Anda di halaman 1dari 24

TUMBUHAN

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPA
SD

Yang diampu oleh Ibu Ela Suryani, S.Pd.,M.Pd

KELOMPOK 8

Nama : 1. MARTA SISKA JAMINA HIA ( 134211013 )

2. WIKARNI WATI GULO ( 134211014 )

Kelas : 1B/PGSD

PRODI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KOMPUTER DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya dalam penyelesaian makalah berjudul “Tumbuhan”.

Penyusunan makalah ini disusun sebagai salah satu tugas yang diberikan pada mata
kuliah Konsep Dasar IPA SD.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga terselesaikannya makalah ini. Demikian banyak pihak yang turut serta membantu
sehingga tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Mudah-mudahan, semua bantuan dan
amal baiknya mendapat imbalan yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.Penulis percaya
tidak ada hasil karya manusia yang sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifatmembangun demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini sebagai makalah yang dapat memberikan sumbangan atau kajian
yang bermanfaat bagi pendidikan di sekolah dan masyarakat.

Semarang, Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................1

DAFTAR ISI ............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 3

1.2 Rumusan ..............................................................................................................4

1.3 Tujuan ................................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Makhluk Hidup ............................................................................. 5


2.2 Taksonomi Tumbuhan ........................................................................................ 6
2.3 Bagian-bagian Utama Tumbuhan dan Fungsinya ............................................. 7
2.4 Klasifikasi Tumbuhan ....................................................................................... 10
2.5 Fotosintesis ........................................................................................................ 13
2.6 Penyerbukan ...................................................................................................... 16
2.7 Tumbuhan langka .............................................................................................. 17

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 22


3.1.1 Saran ............................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 23


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuhan merupakan salah satu mahkluk hidup yang terdapat di alam semesta.
Selain itu tumbuhan adalah mahkluk hidup yang memiliki daun, batang, dan akar
sehingga mampu menghasilkan makanan sendiri dengan menggunakan klorofil untuk
menjalani proses fotosintesis. Bahan makanan yang dihasilkannya tidak hanya
dimanfaatkan untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk manusia dan hewan. Bukan
makanan saja yang dihasilkannya, tetapi tumbuhan juga dapat menghasilkan Oksigen
(O2) dan mengubah Karbondioksida (CO2) yang dihasilkan oleh manusia dan hewan
menjadi Oksigen (O2) yang dapat digunakan oleh mahkluk hidup lain (Ferdinand,
2009:23).
Begitu pentingnya peranan tumbuhan bagi kelangsunggan hidup dan juga bumi
ini. Karena tumbuhan merupakan produsen pertama pada rantai makanan, selain itu juga
memiliki peranan penting sebagai penghasil Oksigen (O2) terbesar bagi kelangsungan
hidup mahkluk hidup di bumi serta menangani krisis lingkungan. Oleh karena itu, mari
tingkatkan penghijauan sehingga kita dapat mengurangi dampak pencemaran udara,
dalam hal ini mengurangi Karbondioksida (CO2) atau polutan lainnya, mengurangi
dampak dari efek rumah kaca, dan gangguan iklim.
Tumbuhan merupakan organisme multiseluler yang memiliki kemampuan untuk
membuat makan sendiri, sedangkan organisme lain seperti manusia, hewan dan
mikroorganisme tidak membuat makan sendiri, sehingga bergantung pada keberadaan
tumbuhan. Hal ini menyebabkan para ahli menggolongkan tumbuhan sebagai organisme
produsen dan organisme lainnya sebagai konsumen.

.
1.2 Rumusan
a) Apa saja karakteristik makhluk hidup ?
b) Apa itu taksonomi tumbuhan ?
c) Apa saja bagian-bagian utama tumbuhan serta fungsinya ?
d) Apa itu klasifikasi tumbuhan ?
e) Apa itu fotosintesis ?
f) Apa itu penyerbukan ?
g) Apa saja macam-macam tumbuhan langka ?

1.3 Tujuan
a) Untuk mengetahui karaktristik makhluk hidup.
b) Untuk mengetahui taksonomi tumbuhan.
c) Untuk mengetahui bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya.
d) Untuk mengetahui klasifikasi daripada tumbuhan.
e) Untuk mengetahui proses fotosintesis.
f) Untuk mengetahui proses penyerbukan.
g) Untuk mengetahui macam-macam tumbuhan langka.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Makhluk Hidup

1) Makhluk hidup disusun oleh sel Setiap makhluk hidup terdiri dari satu sel (uniseluler)
atau banyak sel (multiseluler). Setiap sel itu dilindungi oleh membran yang
memisahkannya dari lingkungan

2) Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan Makhluk hidup


mengalami pertumbuhan, yaitu perubahan ukuran sel menjadi semakin besar ataupun
pertambahan jumlah sel. Pertambahan tinggi atau pertambahan berat suatu organisme
merupakan tolak ukur pertumbuhan yang teramati oleh kita. Sejalan dengan
pertumbuhan itu, sel-sel makhluk hidup akan mengalami perkembangan.
Perkembangan itu meliputi perubahan sel menjadi bentuk yang berbeda dan
menjalankan suatu fungsi tertentu. Contoh proses perkembangan adalah setiap
manusia berasal dari sel telur yang dibuahi, yang kemudian berkembang menjadi
berbagai sel yang memiliki bentuk dan fungsi tertentu.

3) Makhluk hidup melakukan proses metabolisme Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi
bebagai reaksi penyusunan dan penguraian senyawa-senyawa, yang disebut
metabolisme. Metabolisme itu terus-menerus, sehingga tubuh makhluk hidup selalu
dalam keadaan homeostatis, yaitu keadaan lingkungan internal yang seimbang dan
konstan.

