i
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Anggaran Biaya........................................................................................9
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan .......................................................................................9
ii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era modern seperti sekarang membuat masyarakat cenderung menyukai
produk instan dan praktis. Seiring mobilitas yang semakin meningkat, tidak
terkecuali untuk produk gel pembersih tangan (hand sanitizer). Dalam kondisi
tertentu, orang sulit mencari air atau sabun untuk pembersih tangan. Keberadaan
air dan sabun terkadang tidak sesuai dengan keinginan. Adapun sabun yang
digunakan bersama-sama, terkadang menimbulkan kekhawatiran atas kebersihan
terutama kesehatan pengguna sebelumnya. Hand sanitizer kemudian ada sebagai
jalan keluar dari permasalahan yang disebutkan. Terdapat jenis gel antiseptik untuk
pembersih tangan di pasaran masih menggunakan alkohol sebagai bahan
antibakterinya. Penggunan alkohol sebagai pembersih tangan dirasa kurang aman
pada kesehatan karena alkohol merupakan pelarut organik yang melarutkan lapisan
lemak dan sebum pada kulit dan digunakan sebagai pelindung terhadap infeksi
mikroorganisme. Selain itu, alkohol mudah terbakar dan pemakaian berulang
mengakibatkan kekeringan dan iritasi pada kulit (Sahabuddin et al., 2017).
Penemuan alternatif formulasi hand sanitizer yang aman bagi kesehatan telah
banyak dilakukan seiring dengan meningkatnya dampak negatif yang timbul pada
kesehatan, serta meningkatnya keinginan masyarakat untuk menggunakan bahan
alam. Hal ini ditanggapi dengan banyaknya produk- produk berbahan aktif alami
yang digunakan untuk perawatan kesehatan. Alkohol banyak digunakan sebagai
antiseptik/desinfektan untuk disinfeksi permukaan dan kulit yang bersih, tetapi
tidak untuk luka. Banyak dari gel ini berasal dari bahan beralkohol atau etanol yang
dicampurkan bersama dengan bahan pengental, misal karbomer, gliserin, dan
menjadikannya serupa jelly, gel, atau busa untuk memudahkan penggunaan dan
menghindari perasaan kering karena penggunaan alkohol. Alkohol sebagai
disinfektan mempunyai aktivitas bakterisidal, bekerja terhadap berbagai jenis
bakteri, tetapi tidak terhadap virus dan jamur. Akan tetapi alkohol merupakan
pelarut organik sehingga dapat melarutkan lapisan lemak dan sebum pada kulit,
dimana lapisan tersebut berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi
mikroorganisme. Selain itu alkohol mudah terbakar dan pada pemakaian berulang
menyebabkan kekeringan dan iritasi pada kulit (Rahman, 2012).
Salah satu bahan alami yang dapat diharapkan sebagai alternatif yang cukup
potensial untuk mengganti penggunaan alkohol pada hand sanitzer adalah kitosan
melalui adsorpsi bahan aktifnya. Aplikasi kitosan sebagai antibakteri dalam gel
pembersih tangan selain dinilai lebih aman bagi kesehatan juga dikarenakan masih
sedikitnya penelitian mengenai aplikasi sifat antibakteri dari kitosan. Selain itu
kebutuhan mendesak akan produk hand sanitizer alami dan praktis, maka penelitian
ini dilakukan untuk mengembangkan aplikasi gel pembersih tangan yang mampu
untuk mengurangi aktivitas bakteri pada tangan serta aman dan nyaman bagi
penggunanya. Hand chitosanitizer merupakan gel pembersih tangan dengan
berbahan baku kitosan sebagai senyawa antibakteri yang sangat bermanfaat dan
2
deasitilasi.
