Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI UMUM
“STERILISASI”
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Mikrobiologi Umum

Disusun Oleh :
Nama : Iman Cahaya Pratama Edi
Nim : 4442210130
Kelas :2D

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia serta rahmat dan kasih sayang-Nya, atas segala pemberian yang telah ia
berikan diantaranya kehidupan serta kesehatan yang telah penulis terima, serta
kemampuan menulis, dan berpikir sehingga penulis bisa menulis dan menyusun
laporan ini. Sholawat serta salam juga tidak pernah lupa penulis haturkan untuk
Nabi Muhammad S.A.W. Karena ajaran serta tuntunannya manusia bisa lebih baik
lagi sehingga penulis dapat melaksanakan sebuah praktikum dan menyelesaikan
dengan baik.
Laporan praktikum ini dibuat dan disusun unutuk memenuhi tugas praktikum
mikrobiologi umum. Laporan ini membahas tentang sterilisasi yang dimana
sterilisasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seorang. yang bertujuan untuk
membersihkan alat laboratorium dari mikroba.. Sehubungan dengan penyelesaian
laporan praktikum ini tak jarang penulis meminta bimbingan dari berbagai pihak
disebabkan kekurangan pengetahuan saya mengenai pembuatan laporan
praktikum. Oleh karena itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Abdul Hasyim Sodiq.,S.P.,M .Si., Ibu Endang Sulistyorini.,
S.P.,M.S I., dan Bapak Julio Eiffelt Rossaffelt Rumbiak, SP.,MP,MPM
selaku dosen pengampu mata kuliah mikrobiologi umum yang sudah
memberi arahan terkait praktikum ini.
2. Saudara Inah Karlina selaku Asisten Laboratorium Praktikum
Mikrobiologi Umum.
3. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Demikian laporan yang telah saya buat ini. saya menyadari bahwa laporan ini jauh
dari kata sempurna, maka dari itu saya mohon kritik dan sarannya apabila terdapat
kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini sesuai kriteria
untuk diterima sebagai tugas laporan praktikum kimia dasar. Dan semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Juga bermanfaat bagi saya selaku penulis.

Serang, September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan ........................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sterilisasi .................................................................................... 3
2.2 Jenis-Jenis Sterilisasi ................................................................... 4
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat ..................................................................... 8
3.2 Alat dan Bahan ........................................................................... 8
3.3 Cara Kerja .................................................................................. 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ........................................................................................... 9
4.2 Pembahasan ................................................................................ 9
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan .................................................................................... 11
5.2 Saran .......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 12
LAMPIRAN ................................................................................................. 13

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil sterilisasi alat dan bahan………………………………………….9

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Menonton Video di Youtube .......................................................... 13


Lampiran 2. Menonton Video di Youtube .......................................................... 13
Lampiran 3. Alat Sterilisasi Radiasi ................................................................... 13
Lampiran 4. Alat Sterilisasi Kimia ..................................................................... 13
Lampiran 5. Alat Sterilisasi Panas Basah ........................................................... 13
Lampiran 6. Alat Sterilisasi Panas Kering .......................................................... 13
Lampiran 7. Alat Sterilisasi Penyaringan............................................................ 13

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikrobiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme.


Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang
sangat penting dalam biologi setelah Louis Pateur dapat menjelaskan proses
fermenstasi anggur (wine) dan membuat serum rabies. Mikroorganisme atau
mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk
mengamatinya diperlukan alat bantu berupa mikroskop.
Sterilisasi merupakan suatu usaha untuk membebaskan alat-alat dan bahan-
bahan dari segala macam bentuk kehidupan, terutama mikroba, sehingga dalam
sterilisasi nanti alat-alat tidak terkontaminasi dengan pihak luar. Oleh karena itu,
bagi seorang pemula di bidang mikrobiologi sangat perlu mengenal teknik
sterilisasi karena merupakan dasar-dasar kerja dalam laboratorium mikrobiologi.
Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam lab mikrobiologi. Dalam
melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat dilakukan
secara sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang mengontaminasi
media.
Alat yang akan digunakan dalam suatu penelitian atau praktikum harus
disterilisasi terlebih dahulu untuk membebaskan semua bahan atau peralatan
tersebut dari semua bentuk kehidupan. Sterilisasi merupakan suatu proses untuk
mematikan semua organisme yang terdapat pada suatu benda. Proses sterilisasi
dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu penggunaan panas (pemijaran dan udara
panas), penyaringan, dan penggunaan bahan kimia (etilena oksida, asam perasetat,
formaldehida dan glutaraldehida alkalin) (Hadioetomo, 2013).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu:
a. Untuk mengetahui pengertian sterilisasi
b. Untuk mengetahui jenis-jenis sterilisasi

