Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................i


DAFTAR TABEL ........................................................................................ ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 2
1.4 Manfaat Program........................................................................ 2
1.5 Luaran yang Diharapkan ............................................................ 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Bahan Baku (Cangkang Bekicot) ................................... 3
2.2 Potensi Kitosan sebagai Bahan Antibakteri ............................... 3
2.3 Gel Pembersih Tangan (Hand Sanitizer) ................................... 4
2.4 Jenis-jenis Bakteri yang Berpeluang terdapat pada Tangan....... 4
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat Penelitian....................................................................... 6
3.2 Alat dan Bahan yang Digunakan................................................ 6
3.3 Variabel yang Digunakan........................................................... 6
3.4 Prosedur Penelitian..................................................................... 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya.......................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ......................................................................... 9
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ............. 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................... 15
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
...................................................................................................................... 16
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana.................................... 18

i
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Anggaran Biaya........................................................................................9
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan .......................................................................................9

ii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era modern seperti sekarang membuat masyarakat cenderung menyukai
produk instan dan praktis. Seiring mobilitas yang semakin meningkat, tidak
terkecuali untuk produk gel pembersih tangan (hand sanitizer). Dalam kondisi
tertentu, orang sulit mencari air atau sabun untuk pembersih tangan. Keberadaan
air dan sabun terkadang tidak sesuai dengan keinginan. Adapun sabun yang
digunakan bersama-sama, terkadang menimbulkan kekhawatiran atas kebersihan
terutama kesehatan pengguna sebelumnya. Hand sanitizer kemudian ada sebagai
jalan keluar dari permasalahan yang disebutkan. Terdapat jenis gel antiseptik untuk
pembersih tangan di pasaran masih menggunakan alkohol sebagai bahan
antibakterinya. Penggunan alkohol sebagai pembersih tangan dirasa kurang aman
pada kesehatan karena alkohol merupakan pelarut organik yang melarutkan lapisan
lemak dan sebum pada kulit dan digunakan sebagai pelindung terhadap infeksi
mikroorganisme. Selain itu, alkohol mudah terbakar dan pemakaian berulang
mengakibatkan kekeringan dan iritasi pada kulit (Sahabuddin et al., 2017).
Penemuan alternatif formulasi hand sanitizer yang aman bagi kesehatan telah
banyak dilakukan seiring dengan meningkatnya dampak negatif yang timbul pada
kesehatan, serta meningkatnya keinginan masyarakat untuk menggunakan bahan
alam. Hal ini ditanggapi dengan banyaknya produk- produk berbahan aktif alami
yang digunakan untuk perawatan kesehatan. Alkohol banyak digunakan sebagai
antiseptik/desinfektan untuk disinfeksi permukaan dan kulit yang bersih, tetapi
tidak untuk luka. Banyak dari gel ini berasal dari bahan beralkohol atau etanol yang
dicampurkan bersama dengan bahan pengental, misal karbomer, gliserin, dan
menjadikannya serupa jelly, gel, atau busa untuk memudahkan penggunaan dan
menghindari perasaan kering karena penggunaan alkohol. Alkohol sebagai
disinfektan mempunyai aktivitas bakterisidal, bekerja terhadap berbagai jenis
bakteri, tetapi tidak terhadap virus dan jamur. Akan tetapi alkohol merupakan
pelarut organik sehingga dapat melarutkan lapisan lemak dan sebum pada kulit,
dimana lapisan tersebut berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi
mikroorganisme. Selain itu alkohol mudah terbakar dan pada pemakaian berulang
menyebabkan kekeringan dan iritasi pada kulit (Rahman, 2012).
Salah satu bahan alami yang dapat diharapkan sebagai alternatif yang cukup
potensial untuk mengganti penggunaan alkohol pada hand sanitzer adalah kitosan
melalui adsorpsi bahan aktifnya. Aplikasi kitosan sebagai antibakteri dalam gel
pembersih tangan selain dinilai lebih aman bagi kesehatan juga dikarenakan masih
sedikitnya penelitian mengenai aplikasi sifat antibakteri dari kitosan. Selain itu
kebutuhan mendesak akan produk hand sanitizer alami dan praktis, maka penelitian
ini dilakukan untuk mengembangkan aplikasi gel pembersih tangan yang mampu
untuk mengurangi aktivitas bakteri pada tangan serta aman dan nyaman bagi
penggunanya. Hand chitosanitizer merupakan gel pembersih tangan dengan
berbahan baku kitosan sebagai senyawa antibakteri yang sangat bermanfaat dan
2

