Anda di halaman 1dari 27

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................v
BAB 1. PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................2
1.4 Urgensi Penelitian..........................................................................................2
1.5 Temuan yang Ditargetkan..............................................................................3
1.6 Luaran yang Diharapkan................................................................................3
1.7 Manfaat Penelitian..........................................................................................3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
2.1 Deskripsi Teoritis...........................................................................................4
2.1.1 Hand Sanitizer.........................................................................................4
2.1.2 Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)..................................................4
2.1.3 Uji Aktivitas Antibakteri.........................................................................5
2.1.4 Uji Aktivitas Anti Nyamuk......................................................................5
2.1.5 Uji Organoleptis dan Uji Iritasi Kulit......................................................6
2.2 Penelitian yang Relevan.................................................................................6
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN.................................................................7
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian........................................................................7
3.2 Alat dan Bahan...............................................................................................7
3.3 Metode Penelitian...........................................................................................7
3.4 Luaran Penelitian............................................................................................7
3.5 Indikator Pencapaian......................................................................................7
3.6 Teknik Pengumpulan Data.............................................................................8
3.6.1 Pembuatan Ekstrak Daun Kemangi.........................................................8
3.6.2 Tahap Uji Aktivitas Antibakteri dan Uji Aktivitas Anti Nyamuk...........8
3.6.3 Tahap Uji Organoleptis dan Uji Iritasi oleh Responden..........................8

i
3.7 Teknik Analisis Data......................................................................................9
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN......................................................9
4.1 Anggaran Biaya..............................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan.............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)...............................................4


Gambar 2. Tahap Pembuatan Spray Hand Sanitizer Ekstrak Daun Kemangi.......8

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-PE.......................................................9


Tabel 2. Jadwal Kegiatan PKM-PE.........................................................................9

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping ………11


Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan........................................................17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas.............19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana.................................................20

v
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belakangan ini dunia sedang digemparkan dengan munculnya virus jenis
baru yaitu SARS-CoV-2, penyakitnya yang cukup berbahaya serta telah
menyebabkan pandemi disebut Coronavirus disease 2019 atau COVID-19 (PDPI,
2020). Akhir dari pandemi Covid-19 tidak dapat ditentukan secara pasti hingga
vaksin dari virus ini ditemukan dan diproduksi secara massal. Disaat yang
bersamaan pula, menurut data Kemenkes (2020), kasus demam berdarah di
Indonesia sampai dengan 22 Juni 2020 mencapai 68 ribu kasus. Meskipun sedikit
menurun dari tahun lalu, angka tersebut masih dikatakan tinggi. Demam Berdarah
Dengue (DBD) merupakan penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti,
penyebaran dari penyakit ini sangat cepat dan tidak jarang dapat menyebabkan
kematian sehingga menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Diperkirakan
penyakit ini sudah banyak merenggut korban jiwa (Karinan, 2001). Pencegahan
demam berdarah dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN), penggunaan larvasida/pemberantasan jentik nyamuk
(larvasidasi), fogging, dan penggunaan obat serta lotion anti nyamuk (Wahyono
dan Oktarinda, 2016). Berdasarkan kedua kasus yang terjadi hampir bersamaan
tersebut, dibutuhkan inovasi sediaan yang berfungsi sebagai antiseptik dan juga
anti nyamuk untuk mencegah terjadinya penularan dari kedua penyakit ketika di
dalam ruangan maupun luar ruangan.
Dalam pembuatan inovasi sediaan yang berfungsi sebagai antiseptik dan anti
nyamuk tentunya dilakukan pencampuran bahan pembuatan dari kedua sediaan
tersebut dengan beberapa modifikasi bahan. Pada umumnya, antiseptik hand
sanitizer mengandung alkohol 60-90%, benzalkonium klorida, benzethonium
klorida, klorheksidin, glukonat, kloroxilenol, heksaklorofen, heksilresorsinol,
iodin dan iodophor, dan triklosan. Namun yang paling sering ditemukan adalah
mengandung alkohol dan triklosan. Hand Sanitizer juga mengandung berbagai zat
emolien seperti gliserin, glisol propelin, atau sorbitol yang memiliki kemampuan
untuk melindungi dan melembutkan kulit serta dapat meminimalisir efek negatif
alkohol pada kulit tangan (Kemenkes, 2011). Sedangkan bahan kimia yang
digunakan dalam pembuatan lotion anti nyamuk pada penelitian Ningrum (2018)
adalah asam stearat dan TEA sebagai emulgator, parafin liquid sebagai emollient,
gliserin sebagai humektan, BHT sebagai antioksidan, nipagin sebagai pengawet
dan aquadest sebagai pelarut. Oleh karena itu, akan ada banyak zat-zat kimia yang
digunakan sehingga dapat memberikan efek negatif pada kulit, salah satu
contohnya adalah menyebabkan iritasi pada kulit yang sensitif. Untuk
meminimalisir efek negatif pada kulit tersebut, diperlukan bahan utama yang
2