1
c. Untuk mengetahui sterilisasi yang digunakan berdasarkan
alat/bahan/media yang akan digunakan

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sterilisasi


Sterilisasi merupakan metode praktis yang dirancang untuk membersihkan
dari mikroorganisme, atau sengaja untuk menghambat pertumbuhannya, yang
nyata dari kepentingan dasar di banyak keadaan. Jenis dari mikroorganisme sangat
berbeda dalam kelemahannya terdapat berbagai macam agen antimikroba, dan
lebih banyak lagi, afek yang praktis dari agen ini pada adanya keadaan nyatayang
sangat besar dipengaruhi oleh keadaan sekitar. Banyak yang akan bertahan,
contohnya, pada cuaca tertentu organisme memiliki kulit, pada beberapa tubuh zat
cair atau pada udara, Air, makanan, kotoran, atau ruangan berdebu.
Bagaimanapun pada garis besarnya tentunya prinsip dasar digaris bawahi pada
umumnya digunakan cara untuk memusnahkan dan mengontrol kehidupan
mikroba (Sumarsih, 2013).
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada,
jika ditumbuhkan di alam suatu medium tidak ada jasad renik yang dapat
berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh renik yang paling tahan
panas yaitu spora bakteri. Adanya pertumbuhan mikoorganisme menunjukkan
bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurna proses
sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang
merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan mikrobia akan diluluhkan (Lay
dan Hastowo, 2012).
Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi
dari semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi dalam
usaha mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat
oleh panas atau kalor, gas-gas seperti formaldehide, etilenoksida oleh bermacam-
macam larutan kimia, oleh sinar lembayung ultra atau sinar gamma.
Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara mekanik oleh sentrifugasi
kecepatan tinggi oleh filtrasi. Sedangkan untuk desinfeksi berarti mematikan atau
menyingkirkan organisme yang dapat menyebabkan infeksi. Meskipun dengan
melakukan desinfeksi dapat tercapai keadaan steril namun tidak seharusnya

3
terkandung arti sterilisasi. Disenfeksi biasanya dilaksanakan dengan
menggunakan zat-zat kimia seperti fenol atau formaldehide. Desinfeksi
dimaksudkan untuk mematikan sel-sel vegetative yang lebh sensitive tetapi bukan
spora-spora yang tahan panas (Irianto, 2016).

2.2 Jenis-Jenis Sterilisasi


a. Sterilisasi Basah atau Sterilisasi Panas Lembab
Sterilisasi basah biasanya dilakukan di dalam autoklaf atau sterilisator uap
yang mudah diangkat (portable) dengan menggunakan air jenuh basah dapat
digunakan untuk mensterilkan bahan apa saja yang dapat ditembus uap air
(misalnya minyak) dan tidak rusak bila dipanaskan dengan suhu yang
berkisar antara 110ºC dan 121ºC. Bahan-bahan yang biasanya disterilkan
dengan cara ini antara lain medium biakan yang umum, air suling, peralatan
laboratorium, biakan yang dibuang, medium yang tercemar, dan bahan-bahan
dari karet.
Ada 4 hal utama yang harus diingat bila melakukan sterilisasi basah:
1) Sterilisasi bergantung pada uap, karena itu udara harus dikosongkan
betul-betul dari ruang sterilisator;
2) Semua bagian bahan yang disterilkan harus terkena uap, karena itu tabung
dan labu kosong harus diletakkan dalam posisi tidur agar udara tidak
terperangkap di dasarnya;
3) Bahan-bahan yang berpori atau yang berbentuk cair harus permeabel
terhadap uap;
4) Suhu sebagaimana yang terukur oleh termometer harus mencapai 121ºC
dan dipertahankan setinggi itu selama 15 menit (Hadioetomo, 2013).
b. Sterilisasi Kering
Sterilisasi kering atau sterilisasi panas kering dapat diterapkan dengan
cara pemanasan langsung sampai merah, melayangkan di atas nyala api,
pembakaran dan sterilisasi dengan udara panas (oven). Pemanasan kering
sering digunakan dalam sterilisasi alat-alat gelas di laboratorium. Dalam
sterilisasi panas kering, bahan yang sering disterilkan adalah pipet, tabung
reaksi, cawan petri dari kaca, dan barang-barang pecah belah lainnya. Bahan-

