Anda di halaman 1dari 29

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... i


DAFTAR TABEL .............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... iv
BAB1. PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah pada Penelitian.......................................................... 2
1.3 Tujuan pada Penelitian ........................................................................... 3
1.4 Manfaat pada Penelitian ......................................................................... 3
1.5 Luaran yang Diharapkan ........................................................................ 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3
2.1 Komponen Utama Pada Asap Rokok ...................................................... 3
2.2 Sansevieria sp. sebagai Penyerap Polutan Alamiah ................................. 4
2.3 Peranan Pregnane glycoside dalam Menyerap Polutan Udara ................. 5
2.4 Mekanisme Kerja Sansevieria sp. sebagai Sterilisasi ............................. 5
2.5 Metode Degassing .................................................................................. 6
2.6 Chemical Steam Sterilization .................................................................. 6
BAB 3. METODE PENELITIAN...................................................................... 6
3.1 Alat dan Bahan ....................................................................................... 6
3.2 Metode Kerja ......................................................................................... 7
3.3 Prosedur Kerja ....................................................................................... 7
3.3.1 Tahap preparasi ............................................................................ 7
3.3.2 Tahap ekstraksi daun Sansevieria sp. ............................................ 7
3.3.3 Tahap penguapan dari larutan ekstrak Sansevieria sp. .................. 8
3.4 Karakterisasi UV-VIS (Mengetahui kadar/konsentrasi dari ekstrak
Sansevieria sp.) ...................................................................................... 8
3.5 Karakterisasi Uji Sterilisasi, Uji Papar Asap Rokok, dan Survei Omnibus
............................................................................................................... 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................. 9
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 11

i
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Bahan-BahanYang Digunakan................................................................ 6


Tabel 2. Alat-AlatYang Digunakan ...................................................................... 6
Tabel 3. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ................................................... 9
Tabel 4. Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 9

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Nikotin .................................................................................. 4


Gambar 2. Tanaman Sansevieria sp. .................................................................... 4
Gambar 3. Struktur Pregnane glycoside ............................................................... 5
Gambar 4. Gambaran Umum Metode Kerja ......................................................... 7
Gambar 5. Gambaran Tahap ekstraksi daun Sansevieria sp. ................................ 8

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping ............................ 11


Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................................ 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan PembagianTugas .................. 18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .................................................. 19
Lampiran 5. Diagram Alir .................................................................................. 20
Lampiran 6. Gambaran Alat ............................................................................... 23
Lampiran 7. Kuisioner untuk Survei Omnibus .................................................... 24

iv
1

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsumsi rokok di Indonesia berada pada kondisi yang mengkhawatirkan di
mata dunia. Berdasarkan pernyataan WHO, Indonesia menempati urutan ketiga
dengan jumlah perokok terbanyak setelah Cina dan India (WHO, 2015).
Indonesia juga menempati posisi pertama perokok terbanyak di ASEAN, dengan
persentase 46,16%. Persentase perokok lainnya tersebar di ASEAN yakni Filipina
(16,62%), Vietnam (14,11%), dan Myanmar (8,73%) (InfoDATIN, 2015). Data
The Tobacco Atlas (2015) menyebutkan, sebanyak 66% laki-laki di Indonesia
adalah perokok (Data The Tobacco Atlas,2015).
Hasil survei dari Global Youth Tobacco Survey (GYTS) menyatakan,
Indonesia merupakan negara dengan angka perokok remaja tertinggi di dunia
(GYTS, 2014). Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukan
bahwa dari tahun 1995 hingga 2014, terjadi kenaikan tren perokok remaja antara
usia 16-19 tahun sebesar tiga kali lipat dari 7,1% melonjak hingga 20,5%.
Laporan ini juga menyebutkan bahwa usia perokok pemula di Indonesia semakin
kecil (10-14 tahun) meningkat secara drastis dari 1995-2014 (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2016). Salah satu contoh klasik bagaimana media
membingkai permasalahan perokok usia muda di Indonesia adalah kisah se-
nsasional “Smoking Baby” yang menarik perhatian khalayak internasional dan
memberi pengaruh negatif bagi citra Indonesia di tingkat internasional
(Senthilingam, 2017).
Pada sebatang rokok terdapat lebih dari 4000 bahan kimia terdapat di
dalamnya. Ratusan di antaranya zat beracun dan sekitar 70 bahan di dalamnya
bersifat kanker. Bahan-bahan berbahaya pada sebatang rokok, yaitu karbon
monoksida (dapat mengikat hemoglobin), tar (dapat merusak paru-paru), gas
oksidan (dapat menggumpalkan darah), benzene (dapat memicu kanker), arsenic
(digunakan dalam pestisida), toluene (ditemukan pada pengencer cat),
formaldehyde (digunakan untuk mengawetkan mayat), hydrogen cyanide
(digunakan untuk membuat senjata kimia), dan cadmium (digunakan untuk
membuat baterai) (Kementrian Kesehatan, 2016).
Kajian Badan Litbangkes Tahun 2015 menunjukan Indonesia menyumbang
lebih dari 230.000 kematian akibat konsumsi produk tembakau setiap tahunnya
(Litbangkes, 2015). Globocan 2018 menyatakan, dari total kematian akibat kanker
di Indonesia, Kanker paru menempati urutan pertama penyebab kematian yaitu
sebesar 12,6% (Globocan, 2018). Berdasarkan data Rumah Sakit Umum Pusat
Persahabatan 87% kasus kanker paru berhubungan dengan merokok. Rokok
merupakan faktor risiko penyakit berkontribusi terbesar dibanding faktor risiko
lainnya. Seorang perokok mempunyai risiko 2 sampai 4 kali lipat untuk terserang
penyakit jantung koroner dan memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang penyakit
kanker paru dan penyakit tidak menular lainnya (Menkes,s Nila F., 2019).
Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa sebanyak 97 juta orang
2