dapat mencegah atau menghambat pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan


infeksi (Rahman, 2012).
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut perlu dilakukan penelitian
mengenai “Pemanfaatan Limbah Cangkang Bekicot Sebagai Bahan Pembuatan
Hand Chitosanitizer Non-Alkohol”.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana kandungan kitosan yang terdapat pada cangkang bekicot ?
2. Berapa konsentrasi kitosan yang terbaik dalam pembuatan hand
chitosanitizer ?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui kandungan kitosan pada cangkang bekicot.
2. Mengetahui konsentrasi kitosan yang terbaik dalam pembuatan hand chitosanitizer.

1.4 Manfaat Program


Ada beberapa manfaat yang diharapkan dari program penelitian ini, yaitu
sebagai berikut:
1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat dari kitosan sebagai
antibakteri yang bersifat alami dan lebih aman dibandingkan dengan penggunaan
alkohol.
2. Mengurangi penggunaan alkohol yang sifatnya berbahaya bagi kulit karena bisa
menyebabkan kekeringan dan iritasi pada kulit.
3. Menambah nilai jual limbah cangkang bekicot lebih ekonomis

1.5 Luaran Penelitian


1. Laporan Kemajuan
2. Artikel ilmiah yang akan diterbitkan pada Journal Of Chemical Proces
Engineering (JCPE) yang terakreditasi SINTA
3. Laporan akhir
4. Produk Hand Sanitizer dengan limbah cangkang bekicot.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Uraian Bahan Baku (Cangkang Bekicot)
Bekicot (Achatina fullica) merupakan hama bagi persawahan yang sering
digunakan masyarakat sebagai pakan ternak. Bekicot menurut jenisnya dapat
dibedakan menjadi empat diantaranya; Achatina variegata, Achatina fullica, Helix
pomatia dan Helix aspersa sedangkan dua jenis terakhir tidak ditemukan di
Indonesia. Potensi bekicot di Indonesia rata-rata meningkat sebesar 7,4% per tahun.
Selain digunakan sebagai pakan ternak, cangkangnya juga digunakan sebagai
hiasan misalnya gantungan kunci. Tidak jarang cangkang bekicot di buang begitu
saja kemudian dibiarkan membusuk yang akhirnya menimbulkan dampak negatif
bagi lingkungan (Riswan, 2014).
Adapun alternatif pemanfaatan limbah cangkang bekicot agar memiliki nilai
dan daya guna limbah cangkang bekicot menjadi produk yang bernilai ekonomis
tinggi adalah pengolahan menjadi kitin dan kitosan. Cangkang bekicot (Achatina
fullica) mengandung zat kitin sekitar 70%-80%. Kitin adalah senyawa karbohidrat
yang termasuk dalam polisakarida tersusun atas monomer- monomer asetil
glukosamin yang saling berikatan. Kitin merupakan bahan organik utama terdapat
pada kelompok hewan seperti, crustaceae, insekta, fungi, mollusca dan arthropoda.
Struktur kitin tersusun 2000-3000 satuan monomer N-asetil D-Glukosamin yang
saling berikatan melalui 1,4- glikosidik. Satu diantara enam monosakarida yang
menyusun rantai kitin adalah glukosamin. Kitin diperoleh dengan melakukan dua
tahap utama yaitu deproteinasi dan demineralisasi. Salah satu senyawa turunan kitin
yaitu kitosan yang dibuat dengan mendeasetilasi senyawa kitin (Riswan, 2014).

