Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI DAN SISTEMATIKA

TANAMAN
“ANATOMI TUMBUHAN”
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Botani dan Sistematika
Tanaman

Nama : Dian Mughni Pertiwi


NIM : 4442180097
Kelas : II C
Kelompok : 3 (Tiga)

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya. Karena atas-Nya lah
saya dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Anatomi Tumbuhan”
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Botani dan Sistematika Tanaman.
Laporan yang di susun berdasarkan atas apa yang telah diamati pada praktikum
di Laboratorium yang memuat tentang materi Botani dan Sistematika Tanaman
yang telah dipelajari dan dipahami. Laporan yang telah di susun semaksimal
mungkin ini tentu telah mendapat bantuan dan kontribusi dari berbagai pihak
sehingga laporan ini dapat dibuat dengan lancar. Untuk itu saya berterimakasih
kepada Ibu Eltis Panca Ningsih, SP., M.Si selaku Dosen Botani dan Sistematika
Tanaman, Asisten Laboratorium dan atas dukungan moral dan materi yang
diberikan dalam penyusunan laporan praktikum ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
saya mengaharapkan kritik dan saran yang membangun untuk melengkapi
kekurangan dan kesalahan dari laporan ini.
Saya berharap laporan tentang “Anatomi Tumbuhan” ini dapat bermanfaat dan
dimanfaatkan sebagaimana mestinya oleh pembaca.

Serang, April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ......... .................................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Tujuan. .....................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anantomi Tumbuhan ...............................................................................2
2.2 Jaringan Tumbuhan ..................................................................................3
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat .............................................. ...................................7
3.2 Alat dan Bahan ........................................................................................7
3.3 Cara Kerja .................................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ..........................................................................................................8
4.2 Pembahasan ..............................................................................................8
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan .................................................................................................11
5.2 Saran .......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................12

ii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Anatomi Akar….........................................................8

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Xylem dan Floem........................................... ........................................6

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuhan merupakan organisme multiseluler yang bersifat autotroph.
Tumbuhan berperan penting dalam rantai makanan sebagai produsen. Ilmu yang
mempelajari dunia tumbuhan disebut ilmu Botani. Ilmu botani mencakup beberapa
kajian seperti bentuk tumbuhan yang tampak dari luar (morfologi), kekerabatan
tumbuhan (taksonomi), struktur penyusun tumbuhan dari dalam (anatomi), fungsi
organ-organ tumbuhan (fisiologi), tumbuhan dan lingkungannya (ekologi), serta
beberapa kajian khusus yang lebih spesifik. Setiap kajian berkaitan satu sama lain,
sehingga dalam mempelajari tumbuhan diperlukan pengetahuan yang menyeluruh
(Kasihiko, 2004).
Anatomi (berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia, dari ἀνατέμνειν
anatemnein, yang berarti memotong) adalah cabang dari biologi yang berhubungan
dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga anatomi hewan
atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi. Beberapa cabang ilmu anatomi
adalah anatomi perbandingan, histologi, dan anatomi manusia (Marimin. 2012).
Pengetahuan tentang anatomi tumbuhan dapat menjadi dasar dalam
mempelajari keseluruhan struktur penyusun dalam tumbuhan, karena anatomi
tumbuhan mencakup bagian-bagian yang merupakan struktur tumbuhan. Laporan
ini akan menjelaskan tentang anatomi tumbuhan yaitu pada akar. Sebagai dasar
mempelajari kajian ilmu Botani lainnya, dalam mempelajari anatomi tumbuhan
perlu diiringi pengenalan nama ilmiahnya dengan bahasa latin yang berlaku secara
internasional.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati anatomi pada kunyit,
bawang merah, dan akar bayam.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Tumbuhan