4
bahan yang disterilkan harus dilindungi dengan cara membungkus,
menyumbat atau menaruhnya dalam suatu wadah tertutup untuk mencegah
kontaminasi setelah dikeluarkan dari oven(Hadioetomo, 2013).
c. Sterilisasi Uap
Uap panas pada suhu 100ºC dapat digunakan dalam bentuk uap mengalir.
Metode ini mempunyai keterbatasan. Penggunaan uap mengalir dilakukan
dengan proses sterilisasi bertingkat untuk mensterilkan media kultur. Metode
ini jarang memuaskan untuk larutan yang mengandung bahan-bahan karena
spora sering gagal tumbuh di bawah kondisi ini, karena bentuk vegetatif dari
kebanyakan bakteri tidak membentuk spora. Temperatur suhu titik mati
bervariasi, tetapi tidak ada bentuk non spora yang bertahan. Dalam
prakteknya, suatu perpanjangan pemaparan uap selama 20-60 menit akan
membunuh semua bentuk vegetatif bakteri tapi tidak akan menghancurkan
spora. Untuk meyakinkan penghancuran spora, dilakukan sterilisasi
bertingkat. Proses dilakukan dengan waktu yang bervariasi, dari 20-60 menit
setiap hari selama 3 hari. Setiap hari setelah sterilisasi bahan disimpan pada
inkubator pada 37ºC. Prinsip dari metode ini adalah pada saat pemaparan
pertama, uap membunuh bakteri vegetatif tapi tidak sporanya. Tapi pada saat
bahan disimpan pada inkubator atau pada suhu ruangan selama 24 jam, spora
akan tumbuh ke dalam bentuk vegetatif. Spora yang telah tumbuh ini akan
dimatikan pada pemanasan hari ke dua. Kesuksesan dari proses ini tergantung
pada spora yang berkembang ke bentuk vegetatif selama masa
istirahat(Hadioetomo, 2013).
d. Penyaringan (Sterilisasi)
Penyaringan telah banyak digunakan untuk mensterilkan medium
laboratorium dan larutan yang dapat mengalami kerusakan jika dipanaskan.
Penyaringan dengan ukuran pori-pori 0,45 mikron atau kurang akan
menghilangkan jasad renik yang terdapat di dalam larutan tersebut. Penyaring
yang banyak digunakan terbuat dari gelas sinter, selulsa dan asbestos atau
penyaring Seitz. Pori-pori dari penyaring tersebut berkiras antara 0,22 sampai
10 mikron. Pori-pori yang lebih kasar biasanya digunakan untuk penjernihan
sebelum digunakan pori-pori yang lebih halus, sehingga tidak terjadi

5
penyumbatan. Penyaring yang biasa digunakan untuk bakteri tidak dapat
menahan atau menyaring virus atau mikoplasma.Beberapa contoh bahan yang
biasa disterilkan dengan cara ini adalah serum, larutan bikarbonat, enzim,
toksin, bakteri, medium sintetik tertentu, dan antibiotik. Pori-pori yang lebih
kasar biasanya digunakan untuk penjernihan sebelum digunakan pori-pori
yang lebih halus, sehingga tidak terjadi penyumbatan (Hadioetomo,2013).
Ada beberapa macam filter, yaitu:
1) Filter Swinny
Sebuah adaptasi dari filter seitz, filter swinny mempunyai adaptor khusus
yaitu terdiri dari lapisan asbes, bersama dengan layer dan pencuci.
Keutamaan untuk digunakan filter swinny dibungkus dengan kertas dan
autoklaf. Bagian yang dipotong dihubungkan pada spoit werlock dan cairan
dimasukkan ke potongan asbes dengan menggunakan tekanan pada sal spoit.
2) Filter Fritted-Glass
Permeabilitas dari filter berbanding lurus dengan ukurannya. Setelah
potongan dibentuk, potongan disegel dengan pemanasan di dalam gelas pirex
seperti corong buhcner.
3) Filter Berkefeld dan Mandler
Mandler terbuat dari tanah silika murni, asbestos dan kalium sulfat.
Berkefeld juga tersusun dari tanah silika murni. Masing-masing filter
bermuatan negatif.
4) Filter Selas
Filter ini secara kimia bersifat resisten terhadap semua larutan yang tidak
menyerang silika.
5) Filter Candles-Pasteur-Chamberland
Terbuat dari bahan pori porselen tak berkaca dengan pori kecil yang
menghasilkan filtrasi lambat(Sumarsih, 2013).
e. Sterilisasi dengan Desinfektan
Desinfektan adalah zat yang dapat membunuh bakteri. Senyawa kimia
yang banyak digunakan sebagai esinfektan antara lain: larutan AgNO3,
CuSO4, HgCl2, ZnO, serta alkohol dan campurannya. Zat-zat yang dapat
membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri dapat dibagi atas garam-

6
garam, logam, fenol, dan senyawa-senyawa lain yang sejenis,
formaldehida,yodium, alkohol, klor, zat warna, detergen, sulfonamida, dan
antibiotik. Umumnya bakteri yang muda kurang daya tahannya terhadap
desinfektan daripada bakteri yang tua. Kepekatan, konsentrasi dan lamanya
berada di bawah pengaruh desinfetan merupkan faktor-faktor yang berperan
dalam sterilisasi jenis ini (Syahrurahman, 2016).
f. Sterilisasi Gas
Sterilisasi gas digunakan dalam pemaparan gas atau uap untuk membunuh
mikroorganisme dan sporanya. Beberapa bahan kimia yang dapat digunakan
untuk sterilisasi gas adalah etilena oksida, asam parasetat, formaldehida dan
glutaraldehida alkalin. Cara ini diterapkan pada suhu kamar selama 2-18 jam
tergantung pada bahan kimianya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dapat
sterilisasi gas antara lain:
1) Lamanya waktu yang diperlukan sesudah perlakuan untuk
menghilangkan semua sisa bahan kimia yang digunakan;
2) Daya bahan bakar yang bersangkutan;
3) Persyaratan peralatan;
4) Biaya pelaksanaan (Syahrurahman, 2016).
g. Sterilisasi Radiasi
Sterilisasi dengan radiasi dapat dilakukan dengan sinar gamma (sinar UV
kadang juga digunakan tetapi tidak begitu baik karena daya tembusnya
lemah) namun penggunaannya terbatas karena menuntut persyaratan
keamanan dan biaya tinggi (Syahrurahman, 2016).

7
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan praktikum mata kuliah Mikrobiologi Umum yang berjudul


“Sterilisasi”dilaksanakan pada hari Selasa, 12 April 2022 pukul 10.00-12.00 WIB.
Bertempat di platfrom google meet.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada PraktikumSterilisasiini antara lain: autoklaf


manual, autoklaf elektrik, syringe filter, laminar airflow, hand spray dan Bunsen
burner. Bahan yang digunakan pada Praktikum Sterilisasi ini antara lain:
alumunium foil, wrapping plastic, air dan alkohol.

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum sterilisasi ini yaitu sebagai
berikut :
1. Dijelaskan mengenai alat dan bahan praktikum mikrobiologi.
2. Dijelaskan fungsi alat dan bahan praktikum mikrobiologi.
3. Dicari jenis-jenis sterilisasi beserta alat dan bahan yang bisa di sterilisasi.
4. Disusun dalam bentuk laporan praktikum.

8
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 1. Hasil Sterilisasi alat dan bahan

No Metode sterilisasi Alat dan bahan yang bisa disterilisasi


1. Sterilisasi dengan pemanasan Sterilisasi panas terbagi menjadi dua
yaitu panas kering adan panas lembab
adapun alat dan bahan sterilisasi panas
kering yaitu : petrolatum jelly, minyak
mineral, lilin, wax, serbuk talk, kaca
objek, kaca/grlas, petri, tabung
Erlenmeyer, pinset. Panas lembab :
Larutan dengan pembawa air, Alat-alat
gelas, Pembalut untuk bedah, Penutup
karet dan plastic, Media untuk pekerjaan
mikrobiologi.
2. Sterilisasi menggunakan radiasi Bahan plastic seperti katarer, plastic spuit
injeksi, sarung tangan sebelum di
gunakan.
3. Sterilisasi menggunakan zat Lantai, dinding, permukaan meja, tangan
kimia ahli bedah, kulit pasien, termometer.
4. Sterilisasi secara penyaringan serum, larutan bikarbonat, enzim, toksin,
vaksin, vitamin. medium sintetik tertentu,
dan antibiotic