bersifat alami sehingga aman apabila diaplikasikan pada tangan secara berulang
(Doloksaribu, 2017).
Salah satu bahan alami yang dapat berfungsi sebagai antiseptik dan anti
nyamuk adalah daun kemangi (Ocimum basilicum L.). Kemangi (Ocimum
basilicum L.) adalah tanaman yang tersebar cukup luas di seluruh Indonesia dan
mudah didapatkan karena tanaman ini dapat tumbuh liar maupun dibudidayakan.
Dalam pemanfaatannya secara tradisional tanaman kemangi dapat digunakan
sebagai obat demam, obat sakit perut, menghilangkan bau mulut, dan sebagai
sayuran. Pada penelitian yang dilakukan Almahdy (2010), tanaman beraroma
wangi ini mengandung minyak atsiri, asam ursolat, asam askorbat, asam-asam
lemak (seperti oleat, linoleat, dan asam stearat), karvakrol, kampene, betakarotin,
xilose, alkaloida, aldehida, glikosida, flavonoida, pentosa, mineral-mineral, fenol,
saponin, boron, dan arginine. Beberapa kandungan kimia dari daun kemangi
tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli,
Staphylococcus aureus, dan Klebsiella pneumonia (Angelina, 2015). Selain itu,
daun kemangi yang memiliki rasa dan aroma yang khas ini diketahui memiliki
kandungan anti nyamuk. Kandungan flavonoid dan saponin pada daun kemangi
dapat digunakan sebagai insektisida dan larvasida. Senyawa saponin dapat bersifat
larvasida dengan menurunkan tekanan permukaan selaput mukosa traktus
digestivus larva sehingga dinding traktus menjadi korosif, sedangkan flavonoid
merupakan senyawa yang bersifat toksik terhadap serangga, selain itu saponin dan
flavonoid juga mampu menghambat pertumbuhan larva (Ahmad, dkk.,2013).
Berdasarkan pada permasalahan dan latar belakang tersebut, penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui potensi ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum
L.) sebagai inovasi sediaan antiseptik bebas nyamuk dalam bentuk spray hand
sanitizer yang tentunya aman apabila diaplikasikan pada tangan.
1.2 Perumusan Masalah
Dengan mengetahui latar belakang dan informasi terkait permasalahan yang
ada, maka rumusan masalahnya adalah “Bagaimanakah formulasi antiseptik hand
sanitizer dari ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dalam keefektifan dan
potensinya sebagai antibakteri dan anti nyamuk?”
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat formulasi sediaan spray
hand sanitizer dari ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dan mengetahui
potensinya sebagai inovasi antiseptik bebas nyamuk.
1.4 Urgensi Penelitian
Penelitian ini sangat penting dilaksanakan untuk memberikan informasi
mengenai konsentrasi ekstrak daun kemangi yang dapat digunakan sebagai spray
3