Tumbuhan adalah salah satu dari klasifikasi mahkluk hidup. Tumbuhan
memiliki klorofil atau zat hijau daun yang memiliki fungsi sebagai media untuk
menciptakan sebuah makanan dan sebagai proses fotosintesis. Dalam ilmu biologi,
tumbuhan termasuk dalam organisme yang disebut Regnum Plantae yang
merupakan sebuah organisme multiseluler. Tercatat sekitar 350.000 lebih spesies
tumbuhan, dari jumlah yang telah disebutkan terdapat 258.000 jenis tumbuhan
berbunga, dan 18.000 lainnya merupakan jenis tumbuhan lumut. Hampir semua
jenis tumbuhan memiliki sifat autotroph dan mendapatkan energi langsung dari
cahaya matahari dengan melalui fotosintesis (Campbell, 2002).
Anatomi (berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia, dari ἀνατέμνειν
anatemnein, yang berarti memotong) adalah cabang dari biologi yang berhubungan
dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga anatomi hewan
atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi. Beberapa cabang ilmu anatomi
adalah anatomi perbandingan, histologi, dan anatomi manusia (Marimin. 2012).
Dasar-dasar ilmu botani modern baru diletakkan pada abad ke XVII dan XVIII,
yaitu dengan dapat dijelaskannya hal-hal yang ganjil dan yang belum jelas
sebelumnya dengan cara melakukan percobaan dan penelitian-penelitian sehingga
terungkaplah hukum-hukum dasar mengenai dunia tumbuh-tumbuhan. Cabang
ilmu botani, misalnya anatomi yaitu ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan
bagian dalam dari tumbuh-tumbuhan, baru berkembang dengan
penemuan mikroskop oleh Leuwenhoek. Dan pada saat ini dengan sudah
ditemukannya mikroskop elektron yang sangat tinggi pembesarannya (10000
x) dan “phrase contrast microscope” yang dapat membuat bagian hidup terlihat
secara kontras maka terbukalah lapangan yang masih sangat luas bagi para ahli
anatomi terlebih-lebih para cytologist (Tri, 2017).
Anatomi tumbuhan atau fitoanatomi merupakan analogi dari anatomi manusia
atau hewan. Walaupun secara prinsip kajian yang dilakukan adalah melihat
keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional berbeda, anatomi

2
tumbuhan menggunakan pendekatan metode yang berbeda dari anatomi hewan.
Organ tumbuhan terekspos dari luar, sehingga umumnya tidak perlu dilakukan
"pembedahan" (Fahn, 1991).

2.2 Jaringan Tumbuhan


Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang
sama serta mengadakan hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainya yang
mendukun pertumbuhan pada tumbuhan (Hidayat, 1995).
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang berhubungan erat satu sama lain dan
mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Tumbuhan berpembuluh matang dapat
dibedakan menjadi beberapa tipe yang semua dikelompokkan menjadi jaringan
(Kimball, 1992).
Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara pertumbuhan, dan cara
perkembangan (Nurhidayati, 2012).
1. Jaringan Meristem (Jaringan Muda)
Jaringan meristem adalah jaringan muda yang terdiri atas sel-sel yang
mempunyai sifat membelah diri. Fungsinya untuk mitosis, dimana sel-selnya kecil,
berdinding tipis tanpa vakuola tengah di dalamnya (Mulyani, 2006).
Menurut Syaiful (2003), jaringan meristem merupakan jaringan yang sel-
selnya aktif membelah atau bersifat embryonal, dan mempunyai ciri-ciri:
- Bentuk dan ukuran selnya sama
- Dinding selnya tipis
- Selnya penuh dengan protoplasma
- Isi sel tidak mengandung zat makanan
Menurut Menurut Tjitrosomo (1983), jaringan meristem dibedakan menjadi 2
yaitu:
a. Meristem primer
Adalah jaringan meristem pada tumbuhan dewasa dan masih bersifat
membelah diri, sehingga merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio.
Terdapat pada ujung akar dan ujung batang sehingga disebut meristem apikal.
Aktivitasnya mengakibatkan batang dan akar tumbuh memanjang disebut
pertumbuhan primer (Ditemukan pada tumbuhan dikotil dan monokotil)

