Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN PKM-KARSA CIPTA........................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan Pelaksanaan ......................................................................... 2
1.4 Luaran yang di Harapkan ................................................................ 2
1.5 Manfaat Pelaksanaan ....................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3
2.1 Limbah Tembakau ........................................................................... 3
2.2 Kandungan Limbah Tembakau ........................................................ 3
2.3 Kelebihan Pengharum Ruangan Pengusir Nyamuk ......................... 3
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN .................................................................... 5
3.1 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 5
3.2 Tahapan Pembuatan ......................................................................... 5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................. 9
4.1 Anggaran Biaya ................................................................................ 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 10
LAMPIRAN ........................................................................................................ 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pembimbing .................. 11
Lampiran 2. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................... 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ............... 17
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ................................................. 18
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Akan Diterapkembangkan .................. 19

iii
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tanaman tembakau merupakan tanaman semusim, Dalam dunia
perkebunan tembakau tergolong dalam tanaman perkebunan (Abdullah dan
Soedarmanto,1986). Banyak jenis tembakau di Indonesia yang
dibudidayakan oleh rakyat maupun badan-badan hukum swasta dan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), namun tidak semua jenis tembakau dapat
memberikan keuntungan yang sama besarnya, karena setiap jenis tembakau
memiliki kualitas dan kegunaan yang berbeda-beda dalam industri rokok.
Indonesia termasuk dalam sepuluh besar negara penghasil tembakau
terbesar di dunia, yaitu di urutan ke enam setelah Argentina. Rata-rata luas
area tanamnya sekitar 200 ribu Ha setiap tahunnya dan total produksi pada
tahun 2018 sebesar 218.908 ton (Ditjenbun, 2018). Di Jawa Tengah sendiri,
khususnya di Kabupaten Rembang dengan luas wilayah 101.408 Ha yang
46,39% nya dataran rendah, di dukung iklim yang tropis, curah hujan yang
sedang, dan 32% tanah grumosol sehingga cocok untuk perkebunan
tembakau, sehingga produksi tembakau di Rembang cukup tinggi.
Tabel 1.1 Berikut data produksi tembakau di sejumlah tempat di Indonesia
(Sumber: BPS. 2018. Kabupaten Rembang Dalam Angka 2018. Badan Pusat
Stastistik. Rembang)
No Kabupaten Luas Area Produksi Produktivitas
Tanam (Ha) (Ton) (Kg/Ha)
1 Semarang 904 748 896
2 Pati 42 126 2.975
3 Kudus - - -
4 Kendal 2.240 2.970 2.286
5 Rembang 3.400 5.100 1.500
6 Demak 1.168 735 656
7 Temanggung 17.021 6.041 359

Kabupaten Rembang menduduki urutan ke-2 sebagai kabupaten dengan


produksi tembakau terbanyak. Hal ini menyebabkan potensi limbah batang
dan akar tembakau di Kabupaten Rembang sangat melimpah setelah daunnya
yang dijual untuk produksi rokok. Di Indonesia sendiri terdapat limbah
tembakau sebanyak 55.776,24 ton per tahun atau 152,81 ton per hari
(Prasetya,2015).
Pada tahun 2012 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.
109 Tahun 2012 Tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif
Berupa Tembakau Bagi Kesehatan. Adanya Peraturan Pemerintah ini
membuat beberapa petani tembakau khawatir apabila produksi rokok dibatasi
2