2.2 Potensi Kitosan sebagai Bahan Antibakteri


Potensi kitosan sebagai antibakteri didasarkan pada interaksi awal antara
kitosan dan bakteri yang bersifat elektrostatik. Kitosan memiliki gugus fungsional
amina (-NH2) yang bermuatan positif sangat kuat, sehingga dapat berikatan dengan
dinding sel bakteri yang relatif bermuatan negatif. Ikatan ini mungkin terjadi pada
situs elektronegatif di permukaan dinding sel bakteri. Selain itu, (-NH2) juga
memiliki pasangan elektron bebas sehingga gugus ini dapat menarik mineral Ca 2+
yang terdapat pada dinding sel bakteri dengan membentuk ikatan kovalen
koordinasi (Octavian, 2015).
Menurut Herliana (2010) bahwa adapun yang menyebabkan perubahan
permeabilitas dinding sel bakteri sehingga terjadi ketidakseimbangan tekanan
internal sel dan menyebabkan kebocoran elektrolit intraseluler, seperti kalium.
Selain itu protein dengan berat molekul rendah lainnya seperti asam nukleat dan
glukosa juga ikut mengalami kebocoran. Sel bakteri pada akhirnya akan mengalami
lisis. Dengan demikian, kitosan dapat digolongkan sebagai antibakteri yang bersifat
bakterisid berdasarkan mekanisme kerja mengubah permeabilitas dinding sel atau
transport aktif sepanjang dinding sel bakteri. Kitosan memiliki keunggulan sebagai
antibakteri karena ketersediaannya di alam, biaya produksi yang murah, sifat
4

biodegradibilitas, biokompatibilitas, dan bioresobsibilitas yang baik, serta


modifikasi kimia yang cukup mudah.
Kitosan memiliki biokompatibilitas yang baik karena strukturnya yang mirip
dengan glukosamin pada matriks ekstraselular. Glukosamin merupakan senyawa
alami yang terdapat dalam tubuh manusia, yang terdiri dari glukosa dan asam amino
glutamin. Kemiripan struktur kitosan dengan glukosamin menyebabkan efek
biokompatibilitasnya terhadap jaringan menjadi lebih baik. Kitosan tidak bersifat
toksik, mudah terurai, bersifat nonalergenik, memiliki spektrum yang luas dan
mudah diserap oleh tubuh. Berbagai karakteristik dan mekanisme aksi antibakteri
kitosan membuat kitosan memiliki potensi yang sangat baik untuk dimanfaatkan
sebagai antibakteri dalam produk gel pembersih tangan (hand sanitizer) (Herliana,
2010).

2.3 Gel Pembersih Tangan (Hand Sanitizer)


Gel pembersih tangan merupakan gel yang memiliki kemampuan sebagai
antibakteri dalam menghambat hingga membunuh bakteri (Retnosari dan
Isadiartuti 2006). Banyak dari gel ini berasal dari bahan beralkohol atau etanol yang
dicampurkan bersama dengan bahan pengental, misal karbomer, gliserin, dan
menjadikannya serupa jelly, gel, atau busa untuk memudahkan penggunaan dan
menghindari perasaan kering karena penggunaan alkohol. Gel ini mulai populer
digunakan karena penggunaannya yang mudah dan praktis, karena tidak
membutuhkan air dan sabun. Gel sanitasi ini menjadi alternatif yang nyaman bagi
para orang tua yang tidak sempat berulangkali ke wastafel untuk mencuci tangan
mereka saat harus merawat anak mereka yang sakit. Walaupun mencuci tangan
dengan sabun dan air efektif untuk mengurangi penyebaran sebagian besar infeksi
namun untuk melakukannya dibutuhkan wastafel dan air (Rahman, 2012).
Sesuai perkembangan zaman, dikembangkan juga gel pembersih tangan non
alkohol. Akan tetapi jika tangan benar-benar dalam keadaan kotor, baik oleh tanah,
darah, ataupun lainnya, maka penggunaan air dan sabun untuk mencuci tangan
lebih disarankan karena gel pencuci tangan baik yang berbahan dasar alkohol
maupun non alkohol walaupun efektif membunuh kuman gel ini tidak
membersihkan tangan, ataupun membersihkan material organik lainnya (Sari and
Isadiartuti, 2006).