a. Deproteinasi
Sebanyak 50 gr cangkang bekicot yang sudah halus dideproteinasi
menggunakan larutan NaOH 2N dengan perbandingan 1:6 (b/v) sambil
diaduk dan dipanaskan pada suhu 90oC selama 1 jam. Setelah dipisahkan
dari larutannya, cangkang bekicot dicuci dengan aquadest hingga pH-nya
netral. Kemudian dikeringkan pada suhu 70°C-80°C selama 24 jam dalam
oven.
b. Demineralisasi
Padatan kering hasil deproteinasi selanjutnya didemineralisasi dengan
menggunakan larutan HCl 1N (perbandingan 1:12 b/v) dan diaduk pada
suhu kamar selama 1 jam. Setelah disaring, padatan dicuci dengan
aquadest hingga pHnya netral kemudian dikeringkan pada suhu 70°C
hingga 80°C selama 24 jam dalam oven untuk mendapatkan kitin kering.
c. Deasetilasi
Kitin ditambahkan dengan larutan NaOH 50% dengan perbandingan
1:10 (b/v) pada suhu 70 oC hingga 80oC dengan waktu pemanasan 90
menit. Padatan kemudian dipisahkan dengan cairan, selanjutnya dicuci
dengan aquadest hingga netral pHnya. Setelah itu padatan dikeringkan
pada suhu 70oC hingga 80oC dalam oven selama 24 jam, produk hasil ini
disebut kitosan.
3.4.3 Pembuatan Hand Chitosanitizer
Proses pembuatan hand chitosanitizer ini diawali dengan proses pelarutan
kitosan 0,75 gram dalam 25 ml larutan asam asetat tepat jenuh 1% kemudian
larutan kitosan ditambahkan aquadest hingga mencapai 100 ml, lalu
dihomogenkan agar memperoleh ukuran partikel yang lebih kecil dengan
menggunakan magnetic stirrer pada kecepatan 5000 rpm selama 1 jam.
Setelah itu ditambahkan secara perlahan CMC 0,5 % yang telah dilarutkan
didalam aquadest sebagai basis gel dalam kondisi hangat, kemudian diaduk
sampai tercampur rata dengan magnetic stirrer pada kecepatan 5000 rpm
selama 90 menit.
DAFTAR PUSTAKA
Herliana, P. (2010). Potensi Khitosan Sebagai Anti Bakteri Penyebab
Periodontitis.
Jurnal Seri Kesehatan, Sains Dan Teknologi. 1. pp. 12–24.
Octavian, A. (2015). Kajian Sifat Fisik-Mekanik dan Antibakteri Plastik
Kitosan Termodifikasi Kolagen Limbah Sisik Ikan Kakap Merah.
Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Rahman, M. A. (2012). Kitosan Sebagai Bahan Antibakteri Alternatif
Dalam Formulasi Gel Pembersih Tangan (Hand Sanitizer). Skripsi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Riswan, M. (2014). Pembuatan Kitosan Dari Limbah Cangkang Bekicot
Dengan Variasi Konsentrasi Natrium Hidroksida (NaOH) Pada
Tahap Deasetilasi. Laporan Akhir. Jurusan Teknik Kimia Politeknik
Negeri Sriwijaya, Palembang.
Sahabuddin, et al. (2017). Kitosan Sebagai Bahan Antibakteri Alternatif
Dalam Formulasi Gel Pembersih Tangan. Jurnal Teknik Kimia. 1. pp.
10.
Sari, R. dan Isadiartuti, D. (2006). Studi Efektivitas Sediaan Gel Antiseptik
Tangan Ekstrak Daun Sirih ( Piper Betle Linn .). Majalah Farmasi
Indonesia. 17(4). pp. 163–169.