hand sanitizer tidak hanya memiliki manfaat antiseptik, namun juga bebas
nyamuk.
1.5 Temuan yang Ditargetkan
Penelitian yang memiliki potensi besar ini diharapkan menemukan inovasi
produk hand sanitizer yang memiliki fungsi ganda, selain dapat membunuh
mikroba spesifik, produk juga ampuh dalam menghindari gigitan nyamuk.
1.6 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
1. Menghasilkan hand sanitizer dari ekstrak daun kemangi (Ocimum
basilicum L.) sebagai inovasi antiseptik bebas nyamuk yang aman untuk
tangan saat digunakan.
2. Laporan kemajuan hand sanitizer berbahan dasar alam daun kemangi.
3. Artikel ilmiah yang akan dipublikasikan pada Indonesian Journal of
Chemistry.
4. Laporan kemajuan hand sanitizer berbahan dasar alam daun kemangi.
1.7 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai sebuah inovasi dalam menciptakan suatu produk hand sanitizer
dari ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dengan manfaat
antimikroba dan anti nyamuk.
2. Sebagai sumber acuan penelitian selanjutnya yang membahas tentang
manfaat ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai bahan
pembuatan hand sanitizer.
3. Sebagai kajian edukasi bahwa hand sanitizer bebas nyamuk dapat dibuat
dari ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L.) yang dapat
menciptakan produk yang aman dan tidak merusak lingkungan.
4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Teoritis


2.1.1Hand Sanitizer
Hand Sanitizer merupakan suatu cairan yang digunakan sebagai pembersih
tangan dari mikroba tanpa proses pembilasan air. Hand Sanitizer memiliki dua
jenis secara umum yaitu jenis gel dan jenis spray. Keduanya memiliki fungsi dan
manfaat yang sama yakni membunuh kuman dan sebagai salah satu bentuk
penjagaan kesehatan tangan, perbedaan kedua jenis hand sanitizer tersebut hanya
tertetak pada sifat cairannya (Diana, 2012). Dengan kemampuannya
membersihkan tangan dari mikroba, hand sanitizer sangat diminati oleh
masyarakat. Banyak pula yang beranggapan lebih praktis daripada mencuci
tangan. Perlu diketahui hand sanitizer ini dapat membunuh bermacam-macam
jenis mikroba karena komposisi yang terdapat di dalamnya, seperti alkohol
dengan konsentrasi ± 60-90% dan tambahan beberapa jenis disinfektan
(Doloksaribu & Fitri, 2017). Alkohol memang bersifat menghambat aktivitas
mikroba, sehingga alkohol banyak digunakan dalam cairan antiseptik maupun
desinfektan. Tetapi alkohol juga memiliki efek negatif, seperti menyebabkan
iritasi pada kulit yang sensitif, bersifat mudah terbakar, dan dapat meningkatkan
infeksi virus pemicu penyakit radang saluran pencernaan (Cahyani, 2014). Oleh
karena itu seiring dengan berkembangnya zaman, untuk meminimalisir efek
negatif alkohol tersebut dikembangkan pula cairan pembersih tangan hand
sanitizer non alkohol/tanpa alkohol (Hapsari, 2015).
2.1.2Daun kemangi (Ocimum basilicum L.)