2.4 Jenis-jenis Bakteri yang Berpeluang terdapat pada Tangan


Bakteri banyak ditemukan disekitar manusia, misal tangan manusia yang
banyak berinteraksi dengan dunia luar. Terdapat berbagai jenis bakteri yang ada
ditangan manusia. Adapun bakteri yang umum ditemukan pada tangan diantaranya
adalah Staphylococcus aureus, E. coli, Salmonella, Vibrio cholerae, dan Shigella.
Bakteri Staphylococcus aureus memilki potensi untuk menyebabkan penyakit yang
didapat pada tubuh manusia melaui saluran pernafasan, saluran pencernaan dan
infeksi melalui kulit. Bahan makanan yang disiapkan dengan kontak tangan
5

langsung tanpa proses mencuci tangan, sangat berpotensi terkontaminasi


Staphylococcus aureus (Rahman, 2012).
Bakteri Esherichia coli dapat menyebabkan berbagai penyakit dan infeksi
terhadap saluran pencernaan pada manusia, diantaranya adalah enterotoksigenik,
enterohaemorrhagik, enteropatogenik, enteroinuasiue, dan enteroagregatif. Bakteri
memiliki spektrum yang sangat luas. Makan disaat kondisi tangan kotor juga dapat
memicu hadirnya infeksi bakteri. Bakteri Shigella dapat menyebabkan infeksi
berbagai saluran pencernaan. Shigella biasa berada pada air yang terkontaminasi
bahkan yang terlihat jernih sekalipun. Untuk membunuh koloni bakteri ini,
diperlukan lagi bantuan sabun antiseptik pada proses mencuci tangan (Rahman,
2012).
6

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Tempat Penelitian
Tempat dan lokasi pelaksanaan penelitian adalah Laboratorium Riset Jurusan
Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia.

3.2 Alat dan Bahan yang Digunakan


A. Alat-alat yang digunakan : Dalam penelitian ini adalah neraca digital,
blender, hot plate, magnetic stirrer, autoclave, inkubator, bunsen, ruang
laminar, penangas air, erlenmeyer 300 ml, erlenmeyer 100 ml, tabung reaksi,
spatula, batang pengaduk, ose, pipet volume 1 ml, bulb, petridish, oven, dan
pH meter.
B. Bahan-bahan yang digunakan : Cangkang Bekicot, NaOH, HCl, Aquadest,
asam asetat 1%, CMC (Karboksil Metil Selulosa), spritus, media NA
(Nutrient Agar), media NB (Nutrient Broth) dan media MHA (Mueller Hinton
Agar).

3.4 Variabel yang Digunakan


Variabel yang digunakan pada penilitian ini adalah variabel bebas dan
variabel tetap.
1. Variabel bebas : Ratio perbandingan kitosan cangkang bekicot dengan CMC
(mL) : 7:3, 6:4, 5:5.
2. Variabel tetap : Total perbandingan kitosan dan CMC : 100 mL, Temperatur
Pencampuran : Suhu kamar (280C) dan ukuran ayakan 200 mesh.

3.4 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian terdiri dari preparasi cangkang bekicot, isolasi kitin
menjadi kitosan, persiapan bahan baku, membuat hand chitosanitizer, uji pH dan
uji antibakteri.

3.4.1 Preparasi Cangkang Bekicot


Perlakuan fisika terhadap cangkang bekicot meliputi pencucian,
pengeringan, pengahancuran dengan blender dan pengayakan. Pencucian
dilakukan untuk membersihkan cangkang bekicot dari kotoran. Lalu
cangkang bekicot dikeringkan dimana tahap pengeringan bertujuan
mengurangi kadar air dan tidak berbau pada cangkang bekicot. Lalu untuk
memperkecil ukuran cangkang bekicot, alat yang digunakan adalah alu dan
lumpang, setelah sedikit halus maka cangkang bekicot di blender untuk lebih
memperkecil ukurannya. Kemudian di ayak dengan ayakan 200 mesh agar
didapat cangkang yang berbentuk bubuk.
3.4.2 Isolasi Kitin menjadi Kitosan
Isolasi kitin berlangsung melalui tahapan demineralisasi, deproteinasi, dan
7