3
b. Meristem sekunder
Adalah jaringan meristem yang berasal dari meristem primer yang telah
mengadakan diferensiasi. Terdapat pada kambium dan kambium gabus.
Aktivitasnya meng-akibatkan pertumbuhan sekunder yaitu menyebabkan
batang bertambah besar (Ditemukan pada tumbuhan dikotil)
2. Jaringan Parenkim (Jaringan Dasar)
Menurut Gunawan (1989), jaringan dasar merupakan jaringan yang berfungsi
untuk memperkuat kedudukan jaringan yang lain. Disebut jaringan dasar karena
terbentuk dari meristem dasar yang terdapat hampir di semua tumbuhan dan
mengisi jaringan tumbuhan baik pada akar, batang, daun, biji, maupun buah, dan
mempunyai ciri-ciri:
- sel umumnya berukuran besar dan berdinding tipis
- sel hidup dan mengandung klorofil
- banyak mengandung rongga antar sel
- banyak mengandung vakuola
- letak selnya tidak rapat
Menurut Nurhidayati (2012), macam-macam jaringan parenkim dibagi menjadi
5 yaitu:
- Klorenkim: parenkim untuk fotosintesis, karena selnya mengandung klorofil.
Misal: parenkim palisade (jaringan pagar) dan parenkim spon (bunga karang).
- Aerenkim: parenkim untuk menyimpan udara sehingga dapat digunakan untuk
mengapung.
- Parenkim air: parenkim untuk menyimpan air
- Parenkim penimbun: parenkim untuk menyimpan cadangan bahan makanan
- Parenkim untuk transportasi
3. Jaringan Kolenkim (Penyokong/ penguat/ penunjang)
Merupakan jaringan yang berfungsi untuk menujang agar tanaman dapat
berdiri dengan kokoh dan kuat (Gunawan, 1989).
 Jaringan penunjang dibedakan menjadi:
- Kolenkim: adalah jaringan penunjang pada tumbuhan muda dan belum
berkayu yang dinding sel di bagian sudut-sudutnya mengalami penebalan
dan tersusun atas sel-sel yang hidup (Gunawan, 1989).

4
- Sklerenkim: adalah jaringan penguat yang dinding selnya mengalami
penebalan dari zat kayu (lignin) sehingga bersifat lebih kuat (Gunawan,
1989).
4. Jaringan Epidrmis
Menurut Marimin (2012), jaringan epidermis adalah jaringan atau lapisan
terluar yang menutupi permukaan tubuh tumbuhan, seperti akar, batang, daun dan
bunga. Karena fungsinya untuk melindungi jaringan lain maka beberapa epidermis
mengalami modofikasi, seperti rambut (trikoma), duri, dan muluit daun (stomata).
Epidermis umumnya tertutup lapisan lilin (kutikula) pada daun dan zat gabus pada
batang, kecuali lentisel yang berfungsi untuk pertukaran gas, dan mempunyai ciri-
ciri:
- terdiri atas satu lapis sel
- tidak berklorofil
- susunan sel rapat
- tidak ada ruang antar sel
- dinding sel sangat tipis.
5. Jaringan Pengangkut / Vaskuler (Xylem & Floem)
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xylem yang menggunakan
jaringan pengangkut air dan floem sebagai jaringan pengangkut bahan organic
(bahan-bahan makanan). Xylem dan Floem bersama-sama sering disebut sebagai
berkas pengangkut (berkas vascular). Tumbuhan yang mempunyai jaringan
pengangkut disebut tumbuhan vaskular, termasuk di dalamnya Pteridophyta dan
Spermatophyta. Dari kedua bagian berkas pengangkut itu, xilem mempunyai
struktur yang lebih tegar sehingga dapat utuh sewaktu berubah menjadi fosil dan
dapat dipakai sebagai bahan identifikasi bagi tumbuhan jenis vascular (Avivi,
2004).
Xylem merupakan jaringan kompleks karena terdiri dari beberapa tipe sel yang
berbeda, baik yang hidup maupun tidak hidup. Penyusun utamanya adalah trakeid
dan trakea sebagai saluran transport dan penyokong. Xylem juga dapat mempunyai
serabut sklerenkim sebagai jaringan penguat, serta sel-sel parenkim yang hidup dan
berfungsi dalam berbagai kegiatan metabolism (Avivi, 2004).