akan menurunkan permintaan tembakau. Pengamanan produk tembakau


(rokok) memiliki tujuan untuk melindungi generasi muda dari bahaya produk
tembakau yang bersifat adiktif dan berdampak negatif bagi kesehatan.
Pembakaran limbah tembakau dapat mencemari lingkungan serta
membahayakan bagi kesehatan karena asap yang di hasilkan. Maka dari itu
kami ingin membuat suatu penelitian dengan memanfaatkan limbah
tembakau tersebut menjadi lebih bermanfaat, yaitu di jadikan sebagai
pengharum ruangan sekaligus pendukung bagi kesehatan. Kesehatan di sini
akan di buat sebagai insektisida nabati atau pemberantas nyamuk. Produk–
produk ini diharapkan memiliki manfaat dan bernilai jual tinggi sehingga
dapat menambah pendapatan para petani tembakau.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pemanfaatan limbah tembakau menjadi pengharum
ruangan sekaligus pendukung kesehatan?
2. Apakah pemanfaatan limbah tembakau menjadi pengharum ruangan
pendukung kesehatan pengusir serangga tersebut dapat diterima oleh
masyarakat umum?
1.3. Tujuan Pelaksanaan
Tujuan dari PKM-KC ini adalah:
1. Dengan cara mengekstrak limbah tembakau sampai menghasilkan minyak
atsiri yang selanjutnya akan diolah dan ditambahkan bahan alami lainnya
agar dapat menjadi sebuah kandungan dalam aroma terapi sehingga tidak
membahayakan kesehatan.
2. Hasil dari produk ini di harapkan bisa di terima oleh masyarakat umum
karena bernilai ekonomis dan memiliki bahan baku yang mudah
didapatkan, serta aroma terapi yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi
kesehatan.
1.4. Luaran yang di Harapkan
Luaran yang diharapkan dari (PKM-KC) ini adalah :
1. Jurnal Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim (Jurnal
Access)
2. Artikel Koran
3. Hak Kekayaan Intelektual (Rahasia Produk)
1.5. Manfaat Pelaksanaan
1. Bagi Mahasiswa, sebagai salah satu pengembangan ilmu pengetahuan dan
penelitian , sehingga menambah pengetahuan untuk mengubah bahan baku
(raw materials) menjadi produk bermanfaat.
2. Bagi Masyarakat, untuk menambah wawasan mengenai manfaat limbah
tembakau, bukan hanya di buang lalu di bakar, tetapi juga dapat di olah
menjadi produk yang bermutu jual tinggi dan bermanfaat untuk kesehatan.
3. Bagi Institusi, menambah data penelitian dan khasanah keilmuan tentang
limbah tanaman tembakau.
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Limbah Tembakau


Limbah tembakau merupakan bahan buangan dari tanaman tembakau yang
meliputi batang, daun pucuk, biji, dan rontokan daun sehabis di rajang
dengan jumlah yang banyak.
Limbah tembakau dapat digunakan sebagai insektisida alternatif untuk
mengendalikan nyamuk Aedes aegypti dan mengurangi penggunaan
insektisida sintetis. Insektisida nabati menggunakan limbah tembakau
tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun
lingkungan (Tuti et al, 2014). Selain itu, berdasarkan penelitian (Subiyakto et
al., 2011) ekstrak tembakau dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku parfum.
2.2. Kandungan Dalam Limbah Tembakau
Daun tembakau telah diketahui mengandung senyawa utama alkaloid dan
senyawa-senyawa kimia, mulai dari golongan asam, alkohol, aldehid, keton,
asam amino, karbohidrat, ester, dan terpenoid. Kandungan utama dari
tembakau adalah alkaloid. Adanya kandungan alkaloid dalam tanaman
tembakau menjadikan efek racun bagi serangga tetapi tidak beracun bagi
tanaman tembakau itu sendiri (Tso, 1990). Oleh karena itu tembakau dapat
digunakan sebagai insektisida nabati
Tembakau juga memiliki aroma yang khas. Adanya aroma ini
menunjukkan bahwa tembakau memiliki kandungan minyak atsiri dan
senyawa-senyawa volatil dengan aroma yang khusus. Minyak atsiri tembakau
dapat diekstrak dengan metode distilasi dan ekstraksi pelarut. Beberapa
senyawa volatil ditemukan dalam minyak atsiri tembakau diantaranya
neophitadien dan eugenol (Nurnasari dan Subiyaktoa, 2011). Minyak atsiri
tembakau dapat digunakan sebagai salah satu bahan campuran parfum badan
karena memiliki aroma yang khas.
2.3. Kelebihan Pengharum Ruangan Pengusir Nyamuk
1. Efektif
Terciptanya upaya pemerintah untuk mendorong pelaksanaan
diversifikasi produk tembakau, produk ini menjadikan tembakau sebagai
olahan bukan rokok yang memiliki nilai tambah serta tidak
membahayakan bagi kesehatan.
2. Efisien
Produk ini memiliki bahan utama yang mudah di dapatkan, dengan
tidak banyak menggunakan tenaga manusia sehingga bisa di lakukan dan
di pelajari oleh siapa saja. Produk ini dibuat dengan sistem wadah yang
bisa di tempatkan di mana saja serta mudah untuk gunakan dan digunakan.
4

3. Aromaterapi
Meskipun produk ini terbuat dari limbah, namun kami akan
memberikan campuran pada minyak atsiri dengan cairan aromaterapi pada
pengharum ruangan seperti cairan aromaterapi lemon, lavender, kopi.
Aromaterapi tersebut bisa membantu tubuh dan pikiran menjadi santai dan
mengurangi stres.
4. Mengusir Nyamuk
Di dalam daun tembakau terdapat filtrat yang mengandung senyawa
aktif seperti terpenoid. Terpenoid memiliki rasa yang pahit dan bersifat
antifeedant yang dapat menghambat aktivitas makan serangga. Jadi produk
ini bisa digunakan untuk melindungi tubuh dari gigitan serangga
khususnya nyamuk.
5

BAB 3
TAHAP PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan dilakukan dalam beberapa tahapan dalam menyelesaikan


permasalahan dan sekaligus pencapaian tujuan program.
3.1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan ini adalah :
1. Interview atau wawancara
Interview atau wawancara dilakukan untuk mendapat data-data yang di
perlukan dalam kegiatan ini. Dalam kegiatan ini kami wawancara
langsung oleh pihak yang bersangkutan sebagai bahan identifikasi
masalah. Pihak yang terkait yaitu para petani tembakau Kabupaten
Rembang tepatnya di Kecamatan Sumber.
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara melihat secara langsung limbah
tembakau yang dibuang, dikumpulkan, lalu di bakar yang menimbulkan
asap dan bau tembakau yang menyengat sehingga tidak enak untuk di
hirup untuk masyarakat sekitar Desa Kedungasem tepatnya wilayah
Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang.
3. Studi Dokumentasi
Bentuk perolehan data yang bersumber dari dokumen ataupun jurnal-
jurnal tentang teori dan konsep pengolahan limbah tembakau di Kabupaten
Rembang yang akan digunakan dalam kegiatan ini.
3.2. Tahapan Pembuatan
a. Pengharum Ruangan
Pengharum ruangan merupakan produk-produk konsumen yang
berguna untuk mengurangi bau yang tidak menyenangkan
di ruangan tertutup, dari limbah tembakau ini kita akan mengambil minyak
atsiri sebagai dasar pembuatan pengharum ruagan. Minyak atsiri tersusun
dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O) serta unsur
Nitrogen (N) dan Belerang (S) (Ketaren, 1985). Minyak atsiritabel 3 pada
umumnya terkandung dalam tanaman yang memiliki aroma yang khas.
Tembakau memiliki aroma yang khas dan cenderung kuat karena
mengandung minyak atsiri. Minyak atsiri dapat diperoleh dengan
beberapa metode yaitu:
1. Distilasi
Destilasi merupakan cara yang sederhana dan tidak menggunakan
pelarut organik. Metode destilasi yang umum digunakan dalam
produksi minyak atsiri adalah destilasi air dan destilasi uap-air, karena
metode tersebut merupakan metode yang sederhana dan membutuhkan
biaya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan destilasi uap
(Yuliarto et al., 2012). Minyak atsiri yang diperoleh memiliki
6

rendaman yang bervariasi, besar kecilnya rendaman minyak atsiri


disebabkan oleh beberapa faktor.
Faktor pertama adalah ukuran bahan baku, sebelum diproses
sebaiknya bahan tanaman dirajang (dikecilkan ukurannya) terlebih
dahulu agar luas permukaan bahan yang kontak dengan uap air lebih
besar dan proses ekstraksi berlangsung maksimal (Yuliarto et al., 2012).

Tabel 3.1 Rendaman minyak atsiri tembakau dari berbagai asal daerah
pengembangan (Sumber: Nurnasari dan Subiyakto , 2011, Nurnasari dan
Subiyakto, 2015)
No Minyak Atsiri Tembakau Rendaman (%)
Asal
1. Sumenep 2,67x10-2
2. Temanggung 8,43x10-2
3. Rembang 6,32x10-2
4. Boyolali 2,16x10-2

Tabel 3.2 Penggolongan kandungan kimia minyak atsiri tembakau dari


berbagai asal daerah pengembangan tembakau (Sumber: Nurnasari dan
Subiyakto, 2011, Nurnasari dan Subiyakto, 2015 )
Golongan Tembakau Asal
Senyawa(%) Sumenep Temanggung Rembang Boyolali
Monoterpena - - - -
Monoterpena 4,15 - - -
teroksigenasi
Seskiterpena - - - -
Seskiterpena 4,48 - 0,67 -
teroksigenasi
Turunan 0,55 18,44 - 12,78
Benzene
Asam organik - 73,28 - 74,67
Ester Alifatik - - - -
Ester - - - -
aromatik
Hidrokarbon 10,00 1,78 12,57 3,30
alifatik
Senyawa lain- 80,82 6,51 86,76 9,25
lain