penduduk Indonesia telah terpapar asap rokok (Riskesdas, 2013). Sebagian besar
penduduk perkotaan yang tidak pernah merokok, ternyata ditemukan nikotin
dalam darahnya. Ini menunjukkan besarnya polusi udara oleh asap rokok di
lingkungannya. Dengan demikian, dampak asap rokok tidak hanya dirasakan
perokok sendiri (perokok aktif), tetapi juga orang yang berada di lingkungan asap
rokok atau disebut dengan perokok pasif (Hanum, H., & Wibowo, A.,2016). Dari
100% bahaya asap rokok, hanya 25% yang dirasakan oleh perokok aktif sebanyak
75% bahaya asap rokok justru menerpa perokok pasif. Menurut data WHO (2017),
sebanyak 7 juta jiwa terbunuh akibat rokok setiap tahunnya, di mana lebih dari 6
juta jiwa merupakan perokok aktif dan 890.000 lebih jiwa merupakan perokok
pasif (WH0, 2017).
Sansevieria sp. merupakan contoh tanaman hias yang sering diletakkan di
perkantoran, hotel, maupun rumah sebagai sterilisasi polusi termasuk asap rokok.
Hasil beberapa penelitian menunjukan bahwa Sansevieria sp. mampu menyerap
107 jenis racun. Termasuk racun-racun yang terkandung dalam polusi udara
(karbon monoksida), racun rokok, bahkan radiasi nuklir. (Tahir dan Sitanggang,
2008). Hasil penelitian didapatkan tanaman Sansevieria sp. dengan setinggi 100
cm memiliki kemampuan terbesar dalam penurunan konsentrasi gas CO yaitu
sebesar 84.18% (Boedisantoso,2008). Sansevieria sp. yang berumur 12 bulan
mampu mereduksi CO sebesar 81,63 ppm (70,6%) dengan kerapatan 16 helai
daun (Muhammadiyah, 2012).
Selain sebagai sterilisasi polutan, Sansevieria sp. juga diketahui memiliki
potensi sebagai zat antibakteri. Hasil fraksionasi yang mengandung senyawa
steroid menunjukan adanya aktivitas penghambatan pertumbuhan antibakteri
hanya pada Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 10.000, 20.000, dan 40.000
ppm (Gitasari, Yanditya Dwastu, 2011). Disebutkan bahwa Kandungan yang
terdapat di dalam Sansevieria sp. Hasil uji fitokimia ekstrak daun Sansevieria sp.
golongan senyawa hasil uji Saponin, Tanin, Flavonoid, Steroid, Triterpenoid
Alkaloid. Berdasarkan Studi dari Jurusan Kesehatan lingkungan Poltekkes
Kemenkes Pontianak tahun 2015 menyatakan bahwa rata-rata penurunan jumlah
mikroba pada ruang kelas yang diberi tanaman Sansevieria sp. sebesar 132,96 cfu
(Poltekkes Pontianak, 2015).
Melihat kondisi masyarakat Indonesia mengenai jumlah perokok aktif dan
pasif yang semakin hari semakin meningkat, menjadi dasaran penulis untuk
melakukan penelitian terhadap tanaman Sansevieria sp. sebagai sterilisasi
terhadapasap rokok. Sehingga jumlah masyarakat yang terpapar asap rokok dapat
diminimalisir dan dapat terhindar dari bahaya asap rokok.
1.2 RumusanMasalah pada Penelitian
Rumusan masalah yang diangkat pada proposal penelitian ini yaitu:
1) Bagaimana pengaruh pregnane glycoside pada Sansevieria sp. untuk
mengikat zat berbahaya (karbon monoksida, tar, dan nikotin) pada asap
rokok?
3