5
Floem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa unsur dengan
tipe yang berbeda, yaitu buluh tapisan, sel pengiring, parenkim, serabut dan
sklereid. Kadang-kadang ada sel atau jaringan sekretori yang bergabung di
dalamnya, misalnya kelenjar getah. Fungsi floem sebagai jaringan translokasi
bahan organik (asimilat) yang terutama berisi karbohidrat. Dalam jumlah kecil
ditemukan juga asam amino dan hormone (Avivi, 2004).

Gambar 1. Xylem dan Floem

6
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum dilaksanakan pada hari Selasa, 9 April 2019 pukul 13.30 – 15.30
WIB dan dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Agroekoteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat-alat yang digunakan pada saat praktikum yaitu alat tulis,
mikroskop, gelas objek dan penutup kaca, pisau / silet dan gelas. Sedangkan bahan
yang digunakan pada saat praktikum yaitu, air, kunyit, bawang merah, dan akar
bayam.

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja dari praktikum ini adalah:
1. Disiapkan alat-alat dan bahan praktikum;
2. Anatomi pada masing-masing tanaman diamati;
3. Anaomi dari masing-masing tanaman digambar dan diberi penjelasan; dan
4. Hasil dibuat dalam bentuk laporan.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Anatomi Akar
No. Gambar Nama Bagian-bagian

- Dinding sel
Bawang - Sitoplasma
1.
Allium cepa - Nucleus
- epidermis

- Epidermis
- Korteks
- Xylem
Kunyit
2. - Folem
Curcuma longa
- Endodermis
- Perisikel
- Stele

- Epidermis
Akar Bayam - Dinding sel
3.
Amaranthus - Xylem
- Floem

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini membahas tentang anatomi akar pada tumbuhan,
dimana anatomi merupakan cabang dari ilmu biologi yang memuat tentang bagian
struktur dalam tumbuhan beserta fungsinya, hal ini sesuai dengan pernyataan
Marimin (2012), yang menyatakan bahwa anatomi adalah cabang dari biologi yang
berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Pengamatan
tentang anatomi ini dibuat agar mahasiswa mengetahui tentang bagian-bagian
anatomi pada tanaman yang di amati.