Gambar 1. Daun Kemangi


(Sumber: Kompasiana.com)
5

Kemangi (Ocimum basilicum L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki
wangi khas dan memiliki tempat hidup yang luas di Indonesia. Tanaman bernama
latin Ocimum basilicum L. ini memiliki banyak manfaat seperti obat sakit perut,
demam, dan sayuran pelengkap lalapan. Kandungan yang ada pada tanaman ini
pun berpotensi untuk dijadikan sebagai antibakteri dan anti nyamuk. Minyak atsiri
merupakan kandungan paling utama pada daun kemangi (Ocimum basilicum L.),
kandungan ini memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri
Bacillus cereus, Candida albicans, Escherichia coli, Streptococcus alfa,
Staphylococcus aureus, dan Pseudomonas fluorescens (Novita, 2014). Selain itu,
daun kemangi (Ocimum basilicum L.) juga diketahui memiliki kandungan anti
nyamuk. Kandungan flavonoid dan saponin pada daun kemangi (Ocimum
basilicum L.) dapat digunakan sebagai insektisida dan larvasida. Senyawa saponin
dapat bersifat larvasida dengan menurunkan tekanan permukaan selaput mukosa
traktus digestivus larva sehingga dinding traktus menjadi korosif, sedangkan
flavonoid merupakan senyawa yang bersifat toksik terhadap serangga, selain itu
saponin dan flavonoid juga mampu menghambat pertumbuhan larva (Ahmad dkk,
2013).
2.1.3Uji Aktivitas Antibakteri
Uji aktivitas antibakteri dilakukan untuk mengetahui seberapa besar daya
antibakteri yang dihasilkan oleh ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L.), uji
ini dilakukan dengan metode Disc. Diffusion. Media agar nutrien disiapkan,
disterilkan dan disebarkan secara serentak pada cawan petri. Cawan tersebut
diinokulasi dengan suspensi mikroorganisme dan diinkubasi pada suhu 37°C
selama 24 jam. Cakram kertas saring hari berikutnya diisi dengan formulasi. Perlu
diperhatikan dengan saksama agar cakram steril benar-benar menyerap
formulasinya. Setelah 24 jam, hasil uji diamati untuk menentukan keampuhan
formulasi dalam hal zona penghambatan mikroorganisme. Semakin tinggi zona
penghambatan, semakin efektif formulasi uji (Thombare, 2015).
2.1.4Uji Aktivitas Antinyamuk
Uji aktivitas antinyamuk dilakukan untuk mengetahui besar daya anti nyamuk
yang dihasilkan juga oleh tanaman daun kemangi (Ocimum basilicum L.) ini, uji
ini dilakukan dengan metode uji repelan. Uji repelan mengacu pada metode
penelitian “Comparative Efficacy of Insect Repellent against Mosquito Bites” oleh
Fradin dan Day (2002) yang dimodifikasi waktu pengamatan hinggapnya nyamuk.
Pengujian dihentikan jika nyamuk telah hinggap. Jika efek repelan sediaan
diperoleh lebih dari 4 jam, maka pergelangan tangan dimasukkan dalam sangkar
selama 1 menit dengan selang waktu 1 jam selama 4 jam, kemudian lanjutkan
dalam selang waktu 15 menit hingga nyamuk hinggap. Jika nyamuk menempel
tapi tidak menggigit (hal ini merupakan tanda bahwa efek repelan mulai menurun)
interval waktu diturunkan menjadi 5 menit.
6

2.1.5Uji Organoleptis dan Uji Iritasi Kulit


Organoleptis (uji indera) adalah pengukuran ilmiah dalam mengukur dan
menganalisa karakteristik suatu produk. Pengujian organoleptik ini dilakukan
secara langsung dengan indera manusia, meliputi pengamatan warna, bau, dan
tekstur sediaan spray tersebut (Waysima dan Adawiyah, 2010). Sedangkan uji
iritasi kulit dilakukan dengan teknik patch test, yaitu sediaan spray dioleskan pada
punggung tangan sukarelawan. Iritasi ditunjukkan jika adanya reaksi kulit setelah
sediaan dioleskan. Iritasi yang terjadi setelah pengolesan disebut iritasi primer.
Sementara itu, iritasi yang terjadi setelah beberapa jam pengolesan disebut iritasi
sekunder (Sutriningsih dkk, 2018).
2.2 Penelitian yang Relevan
Dalam melakukan penelitian ini, digunakan 3 jurnal penelitian yang relevan
sebagai bahan studi pustaka dalam penelitian, yaitu:
Pertama, efektivitas Ekstrak Ethanol Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)
sebagai insektisida terhadap nyamuk Aedes aegypti. Ditulis oleh Ni Putu Ayu
Elistya Ning Purwani pada tahun 2018. Artikel ini digunakan untuk mengetahui
hasil uji efektivitas penggunaan daun kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai
bahan anti nyamuk.
Kedua, efektivitas Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap
larva nyamuk Aedes aegypti instar IV. Ditulis oleh Novilia Eka Putri pada tahun
2018. Artikel ini digunakan untuk mengetahui hasil uji efektivitas penggunaan
daun kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai bahan antinyamuk.
Ketiga, formulasi sediaan spray hand sanitizer kombinasi ekstrak etanol daun
kemangi (Ocimum basilicum L.). Ditulis oleh Bellina Elizabeth Doloksaribu pada
tahun 2017. Artikel ini digunakan untuk mengetahui hasil uji formulasi sediaan
spray hand sanitizer kombinasi ekstrak etanol daun kemangi.
Jadi, 3 artikel tersebut dijadikan sebagai penelitian yang relevan terhadap
penelitian . Karena menjadi referensi dalam melakukan penelitian terhadap
formulasi sediaan spray hand sanitizer sebagai antibakteri dan antinyamuk
berbahan utama daun kemangi (Ocimum basilicum L.).
7