11
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
(Feby Febriana)
12
Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Shalsabila Firdauzia Ismail
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 09220190034
5 Tempat dan Tanggal Lahir Makassar, 27 Desember 1999
6 Alamat E-mail shalsabilafismail@gmail.com
7 Nomor Telpon/HP 089652915270
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 PKM Peserta 2019, Makassar
2 Kunjungan Industri Peserta 2019, Makassar
3 Heat Exchanger Panitia 2020, Makassar
4 Chemical Creative Panitia 2020, Makassar
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Arika Dewi Puspita
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 09220200101
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pomalaa, 04 Juni 2002
6 Alamat E-mail arikadewipuspita@gmail.com
7 Nomor Telpon/HP 082290129618
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Heat Exchanger Peserta 2021, Makassar
2 PKM 2021 Peserta 2021, Makassar
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaiandengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persayaratan dalam pengajuan PKM - RE
Harga Satuan
1. Jenis Perlengkapan Volume Jumlah (Rp)
(Rp)
- Wadah produk 8 buah Rp. 70.000 Rp. 560.000
- Masker dan Sarung Tangan 3 buah Rp. 30.000 Rp. 90.000
- Kantong Sampel 2 buah Rp. 10.000 Rp. 20.000
- Lap halus dan kasar 4 buah Rp. 35.000 Rp. 140.000
- Tissue 5 buah Rp. 10.000 Rp. 50.000
SUB TOTAL (Rp) Rp. 860.000
2. Bahan Habis
- Cangkang Becikot 2 Kg - -
- Asam Asetat 1% 2 liter Rp. 45.000 Rp. 90.000
- CMC 2 Kg Rp. 115.000 Rp. 230.000
(Karboksil Metil Selulosa)
- HCl 1N 2 liter Rp. 286.000 Rp. 572.000
- NaOH 2N 2 liter Rp. 327.000 Rp. 654.000
- NaOH 50% 2 liter Rp. 565.000 Rp. 1.130.000
- Spritus 1 liter Rp. 35.000 Rp. 35.000
- Aquadest 130 liter Rp. 10.000 Rp. 1.300.000
SUB TOTAL (Rp) Rp. 4.111.000
3. Perjalanan
- Keperluan Pembelian Bahan 2 Rp. 80.000 Rp. 160.000
- Keperluan Pengambilan 4 Rp. 250.000 Rp. 1.000.000
Sampel
SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.160.000
4. Lain-lain
- Biaya Pencetakan Poster 3 Rp. 23.000 Rp. 69.000
- Biaya pencetakan banner dan 1 Rp. 150.000 Rp. 150.000
stand
- Biaya publikasi 1 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
- Uji Bakteri Escherichia coli 4 Rp. 150.000 Rp. 600.000
- Uji Bakteri Staphylococcus 4 Rp. 110.000 Rp. 440.000
aureus
- Uji Bakteri Salmonella 4 Rp.90.000 Rp. 360.000
SUB TOTAL (Rp) Rp. 2.619.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) Rp. 8.750.000
(Terbilang = Delapan Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
17
Alokasi
Program Bidang waktu
No. Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/
Minggu)
1. Feby Teknik Sains 21 1. Menentukan,
Febriana/0 Kimia merumuskan dan
922019001 mengajukan ide
7 penelitian penelitian
yang akan dilakukan.
2. Mengkoordinir dan
mengawasi tugas-
tugas yang telah
disepakati bersama.
3. Memimpin dan
mengawasi setiap
kerja yang dilakukan
anggotanya.
2. Shalsabila Teknik Sains 21 1. Membantu ketua
Firdauzia Kimia dalam penelitian dan
Ismail/092 penyusunan data dan
2 0190034 kegiatan jangka
pendek atau jangka
panjang, sekretaris
tim peneliti,
penanggung jawab
sumber-sumber
keuangan.
2. Bertanggung jawab
langsung kepada
ketua tim peneliti,
preparasi bahan
penelitian.
3. Koordinator
akomodasi,
mempersiapkan dan
menyediakan
peralatan yang
dibutuhkan dalam
kegiatan penelitian.
18
Dengan ini menyatakan bahwa artikel PKM-RE saya dengan judul “Pemanfaatan
Cangkang Bekicot sebagai Bahan Pembuatan Hand Chitosanitizer Non-Alkohol”
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2022 adalah asli karya kami dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Feby Febriana
09220190017