8
Pengamatan pertama dilakukan pada bawang, bawang memiliki nama latin
Allium cepa. Untuk mengamati anatomi bawang, pertama di iris bawang setipis
mungkin hingga terlihat transparan, hal ini bertujuan agar kelompok sel menjadi
terbelah sehingga yang diamati adalah sel yang tidak menumpuk. Setelah di iris,
sampel bawang tersebut di letakkan pada gelas objek kemudian ditetesi air dan
ditutup menggunakan penutup kaca, kemudian bawang tersebut diamati oleh
praktikan menggunakan mikroskop. Setelah dilakukan pengamatan, didapatkan
hasil bahwa dalam satu irisan bawang terdapat banyak sel, bentuk sel bawang
adalah persegi dengan jarak antar sel rapat, kemudian hasil pengamatan
menemukan bahwa sel mempunyai bagian-bagiannya tersendiri yaitu epidermis
yang berfungsi sebagai pelindung sel dan pembungkus sel, hal ini sesuai dengan
pernyataan Marimin (2012), jaringan epidermis adalah jaringan atau lapisan terluar
yang menutupi permukaan tubuh tumbuhan, seperti akar, batang, daun dan bunga.
Karena fungsinya untuk melindungi jaringan lainnya. dinding sel juga segai
pelindung sel dan pemberi bentuk pada sel, ada juga sitoplasma yang merupakan
cairan sel, dan nucleus.
Pengamatan kedua dilakukan pada kunyit. Kunyit mempunyai nama latin
Curcuma longa, pengamatan ini dilakukan dengan mengiris potongan kunyit setipis
mungkin hingga terlihat transparan, hal ini bertujuan agar kelompok sel menjadi
terbelah sehingga yang diamati adalah sel yang tidak menumpuk. Kemudian kunyit
tersebut diamati oleh praktikan menggunakan mikroskop. Setelah dilakukan
pengamatan, didapatkan hasil bahwa dalam satu irisan kunyit juga terdapat banyak
sel, bentuk sel kunyit adalah bulat dengan jarak antar sel rapat, kemudian hasil
pengamatan menemukan bahwa sel mempunyai bagian-bagiannya tersendiri yaitu
epidermis yang berfungsi sebagai pelindung sel dan pembungkus sel, hal ini sesuai
dengan pernyataan Marimin (2012), jaringan epidermis adalah jaringan atau lapisan
terluar yang menutupi permukaan tubuh tumbuhan, seperti akar, batang, daun dan
bunga. Karena fungsinya untuk melindungi jaringan lainnya. dinding sel juga
sebagai pelindung sel dan pemberi bentuk pada sel, endodermis sama seperti
epidermis yang menutupi bagian sel yang lain dan melindungi, bedanya endodermis
berada di dalam sel, perisikel yang merupakan lapisan terluar dari stele yang
berperan dalam pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke arah samping,

9
kemudian stele, adalah bagian sentral dari akar yang berisi jaringan yang berasal
dari prokambium, ada juga xylem yang berperan dalam mengangkut air dan unsur
hara dari akar dan dialirkan ke seluruh tubuh tumbuhan terutama ke daun sebagai
bahan untuk proses fotosintesis, dan yang terakhir adalah floem yang berperan
sebagai pengangkut hasil fotosintesis yang dialirkan ke seluruh tubuh tumbuhan.
Pengamatan yang ketiga dilakukan pada akar bayam. Bayam mempunyai nama
latin Amaranthus. pengamatan ini dilakukan dengan mengiris potongan akar bayam
setipis mungkin hingga terlihat transparan, hal ini bertujuan agar kelompok sel
menjadi terbelah sehingga yang diamati adalah sel yang tidak menumpuk.
Kemudian bayam setipis tersebut diamati oleh praktikan menggunakan mikroskop.
Setelah dilakukan pengamatan, didapatkan hasil bahwa dalam satu irisan bayam
setipis juga terdapat banyak sel, bentuk sel bayam setipis adalah bulat agak lonjong
dengan jarak antar sel rapat, kemudian hasil pengamatan menemukan bahwa sel
mempunyai bagian-bagiannya tersendiri yaitu epidermis yang berfungsi sebagai
pelindung sel dan pembungkus sel, hal ini sesuai dengan pernyataan Marimin
(2012), jaringan epidermis adalah jaringan atau lapisan terluar yang menutupi
permukaan tubuh tumbuhan, seperti akar, batang, daun dan bunga. Karena
fungsinya untuk melindungi jaringan lainnya. dinding sel juga sebagai pelindung
sel dan pemberi bentuk pada sel, ada pula endodermis sama seperti epidermis yang
menutupi bagian sel yang lain dan melindungi, bedanya endodermis berada di
dalam sel, ada juga xylem yang berperan dalam mengangkut air dan unsur hara dari
akar dan dialirkan ke seluruh tubuh tumbuhan terutama ke daun sebagai bahan
untuk proses fotosintesis, dan yang terakhir adalah floem yang berperan sebagai
pengangkut hasil fotosintesis yang dialirkan ke seluruh tubuh tumbuhan.
Ada beberapa jaringan tumbuhan yang tidak teramati pada saat praktikum, hal
ini disebabkan karena kurangnya penunjang praktikum seperti alat dan bahan yang
kurang, seperti contoh mikroskop, pada mikroskop yang digunakan adalah
mikroskop cahaya binokuler, karena untuk mengamati hal yang lebih jelas dan
spesifik seperti mengamati jaringa-jaringan sel perlunya untuk menggunakan
setidaknya mikroskop electron agar semua bagian jaringan terlihat dengan jelas.