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Laboratorium kimia merupakan salah satu tempat yang tepat untuk dijadikan
tempat penelitian. Penelitian ini dilakukan di laboratorium kimia FMIPA
Universitas Negeri Jakarta pada bulan Agustus sampai bulan Desember 2020.
3.2 Alat dan Bahan
Alat : Alat- alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat-alat gelas
seperti beaker glass, gelas ukur, pipet tetes, kaca preparat, timbangan digital,
lumpang dan stamper, rotary evaporator, blender, kertas saring, aluminium foil,
wadah sediaan, cakram uji antibiotik, cawan petri, tabung reaksi, rak tabung
reaksi, dan corong kaca.
Bahan : Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun kemangi, nutrien
agar, aquades, etanol 70%, methyl paraben, propilengilkol, gliserin, dan HPMC.
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Menurut Suharsimi
(2010), eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat
(hubungan kasual) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti
dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang
menggangu (Sudaryono, 2017).
3.4 Luaran Penelitian
Luaran dari penelitian ini adalah menghasilkan hand sanitizer dari ekstrak
daun kemangi (Ocimum basilicum L.) yang bersifat antibakteri dan antinyamuk
yang tentunya aman serta tidak memiliki efek samping apabila diaplikasikan pada
kulit, terkhusus di tangan. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan dapat mencegah
penularan dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri spesifik dan nyamuk,
seperti Demam Berdarah Dongue (DBD).
3.5 Indikator Pencapaian
Indikator pencapaian dari penelitian ini adalah diperoleh formulasi hand
sanitizer dari ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L.) yang efektif terhadap
8

antibakteri dan antinyamuk setelah dilakukan percobaan dengan berbagai variasi


konsentrasi ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L.).

3.6 Teknik Pengumpulan Data


3.6.1 Pembuatan Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.)
Adapun langkah-langkah pembuatan ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum
L.) adalah sebagai berikut:

Daun Kemangi

-ditimbang sebanyak 500 gr


-ditaruh ke dalam tampah dan diratakan
-dikeringkan selama 2 hari di bawah sinar matahari
-direbus dengan air 3 liter hingga mendidih
-didinginkan
-disaring air rebusan tersebut

Ekstrak Daun Kemangi

-dikombinasikan dengan formulasi pembuatan hand sanitizer

Hand Sanitizer Ekstrak


Daun Kemangi

Gambar 2. Tahap Pembuatan Spray Hand Sanitizer Ekstrak Daun kemangi


3.6.2 Tahap Uji Aktivitas Antibakteri dan Uji Aktivitas Antinyamuk
Uji aktivitas antibakteri dan antinyamuk dilakukan pada sediaan spray hand
sanitizer ekstrak daun kemangi dengan berbagai variasi konsentrasi menggunakan
prosedur eksperimen di laboratorium kimia Universitas Negeri Jakarta. Uji
aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode Disc Diffusion, sedangkan uji
aktivitas antinyamuk dilakukan dengan metode uji repelan.
3.6.3 Tahap Uji Organoleptis dan Uji Iritasi oleh Responden
Uji organoleptis meliputi warna, tekstur, dan bau serta uji iritasi pada kulit
dilakukan oleh 10 responden terhadap hasil eksperimen pembuatan sediaan hand
sanitizer ekstrak daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dengan berbagai variasi
konsentrasi.
9