Minyak atsiri dalam tanaman aromatik dikelilingi oleh kelenjar


minyak, pembuluh-pembuluh, kantung minyak atau rambut granular
Guenther (1987). Minyak atsiri hanya dapat diekstraksi apabila uap air
7

berhasil melalui jaringan tanaman dan mendesaknya ke permukaan. Oleh


karena itu bahan tanaman sebaiknya ukurannya dibuat kecil dengan cara
dirajang atau dihaluskan sampai berbentuk serbuk.
2. Ekstraksi
Ekstraksi merupakan penyarian zat-zat berkhasiat atau zat-zat aktif
dari bagian tanaman obat, hewan, dan beberapa jenis ikan termasuk biota
laut. Zat-zat aktif terdapat di dalam sel tanaman dan hewan berbeda
demikian pula ketebalannya, sehingga diperlukan metode ekstraksi
dengan pelarut tertentu dalam mengekstraksinya (Dirjen POM, 1986).
Pada metode destilasi uap-air letak bahan tanaman terpisah dengan air
pembawa, sehingga penguapan air dan minyak dari tumbuhan tidak
terjadi bersamaan, selain itu pada destilasi uap- air berlangsung pada
suhu yang relatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan destilasi air.
Berikut ini adalah rendemen minyak atsiri tembakau yang berasal dari
berbagai daerah sentra pengembangan tembakau (Tabel 2). Minyak atsiri
tembakau memiliki kandungan kimia yang beragam tergantung tempat
tembakau tersebut dibudidayakan.
Perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan lingkungan tempat
tumbuh dan perbedaan varietas tembakau. Pengelompokan senyawa
yang terdapat dalam minyak atsiri tembakau yang berasal dari empat
daerah dapat dilihat pada Tabel 3. Tembakau yang berasal dari Sumenep
monoterpena teroksigasi 4,15%, seskiterpena teroksigenasi 4,48% dan
turunan benzene 0,55%. Berdasarkan hasil analisis pada minyak atsiri
tembakau dari empat daerah yang berbeda terdapat kandungan senyawa
yang berbeda.
Kandungan utama minyak atsiri tembakau adalah neofitadiena.
Berdasarkan penelitian Palic et.al, (2002) minyak atsiri yang diperoleh
dari tembakau jenis oriental Prilep juga mengandung komponen utama
neofitadiena dan solanon. Neofitadiena juga merupakan komponen yang
dominan pada tembakau Maryland Burley, Brazilian Flue Cured dan
Oriental dari Yunani (Clark et. al, 1998).
Berikut adalah kandungan senyawa utama dari empat jenis minyak
atsiri tembakau. Minyak atsiri daun tembakau asal daerah Sumenep
kandungan senyawa utama neofitadiena 49,76% dan solanone 9,55%.
Neofitadiena dalam sejumlah hasil penelitian memiliki aktivitas
farmakologi diantaranya antipiretik, analgesic, anti-inflamasi,
antimikroba dan antioksidan (Raman et al.,2012; Palic et al.,2002).
Senyawa metil eugenol terdapat dalam minyak atsiri tembakau
Temanggung dan Boyolali, senyawa ini bersifat antiserangga, antijamur
dan antiseptik, sehingga dapat digunakan untuk kepentingan medis.
Minyak atsiri tersebut sebagai bahan utama dalam pembuatan
8

pengharum ruangan, dan minyak atsiri bisa di campuri dengan bahan


alami aromaterapi agar bisa menghasilkan aroma yang menyegarkan.
b. Insektisida Nabati
Insektisida nabati adalah insektisida yang bahan aktifnya berasal dari
tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainnya. Pestisida nabati
merupakan alternatif lain penggunaan pestisida sintetik (kimia) yang
berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan (Koul et al., 2008). Cara
pembuatan pestisida nabati dari bahan tembakau dapat dilakukan secara
sederhana.
Pembuatan insektisida nabati bisa di awali dengan maserasi. Maserasi
dilakukan dengan merendam daun tembakau yang sudah menjadi serbuk
kedalam larutan etanol sampai larutan menjadi jernih. Setelah larutan
jernih, kemudian larutan dievaporasi sehingga diperoleh ekstrak tembakau
yang lebih pekat. Salah satu metabolit sekunder yang ada dalam ekstrak
daun tembakau adalah nikotin. Nikotin diproduksi di akar tanaman
tembakau, kemudian ditranslokasikan ke bagian atas tumbuhan (pucuk)
yang disimpan dalam dinding sel (Tso 1990). Kandungan nikotin pada
tanaman tembakau sebagian besar terdapat pada daun (Andersson et al.
2003).
Nikotin merupakan racun saraf yang dapat bereaksi sangat cepat.
Alkaloid nikotin, sulfat nikotin dan kandungan nikotin lainnya dapat
digunakan sebagai racun kontak, fumigan dan racun perut (Hasanah et al,
2012). Kardinan (1999) menambahkan bahwa nikotin bekerja sebagai
fumigan yang akan menguap dan menembus secara langsung ke integumen
serangga. Filtrat daun tembakau juga mengandung senyawa aktif seperti
terpenoid. Terpenoid memiliki rasa yang pahit dan bersifat antifeedant yang
dapat menghambat aktivitas makan serangga (Anggriani et al., 2013 dan
Mayanti et al., 2006). Triterpenoid juga bersifat sebagai penolak serangga
(repellent) karena beraroma menyengat yang tidak disukai oleh serangga
sehingga serangga tidak mau makan.
9

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya


Ringkasan anggaran biaya di tunjukkan pada tabel Tabel 4.1. sedangkan
justifikasi anggaran kegiatan ada pada lampiran 2.

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
.
1 Peralatan yang diperlukan 8.950.000
2 Bahan habis pakai 750.000
3 Perjalanan 1.300.000
4 Lain-lain 450.000
Jumlah 11.450.000

4.2. Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta ini
ditunjukkan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Format Jadwal Kegiatan


Bulan
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Analisis Kebutuhan
2 Perancangan
3 Penelitian
4 Analisa Hasil
5 Evaluasi
6 Pembuatan Laporan Akhir
10

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Penulisan Buku


Arniputri, R.B., A.T. Sakya., M. Rahayu. 2007. Identifikasi komponen utama
minyak atsiri temu kunci (Kaemferia pandurata Roxb.) pada
ketinggian tempat yang berbeda. Biodiversitas. 8(2):135-137.
BPS. 2018. Kabupaten Rembang Dalam Angka 2018. Badan Pusat Stastistik.
Rembang
Ditjenbun. 2017. Statistik perkebunan Indonesia 2016-2018 “Tembakau”.
Direktorat Jenderal Perkebunan. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Guenther E. 1987. Minyak Atsiri. Jilid 1. Terjemahan oleh Ketaren. UI-Press.
Jakarta.
Handawi, P.S.R, T.B. Purwantini., Y. Marisa. 2006. Prospek diversifikasi usaha
rumah tangga dalam mendukung ketahanan pangan dan
penanggulangan kemiskinan. Forum Penelitian Agro Ekonomi.
24(1):1-13.
Hasanah M, Tangkas I dan Sakung J, 2012. Daya Insektisida Alami Perasan
Umbi Gadung (Discorea hispida Dennst) dan Ekstrak Tembakau
(Nicotiana tabacum L). J. Akad. Kim. 1(4): 166-173.
Ketaren, 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Edisi Pertama.
Nurnasari, E dan Subiyakto . 2011. Komposisi kimia minyak atsiri pada beberapa
tipe daun tembakau (Nicotiana tabaccum L.). Berita Biologi. 10(5):
571-580.
Nurnasari, E dan Subiyakto. 2011. Pemanfaatan minyak atsiri tembakau untuk
parfum badan. Laporan Penelitian Dewan Riset Nasional.
Kementerian Riset dan Teknologi.

Sumber Penulisan Jurnal


Nurnasari, E dan Subiyakto. 2017. Diversifikasi Produk Tembakau Non Rokok.
Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat. 17(1):40-51.

Sumber Penulisan Skripsi


Khalalia, R. 2016. Uji Daya Bunuh Granul Ekstrak Limbah Tembakau
(Nicotianae Tabacum L ) Terhadap Larva Aedes Aegypti. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang.

