Anda di halaman 1dari 100

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEPUTUSAN

INVESTASI, PROFITABILITAS, DAN PENGELOLAAN


MODAL KERJA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2016-2019)

USULAN PENELITIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat

Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Akuntansi

pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi

Universitas Wahid Hasyim Semarang

Disusun Oleh :

Afina Novita Rakhmah

171020024

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2021
PERSETUJUAN USULAN PENELITIAN

Nama Penyusun : Afina Novita Rakhmah

Nomor Induk Mahasiswa : 171020024

Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Akuntansi

Judul Usulan Penelitian Skripsi : Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan


Investasi, Profitabilitas, dan Pengelolaan
Modal Kerja Terhadap Nilai Perusahaan

Dosen Pembimbing I : Dr. Hasan SE., M.Sc

Dosen Pembimbing II : Setyo Mahanani SE., M.Si

Semarang, 2021

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Hasan SE., M.Sc Setyo Mahanani, SE., M.Si

NPP 03.05.1.0125 NPP 03.13.1.0256

ii
ABSTRACT

The Effect of Dividend Policy, Investment Decisions, Profitability, and

Working Capital Management on Firm Value (Study on Manufacturing

Companies Listed on the Stock Exchange 2016-2019)

This study aims to determine how the effect of dividend policy,

investment decisions, profitability, and working capital management. The

population of this study is the manufacturing sector listed on the Indonesia Stock

Exchange in 2016-2019. The entire population is taken as a sample as long as it

meets the predetermined criteria. The sampling technique is using purposive

sampling method. The data analysis technique uses Statistical Product and Service

Solutions (SPSS) version 16. The results of this study indicate that dividend

policy has no effect on firm value; investment decisions have a significant

negative effect on firm value; profitability has a significant positive effect on firm

value; working capital management has no effect on firm value.

Keywords : Dividend Policy, Investment Decision, Profitability, Working

Capital Management, Firm Value.

iii
ABSTRAKSI
Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, Profitabilitas, dan

Pengelolaan Modal Kerja Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2016-2019)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kebijakan

dividen, keputusan investasi, profitabilitas, dan pengelolaan modal kerja. Populasi

penelitian ini adalah sector perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2016-2019. Seluruh populasi diambil sebagai sampel selama

memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Teknik pengambilan sampel adalah

menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan

Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 16. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan; keputusan investasi berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai

perusahaan; profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan; pengelolaan modal kerja tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci : Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, Profitabilitas,

Pengelolaan Modal Kerja, Nilai Perusahaan.

iv
MOTO

Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya


bersama kesulitan itu ada kemudahan
(QS. Al –Insyirah 5-6)

Banyak dari kegagalan hidup adalah orang-orang yang tidak menyadari


betapa dekatnya mereka dengan kesuksesan ketika mereka menyerah.
(Thomas Edison)

v
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberikan segala nikmat dan karunia-Nya. Sholawat serta salam marilah kita

curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi,

Profitabilitas, dan Pengelolaan Modal Kerja Terhadap Nilai Perusahaan

(Studi pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2016-

2019)”. Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana (S1) Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas

Wahid Hasyim Semarang.

Penulis menyadari jika dalam proses penyusunan skripsi ini terda pat

banyak hambatan yang akhirnya dapat teratasi karena adanya dukungan, bantuan,

bimbingan, serta do’a baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai

pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini, perkenankan penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya terhadap penulis.

2. Bapak Prof. Dr. H. Mudzakir Ali, MA selaku Rektor Universitas wahid

Hasyim.

3. Ibu Khanifah, SE., M.Si., Akt., CA selaku Wakil Rektor II Bidang

Keuangan Universitas Wahid Hasim Semarang.

vi
4. Bapak Dr. Hasan, SE., M.Sc selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Wahid Hasyim Semarang sekaligus selaku Dosen Pembimbing I yang telah

membimbing penulis, penulis mengucapkan banyak terimakasih atas waktu

yang telah diluangkan untuk ilmu, arahan, dan nasihatnya selama

bimbingan skripsi dari awal hingga selesainya skripsi ini.

5. Ibu Yulaekah Ariyanti, SE., MM selaku Wakil Dekan I dan Bapak Atieq

Amjadallah Alfie, SE., M.Si selaku wakil Dekan II Fakultas Ekonomi

Universitas Wahid Hasyim Semarang.

6. Ibu Setyo Mahanani, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah

membimbing penulis, penulis mengucapkan banyak terimakasih atas waktu

yang telah diluangkan untuk ilmu, arahan, dan nasihatnya selama

bimbingan skripsi dari awal hingga selesainya skripsi ini.

7. Para Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim Semarang yang

telah memberi dan membagikan ilmunya selama penulis menuntut ilmu di

Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim Semarang. Semoga dapat

menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.

8. Keluarga yang penulis cintai dan sayangi, khusunya orangtua penulis yaitu

Bapak Aswi dan Ibu Yunani. Kakak dan juga keponakan penulis, Mas Eko,

Bunda Nana dan Ammar yang selalu memberikan do’a, semangat dan

dukungan yang tiada henti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik.

vii
9. Kakek dan nenek penulis, Mbah Ngari dan Mbah Ngatini yang penulis

cintai dan sayangi yang selalu memberikan do’a, semangat dan dukungan

yang tiada henti.

10. Teman-teman penulis, Selvia Kusumawati, Ameilia Anggita, Selvia Dwi

Rahmawati, Indah Widya Pangestika, dan Maryatul Ulfa yang selalu

memberikan saran, dukungan, dan semangat bagi penulis agar segera

menyelesaikan skripsi.

11. Teman-teman Akuntansi A1 Angkatan 2017, terimakasih atas kebersamaan

yang terjalin dan telah memberikan penulis kenangan selama berada di

bangku perkuliahan.

12. Seluruh pihak yang turut berperan dalam penelitian ini namun tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna . oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran dan kritikan yang

membangun bagi penulis.

Wallahul muwwafiq illa aqwamit thariqh.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Semarang, 2021

Penulis

viii
DAFTAR ISI
Halaman

Halaman Sampul .................................................................................................... i


Halaman Pengesahan ............................................................................................ ii
Abstract ................................................................................................................. iii
Abstrak .................................................................................................................. iv
Moto .........................................................................................................................v
Kata Pengantar .................................................................................................... vi
Daftar Isi .............................................................................................................. vii
Daftar Tabel........................................................................................................ viii
Daftar Gambar ..................................................................................................... ix
Daftar Lampiran ....................................................................................................x

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................12

1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................12

1.4 Manfaat Penelitian................................................................................13

1.5 Sistematika Penulisan ...........................................................................14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................16


2.1 Landasan Teori .....................................................................................16
2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................26
2.3 Pengembangan Hipotesis .....................................................................30

BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................35


3.1 Jenis Penelitian .....................................................................................35
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .......................35
3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ...........................38

ix
3.4 Jenis dan Sumber Data .........................................................................40
3.5 Metode Analisis Data ...........................................................................40

BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................45
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ..................................................................45
4.2 Analisis Data ........................................................................................47
4.3 Pembahasan ..........................................................................................56

BAB V PENUTUP ................................................................................................60


5.1 Kesimpulan...........................................................................................60
5.2 Saran .....................................................................................................61
5.3 Keterbatasan Penelitian ........................................................................61

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................63

LAMPIRAN ..........................................................................................................66

x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Fenomena Gap .......................................................................................1

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...........................................................................27

Tabel 3.1 Pengambilan Sampel ...........................................................................39

Tabel 4.1 Hasil Uji Kolmogrovsmirnov .............................................................48

Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................................49

Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi .........................................................................51

Tabel 4.4 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ....................................................52

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................31

Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas .........................................................50

xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan adalah tempat terjadi dan berkumpulnya segala kegiatan

produksi suatu barang atau jasa. Setiap perusahaan yang berdiri memiliki

tujuan, salah satunya yaitu memaksimalkan nila perusahaan. Dengan

memaksimalkan nilai perusahaan berarti memaksimalkan nilai sekarang

semua keuntungan dimasa datang yang akan diterima oleh pemilik

perusahaan. Para ahli mengemukakan jika tujuan dari suatu perusahaan adalah

memksimalkan nilai perusahaan. Nilai dari sebuah perusahaan ini dibatasi dari

segi nilai total kapital yang terdiri atas hutang dan ekuitas (saham atau modal

sendiri). Namun banyak pula yang menyatakan argumennya jika

memaksimalkan nilai perusahaan adalah memaksimalkan nilai sahamnya.

Disinilah kemampuan dan kemapanan seorang manajer dalam mengelola

keuangan perusahaan, apakah dia berhasil atau gagal dalam memaksimumkan

nilai dari perusahaan.

Tabel 1.1

Rasio PBV pada Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2016-2019

No Kode 2016 2017 2018 2019

1. ARNA 4,57 2,4 2,04 2,7

2 ASII 2,5 2,0 1,91 1,8

3 BATA 1,15 1,11 1,9 1,19

1
2

4 CINT 6,84 8,85 7,8 7,7

5 CPIN 3,97 1,5 6,74 5,9

6 DLTA 3,9 3,28 3,31 4,8

7 DVLA 1,0 1,34 1,71 1,2

8 EKAD 6,4 7,7 8,54 7,0

9 GGRM 3,58 3,93 3,03 2,2

10 HMSP 1,72 1,28 1,86 6

11 ICBP 5,21 5,73 5,88 4,3

12 INAI 7,81 8,51 8,5 8,4

13 INDF 1,57 1,37 1,46 1,7

14 INTP 2,0 3,0 2,0 3,0

15 JECC 1,75 1,24 1,98 1,7

16 KBLI 8,13 9,18 5,7 8,7

17 KBLM 1,63 7 6 7

18 KINO 2,17 1,83 1,2 1

19 MLBI 2,93 2,87 2,14 2,4

20 RICY 2,58 2,55 2,64 2

21 SCCO 1,66 6,81 6,89 5,6

22 SIDO 2,26 2,71 4,77 6,7

23 SMSM 3 3 3 3

24 TALF 7,92 6,88 4,8 4,5

25 TOTO 3 2,84 1,67 1,9


3

26 TRIS 1,52 5,88 3 1,2

27 TSPC 1,71 1,17 1,83 1,9

28 UNVR 6,81 8,93 4,54 6,6

29 WTON 3,87 9,57 5,86 5,5

Sumber : BEI , data diolah peneliti 2021

Berdasarkan tabel 1.1 diatas, beberapa perusahaan menunjukkan jika

rasio PBV ini mengalami penurunan. Padahal, salah satu tujuan didirikan

sebuah perusahaan yaitu dengan memaksimalkan nilai perusahaan. PBV ini

menggambarkan seberapa pasar menghargai nilai buku saham sebuah

perusahaan. Apabila rasio ini tinggi, itu menandakan jika pasar percaya akan

prospek dari perusahaan tersebut. Kenaikan atau penurunan dari nilai PBV ini

tidak terlepas dari beberapa faktor yang memengaruhinya.

Penelitian mengenai nilai perusahaan juga pernah dilakukan oleh

beberapa peneliti sebelumnya. Namun masih terdapat banyak perbedaan hasil

yang diperoleh. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Andreas Nelwan & Joy

E. Tulung (2015) dengan judul “Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan

Pendanaan, Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada Saham

Bluechips Yang Terdaftar Di BEI” sejalan dengan Felly Sintinia Clementin &

Maswar Patuh Priyadi (2016) yang berjudul “Pengaruh Keputusan Investasi,

Pendanaan, Kebijakan Dividen Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan”

menyatakan pendapat yang sama bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan semakin sedikit laba yang

ditahan yang disebabkan oleh semakin tingginya dividen yang dibagikan


4

kepada para pemegang saham maka tingkat pertumbuhan dalam pendapatan

dan harga sahamnya akan terhambat sehingga akan berakibat melambatnya

perkembangan perusahaan tersebut.

Hasil yang berbeda telah dikemukakan oleh Fendyka Luqman Ilhamsyah

& Hendry Soekotjo (2017) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai

Perusahaan” serta Rafifatul Husna & Yuliastuti Rahayu (2020) dalam

penelitiannya dengan judul Pengaruh “Pertumbuhan Perusahaan, Kebijakan

Dividen, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan” yang menyatakan jika

kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini

dikarenakan, dengan membagikan DPR tidak serta merta meningkatkan nilai

perusahaan, namun diukur melalui kemampuan sebuah perusahaan memeroleh

laba dan risiko bisnisnya. Apabila dividen menurun maka akan membuat nilai

perusahaan meningkat karena dengan dividen yang rendah tentunya membuat

laba ditahan pada perusahaan meningkat yang menyebabkan dana internal

perusahaan menguat, sehingga kinerja perusahaan akan semakin baik dan

berdampak pada meningkatnya nilai perusahaan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Putri Juwita Pertiwi,

Parengkuan Tommy & Johan R. Tumiwa (2016) yang berjudul “Pengaruh

Kebijakan Hutang, Keputusan Investasi, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai

Perusahaan Food And Baverages Yang Terdaftar Di BEI” sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Andreas Nelwan & Jou E. Tulung (2018) yang

berjudul “Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan Pendanaan, Dan


5

Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada Saham Bluechip Yang

Terdaftar Di BEI” menyatakan jika keputusan investasi memiliki pengaruh

positif terhadap nilai perusahaan. Ini dikarenakan semakin tinggi tingkat

keputusan investasi yang ditetapkan perusahaan maka akan menghasilkan

kesempatan yang tinggi pula untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

Dengan perusahaan yang memiliki keputusan investasi yang tinggi maka

mampu untuk memengaruhi pemahaman investor untuk tertarik dalam

melakukan investasi kepada perusahaan tersebut sehingga mampu

meningkatkan permintaan terhadap saham pada perusahaan.

Hasil tersebut berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh

Merina Salama, Paulina Van Rate & Victoria N. Untu (2019) dengan judul

“Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan Dan Kebijakan

Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Industri Perbankan Yang Terdaftar

Di BEI Periode 2014-2017” yang menyatakan jika keputusan investasi

berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Tidak berpengaruhnya

keputusan investasi disebabkan adanya faktor ketidakpastian dimasa depan,

ketidakpastian tersebut berupa adanya perubahan teknologi, kondisi sosial

ekonomi maupun kebijakan-kebijakan pemerintah.

Hasil yang diungkapkan oleh AA Ngurah Dharma Adi Putra & Putu Vivi

Lestari (2019) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kebijakan

Dividen, Likuiditas, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai

Perusahaan” sama dengan penelitian yang diperoleh Felly Sintinia Clementin

& Maswar Patuh Priyadi (2016) dengan judul “Pengaruh Keputusan Investasi,
6

Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen Dan Profitabilitas Terhadap Nilai

Perusahaan” menyatakan jika profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan. Hal ini menunjukkan jika profitabilitas tinggi maka akan

memberikan sinyal positif kepada para investor jika perusahaan sedang

mengalami keuntungan.

Hasil yang berbeda telah dikemukakan oleh penelitian dari Heven

Manoppo & Fitty Valdi Arie (2016) dengan judul “Pengaruh Struktur Modal,

Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Otomotif

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014” yang

menyatakan jika profitabilitas yang diukur menggunakan proksi Net Profit

Margin (NPM) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini

dikarenakan jika perusahaan memperoleh keuntungan yang rendah dari

penjualan, maka akan menghambat investor untuk menanamkan modalnya di

perusahaan, sehingga nilai perusahaan akan menurun.

Penelitian dari Hamzah et al., (2020) yang berjudul “Pengaruh Modal

Kerja dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” ini menyatakan jika

modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Jika

modal kerja perusahaan meningkat, maka bisa diakibatkan oleh peningkatan

dari aktiva lancar atau aktiva lancar tidak berubah namun terjadi penurunan

pada hutang lancar. Manajemen akan senantiasa mengupayakan investasi pada

modal kerja yang optimal, agar tujuan untuk dapat memakmurkan stakeholder

melalui nilai perusahaan dapat tercapai dengan baik.


7

Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dinyatakan oleh I Gusti

Ngurah Yoga Dimas Atmaja & Ida Bagus Putra Astika (2018) dengan judul

“Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Modal Kerja Pada Nilai Perusahaan

Dengan CSR Sebagai Variabel Intervaning” yang mengemukakan jika modal

kerja tidak berpengaruh pada nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan banyak

atau sedikitnya ketersediaan modal kerja yang dimiliki perusahaan tidak dapat

meningkatkan atau pun menurunkan nilai perusahaan.

Sebuah perusahaan didirikan mempunyai tujuan, yaitu tujuan jangka

pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek sebuah perusahaan

yaitu untuk memaksimalkan laba yang diperoleh perusahaan. Tingginya laba

yang diperoleh suatu perusahaan, akan menambah nilai perusahaan.

Sedangkan untuk tujuan jangka panjang yaitu, untuk mensejahterakan para

pemegang saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan (Fendyka Luqman

Ilhamsyah, 2017). Sehingga apabila laba yang diperoleh maksimal, maka akan

menambah nilai perusahaan, dimana nilai perusahaan tersebut bertujuan untuk

mensejahterakan pemegang saham. Tujuan perusahaan yang paling utama

adalah memperoleh keuntungan. Dimana perusahaan yang mengorientasikan

keuntungan umumnya akan memfokuskan semua kegiatan untuk meningkatan

nilai perusahaan secara maksimal (Rahmawati, 2015). Menurut Manoppo &

Arie (2016), nilai perusahaan yang baik akan memberikan sinyal positif

kepada investor agar menanamkan modalnya kepada perusahaan tersebut.

Nilai perusahaan juga tercermin dari harga saham. Harga saham ini

terbentuk atas permintaan dan penawaran para investor di pasar modal.


8

Sehingga dapat dikatakan jika harga saham merupakan fair price yang dapat

dijadikan sebagai alat ukur sebuah nilai perusahaan (Andreas Nelwan, 2018).

Dari beberapa pengertian diatas, nilai perusahaan adalah persepsi investor

akan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, serta sebagai alat

untuk menilai apakah tepat jika mereka menanamkan modal kepada suatu

perusahaan.

Kebijakan dividen ini menyangkut penggunaan laba oleh perusahan yang

menjadi hak bagi para investor. Apakah laba tersebut akan dibagi dalam

bentuk dividen atau ditahan untuk diinvestasikan kembali. Namun begitu, nilai

perusahaan tidak serta-merta dilihat dari pendapatan yang dihasilkan dari

suatu aset, juga bagaimana pendapatan tersebut dibagi antara dividen dan laba

ditahan (Fendyka Luqman Ilhamsyah, 2017). Tujuan utama para investor

dalam menanamkan modalnya untuk mencapai kesejahteraan yaitu untuk

memperoleh dividen atau mendapatkan capital gain. Sedangkan bagi

perusahaan akan mengharap pertumbuhan secara terus menerus demi

melangsungkan hidupnya serta memberi kesejahteraan bagi para investor

(Andreas Nelwan, 2018) . Dengan kata lain, para investor beranggapan jika

menanamkan modalnya pada suatu perusahaan akan mendapatkan timbal balik

berupa pembagian dividen atau capital gain. Dividen ini akan dibagikan

apabila perusahaan menghasilkan cukup laba untuk dibagikan. Besar kecilnya

laba dtahan ini tidak terlepas dari pada kebijakan dividen hasil dari RUPS

perusahaan. Apabila perusahaan memutuskan untuk membagikan laba, maka


9

semua pemilik saham akan mendapatkan hak sesuai dengan presentase

kepemilikannya.

Keputusan investasi merupakan sebuah keputusan yang diambil dari

pihak manajerial dengan mengalokasikan dana pada berbagai aset

(Rahmawati, 2015). Keputusan investasi ini cukup penting, karena perusahaan

harus bisa mengelola dana yang akan diinvestasikan baik pada aset tetap

maupun aset lain dari sebuah perusahaan (Felly Sintinia Clementin, 2016).

Menurut Wahyudi dan Prawestri (2006:6) dalam Felly Sintinia Clementin &

Maswar Patuh Priyadi (2016), keputusan investasi ini mampu menghasilkan

sinyal positif bagi kelangsungan pertumbuhan seuatu perusahaan yang mana

nantinya akan meningkatkan nilai harga saham sebagai indikator dalam nilai

perusahaan.

Keputusan investasi ini akan menentukan sumber dan bentuk dana dalam

pembiayaannya, yang mana pembiayaan ini akan menentukan cost of capital

yang menjadi dasar penentuan required return yang diinginkan (Andreas

Nelwan, 2018). Dengan begitu, keputusan investasi adalah kebijakan

manajemen dalam mengelola dana yang ada pada asset suatu perusahaan

dengan mengharap dana beserta return yang diharapkan kembali dalam waktu

mendatang. Apabila sebuah perusahaan salah dalam memilih investasi, maka

akan mengganggu kelangsungan hidup perusahaan, dan akan memengaruhi

investor dalam menilai sebuah perusahaan. Karena pada dasarnya, investasi ini

bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan.


10

Salah satu faktor yang penting dalam mengetahui nilai perusahaan yaitu

profitabilitas. Profitabilitas yang tinggi ataupun stabil juga nantinya akan

memengaruhi nilai perusahaan. Profitabilitas inilah yang menunjukkan tingkat

keuntungan bersih yang mampu dicapai oleh sebuah perusahaan dalam

kegiatan operasionalnya.

Menurut Felly Sintinia Clementin & Maswar Patuh Priyadi (2016),

profitabilitas yang tinggi akan mencerminkan suatu perusahaan dalam

menghasilkan laba tinggi sehingga kesejahteraan para pemegang saham

meningkat. Selain itu, profitabilitas akan memberi sinyal positif kepada para

investor untuk membeli saham yang dimiliki oleh perusahaan tersebut dengan

penilaian bahwa manajemen mampu mengelola asset dan modal dengan

sangat baik karena mampu menghasilkan keuntungan yang maksimal.

Menurut Oladipupo (2013) dalam AA Ngurah Dharma Adi Putra Putra &

Putu Vivi Lestari (2019), tingginya profitabilitas menunjukkan efektifitas

manajemen dalam mengelola dana. Setelah keuntungan diperoleh, maka

perusahaan harus membuat keputusan untuk memertahankan keuntungan

tersebut. Dengan begitu, profitabilitas merupakan kemampuan suatu

perusahaaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat

penjualan, asset, dan modal saham. Penelitian ini mengukur profitabilitas

terhadap nilai perusahaan mengguakan proksi ROA. Berdasarkan tingkat

pengembalian aset, untuk mencari keuntungan yang diperoleh perusahaan

terkait sumber daya atau total aset, sehingga menjadikan perusahaan untuk

mengelola asetnya lebih efisien.


11

Setiap perusahaan pasti membutuhkan modal kerja dalam

pembiayaannya. Manajemen modal kerja yang efektif dan efisien akan

berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan di

masa mendatang. Apabila perusaahaan kekurangan modal kerja, maka besar

kemungkinan perusahaan tersebut akan kehilangan keuntungan. Begitu pula

perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup akan mendapat

masalah likuiditas. Bambang Riyanto dalam Heven Manopo & Fitty Valdie

Arie (2016) menyatakan, jika modal kerja dimaksudkan sebagai jumlah

keseluruhan aset lancar. Pengelolaan modal kerja ini dipengaruhi oleh kas,

piutang, persediaan, serta hutang lancar. Keempat akun ini memiliki

perputaran yang pendek, apabila salah mengelola akan mengganggu kegiatan

operasional juga dapat menyebabkan kerugian. Namun sebaliknya, jika

manajemen mampu mengelola secara efektif, maka akan mempermudah

jalannya operasional perusahaan.

Perusahaan yang berdiri tidak terlepas dari memperoleh laba atau

keuntungan. Dari perolehan laba tersebut akan tercermin suatu nilai

perusahaan. Namun tidak hanya profit yang dilihat, melainkan dapat dilihat

dari berbagai aspek seperti kebijakan dividen, keputusan investasi, serta

pengelolaan modal kerja. Untuk itu, peranan manajemen serta pemegang

saham sangat penting dalam memperoleh profit dan kelangsungan hidup

perusahaan dan juga kesejahteraan para investor, yang mana para investor

akan melihat nilai perusahaan melalui harga pasar saham suatu perusahaan..
12

Berdasarkan fenomena gap yang ditunjukkan pada tabel 1.1. beberapa

perusahaan mengalami kenaikan atau penurunan. Dari faktor-faktor yang telah

dijelaskan merupakan indikator untuk menilai suatu perusahaan. Adanya

fenomena gap serta ketidakkonsistenan hasil yang diperoleh peneliti-peneliti

sebelumnya, menjadikan nilai perusahaan ini menarik untuk diteliti lebih

lanjut. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, Profitabilitas, dan

Pengeloalaan Modal Kerja Terhadap Nilai Perusahaan”. Penelitian ini berbeda

dengan penelitian-penelitian sebelumnya dengan menambah variabel lain

yaitu Pengelolaan Modal Kerja dan juga proksi yang digunakan pada

Kebijakan Dividen serta Keputusan Investasi berbeda dari penelitian

sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat

disimpulkan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

2. Apakah keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

4. Apakah pengelolaan modal kerja berpengaruh terhadap nilai

perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :


13

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kebijakan dividen terhadap

nilai perusahaan.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh keputusan investasi

terhadap nilai perusahaan.

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap nilai

perusahaan.

4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengelolaan modal kerja

terhadap nilai perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis

dan manfaat praktis bagi pihak yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan

pemahaman yang lebih mendalam mengenai kebijakan dividen,

keputusan investasi, profitabilitas, dan pengelolaan modal kerja

terhadap nilai perusahaan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi tambahan informasi

sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, khusunya

yang berkaitan dengan nilai perusahaan. Selain itu, penelitian ini

diharapkan mampu sebagai referensi untuk melakukan penelitan lain

yang sejenis. Serta, bagi para investor maupun calon investor,


14

diharapkan penelitian ini dapat membantu menganalisis faktor apa saja

yang memengaruhi nilai perusahaan.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini bertujuan untuk menyampaikan gambaran

mengenai penelitian yang berisikan informasi dan hal-hal yang dibahas pada

setiap sub bab penelitian. Dalam penelitian ini, sistematika penulisan terdiri

dari lima bab, yang masing-masing uraiannya secara garis besar dapat

dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, menjelaskan tentang latar belakang yang menjadi

landasan mengapa dilakukan penelitian, rumusan masalah yang

dituangkan dalam bentuk pertanyaan, tujuan dan manfaat penelitian

serta sistematika penulisan yang menyajikan hasil penelitian dari

awal hingga kesimpulan dari penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan tentang teori-teori dan penelitian terdahulu

yang melandasi penelitian ini. Berdasarkan dari hasil penelitian

terdahulu, maka akan terbentuk suatu kerangka pemikiran dan

penentuan hipotesis awal yang akan diuji.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisikan tentang pengembangan metodologi yang

terdiri dari definisi operasional variable, populasi dan sampel


15

penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,

analisis data, pengujian hipotesis, serta sampel peneleitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan tentang deskripsi obyek penelitian yang

menerangkan tentang hasil output dari pengolahan data dan

pembahasannya mengenai Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan

Investasi, Profitabilitas, dan Pengeloalaan Modal Kerja Terhadap

Nilai Perusahaan.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini, menerangkan tentang kesimpulan dan saran

mengenai hasil Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi,

Profitabilitas, dan Pengeloalaan Modal Kerja Terhadap Nilai

Perusahaan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Signaling Theory. Signaling Theory atau biasa disebut Teori Sinyal adalah

bagaimana perusahaan memberikan informasi berupa laporan keuangan

kepada pihak eksternal, dimana terdapat asimetri inforasi antara pihak

perusahaan dengan pihak luar karena hanya perusahaanlah yang lebih banyak

informasi mengenai prospek perusahaan daripada pihak luar.

2.1.1 Signaling Theory

Menurut Brigham dan Houstan (2001) dalam I Gusti A. Arya

Jayaningrat, Made Arie Wahyuni, dan Edy Sujana (2017) , sinyal atau

isyarat ini merupakan suatu tindakan yang diambil oleh pihak

manajemen perusahaan untuk memberi petunjuk bagi para investor

tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan.

Perusahaan dengan prospek menguntungkan cenderung tidak memilih

untuk menjual sahamnya melainkan dengan cara lain seperti hutang

utnuk mendapatkan modal baru.