4) Makhluk hidup memberikan respons terhadap rangsang Setiap makhluk hidup sensitif
terhadap rangsang, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar tubuh. Contoh
rangsang yang diterima oleh makhluk hidup antara lain perubahan warna, arah dan
intensitas cahaya, suhu, tekanan, kadar air, dan suara.
5) Makhluk hidup melakukan reproduksi Makhluk hidup dapat mempertahankan
jenisnya karena kemampuannya untuk melakukan reproduksi. Saat reproduksi, materi
herediter dari induk diwariskan kepada keturunannya.

6) Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan Setiap makhluk hidup mampu
beradaptasi sehingga dapat bertahan meskipun keadaan lingkungan senantiasa
berubah.Bergerak dapat diartikan sebagai berpindahnya sebagian atau seluruh bagian
tubuh makhluk hidup karena adanya rangsangan internal atau pun eksternal. Alat
gerak yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup juga bervariasi tergantung habitat dan
jenisnya. Sehingga dapat diartikan bahwa ciri-ciri makhluk hidup adalah bergerak.

2.2 Taksonomi Tumbuhan

Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran, penyimpanan


contoh, pemerian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan (klasifikasi), dan penamaan
tumbuhan. Ilmu ini merupakan cabang dari taksonomi.
Taksonomi tumbuhan (juga hewan) sering kali dikacaukan dengan sistematika
tumbuhan dan klasifikasi tumbuhan. Klasifikasi tumbuhan adalah bagian dari taksonomi
tumbuhan. Sistematika tumbuhan adalah ilmu yang berkaitan sangat erat dengan
taksonomi tumbuhan. Namun, sistematika tumbuhan lebih banyak mempelajari hubungan
tumbuhan dengan proses evolusinya. Dalam sistematika bantuan ilmu seperti filogeni dan
kladistika banyak berperan. Di sisi lain, taksonomi tumbuhan lebih banyak mempelajari
aspek penanganan sampel-sampel (spesimen) tumbuhan dan pengelompokan (klasifikasi)
berdasarkan contoh-contoh ini.
Ilmu taksonomi tumbuhan mengalami banyak perubahan cepat semenjak
digunakannya berbagai teknik biologi molekular dalam berbagai kajiannya.
Pengelompokan spesies ke dalam berbagai takson sering kali berubah-ubah tergantung
dari sistem klasifikasinya. Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam.Setiap makhluk
hidup memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan makhluk hidup yang lain,
tetapi ada beberapa makhluk hidup yang memiliki satu atau lebih persamaan. Persamaan
dan perbedaan itulah yang dijadikan dasar klasifikasi makhluk hidup.
Ilmu tentang pengelompokkan makhluk hidup ini disebut taksonomi. Dasar
pengelompokkan makhluk hidup ini adalah adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri
morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain. Prinsip dan cara
mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk
takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak
persamaan ciri. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang
diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang dapat diamati.
Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri
tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk
mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur.
Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupu hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan
kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan dalam kategori lain.
Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Namun ide itu
disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707- 1778), seorang ahli botani berkebangsaan
Swedia yang dikenal pada masa sekarng dengan Carolus Linnaeus.

2.3 Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya

Akar dan Fungsinya


Akar adalah bagian tumbuhan yang tertanam di dalam tanah (biasannya). Tumbuhan
memerlukan akar untuk hidup. Bagian akar ini terdiri atas rambut akar (bulu akar) dan
tudung akar. Rambut akar berfungsi sebagai tempat masuknya zat-zat makanan dan juga
air. Sementara tudung akar berfungsi sebagai pelindung bagi akar saat menembus tanah.
JenisJenis Akar. Berdasarkan bentuknya, maka akar dibedakan menjadi dua macam, yaitu
akar serabut dan akar tunggang.

a. Akar Serabut Akar serabut berbentuk seperti serabut. Bagian ujung dan pangkal akar
berukuran hampir sama besar. Semua bagian akar keluar dari pangkal batang. Akar
serabut dimiliki oleh tumbuhan biji berkeping satu (monokotil), misalnya jagung,
padi, dan tebu.
b. Akar Tunggang Akar tunggang memiliki akar pokok. Akar pokok bercabangcabang
menjadi bagian akar yang lebih kecil. Akar tunggang dimiliki oleh tumbuhan
berkeping dua (dikotil) misalnya jeruk dan kacangkacangan.

Fungsi Akar
Tumbuhan yaitu menegakkan dan mengkokohkan batang. Selain itu akar juga
berfungsi untuk menyerap air dan unsur hara yang terdapat di dalam tanah. Selain kedua
fungsi tersebut akar juga berfungsi sebagai alat pernafasan pada tumbuhan dan
menyimpan makanan.

Batang dan Fungsinya


Pernah melihat pohon kelapa yang menjulang tinggi? Kenapa pohon kelapa bisa
menjulang tinggi? Pohon kelapa dapat menjulang tinggi karena mempunyai batang.
Batang pada pohon dapat menegakkan tumbuhan sehingga dapat menjulang tinggi.
Batang juga terbagi atas batang dikotil dan monokotil.

Jenis-Jenis Batang
a. Batang basah Bentuk dari batang basah adalah lunak dan berair,misalnya bayam.
b. Batang berkayu Batang berkayu mempunyai kambium. Kambium dapat tumbuh ke arah
luar membentuk kulit dan ke arah dalam membentuk kayu. Akibat pertumbuhan ini
batang menjadi besar. Contoh tumbuhan berkambium adalah jambu, rambutan, dan
mahoni.
c. Batang rumput Tumbuhan dengan batang rumput mempunyai ruasruas yang nyata dan
sering berongga pada batangnya. Contoh pada padi dan rumput-rumputan.

Fungsi Batang
Fungsi batang ada tiga secara umum, yaitu: pengangkut, penopang, dan
penyimpanan. Batang berguna sebagai pengangkut atau alat tranportasi tumbuhan. Batang
mengangkut zat hara dan air dari akar ke daun. Zat makanan yang diproduksi daun juga
diedarkan batang ke bagian lainnya.