deasitilasi.
a. Deproteinasi
Sebanyak 50 gr cangkang bekicot yang sudah halus dideproteinasi
menggunakan larutan NaOH 2N dengan perbandingan 1:6 (b/v) sambil
diaduk dan dipanaskan pada suhu 90oC selama 1 jam. Setelah dipisahkan
dari larutannya, cangkang bekicot dicuci dengan aquadest hingga pH-nya
netral. Kemudian dikeringkan pada suhu 70°C-80°C selama 24 jam dalam
oven.
b. Demineralisasi
Padatan kering hasil deproteinasi selanjutnya didemineralisasi dengan
menggunakan larutan HCl 1N (perbandingan 1:12 b/v) dan diaduk pada
suhu kamar selama 1 jam. Setelah disaring, padatan dicuci dengan
aquadest hingga pHnya netral kemudian dikeringkan pada suhu 70°C
hingga 80°C selama 24 jam dalam oven untuk mendapatkan kitin kering.
c. Deasetilasi
Kitin ditambahkan dengan larutan NaOH 50% dengan perbandingan
1:10 (b/v) pada suhu 70 oC hingga 80oC dengan waktu pemanasan 90
menit. Padatan kemudian dipisahkan dengan cairan, selanjutnya dicuci
dengan aquadest hingga netral pHnya. Setelah itu padatan dikeringkan
pada suhu 70oC hingga 80oC dalam oven selama 24 jam, produk hasil ini
disebut kitosan.
3.4.3 Pembuatan Hand Chitosanitizer
Proses pembuatan hand chitosanitizer ini diawali dengan proses pelarutan
kitosan 0,75 gram dalam 25 ml larutan asam asetat tepat jenuh 1% kemudian
larutan kitosan ditambahkan aquadest hingga mencapai 100 ml, lalu
dihomogenkan agar memperoleh ukuran partikel yang lebih kecil dengan
menggunakan magnetic stirrer pada kecepatan 5000 rpm selama 1 jam.
Setelah itu ditambahkan secara perlahan CMC 0,5 % yang telah dilarutkan
didalam aquadest sebagai basis gel dalam kondisi hangat, kemudian diaduk
sampai tercampur rata dengan magnetic stirrer pada kecepatan 5000 rpm
selama 90 menit.

3.4.4 Uji pH (Uji Kimia)


Elektroda dimasukkan ke dalam sampel gel pembersih tangan (hand
chitosanitizer) yang akan diperiksa. Selanjutnya pH meter dibiarkan selama
beberapa menit sampai nilai pada monitor pH meter stabil. Setelah stabil nilai
yang ditunjukkan dicatat sebagai pH sampel, dilakukan duplo.
3.4.5 Uji Antibakteri
Dilakukan peremajaan bakteri, jenis bakteri yang digunakan yaitu TPC,
E.coli dan Coliform. Biakan bakteri dipindahkan kedalam media NA lalu
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC didalam inkubator. Setelah
diinkubasi biakan bakteri dipindahkan ke media NB lalu dihomogenkan dan
8

di pipet 1 ml ke dalam media MHA lalu diratakan dengan menggunakan


cotton swab steril, setelah itu diberikan kertas cakram yang telah direndam
sampel hand chitosanitizer dan kertas cakram yang di rendam detol. Lalu
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37oC dilakukan hal yang sama pada
ketiga biakan bakteri tersebut. Setiap jenis bakteri dilakukan sebanyak 6 kali
ulangan. Setelah diinkubasi dilakukan pengukuran zona bening yang terdapat
disekitar kertas cakram.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana (Rp)

1 Peralatan penunjang Rp. 860.000

2 Bahan habis pakai Rp. 4.111.000

3 Perjalanan Rp. 1.160.000

4 Lain-lain Rp. 2.619.000

Jumlah Rp. 8.750.000

4.1 Jadwal Kegiatan


Bulan Person penanggung
No Jenis Kegiatan jawab
1 2 3 4
1 Penulusuran Literatur Semua Anggota

2 Penulisan Proposal Febi Febriana

3 Presentasi Proposal Shalsabila Firdauzia

4 Penyiapan alat dan Arika Dewi Puspita


bahan penelitian
5 Pembuatan Kitosan Febi Febriana

6 Pembuatan Hand Shalsabila Firdauzia


Chitosanitizer
7 Pengujian pH dan Arika Dewi Puspita
Bakteri
8 Analisis dan Febi Febriana
Interpretasi Data
9. Pembuatan Laporan Shalsabila Firdauzia