3.7 Teknik Analisis Data


Analisis data yang digunakan pada berbagai perlakuan konsentrasi ekstrak
daun kemangi (Ocimum basilicum L.) adalah ANOVA (Analysis of Variance)
untuk mengetahui adanya pengaruh antar perlakuan. Sedangkan, analisis data
yang digunakan pada uji organoleptik adalah statistika deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif menggunakan aplikasi Microsoft Excel.
10

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-PE

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Perlengkapan yang Diperlukan 2.059.000
2 Bahan Habis Pakai 920.000
3 Perjalanan 2.000.000
4 Evaluasi dan lain-lain 3.950.000
Jumlah 8.929.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 2. Jadwal Kegiatan PKM-PE

Bulan
Kegiatan
1 2 3 4 5
Pencarian Referensi

Konsultasi dengan Dosen Pembimbing

Pengambilan Data

Uji Coba, Evaluasi, dan Laporan


Penelitian
11

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, B.& Ali, J. (2013). Evaluation of larvacidal activy of hippophae


rhamnoides l. Leaves extracts on Aedes aegypti & Anopheles stephensi
(Diptera: culicidae), Journal of Scientific Research, 13(7), 703-709.

Almahdy A. 2010. Uji Fetotoksisitas Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum


L.) pada Mencit Putih. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi.

Angelina M. 2015. Uji Aktivitas Antibakteri Ektrak Etanol Daun Kemangi


(Ocimum santum L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Eschericia coli dan
Stapylococus aureus. Protobiont.

Doloksaribu. E. B dan Fitri K. Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer Kombinasi


Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum basilicum l.) dan biji ana (Carica
papaya L.). Jurnal Dunia Farmasi, Vol.2, No.1.

Karinan, A. 2001. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. Penebar Swadaya:


Jakarta.

Kementerian Kesehatan. (2020, 22 Juni). Penambahan Kasus DBD Masih Tinggi.


Diakses pada 12 Juli 2020, dari
https://www.kemkes.go.id/article/view/20062200001/penambahan-kasus-
dbd-masih-tinggi.html.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Profil Kesehatan Indonesia


Tahun 2011. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta.

Ningrum O.M. 2018. Studi formulasi sediaan lotion anti nyamuk Oleum
citronella. Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika, Vol.1, No.1.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2020. Panduan Praktik Klinis: Pneumonia


2019-nCoV. PDPI: Jakarta.

Wahyono dan Oktarinda M.W. 2016. Penggunaan Obat Nyamuk dan Pencegahan
Demam Berdarah di DKI Jakarta dan Depok. Jurnal Epidemiologi
Kesehatan Indonesia, Vol.1, No.1.
12
13
14
15
16
17

1. Biodata Dosen Pembimbing


1.1 Identitas Diri
1. Nama Lengkap Hanhan Dianhar, M.Si.
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Kimia
4. NIDN 0029099001
5. Tempat dan Tanggal Lahir Tasikmalaya, 29 September 1990
6. Alamat Email hanhan@unj.ac.id
7. Nomor Telepon/HP 08112070272

1.2 Riwayat Pendidikan


Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Institut Institut
Institut Teknologi
Nama Institusi Teknologi Teknologi
Bandung
Bandung Bandung
Jurusan/Prodi Kimia Magister Kimia Doktor Kimia

Tahun Masuk-
2008-2012 2012-2013 2013-sekarang
Lulus

1.3 Rekam jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1. Kimia Organik Dasar Wajib 3
2. Kimia Dasar (Biologi) Wajib 3
3. Bahasa Inggris Wajib 2
4. Sintetik Kimia Organik Wajib 2
5. Komputer Wajib 2
Penentuan Struktur
6. Wajib 2
Senyawa Alama

Penelitian

No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun


Kopling diazonium dari
1. turunan quinolin-2(1H0-on Dana BLU FMIPA 2017

2. Sintesis Ester Hantszch Dana BLU FMIPA 2019


18

reagen kunvi pada


hidrogenasi calkon menuju
dihidrocalkon

Pengabdian Kepada Masyarakat

No. Judul Pengabdian Penyandang Dana Tahun


Pelatihan proyek sains Dana BLU FMIPA 2019
pengolahan limbah Plastik
bagi Siswa Sekolah Dasar
1
Yayasan Islam
Ibadurrahman Kab. Serang
Prov. Banten
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE.

Jakarta, 12 Agustus 2020


Dosen Pembimbing

(Dr. Hanhan Dianhar, M. Si)


19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)


(Rp)
- Beaker glass 5 60.000 300.000
- Gelas ukur 3 70.000 210.000
- pipet tetes kaca 1 box 80.000 80.000
- Timbangan 1 150.000 150.000
digital
- Lumpang alu 1 set 80.000 80.000
- Kaca preparat 1 box 30.000 30.000
- Blender 1 250.000 250.000
- Kertas saring 1 box 50.000 50.000
- Alumunium foil - 25.000 25.000
- Wadah sediaan 3 10.000 30.000
- Cakram uji 1 500.000 500.000
antibiotik
- Cawan petri 4 25.000 100.000
- Tabung reaksi 10 10.000 100.000
- Rak tabung reaksi 1 80.000 80.000
- Corong kaca 1 50.000 50.000
- Batang Pengaduk 3 8.000 24.000
TOTAL 2.059.000
2. Bahan Habis
- Daun kemangi 1 Kg 50.000 50.000
- Nutrient agar 1 botol 480.000 480.000
- Aquades 5 liter 30.000 150.000
- Etanol 70% 1 liter 25.000 25.000
- Methyl paraben 100 gram 35.000 35.000
- Propilenglikol 1 liter 45.000 45.000
- Gliserin 1 Kg 35.000 35.000
- HPMC 100 gram 100.000 100.000
TOTAL 920.000
3. Perjalanan
- Keperluan - 300.000 300.000
pembelian alat
dan bahan serta
biaya pengiriman
- Keperluan 3 orang 200.000 600.000
perjalanan ke
kampus
- Uang makan tim 3 orang 100.000 300.000
- Akomodasi - - 200.000
- Biaya 3 orang 200.000 600.000
20

Penginapan
TOTAL 2.000.000
4. Lain-lain
- Dokumentasi - 200.000 200.000
- Pulsa 3 orang 150.000 450.000
- Hadiah untuk 10 orang 30.000 300.000
responden
- Publikasi ilmiah - 3.000.000 3.000.000
TOTAL 3.950.000

JUMLAH 8.929.000
KESELURUHAN
21

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Waktu Uraian Tugas


Studi Ilmu (jam/minggu)
Ilham Maulana Kimia Sains 6 jam/minggu -Berkoordinasi dengan
1. (1307619040) anggota
-Mengatur jalannya
kegiatan
-Komunikasi dengan dosen
pembimbing
Bina Permana Kimia Sains 6 jam/minggu -Membantu menyelesaikan
2. (1307619019) kegiatan
-Memberikan pengarahan
Harits Asaduddin Pendidikan Sains 6 jam/minggu -Membantu menyelesaikan
3. Akmal Kimia kegiatan
(1303619049) -Mengatur keuangan tim
-Mengedit proposal
22

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DANPENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI


JAKARTA
Rawamangun Muka, Jakarta 13220 Telepon/Faximile : Rektor (021)4893854,
PRI : 4895130, PR II : 4893918 PR II: 4892926 PR, IV: 4893982
Laman: http://fmipa.unj.ac.id email: fmipa@unj.ac.id

Anda mungkin juga menyukai