Daun dan Fungsinya


Daun adalah tempat tumbuhan membuat makanan "fotosistesis". Jika tumbuhan
tidak mempunyai daun maka tidak dapat membuat makanannya sendiri. Daun pada
tumbuhan mempunyai tiga bagian utama yaitu: helai daun, tulang daun dan tangkai daun.
Daun juga mempunyai bentuk-bentuk yang berbeda.

Jenis Daun Berdasarkan bentuknya:


a. Tulang daun menyirip Tulang daun menyirip berbentuk seperti susunan sirip-sirip
ikan. Tulang daun menyirip dapat kita amati pada berbagai tumbuhan, misalnya
jambu, nangka, alpukat, dan mangga.
b. Tulang daun menjari Tulang daun menjari berbentuk seperti susunan jari-jari tangan.
Tumbuhan yang memiliki tulang daun menjari, misalnya singkong, pepaya, dan jarak.
c. Tulang daun melengkung
Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis lengkung. Ujungnya terlihat
menyatu, misalnya eceng gondok dan gadung.
d. Tulang daun sejajar Tulang daun sejajar berbentuk seperti garisgaris lurus yang
sejajar. Tiap-tiap ujung tulang menyatu, misalnya pada rumput dan padi.

Fungsi Daun
Seperti sudah dijelaskan diawal bahwa daun adalah tempat pembuatan makanan.
Maka fungsi dari daun adalah tempat pembuatan makanana atau tempat fotosistesis pada
tumbuhan. Selain itu fungsi lain dari daun adalah sebagai pernafasan pada tumbuhan.

Bunga dan Fungsinya

Bunga merupakan bagian tumbuhan yang sangat menarik, sehingga mengundang


serangga dan kupu-kupu untuk membantu penyerbukan bunga.Bunga adalah salah satu
bagian dari tumbuhan. Pada bunga mempunyai bagian-bagian yang perlu dietahui sehingga
kita dapat memahami fungsi dari bunga.

Bagian-Bagian pada Bunga

Tangkai bunga merupakan penghubung bunga dengan batang. Bentuk pangkal tangkai
bunga agak membesar. Bagian tangkai bunga yang membesar ini merupakan dasar bunga.

Kelopak bunga merupakan bagian bunga yang melindungi bunga saat belum mekar.
Kelopak bunga biasanya berwarna hijau.

Mahkota bunga merupakan perhiasan bunga. Mahkota bunga memiliki bentuk dan
warna yang beraneka ragam. Dari mahkota ini bunga dapat dinikmati keindahannya. Saat
masih kuncup mahkota bunga dibungkus oleh kelopak bunga.

Benang sari dan putik Di dalam mahkota bunga terdapat benang sari yang merupakan
alat kelamin jantan bunga. Di bagian tengah bunga terdapat putik sebagai alat kelamin betina
bunga. Bunga yang memiliki kedua alat kelamin tersebut disebut bunga sempurna.
Sedangkan yang tidak memiliki salah satunya disebut bunga tidak sempurna. Bunga yang
tidak memiliki salah satu dari bagian bunga tersebut disebut bunga tidak lengkap.

Fungsi Bunga

Mahkota bunga yang warnanya indah dapat menarik perhatian serangga, misalnya kupu-
kupu. Akibatnya tanpa disengaja kupu-kupu membantu penyerbukan bunga.

2.4 Klasifikasi Tumbuhan


Kingdom Plantae atau yang lebih dikenal dengan tumbuhan merupakan salah satu
organisme eukariotik multiseluler yang memiliki dinding sel dan klorofil. Nah, klorofil
merupakan zat hijau daun yang fungsinya untuk fotosintesis sehingga tumbuhan mampu
membuat makanannya sendiri atau bersifat autotrof. Inilah yang membedakan antara
Kingdom Plantae dan Kingdom Animalia. Selain itu, perbedaan lainnya yaitu Kingdom
Plantae tidak dapat bergerak bebas seperti Kingdom Animalia.

Ciri Ciri Kingdom Plantae (Tumbuhan)

Kingdom Plantae memiliki ciri-ciri khusus yang menjadikan Kingdom ini berbeda
dengan Kingdom Animalia. Ciri-ciri tersebut akan dibahas berikut ini.
 Dinding sel yang tersusun atas selulosa.
 Memiliki klorofil yang berfungsi sebagai fotosintesis.
 Karena memiliki klorofil, maka kingdom plantae bersifat autotrof (dapat membuat
makanan sendiri) dengan bantuan sinar matahari.
 Eukariot
 Multiseluler
 Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati)
 Mengalami pergil
 iran keturunan dalam siklus hidupnya.

Klasifikasi Kingdom Plantae (tumbuhan)

Selain memiliki ciri-ciri yang telah disebutkan di atas. Kingdom Plantae juga memiliki
klasifikasinya sendiri. Klasifikasi ini membantu kita untuk dapat membedakan antara spesies
yang satu dengan spesies yang lain dalam Kingdom Plantae.
Divisi Bryophyta (Tumbuhan Lumut)

Tumbuhan lumut sangat mudah ditemukan di kehidupan sehari-hari. Terutama di


berbagai tempat yang lembab seperti tembok, tanah, bebatuan lapuk bahkan menempel di
kulit pohon. Tumbuhan lumut menyukai tempat yang lembab. Ini dikarenakan saat
bereproduksi tumbuhan lumut membutuhkan air untuk melakukan pembuahan. Ketiadaan air,
meyebabkan sel kelamin jantan tidak bisa membuahi sel kelamin betina. Bagian tubuh pada
lumut yang memiliki kemiripan dengan akar disebut Rizoid. Rizoid memiliki fungsi untuk
menyerap air dan garam mineral serta sebagai alat perlekatan pada habitatnya. Contoh pada
tembok. Tumbuhan lumut tidak memiliki floem dan xylem yang berfungsi sebagai pembuluh
angkut. Karena itulah, lumut sangat menyukai tempat yang lembab dimana terdapat
kandungan air yang cukup untuk pertumbuhannya. Tumbuhan lumut terbagi atas 3 yaitu,
Kelas Hepaticopsida (Lumut Hati) , Kelas Anthocerotopsida (Lumut Tanduk) dan Kelas
Bryopsida (Lumut Daun).

Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku)

Paku yang dimaksud disini bukan paku yang biasanya digunakan untuk menggantung
lukisan atau cermin yang ada di rumah kita sobat. Tapi, paku yang dimaksud disini yaitu
Tumbuhan Paku. Seperti apa sih struktur dari tumbuhan paku ini? Jadi tumbuhan paku
merupakan bagian dari Kingdom Plantae yang tubuhnya telah memiliki akar, batang dan
daun sejati. Susunan daun tumbuhan paku menyirip seperti bulu. Berbeda dengan lumut,
tumbuhan paku telah memiliki pembuluh angkut yaitu xylem dan floem. Selain itu tumbuhan
paku juga dapat hidup dimana saja terutama di tempat yang lembab seperti di air, permukaan
batu, tanah, hutan hujan tropis bahkan menempel di kulit pohon. Tumbuhan paku memiliki
bentuk yang bervariasi seperti lembaran, perdu atau berbentuk seperti tanduk rusa.

Divisi Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)

Tumbuhan biji merupakan tingkatan tertinggi dari Kingdom Plantae. Tumbuhan biji
telah memiliki akar, batang dan daun sejati. Tumbuhan biji menghasilkan biji sebagai alat
perkembang biakan. Selain itu, tumbuhan biji memiliki ketinggian dan bentuk yang
bervariasi dari divisi-divisi kingdom plantae sebelumnya. Mempunyai habitat di darat dan
sebagian di air contohnya pada teratai yang mengapung di air. Reproduksi pada tumbuhan
berbiji bereproduksi melalui penyerbukan dan pembuahan. Divisi spermatophyte terbagi lagi
atas dua sub divisi yaitu sub divisi Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) dan sub divisi
angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).

a. Sub divisi Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka)


Tumbuhan berbiji terbuka tidak mempunyai pembungkus biji. Artinya bakal bijinya itu
terbuka dan terdapat pada permukaan daun buah. Umumnya terdiri dari tumbuhan berkayu
dan berakar tunggang yang memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Tumbuhan berbiji
terbuka memiliki alat kelamin betina dan jantan pada satu pohon tetapi terpisah letaknya,
sebagiannya memiliki alat kelamin betina dan jantan tidak pada satu pohon, tetapi berlainan
pohon. Maksudnya disini pada pohon kelamin jantan hanya memiliki satu alat kelamin, yaitu
kelamin jantan. Begitupun sebaliknya. Sub divisi Gymnospermae terbagi atas 4 kelas
diantaranya yaitu, Kelas Cycadinae, kelas Ginkgoinae, kelas Coniferae dan kelas Gnetinae.

b. Sub divisi Angiospermae (Tumbuhan berbiji tertutup)


Berbeda dengan Gymnospermae, tumbuhan berbiji tertutup dimana bijinya ini ditutupi
oleh buah. Tumbuhan berbiji tertutup dapat berupa pohon besar, perdu, tumbuhan rambat
serta tumbuhan tidak berkayu. Daun pada tumbuhan biji tertutup umumnya pipih dan relative
lebih lebar dengan bentuk yang bervariasi. Selain itu, tumbuhan biji tertutup memiliki peran
penting bagi makhluk hidup terutama manusia karena hampir semua bahan makanan yang
dikonsumsi oleh manusia berasal dari tumbuhan biji tertutup. Sistem reproduksi pada
Angiospermae berupa bunga. Bunga ini terdiri atas bunga sempurna dan tidak sempurna.
Bunga sempurna selain memiliki alat kelamin jantan dan betina juga memiliki kelopak dan
mahkota. Sedangkan bunga tidak sempurna tidak memiliki salah satu ataupun keduanya.
Reproduksi berlangsung secara penyerbukan dan pembuahan.
Angiospermae terbagi atas 2 kelas yaitu Kelas Monocotyledone (Monokotil / Biji
berkeping satu) dan Kelas Dycotyledone (Dikotil / Berkeping dua).
 Kelas Monocotyledone (Monokotil / Berkeping satu)

Struktur tumbuhan Monocotyledone terdiri dari akar yang berserabut. Akar serabut
pada monocotyledone tidak sekokoh pada akar tunggang yang dimiliki oleh Kelas
Dicotyledone. Tumbuhan monokotil juga memiliki batang yang yang beruas dan tidak
bercabang. Batang ini juga tidak memiliki cambium sehingga tumbuhan monokotil tidak
dapat tumbuh membesar. Daun pada tumbuhan monokotil mempunyai tulang daun yang
sejajar atau melengkung. Sedangkan pada bunganya memiliki bagian-bagian yang jumlahnya
kelipatan tiga. Tumbuhan monokotil terbagi atas lima ordo, yaitu Ordo Graminae
(Rumputrumputan), ordo palmae (palem-paleman), Ordo Zinggiberaceae (jahe-jahean), Ordo
Bromeliaceae (Nanas) dan Orchicidaceae (Anggrek).

 Kelas Dycotyledone (Berkeping dua)

Berbeda dengan kelas monokotil, akar pada tumbuhan dikotil yaitu akar tunggang.
Sehingga akar ini sangat kokoh. Pada akar dan batang tumbuhan dikotil memiliki cambium
yang artinya akar dan batang dikotil dapat tumbuh membesar. Batang pada dikotil
bercabangcabang serta buku-buku dan ruas yang tidak jelas. Daun pada dikotil berbentuk
tunggal ataupun majemuk dan mempunyai tulang daun menjari atau menyirip. Bagian bunga
pada tumbuhan dikotil berjumlah kelipatan 2,4 atau 5. Tumbuhan dikotil terdiri atas beberapa
ordo diantaranya yaitu, Ordo Euphorbiaceae (Getah-getahan), Leguminoceae (polongan),
Solanaceae (Terongan), Rutaceae (Jeruk), Malpaceae (Kapas), Mertaceae (Jambu) dan
Kompositae.

