Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRATIKUM

ANATOMI TUMBUHAN

Disusun Oleh:

Kelompok 2:

Nama : 1. I Gede Arya Suarjaya (2021411023)

2. Rusdiana (2021411017)

3. Putri Dwi Anggraini (2021411016)

4. Siti Zulaiha (2021411018)

5. Rizka Utami (2021411012)

6. Aisyah (2021411015)

Dosen Pengampu : Dra. Marmaini, M. P.

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Akhir Pratikum Anatomi Tumbuhan ini disusun sebagai tugas akhir
penyelesaian pratikum yang disusun oleh:

Nama :

1. I Gede Arya Suarjaya (2021411023)


2. Rusdiana (2021411017)
3. Putri Dwi Anggraini (2021411016)
4. Siti Zulaiha (2021411018)
5. Rizka Utami (2021411012)
6. Aisyah (2021411015)

Program Studi : Biologi

Fakultas : Sains dan Teknologi

Telah diperikasa dan di konsutasikan kepada dosen pembimbing maka dinyatakan


diterima.

Mengetahui, Palembang, 23 November 2022

Kepala Laboratorium, Dosen Pengampu

Dian Mutiara, M. Si. Dra. Marmaini, M. P.

NIDN: NIDN:
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja & puji syukur atas rahmat & ridoh
Allah SWT. karena tanpa Rahmat & RidohNya, kita tidak dapat menyelesaikan
laporan ini dengan baik dan selesai tepa waktu.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dra. Marmaini, M. P.


Selaku dosen pengampu kewarganegraan yang membimbing kami dalam
pengerjaan tugas Laporan Pratikum Anatomi Tumbuhan ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-eman kami yang selalu setia membantu
dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan laporan ini. Dalam laporan
ini kami menjelaskan tentang Anatomi Tumbuhan.

Mungkin dalam pembuatan laporan pratikum ini terdapat kesalahan yang


belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman
maupun dosen. Demi tercapainya laporan pratikum yang sempurna.

Palembang, 23 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAM JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR..............................................................i

DAFTAR ISI............................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................1


1.2 Tujuan Pratikum..................................................................2

BAB II DASAR TEOROI.........................................................3

2.1 Anatomi Tumbuhan.............................................................3


2.2 Anatomi Akar......................................................................3
2.3 Anatomi Batang...................................................................8
2.4 Anatomi Daun...................................................................11
BAB III METODE PRATIKUM............................................14
3.1 Waktu dan Tempat............................................................14
3.2 Alat dan Bahan..................................................................14
3.3 Cara Kerja.........................................................................14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASA...................................16
4.1 Hasil..................................................................................16
4.2 Pembahasan.......................................................................18
BAB V PENUTUP..................................................................19
5.1 Kesimpulan........................................................................19
5.2 Saran..................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anatomi (berasal dari bahasa Yunani anatomia, dari anatemnein,


yang berarti memotong) adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengn
struktur dan organisasi dari makhluk hidup . Tumbuhan merupakan salah satu
keanekaragaman hayati yang ada di bumi, sehingga anatomi tumbuhan adalah
cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari
tumbuhan itu sendiri yaitu struktur yang pembangun tumbuhan tersebut.

Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri dari tumbuhan monokotil


dan dikotil. Tumbuhan monokotil adalah golongan tumbuhan yang memiliki
biji tunggal atau tidak membelah ketika sedang berkecambah. Ciri tumbuhan
monokotil di antaranya memiliki satu daun lembaga, berakar serabut, daun
berseling berbentuk pita dengan susunan tulang daun sejajar, serta bunganya
memiliki perhiasan yang berjumlah 3 atau kelipatannya. Contoh tumbuhan
monokotil misalnya padi, kelapa, dan jagung. Sementara dikotil adalah
golongan tumbuhan yang memiliki biji ganda atau membelah ketika sedang
berkecambah.

Ciri tumbuhan dikotil di antaranya memiliki 2 daun lembaga, berakar


tunggang, susunan tulang daun menyirip atau menjari, serta bunganya
memiliki perhiasan yang berjumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya. Contoh
tumbuhan dikotil misalnya tumbuhan kacang-kacangan, mangga, kakao, dan
lain sebagainya (Fandy, 2012). Manfaat dalam pengelompokkan tumbuhan
monokotil dan dikotil adalah mempermudah mengenal objek yang
beranekaragam dengan cara mencari persamaan dan perbedaan ciri serta sifat
pada tumbuhan monokotil dan dikotil Keuntungan pengelompokkan
tumbuhan monokotil dan dikotil adalah mempermudah dalam mencari
keterangan tentang morfologi, anatomi, dan perkecambahan antara tumbuhan
monokotil dan dikotil (Trisna, 2010). Manfaat dalam mempelajari struktur
tumbuhan monokotil dan dikotil adalah yaitu supaya kita dapat mengetahui
bentuk luar atau anatomi dari

1
tumbuhan monokotil dan dikotil dan mempermudah kita dalam
membedakannya.

1.2. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum anatomi tumbuhan ini adalah:

1. Mempelajari macam-macam jaringan penyusun organ tumbuhan.


2. Mengamati struktur dan fungsi organ tumbuhan
3. Mengamati morfologi dan anatomi tumbuhan
4. Mengetahui macam-macam stomata pada tumbuhan monokotil dan dikotil

2
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Anatomi Tumbuhan

Anatomi merupakan ilmu yang salah satu sasarannya adalah untuk


memahami fungsi struktur, Dengan anatomi maka dalat lebih dipahami mengenai
struktur fungsi dan keuntungan sejumlah organ dan jaringan. Anatomi tumbuhan
mula-mula membahas fungsi tumbuhanyang dinamis, disertai pemahaman
mengenai jenis sel dan jaringan. Fungsi setiap struktur harus dianalisis sendiri.
Selain itu pemahaman fungsi tidak lepas dari kajian perkembangan tumbuhan
karena dalam perkembangan ini struktur yang belum, sedang, dan selesai

akan amat berbeda (Estiti B. Hidayat, 1995:1) Anatomi Tumbuhan adalah


ilmu yang secara khusus mempelajari tentang organ-organ bagian dalam tubuh
tumbuhan, sehingga dalam pengamatan diperlukan membuka organ tubuh
tumbuhan. Setiap tubuh bagian dalam tubuh tumbuhan biasanya memiliki
perbedaan tempat dari organ-organ tubuh tersebut, sehingga keadaan seperti ini
dapat dijadikan salah satu faktor pembeda dalam kegiatan identifikasi tumbuhan.

2.2 Anatomi Akar

Akar merupakan bagian organ tumbuhan yang terdapat di dalam tanah,


berwarna putih, dan bentuknya seringkali meruncing hingga lebih mudah
menembus tanah. Akar memiliki tugas untuk memperkuat berdirinya tumbuhan,
menyerap air dan unsur-unsur hara yang terlarut di dalamnya dari dalam tanah,
serta terkadang sebagai tempat untuk menimbun makanan.

Pada tanaman mnokotil dan dikotil, jaringan xylem dan floem berfungsi
untuk mengangkut air dan unsur hara ke batang. Pada tanaman dikotil, sel-sel
xylem terletak di pusat akar dalam pengaturan seperti bintang dilingkari oleh
floem. Selapis sel cambium vaskuler bertanggung jawab bagi pertumbuhan
diameter akar memisahkan floem dan xylem. Suatu cicin endodermis dan sel-sel
perisikel melingkari jaringan vaskuler tersebut. Akar cabamg muncul dalam
perisikel dan tumbuh ke luar melewati endodermis. Bagian utama lain suatu akar
adalah korteks (jaringan parenkim terutama berfungsi bagi simpanan energi) dan
epidermis atau bagian terluar suatu akar. Pada akar tanaman monokotil, sel xylem

3
dan floem tersusun saling bergantian melingkari suatu inti empelur pusat.
Selapis korteks melingkari cincin vaskuler. Tanaman monokotil dan dikotil
memiliki banyak rambut akar. Rambut akar tersebut merupakan ekstensi
epidermis yang meningkatkan luas permukaan akar secara nyata.

Akar terdiri dari beberapa bagian yaitu leher atau pangkal akar, ujung akar,
batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut akar, dan tudung akar.

Leher atau pangkal akar merupakan bagian akar yang bersambungan


dengan pangkal batang.

Ujung akar merupakan bagian akar termuda yang terdiri dari jaringan-
jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan (jaringan meristem).

Batang akar merupakan bagian akar yang terdapat di antara leher akar
dan ujung akar.

Cabang-cabang akar merupakan bagian yang tidak langsung


bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok.

Serabut akar merupakan cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk


serabut.

Rambut-rambut atau bulu-bulu akar merupakan penonjolan sel-sel


sesungguhnya.kulit luar (epidermis) yang sesungguhnya.

Tudung akar (kaliptra) merupakan bagian akar yang terletak paling


ujung sebagai pelindung ujung akar yang muda. Tudung akar berperan dalam
menentukan arah pertumbuhan akar sesuai dengan pengaruh gravitasi bumi, serta
melindungi meristem dan mengurangi gesekan antara ujung akar dan butir-butir
tanah sewaktu akar menembus tanah. Tudung akar terdiri dari sel-sel parenkim
yang berdinding tipis, kaya akan protoplasma, dan memiliki sedikit vakuola. Di
belakang tudung akar terdapat titik tumbuh berupa sel-sel meristem yang selalu
membelah.

Pada bagian belakang titik tumbuh meristem terdapat kumpulan sel-sel


besar yang memanjang atau disebut juga daerah pemanjangan. Di belakangnya
lagi terdapat sel-sel yang berdiferensiasi membentuk protoderm (jaringan yang

4
akan menjadi epidermis) dan prokambium (jaringan yang akan menjadi stele) atau
disebut daerah diferensiasi. Di daerah diferensiasi terjadi diferensiasi

Fungsi Akar

Pada tumbuhan peranan akar sangat penting bagi tumbuhan, berikut fungi
akar pada tumbuhan :

1. Tempat melekat dan menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah


(media)
2. Menyerap air dan unsur hara seperti garam-garam mineral.
3. Sebagai penyokong batang.
4. Pada beberapa tanaman akar digunakan sebagai tempat
penyimpanan makanan cadangan. Contoh : ketela pohon,
wortel.
5. Pada tanaman tertentu seperti bakau (Rhizopoda sp) akar juga
berfungsi sebagai alat pernapasan.
6. Sebagai alat perkembangan vegetatif pada tumbuhan tertentu.

Berdasarkan asalnya, akar dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu akar primer dan
akar adventif.

1. Akar primer
Akar primer adalah akar yang berasal dari calon akar (radikula)
pada embrio. Akar primer akan membentuk akar tungggang yang mampu
mengadakan pertembuhan sekunder dengan percabangannya. Akar ini
umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil seperti mangga, jambu, dan
pepaya.
2. Akar Adventif

Akar adventif tidak mengadakan pertumbuhan sekunder. Akar


adventif disebut juga akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada
tumbuhan monokotil seperti padi, jagung, dan bambu.

Struktur Anatomi Jaringan Penyusun Akar

Bila kita memotong akar secara melintang kita akan mendapatkan bagian-
bagian jaringan yang menyusun akar dari bagian terluar sampai bagian pusat akar
berikut :

1. Epidermis

5
Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat, dinding rambut
selnya tipis sehingga mudah ditembus oleh air (semipermeabel).
Seringkali sel epidermis memanjang keluar dan membentuk akar yang
berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan..

2. Korteks

Korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding


selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas.
Korteks terdiri dari jaringan parenkim yang selnya berukuran besar dan
memiliki vakuola besar, selain itu korteks juga terdiri dari jaringan
kolenkim, dan sklerenkim.

3. Endodermis

Merupakan lapisan yang terletak antara silinder pusat (stele) akar


dengan lapisan korteks. Endodermis terdiri dari satu lapis sel yang
tersusun rapat tanpa ruang antarsel dan dinding selnya mengalami
penebalan gabus, deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya
dinamakan pita kaspari. Penebalan gabus ini menyebabkan lapisan ini
tidak dapat ditembus air sehingga air harus masuk ke silinder pusat
melalui bagian sel-sel endodermis yang dindingnya tidak menebal yang
disebut sel penerus air.

4. Silinder Pusat (stele)

Silinder Pusat merupakan lapisan yang terletak di tengah akar di


bagian sebelah dalam endodermis, didalamnya terdapat pembuluh-
pembuluh akar antara lain perisikel (perikambium), pembuluh kayu
(xilem), pembuluh tapis (floem), dan empulur.

a. Perisikel (perikambium)
Merupakan lapisan terluar dari silinder pusat.

b. Pembuluh Angkut

Pembuluh angkut terdiri dari Xilem (pembuluh kayu) dan


Floem (pembuluh tapis) yang berperan pada pengangkutan air
dan mineral. Xilem mengangkut air dan mineral dari dari dalam
tanah

6
ke daun, sedangkan floem mengangkut hasil-hasil fotosintesis dari
daun keseluruh bagian tumbuhan.

c. Empulur

Empulur terletak di bagian paling dalam dan diantara


berkas pembuluh angkut.

Gambar bagian-bagian akar

Struktur Akar Monokotil

Akar tumbuhan monokotil tidak mengalami pertumbuhan menebal


sekunder. Strukturnya seperti akar primer. Pada Allium, korteks tersusun oleh sel-
sel parenkim yang besar dan rapat tanpa ruang udara. Pada akar tumbuhan air,
seperti pada (Oryza Sativa) banyak ruang-ruang udara. Parenkim tidak
berkloroplas. Pada akar udara suku Orchidaceae tropic dan suku Araceae yang
hidup epifit, dan beberapa monokotil yang terlestari, epidermis berkembang
menjadi jarigan yang multiseriate berlapis-lapis, dan disebut velamen. Velamen
bersifat mati, dinding sekunder tebal, berfungsi sebagai perlindung, mengurangi
hilangnya air dan korteks. Penebalan dinding velamen kadang-kadang berserabut.
Disebelah dalam velamen terdapat lapisan sel yang khusus, merupakan derivate
periblem, dan lapisan ini merupakan lapisan terluar korteks disebut eksodermis.

7
Gambar struktur akar monokotil
Struktur Akar Dikotil
Pada pertumbuhan primer struktur akar dikotil mempunyai persamaan
dengan akar monokotil. Tumbuhan dikotil yang berbentuk perdu tidak mengalami
pertumbuhan menebal sekunder. Pertumbuhan sekunder pada akar disebabkan
oleh aktifitas cambium pembuluh (vaskuler). Cambium pembuluh berasal dari sel-
sel parenkim yang berada disebelah dalam berkas floem. Begitu cambium
terbentuk, sel-sel perisikel juga mengalami pembelahan. Kedua kelompok sel ini
kemudian membentuk cambium yang lengkap. Kambium membelah
menghasilkan xylem sekunder membungkus xylem primer. Pada saat yang
bersamaan floem sekunder juga terbentuk. Setelah itu terbentuk cambium gabus
dibagian korteks dan perisikel. Jaringan gabus terus tumbuh kea rah luar, sehingga
jaringan lama akan terkelupas. Perisikel juga berperan dalam pembentukan
jaringan gabus setelah cambium gabus primer selesai membentang.

Gambar struktur akar dikotil

2.3 Anatomi Batang

8
Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi menegakkan
tubuh tumbuhan. Batang berfungsi pula menghubungkan bagian akar dan
daun. Pada batang, terdapat tempat munculnya daun yang disebut buku
(nodus). Pada setiap buku, terdapat daun yang berjumlah satu, dua, atau
lebih. Jarak antara buku yang satu dengan yang lainnya disebut internodus.
Batang tersusun atas jaringan epidermis , kortek batang, dan silinder pusat
(stele). Bagian batang sebelah luar dibatasi oleh selapis sel rapat yang
memiliki bentuk yang khas, memiliki sel penjaga, idioblas, dan berbagai
tipe trikoma. Pada tahun pertama, epidermis batang digantikan oleh
lapisan gabus.
Kotreks batang merupakan suatu daerah berbetuk silinder yang
tebentuk diantara epidermis dan silinder pusat. Korteks terdiri atas
berbagai tipe sel yang merupakan jaringan parenkim berdinding tipis. Pada
beberapa tumbuhan, parenkim batangnya berfungsi sebagai alat
fotosintesis.
Susunan Anatomi Batang Dikotil
Anatomi batang tumbuhan dikotil terdiri atas kulit kayu, kayu, dan
empelur. Empelur sangat sulit ditemukan pada batang kayu yang sudah
tua. Bagian terluar dari batang tumbuhan dikotil adalah kulit kayu yang
terdiri atas jaringan epidermis, cambium gabus, korteks, dan floem. Floem
dapat ditemukan di bagian bawah epidermis.
Pada kulit batang, terdapat bagian yang tidak tertutup oleh lapisan
gabus. Bagian tersebut dinamakan lentisel. Lentisel berfungsi sebgai
tempat terjadinya peristiwa penguapan dan pertukaran gas.
Selain jaringan epidermis dan gabus, pada batang dijumpai pula
jaringan parenkim, kolenkim, sklerenkim, floem, dan xylem. Berkas
pembuluh floem letaknya berdampingan dengan pembuluh xylem. Di
antara berkas pembuluh floem letaknya berdampingan dengan pembuluh
xylem, diantara berkas pembuluh xylem dan floem, terdapat cambium
pembuluh (cambium vascular), cambium pembuluh merupakan bagaian
yang memisahakan kulit kayu dengan kayu (xylem). Jika letak floem dan
xylem

9
berdampingan , ikatan pembuluh yang terbentuk dinamakan ikatan
kolateral. Tipe ikatan kolateral terbagi menjadi dua, yakni kolateral
terbuka dan kolateral tertutup. Pada ikatan kolateral terbuka, terdapat
cambium di antara berkas pembuluh. Adapun pada ikatan kolateral
tertutup, tidak terdapat kambuium diantara berkas pembuluh.
Batang dikotil memiliki struktur yang khas. Batang dikotil muda
dan batang dikotil tua memiliki struktur yang sedikit berbeda

Gambar struktur anatomi batang dikotil muda dan dikoti tua


Susunan Anatomi Batang Monokotil
Anatomi batang monokotil sangat berbeda dengan anatomi batang
dikotil. Epidermis tumbuhan monokotil memiliki dinding sel yang tebal.
Di bagaian dalam epidermis batang monokotil, terdapat jaringan tiupis,
yakni jaringan sklerenkim yang merupakan kulit batang. Jaringan
sklerenkim berperan memperkuat dan melindungi batang monokotil.
Ikatan pembuluh menyebar pada seluruh batang monokotil, tetapi yang
paling banyak terdapat di daerah yang mendekati kulit batang. Ikatan
pembuluh floem berdampingan dengan xylem dan dikelilingi oleh
seludang sklerenkim. Tipe ikatan pumbuluh demikian dinamakan
vibrovasal.
Pada monokotil, tidak terdapat cambium sehingga pertumbuhan
yang terjadi hanya memanjang. Pemebsaran batang sangat terbatas. Hal ini
disebabakan pembesaran batang terjadi melalui pembentukan rongga

1
oksigen. Berbeda dengan batang dikotil, anatomi atau struktur batang
monokotil muda dan monokotil tua memiliki struktur yang persis sama.

Gambar struktur batang monokotil muda dan tua.


2.4 Anatomi Daun
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari
batang. Umunya daun berwarna hijau dan berfungsi dalam fotosintesis.
Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan
hidupnya. Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian,
bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai
pembeda bagian bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat,
dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk
ekstrimnya bisa meruncing Panjang.
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (minsalnya pada
kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ
fotosintetik. Daun tumbuhan sekuler atau xerofit juga dapat mengalami
peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air.
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun.
Klorofil adalah enyawa pigmen yang berperan dalam menyelesaikan
Panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis.
Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, minsalnya karoten (berwarna
jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, bitu,
atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil
sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat jelas
pada daun yang gugur)
Daun memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

1
1. Tempat terjadinya fotosintesis.
2. Di daun terdapat stomata yang berfungsi sebagai oragan
respirasi.
3. Tempat terjadinya transpirasi (penguapan).
4. Tempat terjadinya gutasi (menetesnya air dari daun)
5. Alat perkembangiakan vegetative, minsalnya pada tanaman
cocor bebek (tunas daun).

Secara anatomi daun memiliki epidermis, mesofil daun (jaringan palisade


dan jaringan spons), berkas pembuluh angkut, dan stomata epidermis atas dan
epidermis bawah.

Daun tersusun atas :

1. Jaringan epidermis : epidermis atas dan bawah


2. Jaringan mesofil
3. Jaringan pengangkut
Stomata
Sel-sel epidermis sering dipisahkan oelh lubang-lubang kecil yang
merupakan ruang antarsel yang dibatasi oleh dua sel yang sering disebut
sebgai sel penutup. Sel penutup bersama dengan lubang atau porus disebut
stoma. Sel penutup umumnya dua buah dan berbentuk seperti ginjal
mengandung kloroplas. Pada suku Cyperaceae dan Poaceae sel penutup
berbentuk seperti halter. Pada beberapa spesies dapat dibedakan antara sel
penutup dan sel tetangga yang secara morfologi berbeda dengan sel
epidermis. Sel tetangga merupakan dua atau lebih sel yang membatasi sel
penutup dengan sel epidermis.
Stomata pada umumnya terdapat pada permukaan daun atau batang yang
berklorofil. Stomata tidak dijumpai di akar dan seluruh permukaan
beberapa tumbuhan parasite tidak berklorofil, tetapi pada Orobanche
ditemukan stomata pada batangnya, walupun tumbuhan ini tidak
berklorofil. Stomata

1
dapat juga ditemukan pada daun mahkota, tangkai sari, dan biji meskipun
tidak berfungsi.
Pada daun yang mampu melakukan proses fotosintesis, stomata
dapat ditemukan pada kedua permukaan daun atau pada permukaan bawah
saja, tetapi pada tumbuhan air yang daunnya terampung. Contohnya
Nymphaea, stomata terdapat pada permukaan atas daun. Pada dauun
dengan pertulangan daunmenjala, stomata tersebut tidak beraturan,
sedangkan pada daun dengan pertulangan sejajar, contohnya pada daun
Gramineae, stomata tersusun dalam barisan sejajar. Jumlah stomata per
satuan luas bervariasi pada setiap spesies dan dipengaruhi oleh keadaan
lingkungannya, contohnya percobaan dengan menggunakan daun iris yang
ditumbuhkan pada intensitas cahaya yang bervariasi menunjukan bahwa
jumlah stomata berkurang dengan turunnya intensitas cahaya.
Stomata berasal dari inisial yang sama dengan sel epidermis, yaitu
dari protoderm. Berdasarkan otogenya sel penutup dan sel tenggang,
stomata dibedakan menjadi tipe-tipe sebagai berikut.
a. Perigen, apabila sel tetangga dan sel penutup berasal dari
meristem yang sama.
b. Mesogen, apabila sel tetangga dan sel penutup berasal dari
meristem yang berbeda.
c. Mesoperigenik, apabila salah satu atau lebih dari satu sel
tetangga mempunyai asal yang sama dengan sel penutup,
sedangkan yang lain tidak.

1
BAB III
METODE PRATIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Jumat, 16 November 2022
Tempat : Laboratorium Biologi Scrince
Center Waktu : 13.00 WIB – 15.00 WIB

3.2 Alat dan Bahan


a. Alat
-Mikroskop
-Cawan Petri
-Pipet Tetes
-Cutter/Silet
-Alat Tulis
- Glass Objek
-Cover Glass

b. Bahan
-Preparat Akar
-Preparat Batang
-Preparat Daun

3.3 Cara Kerja


1. Siapkan alat dan bahan
2. Siapkan mikroskop pada tempatnya lalu bersikan mikroskop agar
tidak ada jamur ataupun kotoran.
3. Nyalakan terlebih dahulu mikroskop sebelum digunakan.
4. Siapkan bahan yang akan di gunakan untuk penelitian
preparat basa.

1
5. Lalu buatlah preparate basah yang akan di teliti.
6. Lalu letakan preparate di meja mikroskop dan amatilah.
7. Setelah hasilnya dapat catatlah di buku tugas.

1
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

No Nama Prparat Gambar preparat Keterangan


1. Ujung Jagung merupakan
Monokotil tumbuhan monokotil,
batang tanaman yang
melintang memiliki kepingan biji
jagung tertutup atau tidak
terbentuk dari 2
kepingan biji.
Bagian-bagian batang
melintang jagung
jagung itu sendiri
terdiri dari epidermis,
korteks, empelur,
xylem, dan floem
2. Epidermis Bentuk morfologi
Stomata daun tumbuhan Rheo
Tanaman discolar umunya
Rheoe berbentuk menyerupai
discolar pedang. Pada daun
tumbuan Reheo
discolar banyak sekali
jaringan-jaringan yang
terdapat didalamnya
dan memilki fungsi
yang berbeda-beda.
3. Batang Bentuk batang
melintang melintang kecambah
kecambah dilihat dari mikroskop
adalah bulat, bagian-
bagian batang
melintang jagung itu
sendiri terdiri dari
floem, xylem, korteks,
epidermis, cambium,
dan empulur

1
4. Ujung akar Akar pada tumbuhan
Monokotil monokotil merupakan
akar serabut. Akar
serabut akan terjadi
ketika akar primer
membentuk cabang
banyak. Cabang akar
yang terbentuk tidak
membesar tapi
tumbuh muda lagi.
Kenapa dinamai akar
serabut, karena
terdapat rumpun mirip
serabut yang banyak.
Dan mempunyai
tudung akar dan
saerah pembelahan sel
di bagian ujun akar.
5. Daun Tumpang air,
melintang tumpang angin atau
bawah suruhan (Peperomia
tumbuhan pellucida) adalah terna
peperomia kecil semusim dan
pellucida berakar dangkal yang
mudah ditemukan
tumbuh liar di tepi
saluran air atau
pematang dan taman.
Ukurannya 15 sampai
45 cm. Batangnya
sukulen (berair),
cerah, berdaging,
demikian pula
daunnya yang agak
tebal tapi lunak.

1
6. Ujung akar Kecambah merupakan
kecambah jenis tanaman dikotil,
dilihat dari struktu
anatominya bentuk
akar kecambah lebih
terlalu runcing
dibandingkan jagung,
serta di bagian
ujungnya akar
terdapat tudung akar
dan daerah
pembelahan sel

4.2 Pembahasan
Anatomi Tumbuhan adalah ilmu yang secara khusus mempelajari
tentang organ-organ bagian dalam tubuh tumbuhan, sehingga dalam
pengamatan diperlukan membuka organ tubuh tumbuhan. Setiap tubuh
bagian dalam tubuh tumbuhan biasanya memiliki perbedaan tempat dari
organ-organ tubuh tersebut, sehingga keadaan seperti ini dapat dijadikan
salah satu faktor pembeda dalam kegiatan identifikasi tumbuhan.
Anatomi akar merupakan bagian organ tumbuhan yang terdapat di
dalam tanah, berwarna putih, dan bentuknya sering kali meruncing hingga
lebih mudah menembus tanah, akar juga terdiri dari beberapa bagian yaitu
leher atau pangkal akar, ujung akar, cabang akar, serabut akar, rambut
akar, dan tudung akar, selain akar tumbuhan juga memiliki batang. Batang
merupakan organ tumbuhan yang berfungsi menegakan tumbuhan. Batang
berfungsi pula menghubungkan bagian akar dan daun, batang tersusun atas
jaringan epidermis, korteks batang, dan silinder pusat (stele).
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang
tumbuh dari batang. Umumnya daun berwarna hijau dan berfungsi dalam
fotosintesis, daun juga organ terpenting bagi tumbuhan dalam
melangsungkan hidupnya. Daun tersusun atas jaringan epidermis
(epidermis atas dan bawah), jaringan mesofil, dan jaringan pengangkut.

1
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa batang


tumbuhan jagung merupakan tumbuhan monokotil dan kecamabah merupaka
tumbuhan dikotil, struktur tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda, serta pada
daun terdapat stomata di bagian bawah dan atas daun, Adapun fugsi dari stomata
tersebut adalah salah satu jalur yang digunakan tumbuhan untuk tempat
pertukaran gas, seperti CO2 yang diperlukan oleh tumbuhan dalam proses foto
sintesis, dan selanjutnya yaitu ada akar monokotil dan dikotil dari hasil di atas
bahwa akar monokotil lebih kuat dibandingkan dikotil.

5.2 Saran
Pada pratikum selanjutnya, diharapkan kepada teman-teman lebih kompak
lagi dalam mengerjakan tugas-tugas pratikum yang diberikan oleh dosen pengajar,
dan semoga dengan adanya laporan pratiku anatomi tumbuhan ini bisa
memebrikan wawasan yang bermanfaat bagi yang membacanya.

1
DAFTAR PUSTAKA

Marmaini. 2021. ANATOMI TUMBUHAN. Palembang:


NoerFikri Offset
Hanik Rokhimah Nur. 2022. ANATOMI TUMBUHAN. Jawa
Tengah: Lakeisha
Hasanah Ummul, dkk. 2022. ANATOMI DAN FISIOLOGI
TUMBUHAN. Bandung: Media Sains Indonesia
Sudira Putu, dkk. 2018. ASPEK DASAR AGRONOMI
BERKELANJUTAN. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Nugroho Hartanto. 2021. STRUKTUR DAN PRODUK JARINGAN
SEKRETORI TUMBUHAN. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Yuli, Reny. 2021. MORFOLOGI TUMBUHAN BERBASIS
LINGKUNGAN. Malang: Ahlimedia Press

Anda mungkin juga menyukai