10. Seminar, Publikasi dan Arika Dewi Puspita


Pelaporan
10

DAFTAR PUSTAKA
Herliana, P. (2010). Potensi Khitosan Sebagai Anti Bakteri Penyebab
Periodontitis.
Jurnal Seri Kesehatan, Sains Dan Teknologi. 1. pp. 12–24.
Octavian, A. (2015). Kajian Sifat Fisik-Mekanik dan Antibakteri Plastik
Kitosan Termodifikasi Kolagen Limbah Sisik Ikan Kakap Merah.
Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Rahman, M. A. (2012). Kitosan Sebagai Bahan Antibakteri Alternatif
Dalam Formulasi Gel Pembersih Tangan (Hand Sanitizer). Skripsi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Riswan, M. (2014). Pembuatan Kitosan Dari Limbah Cangkang Bekicot
Dengan Variasi Konsentrasi Natrium Hidroksida (NaOH) Pada
Tahap Deasetilasi. Laporan Akhir. Jurusan Teknik Kimia Politeknik
Negeri Sriwijaya, Palembang.
Sahabuddin, et al. (2017). Kitosan Sebagai Bahan Antibakteri Alternatif
Dalam Formulasi Gel Pembersih Tangan. Jurnal Teknik Kimia. 1. pp.
10.
Sari, R. dan Isadiartuti, D. (2006). Studi Efektivitas Sediaan Gel Antiseptik
Tangan Ekstrak Daun Sirih ( Piper Betle Linn .). Majalah Farmasi
Indonesia. 17(4). pp. 163–169.
11

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping


Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Feby Febriana
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 09220190017
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bone, 10 Februari 2002
6 Alamat E-mail febyfebriana1002@gmail.com
7 Nomor Telpon/HP 085283728090
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 PKM Peserta 2019, Makassar
2 Kunjungan Industri Peserta 2019, Makassar
3 Heat Exchanger Panitia 2020, Makassar
4 Chemical Creative Panitia 2020, Makassar
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Makassar, 29 Maret 2022


Ketua Tim

(Feby Febriana)
12

Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Shalsabila Firdauzia Ismail
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 09220190034
5 Tempat dan Tanggal Lahir Makassar, 27 Desember 1999
6 Alamat E-mail shalsabilafismail@gmail.com
7 Nomor Telpon/HP 089652915270
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 PKM Peserta 2019, Makassar
2 Kunjungan Industri Peserta 2019, Makassar
3 Heat Exchanger Panitia 2020, Makassar
4 Chemical Creative Panitia 2020, Makassar
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Makassar, 27 Maret 2022


Anggota Tim

(Shalsabila Firdauzia Ismail)


13

Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Arika Dewi Puspita
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 09220200101
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pomalaa, 04 Juni 2002
6 Alamat E-mail arikadewipuspita@gmail.com
7 Nomor Telpon/HP 082290129618
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Status Dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Heat Exchanger Peserta 2021, Makassar
2 PKM 2021 Peserta 2021, Makassar
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Makassar, 29 Maret 2022


Anggota Tim

(Arika Dewi Puspita)


14

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Ir. Syamsuddin Yani, ST. MT. PhD., IPM.,
gelar) ASEAN Eng.

2 Jenis Kelamin Laki-Laki


3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIP/NIDN 109930603/0924076901
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jeneponto, 24 Juli 1969
6 Alamat E-mail syamsuddin.yani@umi.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 082194060818
B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Institusi Tahun Lulus
1 S-1 Universitas Muslim Indonesia 1992
2 S-2 Universitas Gadjah Mada 1999
3. S-3 Curtin University 2016
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Matematika Teknik Kimia 2 Wajib 3
2 Teknik Reaksi Kimia Wajib 3
3 Perancangan Pabrik Kimia Wajib 2
4 Teknologi Pengolahan Limbah Pilihan 2
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Persepsi Dosen dan Mitra Kerjasama DIKTI 2021
terhadap Program MBKM Pertukaran
Mahasiswa Program MBKM di FTI
UMI
2 Produksi Minyak Atsiri dan Biochar DIKTI 2017-2019
dari Limbah Daun Cengkeh secara
Terintegrasi
3 Produksi Briket dari Campuran DIKTI 2017-2019
Batubara dan Biomassa sebagai Bahan
Bakar Masa Depan
Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun

1 Peningkatan Produktivitas Minyak DIKTI 2021


Cengkih pada UMKM Minyak
Cengkeh di Kabupaten Bulukumba
2 Perbaikan Sistem Tata Kelola dan DIKTI 2019
Dokumen SPMI di Universitas Iqra
Buru
3 Peningkatan Kesadaran Produk Halal UMI 2016
bagi Anggota Majelis Taklim
15

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaiandengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persayaratan dalam pengajuan PKM - RE

Makassar, 29 Maret 2022


Dosen Pendamping

(Ir. Syamsuddin Yani, ST. MT. PhD., IPM., ASEAN Eng.)


16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Harga Satuan
1. Jenis Perlengkapan Volume Jumlah (Rp)
(Rp)
- Wadah produk 8 buah Rp. 70.000 Rp. 560.000
- Masker dan Sarung Tangan 3 buah Rp. 30.000 Rp. 90.000
- Kantong Sampel 2 buah Rp. 10.000 Rp. 20.000
- Lap halus dan kasar 4 buah Rp. 35.000 Rp. 140.000
- Tissue 5 buah Rp. 10.000 Rp. 50.000
SUB TOTAL (Rp) Rp. 860.000
2. Bahan Habis
- Cangkang Becikot 2 Kg - -
- Asam Asetat 1% 2 liter Rp. 45.000 Rp. 90.000
- CMC 2 Kg Rp. 115.000 Rp. 230.000
(Karboksil Metil Selulosa)
- HCl 1N 2 liter Rp. 286.000 Rp. 572.000
- NaOH 2N 2 liter Rp. 327.000 Rp. 654.000
- NaOH 50% 2 liter Rp. 565.000 Rp. 1.130.000
- Spritus 1 liter Rp. 35.000 Rp. 35.000
- Aquadest 130 liter Rp. 10.000 Rp. 1.300.000
SUB TOTAL (Rp) Rp. 4.111.000
3. Perjalanan
- Keperluan Pembelian Bahan 2 Rp. 80.000 Rp. 160.000
- Keperluan Pengambilan 4 Rp. 250.000 Rp. 1.000.000
Sampel
SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.160.000
4. Lain-lain
- Biaya Pencetakan Poster 3 Rp. 23.000 Rp. 69.000
- Biaya pencetakan banner dan 1 Rp. 150.000 Rp. 150.000
stand
- Biaya publikasi 1 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
- Uji Bakteri Escherichia coli 4 Rp. 150.000 Rp. 600.000
- Uji Bakteri Staphylococcus 4 Rp. 110.000 Rp. 440.000
aureus
- Uji Bakteri Salmonella 4 Rp.90.000 Rp. 360.000
SUB TOTAL (Rp) Rp. 2.619.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) Rp. 8.750.000
(Terbilang = Delapan Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang waktu
No. Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/
Minggu)
1. Feby Teknik Sains 21 1. Menentukan,
Febriana/0 Kimia merumuskan dan
922019001 mengajukan ide
7 penelitian penelitian
yang akan dilakukan.
2. Mengkoordinir dan
mengawasi tugas-
tugas yang telah
disepakati bersama.
3. Memimpin dan
mengawasi setiap
kerja yang dilakukan
anggotanya.
2. Shalsabila Teknik Sains 21 1. Membantu ketua
Firdauzia Kimia dalam penelitian dan
Ismail/092 penyusunan data dan
2 0190034 kegiatan jangka
pendek atau jangka
panjang, sekretaris
tim peneliti,
penanggung jawab
sumber-sumber
keuangan.
2. Bertanggung jawab
langsung kepada
ketua tim peneliti,
preparasi bahan
penelitian.
3. Koordinator
akomodasi,
mempersiapkan dan
menyediakan
peralatan yang
dibutuhkan dalam
kegiatan penelitian.
18

3. Arika Teknik Sains 21 1. Bertanggung jawab


Dewi Kimia atas tertib
Puspita/09 administrasi yang
220200101 berhubungan dengan
sistem dan prosedur
yang ditetapkan.
2. Membantu ketua
dalam penelitian
ataupun menyusun
data dan kegiatan
jangka pendek atau
jangka panjang.
18

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Feby Febriana
NIM : 09220190017
Program Studi : Teknik Kimia
Fakultas : Fakultas Teknologi Industri

Dengan ini menyatakan bahwa artikel PKM-RE saya dengan judul “Pemanfaatan
Cangkang Bekicot sebagai Bahan Pembuatan Hand Chitosanitizer Non-Alkohol”
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2022 adalah asli karya kami dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya.

Makasssar, 29 Maret 2022


Yang menyatakan,

Feby Febriana
09220190017

Anda mungkin juga menyukai