Teori sinyal ini sangat penting bagi para investor untuk

memperoleh berbagai informasi terhadap keputusan investasi. Dimana

informasi ini berupa informasi penting yang menyajikan keterangan,

gambaran atau catatan, keadaan masa lalu, saat ini, maupun masa

mendatang bagi perusahaan. Jika pengumuman tersebut mengandung

16
17

nilai positif, maka diharapkan akan terjadi reaksi pasar pada saat

informasi tersebut diterima oleh pasar. Apabila informasi telah diterima

dan pasar beraksi, maka para pelaku pasar akan menganalisa informasi

tersebut apakah sinyal yang diterima baik atau buruk. Informasi ini

berupa laporan tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan kepada pihak

eksternal, baik berupa laporan keuangan maupun non keuangan yang

baiknya bersifat relevan.

Dengan mengurangi asimetri informasi, maka dapat

meningkatkan nilai perusahaan. Karena, dengan memberikan sinyal

kepada para investor berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya

akan mengurangi ketidakpastian prospek mendatang sebuah

perusahaan. Sehingga dapat memengaruhi pendapat baik investor,

kreditor, maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan, merupakan

sebuah integritas informasi laporan keuangan yang mencerminkan nilai

perusahaan (Felly Sintinia Clementin, 2016)

Hubungan antara penelitian ini dengan Teori Sinyal adalah

apabila perusahaan memperoleh laba setiap tahunnya baik secara stabil

ataupun signifikan, juga perusahaan yang membagikan dividen setiap

tahunnya akan meningkatkan nilai perusahaan, sehingga hal ini akan

memberi sinyal positif bagi para investor untuk menanamkan modalnya

pada perusahaan tersebut.


18

2.1.2 Agency Theory

Teori keagenan menurut Brigham dan Houstan (2006), para

manajer diberi kekuasaaan oleh pemilik perusahaan, yaitu pemegang

saham, untuk membuat keputusan, dimana hal ini menciptakan potensi

konflik kepentingan yang dikenal sebagai teori keagenan (agency theory).

Sebagai agen, manajer secara moral bertanggung jawab untuk

mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai

imbalannya akan memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak. Teori

keagenan dibangun sebagai upaya untuk memahami dan memecahkan

masalah yang muncul manakala ada ketidaklengkapan pada saat

melakukan kontrak, Gudono (2009) dalam Ista Yansi Rinnaya Rita

Andini, Abrar Oemar (2016)

Kontrak dalam hal ini yaitu para principle memerintah orang lain

(agen) untuk membuat keputusan yang terbaik. Manajer sebagai pengelola

perusahaan lebih banyak mengetahui perkembangan serta prosperk

perusahaan dibanding pihak eksternal. Manajer berkewajiban memberikan

sinyal kepada pemilik perusahaan, sinyal tersebut berupa laporan

keuangan.

2.1.3 Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap kinerja

perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham (Wardani dan

Hermuningsih, 2011: 32). Harmono (2011:233) dalam Merina Salama,

Paulina Van Rate (2019), menyatakan nilai perusahaan adalah kinerja


19

perusahaan yang tercermin dari harga saham. Dimana harga saham ini

terbentuk atas penawaran dan permintaan di pasar modal yang

merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Harga

saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi, serta

meningkatkan kepercayaan pasar tidak hanya pada kinerja

perusahaannya saja melainkan juga prospek perusahaan di masa yang

akan datang.

Nilai perusahaan ini dapat dukur dengan menggunakan harga

saham dengan rasio penilaian. Menurut Sudana (2011:23) dalam Slamet

Mudjijah, Zulfia Khalid, & Diah Ayu Sekar Astuti (2019), rasio

penilaian adalah suatu rasio yang terkait dengan penilaian kinerja

saham perusahaan yang telah diperdagangkan di pasar modal (go

public). Rasio ini memberikan informasi kepada masyarakat seberapa

besar mereka menghargai sebuah perusahaan, sehingga mereka tertarik

membeli dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai bukunya.

Berikut ini beberapa perhitungan yang digunakan untuk mengukur nilai

perusahaan :

1. Price Earning Ratio (PER)

Brigham dan Houstan (2006:110) menyatakan, jika PER ini

menunjukkan seberapa banyak jumlah uang yang rela dikeluakan

oleh investor untuk membayar laba yang dilaporkan. Rasio ini

digunakan untuk membandingkan antara harga saham perusahaan

dengan keuntungan yang diperoleh investor. Semakin besar nilai


20

PER, maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk

tumbuh dan meningkatkan nilai perusahaan.

2. Price to Book Value (PBV)

Price to Book Value (PBV) adalah sebuah rasio yang

membandingkan antara harga saham dengan nilai buku saham. PBV

ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku

saham suatu perusahaan (Wardani dan Hermuningsih 2011:32)

dalam (M Wahyu Hidayat, 2020). Semakin tinggi nilai yang

diperoleh, maka investor akan semakin percaya prospek perusahaan

di masa mendatang untuk menghasilkan nilai perusahaan yang relatif

terhadap jumlah yang diinvestasikan.

3. Tobin’s Q

Cara lain yang dapat digunakan untuk mengukur nilai

perusahaan adalah dengan menggunakan metode Tobin’s Q yang

dikembangkan oleh James Tobin. Tobin’s Q ini dihitung

menggunakan perbandingan antara rasio nilai pasar saham

perusahaan dengan niai buku ekuitas perusahaan (Weston dan

Copeland, 2001).

2.1.4 Kebijakan Dividen

Husnan dan Pudjiastuti (2014:253) dalam M Wahyu Hidayat &

Triyonowati (2020) menyatakan jika kebijakan dividen menyangkut

mengenai masalah pembagian laba yang menjadi hak para investor.

Dimana laba tersebut dapat dibagikan dalam bentuk dividen, atau laba
21

ditahan untuk diinvestasikan kembali. Skonsen et al (2001)

mengemukakan, jika dividen adalah proses pendistribusian laba

perusahaan kepada para pemilik saham dengan besar yang proporsional

sesuai kepemilikannya. Jadi, kebijakan dividen ini dibagikan atas laba

yang diperoleh dari sebuah perusahaan kepada para pemegang saham.

Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan yang besar, maka

kemungkinan para pemegang saham akan mendapatkan dividen yang

besar pula.

Beberapa teori yang mendasari kebijakan dividen ini adalah

salah satunya yaitu Theory Bird-in-the-hand. Teori ini dikemukakan

oleh Myron Gordon dan Jhon Littler dalam Yuli Chomsatu Samrotun

(2015). Berdasarkan teori ini, kebijakan dividen berpengaruh positif

terhadap harga pasar saham. Sebab, jika semakin tinggi perusahaan

menghasilkan laba dan membagikannya dalam bentuk dividen, maka

semakin tinggi pula nilai yang dihasilkan dari perusahaan tersebut. Hal

ini dikarenakan pembagian dividen akan memengaruhi persepsi

investor, dimana pembagian laba ini akan mengurangi rasa

ketidakpercayaan atas perusahaan. Sebelum perusahaan akan

memutuskan untuk membagi laba dalam bentuk dividen atau laba

ditahan, maka akan diadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Perhitungan dividen ini tergantung dengan performa setiap

perusahaan. Dapat dihitung sebagai berikut :

1. Dividend Per Share (DPS)


22

Perhitungan DPS ini adalah dividen per lembar saham.

Angka ini didapat dari pembagian dividen perusahaan dengan total

lembar saham.

2. Dividend Payout Ratio (DPR)

Dividend Payout Ratio (DPR) atau Rasio pmbayaran Dividen

adalah rasio atas keuntungan yang dihasilkan dan didistribusikan

perusahaan kepada investor secara tunai. Dividend Payout Ratio

(DPR) ini dapat diukur melalui perbandingan antara dividen per

lembar saham dengan laba per lembar saham.

3. Dividend Yield

Dividend yield adalah perbandingan antara seberapa besar

dividen yang dibagi perusahaan terhadap harga saham yang sedang

beredar.

2.1.5 Keputusan Investasi

Keputusan investasi ini sering dianggap sebagai keputusan

terpening dalam pengambilan keputusan seorang manajer keuangan

suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu

memaksimalkan kemakmuran para pemegang saham.

Keputusan investasi merupakan suatu keputusan untuk

menanamkan sejumlah modal dengan tujuan memperoleh keuntungan

di masa mendatang (Tandelilin:2001) dalam (Baskoro Langgeng

Pemuji, 2020). Keputusan investasi adalah kebijakan manajemen dalam

menggunakan sumber dana perusahaan yang ada pada sebuah asset


23

yang diharapkan akan memberi keuntungan pada waktu yang akan

datang (Andreas Nelwan, 2018).

Keputusan investasi ini dapat dikelompokkan dalam investasi

jangka pendek dan jangka panjang. Investasi jangka pendek meliputi

kas, investasi surat berharga jangka pendek, dan piutang. Sedangkan

investasi jangka panjang ini dapat berupa tanah, bangunan, mesin,

kendaraan, peralatan produksi, maupun asset lainnya (Alvina, 2020).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, jika keputusan

investasi ini merupakan suatu keputusan dalam pengalokasian dana

pada sejumlah investasi tertentu agar memperoleh keuntungan di masa

mendatang. Keputusan investasi ini dapat melibatkan waktu jangka

panjang, sehingga keputusan yang diambil harus dipertimbangkan

dengan baik karena memiliki konsekuensi berjangka pula.

Ada beberapa perhitungan untuk mengambil keputusan investasi :

1. Pertumbuhan Aset.

Pertumbuhan aset didefinisikan sebagai persentase

perubahan total aset dari akhir tahun fiskal dari tahun kalender

sebelumnya, sampai akhir tahun kalender saat ini (Cooper et al,

2008) dalam (Triyani et al., 2018). Aset merupakan sumber

ekonomi yang mana akan memberikan manfaat di masa mendatang,

dimana asset ini digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.

Semakin besar aset diharapkan, maka semakin besar pula hasil

operasional yang dihasilkan oleh perusahaan.


24

2. Investment Opportunity Set (IOS)

Investment Opportunity Set (IOS) merupakan pilihan

investasi masa depan yang dapat memengaruhi pertumbuhan aktiva

perusahaan atau proyek yang memiliki net present value positif.

Menurut Gaver dan Gaver (1993) dalam (M Wahyu Hidayat, 2020),

IOS merupakan nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada

pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen dimasa yang

akan datang, yang pada saat ini merupakan pilihan-pilihan investasi

yang diharapkan akan menghasilkan return yang lebih besar.

Pengukuran menggunakan Market to Book Value of Equity

memiliki pengaruh yang besar terhadap nilai perusahaan.

Penggunaan rasio ini didasari atas pemikiran MBVE yang

mencerminkan pasar menilai return investasi dimasa depan akan

lebih besar dari return yang diharapkan dari ekuitasnya.

2.1.6 Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh

keuntungan dalam kurun waktu tertentu (Baskoro Langgeng Pemuji,

2020). Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh

laba yang berhubungan dengan penjualan, total asset, dan modal sendiri

(Agus Sartono 2010). Dalam menghitung profitabilitas ada beberapa

rasio yang dapat digunakan :

1. Return on Asset (ROA)


25

Hasil pengembalian investasi atau ROA merupakan rasio

yang menunjukkan return atas jumlah asset yang digunakan oleh

perusahaan. ROA ini gambaran dari efektifitas perusahaan dalam

mengelola asset suatu perusahaan demi menghasilkan keuntungan..

2. Return on Equity (ROE)

Hasil pengembalian ekuitas atau ROE merupakan rasio

untuk mengukur laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri.

ROE ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan menggunakan

modal sendiri. ROE ini mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba yang tersedia bagi perusahaan.

3. Profit Margin (Profit Margin on Sales)

Rasio Margin atau Margin Laba atas penjualan merupakan

rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan.

Semakin besar rasio NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin

produktif. Sehingga para investor akan semakin percaya untuk

menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

2.1.7 Pengelolaan Modal Kerja

Modal merupakan masalah utama yang mendukung jalannya

kegiatan operasional sebuah perusahaan. Modal kerja yang digunakan

diharapkan dapat kembali masuk kedalam perusahaan dalam waktu

pendek melalui penjualannya. Modal kerja ini merupakan investasi

perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat berharga, piutang, dan

persediaan dikurangi kewajiban lancar yang digunakan untuk


26

pembiayaan aktiva lancar (Hamzah et al., 2020). Melalui pengelolaan

yang baik, diharapkan modal yang tertanam dalam bentuk modal kerja

tersebut dapat dimanfaatkan secara efisien dan seefektif mungkin,

melalui aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Dalam mengelola

modal kerja, dapat dilakukan melalui beberapa rasio, diantaranya :

1. Inventory Turnover (Perputaran Persediaan)

Rasio ini digunakan untuk mengetahui berapa kali

persediaan terjual dalam satu periode. Hal ini akan memberikan

hasil seberapa efektif persediaan yang dikelola.

2. Fixed Assets Turnover (Perputaran Aset Tetap)

Penggunaan rasio ini berfungsi untuk mengukur seberapa

efektif dan efisien perusahaan menggunakan asset tetapnya untuk

menghasilkan pendapatan.

3. Total Assets Turnover (Perputaran Aset)

Rasio TAT ini digunakan untuk mengukur seberapa

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan dari jumlah

asset yang dimiliki. Hal ini menunjukkan, semakin cepat asset

perusahaan berputar, maka semakin besar pula pendapatan

perusahaan tersebut.

2.2 Penelitian Terdahulu

Berbagai penelitian mengenai kebijakan dividen telah banyak

dilakukan. Delapan dari penelitian sejenis ini, tiga penulis diantaranya

menyatakan jika kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai


27

perusahaan. Namun, tiga diantaranya mengemukakan jika kebijakan dividen

tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Dan dua diantaranya

menyatakan jika kebijakan dividen berpengaruh negatif terhadap nilai

perusahaan.

Perbedaan hasil dari keputusan investasi juga diperoleh. Dimana enam

hasil penelitian sejenis ini dilakukan dan empat diantaranya menyatakan jika

keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun dua

penulis yang lainnya mengemukakan jika keputusan investasi berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan.

Penelitian lain mengenai profitabilitas juga telah banyak dilakukan.

Lima dari enam penelitian sejenis yang menyatakan jika profitabilitas

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun, dua diantaranya

mengemukakan jika profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Variabel lain dalam penelitian sejenis juga banyak digunakan dalam

penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengelolaan modal kerja. Dua dari

empat penenelitian sejenis ini mengemukakan jika pengelolaan modal kerja

tidak berpengaruh terhadap nila perusahaan. Namun dua diantaranya

menyatakan hal yang berbeda yaitu pengelolaan modal kerja berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.