2.5 Fotosintesis

Istilah fotosintesis jika ditinjau dari bidang ilmu biologi diartikan sebagai suatu
peristiwa penggabungan karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) secara kimiawi dalam
klorofil dengan bantuan cahaya matahari untuk membentuk karbohidrat. Peristiwa
fotosintesis dilakukan oleh tumbuhan yang memiliki klorofil, seperti alga dan beberapa
jenis bakteri. Klorofil merupakan zat hijau daun yang berperan penting dalam proses
fotosintesis untuk menyerap energi matahari sehingga dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan energi.
Energi yang dihasilkan dari proses fotosintesis sangat dibutuhkan untuk menjaga
tingkat normal oksigen di atmosfer, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hampir
seluruh organisme memanfaatkan hasil dari fotosintesis untuk keberlangsungan hidup
mereka. Organisme yang menghasilkan energi melalui proses fotosintesis disebut sebagai
fotoautotrof, artinya organisme tersebut dapat membuat makanan sendiri. Namun, ada
beberapa organisme seperti bakteri belerang yang mengasimilasi karbon dengan cara
kemosintesis atau biasanya disebut organisme kemoautotrof.

Fungsi Fotosintesis
Proses fotosintes memberikan banyak manfaat terhadap keberlangsungan hidup
hampir seluruh organisme.
Adapun fungsi fotosintesis, meliputi:
a. Memproduksi Makanan Fungsi utama fotosintesis ialah memproduksi zat makanan
berupa glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar dasar pembangun zat makanan lain,
yaitu lemak dan protein dalam tubuh tumbuhan. Zat-zat ini merupakan sumber makanan
bagi hewan maupun manusia. Oleh karena itu, kemampuan tumbuhan mengubah energi
cahaya menjadi energi kimia selalu menjadi mata rantai makanan.
b. Menjaga Bersihnya Lingkungan Fotosisntesis berperan dalam menjaga lingkungan yang
bebas polusi dengan cara memakai karbondioksida (CO2) bebas di udara sebagai bahan
baku proses fotosintesis yang kemudian dihasilkan zat makanan berupa oksigen (O2)
yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan.
c. Sumber batu bara Proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan dapat mengubah
sisa-sisa tumbuhan yang tertimbun di dalam tanah selama jutaan tahun menjadi batu bara
yang dapat dijadikan sebagai salah satu sumber energi dalam kehidupan.

Proses Fotosintesis
Untuk berlangsungnya proses fotosintesis harus tersedia empat bahan utama, yaitu
karbondioksida (CO2), air (H2O), klorofil dan cahaya matahari.
Pada mulanya CO2 akan diambil oleh stomata (mulut daun) pada daun tumbuhan dari
udara bebas. Kemudian H2O yang berasal dari akar tumbuhan akan diangkut oleh berkas
pengangkut. Selanjutnya klorofil akan menyerap energi dari cahaya matahari. Semua
proses ini akan berlangsung membentuk suatu reaksi dan menghasilkan O2 dan
C6H12O6. Glukosa yang dihasilkan ini kemudian akan diubah menjadi lemak, protein
dan nutrisi lainnya yang tidak hanya digunakan oleh tumbuhan itu sendiri, melainkan juga
makhluk hidup lain.
Tahapan Fotosintesis
Reaksi terang Fotosintesis merupakan rangkaian reaksi yang membutuhkan cahaya
matahari dan prosesnya berlangsung di ruang kosong pada kloroplas, yakni membran
tilakoid di grana. Di dalam grana, terdapat klorofil yang merupakan pigmen yang
berperan dalam proses fotosintesis. Dalam reaksi terang, klorofil ini akan menyerap
energi dari cahaya matahari yang kemudian digunakan untuk memecah molekul air
menjadi menjadi molekul oksigen dan hidrogen. Proses pemecahan tersebut disebut
sebagai proses fotolisis.
Reaksi gelap Fotosintesis merupakan rangkaian reaksi kompleks yang tidak
membutuhkan cahaya matahari dan prosesnya berlangsung di dalam stroma. Reaksi ini
hanya akan terjadi setelah reaksi terang berlangsung karena energi yang digunakan
berasal dari reaksi terang. Tujuan reaksi ini ialah mengubah karbondioksida menjadi
glukosa, dimana glukosa tersebut dipakai tumbuhan untuk aktivitas atau disimpan sebagai
cadangan energi.
Reaksi gelap terdiri atas dua siklus, yaitu siklus Calin-Benson dan siklus hatch-Slack.
Pada siklus Calin-Benson, tumbuhan akan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom
karbon tiga, yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Sedangkan siklus hatch-Slack, tumbuhan akan
menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon 4.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis


 Cahaya merupakan sumber energi untuk fotosintesis. Energi cahaya yang diserap
tumbuhan sangat bergantung pada intensitas cahaya, panjang gelombang cahaya dan
lamanya penyinaran sinar. Semakin rendah intensitas cahaya, panjang gelombang yang
pendek serta penyinaran yang tidak baik akan membuat proses fotosintesis yang
berlangsung tidak efektif.
 Kadar CO2 di udara yang tinggi di udara akan meningkatkan laju fotosintesis. Namun,
kadar yang terlalu tinggi dapat meracuni atau menyebabkan stroma tertutup sehingga laju
fotosintesis terganggu.
 Kadar O2 Rendahnya kandungan oksigen di udara dan di dalam tanah akan menghambat
respirasi tumbuhan. Rendahnya respirasi ini akan berdampak pada penghambat
pemebentukan energi oleh tumbuhan tersebut.
 Air sangat mempengaruhi proses fotosintesis. Jika jumlah air tidak cukup, maka
pembentukan karbohidrat akan terganggu.
 Suhu Fotosintesis merupakan reaksi yang bergantung pada kerja enzim, sedangkan kerja
enzim dipengaruhi oleh suhu. Suhu terbaik untuk proses fotosintesis adalah 28-30 ‘C.
Enzim tidak akan bekerja pada suhu kurang dari 5’C dan diatas 50’C.
 Kandungan hara dalam tanaman Zat hara yang terdapat dalam tanaman yang berperang
terhadap kelangsungan proses fotosintesis ialah Mg dan N. Kedua senyawa ini berperan
dalam pembentukan klorofil. Nah, apabila jumlah keduanya sedikit maka akan terjadi
penurunan laju fotosintesis akibat terhambatnya pembentukan klorofil yang merupakan
salah satu bahan dasar berlangsungnya proses fotosintesis.

2.6 Penyerbukan

Penyerbukan, atau polinasi (dari bahasa Inggris, pollination cf. pollen, "serbuk sari"),
adalah jatuhnya serbuk sari pada permukaan putik. Pada sebagian besar bunga, peristiwa
ini berarti "jatuh pada bagian kepala putik". Penyerbukan merupakan bagian penting dari
proses reproduksi tumbuhan berbiji.
Penyerbukan yang sukses akan diikuti segera dengan tumbuhnya buluh serbuk yang
memasuki saluran putik menuju bakal biji. Di bakal biji terjadi peristiwa penting
berikutnya, pembuahan.

Abiotik
Polinasi abiotik mengacu pada situasi di mana penyerbukan dimediasi tanpa
keterlibatan organisme lain. Hanya 10% dari tanaman berbunga diserbuki tanpa bantuan
hewan. Bentuk yang paling umum dari penyerbukan abiotik, anemophily, adalah
penyerbukan oleh angin. Bentuk penyerbukan dominan di rumput, konifer kebanyakan,
dan pohon deciduous banyak. Hydrophily adalah penyerbukan oleh air, dan terjadi pada
tanaman air yang melepaskan serbuk sari mereka langsung ke dalam air sekitarnya.
Sekitar 80% dari semua penyerbukan tanaman biotik. Dalam gymnosperma, penyerbukan
biotik umumnya insidental ketika itu terjadi, meskipun beberapa gymnosperma dan
penyerbuk mereka saling disesuaikan untuk penyerbukan. Yang paling terkenal contoh
mungkin adalah anggota dari Cycadales ketertiban dan spesies terkait kumbang. Conifera
Kebanyakan anemophilous, mereka bergantung pada penyerbukan angin. Spesies abiotik
diserbuki, 98% adalah anemophilous dan hydrophilous 2%, yang diserbuki oleh air.
Biotik

Lebih umum, proses penyerbukan membutuhkan penyerbuk: organisme yang


membawa atau memindahkan serbuk sari dari anther ke bagian reseptif dari putik. Ini
adalah penyerbukan biotik. Ciri-ciri berbagai bunga (dan kombinasinya) yang diferensial
menarik satu jenis penyerbuk atau lain dikenal sebagai sindrom penyerbukan. Di alam liar
ada sekitar 200.000 jenis hewan penyerbuk, yang sebagian besar adalah serangga.
Entomophily, penyerbukan oleh serangga, sering terjadi pada tanaman yang telah
dikembangkan kelopak berwarna dan aroma yang kuat untuk menarik serangga seperti,
lebah, tawon dan kadang-kadang semut (Hymenoptera), kumbang (Coleoptera), ngengat
dan kupukupu (Lepidoptera), dan lalat ( Diptera).
Dalam zoophily, penyerbukan dilakukan oleh vertebrata seperti burung dan kelelawar,
khususnya, Kolibri, sunbirds, spiderhunters, honeyeaters, dan kelelawar buah. Tanaman
disesuaikan dengan menggunakan kelelawar atau ngengat sebagai penyerbuk biasanya
memiliki kelopak putih dan aroma yang kuat, sedangkan tanaman yang menggunakan
burung sebagai penyerbuk cenderung untuk mengembangkan kelopak merah dan jarang
mengembangkan aroma (beberapa burung bergantung pada indra penciuman untuk
menemukan makanan nabati ).

2.7 Macam-macam Tumbuhan Langka

Bunga Bangkai
Bunga Bangkai merupakan bunga raksasa yang sangat unik karena dapat
mengeluarkan bau busuk seperti bangkai. Bau busuk tersebut sebenarnya bertujuan untuk
mengundang kumbang dan lalat agar hinggap dan membantu proses penyerbukan. Bunga
ini tumbuh tinggi menjulang ke atas hingga bisa mencapai 4 meter. Ketika mekar, bagian
luarnya berwarna putih krem sedangkan mahkotanya berwarna merah tua keunguan.
Bunga ini hanya akan mekar selama 7 hari hingga kemudian mati atau tumbuh
kembali. Bunga bangkai berbunga pada rentang waktu yang cukup lama, bisa sekitar 5
tahun sekali. Habitat asli bunga ini ada di hutan Sumatera. Akan tetap saat ini sudah
mulai banyak yang dilestarikan di daerah lainnya seperti di Taman Hutan Raya Ir.
Djuanda, Bandung.
Rafflesia Arnoldi
Rafflesia Arnoldii tumbuhan langka di indonesia rafflessia arnoldi Padma Raksasa
atau Rafflesia Arnoldii juga merupakan bunga raksasa yang mengeluarkan bau busuk
menyengat ketika mekar. Karena sama-sama mengeluarkan bau busuk, terkadang banyak
orang yang keliru menyebut bunga ini sebagai bunga bangkai. Rafflesia Arnoldii tumbuh
melebar ke samping dan bukan meninggi seperti bunga bangkai. Ketika bunganya mekar,
diameternya bisa mencapai 1 meter dengan berat hingga 10 kilogram. Masa tumbuh
hingga sampai mekarnya adalah sekitar 9 bulan. Bunga ini hanya akan mekar selama 7
hari sebelum kemudian layu dan mati. Bunga Rafflesia Arnoldii hidup menumpang pada
tumbuhan lain. Maka dari itu, habitatnya sangat bergantung kepada adanya tumbuhan
inang. Saat ini populasi bungai ini semakin menyusut karena habitatnya yang semakin
sempit karena adanya alih fungsi hutan menjadi area pertanian, pemukiman, ataupun
pertambangan.

Cendana
Cendana merupakan salah satu pohon yang memiliki banyak kegunaan di Indonesia.
Kayu cendana dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan dupa, parfum, aroma terapi,
rempahrempah, hingga sangkur keris (warangka). Konon, harum dari kayu cendana ini
bisa bertahan hingga ratusan tahun lamanya. Karena berbagai manfaatnya tersebut, tidak
salah jika pohon ini sangat terkenal di Indonesia.
Sayangnya pohon cendana bukanlah tumbuhan yang mudah untuk dibudidayakan
sehingga saat ini sudah berstatus sebagai tumbuhan yang ternacam punah. Pada awal
kehidupannya, kecambah cendana merupakan tumbuhan parasit yang hidup menumpang
di tumbuhan lainnya karena ia tidak mampu hidup sendiri. Maka dari itu, pohon cendana
saat ini sudah mulai berkurang populasinya. Minyak dasar kayu cendana juga saat ini
sudah sangat mahal karena langka dan sulit untuk ditemukan.

Damar
Damar pohon damar Tumbuhan langka di Indonesia yang selanjutnya adalah pohon
damar. Pohon ini memiliki batang yang tingginya bisa mencapai 60 meter. Pohon ini
tumbuh di berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai sebutan seperti kisi (Buru), salo
(Ternate), dayungon (Samar), ki damar (Sunda), dan lainnya. Selain kayunya, pohon ini
juga dimanfaatkan getahnya. Getah pohon damar dapat digunakan sebagai bahan
pembuatan kopal. Kopal merupakan salah satu bahan dasar cairan pelapis kertas dan juga
lak atau vernis.

Kantong Semar
Kantong Semar kantong semar Kantong semar merupakan tanaman yang sangat unik
karena dapat memangsa berbagai serangga di dekatnya seperti lalat, lebah, dan lainnya.
Tumbuhan karnivora ini sudah cukup langka sehingga harus banyak dibudidayakan agar
tidak cepat punah. Kantong semar sendiri baru bisa memangsa serangga ketika usianya
sudah dewasa. Ia akan membuka kantungnya untuk agar ada serangga yang masuk ke
dalamnya. Jika sudah ada yang terjebak, maka kantungnya akan langsung tertutup untuk
mulai mencerna serangga tersebut.

Pohon ulin
Pohon ulin atau yang sering disebut juga sebagai bulian atau kayu besi merupakan
tumbuhan khas Kalimantan. Pohon ini mampu menghasilkan kayu yang sangat kuat
sehingga banyak digunakan untuk konstruksi bangunan seperti rumah, jembatan, kapal
laut, dan sebagainya. Pohon ini bisa tumbuh hingga ketinggian 36 meter dengan diameter
batang sebesar 95 cm. Pohon ini sendiri banyak tersebar di Kalimantan dan Suamtera.
Sayangnya pohon ini cukup sulit untuk dikembangbiakan sehingga populasinya dapat
menyusut jika habitat aslinya semakin berkurang.

Anggrek Tebu
Anggerk tebu merupakan keluarga bunga anggrek yang paling besar dan paling berat.
Satu rumpun anggrek tebu dewasa dapat memiliki berat lebih dari 1 ton dengan panjang
mulai hingga 3 meter. Karena ukurannya yang sangat besar tersebut, bunga ini sering
disebut sebagai anggrek raksasa. Bunga ini memiliki warna kuning dengan kombinasi
bintik-bintik berwarna coklat, merah, dan merah kehitaman. Bunga ini sangatlah unik
karena meskipun batangnya sudah dipotong, namun bunganya tetap dapat bertahan
hingga 2 bulan. Bunga anggrek tebu ini sangat langka sehingga termasuk ke dalam
tumbuhan yang dilindungi.

Tengkawang
Tengkawang merupakan tumbuhan khas Kalimantan yang banyak dimanfaatkan
minyaknya. Pohon ini terdiri dari berbagai macam jenis di mana 12 di antaranya saat ini
sudah dilindungi pemerintah karena terancam kepunahan. Minyak tengkawang dihasilkan
dari biji-biji yang berjatuhan. Biji tersebut kemudian dijemur dan disalai hingga kering
sebelum kemudian diolah menjadi minyak. Biji tengkawang juga merupakan makanan
bergizi bagi babi hutan dan binatang liar lainnya. Minyak tengkawang dapat digunakan
sebagai penyedap masakan dan bahan obatobatan tardisional. Dalam industri modern,
minyak yang memiliki julukan green butter ini juga sering dijadikan sebagai bahan
pembuatan kosmetika, lilin, sabun, dan lainnya.

Daun Payung
Daun Payung atau sering disebut juga sebagai daun sang dan salo merupakan
tumbuhan yang banyak hidup di daerah Sumatera. Tumbuhan ini memiliki nama ilmiah
Johannestijsmania altifrons, yang diambil dari nama penemunya yakni Profesor Teijsman.
Tumbuhan ini memiliki daun yang sangat besar, lebar, dan juga kuat. Pada jaman dahulu
daun ini sering digunakan sebagai atap atau dinding di rumah-rumah. Karena fungsinya
tersebut, maka tumbuhan ini kemudian disebut sebagai daun payung.

Edelweiss Jawa
Edelweiss Jawa atau Bunga Senduro merupakan salah satu jenis bunga yang saat ini
sudah sangat kritis keberadaannya. Bunga ini banyak hidup di daerah pegunungan di
Jawa. Bahkan, bunga ini biasanya menjadi tanaman yang pertama tumbuh setelah
terjadinya erupsi gunung berapi. Bunga Edelweiss Jawa dapat tetap terlihat segar
meskipun sudah dipetik dari tangkainya. Hal tersebut membuat banyak pendaki yang
mengambil bunga ini sebagai kenang-kenangan. Hasilnya, populasi bunga ini menurun
drastis dan kini sudah diambang kepunahan. Bunga ini biasanya mulai bermekaran pada
bulan April hingga Agustus. Bunga ini dapat memiliki usia hingga 100 tahaun dengan
tinggi batang hingga 8 meter. Lebih dari 300 serangga yang hinggap dan menghisap madu
dari bunganya. Saat ini Anda masih dapat melihat Edelweiss Jawa di beberapa lokasi
seperti Tegal Alun (Gunung Papandayan), Alun-Alun Surya Kencana (Gunung Gede),
Alun-Alun Mandalawangi (Gunung Pangrango), dan Plawangan Sembalun (Gunung
Rinjani).

Manfaat tumbuhan bagi manusia:


1. Untuk Bahan Pangan Manusia adalah makhluk omnivora, yang berarti dapat
memakan daging dan tumbuhan. Tumbuhan sangat bermanfaat sebagai salah satu
bahan pangan bagi manusia. Baik itu yang dimakan langsung seperti buah dan
selada maupun yang harus dimasak terlebih dahulu seperti sayur. Ada juga beberapa
hasil tumbuhan yang dapat dijadikan penyedap masakan.
2. Untuk Bangunan dan Perabotan Rumah Tangga Kayu adalah bahan bangunan yang
paling sering dipakai. Selain itu, banyak furniture yang berbahan baku kayu. Kayu
berasal dari beberapa jenis tumbuhan berkayu seperti jati. Selain itu, tumbuhan tidak
berkayu seperti bambu dan rotan juga sering dijadikan bahan bangunan dan
perabotan rumah tangga.
3. Sebagai Bahan Pakaian Kapas adalah bahan baku yang paling sering digunakan
untuk membuat pakaian karena murah, hangat, dan lembut.
4. Penghasil Oksigen dan Penyaring Udara Selain sangat bermanfaat sebagai bahan
pangan, tumbuhan juga bermanfaat sebagai pemberi oksigen dan penyaring udara
bagi manusia. Oksigen dihasilkan dari sisa metabolisme tumbuhan. Tanpa oksigen,
manusia dan hewan lain tidak akan dapat bertahan hidup.
5. Sebagai Bahan Baku Obat Tumbuhan dapat dijadikan sebagai sumber obat
tradisional seperti kunyit, sirih, mengkudu, manggis, dll.
6. Penghias Lingkungan Manusia seringkali memanfaatkan beberapa jenis tanaman
hias untuk dijadikan penghias di taman maupun pekarangan rumah. Bahkan
beberapa jenis tanaman hias bernilai jual sangat tinggi sehingga dapat dijadikan
barang koleksi.
7. Sebagai Bahan Baku Industri Beberapa jenis industri menggunakan bahan baku dari
tumbuhan. Misalnya getah pohon karet sebagai bahan baku ban dan karet gelang dan
kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan minyak goreng.
8. Sebagai Media Seni Tumbuhan juga dapat dimanfaatkan sebagai media seni bernilai
tinggi. Seperti kayu yang dapat diukir menjadi patung yang indah. Rotan juga dapat
dijadikan bahan anyaman.
9. Sebagai Pewangi Banyak merek parfum berkelas dunia menggunakan tumbuhan
sebagai bahan bakunya seperti minyak atsiri, bunga mawar, pala, dll.
10. Sebagai Pewarna Beberapa jenis warna diambil dari tumbuhan. Misalnya kunyit
sebagai pewarna kuning, kakao sebagai pewarna coklat, daun suji sebagai pewarna
hijau, dll.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa makhluk hidup memiliki karakteristik
yaitu Makhluk hidup disusun oleh sel Setiap makhluk hidup terdiri dari satu sel (uniseluler)
atau banyak sel (multiseluler). Makhluk hidup melakukan proses metabolisme, makhluk
hidup memberikan respon pada rangsangan, melakukan reproduksi, mampu beradaptasi pada
lingkungan. Taksonomi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari penelusuran,
penyimpanan contoh, pemerian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan (klasifikasi), dan
penamaan tumbuhan. Bagian tubuhan yaitu akar, batang, daun, bunga, benang sari dan putik.

Adapun klasifikasi tumbuhan yaitukingdom plantae dan kingdom animalia. Peristiwa


fotosintesis dilakukan oleh tumbuhan yang memiliki klorofil, seperti alga dan beberapa jenis
bakteri. Klorofil merupakan zat hijau daun yang berperan penting dalam proses fotosintesis
untuk menyerap energi matahari sehingga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi.
Adanya proses penyerbukan berarti jatuhnya serbuk sari pada bagian kepala putik.
Penyerbukan merupakan bagian penting dari proses reproduksi tumbuhan berbiji. Sementara
itu ada beberapa tumbuhan langka yang harus dilindungi diantaranya bunga bangkai, rafflesia
Arnoldii, cendana, damar, kantong semar, pohon ulin, anggrek tebu, tengkawang, daun
payung, edellweiss jawa.

3.2 Saran
Demikianlah isi pembahasan dari makalah kami ini, namun sebagai manusia yang tidak
sempurna kami menyadari bahwa ada banyak kesalahan-kesalahan serta kekurangan-
kekurangan yang terdapat di dalamnya baik dalam segi isi, pengetikan, dan kesalahan-
kesalahan yang lain yang terjadi, untuk itu kiranya bisa di maklumi. Namun demikian, segala
masukan, tanggapan, saran serta kritikan yang bersifat membangun sangat kami harapkan
untuk perbaikan di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pengajar Biologi. 2015. Biologi Umum : Biologi Tumbuhan


Sudarwanto, Putut. 2007. Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap. Surabaya : Giri Utama
Lakitan, B. 1996. Fisiologi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai