Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................ i


DAFTAR TABEL ............................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Tujuan Khusus Penelitian ......................................................................... 1
1.3. Manfaat Penelitian .................................................................................... 2
1.4. Keutamaan Penelitian ............................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3
2.1. Masker N95 .............................................................................................. 3
2.2. Reaksi Hidrolisis ...................................................................................... 3
2.3. Trichoderma reesei ................................................................................... 3
2.4. Enzim Selulase ......................................................................................... 3
2.5. Selulosa .................................................................................................... 4
2.6. Etanol ....................................................................................................... 4
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN............................................................. 5
3.1. Tempat dan Waktu ................................................................................... 5
3.2. Bahan dan Alat ......................................................................................... 5
3.3. Metode Penelitian ..................................................................................... 5
3.4. Metode Analisis Data ............................................................................... 7
3.5. Diagram Alir ............................................................................................ 7
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................. 8
4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................ 8
Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-RE ........................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 8
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-RE ............................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping ........................ 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .................................................... 18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas .......... 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim Pelaksana ....................................... 20

i
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-RE .................................. 8


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-RE .................................................................... 8

ii
1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pandemi COVID-19 yang muncul di awal tahun 2020 membawa
masyarakat pada tananan, kebiasaan dan perilaku baru berbasis pada protokol
kesehatan yang ketat dalam beraktifitas dan melakukan interaksi sosial. Rajin cuci
tangan dengan sabun, memakai masker saat keluar rumah, jaga jarak aman dan
menghindari keruman adalah beberapa adaptasi baru yang musti dilakukan untuk
mendorong upaya hidup bersih dan sehat di masa pandemi.
Namun, pola hidup yang lebih sehat di masa pandemi ini ternyata di sisi lain
mendatangkan permasalahan baru, yakni terjadi peningkatan jumlah limbah APD,
terutama masker. Keterangan resmi LIPI pada 16 Februari 2021 menunjukkan
bahwa peningkatan limbah masker ini tak hanya dipengaruhi oleh meningkatnya
kasus COVID-19 di Indonesia, namun turut disumbang oleh makin tingginya
jumlah masyarakat yang menggunakan masker bedah ataupun jenis masker sekali
pakai lainnya.
Masker bedah atau surgical mask merupakan jenis masker sekali pakai yang
mudah dijumpai dan sering digunakan tenaga medis saat bertugas. Masker bedah
efektif pilihan untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 karena memiliki
lapisan yang mampu menghalau percikan air liur. Karena sifatnya yang praktis dan
mudah ditemukan, masker bedah menjadi salah satu jenis masker yang cukup sering
digunakan oleh masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan masker
bedah menyebabkan bertambahnya jumlah limbah padat yang dibuang setiap
harinya.
Tercatat, hingga pertengahan Desember lalu, Dinas Lingkungan Hidup DKI
Jakarta telah menangani 1.213 kilogram limbah masker sekali pakai dari rumah
tangga. Jumlah tersebut dihimpun dari data limbah infeksius dari April-Desember
2020 (Kompas.com, 2 Januari 2021). Limbah masker sangat infeksius sehingga
dapat membahayakan masyarakat terutama petugas kebersihan. Pengetahuan
masyarakat akan pengelolaan limbah APD masih sangat minim. Dibutuhkan sinergi
dan inovasi dalam pengelolaan limbah masker sekali pakai ini ke depannya.
Berdasar latar belakang tersebut di atas, memanfaatkan kandungan bahan
dasar masker sekali pakai komersial, penelitian ini akan mengolah lebih lanjut
limbah masker medis tadi menjadi salah satu bahan bakar nabati (BBN) berbentuk
bioetanol yang diharapkan dapat menjadi salah satu substitusi untuk bahan bakar
ramah lingkungan maupun sebagai cairan antiseptik. Penelitian ini memanfaatkan
enzim selulase Trichoderma Reesei sebagai katalisator hidrolisis enzimatik limbah
masker, yang sebelumnya dilakukan pre-treatment menggunakan gelombang mikro.

1.2. Tujuan Khusus Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
2

a. Menganalisa kandungan selulosa yang terdapat dalam limbah masker


b. Menganalisa bioetanol yang dihasilkan dari limbah masker dengan
hidrolisis enzim selulase dari Trichoderma reesei dan fermentasi dengan
memakai ragi Saccharomyces cerevisiae.
c. Mengetahui waktu inkubasi yang optimum dalam mengkonversi limbah
masker menjadi bioetanol.
d. Mengetahui suhu optimum dalam mengkonversi limbah masker menjadi
bioetanol.
e. Mengetahui pH optimum dalam mengkonversi limbah masker menjadi
bioetanol.

1.3. Manfaat Penelitian


Dari penelitian ini diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh limbah masker.

1.4. Keutamaan Penelitian


 Berfokus pada limbah masker yang difermentasi menggunakan enzim
selulase yang diperoleh dari hasil metabolisme Trichoderma reesei.
 Enzim diperoleh dari metabolisme Trichoderma reesei pada substrat limbah
masker dengan perbandingan variabel suhu dan waktu fermentasi.
 Pengaruh konsentrasi enzim terhadap yield bioetanol.
 Beberapa informasi dari hasil penelitian sebelumnya di laboratorium
Teknologi Bioproses seperti pH optimum dan metode persiapan medium
digunakan dalam penelitian ini tanpa menguji kesesuaiannya.

1.5. Temuan yang ditargetkan


Produksi bioetanol dari limbah masker.

1.6. Kontribusi terhadap ilmu pengetahuan


Sebagai inovasi baru dalam proses produksi bioetanol.

1.7. Luaran
1) Laporan Kemajuan
2) Laporan Akhir
3) Produk bioetanol
4) Artikel Ilmiah “PEMANFAATAN GELOMBANG MIKRO DALAM
PRETREATMENT LIMBAH MASKER MENJADI BIOETANOL
DENGAN KATALIS ENZIM TRICHODERMA REESEI” yang akan
diterbitkan di Jurnal Konversi, Prodi Teknik Kimia, Universitas
Muhammadiyah Jakarta
5) Hak akan kekayaan Intelektual (HKI)
3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Masker N95


Masker dapat mencegah penyebaran droplet ketika seseorang yang
terinfeksi berbicara, bernyanyi, batuk atau bersin. Penggunaan masker secara benar
merupakan metode untuk mencegah ecaporasi droplet menjadi partikel aerosol
berukuran 3-5 kali lipatan kecil. Partikel aerosol yang berukuran lebih kecil mampu
bertahan di udara untuk waktu yang lebih lama. Masker N95 diberi nama karena
memiliki kemampuan untuk menyaring 95% atau lebih partikel kecil berukuran
0.3μm sehingga mampu melindungi pemakaiannya dari patogen di udara (airborne).
Masker N95 terbuat atas beberapa lapisan dimana lapisan tengah filter terbuah dari
polypropylene elektrostatis. Muatan elektrostasis pada masker N95 meningkatkan
efisiensi penyaringan mekanis sebesar 10-20 kali (Juang & Tsai, 2020).

2.2. Reaksi Hidrolisis


Proses hidrolisis bertujuan memecah ikatan lignin, menghilangkan
kandungan lignin dan hemiselulosa, merusak struktur kristal dari selulosa serta
meningkatkan porositas bahan (Sun and Cheng, 2002).

2.3. Trichoderma reesei


Trichoderma ressei merupakan salah satu spesies kapang aerob yang dapat
digunakan dalam proses hidrolisis karbohidrat karena mampu menghasilkan enzim-
enzim pengurai polisakarida seperti pati dan selulosa (Hilakore et al., 2013).
Kapang jenis ini umumnya ditemukan di alam berupa serabut berwarna hijau tua
yang melekat pada kayu yang sudah lapuk. Peran utama dari kapang ini di alam
sendiri merupakan pengurai dari karbohidrat kompleks seperti pati maupun selulosa
sehingga kapang ini dianggap cocok sebagai sumber enzim pada penelitian yang
akan kami angkat.

2.4. Enzim Selulase


Enzim selulase termasuk ke dalam enzim ekstraseluler yaitu enzim yang
dihasilkan di dalam sel, tetapi selanjutnya dikeluarkan ke media fermentasi di luar
sel untuk mendegradasi senyawa polimer sehingga mudah larut dan dapat diserap
melalui dinding sel (Stanbury dan Whitaker, 1984). Enzim selulase dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu endoβ-1,4-glukonase (CMCase, Cx
selulase endoselulase, atau carboxymethyl cellulase), ekso-β-1,4-glukonase
(aviselase, selobiohidrolase, C1 selulase), dan β1,4-glukosidase atau selobiase
(Meryandini, dkk., 2009).
4

2.5. Selulosa
Selulosa merupakan salah satu polimer yang tersedia melimpah di alam.
Produksi selulosa sekitar 100 milyar ton setiap tahunnya. Sebagian dihasilkan
dalam bentuk selulosa murni seperti yang terdapat dalam rambut biji tanaman kapas.
Namun paling banyak adalah yang berkombinasi dengan lignin dan polisakarida
lain seperti hemiselulosa dalam dinding sel tumbuhan berkayu, baik pada kayu
lunak dan keras, jerami atau bambu. Selain itu selulosa juga dihasilkan oleh bakteri
Acetobacter xylinum secara ekstraseluler (Klemm, dkk., 1998).
Selulosa tersusun dari unit-unit anhidroglukopiranosa yang tersambung
dengan ikatan β-1,4-glikosidik membentuk suatu rantai makromolekul tidak
bercabang. Setiap unit anhidroglukopiranosa memiliki tiga gugus hidroksil
(Potthast, dkk., 2006). Selulosa mempunyai rumus empirik (C6H10O5)n dengan n ~
1500 dan berat molekul ~ 243.000 (Rowe, dkk., 2009).

2.6. Etanol
Etanol (C2H5OH) adalah golongan senyawa alkohol yang memiliki 2 atom
karbon. Etanol merupakan salah satu alternatif bahan bakar pengganti bahan bakar
minyak yang kian lama kian menipis. Etanol dapat dibuat melalui proses fermentasi
biomassa yang tersusun dan karbohidrat atau fraksi glukosa. Material yang umum
digunakan sebagai bahan mentah umumnya adalah tanaman yang berkadar glukosa
tinggi seperti jagung, singkong atau ubi, kelapa sawit, jerami dan lain-lain. Etanol
yang diproduksi dari biomassa dan digunakan sebagai campuran bahan bakar lebih
dikenal dengan istilah Bioetanol (Kim, dkk., 2003).
Salah satu tahapan pembuatan bioetanol adalah proses fermentasi yang
melibatkan Saccharomyces cerevisiae untuk mengubah glukosa menjadi etanol. S.
cerevisiae tumbuh sangat baik pada suhu 20-30ºC dan pH antara 4,5 dan 5,5. S.
cerevisiae merupakan mikroorganisme anaerob fakultatif dan umumnya tidak dapat
tumbuh dengan baik dalam kondisi benar-benar anaerobik. Hal ini karena oksigen
diperlukan sebagai faktor pertumbuhan untuk membrane biosintesis, khusus untuk
biosintesis asam lemak (misalnya, asam oleat) dan sterol (misalnya, ergosterol).
(Walker, 2010)
5

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian yang akan dilakukan merupakan riset empiric. Penelitian dilakukan


dengan menerapkan Protokol Kesehatan (ProKes), kedisiplinan menerapkan
protokol 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) menjadi
hal utama dalam penelitian ini.

3.1. Tempat dan Waktu


Tempat: Laboratorium Mbrio Biotekindo Bogor.
Waktu: Maret 2021 s.d. Mei 2021

3.2. Bahan dan Alat


 Bahan Sampel dan Medium:
1. Limbah Masker
2. Sabouraud Dextrose Agar (SDA)
3. Akuades
4. Saccaromyces cerevisiae
5. Trichoderma reesei
6. NaOH
7. Bufer Sitrat
8. DNS (Dinitrosalicylic acid)
9. Glukosa
10. Carboxymethylcellulose
 Alat
1. Tabung reaksi
2. Alat centrifuge
3. Tabung centrifuge
4. Biosafety cabinet
5. Autoclave
6. Inkubator dengan shaker
7. Gelas kimia
8. Labu erlenmeyer
9. Ampule
10. GC dan alat injeksi
11. Pipet ukur
12. Cawan porselin
13. Timbangan

3.3. Metode Penelitian


Variabel tetap dari penelitian yang kami lakukan adalah suhu fermentasi
yaitu pada suhu 35°C. Sedangkan untuk variabel bebas yang dipilih adalah
6

konsentrasi enzim dan pH larutan pada saat hidrolisis limbah masker serta
waktu fermentasi limbah setelah dihidrolisis oleh Trichoderma reesei
 Preparasi Sampel
Sampah masker distrelisasi menggunakan autoklaf dengan suhu 121oC
selama 15 menit, kemudian dipotong kecil-kecil.
 Proses Pre-Treatment
NaOH 0,5 N ditambahkan pada sampel dengan perbandingan 1:10 (10 gram
sampel:100 gram NaOH 0,5 N) kemudian dipanaskan dalam microwave
selama 40 menit. Sludge yang dihasilkan kemudian dikeringkan pada suhu
105°C selama 24 jam kemudian dipakai dalam proses hidrolisis enzimatik.
 Hidrolisis Enzimatik
Ditimbang 5 gram sampel hasil pre treatment dan dimasukkan ke dalam
beaker glass. Ditambahkan larutan bufer sitrat pH 5 sebanyak 50 ml dengan
volume enzim 10 ml. Selanjutnya, dimasukkan ke dalam waterbath shaker
selama 72 jam dengan suhu 50°C dan kecepatan pengadukan 75 rpm
(Sampel diambil sebanyak 2 ml setiap 8 jam selama 72 jam. Pada setiap
pengambilan sampel, pengadukan dihentikan selama 1 menit untuk
mengendapkan bubuk sampel.
 Uji Aktivitas Enzim
Pada Penelitian ini aktifitas enzim dilakukan berdasarkan aktivitas CMCase
dalam satuan Internasional Unit (IU) dengan metode DNS (Dinitrosalicylic
acid) diuji dengan metode CMCase. Pengujian aktivitas enzim dilakukan
pada masing-masing perlakuan dimana uji dilakukan pada awal yaitu jam
ke 0 dan pada akhir yaitu jam ke 72. Pengujian aktivitas ini dilakukan
berdasarkan jumlah glukosa yang dihasilkan tiap menit dengan waktu
pengujian 10 menit dengan suhu 35°C. Jumlah kadar glukosa yang
dihasilkan dilihat berdasarkan parameter panjang gelombang yang diukur
menggunakan spektrofotometer 540 nm. Menurut Ghose (1987), konversi
kadar glukosa ke dalam aktivitas enzim dapat menggunakan rumus berikut.
𝜇𝑀 𝑔𝑙𝑢𝑘𝑜𝑠𝑎
𝐼𝑈 =
𝑚𝑙 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
 Analisa Kadar Glukosa
Analisa kadar glukosa dilakukan dengan metode DNS (Dinitrosalicylic
acid) dimana sampel hasil hidrolisis enzimatik dalam keadaan jernih dipipet
sebanyak 0,2 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang bersih.
Selanjutnya ditambahkan 1,8 ml akuades dan 2 ml reagen DNS Tabung
reaksi dipanaskan pada air mendidih selama 5 menit agar terjadi reaksi
antara glukosa dalam sampel dengan DNS. Tabung didinginkan hingga
mencapai suhu ruang Angka absorbansi sampel diukur pada panjang
gelombang 540 nm dengan spektrofotometer UV-Vis. Data hasil yang
7

diperoleh tiap variabel, dibuat tabel dan grafik sehingga kondisi optimum
dari masing-masing variabel dapat diketahui. Perlakuan terbaik dipilih
berdasarkan pada perlakuan yang menghasilkan glukosa tertinggi.
 Penentuan Konsentrasi Etanol
Konsentrasi ditentukan dengan Gas Kromatografi (GC). Sebelum sampel
diinjeksi ke dalam GC, standar diukur terlebih dahulu sebagai dasar
perhitungan konsentrasi etanol.

3.4. Metode Analisis Data


Metode analisa data yang digunakan menggunakan metode analisis faktor.
Yaitu dengan mencari hubungan antara pH larutan, lama waktu fermentasi dan
konsentrasi enzim yang digunakan pada proses fermentasi terhadap yield
bioetanol.

3.5. Diagram Alir

Limbah Masker

Proses Pre-Treatment

Hidrolisis Enzimatik

Uji Aktivitas Enzim

Analisa Kadar Glukosa

Analisa GC

Etanol
8

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-RE

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)


1 Perlengkapan yang diperlukan 400.000
2 Bahan habis pakai 6.115.000
3 Perjalanan dalam kota 750.000
4 Lain-lain 2.500.000
Jumlah 9.765.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-RE

Bulan Person
No. Jenis Kegiatan Penanggung-
1 2 3
jawab
Mengumpulkan
1 Fachri Azmi
limbah masker
Persiapan alat dan
2 Fachri Azmi
bahan
Preparasi limbah
3 Fachri Azmi
masker
4 Pre-Treatment Fajri Afriliono
5 Hidrolisis Enzimatik Fajri Afriliono
6 Uji Aktivitas Enzim Fajri Afriliono
Ricky Andi
7 Uji Kadar Glukosa
Permana
Ricky Andi
8 Uji Etanol
Permana
Ricky Andi
9 Analisis Hasil
Permana
Penyusunan Zulfa
10
Laporan Kemajuan Rachdianti
Penyusunan dan
Zulfa
11 Publikasi Karya
Rachdianti
Ilmiah
Penyusunan Zulfa
12
Laporan Akhir Rachdianti
9

DAFTAR PUSTAKA

Biro Pusat Statistik. 1998. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia. Badan Pusat
Statistik. Jakarta.

Humas LIPI. 2020. “Penanganan Sampah/Limbah Medis Covid-19”. Webinar


Hari Bumi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Jakarta.

Hilakore, M. A, dkk. 2013. Peningkatan kadar protein putak melalui fermentasi


oleh kapang Trichoderma ressei. Jurnal Veteriner Vol. 14 (2): 250 – 254.

Ishmayana, Safri & Learmonth, Robert & Kennedy, Ursula. 2011. Fermentation
Performance of The Yeast Saccharomyces Cerevisiae in Media with High Sugar
Concentration.

Juang, P.S.C., & Tsai, P. et al. (2020). N95 respirator cleaning and reuse methods
proposed by the inventor of the N95 mask material. The Journal of Emergency
Medicine,58 (5): 817- 820.

Kim, dkk. 2003. Global Potential Bioetanol Production from Wasted Crops and
Crop Residues. Biomass and Bionergy.

Klemm D, Philipp B, Heinze T, Heinze U, dan Wagenknecht W. 1998


Comprehensive Cellulose Chemistry:Fundamentals and Analytical Methods. Vol.1.
Weiheim:Wiley-VCH Verlag GmBH.

Meryandini, dkk. 2009. Isolasi Bakteri Selulolitik dan Karakterisasi Enzimnya.

Puligundla, Pradeep, dkk. 2011. Very high gravity (VHG) etanolic brewing and
fermentation: A research update. Journal of industrial microbiology &
biotechnology.

Potthast, A., Rosenau, T., dan Kosma, P. 2006. Analysis of Oxidized Functionaties
in Cellulose. Advanced Polymer Science. (205): 1 – 6.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quinn, M.E. 2009, Handbok of Pharmaceutical
Excipients. Edisi keenam. London: Pharmaceutical Press.

Sax, N. I., & R. J. Lewis. 1987. Hawley’s Condensed Chemical Dictionary, 12th
Ed, Van Nostrand Reinhold.Co. New York.

Stanbury, P.F dan A. Whitaker. 1984. Principles of Fermentasion Technology. New


York: Pergamon Press.

Sun, Y., J. Cheng. 2002. Hydrolysis of Lignocellulosic Materials for Ethanol


Production : A review. Bioresource Technology. 83 : 1-11.
10

Walker, Graeme M. 2010. Bioethanol: Science and Technology of Fuel Alcohol.


11

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping


12
13
14
15

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Irfan Purnawan, S.T., M.Chem.Eng.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIP/NIDN 0313067902
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bekasi, 13 Juni 1979
6 Alamat E-mail irfan.purnawan@umj.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081382331470

B. Riwayat Pendidikan

Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor


Universitas Universitas
Curtin University
Nama Institusi Muhammadiyah Indonesia
of Technology
Jakarta
Chemical Teknik Kimia
Jurusan/Prodi Teknik Kimia
Engineering
Tahun Masuk-Lulus 1998 - 2002 2004 - 2006 2018 - sekarang

C. Rekam Jejak Tri Dharma Perguruan Tinggi


C.1. Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Matematika Teknik Kimia 1 Wajib 3
2 Matematika Teknik Kimia 2 Wajib 3
3 Teknologi Pembakaran (Keramik) Pilihan 2
4 Teknologi Semen Pilihan 2
5 Penggerak Utama Wajib 2
6 Bahan Konstruksi Teknik Kimia Wajib 2

C.2. Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
Pengaruh Komposisi Clay dan SiO2 pada
1 Mandiri 2020
Sifat Fisik Body Keramik Dinding
Pengaruh Waktu Peleburan pada
2 Pembuatan Asam Oksalat dengan Metode Pakarti FT-UMJ 2019
Hidrolisa Limbah Kardus
16

No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun


Pengaruh Konsentrasi Larutan Inhibitor
3 dari Ekstrak Tembakau (Nicotiana 2018
Mandiri
Tabacum) terhadap Laju Korosi Baja SAE-
1024 Dalam Larutan NaCl 3%
Pengaruh Waktu Perendaman Plat Seng
4 dengan Ekstrak Silika dari Sekam Padi Mandiri 2017
terhadap Laju Korosi
Pengaruh Konsentrasi dan Jenis Cangkang
Telur terhadap Daya Hambat Pertumbuhan
5 Mikroba dalam Pemanfaatan Ekstrak Mandiri 2016
Cangkang Telur sebagai Pengawet Alami
pada Makanan
Efektifitas Kebijakan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Berbasis Sampah, DP2M DIKTI 2015
6
untuk Kelangsungan Kesehatan Anak di (PUPT Tahun ke-2)
Kota Depok, Jawa Barat.
Pengaruh pH Bioflucculant Kitosan dan
7 Nanopartikel Kitosan terhadap Effisiensi 2015
DP2M DIKTI
Pemisahan pada Pemanenan Biomassa
Mikroalga
Efektifitas Kebijakan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Berbasis Sampah, DP2M DIKTI 2014
8
untuk Kelangsungan Kesehatan Anak di (PUPT Tahun ke-1)
Kota Depok, Jawa Barat.

C.3. Pengabdian kepada Masyarakat


No. Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
Pelatihan elearning berbasis moodle untuk
1 Dosen UMJ dalam rangka pembelajaran LP3 UMJ 2020
daring selama masa Pandemi Covid-19
Pengajaran Tahsin kepada Siswa SMPN Komite Orang Tua 2019
2
126 Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur Siswa SMPN 126
Pelatihan "Proses Perizinan dan Halal
Produk Pangan", pada Ibu-ibu PKK Desa 2019
3 FT-UMJ
Sipak, Jasinga Bogor. Bekerjasama dengan
PT Agriland Agro Sinergi.
17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Harga
Jenis Pengeluaran Volume Nilai (Rp)
Satuan (Rp)
1. Perlengkapan yang diperlukan
a. Sterile sampling bag 1 pack 400.000 400.000
SUB TOTAL (Rp) 400.000
Harga
2. Bahan Habis Pakai Volume Nilai (Rp)
Satuan (Rp)
a. Trichoderma reesei 1 tabung 500.000 500.000
b. S. cerevisiae (Fermipan), 500 gr 3 pack 75.000 225.000
c. Glucose for enzymatic assay 20 ml 90.000 1.800.000
d. DNS, 100 gr 1 pack 500.000 500.000
e. Bufer sitrat pH 5, 100 ml 5 pack 100.000 500.000
f. CMC, 500 gr 1 pack 900.000 900.000
g. NaOH 1 kg 200.000 200.000
h. Etanol anhidrat, 100 ml 1 botol 950.000 950.000
I. Masker medis 3 pack 50.000 150.000
j. Face shield 60 pcs 4.000 240.000
k. Hand sanitizer 10 pcs 15.000 150.000
SUB TOTAL (Rp) 6.115.000
Harga
3. Perjalanan Volume Nilai (Rp)
Satuan (Rp)
a. Transport lokal (untuk keperluan
15 kali 50.000 750.000
pembelian bahan dan uji coba)
SUB TOTAL (Rp) 750.000
Harga
4. Lain-lain Volume Nilai (Rp)
Satuan (Rp)
a. Biaya sewa lab termasuk
3 bulan 500.000 1.500.000
penggunaan alat lab
b. Biaya publikasi Artikel Ilmiah 1 paket 500.000 500.000
c. Biaya pengurusan HKI 1 paket 500.000 500.000
SUB TOTAL (Rp) 2.500.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 9.765.000
(Sembilan juta tujuh ratus enam puluh lima ribu rupiah)
19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

Program Bidang Alokasi Waktu


No Nama /NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/minggu)
 Pengumpulan
limbah
masker
 Penyiapan
Fachri Azmi / Teknik
1 Sains 8 jam/minggu alat dan
20200410300034 Kimia
bahan
 Preparasi
limbah
masker
 Pre-
treatment
limbah
Fajri Afriliono / Teknik masker
2 Sains 8 jam/minggu
2018430040 Kimia  Proses
hidrolisis
 Uji aktivitas
enzim
 Uji glukosa
Ricky Andi P / Teknik
3 Sains 8 jam/minggu  Uji etanol
2018430068 Kimia
 Analisa hasil
 Pengolahan
data
Zulfa Rachdianti / Teknik  Penyusunan
4 Sains 8 jam/minggu
2018430082 Kimia laporan
 Publikasi
karya ilmiah
20

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai