Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

BOTANI DAN SISTEMATIKA TANAMAN


“ANATOMI AKAR DAN BATANG PADA TUMBUHAN”
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Botani dan Sistematika
Tanaman

Disusun oleh :
Atia Bustomi 4442220026
Azizah Nurul Aulia 4442220073
Silvy Nadya Rizki Hasan 4442220091
Ahmad Ridwan 4442220093
Regina Caroline Gultom 4442220149
Kelompok : 3

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur tidak henti-hentinya penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT. yang telah memberikan rahmat, nikmat dan anugerah-Nya sehingga Laporan
Praktikum “Anatomi Akar dan Batang Pada Tumbuhan” ini dapat terselesaikan
dengan baik meski jauh dari kata sempurna. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam proses pembuatan
Laporan Praktikum “Anatomi Akar dan Batang Pada Tumbuhan” ini, terkhusus
kepada Ibu Dr. Ratna Fitry Yenny, SP., MP, dan ibu Imas Rohmawati, S.P., M.Si.
selaku dosen pengampu mata kuliah Botani dan Sistematika Tanaman, dan juga
Saudari Gita Shania Seprionika Siahaan Selaku Asisten Praktikum Botani serta
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan menyumbangkan pikirannya.
Demikianlah Laporan Praktikum “Anatomi Akar dan Batang Pada Tumbuhan”
penulis buat sepenuh hati. tidak lupa kritik dan saran sangat penulis harapkan agar
laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi
semua dan terkhusus kepada penulis. Terima kasih.

Serang, Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan ......................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Tumbuhan ..................................................................... 2
2.2 Anatomi Akar .............................................................................. 2
2.3 Anatomi Batang ........................................................................... 3
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat ..................................................................... 4
3.2 Alat dan Bahan ........................................................................... 4
3.3 Cara Kerja ................................................................................... 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ............................................................................................ 5
4.2 Pembahasan ................................................................................ 9
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 11
5.2 Saran ........................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 12
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Pengamatan Anatomi Akar dan Batang…………………………


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel sebagai unit yang fungsional dan
struktural. Dikarenakan sel senagai unit yang fungsional, sel menjalankan fungsi
mendasar selain pengelolaan aktivitas kehidupan sel itu sendiri, dan sel yang
memiliki fungsi yang sama akan berkumpul dan membentuk sebuah jaringan.
Berdasarkan fungsinya, jaringan dibagi menjadi dua, yaitu jaringan muda
(meristem) dan jaringan dewasa (permanen).
Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
meristem lateral, meristem interkalar, dan meristem apical. Sedangkan menurut
asal pembentukannnya, jaringan meristem dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
promeristem, meristem primer, dan meristem sekunder. Pada jarungan dewasa
(permanen), dibagi menjadi lima bagian, yaitu jaringan epidermis, jaringan
parenkim, jarimgan penyokong, jaringan pengankut, dan jaringan gabus.
Umumnya pada batang tanaman tersusun atas tiga jenis macam jaringan, yaitu
jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim, kolenkim, dan
sklerenkim), dan sistem jaringan pengangkut (xylem dan floem). Begitu pula pada
anatomi akar memiliki sistem jaringan yang hamper sama dengan bagian batang.
Akan tetapi, terdapat perbedaan pada susunan jaringan tumbuhan monokotil dan
dikotil.
Untuk mengetahui perbeedaan tersebut dilakukan pengamatan menggunakan
mikroskop dan preparate awetan pada akar dan batang tanaman jagung (Zea mays)
dan tanaman kacang-kacangan (Arachis hypogea).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu untuk mengamati anatomi atau
bagian-bagain sel akar dan batang pada tumbuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Tumbuhan


Anatomi tumbuhan merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang
mempelajari struktur fisik tumbuhan secara mikroskopis. Anatomi sendiri disebut
juga sebagai ilmu urai, terkait pembahasan yang lebih rinci dari setiap struktur
tambahan melalui sayatan bujur atau melintang yang diamati menggunakan
mikroskop. Dalam hal ini tumbuhan dapat dijadikan sebagai pelengkap ilmu
morofologi yang hanya mempelajari bentuk dan susunan tumbuhan. Buku ini ditulis
untuk memudahkan bagi mahasiswa dalam perkuliahan maupun peneliti untuk
memahami lebih mendalam tentang struktur tumbuhan (Ramdhini, 2021).
Salah satu fungsi dasar ilmu anatomi yaitu menghasilkan karakter yang
dijadikan dasar taksonomi dalam menempatkan tumbuhan pada suatu tingkat
takson tertentu baik tingkat suku, marga maupun spesies. Pada akhirnya analisis
anatomi tersebut dapat memberi keakuratan dalam penamaan yang penting bagi
pemulia tanaman, ahli ekologi maupun ahli konservasi. Anatomi tumbuhan
mempelajari struktur dalam sel, jaringan, dan organ tumbuhan pada umumnya, serta
struktur dalam organ-organ tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi (Ramdhini,
2021).

2.2 Anatomi Akar


Akar tidak hanya terdapat di dalam tanah, ada juga akar yang berada di atas
tanah. Warna akar berbeda dengan warna bagian batang maupun daun. Apabila akar
semakin putih, menunjukkan bahwa tumbuhan atau tanaman tersebut sehat, tetapi
jika berwarna coklat cenderung kehitaman, menunjukkan bahwa tanaman tersebut
tidak dalam kondisi sehat. Anatomi akar terdiri dari epidermis, korteks, endodermis,
dan stele (Ramdhini, 2021).
1. Epidermis (lapisan luar akar)
Epidermis pada akar terdiri dari sel yang tersusun rapat. Dinding sel epidermis
tipis sehingga dapat dilalui air.
2. Korteks/ kulit pertama
Korteks memiliki ruang-ruang antar sel yang berfungsi untuk pertukaran gas.
Peran korteks adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan.
3. Endodermis akar
Endodermis pada akar terbentuk dari selapis sel yang tebal. Sebagian besar sel-
sel endodermis memiliki pita kaspari yang mengandung zat zuberin atau zat lignin.
Fungsi endodermis adalah mengatur jalannya larutan yang diserap ke silinder pusat.
Kemudian setele (silinder pusat) yang terdiri darim perisikel (perikambium), xilem
(pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel adalah lapisan terluar dari
stele yang berperan dalam pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke
samping. Di dalam perisikel terdapat xylem dan floem yang merupakan berkas
pengangkut. Ada juga empulur yang hanya terdapat pada tumbuhan dikotil.
Selain bagian-bagian akar, akar juga berfungsi untuk menyerap air dan mineral/
zat-zat hara dari tanah, memanjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan,
sebagai respirasi, dan pada tumbuhan tertentu akar juga berperan sebagai tempat
penyimpanan makanan atau sebagai alat perkembangan vegetatif. Akar juga
dikenal sebagai alat pernapasan pada tumbuhan yang disebut akar napas. Akar
napas terdapat pada tumbuhan yang ada di hutan bakau, yang bertumbuh tegak pada
pangkal batangnya. Pada akar napas ada banyak celah agar udara dapat masuk.
Tetapi, selain memiliki akar napas, ada juga akar gantung. Akar gantung tumbuh
dari bagian batang di atas tanah ke arah tanah. Fungsi akar gantung ketika masih
menggantung adalah untuk menyerap udara. Tetapi ketika bagian akar yang masuk
ke dalam tanah, bagian akar tersebut memiliki fungsi seperti akar biasa, yaitu
menyerap air mineral. Kemudian, oksigen yang diserap oleh akar yang digunakan
untuk proses penyerapan air mineral (Suharti, 2017).

2.3 Anatomi Batang


Pada batang tumbuhan berkayu, terdapat epidermis, korteks dan stele (Sutara,
P. Ketut, 2016).
1. Epidermis Batang
Epidermis batang terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun rapat dan tidak
berongga. Dinding sel epidermis yang dilapisi kutikula itu tebal. Lapisan epidermis
ini berperan sebagai lapisan pelindung bagi lapisan-lapisan yang ada di dalamnya.
2. Korteks Batang
Korteks batang adalah jaringan parenkim yang terdiri dari beberapa lapisan sel
berdinding tipis yang memiliki vakuola besar. Korteks memiliki rongga-rongga
atau ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran udara. Dalam korteks terdapat
floeterma. Floeterma adalah lapisan terdalam pada korteks yang memiliki bentuk
dan susunan khas, serta mengandung butir-butir pati. Fungsi korteks pada sebagian
besar tumbuhan adalah tempat penyimpanan cadangan makanan. Penyebab korteks
ini tidak terlihat jelas pada batang tumbuhan monokotil adalah tersebarnya ikatan
pembuluhnya secara tidak teratur.
3. Stele/silinder pusat
Stele merupakan bagian terdalam batang. Pada stele terdapat xilem dibagian
dalam dan floem dibagian luar. Pada tumbuhan dikotil terdapat cambium diantara
xilem dan floem, sedangkan tumbuhan monokotil tidak terdapat kambium.
Kambium ini yang menyebabkan tumbuhan dikotil bertambah besar. Jaringan
kambium terdiri dari sel yang membelah diri, memisahkan kulit kayu dari bagian
batang lain. Bagian kayu pada batang lebih tebal dari pada bagian kulit karena
kegiatan kambium yang membentuk sel xilem kearah dalam lebih besar daripada
kegiatan membentuk sel-sel floem ke arah luar. Dalam batang terdapat batas-batas
yang menunjukkan kegiatan kambium selama musim hujan dan musim kemarau
pada batang dikotil yaitu lingkaran tahun. Ada juga garis-garis radial yang tampak
dari pusat kearah kulit kayu yang disebut jari-jari empulur. Jari-jari empulur ini
dilalui oleh zat-zat makanan yang bergerak kearah samping. Empulur ini sulit
dibedakan dengan jari-jari empulur pada tumbuhan monokotil.
Batang juga berfungsi sebagai organ lintasan air dan mineral ke daun dari akar,
dan lintasan zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan sebagai hasil
fotosintesis, berperan sebagai organ pembentuk dan penyangga daun, dan tempat
untuk menyimpan makanan dan alat perkembangbiakan vegetatif (Sutara, P. Ketut,
2016).
.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Adapun waktu pelaksanaan praktikum Anatomi Akar dan Batang Pada
Tumbuhan dilaksanakan pada hari jumat tanggal 28 oktober 2022 pukul 07.00-
08.40 WIB, dan bertempat di Laboratorium Pertanian lantai 3, Jurusan
Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan pada praktikum Anatomi Akar dan Batang Pada
Tanaman adalah mikroskop, alat tulis, dan kamera hp. Sedangkan bahan yang
digunakan ialah preparat kacang tanah (Aracis hypogaea) dan jagung (Zea mays).

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja pada praktikum Anatomi Akar dan Batang Pada Tumbuhan
adalah sebagai berikut :
1. Disiapkan alat dan bahan praktikum.
2. Diamati anatomi pada masing masing preparat.
3. Difoto hasil pengamatan dari mikroskop.
4. Digambar dan diberi penjelasan dari masing masing anatomi yang telah
diamati.
5. Dibuat hasil dalam bentuk laporan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan Anatomi Akar dan Batang
No Gambar Keterangan
1 Batang
monokotil
perbesaran 4

2 Batang jagung
perbesaran 10

3 Akarjagung
perbesaran 4
4 Akar kacang tanah
perbesaran 10

5 Akar dikotil
perbesaran 4

6 Batang
amaranthus
perbesaran 10

7 Batang amaranthus
perbesaran 4
8 Batang kacang
tanah perbesaran 4

9 Batang jagung
perbesaran 4

10 Batang kacang
tanah perbesaran
10

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini membuktikan bahwa jelas tidak nya suatu sel dapat dilihat
menggunakan bantuan alat seperti mikroskop. Dalam anatomi akar dan batang
terdapat bagian bagian berikut:
• Epidermis (lapisan luar akar)
Epidermis pada akar terdiri dari sel yang tersusun rapat. Dinding sel epidermis
tipis sehingga dapat dilalui air.
• Korteks/ kulit pertama
Korteks memiliki ruang-ruang antar sel yang berfungsi untuk pertukaran gas.
Peran korteks adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan.
• Endodermis akar
Endodermis pada akar terbentuk dari selapis sel yang tebal. Sebagian besar sel-
sel endodermis memiliki pita kaspari yang mengandung zat zuberin atau zat lignin.
Fungsi endodermis adalah mengatur jalannya larutan yang diserap ke silinder pusat.

• Stele/silinder pusat
Stele merupakan bagian terdalam batang. Pada stele terdapat xilem dibagian
dalam dan floem dibagian luar. Pada tumbuhan dikotil terdapat cambium diantara
xilem dan floem, sedangkan tumbuhan monokotil tidak terdapat kambium.
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan

Tubuh tumbuhan terdiri atas kumpulan sel sel, yang mempunyai asal, fungsi
serta struktur yang sama dan disebut jaringan. Berdasarkan sifatnya, ada dua
ma$am jaringanyang menyusun tubuh tumbuhan yaitu jaringan muda dan
jaringan dewasa. Jaringan muda mempunyai sifat membelah, sehingga
mempunyai fungsi menambah panjang akar maupun batang, karena biasanya
terdapat pada bagian ujung. Pertumbuhan yang diawali oleh jaringan yang
letaknya dibagian ujung dikenal sebagai pertumbuhan primer, dan semua
jaringan yang terbentuk disebut jaringan primer. Semua sel yang menyusun
tubuh tumbuhande!asa berasal dari kegiatan sel-sel jaringan muda. Kita ketahui
setiap makhluk memiliki struktur yang menyusun bagian dari
tumbuhantersebut, misalnya pada tumbuhan disusun atas berbagai organ
seperti akar, batang, daun, bunga dan biji. Organ- organ tersebut juga tersusun
dari berbagai jaringan, seperti jaringanmeristem, parenkim, sklerenkim,
kolenkim, epidermis, dan jaringan pengangkut.

5.2 Saran
dalam praktikum diharapkan praktikan memperhatikan dengan jelas dan
media untuk penelitian nya supaya diperbaiki
DAFTAR PUSTAKA

Azhari Y. 2013. Jaringan Tumbuhan. http:blog.com/jaringan-tumbuha.htm.


Diakses pada tanggal 03 November 2022
Hidayat, Estiti. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Penerbit ITB
Mulyani, sri.2006. Anatomi tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius

Anda mungkin juga menyukai