4.2 Pembahasan

Sterilisasi adalah suatu upaya atau kegiatan yang dilakukan Oleh manusia
yang dimana memiliki tujuan untuk membersihkan alat atau bahan dari berbagai
jenis mikroba. Seperti pendapat Sumarsih (2013) Bagaimanapun pada garis
besarnya tentunya prinsip dasar digaris bawahi pada umumnya digunakan cara
untuk memusnahkan dan mengontrol kehidupan mikroba,
Sterilisasi memiliki beberapa jenis metode yang dimana tentunya setiap
metode memiliki fungsinya masing-masing. Beberpa metode itu adalah sterilisasi
panas, sterilisasi menggunakan radiasi, sterilisasi menggunakan zat kimia, dan
yang terakhir sterilisasi secara penyaringan. Yang dimana sterilisasi panas itu
terbagi menjadi dua ada panas kering dan juga panas basah, panas kering biasanya
menggunakan media open dan juga bisa langsung menggunakan api, sedangkan

9
panas basah atau lembab alat yang sering di gunakan adalah autoklap, sterilisasi
menggunakan radiasi adalah suatu pemanfaatan radiasi untuk membunuh mikroba
yang bertujuan mensterilisaikan suatu alat atau bahan biasanya pada metode ini
kebanyakan memanfaatkan radiasi sinar ultra violet, sterilisasi menggunakan zat
kimia biasanya memanfaatkan zat kimia yang mengandung alkohol tinggi agar
mampuh membunuh mikroba, dan yang terakhir ada sterilisasi secara penyaringan
metode ini menggunakan alat yang emiliki bentuk seperti saringan yang berpori
sangat berukuran kecil yang mampu membedakan mikroorganisme dan larutan
atau zat cair lainnya.
Pada tabel pembahasan disitu tersaji sebuah metode sterilisasi dan alat serta
bahan apa saja yang dapat di sterilisasi karena pada dasarnya setiap alat dan bahan
memiliki metodenya masing-masing dan tidak semua metode cocok. Maka dari
pada itu pada tabel hasil adalah suatu upaya memberitahu kepada praktikan agar
pada saat melakukan proses sterilisasi alat atau bahan yang akan di sterilisasi
sesuai dengan metode yang seharusnya agar tidak ada kendala beruma kecelakaan
kerja saat praktikum dan rusaknya suatu alat praktikum.

10
BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Adapun simpulan yang saya dapat sterilisasi adalah suatu upaya


pembersihan suatu alat atau bahan dari mikroorganisme, sterilisasi juga memiliki
beberpa teknik dan metode yang dimana masing-masing memiliki cara perlakuan
yang berbeda.

5.2 Saran

Adapun saran yang saya dapat sebaiknya praktikan lebih semangat dalam
melakukan praktikum,mendengarkan dan memperhatikan dengan baik agar tidak
kebingungan saat membuat laporan praktikum,serta sebaiknya pembuatan laporan
praktikum tidak mepet pada jadwal pengumpulan agar laporan praktikum lebih
baik dan berkualitas.

11
DAFTAR PUSTKA

Hadioetomo, Ratna Siri. 2012. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakara: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Sumarsih, Sri. 2013. Mikrobiologi Dasar. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Tanah UPN.
Lay, B.W. dan Hastowo. 2012. Mikrobiologi. Jakarta: Rajawali Press.
Irianto, Koes. 2016. Menguak Dunia Mikrobiologi. Bandung: Yrama Widya.
Syahrurahman, Agus. 2016. Mikrobiologi Kedokteran. Banten: Binakarya Aksara.
Syah, Insan Sunan Kurniawan. 2014. Penelitian Tingkatan Jaminan Sterilisasi
pada Autoklaf dengan Indikator Biologi Spore Strip. Jurnal Farmaka. Vol.14.
No.1. Hal.59-69.
Andriani, Ririn. 2016. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi untuk
Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal
Mikrobiologi. Vol.1. No.1..
Dhirgo, Adji. 2013. Perbandingan Efektivitas Sterilisasi Alkohol 70%,
Inframerah, Otoklaf, dan Ozon Terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus
subtilis. Yogyakarta: UGM.
Tille, P. M. (2017). Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology. In Basic Medical
Microbiology (fourteenth, p. 45). St. Louis Missouri: Elsevier.

12
LAMPIRAN

Lampiran 1. Menonton Video di Youtube Lampiran 2. Menonton Video di Youtube

Lampiran 3. Alat Sterilisasi Radiasi Lampiran 4. Alat Sterilisasi Kimia

Lampiran 5. Alat Sterilisasi Panas Basah Lampiran 6. Alat Sterilisasi Panas Kering

Lampiran 7. Alat Sterilisasi Penyaringan

13

Anda mungkin juga menyukai