2) Bagaimana efektivitas pregnane glycoside pada Sansevieria sp. untuk


mengikat zat berbahaya (karbon monoksida, tar, dan nikotin) pada asap
rokok?
1.3 Tujuan pada Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai setelah penelitian ini berhasil dilaksanakan yaitu:
1) Mengetahui pengaruh pregnane glycoside pada Sansevieria sp. untuk
mengikat zat berbahaya (karbon monoksida, tar, dan nikotin) pada asap
rokok.
2) Mengetahui efektivitas pregnane glycoside pada Sansevieria sp. untuk
mengikat zat berbahaya (karbon monoksida, tar, dan nikotin) pada asap
rokok.
1.4 Manfaat pada Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yakni:
1) Bagi mahasiswa, sebagai salah satu sarana pengembangan ilmu pengetahuan
sehingga menambah wawasan khusunya tentang tanaman Sansevieria sp.
2) Bagi masyarakat, sebagai sarana untuk menambah wawasan tentang ilmu
pengetahuan dalam pemanfaatan tanaman di sekitar rumah.
3) Bagi institusi, menambah data tentang penanganan zat berbahaya yang
terkandung dalam asap rokok dengan pemanfaatan tanaman Sansevieria sp.
1.5 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1) Memperoleh data tentang kemampuan ekstrak Sansevieria sp. untuk mengikat
zat berbahaya (karbon monoksida, tar, dan nikotin) pada asap rokok.
2) Metode pemanfaatan ekstrak Sansevieria sp. untuk mengurangi zat berbahaya
(karbon monoksida, tar, dan nikotin) pada asap rokok.
3) Artikel ilmiah nasional atau prosiding seminar nasional.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Komponen Utama pada Asap Rokok
Komponen utama yang terdapat dalam batang rokok yaitu tembakau.
Tembakau merupakan nikotin yang merupakan alkaloid alam (1 metil-2 {3-
piridil} pirolidin) berupa cairan, tidak bewarna dan merupakan basa lemah yang
mudah menguap. Struktur nikotin dapat terlihat pada gambar 1. Penelitian
sebelumnya mengatakan bahwa nikotin pertama kali diisolasi dari tanaman
tembakau Nicotana tabacum (Posselt dan Reiman, 1828). Kadar nikotin dalam
tembakau hanya berkisar anatara 1-2%, memiliki sifat toksik yang berpengaruh
terhadap perkembangan psikis.
Berdasarkan penelitian, sebuah rokok tembakau yang dibakar dapat
mengeluarkan sekitar 4000 senyawa kimia, 50 senyawa diantaranya dikenal
sebagai karsinogen dan sekitar 400 senyawa lainnya termasuk golongan racun,
seperti tar, karbon monoksida, formaldehid, ammonia, hydrogensianida, dan
dichlorodiphentyltrichloroethane. Sedangkan, berdasarkan penelitian yang telah
4

dilakukan bahwa tembakau dalam batang rokok terdapat senyawa yang


menyebabkan terganggunya metabolisme pada paru-paru dan ginjal. Selain itu,
dapat menyebabkan keracunan pada usus sebab memiliki sifat basa kuat.(J Respir
Indo Vol 32, 2012).

Gambar 1. Struktur Nikotin


(Sumber: J Respir Indo Vol 32, 2012)
2.2 Sansevieria sp. sebagai Penyerap Polutan Alamiah
Sansevieria sp. memiliki helai daun yang berfungsi untuk menyerap
berbagai jenis polutan. Keunggulan yang jarang ditemukan tanaman lain,
diantaranya sangat resisten terhadap polutan dan bahkan mampu menyerap
polutan. Setiap helai daunnya mengandung zat aktif pregnane glycoside, zat ini
mampu menguraikan zat beracun menjadi asam organik, gula, dan senyawa asam
amino. Bahan aktif yang terdapat dalam pregnane glycoside diantaranya yaitu l-
beta, 3 beta-dihydroxypregna-5, 16-dien-20-one glycoside;ruscogenin;
abamagenin;neoruscogenin;sansevierigenin; dan saponin.
Kemampuan tanaman dalam menyerap dan mengakumulasi polutan
dipengaruhi oleh karakteristik morfologi daun (Starkman, 1996). Selain itu proses
penyerapan polusi udara terjadi pada daun yang mengandung banyak stomata
(Gardner et al., 1991). Tanaman yang mempunyai stomata banyak dan tumbuh
cepat merupakan tanaman yang baik digunakan dalam menyerap polutan
(Fakuara, 1996). Mekanisme masuknya polutan ke dalam daun umumnya terjadi
pada siang hari saat daun melepas uap air dan mengambil 𝐶𝑂2 serta gas lainnya
termasuk polutan yang ada di daun melalui stomata. Banyaknya stomata dalam
satu satuan luas daun menentukan masuknya gas pencemaran yang terserap oleh
tanaman (Smith, 1981). Kadar klorofil pada daun tanaman dapat digunakan
sebagai indikator penyerap pulusi udara (Karliansyah, 1999). Kemampuan
tanaman dalam menyerap polusi udara bersamaan saat penyerapan 𝐶𝑂2 yang akan
digunakan dalam proses fotosintesis.