10
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah bahwa anatomi
merupakan cabang dari ilmu biologi yang mengamati tentang bagian dalam,
struktur, dan fungsi dari mahkluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia.
Pengamatan yang dilakukan pada akar bayam, kunyit, dan bawang ditemukan
bahwa terdapat beberapa jaringan yang berada pada tumbuhan tersebut, diantaranya
jaringan pengangkut atau jaringan vascular, jaringan epidermis, jaringan parenkim,
jaringan kolenkim, dan jaringan meristem.
Dalam satu irisan tumbuhan terdapat banyak sel yang tersusun, seperti sel
bawang yang berbentuk persegi, sel kunyit yang berbentuk bulat, sel bayam yang
berbentuk bulat agak lonjong, juga terdapat dinding sel, epidermis, stele, xylem dan
floem, serta jaringan lainnya. Pada praktikum kali ini juga kita dapat mengetahui
nama latin dari tumbuhan seperti bawang yang mempunyai nama latin Allium cepa,
kunyit Curcuma longa, dan bayam Amaranthus.

5.2 Saran
Pada praktikum kali ini penulis menyarankan beberapa hal untuk dilakukan di
masa yang akan datang yaitu, ketika praktikum berlangsung diharap untuk menjaga
kondusivitas supaya tercipta kenyamanan, dan juga teliti dalam pmelakukan
penelitian atau pengamatan, menggunakan alat dan bahan secara berhati-hati karena
bisa saja alat dan bahan tersebut mudah rusak atau pecah, atau kemungkinan alat-
alat tersebut dapat membahayakan keselamatan praktikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Avivi, Sholeh. 2004. Mikroporpagasi Pasang Melalui Teknik Kultir Jaringan.


Jurnal Pertanian, Vol 1. No 51.
Campbell, N.A., J.B. Reece, and L.G. Mitchell. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta: UGM Press.
Gunawan, Tabrani, Agus Setiawan dan Elizabeth A. Widjaja. 1989. Culm Anatomy
of Schizostachyum Collections Cultivated in Bogor Botanical Garden.
Floribunda. Jurnal Ilmiah. Vol 1. No 11.
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB Press.
Kashiko, Team. 2004. Kamus Biologi. Surabaya: Kashiko Publisher.
Marimin. 2012. Jurnal Teknologi Industri Pertanian. Jurnal Ilmiah. Vol 7. No 1.
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Nurhidayati, Tutik. 2012. Kultur Jaringan Tembakau Nikotiana. Journal Sains dan
Senu Pomiti. Vol 1. Hal 9.
Syaiful, A.S. 2011. Respon Tumpangsari Tanaman Jagung dan Kacang Hijau
Terhadap Sistem oleh Tanah dan Pemberian Pupuk Organik. Jurnal
Agronomika dan Pertanian. Vol 1. No 1.
Tjitrosomo. 1983. Botani Umum 1. Bandung: Angkasa.
Tri., Mawardi., Ekariana., Pandia., Wulandari. 2017. Identifikasi Morfologi dan
Anatomi Tipe Stomata Famili Piperaceae di Kota Langsa. Jurnal IPA dan
Pembelajaran IPA (JIPI). Vol 1. No 2.

12

Anda mungkin juga menyukai