Sumber Penulisan PP
Pemerintah Indonesia. 2012. Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2012 Tentang
Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Tembakau
Bagi Kesehatan. LN. 2012 No. 278, TLN No. 5380, LL SETNEG : 32
HLM.
1

11
2

12
3

13
14

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Setyo Mahanani, SE., MSi.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Akuntansi
4 NIP/NIDN 0607128102
5 Tempat dan Tanggal Lahir Boyolali, 07 Desember 1981
6 Alamat E-mail setyomahanani@unwahas.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 0813 2624 6246

B. Riwayat Pendidikan
S1/Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universita Wahid Universitas -
Hasyim Semarang Diponegoro
Semarang
Jurusan Akuntansi Akuntansi -
Tahun Masuk-Lulus 2008-2012 2012-2015 -

C. Rekam Jejak Tri Dharma Perguruan Tinggi


C.1. Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Akuntansi Manajemen Wajib 3
2 Akuntansi Biaya Wajib 3
3 Akuntansi Perpajakan Wajib 3

C.2. Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Penerapan Balanced Scorecard Dalam Mandiri 2013
Pengukuran Kinerja Badan Usaha
Berbentuk Koperasi Syariah
2 Analilis Efesiensi Sumber dan Universitas Wahid 2017
Penggunaan Modal Kerja di Perusahaan Hasyim
Meubel Kalingga Jati di Jepara
3 Quality of Regional Financial Mandiri 2017
Supervision (At the Inspectorate of
Central Java Province)

C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat


No. Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
Penyuluhan Tentang Membangun Mandiri 2017
1
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
16
15
16

Lampiran 2. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Perlengkapan yang diperlukan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


- Pisau 3 50.000 150.000
- Crusher 1 3.000.000 3.000.000
- Kain kasa 3 50.000 150.000
- Beaker Glass 6 150.000 900.000
- Botol atau toples 5 100.000 500.000
- Corong pisah 1 750.000 750.000
- Soklet 1 1.500.000 1.500.000
- Destilasi Uap 1 2.000.000 2.000.000
SUB TOTAL (Rp) 8.950.000

2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


- Daun dan batang 30kg 10.000 300.000
tembakau
- Larutan etanol 1 liter 150.000 150.000
- Larutan aromaterapi 3 liter 100.000 300.000
SUB TOTAL (Rp) 750.000

3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


- Perjalanan observasi ke 2 kali 200.000 400.000
lokasi (Kota Rembang)
- Perjalanan mencari bahan 3 kali 200.000 600.000
ke Kota Rembang
- Perjalanan mencari 3 kali 50.000 150.000
peralatan
- Perjalanan ke toko kimia 3 kali 50.000 150.000
SUB TOTAL (Rp) 1.300.000

4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)


- Administrasi (Alat tulis) 2 kali 50.000 100.000

- Publikasi (Presentasi 3 kali 200.000 600.000


hasil penelitian)
- Laporan (Cetak Proposal 3 orang 25.000 75.000
dan Laporan)
SUB TOTAL (Rp) 775.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 11.775.000
(Terbilang sebelas juta tujuh ratus tujuh puluh lima ribu rupiah)
17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program
No Nama/NIM Bidang Ilmu Waktu Uraian Tugas
Studi
(jam/minggu)
1 1. Merencan
akan
strategi
kegiatan
yang
hendak di
lakukan
2. Mengorga
nisasikan
elemen-
Eka Wahyuni
elemen
Mega
Akuntansi Akuntansi 20 yang di
Utami/19101
perlukan
021041
dalam
kegiatan
3. Melakuka
n analisa
kebutuhan
dan
analisa
persyarata
n

2 1. Melakuka
n
penelitian
Eva Teknik Teknik 2. Merancan
15
Rahmawati Kimia Kimia g langkah-
langkah
pembuatan
produk
3 1. Pengumpu
Indah Puji
Agribisnis Agribisnis 15 lan data
Lestari
informasi
18
19

Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Akan Diterapkembangkan

Olahan jadi (Rokok)

(
Tembakau

Limbah tembakau

Proses Distilasi
Proses Perendaman
(menghasilkan serbuk)

Proses Ekstraksi
Serbuk dimasukkan
ke larutan etanol

Larutan di evaporasi Minyak atsiri dan


dicampur dengan
aromaterapi
Menghasilkan metabolit
sekunder sebagau racun
saraf untuk nyamuk

Pengharum ruangan dengan


ekstra pengusir nyamuk ber
aromaterapi

Anda mungkin juga menyukai