Gambar 2. Tanaman Sansevieria sp.


5

(Sumber: Dokumentasi Kelompok, 2019)


2.3 Peranan Pregnane glycoside dalam Menyerap Polutan Udara
Pregnane glycoside merupakan zat aktif yang terkandung dalam tanaman
Sansevieria sp. yang dinyalir dapat menyerap dan menguraikan polutan menjadi
asam organik, gula, dan beberapa senyawa asam amino (Sentot, 2008). Prinsip
kerjanya polutan diserap dan dihancurkan melalui proses yang disebut dengan
Metabolik Breakdown. Dari hasil penelitian sebelumnya, diketahui bahwa
tanaman Sansevieria sp. memiliki zat aktif yaitu pregnane glycoside, polutan yang
telah diserap kemudian dikirim ke akar, pada bagian akar, mikroba melakukan
proses detoksifikasi. Proses detoksifikasi ini mempergunakan zat aktif pregnane
glycoside. Melalui proses ini, mikroba akan menghasilkan suatu zat yang
diperlukan oleh tanaman seperti asam amino, gula, dan asam organik.

𝑂𝐶𝐻3 O
HO OH O
𝐶𝐻2 𝑂𝐻

O 𝐻2 𝑂 O 𝐶𝐻3
𝐶𝐻3
𝑂𝑅1
𝐶𝐻3

𝑅2 O

Gambar 3. Struktur Pregnane glycoside


(Sumber :Raslan Mona A., et al, 2017)
2.4 Mekanisme Kerja Sansevieria sp. sebagai Sterilisasi
Sansevieria sp. memiliki khasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis
penyakit juga diduga berhubungan dengan kandungan senyawa kimia yang
dikandungnya antara lain daun dan rimpang Sansevieria sp. mengandung saponin
dan kardenolin, di samping itu daunnya juga mengandung flavonoid tannin dan
polifenol (Depkes RI, 1997). Senyawa yang diduga memiliki aktivitas antimikroba
pada daun Sansevieria adalah tanin, flavonoid, dan saponin. Tanin dan flavonoid
adalah turunan dari polifenol. Mekanisme kerja turunan fenol adalah dengan
mendenaturasidan mengkoagulasi protein sel mikroba (Siswandono dan
Soekardjo, 1995). Aktivitas antimikroba dari saponin disebabkan sifatnya yang
memiliki gugus polar (gula) dan non polar (terpenoid) sehingga dapat menurunkan
tegangan permukaan sel mikroba dan mengganggu permeabilitas sel bakteri
(Jawetz et al.,1996).Sansevieria sp. dapat melakukan sterilisasi lingkungan sebab
mengandung pregnane glycoside. Fungsi dari senyawa tersebut adalah sebagai
6

dekomposer senyawa racun seperti CO, formaldehid, dan benzena yang terdapat
pada rokok (Du dan Ren,2012).
2.5 Metode Degassing
Degassing adalah salah satu metode untuk menghilangkan gas dari suatu
padatan atau lingkungan. Metode degassing dilakukan dengan mengikat gas yang
tidak diinginkan dengan suatu bahan lain agar gas tersebut tidak mencemari
lingkungan atau objek lain (Gopikrishna,2018). Dalam penelitian yang telah diuji,
metode ini dapat merubah kandungan dalam asap rokok menjadi suatu komponen
kecil yang tidak tampak oleh kasat mata. Sehingga, dengan metode degassing
yang penulis perlukan untuk meneliti uap dari ekstrak Sansevieria sp. dapat
mengikat kandungan zat berbahaya pada asap rokok.
2.6 Chemical Steam Sterilization
Proses ini melibatkan penggunaan formalin, yang diuapkan menjadi gas
formaldehid yang dimasukkan ke dalam ruang sterilisasi. Konsentrasi formaldehid
8-16 mg / l dihasilkan pada suhu operasi 70-75 ° C. Siklus sterilisasi terdiri dari
serangkaian tahap yang mencakup masuknya uap ke ruang dengan pompa vakum
berjalan untuk membersihkan ruang udara diikuti oleh serangkaian pulsa gas
formaldehida, diikuti oleh uap. Formaldehida dikeluarkan dari sterilisasi dan
muat dengan evakuasi alternatif berulang dan pembilasan dengan uap dan udara.
Sterilisasi yang andal menggunakan formaldehyde dicapai ketika dilakukan
dengan konsentrasi gas yang tinggi, pada suhu antara 60 ° C dan 80 ° C dan
dengan kelembaban relatif 75% hingga 100% (Guideline for Disinfection and
Sterilization in Healthcare Facilities, 2008 ).

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1. Alat dan Bahan
1. Bahan
Tabel 1. Bahan-Bahan Yang Digunakan
No Bahan Fungsi
1 Daun Sansevieria sp. Bahan utama
2 Akuades Pelarut
3 Kertas Saring whatman No. 42 Memisahkan ekstrak dengan padatan
4 Relay Pemutus arus
5 Arduino Nano Mikrokontroler
6 Sensor MQ-2 Sensor asap
7 Akrilik Bahan alat
8 Mixed culture Bakteri uji
9 Nutrient agar Media pertumbuhan bakteri
2. Alat
Tabel 2. Alat-Alat YangDigunakan
No Alat Fungsi
1 Corong Kaca Wadah kertas saring
7

2 Beaker Glass Wadah proses pengambilan ekstrak


3 Magnetic Stirrer Pengaduk
4 Neraca Digital Menghitung massa
5 Hotplate Memanaskan larutan
6 Filtering flask Wadah penyaring
7 Jet Ejector Membuat keadaan filtering flask vakum
8 Petridish Wadah media pertumbuhan bakteri
3.2 Metode Kerja

Ekstrak Sansevieria sp. Ekstrak Sansevieria sp. murni


Sansevieria sp.
dengan pelarut

Gambar 4. Gambaran Umum Metode Kerja


(Sumber: Kajian Kelompok, 2019)
Sansevieria sp. akan diambil kandungannya dengan metode maserasi
menggunakan pelarut ethanol. Perbandingan antara volume ethanol dan massa
Sansevieria sp.menjadi variabel bebas dengan perbandingan 1:1; 1:2; dan 2:1.
Lalu setiap spesi dengan perbandingan tersebut dijadikan bahan uji dengan
menggunakan alat yang dapat membantu proses penelitian. Alat tersebut berfungsi
sebagai pengubah wujud ekstrak menjadi uap. Ekstrak Sansevieria sp.yang
didapat akan dilakukan karakterisasi dan berbagai uji. Karakterisasi yang
dilakukan adalah UV-VIS. Uji yang dilakukan adalah uji bakteri, uji papar asap
rokok dan uji organoleptik.
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Tahap preparasi
Mula mula, daun Sansevieria sp. ditimbang sebesar 450 gram. Lalu
dipotong dengan panjang sekitar 3 cm. Kemudian, potongan daun Sansevieria sp.
dicuci dengan menggunakan air. Daun Sansevieria sp. yang telah dicuci dibagi
menjadi tiga dengan massa masing masing 100 gram, 200 gram dan 150 gram.
3.3.2 Tahap ekstraksi daun Sansevieria sp.
Daun Sansevieria sp. yang sudah dipotong lalu direndam dalam air. Air dan
daun tersebut kemudian dipanaskan pada suhu 100 ° C selama satu jam. Setelah
dipanaskan, air dan daun didiamkan selama 24 jam untuk proses maserasi. Proses
ini digunakan untuk melarutkan pregnane glycoside ke dalam air. Setelah
didiamkan, larutan disaring untuk memisahkan antara potongan daun dan larutan.
Setelah didapat ekstrak daun Sansevieria sp.yang terpisah dari padatannya, ekstrak
dipanaskan pada suhu 100 ° C untuk pemekatan. Pemekatan dilakukan untuk
mendapatkan ekstrak daun Sansevieria sp.dengan kemurnian tinggi. Pendinginan
dilakukan setelah pemekatan dengan air pada suhu ruang 25 ° C. Setelah
didinginkan, ekstrak daun Sansevieria sp. siap digunakan. Adapun diagram alir
proses ekstraksi daun Sansevieria sp.
8

Potongan daun Sanseviera sp. 100 gram

Air 200 ml Pemanasan

Proses maserasi. waktu: 24 jam

Penyaringan dengan filtering flask Filtrat

Proses pemekatan pada suhu 100 derajat celcius selama satu jam

Pendinginan pada suhu 25 derajat celcius

Ekstrak Daun Sansevieria sp.

Gambar 5. Gambaran Tahap ekstraksi daun Sansevieria sp.


(Sumber: Kajian Kelompok, 2019)
3.3.3 Tahap penguapan dari larutan ekstrak Sansevieria sp.
Ekstrak daun Sansevieria sp. dimasukan ke dalam alat vaporizer. Alat
tersebut terdapat pemanas yang digunakan untuk mengubah wujud ekstrak
Sansevieria sp. dari larutan menjadi uap. Uap akan dikeluarkan melalui corong
yang terdapat pada alat sehingga uap dapat mengikat zat berbahaya yang
terkandung dalam asap rokok. Alat tersebut dilengkapi sensor asap yang
difungsikan untuk mendeteksi asap rokok yang mendekati alat tersebut. Ketika
sensor asap mendeteksi adanya asap rokok dari luar maka corong pada alat akan
terbuka dan uap dari larutan ekstrak Sansevieria sp. keluar dari alat untuk
mengikat zat berbahaya yang terkandung pada asap rokok. Dapat ditinjau lebih
lanjut pada lampiran 5.
3.4 Karakterisasi UV-VIS(Mengetahui kadar/konsentrasi dari ekstrak
Sansevieria sp.)
Pengujian pertama menggunakan metode Karakterisasi UV-VIS.
Karakterisasiini digunakan untuk mencari kandungan pregnane glycoside dari
setiap variabel uji yang paling banyak. Pengujian ini memanfaatkan interaksi
antara sinar ultraviolet dengan elektron pada senyawa didalam ekstrak yang diuji.
3.5 Karakterisasi Uji Sterilisasi, Uji papar Asap Rokok, dan Survei
Omnibus
a. Uji sterilisasi
Ujisterilisasi dilakukan untuk mengetahui daya hambat bahan terhadap
aktivitas mikroba. Uji sterilisasi dilakukan dengan memberi kertas cakram yang
telah dilumuri ekstrak Sansevieria sp. ke mikroba diatas nutrient agar. Setelah
diberi sampel, mikroba diinkubasi selama dua hari dan dilakukan perhitungan
zona hambat pertumbuhan mikroba. Mikroba yang digunakan adalah Bacillus
cereus. Indikator capaian uji sterilisasi adalah mikroba dapat terdegradasi
9

setelah diberi ekstrak Sansevieria sp. Hal tersebut ditandai dengan zona hambat
pertumbuhan mikroba yang besar.
b. Uji papar asap rokok
Uji papar asap rokok dilakukan dengan meletakkan alat dan spesi dalam
suatu kotak bersama rokok yang menyala dalam interval waktu tertentu. Uji ini
dilakukan untuk mengetahui spesi dengan komposisi tertentu dengan
kemampuan terbaik untuk melakukan degassing dan memastikan alat bekerja
dengan optimal. Indikator capaian dari uji tersebut adalah diperoleh formulasi
ekstrak Sansevieria sp. yang dapat melakukan degassing asap rokok dengan
waktu yang paling singkat.
c. Survei Omnibus
Survei omnibus digunakan untuk mengetahui apakah alat dan spesi dapat
diterima oleh orang lain. Metode ini dilakukan dengan memberi responden
kuisioner tentang kinerja dari sampel. Responden diberi pertanyaan-pertanyaan
meliputi: aroma dari sampel; sensibilitas asap rokok dalam ruangan; kapabilitas
alat dalam mendeteksi adanya asap dan; pengujian dengan formulasi tertentu
yang dapat memberikan efek paling baik terhadap responden.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 3. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1 Perlengkapan yang diperlukan 1.500.000
2 Biaya Habis Pakai 8.138.000
3 Perjalanan 600.000
4 Lain-lain 1.200.000
Jumlah 11.438.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4. Jadwal Kegiatan
Bulan
Jenis Kegiatan 1 2 3 4
12 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pencarian bahan dan sampel
Pengambilan sampel
Preparasi sampel
Perijinan laboratorium
Penelitian Uji Sterilisasi Asap
Rokok dari Ekstrak Sansevieria sp.
Pengolahan data terakhir
Pembuatan laporan akhir
10