28

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Penulis Variabel Hasil


1 Ulfa Hawaliyah Y = Nilai Perusahaan a. Modal Kerja berpengaruh
Hamzah, X1 = Modal Kerja positif signifikan terhadap
Mahfudnurnajamuddi X2 = Profitabilitas Nilai Perusahaan.
n, b. Profitabilitas berpengaruh
Budiandriani (2020) positif dan signifikan
terhadap Nilai
Perusahaan.
2 H. Manoppo, F. Arrie Y = Nilai Perusahaan a. Struktur Modal
(2016) X1 = Struktur Modal berpengaruh signifikan
X2 = Ukuran terhadap Nilai
Perusahaan Perusahaan.
X3 = Profitabilitas b. Ukuran Perusahaan
berpengaruh signifikan
terhadap Nilai
Perusahaan.
c. Profitabilitas yang diukur
menggunakan ROI
berpengaruh signifikan
terhadap Nilai
Perusahaan. Sedangkan
Profitabilitas yang diukur
menggunakan NPM tidak
berpengaruh signifikan
terhadap Nilai
Perusahaan.
3 M. Felly Sintina Y = Nilai Perusahaan a. Keputusan Investasi
Clementin (2016) X1 = Keputusan berpengaruh signifikan
Investasi terhadap Nilai
X2 = Keputusan Perusahaan.
Pendanaan b. Keputusan Pendanaan
X3 = Kebijakan Dividen berpengaruh tidak
X4 = Profitabilitas berpengaruh secara
signifikan terhadap Nilai
Perusahan.
c. Kebijakan Dividen
berpengaruh signifikan
terhadap Nilai Perusahaan
d. Profitabilitas ber-
pengaruh signifikan
terhadap Nilai
29

Perusahaan.
4 A. Rahmawati Y = Nilai Perusahaan a. Ukuran Perusahaan tidak
(2015) X1 = Ukuran berpengaruh signifikan
Perusahaan terhadap Nilai
X2 = Profitabilitas Perusahaan.
X3 = Struktur Modal b. Profitabilitas berpengaruh
X4 = Keputusan signifikan terhadap Nilai
Investasi Perusahaan.
c. Struktur Modal
berpengaruh signifikan
terhadap Nilai
Perusahaan.
d. Keputusan
Investasi berpengaruh
signifikan terhadap Nilai
Perusahaan.
5 H. Fendyka Luqman Y = Nilai Perusahaan a. Kebijakan Dividen
Ilhamsyah (2017) X1 = Kebijakan Dividen berpengaruh negatif
X2 = Keputusan terhadap Nilai
Investasi Perusahaan.
X3 = Profitabilitas b. Keputusan Investasi
berpengaruh positif
terhadap Nilai
Perusahaan.
c. Profitabilita berpengaruh
positif terhadap Nilai
Perusahaan.
6 J. Andreas Nelwan Y = Nilai Perusahaan a. Kebijakan Dividen
(2018) X1 = Kebijakan Dividen berpengaruh positif
X2 = Keputusan terhadap Nilai
Pendanaan Perusahaan.
X3 = Keputusan b. Keputusan Pendanaan
Investasi berpengaruh positif
terhadap Nilai
Perusahaan.
c. Keputusan
Investasi berpengaruh
positif terhadap Nilai
Perusahaan.
7 T. M. Wahyudi Y = Nilai Perusahaan a. Kebijakan Dividen
Hidayat (2020) X1 = Kebijakan Dividen berpengaruh positif
X2 = Kebijakan Hutang signifikan terhadap Nilai
X3 = Profitabilitas Perusahaan.
b. Kebijakan Hutang
berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap Nilai
30

Perusahaan.
c. Profitabilitas berpengaruh
positif signifikan terhadap
Nilai Perusahaan.
8 Y. Rafifatul Husna Y = Nilai Perusahaan a. Pertumbuhan Perusahaan
(2020) X1 = Pertumbuhan berpengaruh positif
Perusahaan signifikan terhadap Nilai
X2 = Kebijakan Dividen Perusahaan.
X3 = Profitabilitas b. Kebijakan Dividen tidak
berpengaruh terhadap
Nilai Perusahaan.
c. Profitabilitas berpengarh
positif signifikan terhadap
Nilai Perusahaan.
9 A.Parminto, D. Y = Firm Value a. Capital Structure has a
Setiyadi, J. Sinaga Y = Profitability linear relationship with
(2016) X1 = Capital Structure profitability.
X2 = Firm Growth b. The firm growth has no
X3 = Dividen Policy linear relationship with
profitability.
c. Dividend policy has a
liner relationship with
profitability.
d. Profitability has a linear
relationship with firm
value.
e. Capital structure has
significant negative effect
on the firm value through
profitability.
f. The firm growth has
negative insignificant
effect on firm value
through profitability.
g. Devidend policy has
positive and significant
effect on the firm value
through profitability.
10 Atmaja, I Gusti Y = Nilai Perusahaan a. Profitabilitas berpengaruh
Ngurah Yoga Dimas X1 = Profitabilitas positif terhadap Nilai
Astika, Ida Bagus X2 = Leverage Perusahaan.
Putra X3 = Modal Kerja b. Leverage berpengaruh
(2018) positif terhadap Nilai
Perusahaan.
c. Modal kerja tidak
31

berpengaruh pada Nilai


Perusahaan.
Sumber : beberapa jurnal
2.3 Pengembangan Hipotesis

Kerangka pemikiran teoritis dari penelitian ini sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Kebijakan Dividen

Keputusan Investasi
Nilai Perusahaan

Profitabilitas

Pengelolaan Modal Kerja

Sumber : Kajian Teori,2021

2.3.1 Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan

Dengan adanya kebijakan dividen, maka investor menilai jika

kinerja perusahaan tersebut baik, karena investor menginginkan hasil

atau keuntungan atas apa yang telah diinvestasikannya . Sehingga

dengan memberikan dividen akan memberikan sinyal positif kepada

para investor jika perusahaan tersebut bagus dan mampu memakmurkan

para pemegang saham dan meningkatkan nilai perusahaan. Hipotesis

ini didukung oleh hasil penelitian yang telah dilakukan oleh M

Wahyudi Hidayat & Triyonowati (2020) yang menyatakan jika

kebijakan dividen berpengaruh positif namun tidak signifikan. Adanya


32

kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan menunjukkan, jika

membagikan dividen kepada para investor maka akan meningkatkan

nilai perusahaan namun tidak signifikan.

H1 : Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2.3.2 Pengaruh Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham

sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Peluang investasi

ini terbentuk dari tanggapan investor mengenai nilai perusahaan.

Berdasarkan teori keagenan, manajer yang bertindak sebagai agen

mempunyai banyak informasi mengenai perusahaan dibandingkan

dengan pemilik (principle) sehingga hal inilah yang menyebabkan

terjadinya asimetri informasi.

Dalam melakukan investasinya, manajer harus mampu

mengalokasikan dananya dengan baik dan efisien. Hal ini dapat

dilakukan jika perusahaan tidak melakukan investasi secara berlebihan,

agar tidak terjadi over investment. Perusahaan dengan over investment

biasanya berada pada tahap mature dengan tingkat pertumbuhan yang

lambat serta memiliki free cash flow (kelebihan modal) yang tinggi.

Apabila manajer melakukan investasi yang berlebihan, maka akan akan

merugikan perusahaan sehingga memberikan sinyal negatif kepada para

investor.

Hipotesis ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang telah

dilakukan oleh Safitri Lia Achmad & Lailatul Amanah (2014) yang
33

menyatakan jika keputusan investasi berpengaruh negatif terhadap nilai

perusahaan.

H2 : Keputusan investasi berpengaruh negatif terhadap nilai

perusahaan.

2.3.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas merupakan keuntungan bersih yang didapat oleh

perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Perusahaan yang

menghasilkan laba setiap tahunnya akan memengaruhi pandangan

masyarakat khusunya para investor terhadap nilai suatu perusahaan. Hal

ini sejalan dengan teori sinyal, karena perusahaan yang menghasilkan

keuntungan tiap tahunnya menandakan prospek perusahaan tersebut

baik, dan akan membuat harga saham meningkat. Meningkatnya harga

dipasar maka akan meningkatkan nilai perusahaan pula.

Hasil dari penelitian terdahulu yang menyatakan profitabilitas

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan juga telah dilakukan oleh

I Gusti Ngurah Yoga Dimas Atmaja & Ida Bagus Putra Astika (2018).

Mereka mengemukakan jika profitabilitas merupakan tingkat

keuntungan bersih yang mampu diperoleh perusahaan saat menjalankan

kegiatan operasionalnya, sehingga memberi sinyal positif dengan

menarik minat para investor untuk menanmkan modalnya kepada

perusahaan terebut.

H3 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2.3.4 Pengelolaan Modal Kerja Terhadap Nilai Perusahaan


34

Modal kerja merupakan salah satu komponen penting bagi

perusahaan dalam menjalankan segala aktivitasnya. Melalui

pengelolaan yang baik, maka diharapkan modal yang tertanam dalam

bentuk modal kerja tersebut dapat dimanfaatkan secara efisien dan

seefektif mungkin, melalui aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan.

Penggunaan modal kerja yang efektif dan efisien ini dapat dilihat

apabila dalam menjalankan sesuatu yang tidak membuang waktu,

tenaga, biaya dan kegunaan berkaitan penggunaan modal kerja.

Penggunaan modal kerja yang tepat dapat meningkatkan profitabilitas

sehingga menambah nilai perusahaan.

Hipotesis ini didukung hasil dari penelitian terdahulu yang

menyatakan jika modal kerja berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan, sebagaimana telah diteliti oleh Hamzah et al., (2020).

Mereka mengemukakan jika modal kerja merupakan salah satu fokus

manajemen dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Karena

manajemen akan senantiasa mengupayakan modal kerja yang maksimal

agar tujuan untuk memakmurkan para investor melalui nilai perusahaan

dapat tercapai.

H4 : pengelolaan modal kerja berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif.dan

menggunakan data sekunder. Dimana sumber data sekunder ini diperoleh

melalui orang lain atau dalam bentuk dokumen. Sumber data pada penelitian

ini diperoleh melalui Indonesian Stock Exchanges (IDX) dengan

menggunakan laporan tahunan yang dapat diakses melalui website

www.idx.co.id. Pada penelitian ini analisis data yang digunakan adalah

analisis regresi linear berganda dengan alat bantu aplikasi SPSS (Statistical

Product and Service Solutions).

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.2.1 Variabel Terikat/ Dependent Variabel

Variabel dependen yaitu variabel yang memberikan reaksi atau

respon jika dihubungkan dengan variabel bebas, biasanya dinotasikan

dengan (Y). Dalam penelitian ini, penggunaan variabel dependen yaitu

Nilai Perusahaan (Y).

Nilai perusahaan merupakan kinerja perusahaan yang dicerminkan

oleh harga saham yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran

dipasar modal yang merefleksikan penilaian masyarakat terhadap

kinerja perusahaan (Harmono 2011:233). Nilai perusahaan dalam

penelitian ini diukur menggunakan proksi PBV (Price Book Value)

35
36

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚


PBV= 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

3.2.2 Variabel Bebas/ Independent Variable

Variabel independen yaitu variabel stimulus atau variabel yang

memengaruhi variabel lain, yang biasanya dinotasikan dengan symbol

(X). dalam penelitian ini, variabel independennya yaitu Kenijakan

Dividen sebagai (X1), Keputusan Investasi sebagai (X2), Profitabilitas

sebagai (X3), dan Pengelolaan Modal Kerja sebagai (X4).

3.2.2.1 Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen adalah sebuah keputusan apakah laba

yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada para

pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam

bentuk laba ditahan untuk pembiayaan di masa mendatang.

Dengan membagikan dividen, maka akan mengurangi

ketidakpastian. Karena dividen yang diterima saat ini,

sedangkan capiat gain diterima dimasa yang akan datang.

Ketidakpastian dividen ini akan lebih kecil dibandingkan

dengan capital gain.

Penelitian ini menggunakan proksi Dividen Yield

𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚


Dividen Yield = ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
37

3.2.2.2 Keputusan Investasi

Keputusan investasi adalah keputusan menyangkut

pengalokasian dana berasal dari dalam dan luar perusahaan

dalam berbagai bentuk investasi (Fendyka Luqman

Ilhamsyah, 2017). Dalam penelitian ini, keputusan investasi

dihitung menggunakan proksi pertumbuhan asset.

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑡 −𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑡 𝑡−1


Assets Growth = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑡−1

Sumber : I. Rinnaya, R.Andini, A.Oemar (2016)

3.2.2.3 Profitabilitas

Menurut Bukit (2012: 208) Profitabilitas merupakan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari

kegiatan aktivitas operasinya. Profitabilitas dalam penelitian

ini diukur menggunakan return on asset (ROA) yang

meruapakan kemampuan perusahaan dalam mengelola

asetnya untuk menghasilkan keuntungan selama periode

tertent.

𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘


ROA = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡

3.2.2.4 Pengelolaan Modal Kerja

Pengelolaan modal kerja ini merupakan aktivitas yang

berkaitan dengan dengan pengelolaan keuangan yang

menentukan jalannya kegiatan operasional perusahaan.

Kegiatan operasional tersebut berpengaruh pada pendapatan


38

yang diperoleh perusahaan. Perusahaan yang mampu

menghasilkan nilai tambah atau keuntungan yang

sustainable (berkelanjutan) adalah perusahaan yang mampu

memanfaatkan modal kerjanya secara efektif dan efisien

(Atmaja & Astika, 2018). Penelitian ini mengukur

pengelolaan modal kerja dengan menggunakan rasio

inventory turnover

𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝐺𝑜𝑜𝑑𝑠 𝑆𝑜𝑙𝑑


I IT = 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi yaitu generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2016-2019. Sampel

yaitu bagian dari populasi yang dapat dijjangkau serta memiliki sifat yang

sama dengan populasi tersebut. dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling. Metode ini merupakan cara penarikan sampel dengan

memilih subjek berdasarkan kriteria-kreiteria tertentu. Kriteria-kriteria

tersebut diantaranya yaitu :

1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2016 sampai

2019.
39

2. Perusahaan yang melaporkan hasil keuangan tahunan selama empat tahun

yang dimulai pada tahun 2016 hingga 2019 menggunakan kurs rupiah.

3. Perusahaan yang membagikan dividen secara berturut-turut selama periode

tahun 2016-2019.

4. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian selama tahun 2016-2019.

Tabel 3.1

Pengambilan Sampel

Kriteria Jumlah

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 182

tahun 2016-2019

Perusahaan Manufaktur yang tidak mempublikasikan laporan (33)

keuangan lengkap selama tahun 2016-2019 secara berturut-

turut

Perusahaan Manufaktur yang tidak menggunakan mata uang (30)

rupiah selama tahun 2016-2019

Perusahaan Manufaktur yang tidak membagikan dividen secara (40)

berturut-turut selama periode tahun 2016-2019.

Perusahaan Manufaktur yang mengalami kerugian selama (50)

periode tahun 2016-2019.

Sampel Perusahaan 29

Total Sampel Perusahaan (29*4) 116

Sumber : Bursa Efek Indonesia yang telah diolah peneliti 2021


40

3.4 Jenis dan Sumber Data

Pada Penelitian ini penulis menggunakan jenis data sekunder yaitu

data penelitian yang diperoleh atau dikumpulkan secara tidak langsung dari

sumber (melalui perantara). Menurut Sugiyono, (2014) data sekunder yaitu

sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui

media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder berupa

bukti, catatan, atau laporan historis yang tersusun dalam arsip yang

dipublikasikan. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

laporan tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan manufaktur yang terdaftar

di BEI pada periode 2016-2019. Data ini diperoleh melalui situs resmi Bursa

Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.

3.5 Metode Analisis Data

Untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang telah dirumuskan

maka data yang dapat dikumpulkan atau diperoleh itu harus dianalisis.

Analisis data dalam penelitian merupakan suatu proses mengorganisasikan

dan mengurutkan data kedalam pola kategori dan kesatuan uraian dasar.

Untuk membuktikan kebenaran hipotesa, dalam arti apakah hipotesa diterima

atau ditolak, maka dari data-data yang diperoleh itu dianalisa secara statistik.

3.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi

variabel terikat untuk setiap nilai variabel bebas tertentu berdistribusi

normal atau tidak. Dalam model regresi linier, asumsi ini ditunjukan

oleh nilai error yang berdistribusi normal. Model regresi yang baik
41

adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati

normal sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik. Uji

normalitas bisa dilakukan dengan menggunakan test of normality

kolmogrovsmirnov dalam program SPSS. Jika probabilitas > 0,05 maka

distribusi dari model regresi adalah normal. Jika probabilitas < 0,05

maka distribusi dari model regresi adalah tidak normal.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

3.5.2.1 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah

pada sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antara

variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika terbukti

ada multikolinearitas, sebaiknya salah satu dari variabel

independen yang ada dikeluarkan dari model, lalu pembuatan

model regresi diulang kembali (Santoso,2012:234). Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dengan cara

menganalisis matriks korelasi variabel - variabel independen

yang dapat di lihat melalui Variance inflantion Factor (VIF).

Nilai VIF yang bisa ditoleransi adalah 10. Apabila nilai VIF <

10 maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antar

variabel bebas.
42

3.5.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah

terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu kepengamatan

yang lain. Apabila varian dari residual satu ke pengamatan lain

tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sedangkan jika varian dari

residual satu ke pengamatan lain berbeda maka disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

homoskedastisitas. Pengujian asumsi heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat grafik scatterplot. Dalam . pengambilan

keputusannya sebagai berikut :

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik menyebar secara teratur

(bergelombng, melebar, kemudian menyempit) maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diats dan

dibawah angka pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

3.5.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini berfungsi untuk melihat apakah terjadi

korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t-1)

atau untuk melihat apakah ada pengaruh antara variabel bebas

dengan variabel terikat, sehingga tidak boleh ada korelasi antara

observasi dengan data observasi sebelumnya. Pada penelitian ini,


43

untuk melihat apakah terjadi autokorelasi menggunakan uji Durbin

Watson.

3.5.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh

mengenai pengaruh kebijakan dividen, keputusan investasi,

profitabilitas, dan pengelolaan modal kerja terhadap nilai perusahaan.

3.5.3.1 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh

kemampuan model yang dibentuk dalam menerangkan variasi

variabel independen. Nilai koefisien determinasi (R2) yaitu

antara nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil mengindiasikan

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk dilakukannya prediksi terhadap variabel

dependen (Imam Ghozali, 2011:97).

3.5.3.2 Uji Statistik t (Parsial)

Uji statistic t atau uji parsial digunakan untuk menguji

bagaimana pengaruh masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen. Apabila nilai probabilitas

signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan

bahwa suatu variabel independen berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen. Hipotesis akan diterima jika taraf

signifikansinya < 0,05, dan hipotesis akan ditolak jika tarafnya >
44

0,05. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel

independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen.

Model dalam proposal ini menggunakan persamaan variabel sebagai

berikut :

Y = α+β1x1+β2x2+β3x3+β4x4

Keterangan :

Y = Nilai Perusahaan

α = Konstansta, nilai Y bila X = 0 (harga konstan)

β = koefisien

x1 = kebijakan dividen

x2 = keputusan investasi

x3 = profitabilitas

x4 = pengelolaan modal kerja


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

4.1.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia atau disingkat BEI merupakan bursa saham di

Indonesia yang memfasilitasi perdagangan saham, pendapatan tetap, instrumen

derivatif, reksadana, saham hingga obligasi yang berbasis Syariah. BEI juga

menyediakan data perdagangan real time dalam data-feed format untuk vendor

data atau perusahaan.BEI memberikan informasi yang lebih lengkap tentang

perkembangan bursa kepada publik. BEI menyebarkan data pergerakan harga

saham melalui media cetak dan elektronik. Satu indikator yang menyebabkan

pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI

mempunyai 6 (enam) jenis indeks ditambah dengan sepuluh jenis indeks sektoral

yang dijadikan indikator.

4.1.1.2 Gambaran Umum Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang aktivitasnya adalah

mengelola bahan, baik bahan mentah atau setengah jadi menjadi barang jadi yang

dapat dikonsumsi. Dalam pengoperasiannya perusahaan manufaktur memiliki

acuan atau standart operasional yang bertujuan bukan hanya menjadi pedoman

tetapi mengurangi kerusakan dari hasil produksi.

Industri manufaktur yang terdaftar di BEI ada lebih dari seratus

perusahaan yang mana perusahaan tersebut terbagi menjadi beberapa jenis

45
46

perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang seperti industri dasar dan kimia,

aneka industri dan aneka barang konsumsi. Dari masing-masing sector tersebut,

masih terdapat sub sector diantaranya :

1. Sektor Industri Dasar dan Kimia :

a. Sub sektor Semen

b. Sub sektor Keramik, Porselen, dan Kaca

c. Sub sektor Kimia

d. Sub sektor Plastik dan Kemasan

e. Sub sektor Pakan Ternak

f. Sub sektor Logam dan sejenisnya

g. Sub sektor Kayu dan Pengolahannya

h. Sub sektor Pulp dan Kertas

2. Sektor Aneka Industri :

a. Sub sektor Mesin dan Alat Berat

b. Sub sektor Otomotif dan Komponen

c. Sub sektor Tekstil dan Garmen

d. Sub sektor Alas Kaki

e. Sub sektor Elektronika

f. Sektor Industri Barang Konsumsi :

3. Sub sektor Makanan dan Minuman

a. Sub sektor Rokok

b. Sub sektor Farmasi

c. Sub sektor Kosmetik, Barang dan Keperluan Rumah Tangga


47

d. Sub sektor Peralatan Rumah Tangga

Dalam penelitian ini, diperoleh sampel sebanyak 29 perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI yang mana sampel ini didapat setelah memenuhi

semua kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Perusahaan tersebut yaitu : PT

Arwana Citramulia Tbk, PT Astra International Tbk, PT Sepatu Bata Tbk, PT

Chitose Internasional Tbk, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT Delta

Djakarta Tbk, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk, PT Ekadharma International Tbk,

PT Gudang Garam Tbk, PT HM Sampoerna Tbk, PT Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk, PT Indal Aluminium Industri Tbk, PT Indo Komoditi Korpora Tbk,

PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT

Jembo Cable Company Tbk, PT KMI Wire and Cable Tbk, PT Kabelindo Murni

Tbk, PT Kino Indonesia Tbk, PT Multi Bintang Indonesia Tbk, PT Ricky Putra

Globalindo Tbk, PT Supreme Cable Manufacturing & Comerce Tbk, PT Industri

Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Selamat Sempurna Tbk, PT Tunas Alfin

Tbk, PT Surya Toto Indonesia Tbk, PT Trisula International Tbk, PT Tempo Scan

Pacific Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, PT Wijaya Karya Beton Tbk,

4.2 Analisis Data

4.2.1 Uji Asumsi Klasik

4.2.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi variabel terikat

untuk setiap nilai variabel bebas tertentu berdistribusi normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal. Dalam

penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan


48

menggunakan test of normality kolmogrovsmirnov dalam program SPSS. Jika

probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah normal. Jika

probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah tidak normal.

Tabel 3.1

Uji Kolmogrovsmirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandarized..

N 116
a
Normal Parameters Mean .0000

Std. Deviation .65073

Most Extreme Differences Absolute .123

Positive .123

Negative -.089

Kolmogorov-Smirnov Z 1.238

Asymp. Sig. (2-tailed) .093

a. Test distribution is Normal.


Sumber : Data diolah (2021)

Berdasarkan tabel 3.1, dapat dilihat nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar

0,093 dimana nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa

data tersebut berdistribusi normal.

4.2.1.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada sebuah model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan problem multikolinearitas. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi

ada atau tidaknya multikolinearitas dengan cara menganalisis matriks korelasi


49

variabel - variabel independen yang dapat di lihat melalui Variance Inflantion

Factor (VIF). Nilai VIF yang bisa ditoleransi adalah 10. Apabila nilai VIF lebih

besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas antar variabel bebas. Jika nilai

tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10, maka tidak terjadi

multikolinieritas. Tetapi jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 dan nilai VIF lebih

besar dari 10, maka telah terjadi multikolinieritas.

Tabel 3.2

Hasil Uji Multikolinieritas

a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) -.044 .581 -.076 .940

Kebijakan Dividen -.011 .034 -.030 -.308 .759 .983 1.017

Keputusan Investasi .042 .088 .048 .481 .632 .974 1.027

Profitabilitas .017 .011 .164 1.627 .107 .944 1.059

Pengelolaan Modal Kerja -.053 .023 -.239 -2.345 .021 .929 1.077

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

Sumber : Data Diolah (2021)

Tabel diatas menunjukkan jika data tidak mengalami masalah

multikolinieritas, dikarenakan nilai tolerance semua variabel lebih besar dari 0,1

dan nilai VIF semua variabel lebih kecil dari 10.

4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah terdapat

ketidaksamaan varians dari residual satu kepengamatan yang lain. Apabila varian
50

dari residual satu ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas.

Sedangkan jika varian dari residual satu ke pengamatan lain berbeda maka disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas. Dalam

pengujian ini, untuk mengetahui apakah terjadi heteroskedastisitas dengan melihat

grafik Scatterplot.

Grafik 4.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data diolah (2021)

Grafik diatas menunjukkan jika data dalam penelitian ini tidak terjadi

gejala heteroskedastisitas dikarenakan titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka pada sumbu Y dan tidak terdapat pola yang jelas.


51

4.2.1.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini berfungsi untuk melihat apakah terjadi korelasi antara

suatu periode t dengan periode sebelumnya (t-1) atau untuk melihat apakah ada

pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, sehingga tidak boleh ada

korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya. Dalam penelitian

ini,untuk melihat ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan uji

Durbin Watson. Tidak terjadinya autokorelasi apabila hasil dU < DW < 4-dU

yang berarti nilai dari Durbin Watson berada diantara dU dan 4-dU.

Tabel 3.2

Uji Autokorelasi

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

a
1 .198 .339 .000 .66050 1.850

Sumber: Data diolah (2021)

Berdasarkan tabel diatas, data tersebut tidak mengalami autokorelasi

dikarenakan nilai Durbin Watson berada diantara dU dan 4-dU yaitu 1.7690 <

1.850 < 2.231.

4.2.2 Analisis Regresi Linear Berganda

4.2.2.1 Uji Regresi Linear Berganda

Uji regresi linier berganda adalah suatu uji untuk mengetahui bagaimana

pengaruh antara satu atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen.
52

Tabel 3.3

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

b
Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate

a
1 .208 .393 .009 2.444

a. Predictors: (Constant), PengelolaanModalKerja, KebijakanDividen, KeputusanInvestasi,


Profitabilitas

b.Dependent Variable: NilaiPerusahaan

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2.446 .174 14.049 .000

KebijakanDividen -.009 .020 -.041 -.450 .654

KeputusanInvestasi -.059 .023 -.236 -2.580 .011

Profitabilitas .030 .011 .258 2.788 .003

PengelolaanModalKerja -.001 .001 -.085 -.938 .350

a. Dependent Variable:NilaiPerusahaan
Sumber : Data diolah (2021)

Berdasarkan hasil uji regresi pada tabel di atas, maka dapat dituliskan

persamaan sebagai berikut :


53

Nilai Perusahaan = 2,446 + -0,009 Kebijakan Dividen + -0,059 Keputusan

Investasi + 0,030 Profitabilitas + -0,001 Pengelolaan Modal Kerja.

Dari persamaan tersebut, maka dapat di interprestasikan sebagai berikut :

1. Konstanta (α)

Nilai konstanta yaitu 2,446 yang artinya jika variabel kebijakan dividen,

keputusan investasi, profitabilitas, pengelolaan modal kerja dianggap nol

maka nilai perusahaan bernilai 2,446.

2. Koefisien Regresi Variabel Kebijakan Dividen (X1)

Nilai koefisien regresinya sebesar -0,009, yang menunjukkan jika variabel

kebijkan dividen maik sebesar 1% maka nilai perusahaan akan turun sebesar

-0,009.

3. Koefisien Regresi Variabel Keputusan Investasi (X2)

Nilai koefisien regresinya sebesar -0,059, yang menunjukkan jika variabel

keputusan investasi naik sebesar 1% maka nilai perusahaan akan turun

sebesar -0,059.

4. Koefisien Regresi Variabel Profitabilitas (X3)

Nilai koefisien regresinya sebesar 0,030, yang menunjukkan jika variabel

profitabilitas naik sebesar 1% maka nilai perusahaan akan naik sebesar

0,030.

5. Koefisien Regresi Variabel Pengelolaan Modal Kerja (X4)

Nilai koefisien regresinya sebesar -0,001, yang menunjukkan jika variabel

pengelolaan modal kerja naik sebesar 1% maka nilai perusahaan akan turun

sebesar -0,001.
54

4.2.2.2 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi atau R Sqare mengukur seberapa jauh kemampuan

model yang dibentuk dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai R

Square pada penelitian ini sebesar 0,393 atau 39,3% yang artinya bahwa

kemampuan variabel kebijakan dividen (DY), keputusan investasi (AG),

profitabilitas (ROA), dan pengelolaan modal kerja (IT) dalam memengaruhi nilai

perusahaan hanya sebesar 39,3% , sedangkan sisanya 60,7% dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

4.2.2.3 Uji Ststistik t (Uji Parsial)

Uji statistik t atau uji parsial digunakan untuk menguji bagaimana

pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Apabila nilai probabilitas signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa suatu variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen. Hipotesis akan diterima jika taraf signifikansinya < 0,05, dan

hipotesis akan ditolak jika tarafnya > 0,05. Uji ini dilakukan untuk mengetahui

apakah variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen. Berdasarkan tabel 3.3 diatas dapat diketahui bahwa :

1. Uji t terhadap variabel kebijakan dividen (X!) didapatkan t hitung sebesar -

.450 dengan signifikansi sebesar 0,654. Karena t hitung lebih kecil dari t

tabel (-0,450 < 1,658) atau signifikansi t lebih besar dari 5% ( 0,654 > 0,05),

maka secara parsial variabel kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan, dengan begitu H1 ditolak.


55

2. Uji t terhadap variabel keputusan investasi (X2) didapatkan t hitung sebesar

-2,580 dengan signifikasi sebesar 0,011. Karena t hitung lebih kecil dari t

tabel ( -2,580 < 1,658) atau signifikansi t lebih kecil dari 5% ( 0,011 > 0,05),

maka secara parsial variabel keputusan investasi berpengaruh negatif

signifikan terhadap nilai perusahaan, dengan begitu H2 diterima..

3. Uji t terhadap variabel profitabilitas (X3) didapatkan t hitung sebesar 2,788

dengan nilai signifikansinya sebesar 0,003. Karena t hitung lebih besar dari t

tabel (2,788 > 1,658) atau signifikansi t lebih kecil dari 5% (0,003 < 0,05),

maka secara parsial variabel profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan, dengan begitu H3 diterima.

4. Uji t terhadap variabel pengelolaan modal kerja (X4) didapatkan t hitung

sebesar -0,938 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,350. Karena t hitung

lebih kecil dari t tabel (-0,938 < 1,658) atau signifikansi t lebih besar dari

5% (0,350 > 0,05), maka secara parsial variabel pengelolaan modal kerja

tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sengan begitu H4 ditolak.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan

Variabel kebijakan dividen dalam penelitian ini menggunakan pengukuran

Dividen Yield. Hasil dari penelitian ini menunjukkan jika kebijakan dividen

menggunakan pengukuran DYD (Dividend Yield) tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan sector manufaktur 2016-2019 dibuktikan hasil dari t hitung

sebesar -.450 dengan signifikansi sebesar 0,654. Hasil penelitian tersebut


56

mengindikasikan bahwa apabila kebijakan dividen mengalami kenaikan maka

nilai perusahaan akan menurun.

Semakin tinggi kebijakan dividen bukan berarti dividen yang dibagikan

juga tinggi. Karena kemungkinan perusahaan mendapatkan laba besar namun

tidak untuk dibagikan dalam bentuk dividen tetapi diputar kembali untuk

digunakan kembali sebagai modal perusahaan. Selain itu para pemegang saham

lebih menyukai capital gain. Hal ini dikarenakan capital gain lebih cepat

diperoleh dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan pembagian

dividen yang relatif lebih lama, sehingga membagikan dividen kepada para

investor bisa memberikan nilai perusahaan yang rendah dimata para pemegang

saham (Fendyka Luqman Ilhamsyah, 2017).

Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian milik Fendyka Luqman

Ilhamsyah & Hendri Soekotjo (2017) yang menunjukkan jika kebijakan dividen

tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen yang meningkat

tidak selalu diikuti oleh meningkatnya nilai perusahaan. Karena nilai perusahaan

ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset-aset

perusahaan atau kebijkan investasinya.

4.3.2 Pengaruh Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan

Variabel keputusan investasi dalam penelitian menggunakan pengukuran

Asset Growth. Hasil dari penelitian inni menunjukkan jika keputusan investasi

berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan sektor manufaktur 2016-

2019 dengan dibuktikan t hitung sebesar -2,580 dengan signifikasi sebesar 0,011.
57

Hal tersebut mengindikasikan jika keputusan investasi meningkat maka nilai

perusahaan akan menurun.

Pertumbuhan aset perusahaan yang tinggi akan membuat kebutuhan dana

untuk operasional perusahaan terus meningkat. Hal ini dikarenakan perusahaan

cenderung menahan laba untuk keperluan pertumbuhan perusahaan dibandingkan

membagikan laba perusahaan untuk mensejahterakan para pemegang saham

(Rinnaya et al., 2016).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Safitri ia Achmad & Lailatul

Amanah (2014) yang menunjukkan hasil keputusan investasi berpengaruh negatif

terhadap nilai perusahan. Hal ini disebabkan para investor tidak percaya pada

perusahaan dan akan berpengaruh buruk pada perusahaan sehingga menurunkan

nilai perusahaan.

4.3.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan

Variabel profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan pengukuran

Return On Asset (ROA). Hasil dari penelitian ini menunjukkan jika profitabilitas

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sektor manufaktur 2016-2019

yang dibuktikan dari hasil t hitung sebesar 2,788 dengan nilai signifikansinya

sebesar 0,003. Hasil peneliian tersebut mengartikan jika profitabilitas meningkat

maka nilai perusahaan juga meningkat.

Profitabilitas yang tinggi memberikan sinyal positif bagi para investor jika

perusahaan menunjukkan kinerja keuangan yang baik dan sehat. Tigkat

keuntungan yang tinggi ini akan membuat investor tertarik untuk berinvestasi

pada perusahaan tersebut. sehingga membuat perusahaan mencerminkan


58

keberhasilannya. Tingginya profitabilitas ini pula akan meningkatkan nilai

perusahaan karena banyak pemegang saham yang berinvestasi.

Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan

oleh Rafifatul Husna & Yuliastuti Rahayu (2020) yang menunjukkan jika

profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Meningkatnya

profitabilitas akan meningkatkan harga di pasar sehingga mampu meningkatkan

nilai perusahaan.

4.3.4 Pengaruh Pengelolaan modal Kerja Terhadap Nilai Perusahaan

Variabel pengelolaan modal kerja dalam penelitian ini menggunakan

pengukuran Inventory Turnover (IT). Hasil dari penelitian ini menunjukkan jika

pengelolaan modal kerja tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan sektor

manufaktur 2016-2019 yang dibuktikan dengan hasil t hitung sebesar -0,938

dengan nilai signifikansinya sebesar 0,350. Hasil penelitian tersebut menunjukkan

jika pengelolaan modal kerja meningkat maka nilai perusahaan akan turun.

Pengelolaa modal kerja yang menggunakan pengukuran inventory

turnover adalah untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam persediaan

berputar dalam satu periode. Rendahnya nilai inventory turnover ini yang

menyebabkan biaya penyimpanan yang relatif besar sehingga menandakan jika

perusahaan tersebut memiliki manajemen efisiensi yang kurang baik. Hal ini

dikarenakan investor melihat jika kinerja perusahaan itu buruk melalui persediaan

yang terlalu banyak sehingga menjadikan kinerja perusahaan tidak produktif.

Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan

oleh I Gusti Ngurah Yoga Dimas Atmaja & Ida Bagus Putra Astika (2018) yang
59

menunjukkan jika pengelolaan modal kerja tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.
60

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen, keputusan investasi,

profitabilitas dan pengelolaan modal kerja terhadap nilai perusahaan sector

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2016-

2019, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kebijakan dividen (DYD) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan

(PBV) sektor manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2016-2019

dengan hasil t hitung lebih kecil dari t tabel (-0,450 < 1,658) atau

signifikansi t lebih besar dari 5% ( 0,654 > 0,05). Sehingga hipotesis yang

diperoleh adalah H1 : ditolak.

2. Keputusan investasi (AG) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan

(PBV) sektor manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2016-2019

dengan hasil t hitung lebih kecil dari t tabel ( -2,580 < 1,658) atau

signifikansi t lebih besar dari 5% ( 0,011 > 0,05). Sehingga hipotesis yang

diperoleh adalah H2 : diterima.

3. Profitabilitas (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan (PBV) sektor manufaktur yang terdaftar di BEI selama

periode 2016-2019 dengan hasil t hitung lebih besar dari t tabel (2,788 >

1,658) atau signifikansi t lebih kecil dari 5% (0,003 < 0,05). Sehingga

hipotesis yang diperoleh adalah H3 : diterima.


61

4. Pengelolaan modal kerja (IT) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan

(PBV) sektor manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2016-2019

dengan hasil Karena t hitung lebih kecil dari t tabel (-0,938 < 1,658) atau

signifikansi t lebih besar dari 5% (0,350 > 0,05). Sehingga hipotesis yang

diperoleh adalah H4 : ditolak.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Bagi Penelitian Selanjutnya

Berdasarkan kesimpulan diatas, berikut merupakan beberapa saran yang

dapat diberikan dari peneliti, diantaranya :

1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel lain

yang mungkin mempengaruhi nilai perusahaan.

2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya menggunakan

periode selama 4 tahun, tetapi memperluas penelitian dengan

menambah periode observasi.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah sampel dengan

menggunakan perusahaan sektor lain sehingga diharapkan dapat

mengeneralisasikan hasil penelitian.

5.2.2 Saran Bagi Manajerial

1. Manajer hendaknya dapat mengalokasikan dana untuk berinvestasi

secara baik dan efisien agar para investor tidak memandang buruk

kinerja perusahaan sehingga bisa menurunkan nilai perusahaan.

2. Dalam pengelolaan modal kerja, manajer hendaknya dapat

memperhitungkan serta mengalokasikan dana secara tepat, dan


62

efisien. Karena manajemen yang kurang baik mampu menjadikan

kinerja perusahaan tidak produktif.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Setelah melakukan analisa dan interprestasi hasil, penelitian ini memiliki

beberapa keterbatasan, diantaranya :

1. Penelitian ini hanya mengambil jangka waktu 4 tahun yaitu dari 2016

sampai dengan 2019, sehingga data yang diambil kurang mencerminkan

kondisi perusahaan jangka panjang.

2. Penelitian ini hanya menggunakan 4 variabel yang dipertimbangkan dapat

memengaruhi nilai perusahaan. Sedikitnya hasil R Square yang diperoleh

maenjadikan masih banyak variabel-variabel lain yang mampu

memengaruhi nilai perusahaan.

3. Sampel pada penelitian hanya berjumlah 29 perusahaan dan hanya

berfokus pada sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Inonesia

(BEI) selama periode 2016-2019.


63

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, S. L., & Amanah, L. (2014). Pengaruh Investasi,Keputusan

Pendanaan,Kebijakan Dividen,Dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama

periode 2010-2012. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi, 3(9), 1–15.

https://rudiyanto.id/wp-content/uploads/2020/02/keputusan-investasi-thd-

kinerja.pdf

Alvina, S. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Dan

Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan. 2(1), 358–366.

Andreas Nelwan, J. E. T. (2018). Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan

Pendanaan Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada Saham

Bluechip Yang Terdaftar Di BEI. EMBA, 6(4), 2878–2887.

Atmaja, I. G. N. Y. D., & Astika, I. B. P. (2018). Pengaruh Profitabilitas,

Leverage, Dan Modal Kerja Pada Nilai Perusahaan Dengan Csr Sebagai

Variabel Intervening. E-Jurnal Akuntansi, 24, 1.

https://doi.org/10.24843/eja.2018.v24.i01.p01

Baskoro Langgeng Pemuji, U. H. (2020). Keputusan Investasi, Keputusan

Pendanaan, Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Firm Size Dan Nilai

Perusahaan Pada Sektor Aneka Industri Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Ilmu Manajemen, 8(4), 1394–1405.

Felly Sintinia Clementin, M. P. P. (2016). Pengaruh Keputusan Investasi,

Pendanaan, Kebijakan Dividen Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan.

Ilmu Dan Riset Akuntansi, 5(April), 1–16.


64

Fendyka Luqman Ilhamsyah, H. S. (2017). Pengaruh Kebijakan Dividen,

Keputusan Investasi Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Ilmu Dan

Riset Manajemen, 6, 1–15.

Hamzah, U. H., Mahfudnurnajamuddin, M., & Budiandriani, B. (2020). Pengaruh

Modal Kerja dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. PARADOKS: Jurnal

Ilmu Ekonomi, 3(3), 79–89.

M Wahyu Hidayat, T. (2020). Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang

Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Ilmu Dan Riset Manajemen,

9(2), 16. https://doi.org/10.34209/equ.v18i2.467

Rahmawati, A. D. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Struktur

Modal, Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada

Perusahaan Sektor Properti , Real Estate , dan Building Construction yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) Periode 2010-2013. Administrasi

Bisnis, 23(2), 1–7.

Rinnaya, I. Y., Andini, R., & Oemar, A. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Rasio

Pengaruh Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Keputusan Pendanaan Dan

Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014). Journal

Of Accounting, 2(2), 1–18.

S. Achmad., L. Amanah. (2014). Pengaruh Investasi,Keputusan

Pendanaan,Kebijakan Dividen,Dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Selama


65

Periode 2010-2012. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi. Vol.3(19)

Triyani, W., Mahmudi, B., & Rosyid, A. (2018). Pengaruh Pertumbuhan Aset

Terhadap Nilai perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel

Intervening (Studi Empiris Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007 - 2016). Tirtayasa Ekonomika, 13(1),

107.

Y. Samrotun (2015). Kebijakan Dividen Dan Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhinya. Jurnal Paradigma. Vol.13(92-103)

LAMPIRAN

Daftar Perusahaan Manufaktur


66

Digunakan/
No Kode Nama Perusahaan Tidak Alasan
Digunakan
1 ADES PT Akasha Wira Tidak - Tidak membagi
International Tbk dividen
2 ADMG PT Polychem Indonesia Tidak - Menggunakan
Tbk kurs USD
- Mengalami
kerugian.
3 AGII PT Aneka Gas Industri Tidak - Laporan
Tbk keuangan tidak
lengkap
- Tidak rutin
membagi dividen
4 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Tidak - Laporan
Food Tbk. keuangan tidak
lengkap
- Mengalami
kerugian
- Tidak membagi
dividen.
5 AKPI PT Argha Karya Prima Tidak - Tidak rutin
Ind. Tbk. membagi dividen.
6 ALDO PT Alkindo Naratama Tidak - Tidak rutin
Tbk. membagi dividen.
7 ALKA PT Alakasa Industrindo Tidak - Tidak membagi
Tbk. dividen.
8 ALMI PT Alumindo Light Metal Tidak - Mengalami
Industry Tbk. kerugian
- Tidak membagi
dividen.
9 ALTO PT Tri Banyan Tirta Tbk. Tidak - Mengalami
kerugian
- Tidak membagi
dividen.
0 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tidak - Mengalami
kerugian.
11 AMIN PT Ateliers Mechaniques Tidak - Laporan
D Indonesia Tbk. keuangan tidak
lengkap.
12 APLI PT Asiaplast Industries Tidak - Mengalami
Tbk. kerugian
- Tidak membagi
dividen.
13 ARGO PT Argo Pantes Tbk. Tidak - Mengalami
kerugian
67

- Tidak membagi
dividen.
14 ARKA PT Arkha Jayanti Persada Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap
- Mengalami
kerugian
- Tidak membagi
dividen.
15 ARNA PT Arwana Citramulia Ya Memenuhi kriteria
Tbk.
16 ASII PT Astra International Ya Memenuhi kriteria.
Tbk.
17 AUTO PT Astra Otoparts Tidak - Tidak rutin
membagi dividen.
18 BAJA PT Saranacentral Bajatama Tidak - Mengalami
Tbk. kerugian
- Tidak membagi
dividen.
19 BATA PT Sepatu Bata Tbk. Ya Memenuhi kriteria.
20 BELL PT Trisula Textile Tidak - Laporan
Industries Tbk. keuangan tidak
lengkap
- Tidak rutin
membagi dividen.
21 BIMA PT Primarindo Asia Tidak - Tidak membagi
Infrastructure Tbk. dividen.
22 BOLT PT Garuda Metalindo Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap
- Tidak rutin
membagi dividen.
23 BRAM PT Indo Kordsa Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap
- Menggunakan
kurs USD.
24 BRNA PT Berlina Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap
- Mengalami
kerugian.
- Tidak rutin
membagi dividen.
25 BRPT PT Barito Pacific Tbk Tidak - Laporan
keuangan tidak
68

lengkap.
- Tidak rutin
membagi dividen.
- Menggunakan
kurs USD.
26 BTEK PT Bumi Teknokultura Tidak - Mengalami
Unggul Tbk. kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
27 BTON PT Betonjaya Manunggal Tidak - Mengalami
Tbk. kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
28 BUDI PT Budi Starch & Tidak - Tidak rutin
Sweetener Tbk. membagi dividen.
29 CAKK PT Cahayaputra Asa Tidak - Laporan
Keramik Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Tidak membagi
dividen.
30 CAMP PT Campina Ice Cream Tidak - Laporan
Industry Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Tidak membagi
dividen.
31 CCSI PT Communication Cable Tidak - Laporan
Systems Indonesia Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Tidak membagi
dividen.
32 CEKA PT Wilmar Cahaya Tidak - Tidak rutin
Indonesia Tbk. membagi dividen.
33 CINT PT Chitose Internasional Ya Memenuhi kriteria.
Tbk.
34 CNTX PT Centex Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
kerugian
- Tidak membagi
dividen.
- Menggunakan
kurs USD.
35 CLEO PT Sariguna Primatirta Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap.
69

- Tidak membagi
dividen.
36 CPIN PT Charoen Pokphand Ya Memenuhi kriteria.
Indonesia Tbk.
37 CPRO PT Central Proteina Prima Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
38 CTBN PT Citra Tubindo Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
kerugian.
- Tidak rutin
membagi dividen.
- Menggunakan
kurs USD.
39 DLTA PT Delta Djakarta Tbk Ya Memenuhi kriteria.
40 DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap.
41 DVLA PT Darya-Varia Ya Memenuhi kriteria.
Laboratoria Tbk.
42 EKAD PT Ekadharma Ya Memenuhi kriteria.
International Tbk.
43 ERTX PT Eratex Djaja Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
- Menggunakan
kurs USD.
44 ESIP PT Sinergi Inti Plastindo Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Tidak membagi
dividen.
45 ESTI PT Ever Shine Textile Tidak - Laporan
Industry Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
70

kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
- Menggunakan
kurs USD.
46 ETWA PT Eterindo Wahanatama Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
47 FASW PT Fajar Surya Wisesa Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap.
48 FOOD PT Sentra Food Indonesia Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
49 FPNI PT Lotte Chemical Titan Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
- Menggunakan
kurs USD.
50 GDST PT Gunawan Dianjya Tidak - Mengalami
Steel Tbk. kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
51 GDVR PT Goodyear Indonesia Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Tidak rutin
membagi dividen.
- Menggunakan
kurs USD.
52 GGRM PT Gudang Garam Tbk. Ya Memenuhi kriteria.
53 GGRP PT Gunung Raja Paksi Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap.
71

- Mengalami
kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
- Menggunakan
kurs USD.
54 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
kerugian.
- Tidak rutin
membagi dividen.
55 GMFI PT Garuda Maintenance Tidak - Laporan
Facility Aero Asia Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
kerugian.
- Menggunakan
kurs USD.
56 GOOD PT Garudafood Putra Putri Tidak - Laporan
Jaya Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Tidak rutin
membagi dividen
57 HDTX PT Panasia Indo Resource Tidak - Mengalami
Tbk. kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
58 HMSP PT HM Sampoerna Tbk. Ya Memenuhi kriteria.
59 HOKI PT Buyung Poetra Tidak - Laporan keuagan
Sembada Tbk. tidak lengkap.
- Tidak rutin
membagi dividen.
60 ICBP PT Indofood CBP Sukses Ya Memenuhi kriteia.
Makmur Tbk.
61 IFII PT Indonesia Fibreboard Tidak Tidak ada laporan
Industry Tbk. Keuangan.
62 IGAR PT Champion Pacific Tidak - Tidak rutin
Indonesia Tbk. membagi dividen.
63 IIKP PT Inti Agri Resource Tidak - Mengalami
Tbk. kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
64 IKAI PT Intikeramik Alamsri Tidak - Laporan
Industri Tbk. keuangan tidak
72

lengkap.
- Mengalami
kerugian.
- Tidak rutin
membagi dividen
65 IKBI PT Sumi Indo Kabel Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
kerugian.
- Menggunakan
kurs USD.
66 IMAS PT Indomobil Sukses Tidak - Mengalami
Internasional Tbk. kerugian.
67 IMPC PT Impack Pratama Tidak - Mengalami
Industri Tbk. kerugian.
68 INAF PT Indofarma Tbk. Tidak - Mengalami
kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
69 INAI PT Indal Aluminium Ya Memenuhi kriteria
Industri Tbk.
70 INCF PT Indo Komoditi Ya - Laporan
Korpora Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
kerugian.
- Tidak membagi
dividen
71 INCI PT Intanwijaya Tidak - Tidak rutin
Internasional Tbk. membagi dividen.
72 INDF PT Indofood Sukses Ya Memenuhi kriteria.
Makmur Tbk.
73 INDR PT Indorama Synthetics Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Tidak rutin
membagi dividen
- Menggunakan
kurs USD.
74 INDS PT Indospring Tbk. Tidak - Tidak rutin
membagi dividen.
75 INKP PT Indah Kiat Pulp & Tidak - Laporan
Paper.Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Menggunakan
73

kurs USD.
76 INOV PT Inocycle Technology Tidak - Laporan
Group Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Tidak membagi
dividen.
77 INRU PT Toba Pulp Lestari Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
- Menggunakan
kurs USD.
78 INTP PT Indocement Tunggal Ya Memenuhi kriteria.
Prakarsa Tbk.
79 IPOL PT Indopoly Swakarsa Tidak - Laporan
Industry Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Tidak rutin
membagi dividen.
- Menggunakan
kurs USD.
80 ISSP PT Steel Pipe Industry of Tidak - Tidak rutin
Indonesia Tbk. membagi dividen.
81 ITIC PT Indonesian Tabacco Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
82 JECC PT Jembo Cable Company Ya Memenuhi kriteria.
Tbk.
83 JKSW PT Jakarta Kyoei Steel Tidak - Mengalami
Works Tbk. kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
84 JPFA PT JAPFA Cornfeed Tidak - Tidak rutin
Indonesia Tbk. membagi dividen.
85 JSKY PT Sky Energy Indonesia Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap
- Tidak membagi
dividen.
74

86 KAEF PT Kimia Farma Tbk. Tidak - Tidak rutin


membagi dividen.
87 KBLI PT KMI Wire and Cable Ya Memenuhi kriteria.
Tbk.
88 KBLM PT Kabelindo Murni Tbk Ya Memenuhi kriteria.
89 KBRI PT Kertas Basuki Rachmat Tidak - Laporan
Indonesia Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
kerugian.
- Tidak membagi
dividen
90 KDSI PT Kedawung Setia Tidak - Tidak membagi
Industrial Tbk. dividen.
91 KEJU PT Mulia Boga Raya Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap
- Tidak membagi
dividen.
92 KIAS PT Keramika Indonesia Tidak - Mengalami
Asosiasi Tbk. kerugain.
- Tidak membagi
dividen.
93 KICI PT Kedaung Indah Can Tidak - Mengalami
Tbk. kerugain.
- Tidak membagi
dividen.
94 KINO PT Kino Indonesia Tbk. Ya Memenuhi kriteria.
95 KLBF PT Kalbe Farma Tbk. Tidak - Tidak rutin
membagi dividen.
96 KMTR PT Kirana Megatara Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Tidak rutin
membagi dividen.
97 KPAL PT Steadfast Marine Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Tidak membagi
dividen.
- Menggunakan
kurs USD.
98 KPAS PT Cottonindo Ariesta Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Tidak membagi
75

dividen.
99 KRAH PT Grand Kartech Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
kerugain
- Tidak membagi
dividen.
100 KRAS PT Krakatau Steel Tidak - keuangan tidak
(Persero) Tbk. lengkap.
- Mengalami
kerugain
- Tidak membagi
dividen.
101 LION PT Lion Metal Works Tidak - Tidak rutin
Tbk. membagi dividen.
102 LMPI PT Langgeng Makmur Tidak - Mengalami
Industry Tbk. kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
103 LMSH PT Lionmesh Prima Tbk. Tidak - Mengalami
kerugian.
- Tidak rutin
membagi dividen.
104 LPIN PT Multi Prima Sejahtera Tidak - Mengalami
Tbk. kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
105 MAIN PT Malindo Feedmill Tbk. Tidak - Tidak rutin
membagi dividen.
106 MARK PT Mark Dynamics Tidak - Laporan
Indonesia Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Tidak rutin
membagi dividen.
107 MASA PT Multristada Arah Tidak - Laporan
Sarana Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
- Menggunakan
kurs USD.
108 MBTO PT Martina Berto Tbk. Tidak - Mengalami
kerugian.
76

- Tidak membagi
dividen.
109 MDKI PT Emdeki Utama Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Tidak rutin
membagi dividen.
110 MERK PT Merck Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Tidak rutin
membagi dividen.
111 MGNA PT Magna Investama Tidak - Mengalami
Mandiri Tbk. kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
112 MLBI PT Multi Bintang Ya Memenuhi kriteria.
Indonesia Tbk.
113 MLIA PT Mulia Industrindo Tbk. Tidak - Tidak membagi
dividen.
114 MOLI PT Madusari Murni Indah Tidak - Laporan
Tbk. keuangan itdak
legkap.
- Tidak rutin
membagi dividen.
115 MRAT PT Mustika Ratu Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
keruugian.
- Tidak membagi
dividen.
116 MYOR PT Mayora Indah Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
117 MYTX PT Asia Pacific Investama Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
keruugian.
- Tidak membagi
dividen.
118 NIKL PT Pelat Timah Nusantara Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Tidak membagi
77

dividen.
- Menggunakan
kurs USD.
119 NIPS PT Nipress Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Tidak membagi
dividen.
120 PANI PT Pratama Abadi Nusa Tidak - Laporan
Industri Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
keruugian.
- Tidak membagi
dividen.
121 PBID PT Panca Budi Idaman Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Tidak rutin
membagi dividen.
122 PBRX PT Pan Brothers Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Menggunakan
kurs USD.
123 PCAR PT Prima Cakrawala Tidak - Laporan
Abaadi Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
keruugian.
- Tidak membagi
dividen.
124 PEHA PT Phapros Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Tidak rutin
membagi dividen.
125 PICO PT Pelangi Indah Canindo Tidak - Tidak rutin
Tbk. membagi dividen.
126 POLY PT Asia Pacific Fibers Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
keruugian.
- Tidak membagi
dividen.
78

- Menggunakan
kurs USD.
127 POLU PT Golden Flower Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Tidak membagi
dividen.
128 PRAS PT Prima Alloy Steel Tidak - Mengalami
Universal Tbk. kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
129 PSDN PT Prasidha Aneka Niaga Tidak - Mengalami
Tbk. kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
130 PTSN PT Sat Nusapersada Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
keruugian.
- Tidak membagi
dividen.
- Menggunakan
kurs USD.
131 PURE PT Trinitan Metals and Tidak - Laporan
Minerals Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
keruugian.
- Tidak membagi
dividen.
132 PYFA PT Pyridam Farma Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Tidak rutin
membagi dividen.
133 RICY PT Ricky Putra Ya Memenuhi kriteria.
Globalindo Tbk.
134 RMBA PT Bentoel International Tidak - Laporan
Investama Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
keruugian.
- Tidak membagi
dividen.
135 ROTI PT Nippon Indosari Tidak - Tidak rutin
79

Corpindo Tbk. membagi dividen.


