Dan Aplikasi Manajemen Keuangan Investasi dan
Sumber Dana Jangka Pendek. Jakarta: Grasindo Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Martalena, dan Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama.
Yogyakarta: Andi.
Murhadi, Werner R. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi
Saham. Jakarta: Salemba Empat.
Raharjo Budi, (2000). Memahami Laporan Keuangan untuk Manager Non
Keuangan. Yogyakarta: Andi Offset
Santoso Singgih, 2010. Statistik Multivariat. Jakarta: PT. Gramedia
Santoso Singgih, 2012. Statistik Parameti. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum
Soemarso.(2000). Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Keempat. Jakarta: Rineka
Cipta
Sofyan Syafri Harahap, (2010). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada
Subramanyam, KR dan Jhon, J. Wild, 2010. Analisis Laporan Keuangan, Buku
Satu, Edisi Sepuluh, Salemba Empat, Jakarta
Subramanyam, K.R. & Wild, Jhon J, 2013, Analisis Laporan Keuangan. Buku 2.
Salemba Empat. Jakarta
Sugiyono, (2011).Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan
Kuantitatif, Kualifikatif, dan R&D).Alfabeta. Bandung
Sugiyono, (2012).Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sugiyono, (2013).Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono, (2014).Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sumarni Murti dan Jhon Soeprihanto, 2014.Pengantar Binis ( Dasar-dasar
Ekonomi Perusahaan). Edisi kelima. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta
Sunyoto Danang. 2013. Metodelogi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT. Redika
Aditama
115
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
JURNAL
Dongsae Cho. (1990).The Impact Of a Price Cut On Net Income and Profit
Margin”
Hermuningsih, Sri dan Dewi Kusuma Wardani. 2009. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Nilai Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Malaysia
116
dan Bursa Efek Jakarta. Jurnal Siasat Bisnis Vol. 13 No. 2, Agustus 2009
Hal: 173-183. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.
Husnul Khotimah. (2012). Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi dan
Underwriting terhadap Laba Perusahaan Asuransi Syariah pada PT.
Asuransi Kerugian Sinarmas Cabang Syariah. e- Jurnal Riset Manajemen.
Fakultas Ekonomi Unisma
Lailan Paradiba. 2015. Pengaruh Laba Operasi terhadap Laba Saham. Jurnal
Riset Akuntansi dan Bisnis Volume 15 N0.1 Maret 2015
Nurul Fitriana. (2016). Pengaruh Tingkat Hutang dan Arus Kas Akrual terhadap
Laba (Studi pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014). Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Ekonomi Akuntansi Vol. 1 No. 1, (2016)
WEBSITE
AGAMA : ISLAM
PEKERJAAN : WIRASWASTA
RIWAYAT PENDIDIKAN
2014-2018
117
Hasil Output Spssversi20
EXAMINE VARIABLES=Y
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Explore
Notes
118
119
Cases
Descriptives
Median 2575000000,00
4162584349206
Variance
349800,000
Y
Std. Deviation 2040241247,796
Minimum 100000000
Maximum 7250000000
Range 7150000000
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Y Stem-and-Leaf Plot
120
9,00 0 . 113333334
2,00 1 . 15
11,00 2 . 01224556677
3,00 3 . 023
5,00 4 . 02247
2,00 5 . 25
3,00 6 . 045
1,00 7 . 2
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL ZPP
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 X3 X4
/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)
/RESIDUALS DURBIN HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID).
Regression
[DataSet1]
Variables Entered/Removeda
a. Dependent Variable: Y
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
ANOVAa
Total 8496940699439645000000000.000 35
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2
124
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Y
CollinearityDiagnosticsa
(Constant) X1 X2 X3
a. Dependent Variable: Y
Residuals Statisticsa
-
Deleted Residual 785865900032.00 1734143639552.000 33324874544.087 43738
0
Stud. Deleted Residual -1.973 10.379 .202
Mahal. Distance .212 26.156 3.889
Cook's Distance .000 1.726 .135
Centered Leverage Value .006 .747 .111
a. Dependent Variable: Y
126
Correlations
X1 X2 X3 X4 Y
N 36 36 36 36 36
Pearson Correlation .876** 1 .808** .845** .777**
X2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 36 36 36 36 36
Pearson Correlation .694** .808** 1 .797** .729**
X3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 36 36 36 36 36
Pearson Correlation .712** .845** .797** 1 .724**
X4 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 36 36 36 36 36
Pearson Correlation .690** .777** .729** .724** 1
N 36 36 36 36 36