DAFTAR PUSTAKA
Hallad, S. A. et al. 2019. Ultra-light polymer-based nano-composite for structural
applications. Materials Today: Proceedings.
Hariadi, H., Yusnita, Y., Riniarti, M., & Hasporo, D. 2019. Pengaruh Arang Aktif,
Brnziladenin, dan Kinetin Terhadap Pertumbuhan Tunas Jati Solomon
(Tectona grandis Linn. f) In Vitro. Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan
Keanekaragaman Hayati, 5(2), 21-30.
Khan, H., Saeedi, M., Nabavi, S. M., Mubarak, M. S., & Bishayee, A. 2019.
Glycosides from Medicinal Plants as Potential Anticancer Agents: Emerging
Trends Towards Future Drugs. Current medicinal chemistry.
Makong, Y. S. et al. 2019. Bruceadysentoside A, a new pregnane glycoside and
others secondary metabolites with cytotoxic activity from brucea
antidysenterica JF Mill.(simaroubaceae). Natural product research, 1-7.
Megia, R. 2015. Karakteristik Morfologi dan Anatomi, serta Kandungan Klorofil
Lima Kultivar Tanaman Penyerap Polusi Udara Sansevieria
trifasciata. Jurnal Sumberdaya Hayati, 1(2).
Mien, D. J., Carolin, W. A., & Firhani, P. A. 2015. Penetapan kadar saponin pada
ekstrak daun lidah mertua (Sansevieria trifasciata Prain varietas S. laurentii)
secara gravimetri. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, 2(2), 65-69.
Napitupulu, L. O. B., Widyasanti, A., Thoriq, A., & Yusuf, A. 2019. The Study of
Process and Characteristics of Woven Fabric from Plant Fibers of Lidah
Mertua (Sansevieria trifasciata P.). Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan
Biosistem, 7(2), 207-220.
Puspitasari, H. D. A., & Widyanto, T. 2019. Pengaruh Perasan Daun Lidah
Mertua (Sansevieria trifasciata prain) Terhadap Angka Kuman Udara Di
Ruang Kelas R226, R221, dan R222 Kampus 7 Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang Tahun 2018. Buletin Keslingmas, 38(1), 29-36.
Subiyanto, H., Subowo, S., Gathot, D. W., & Hadi, S. 2017. Studi Eksperimen
Pengaruh Waktu Peniupan pada Metoda Degassing Jenis Lance Pipe, dan
Porous Plug terhadap Kualitas Coran Paduan Aluminium A356. 0. Prosiding
SENIATI, 3(2), 14-1.
Winanti, S., Nurcahyo, A. D., & Mubarok, E. Y. 2012. Pengaruh Lama Adsorbsi
Ekstrak Sansevieria (Lidah Mertua) Sebagai Adsorben Logam Ag dari Limbah
Industri Perak di Kotagede. Pelita-Jurnal Penelitian Mahasiswa UNY, (2).
Yuni Pratiwi, R. 2014. Pembuatan Pulp Dari Bahan Baku Serat Lidah Mertua
(Sansevieria) Dengan Menggunakan Metode Organosolv (Doctoral
dissertation, Politeknik Negeri Sriwijaya).
Yuniarsih, L. 2019. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Etanol Umbi Eleutherine
palmifolia (L.) Merr Terhadap Salmonella typhi dengan Metode Difusi
Cakram (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).
11

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping


12
13
14

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitasdiri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Supriyono, S.T., M.T.
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Teknik Kimia
4. NIDN 0025049105
5. Tempat dan Tanggal Lahir Jombang, 25 April 1991
6. E-mail supriyono16@ub.ac.id
7. Nomor Telepon/HP 08579599033
B RiwayatPendidikan
Gelar Akademik S1 S2
Nama Institusi Institut Teknologi Institut Teknologi Sepuluh
Sepuluh Nopember Nopember
Jurusan Teknik Kimia Teknik Kimia
Tahun Masuk-Lulus 2009 – 2013 2013– 2015
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/Pengajar
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Teknologi Membran Pilihan 3
2 Operasi Teknik Kimia III Wajib 4
3 Termodinamika Teknik Kimia I Wajib 2
4 Operasi Teknik Kimia III Wajib 4
5 Teknik Material Pilihan 3
6 Termodinamika Teknik Kimia I Wajib 2
7 Teknologi Minyak dan Gas Pilihan 3
8 Perancangan Pabrik Kimia Wajib 3
Penelitian
No Judul Penelitian Pendanaan Tahun
Sumber
1. Sintesis dan Uji Performa Adsorben Padat DIPA (BPP) 2017
berbasis Serabut Kelapa Untuk Pemurnian
Minyak Jelantah Sebagai Bahan Baku
Biodiesel
2. Uji Konfigurasi Membran Hidrofobik DIPA (BPP) 2018
Berbasis Silika pada Proses Pemurnian
Biodiesel
3. Studi Performa Membran Hidrofobik DIPA (HPP) 2018
Berbasis Silika dalam Proses Pemurnian
Biodiesel
15
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Harga Satuan Nilai (Rp)
1. Jenis Perlengkapan Volume
(Rp)
- Sewa Alat dan
5x 300.000 1.500.000
Laboratorium
SUB TOTAL (Rp) 1.500.000
Harga Satuan Nilai (Rp)
2. Bahan habis Volume
(Rp)
- Sensor MQ-2 5 50.000 250.000

- Relay 5 30.000 150.000


- Arduino Nano 3 300.000 900.000
- Arklirik 2 500.000 1.000.000
- Akuades 10 L 14.000/L 140.000
- Kertas Saring 2 pack 744.000/pack 1.488.000
- Daun Sansevieria sp. 5 pot 20.000/pot 100.000
500
- Nutrient agar 6.000/gram 3.000.000
gram
- Bacillus cereus 2 wadah 500.000/wadah 1.000.000
- Rokok tembakau 5 pack 22.000/pack 110.000
SUB TOTAL (Rp) 8.138.000
Harga Satuan
3. Perjalanan Volume Nilai (Rp)
(Rp)
- Sewa Peralatan 5x 70.000 350.000

- Pembelian Bahan Sekitar


5x 30.000 150.000
Malang
- Pembelian ATK Sekitar
5x 20.000 100.000
Malang
SUB TOTAL (Rp) 600.000
Harga Satuan
4. Lain lain Volume Nilai (Rp)
(Rp)
- ATK 1x 200.000 200.000
- Uji Organoleptik 1x 100.000 100.000
- Uji UV-VIS 2x 100.000 200.000
- Uji Papar asap rokok 1x 100.000 100.000
- Uji Sterilisasi 1x 600.000 600.000
17

SUB TOTAL (Rp) 1.200.000


Total 1+2+3+4 (Rp) 11.438.000
SEBELAS JUTA EMPAT RATUS TIGA PULUH DELAPAN RIBU RUPIAH
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/ming
gu)
Memimpin
penelitian
sekaligus
melakukan
studi pustaka
Monifa dan
S1-Teknik Teknik 35
1 Arini/ memimpin
Elektro Elektro jam/ming
1850603011 evaluasi
gu
11016 penelitian
serta sebagai
pembagi
tugas

Sebagai
penanggung
Nino
jawab
Dimasta
S1-Teknik Teknik 30 pelaksanaan
2 Putra/
Kimia Kimia jam/ming penelitian dan
1750611001
gu urusan
11007
administrasi

Sebagai
pemegang
Dary Rafi keuangan
Brafianto/ sekaligus
18506030 S1-Teknik Teknik 30 melakukan
3
1111021 Elektro Elektro jam/ming persiapan
gu penelitian dan
pengujian
penelitian
19

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti


20

Lampiran 5. Diagram Alir


Diagram Alir 1. Maserisasi dalam daun Sansevieria sp. dengan variasi massa
daun
 Perbandingan Daun:Air = 1:2

Potongan daun Sanseviera sp.


100 gram

Air. 200 ml Pemanasan

Proses maserasi. waktu: 24 jam

Penyaringan dengan filtering flask Filtrat

Proses pemekatan pada suhu 100 derajat celcius selama satu jam

Pendinginan pada suhu 25 derajat celcius

Ekstrak Daun Sansevieria sp.

 Perbandingan Daun:Air = 1:1


Potongan daun Sanseviera sp. 150 gram

Air. 150 ml Pemanasan

Proses maserasi. waktu: 24 jam

Penyaringan dengan filtering flask Filtrat

Proses pemekatan pada suhu 100 derajat celcius selama satu jam

Pendinginan pada suhu 25 derajat celcius

A
21

Ekstrak Daun Sansevieria sp.

 Perbandingan Daun:Air = 2:1

Potongan daun Sanseviera sp.


200 gram

Pemanasan
Air. 100 ml

Proses maserasi. waktu: 24 jam

Penyaringan dengan filtering flask Filtrat

Proses pemekatan pada suhu 100 derajat celcius selama satu jam

Pendinginan pada suhu 25 derajat celcius

Ekstrak Daun Sansevieria sp.


22

Diagram Alir 2. Proses Penguapan Ekstrak Sansevieria sp.


23

Lampiran 6. Gambaran Alat

Gambar 1. Alat pengubah ekstrak Sansevieria sp. menjadi uap (Tampak


samping)
(Sumber: Kajian Kelompok, 2019)

Gambar 2. Alat pengubah ekstrak Sansevieria sp. menjadi uap (Tampak Depan)
(Sumber: Kajian Kelompok, 2019)
24

Lampiran 7. Kuisioner untuk Survei Omnibus


Pertanyaan berbentuk Pilihan Ganda beserta TanggapanAnda :
1. Aroma Uap yang Anda Suka
o Mawar
o Jeruk
o Daun Sirih
o Lavender
TanggapanAnda:
2. Apakah Asap Rokok dalam Ruangan Masih dapat Dirasakan?
o Ya
o Tidak
TanggapanAnda:
3. Apakah Alat dapat Bekerja dengan Baik ketika Terdapat Asap Rokok di
Sekitar Anda?
o Ya
o Tidak
Tanggapan Anda:
4. Pada Percobaan Keberapa Asap Rokok Tidak Dapat Dirasakan?
o Ya
o Tidak
Tanggapan Anda:
5. Apakah Alat Tersebut Bermanfaat Bagi Anda dan Orang di Sekitar Anda?
o Ya
o Tidak
Tanggapan Anda:
25

Kuisioner akan dilakukan dengan menggunakan Google Form guna


mempermudah proses perekapan data. Adapun tampilan Google Form
digambarkan seperti pada gambar berikut.

Anda mungkin juga menyukai