136 SCCO PT Supreme Cable Ya Memenuhi kriteria.
Manufacturing & Comerce
Tbk.
137 SCPI PT Merck Sharp Dohme Tidak - Laporan
Pharma Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Tidak membagi
dividen.
138 SIDO PT Industri Jamu Dan Ya Memenuhi kriteria.
Farmasi Sido Muncul Tbk.
139 SINI PT Sngaraja Putra Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
keruugian.
- Tidak membagi
dividen.
140 SIPD PT Sreeya Sewu Indonesia Tidak - Mengalami
Tbk. kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
141 SKBM PT Sekar Bumi Tbk. Tidak - Tidak membagi
dividen.
142 SKLT PT Sekar Laut Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
143 SLIS PT Gaya Abadi Sempurna Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Tidak membagi
dividen.
144 SMBR PT Semen Baturaja Tidak - Laporan
(Persero) Tbk. keuangan tidak
lengkap.
145 SMCB PT Solusi Bangun Tidak - Mengalami
Indonesia Tbk, kerugian.
- Tidak rutin
membagi dividen.
146 SMGR PT Semen Indonesia Tidak - Tidak rutin
(Persero) Tbk. membagi dividen.
147 SMKL PT Satyamitra Kemas Tidak - Laporan
Lestari Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Tidak membagi
dividen.
80

148 SMSM PT Selamat Sempurna Ya Memenuhi kriteria.


Tbk.
149 SPMA PT Suparma Tbk. Tidak - Tidak membagi
dividen.
150 SQBB PT Thaiso Pharmaceutical Tidak - Tidak ada laporan
Tbk.
151 SQBI PT Thaiso Pharmaceutical Tidak - Tidak ada laporan
Tbk.
152 SRIL PT Sri Rejeki Isman Tbk Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Menggunakan
kurs USD.
153 SRSN PT Indo Acidatama Tbk. Tidak - Tidak rutin
membagi dividen.
154 SSTM PT Sunon Textile Tidak - Mengalami
Manufaturer Tbk. kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
155 STAR PT Buana Artha Anugrah Tidak - Tidak membagi
dividen.
156 STTP PT Siantar Top Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Tidak membagi
dividen.
157 SULI PT SLJ Global Tbk. Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
- Menggunakan
kurs USD.
158 SWAT PT Sriwahana Tidak - Laporan
Adhityakarta Tbk. keuangan tidak
lengkap
- Tidak membagi
dividen.
159 TALF PT Tunas Alfin Tbk. Ya Memenuhi kriteria.
160 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tidak - Tidak rutin
Tbk. membagi dividen.
161 TBMS PT Tembaga Mulia Tidak - Laporan
Semanan Tbk. keuangan tidak
lengkap.
81

- Tidak rutin
membagi dividen.
- Menggunakan
kurs USD.
162 TCID PT Mandom Indonesia Tidak - Tidak rutin
Tbk. membagi dividen.
163 TDPM PTTridomain Performance Tidak - Laporan
Materials Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Tidak membagi
dividen.
- Menggunakan
kurs USD.
164 TFCO PT Tifico Fiber Indonesia Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Mengalami
kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
- Menggunakan
kurs USD.
165 TIRT PT Tirta Mahakam Tidak - Mengalami
Resources Tbk. kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
166 TKIM PT Pabrik Kertas Tjiwi Tidak - Laporan
Kimia Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Menggunakan
kurs USD.
167 TOTO PT Surya Toto Indonesia Ya Memenuhi kriteria.
Tbk.
168 TPIA PT Chandra Asri Tidak - Laporan
Phetrocemical Tbk. keuangan tidak
lengkap.
- Menggunakan
kurs USD.
169 TRIS PT Trisula International Ya Memenuhi kriteria.
Tbk.
170 TRST PT Trias Sentosa Tidak - Tidak rutin
membagi dividen.
171 TSPC PT Tempo Scan Pacific Ya Memenuhi kriteria.
Tbk.
172 UCID PT Uni-Charm Indonesia Tidak - Laporan
Tbk. keuangan tidak
82

lengkap.
- Tidak membagi
dividen.
173 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tidak - Tidak rutin
Industry Tbk. membagi dividen.
174 UNIC PT Unggul Indah Cahaya Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Tidak rutin
membagi dividen.
- Menggunakan
kurs USD.
175 UNIT PT Nusantara Inti Corpora Tidak - Tidak membagi
Tbk. dividen.
176 UNVR PT Unilever Indonesia Ya Memenuhi kriteria.
Tbk.
177 VOKS PT Voksel Electric Tbk. Tidak - Tidak rutin
membagi dividen.
178 WIIM PT Wismilak Inti Makmur Tidak - Tidak rutin
Tbk. membagi dividen.
179 WSBP PT Waskita Beton Precast Tidak - Tidak rutin
Tbk. membagi dividen.
180 WTON PT Wijaya Karya Beton Ya Memenuhi kirteria.
Tbk.
181 YPAS PT Yanaprima Tidak - Mengalami
Hastapersada Tbk. kerugian.
- Tidak membagi
dividen.
182 ZONE PT Mega Perintis Tbk Tidak - Laporan
keuangan tidak
lengkap.
- Tidak membagi
dividen.

Daftar Data Variabel Penelitian


83

Nilai Pengelolaan
Kebijakan Keputusan Profitabilitas
Kode Perusahaan Perusahaan Modal Kerja
Dividen (X1) Investasi (X2) (X3)
(Y) (X4)
ARNA 2016 4,57 0,96 11,9 8,6 7,85
ARNA 2017 3,8 1,46 10,87 7,63 6,79
ARNA 2018 3,5 2,85 12,11 9,57 6,21
ARNA 2019 2,9 3,66 16,89 12,09 8,84
ASII 2016 2,5 1,36 -0,44 6,98 76,69
ASII 2017 2,1 1,36 -0,81 7,81 74,78
ASII 2018 1,91 1,58 -0,83 7,94 82,72
ASII 2019 1,8 2,25 -0,37 7,56 73,09
BATA 2016 1,15 0,81 -1,74 5,24 100,19
BATA 2017 1,11 0,97 28,09 6,27 106,31
BATA 2018 1,9 0,92 -1,36 7,74 102,46
BATA 2019 8,3 1,27 -1,36 2,71 98,42
CINT 2016 6,84 2,53 -2,95 5,16 14,31
CINT 2017 8,85 1,49 -0,002 6,22 19,34
CINT 2018 7,8 2,81 -0,001 2,75 13,1
CINT 2019 7,7 1,09 -0,002 1,38 16,12
CPIN 2016 3,97 0,93 5,01 9,19 37,31
CPIN 2017 1,5 1,86 2,73 10,19 37,87
CPIN 2018 6,74 0,77 -7,68 16,46 31,19
CPIN 2019 5,9 1,81 -8,83 12,37 35,72
DLTA 2016 3,9 2,4 -1,12 21,24 15,35
DLTA 2017 3,28 3,92 -1,13 20,86 11,94
DLTA 2018 3,31 4,72 -1,17 22,19 13,62
DLTA 2019 4,8 7,02 -1,11 22,28 -6,4
DVLA 2016 1,25 1,99 -3,09 12,25 -9,81
DVLA 2017 1,34 1,78 -1,7 9,88 32,19
DVLA 2018 1,71 3,6 1,9 11,92 2,55
DVLA 2019 1,25 0,88 1,58 12,11 8,74
EKAD 2016 6,4 1,69 2,98 12,9 80,27
EKAD 2017 7,7 2,3 2,63 9,56 13,41
EKAD 2018 8,54 2,1 -2,92 8,67 7,09
EKAD 2019 7 3,44 -2,5 7,99 13,47
GGRM 2016 3,58 4,06 -1,58 10,59 -0,87
GGRM 2017 3,93 3,1 1,71 11,61 6,04
GGRM 2018 3,03 3,1 -1,98 11,27 3,5
GGRM 2019 2,2 4,9 -2,04 13,83 13,82
HMSP 2016 1,72 59,39 -3,68 30,02 11,86
HMSP 2017 1,28 2,27 0,03 29,37 1,48
HMSP 2018 1,86 2,89 -5,35 29,05 8,02
84

HMSP 2019 1,58 5,58 -4,88 26,95 9,22


ICBP 2016 5,21 2,98 7,59 12,56 8,81
ICBP 2017 5,73 1,73 7,52 11,2 9,4
ICBP 2018 5,88 1,55 6,53 13,55 8,68
ICBP 2019 4,3 1,22 7,26 13,84 12,63
INAI 2016 7,81 6,97 -4,06 2,65 0,65
INAI 2017 8,51 14,55 3,78 3,18 -9,34
INAI 2018 8,5 7,31 -4,17 2,88 15,38
INAI 2019 8,4 6,81 -4,78 2,76 -13,4
INDF 2016 1,57 2,11 5,58 6,4 -10,51
INDF 2017 1,37 3,08 5,19 5,76 7,57
INDF 2018 1,46 3,18 4,56 5,13 9,2
INDF 2019 1,7 2,15 5,57 6,13 -0,35
INTP 2016 2 2,69 5,07 12,83 9,09
INTP 2017 3 4,23 4,92 6,44 -4,26
INTP 2018 2 3,79 1,41 4,12 -3,72
INTP 2019 3 2,89 1,47 6,62 -0,29
JECC 2016 1,75 5,71 0,0043 0,83 1068,34
JECC 2017 1,24 8,51 0,02 4,27 -87,72
JECC 2018 1,98 3 0,0047 4,2 7,86
JECC 2019 1,7 4,85 0,005 5,42 -10,15
KBLI 2016 8,13 2,53 7,1 17,85 -99,87
KBLI 2017 9,18 2,34 0,12 11,91 61,09
KBLI 2018 5,7 2,64 -0,092 7,27 7,66
KBLI 2019 8,7 1,52 -0,091 11,1 9,58
KBLM 2016 6,4 1,25 5,77 3,32 -2,34
KBLM 2017 7 1,77 7,48 3,56 93,28
KBLM 2018 6 4 -5,26 3,13 5,11
KBLM 2019 7 3,28 -3,34 3 -1,07
KINO 2016 2,17 1,22 -5,09 5,51 2,28
KINO 2017 1,83 1,17 -4,75 3,38 -1,42
KINO 2018 1,2 0,96 -3,524 4,17 10,95
KINO 2019 1 0,93 -3,533 10,98 30,72
MLBI 2016 2,93 2,92 8,07 43,16 8,29
MLBI 2017 2,87 2,71 6,51 52,67 10,33
MLBI 2018 2,14 3 -7,92 42,36 15,11
MLBI 2019 2,4 3,32 -8,61 41 -99,99
RICY 2016 2,58 1,94 -1,88 1,08 7,55
RICY 2017 2,55 2 2,24 1,2 6,65
RICY 2018 2,64 1,82 2,13 1,2 12,01
RICY 2019 2 2,01 1,9 1,06 5,21
SCCO 2016 1,66 3,09 -8,92 13,89 38,16
85

SCCO 2017 6,81 3,33 -8,09 6,7 63,84


SCCO 2018 6,89 4,02 5,53 6,09 3,76
SCCO 2019 5,6 3,81 5,21 6,89 5,65
SIDO 2016 2,26 4,8 -4,71 16,08 6,84
SIDO 2017 2,71 4,77 -5,18 16,9 5,7
SIDO 2018 4,77 3,45 -4,3 19,88 5,68
SIDO 2019 6,7 1,64 -4,63 22,38 5,97
SMSM 2016 3 3,57 -3,5 22 1,57
SMSM 2017 3 1,22 -0,003 22,71 8,33
SMSM 2018 3 0,85 0,0036 22,63 14,65
SMSM 2019 3 1,2 0,0035 20,56 -23,06
TALF 2016 7,92 0,71 -3,51 3,41 103,05
TALF 2017 6,88 0,92 -3,86 2,73 16,03
TALF 2018 4,8 1,79 3,52 4,62 7,9
TALF 2019 4,5 1,79 3,46 2,06 20,39
TOTO 2016 3 14,05 -2,51 6,52 5,81
TOTO 2017 2,84 1,96 -2,32 9,86 9,49
TOTO 2018 1,67 2,29 -2,32 11,96 2,49
TOTO 2019 1,9 2,73 -2,87 4,81 0,73
TRIS 2016 1,52 2,38 3,65 3,94 10,71
TRIS 2017 5,88 1,62 2,89 1,84 59,59
TRIS 2018 3 2,27 3,09 2,34 13,41
TRIS 2019 1,2 0,75 3,52 2,02 -0,91
TSPC 2016 1,71 2,53 4,15 8,28 4,79
TSPC 2017 1,17 2,77 3,99 7,49 12,89
TSPC 2018 1,83 2,87 4,28 6,86 5,85
TSPC 2019 1,9 2,86 4,76 7,1 6,38
UNVR 2016 6,81 1,09 -0,008 38,16 6,45
UNVR 2017 8,93 0,82 -0,008 37,05 12,89
UNVR 2018 4,54 1,11 -7,78 44,67 7,51
UNVR 2019 6,6 1,84 -8,6 35,8 1,58
WTON 2016 3,87 0,75 -1,6 6,05 4,64
WTON 2017 9,57 1,86 -4,54 4,81 51,57
WTON 2018 5,86 3,22 -5,01 5,47 25,66
WTON 2019 5,5 3,88 -5,34 4,94 16,39

Hasil Uji Asumsi Klasik


86

Uji Kolmogrovsmirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandarized..

N 116
a
Normal Parameters Mean .0000

Std. Deviation .65073

Most Extreme Differences Absolute .123

Positive .123

Negative -.089

Kolmogorov-Smirnov Z 1.238

Asymp. Sig. (2-tailed) .093

a. Test distribution is Normal.

a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) -.044 .581 -.076 .940

Kebijakan Dividen -.011 .034 -.030 -.308 .759 .983 1.017

Keputusan Investasi .042 .088 .048 .481 .632 .974 1.027

Profitabilitas .017 .011 .164 1.627 .107 .944 1.059

Pengelolaan Modal Kerja -.053 .023 -.239 -2.345 .021 .929 1.077

a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan


87

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

a
1 .198 .339 .000 .66050 1.850
88

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

b
Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate

a
1 .208 .393 .009 2.444

a. Predictors: (Constant), PengelolaanModalKerja, KebijakanDividen, KeputusanInvestasi,


Profitabilitas

b. Dependent Variable: NilaiPerusahaan

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2.446 .174 14.049 .000

KebijakanDividen -.009 .020 -.041 -.450 .654

KeputusanInvestasi -.059 .023 -.236 -2.580 .011

Profitabilitas .030 .011 .258 2.788 .003

PengelolaanModalKerja -.001 .001 -.085 -.938 .350

a. Dependent Variable:NilaiPerusahaan

Anda mungkin juga menyukai